2. Etiologinya multifaktorial yang disebabkan oleh adanya
gangguan pada neuromuscular dan occlusal-articulator
Perawatan TMD selalu dimulai dengan terapi konservatif
dan tidak invasive.
4. Occlusal appliance sebagai ‘alat
diagnostik’ sambil menurunkan gejala
hingga faktor etiologi utama ditemukan
70-90 %
Perubahan Kondisi Oklusi
Perubahan Posisi Condyle
Peningkatan Dimensi Vertikal
Peningkataan Kesadaran Kognitif Pasien
Perubahan Peripheral Input Ke SSP
Pemulihan Muskuloskeletal Alami
Placebo Effect
Regression to the mean
5. pasien dengan nyeri otot nyeri dan kehilangan dimensi vertikal
Apliance dipakai untuk menaikkan dimensi vertikal.
Setelah 1 minggu pemakaian, nyeri berkurang.
Gunakan selama 4 minggu dan lakukan pengurangan tinggi dimensi vertikal.
Instruksi untuk melepas appliance selama beberapa hari
Gejala tidak kembali, faktor lain
dipertimbangkan:
- efek placebo
- stress emosional
Jika gejala kembali:
maka etiologi karena vertikal dimensi
& perlu dilakukan treatment
permanen dengan menaikkan
vertikal dimensi
TERAPI OKLUSAL
6. Merubah secara permanen kondisi oklusi dengan tujuan
memposisikan kondil pada posisi muskuloskeletal paling
stabil (relasi sentris) dan gigi pada posisi intercusp
maksimal (orthopedic stability) .
7. • Etiologi utamanya adalah kondisi
oklusi atau kestidakstabilan
ortopedi
• Perawatan Bersama dengan Terapi
Gigi Lainnya
Maloklusi signifikan tanpa adanya
keluhan gangguan fungsional
Dilakukan perawatan ortodontik
sebagai pencegahan
“Jika oklusi diketahui berkontribusi signifikan terhadap
TMD, maka kedokteran gigi adalah satu-satunya profesi
kesehatan yang dapat memberikan efek jangka panjang.
Jika oklusi tidak berhubungan dengan TMD, oklusi tidak
boleh diubah selain untuk alasan restoratif atau estetika.”
9. Apabila diskrepansi kurang dari 2mm, maka selektif
grinding dapat mengeliminasinya dengan baik
Pada cusp yang tinggi dan tajam, CR-ICP slide
predominan vertikal
Pada cusp yang flat, CR-ICP slide predominan
horizontal
10. 1. Okeson
• Anterosuperior
• Antereosuperior and to the right
• Antereosuperior and to the left
2. Dawson
• INTERFERENCES IN THE ARC OF
CLOSURE — Anterior slide
• INTERFERENCES IN THE LINE OF
CLOSURE — Right or left slide
Reduksi gigi yang mengganggu
terminal hinge axis closure
Selective grinding gigi yang
mengganggu saat gerakan lateral
Selective grinding gigi yang
mengganggu saat gerakan protrusif
Harmonisasi anterior guidance
11. Anterosuperior Slide /
Interference of Arch
Closure
Gangguan yang ada ketika deviasi condyle kedepan
(mandibular slide from CR to ICP)
= Interference of arc closure
Correction of anterior slide
MUDL:
Grind the:
Mesial Inclines of Upper teeth
Or
Distal Inclines of Lower teeth
12. 2. Anterosuperior and Right
Slide
Left side
Right side
Laterotrusive CR inferences:
Lereng cusp dalam bukal maksila terhadap
lereng cusp luar bukal mandibula
atau
Lereng cusp luar palatal maksila terhadap
lereng cusp dalam lingual mandibula
Mediotrusive CR inferences:
Lereng cusp dalam palatal maksila
terhadap lereng cusp dalam bukal
mandibula
13. 3. Anterosuperior and Left Slide
Left side
Right side
Mediotrusive CR inferences:
Lereng cusp dalam palatal maksila terhadap
lereng cusp dalam bukal mandibula
Laterotrusive CR inferences:
Lereng cusp dalam bukal maksila terhadap
lereng cusp luar bukal mandibula
atau
Lereng cusp luar palatal maksila terhadap
lereng cusp dalam lingual mandibula
14. Buccal incline of upper teeth
or
Lingual incline of lower teeth
Grinding rule: BULL
Correction inferences in the line of closure
Interferences slide / deviasi
mandibula ke arah pipi
Interferences slide / deviasi
mandibula ke arah lidah
Lingual incline of upper teeth
or
Buccal incline of lower teeth
Grinding rule: LUBL or Anti BULL
15. Working side interferences :
Lingual of Upper Buccal Cusp and Buccal of
Lower Lingual Cusp
(LUB*BLL)
Correction of lateral inferences
Balancing side interferences:
Buccal Of Upper Lingual Cusp And
Lingual Of Lower Buccal Cusp
(BUL* LLB).
Laterotrusive contacts
Mediotrusive contacts
16. CORRECTION INTERFERENCES IN
PROTRUSIVE CONTACTS
• It can occur between distal inclines of maxillary lingual cusp and mesial
inclines of mandibular buccal cusp.
Grinding rules: DUML
17. GRINDING BASIC RULES
Narrow stamp cusps before reshaping
fossae.
Don’t shorten a stamp cusp
Adjust centric interference first
Eliminate all posterior incline contacts.
Preserve cusp tip only.
Narrow stamp cusps before reshaping
fossae.
18. GRINDING BASIC RULES
Adjust centric interference first
Eliminate lateral inferences:
Balancing side terlebih dahulu, baru working
side
Eliminate protrusive interferences
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30. • It can occur between distal inclines of maxillary lingual cuspand
mesial inclines of mandibular buccalcusp.
Grinding rules:DUML
GRINDING BASIC RULES:
• Narrow stamp cusps before reshaping fossae.
• Don’t shorten a stamp cusp.
• Upper teeth are always adjusted on the inclines that face the
same
direction as the slide.
• Lower teeth are adjusted by grinding the inclines that face the
opposite direction from path of the slide.
• Adjust centric interferences first
• Then lateral excursive interferences
• Protrusive interferences.
Eliminating interferences in Protrusive
contacts
30
31.
32.
33. Occlusal equilibration in complete
denture
33
Causes of occlusal disharmony:
• Incorrect registration of RCP
• Irregularities in setting the teeth
• Tooth movement during deflasking and
packing.
• Incomplete flask closure.
34. Types of occlusal error in centric occlusion and their
correction.: 3
1)Any pair of opposing teeth can be too long and hold the other teeth out of
contact.
Correction: The fossae of the teeth are deepened by grinding so the teeth will in
effect,telescope into each other
.The cusp are notshortened.
2)The upper and lower teeth can be too nearly end to end.
Correction: Grind the outer inclines of the functional cusp.
3)The upper teeth can be too far buccally in relation to lower teeth.
Correction: Grind the inner incline of the functional cusp from fossae.so
broadening the fossae near the innerincline.
34
35. Types of working side occlusal error
and their correction:- 6
1) Both the upper buccal cusp and the lower lingual cusp are too long .
Correction: The length of cusps are reduced by grinding to change the
incline extending from the central fossae to the cusp tip.,Central
fossae is not made deeper,but the cusps made shorter.
2) The buccal cusp make contact but the lingual cusp donot.
Correction: Buccal cusp of the upper teeth are ground from the central fossa
to the
cusp tip to shorten the cusp.
3) The lingual cusp make contact but the buccal cusp donot.
Correction: The lower lingual cusps are shortened by changing the buccal
incline of
35
36. Types of working side occlusal error
and their correction:- 6
4) Upper buccal or lingual cusps are mesial to their intercuspative
postions
• Correction: Grinding is done on the mesial inclines of the upper buccal
cusps and distal inclines of the lower cusps.
5)Upper buccal or lingual cusps are distal to their intercusping positions.
• Correction: Grinding is done from the distal of the upper cusps and
from the mesial of the lower cusps.
6)Teeth on the working side may not contact.
Due to excessive contact on balancing side.
• Correction: Grind lingual incline of the lower buccal cusp.
36
37. Types of balancing side occlusal error
and their correction:- 2
1) Balancing side contact is so heavy so that working side teeth are
held out of contact.
Correction: Grind the lingual incline of the lower buccal cusp.
2) There is no contact on the balancing side:
Correction: Grind lingual incline of the upper buccal cusps and
buccal incline of lower lingual cusp.
37
38. FIXED PROSTHODONTICS CONSIDERATION IN OCCLUSAL THERAPY
1. KONTAK GIGI
2. POSISI
MANIDBULA
Kontak posterior: stabilitas
yang baik dan distribusi yang
merata
• Tripodization
• cusp tip-to-opposing flat
surface contact
Kontak anterior: kontak ringan
atau tidak berat saat posisi
kepala tegak / alert feeding
position
39. FIXED PROSTHODONTICS CONSIDERATION IN OCCLUSAL THERAPY
1. KONTAK GIGI
2. POSISI
MANIDBULA
Kontak posterior: stabilitas
yang baik dan distribusi yang
merata
• Tripodization
• cusp tip-to-opposing flat
surface contact
Kontak anterior: kontak ringan
atau tidak berat saat posisi
kepala tegak / alert feeding
position
40. ANTERIOR CONTACTS
Penentuan relasi anterior dilakukan
terlebih dahulu karena apabila relasi
gigi anterior sudah tercapai, mudah
untuk menperbaiki relasi
posteriornya
• Anterior guidance kurang curam / steep:
posterior tidak terdisklusi
• Anterior guidance terlalau dalam:
• gangguan TMJ
CUSTOM ANTERIOR GUIDANCE TABLE
41. • Model ditanam di airtikulator, pin dinaikkan
1 mm dan diletakkan resin akrili self curing
pada anterior table.
• Kemudian model dioklusikan, dan pin akan
menembus resin akrilik.
• Selanjutnya lakukan gerakan eksentrik, maka
gerakan pin akan tercetak ke resin: lateral
kanan, lateral kiri, protrusive
• Pada beberapa kasus gigi anterior hilang
atau patah sehingga tidak didapatkan
anterior guidance protesa provisional
atau diagnostic wax up
42. POSTERIOR CONTACTS
TRIPODIZATION:
Prinsip untuk menciptakan 3 titik
kontak untuk membentuk hubungan
intercusp yang baik sehingga distribusi
oklusi merata dan stabil.
• Menghasilkan occlusal stop yang stabil pada posisi CR
• Posterior kontak ketika posisi oklusi, dan tidak selama gerakan eksentrik
CUSP-TIP-TO-FLAT SURFACE CONTACT:
Prinsip untuk menciptakan kontak
yang seimbng antara puncak cusp gigi
atas dengan permukaan datar gigi
bawah sehingga stabil dan distribusi
merata.
43.
44.
45.
46.
47. Penggunaan appliance mengurangi tekanan yang
diterima TMJ dan struktur lain. Setelah menerima
perawatan appliance, harus diberikan follow up untuk
menjaga keberhasilan perawatan.
• Load test
• Clench test
• Grinding test
• Fremitus test
• Stability test
• Comfort test
• Esthetics test
48. Why Choose Us?
Briefly write something about the
hospital. This will give the audience a
better understanding about what you
are trying to say.
Medical Service
Medical Service
Medical Service Medical Service
Medical Service
Medical Service
49. Briefly write something about the
hospital. This will give the audience a
better understanding about what you
are trying to say.
Why Choose Us?
Quality
Service 24/7
50. 1
2
3
1st Pointer
Briefly write something
about the hospital.
1st Pointer
Briefly write something
about the hospital.
Briefly write something about
the hospital.
1st Pointer
Larana Inc.
52. Why Choose Us?
Briefly write something about the
hospital. This will give the audience a
better understanding about what you
are trying to say.
Briefly write something about the
hospital. This will give the audience a
better understanding about what you
are trying to say.
Quality
Service
53. Briefly write something about the
hospital. This will give the audience a
better understanding about what you
are trying to say.
TOP OF THE LINE
MEDICAL SERVICE
PROVIDER
Larana Inc.
54. • Banyak penelitian menyebutkan terapi occlusal appliance
dapat mengurangi gejala hingga 70% - 90%
• Occlusal appliance dapat dijadikan sebagai ‘alat
diagnostik’ sambil menurunkan gejala hingga faktor
etiologi utama ditemukan
55. Penggunaan occlusal appliance sebagai alat
diagnostik untuk mengeliminasi etiologi dan faktor
yang mempengaruhi keberhasilan terapi sebelum
melakukan perawatan oklusal permanen
• Perubahan pada oklusi
• Perubahan posisi kondilus
• Kenaikan vertikal dimensi
• Cognitive awareness
• Perubahan input CNS
• Natural musculoskeletal recovery
• Placebo effect
• Regression to the mean
56. 1. REVERSIBEL
• terapi TMD
• Perawatan bersama dengan
terapi gigi lainnya
2. IRREVERSIBEL
Supportive therapy, dan direncanakan stabilization appliance, anterior bite splint
Reevaluate etiology: stabilization sbg alat diagnostic untuk mengeliminasi etiologi
Apabila etiologi telah dieliminasi dan oklusi menjadi faktor utama etiologi, maka perlu dilakukan rehabilitasi lanjutan untuk mencapai kestabilan ortopedi
Penelitian membuktikan bahwa terapi oklusal appliance sukses mengurangi gejala 70-90 persen. Mekanisme oklusal appliance adalah menurunkan aktivitas otot, utamanya kebiasaan parafungsional, sehingga beban dan gejala nyeri akan menurun. Oklusal appliance dapat dijadikan sebagai ‘alat diagnostik’ sambil menurunkan gejala hingga faktor etiologi utama ditemukan.
Keputusan untuk memberikan terapi oklusi permanen untuk TMD harus ditentukan terlebih dahulu melalui percobaan dengan perangkat stabilisasi. Jika perangkat oklusi tidak secara signifikan mengubah gejala, terapi oklusi permanen sebaiknya tidak dipertimbangkan. Ketika terapi perangkat oklusi mengurangi atau menghilangkan gejala TMD, banyak klinisi ingin langsung melanjutkan ke terapi oklusi permanen. Ini bisa menjadi kesalahan besar. Setelah gejala terselesaikan, klinisi harus menentukan mengapa pasien merespons dengan baik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada delapan faktor yang berbeda yang dapat menjadi penyebab keberhasilan, dan banyak yang tidak berhubungan dengan faktor oklusi. Klinisi berkewajiban untuk menjelaskan alasan pengurangan gejala sebelum beralih ke perubahan oklusi permanen.
Pada kasus-kasus di mana kondisi oklusi telah ditentukan sebagai faktor signifikan dalam TMD, perubahan oklusi permanen diindikasikan. Seperti perangkat stabilisasi, tujuan perawatan untuk perubahan ini adalah untuk menetapkan stabilitas ortopedi dalam struktur pengunyah. Ketika oklusal appliance telah menghilangkan gejala, hal tersebut tidak langsung menunjukkan bahwa terapi oklusi permanen harus dilakukan. Setelah adaptasi ini terjadi, kondilus harus dikembalikan ke posisi muskuloskeletal yang stabil. Oleh karena itu, setelah terapi oklusal appliance berhasil, kondilus harus berada dalam posisi muskuloskeletal yang stabil. Tujuan perawatan terapi oklusi permanen adalah untuk menetapkan stabilitas ortopedi dalam posisi ini.
- terapi oklusi permanen hanya dilakukan ketika telah ada bukti yang cukup untuk mendukung bahwa kondisi oklusi adalah faktor etiologi.
- Terapi oklusi ireversibel seringkali dilakukan ketika pasien memiliki gigi yang parah rusak, berlubang, atau hilang, meskipun tidak ada gangguan fungsional pada sistem pengunyah, untuk kebutuhan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan.
Oleh karena itu, pembenaran terapi irreversibel sebagai pencegahan tidak disarankan untuk dilakukan, terutama ketika perawatan tersebut mahal dan memakan waktu. Namun, jika perawatan yang ekstensif diperlukan karena alasan lain (misalnya, estetika, karies, gigi yang hilang), terapi oklusi harus diberikan bersamaan dengan perawatan sehingga ketika perawatan selesai, kondisi oklusi dan ortopedik yang optimal akan tercapai.
Rule of Third dikembangkan untuk membantu menentukan perawatan yang sesuai. Ketika kondilus mandibula berada dalam relasi sentris, ujung cusps sentrik dibagi menjadi tiga area seperti digambar. Apabila cusp sentrik terhadap fossa berada pada area terdekat, maka selective grinding dapat dilakukan (a), namun jika pertemuan cusp dan fossa pada area tengah, selective grinding tidak dapat dilakukan karena kemungkinan akan menghabiskan enamel, maka dari itu prosedur restorative berupa mahkota atau porstetik cekat diperlukan (b), selanjutnya jika pertemuan cusp dengan fosa berada ada area terjauh, maka prosedur ortodontik perlu dilakukan (c).
Reduction of all contacting teeth surfaces that interfere with the terminal hinge axis closure. Selective grinding of tooth structures that interfere with lateral excursion. Selective grinding of teeth that interferes with protrusive movement. Harmonization of anterior guidance
Pada posisi relasi sentris, pergeseran anterosuperior mandibula dari pergerakan relasi sentris ke intercuspsation (ICP) diamati, semakin pendek gerakan, semakin besar keberhasilan dari selective grinding. Umumnya, gerakan anterior kurang dari 2mm dapat disolusikan dengan selective grinding.
Pada posisi relasi sentris, pergeseran anterosuperior mandibula dari pergerakan relasi sentris ke intercuspsation (ICP) diamati, semakin pendek gerakan, semakin besar keberhasilan dari selective grinding. Umumnya, gerakan anterior kurang dari 2mm dapat disolusikan dengan selective grinding.
.
Pada posisi relasi sentris, pergeseran anterosuperior mandibula dari pergerakan relasi sentris ke intercuspsation (ICP) diamati, semakin pendek gerakan, semakin besar keberhasilan dari selective grinding. Umumnya, gerakan anterior kurang dari 2mm dapat disolusikan dengan selective grinding.
1. Load Test / Uji beban negatif. Ini berarti tidak adanya tanda ketegangan atau nyeri tekan sama sekali di temporomandibular joint (TMJ) ketika sambungan dibebani dengan kuat.
2. Uji clench negatif. Ini berarti tidak adanya rasa tidak nyaman baik pada TMJ atau pada gigi mana pun saat pasien mengepal dengan kontraksi otot maksimal (mulut kosong).
3. Uji gerinda: Tidak ada gangguan posterior. Tes in untuk memverifikasi bahwa semua kontak ekskursif ada di panduan anterior hanya. Gigi posterior harus memisahkan saat mandibula bergerak dari relasi sentrik.
4. Tes Fremitus negatif. Tes ini untuk memastikan bahwa tidak ada tanda fremitus pada gigi anterior mana pun selama penyadapan kuat atau tamasya penggilingan.
5. Uji stabilitas positif. Tes in untuk memverifikasi bahwa tidak ada tanda-tanda ketidakstabilan baik pada 'TMJ, pada gigi manapun, atau dalam hubungan oklusal
6. Uji kenyamanan. Pasien harus memiliki kenyamanan penuh pada gigi, bibir, wajah, otot pengunyahan, dan pidato.
7. Tes estetika bersifat inklusif. Baik pasien maupun dokter gigi harus benar-benar senang dengan penampilan gigi dan senyumnya, serta hubungannya dengan matriks fungsional.
1. Perubahan pada oklusi: Occlusal appliance dapat merubah oklusal pada batas waktu tertentu, karena kondisi yang stabil akan mengurangi aktivitas otot dan mengurangi gejala. Konsep ini sering dianggap satu satunya efek occlusal appliance pada gejela TMD sehingga langsung dilakukan perawatan permanen yang belum tentu diperlukan. Faktor lain harus dipertimbangkan terlebih dahulu.
2. Perubahan posisi kondilus: Appliance umumnya membawa kondil pada posisi stabil sehingga dapat mengurangi gejala pada TMD
3. Penaikan vertikal dimensi: Semua appliance akan menaikkan dimensi vertikal sementara waktu. Hal ini sesuai penelitian akan mengurangi gejala pada TMJ dan aktivitas otot.
4. Cognitive awareness: Pasien yang memakai appliance menjadi lebih sadar akan kebiasaan fungsional dan parafungsional. Alat tersebut menjadi pengingat untuk mengurangi aktivitas yang berpengaruh ke TMD. Schingga gejala mungkin berkurang karena aktivitas TMJ berkurang.
5. Perubahan input pada CNS: Nocturnal bruxism berpusat pada aktivitas CNS. Semua perubahan pada peripheral sensory input mempunyai inhibitory effect pada aktivitas CNS. Ketika appliance dipakai, terdapat perubahan sensory input schingga bruxism berkurang. Appliance tidak menyembuhhkan bruxism tetapi mengurangi kecenderungannya.
6. Natural musculoskeletal recovery: Otot yang terlalu banyak digunakan akan merasa nyeri terutama ketika aktivitas lebih banyak daripada umumnya. Dengan istirahat, kondisi otot akan pulih.
7. Placebo effect: Positive placebo effect berasal dari dokter gigi yang kompeten dan dapat meyakinkan pasien. Selain itu reputasi dan kepercayaan diri dokter dapat berpengaruh pada keberhasilan perawatan. Hubungan dokter pasien yang baik dapat mengurangi stress emosial pasien.
8. Regression to the mean: Pada kasus TMD, intensitas nyeri pasien bervariasi tap hari atau tiap minggu. Beberapa hari sakit dan beberapa hari hanya tidak nyaman. Pasien umumnya datang ke dokter gigi saat nyeri sangat intens. Setelah dokter gigi memberi terapi seperti appliance dan nyeri berkurang, susah membedakan apakah benar karena efek dari appliance.