SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Bab 2
Gaya pada Benda Elastis dan
Hubungan Gaya dengan Gerak
Getaran
Kompetensi Dasar:
• Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-
hari.
• Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas bahan berikut
presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.
Tujuan Pembelajaran:
Melalui model inquiri terbimbing (guided inquiry) siswa dapat :
• Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-
hari
• Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat
elastisitas suatu bahan.
Teknik Penilaian :
• Sikap : Observasi
• Pengetahuan : Tugas dan Tes Tulis
• Keterampilan : Praktek (Praktikum)
A. Pengaruh Gaya pada Benda Elastis
Benda elastis, benda padat yang
dapat berubah bentuk dan ukuran
karena suatu gaya, akan tetapi
dapat kembali ke bentuk dan
ukuran semula jika gaya tersebut
dihilangkan.
Contoh benda elastis : pegas dan
karet gelang.
Elastis, kemampuan benda untuk kembali ke
bentuk dan ukuran semula setelah gaya
dihilangkan terghadapnya.
1. Hubungan Antara Gaya dan Perubahan
Panjang pada Pegas
Gaya pada pegas
berbanding lurus dengan
pertambahan panjang
pegas.
Grafik linieritas gaya
vs pertambahan
panjang pada pegas
• Benda elastis
seperti pegas,
mempunyai batas
elastisitas.
• Jika gaya yang diberikan melebihi batas elatisitas
benda, benda tidak mampu kembali ke ukuran dan
bentuk semula.
2. Tegangan dan Regangan
Tegangan atau stress,
perbandingan antara gaya
yang bekerja pada benda
dan luas penampang
benda.
A
F

 Keterangan:
 = tegangan atau stress (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas penampang benda (m2)
• Regangan atau strain,
perbandingan antara
pertambahan panjang
benda dan panjang
benda mula-mula.
l
l



• Perbandingan antara
tegangan dan rega-
ngan benda disebut
modulus elastisitas atau
modulus Young.



E
Keterangan:
 = regangan
l = pertambahan panjang (m)
l = panjang mula-mula (m)
E = modulus Young (N/m2)
Modulus Young beberapa bahan
3. Hukum Hooke
konstan

x
F F
k
x


F k x
 
Keterangan:
F = gaya (N)
k = konstanta gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
“ Pada daerah elastisitas suatu benda, besarnya
pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang
bekerja pada benda itu.”
4. Susunan Pegas
a. Susunan Seri
n
total
s k
k
k
k
k
1
...
1
1
1
1
3
2
1





b. Susunan Paralel
n
total
p k
k
k
k
k 



 ...
3
2
1
4. Pemanfaatan Sifat Elastisitas Pegas
Pegas dimanfaatkan sebagai salah satu komponen
penting pada kendaraan bermotor dan pada
dinamometer.
B. Hubungan Gaya dengan Gerak
• Gerak osilasi sederhana, gerak benda yang
berlangsung secara periodik tanpa pengaruh gaya
luar.
• Simpangan getaran, yaitu jarak x benda yang
bergetar terhadap titik setimbang pada setiap
saat.
• Amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum atau
jarak terjauh benda yang bergetar terhadap titik
setimbang.
• Periode (T), yaitu waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu getaran penuh.
• Frekuensi (f), yaitu banyaknya getaran yang terjadi
tiap detik.
f
T
1

T
f
1

 Periode berbanding terbalik terhadap frekuensi
1. Persamaan Gerak Harmonis Sederhana
a. Simpangan Getaran
t
A
y 
sin

T
t
A
y

2
sin
 Keterangan:
y = simpangan getaran (m)
A = amplitudo getaran (m)
t = lamanya bergetar (s)
T = periode getaran (s)
 = fase getaran
T
t


b. Kecepatan Partikel yang Bergerak Harmonis

cos
v
vy 
T
t
A
T
vy 

2
cos
2

Keterangan:
vy = kecepatan getaran (m/s)
A = amplitudo getaran (m)
t = lamanya bergetar (s)
T = periode (s)
dt
dy
vy 
c. Percepatan Getaran
T
t
A
T
ay 

2
sin
4
2
2

y
ay
2



Keterangan:
ay = percepatan getaran (m/s)
A = amplitudo getaran (m)
t = lamanya bergetar (s)
T = periode (s)
2
2
dt
y
d
ay 
d. Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
m
k

2

m
k
f

2
1

Frekuensi getaran benda di ujung pegas dapat
ditentukan sebagai berikut
Keterangan:
f = frekuensi getaran (Hz)
k = konstanta gaya pegas (N/m)
m = massa benda yang bergetar (kg)
k
m
T 
2

e. Ayunan atau Bandul Matematis
l
g
f

2
1

Frekuensi ayunan bandul
ditentukan dengan rumus,
Keterangan:
f = frekuensi ayunan (Hz)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
l = panjang tali (m)
2. Getaran Teredam
Getaran harmonis tidak
dapat berlangsung secara
terus menerus tanpa dibantu
dengan gaya dari luar. Hal itu
disebabkan karena sistem
dalam dunia nyata yang
mengharuskan setiap proses
gerak mengalami kehilangan
gaya (disipasi gaya)
bv
kx
f 




More Related Content

Similar to Bab 3 Gaya pada Benda Elastis dan Hubungan Gaya dengan Gerak Getaran.ppt

Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Bella Andreana
 
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaranfisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
albarardian
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newton
Dedi Wahyudin
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
rizki arya
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
Saffanahpertiwi
 
Faradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptx
Faradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptxFaradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptx
Faradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptx
faradhila4
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
umammuhammad27
 

Similar to Bab 3 Gaya pada Benda Elastis dan Hubungan Gaya dengan Gerak Getaran.ppt (20)

Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaranfisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
 
pdfslide.net_ppt-hukum-hooke.ppt
pdfslide.net_ppt-hukum-hooke.pptpdfslide.net_ppt-hukum-hooke.ppt
pdfslide.net_ppt-hukum-hooke.ppt
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newton
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Materi fisika bab 6 klas xi
Materi fisika  bab 6 klas xiMateri fisika  bab 6 klas xi
Materi fisika bab 6 klas xi
 
Materi fisika bab 6 klas xi
Materi fisika  bab 6 klas xiMateri fisika  bab 6 klas xi
Materi fisika bab 6 klas xi
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Media pembelajaran.pptx
Media pembelajaran.pptxMedia pembelajaran.pptx
Media pembelajaran.pptx
 
Faradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptx
Faradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptxFaradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptx
Faradhila Nurullaili_G11_200321614899_Media Pembelajaran.pptx
 
Elastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum HookeElastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum Hooke
 
BAB02.pptx
BAB02.pptxBAB02.pptx
BAB02.pptx
 
BAB02.pptx
BAB02.pptxBAB02.pptx
BAB02.pptx
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhana
 
Matrikulasi kd fisika sma
Matrikulasi kd fisika smaMatrikulasi kd fisika sma
Matrikulasi kd fisika sma
 
elastisitas dan hukum hooke.pptx
elastisitas dan hukum hooke.pptxelastisitas dan hukum hooke.pptx
elastisitas dan hukum hooke.pptx
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Task 1
Task 1Task 1
Task 1
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Bab 3 Gaya pada Benda Elastis dan Hubungan Gaya dengan Gerak Getaran.ppt

  • 1. Bab 2 Gaya pada Benda Elastis dan Hubungan Gaya dengan Gerak Getaran
  • 2. Kompetensi Dasar: • Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari- hari. • Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas bahan berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya. Tujuan Pembelajaran: Melalui model inquiri terbimbing (guided inquiry) siswa dapat : • Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari- hari • Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan.
  • 3. Teknik Penilaian : • Sikap : Observasi • Pengetahuan : Tugas dan Tes Tulis • Keterampilan : Praktek (Praktikum)
  • 4.
  • 5. A. Pengaruh Gaya pada Benda Elastis Benda elastis, benda padat yang dapat berubah bentuk dan ukuran karena suatu gaya, akan tetapi dapat kembali ke bentuk dan ukuran semula jika gaya tersebut dihilangkan. Contoh benda elastis : pegas dan karet gelang. Elastis, kemampuan benda untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah gaya dihilangkan terghadapnya.
  • 6. 1. Hubungan Antara Gaya dan Perubahan Panjang pada Pegas Gaya pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas. Grafik linieritas gaya vs pertambahan panjang pada pegas
  • 7. • Benda elastis seperti pegas, mempunyai batas elastisitas. • Jika gaya yang diberikan melebihi batas elatisitas benda, benda tidak mampu kembali ke ukuran dan bentuk semula.
  • 8. 2. Tegangan dan Regangan Tegangan atau stress, perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dan luas penampang benda. A F   Keterangan:  = tegangan atau stress (N/m2) F = gaya (N) A = luas penampang benda (m2)
  • 9. • Regangan atau strain, perbandingan antara pertambahan panjang benda dan panjang benda mula-mula. l l    • Perbandingan antara tegangan dan rega- ngan benda disebut modulus elastisitas atau modulus Young.    E Keterangan:  = regangan l = pertambahan panjang (m) l = panjang mula-mula (m) E = modulus Young (N/m2)
  • 11. 3. Hukum Hooke konstan  x F F k x   F k x   Keterangan: F = gaya (N) k = konstanta gaya pegas (N/m) x = pertambahan panjang pegas (m) “ Pada daerah elastisitas suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu.”
  • 12. 4. Susunan Pegas a. Susunan Seri n total s k k k k k 1 ... 1 1 1 1 3 2 1      b. Susunan Paralel n total p k k k k k      ... 3 2 1
  • 13. 4. Pemanfaatan Sifat Elastisitas Pegas Pegas dimanfaatkan sebagai salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor dan pada dinamometer.
  • 14. B. Hubungan Gaya dengan Gerak • Gerak osilasi sederhana, gerak benda yang berlangsung secara periodik tanpa pengaruh gaya luar. • Simpangan getaran, yaitu jarak x benda yang bergetar terhadap titik setimbang pada setiap saat. • Amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum atau jarak terjauh benda yang bergetar terhadap titik setimbang.
  • 15. • Periode (T), yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran penuh. • Frekuensi (f), yaitu banyaknya getaran yang terjadi tiap detik. f T 1  T f 1   Periode berbanding terbalik terhadap frekuensi
  • 16. 1. Persamaan Gerak Harmonis Sederhana a. Simpangan Getaran t A y  sin  T t A y  2 sin  Keterangan: y = simpangan getaran (m) A = amplitudo getaran (m) t = lamanya bergetar (s) T = periode getaran (s)  = fase getaran T t  
  • 17. b. Kecepatan Partikel yang Bergerak Harmonis  cos v vy  T t A T vy   2 cos 2  Keterangan: vy = kecepatan getaran (m/s) A = amplitudo getaran (m) t = lamanya bergetar (s) T = periode (s) dt dy vy 
  • 18. c. Percepatan Getaran T t A T ay   2 sin 4 2 2  y ay 2    Keterangan: ay = percepatan getaran (m/s) A = amplitudo getaran (m) t = lamanya bergetar (s) T = periode (s) 2 2 dt y d ay 
  • 19. d. Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas m k  2  m k f  2 1  Frekuensi getaran benda di ujung pegas dapat ditentukan sebagai berikut Keterangan: f = frekuensi getaran (Hz) k = konstanta gaya pegas (N/m) m = massa benda yang bergetar (kg) k m T  2 
  • 20. e. Ayunan atau Bandul Matematis l g f  2 1  Frekuensi ayunan bandul ditentukan dengan rumus, Keterangan: f = frekuensi ayunan (Hz) g = percepatan gravitasi (m/s2) l = panjang tali (m)
  • 21. 2. Getaran Teredam Getaran harmonis tidak dapat berlangsung secara terus menerus tanpa dibantu dengan gaya dari luar. Hal itu disebabkan karena sistem dalam dunia nyata yang mengharuskan setiap proses gerak mengalami kehilangan gaya (disipasi gaya) bv kx f    