1. Belajarlah
Pengembangan Australia Lanjutkan Yuk Bikin Kompos,
Ekonomi Lokal Hibah Air Minum Mudah dan Murah
Sampai ke Negeri Siam dan Sanitasi Indonesia Lho...!!
14 24 28 kementerian
pekerjaan umum
Edisi 5/Tahun X/Mei 2012 Karya Cipta Infrastruktur Permukiman
Candradimuka
Air Minum
dan Sanitasi
PLUS! INOVASI • Bangunan Hijau sebagai Solusi Ekologis di Permukiman
Padat Penduduk
2. daftar isi Edisi 54Tahun X4Mei 2012
Berita Utama
4 Candradimuka itudan Sanitasi
Teknik Air Minum
Bernama Balai
5 Kepala Balai TAMS Wilayah I,
Bambang Sudiatmo
Bukan Masalah Anggaran,
Kedepankan Inovasi!
8 FasilitasImplementasi
Tinggal
Lengkap Sudah,
11 Evaluasi Peserta Bantek PDAM
Pembinaan SDM
Jadi Tantangan Serius 4
liputan khusus 21
14 Belajarlah Ekonomi Lokal
Pengembangan
Sampai ke Negeri Siam
18 Project (DTDP)Tung Development
Asal Mula Doi
info baru
18
21 Hari Air Dunia 2012 Air
dan Ketahanan Pangan
24 Australia Lanjutkan Hibah Air Minum
dan Sanitasi Indonesia
24
26 Seleksi Duta Sanitasi Nasional 2012
Dari Kabupaten Menuju Nasional
26
inovasi
28 Yuk Bikin Kompos, Lho...!!
Mudah dan Murah 30
30 Bangunan Hijau sebagaiPadat
Ekologis di Permukiman
Solusi
Penduduk
2
3. Pelindung
editorial
Pelindung P
Budi Yuwono
Bengkel SDM Air Minum
Budi Yuwono P
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Antonius Budiono
Antonius Budiono
Dewan Redaksi
dan Sanitasi
Dewan Redaksi
Susmono, Danny Sutjiono,
Dadan Krisnandar, Danny Sutjiono, M. Sjukrul
M. Sjukrul Amin, Amwazi Idrus,
Amin, Amwazi Idrus, Guratno Hartono,
Tamin MZ. Amin, Nugroho TriAmin,
Guratno Hartono, Tamin MZ. Utomo
Nugroho Tri Utomo
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
Dian Irawati, Sudarwanto
Dian Irawati, Sudarwanto
Penyunting dan Penyelaras Naskah
Penyunting dan Penyelaras Naskah
T.M. Hasan, Bukhori
Air minum dan sanitasi adalah satu tarikan nafas. Seharusnya pembangunan
T.M. Hasan, Bukhori prasarana dan sarana dasar kedua bidang tersebut berlari sejajar, juga dengan
Bagian Produksi
Bagian Produksi
Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono, sosialisasi program dan output dan outcome yang dihasilkannya. Namun, hingga saat
Diana A. Setyadhi, Djoko Karsono,
Erwin Kusumastuti, Bernardi Heryawan, ini sanitasi masih terkesan di belakang air minum. Bisa jadi itu disebabkan sumber
Diana Kusumastuti, Bernardi Heryawan,
M. Sundoro, Chandra RP. Situmorang, daya manusia bidang sanitasi kurang ‘dominan’ di level pengambil kebijakan. Akhirnya,
M. Sundoro, Chandra RP. Situmorang,
Fajar Santoso, Ilham Muhargiady,
Fajar Santoso, Ilham Muhargiady,
Sri Murni Edi K, Desrah, keterbelakangan sanitasi seperti nasib urusan belakang, baik dari aspek penganggaran,
Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto,
Sri Murni Edi K, Desrah, kelembagaan, sumber daya, political will, potensi investasi, maupun lainnya.
Bhima Dhananjaya, Djati Waluyo Widodo,
Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto, Jika air minum memiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hampir di setiap
Indah Raftiarty, Danang Pidekso Widodo,
Bhima Dhananjaya, Djati Waluyo
kabupaten/kota, maka PD PAL belum semua memiliki. Satuan Perangkat Kerja Daerah
Indah Raftiarty, Danang Pidekso
Bagian Administrasi & Distribusi (SKPD) pun masih beragam nama untuk mengurus sanitasi. Satu aspek lain yang cukup
Luargo,Administrasi &Nurfathiah
Bagian Joni Santoso, Distribusi
mencolok, jika masyarakat sudah terbuka menerima tarif dasar listrik maupun air
Kontributor Santoso, Nurfathiah
Luargo, Joni
Dwityo A. Soeranto, Hadi Sucahyono,
minum, tak demikian dengan keharusan membayar retribusi sampah,maupun jaringan
Kontributor
Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea,
Dwityo A. Soeranto, Hadi Sucahyono, pipa air limbah terpusat (Sewerage system).
Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat,
Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea, Dengan permasalahan yang ada ini, pengembangan kapasitas SDM untuk
RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, A. Akhdiat,
Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet
Th Srimulyatini Respati, Joerni Makmoerniati,
menguasai teknis maupun non teknis kedua bidang itu menjadi perhatian Direktorat
RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini Jenderal Cipta Karya. Mulai 2011, Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi (TAMS) Wilayah
Syamsul Hadi, Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S,
Respati, Joerni Makmoerniati, Syamsul Hadi,
Rina Agustin, Handy B. Legowo, I di Bekasi dan Wilayah II di Surabaya mulai digarap serius. Gelontoran dana menjadi
Dodi Krispatmadi,Iwan Dharma S, Rina Agustin,
Hendarko Rudi S, Rudi A. Arifin,
Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi,
Endang Setyaningrum, Alex A. Chalik,
hampir lima kali lipatnya untuk menambah frekuensi pelatihan, membenahi fasilitas
Rudi A. Arifin, Endang Setyaningrum,
Djoko Mursito, N. Sardjiono, bangunan, maupun infrastruktur penunjang pelatihan.
Alex A. Chalik, Djoko Mursito, N. Sardjiono,
Oloan M. Simatupang, Hilwan, Kun Hidayat S, Dengan tugasnya yang berat, Balai TAMS patut kami dukung agar keberadaannya
DeddyM. Simatupang, Hilwan, Kun Hidayat S,
Oloan Sumantri, Halasan Sitompul,
Deddy Sumantri, Halasan Sitompul,
Sitti Bellafolijani, M. Aulawi Dzin Nun,
dikenal oleh masyarakat luas maupun pemangku kepentingan bidang Cipta Karya,
Ade Bellafolijani, M. Aulawi Dzin Nun,
Sitti Syaiful Rahman, Aryananda Sihombing, utamanya air minum dan sanitasi.
Agus Achyar, Ratria Anggraini, Sihombing,
Ade Syaiful Rahman, Aryananda
Dian Suci Hastuti, Emah Sudjimah, Suci Hastuti,
Agus Achyar, Ratria Anggraini, Dian
Susi MDS Simanjuntak, Didik S. Fuadi,
Selamat membaca dan berkarya!
Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak,
Kusumawardhani, Airyn Saputri, Airyn Saputri,
Didik S. Fuadi, Kusumawardhani,
Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar,
Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar,
Wahyu K. Susanto, Putri Intan Suri,
Wahyu K. Susanto, Putri Intan Suri,
Siti Aliyah Junaedi
Siti Aliyah Junaedi
Alamat Redaksi
Alamat Redaksi
Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110
Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110
Telp/Fax. 021-72796578
Telp/Fax. 021-72796578
Email
Email
publikasi_djck@yahoo.com
publikasi_djck@yahoo.com
website
http://ciptakarya.pu.go.id
twitter
@ditjenck
Cover :
Peserta diklat Balai Teknik Air Minum
dan Sanitasi Bekasi
(Foto: Buchori) Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email publikasi_djck@yahoo.com
atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 3
4. berita utama
Candradimuka itu Bernama
Balai Teknik Air Minum
dan Sanitasi
Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi
Foto : Dok. Balai TAMS I
(TAMS) Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum
(PU) memiliki peran strategis dalam
meningkatkan keahlian Sumber Daya
Manusia (SDM) bidang air minum dan
sanitasi di Indonesia. Sertifikasi yang Sekretaris Ditjen Cipta Karya Dadan
Krisnandar (tengah) didampingi Ke-
diberikan menjadikan SDM tersebut pala Balai TAMS I Bambang Sudiatmo
(kiri) dan peserta pelatihan
sebagai kunci dalam menggerakkan roda
pembangunan kedua bidang itu di daerah. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) yang
Di internal Kementerian PU ada Pusat sangat getol memfasilitasi PDAM menjadi perusahaan sehat.
Mereka bersinergi dengan data dan program, serta berbagi
Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) yang peran. Ada yang merencanakan program, memberi bimbingan
memberikan pelatihan manajemen, manajemen, keuangan, kelembagaan, hingga teknis. Di peran
terakhir ini, Balai TAMS menemukan fokusnya, meskipun tidak
administrasi, hingga perencanaan untuk tertutup kemungkinan memberikan pelatihan perencanaan,
pegawainya. Di bidang air minum, kelembagaan, dan keuangan sesuai permintaan peserta pelatihan.
Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Dadan Krisnandar, sebagai pembina
Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh berharap Balai TAMS menjadi lembaga Diklat yang kredibel,
Indonesia (Perpamsi) juga memberikan setidaknya di tingkat Asia Tenggara. Harapan ini sudah didukung
dengan standar kompetensi kerja SDM, standard pelatihan, dan
pelatihan serupa, meskipun baru sebatas standar uji yang perlu mendapatkan dukungan dari pihak-pihak
SDM PDAM. di atas.
Kompetensi adalah faktor yang menggaransi suksesnya
seseorang dan karyanya. Sejak didirikan pada 1990, Balai TAMS
terus berkomitmen melaksanakan peningkatan SDM bidang
L
AMPL sebagai syarat penyelenggaraan pembangunan dua
alu bagaimana dengan SDM air minum dan sanitasi sektor ini. Pendiriannya melalui program hibah Jepang dan
non PDAM dan non PU, tapi menjadi penentu bertujuan meningkatkan kemampuan petugas dan pejabat yang
pembangunan dua bidang itu. Sebut misalnya Dinas memenuhi syarat untuk merencanakan, merancang, membangun,
Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup mengoperasikan dan memelihara fasilitas air minum dan sanitasi
Daerah (BLHD), atau lainnya. Balai TAMS hadir untuk lingkungan.
menjangkau semua yang bersinggungan dengan air minum dan Visinya mengakar kuat, yaitu menjadikan balai pelatihan AMPL
sanitasi (penyehatan lingkungan permukiman) yang seterusnya yang handal, bertumbuh kembang dan diakui nasional. Misinya
akan disingkat AMPL. antara lain dengan melaksanakan dan mengembangkan pelatihan
Keberadaan Balai TAMS di Cipta Karya tidak sendirian. unggulan, memberikan pelayanan prima, menyediakan fasilitas
Mereka didukung oleh partner unit kerja lainnya yang sinergis pelatihan yang bersih dan nyaman, meningkatkan kerjasama
seperti Direktorat (Dit) Pengembangan Air Minum maupun lintas sektoral, serta mengikuti perkembangan teknologi terkini
Dit. Pengembangan PLP. Satu lagi adalah Badan Pendukung dan beradaptasi dengan perubahan. (bcr)
5. berita utama
Kepala Balai TAMS Wilayah I, Bambang Sudiatmo
Bukan Masalah Anggaran,
Kedepankan Inovasi!
S
Awal berkarir di Kementerian Pekerjaan etelah menyelami Balai TAMS dengan aneka tugas
dan prospeknya, pada 2005 ia menyimpan obsesi
Umum, awal tahun 1990 Bambang pada suatu hari akan menjadi pimpinan di kawah
Sudiatmo menangani air minum di Jakarta. candradimukanya pegiat air minum dan sanitasi
ini. Sejenak melupakan obsesi tersebut, Bambang
Sebagai lulusan Teknik Penyehatan ITB, ia kembali larut dalam perencanaan air minum di Bina Teknik
kemudian tertantang lebih jauh dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Unit kerjanya menjadi bank data
mengenai norma, standar, pedoman, dan kinerja Cipta Karya yang
menyanggupi perintah atasannya saat itu, saat itu baru beralih struktur dari sektoral menjadi kewilayahan.
Poedjastanto, untuk menjadi partner Pada 1997, ia meninggalkan hiruk pikuk tugas di pusat
dan memimpin proyek air minum di PDAM Kota Samarinda,
Japan International Coorporation Agency dan memimpin proyek bantuan Bank Dunia untuk air minum
(JICA) dalam perencanaan master plan air Provinsi Kalimantan Timur. Tak lama kemudian Departemen
minum di Indonesia. Saat itu JICA baru Pekerjaan Umum bermitosis menjadi Departemen Permukiman
dan Pengembangan Wilayah dan Kementerian Negera Pekerjaan
saja merintis Pusat Latihan Air Bersih dan Umum. Setelahnya, Bambang diamanahi sebagai auditor di
Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Inspektorat Jenderal sebelum akhirnya tsunami dahsyat menimpa
Nangroe Aceh Darussalam.
yang baru dibentuk 28 Mei 1990 yang Kecakapannya di bidang air minum dan sanitasi mengantarkan
selanjutnya berganti nama menjadi Balai kakinya ke bumi rencong ini dan berbaju Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. Ia menjadi Direktur Air Minum,
Teknik Air Minum dan Sanitasi (TAMS) Sanitasi, dan Pelayanan Umum pada 2005, dua tahun setelahnya ia
hingga saat ini. diangkat Presiden RI menjadi Deputi Perumahan dan Permukiman
BRR hingga masa berakhirnya tugas badan ini.
Pada medio Agustus 2010, obsesi terpendam itu menjadi
nyata dengan ditugaskannya si Deputi ini menjadi Kepala Balai
Air Minum dan Sanitasi Bekasi. Tantangan pertama, ia harus
menghadapi kenyataan minimnya anggaran yang didapat Balai
ini yang hanya Rp 5 miliar. Dengan DIPA sebesar itu hanya bisa
mengadakan 10 kali pelatihan dalam setahun.
Minimnya anggaran ini bisa jadi disebabkan karena balai ini
masih menginduk di Sekretariat Jenderal Kementerian PU. Maka,
pada pengunjung 2010, dengan Peraturan Menteri Nomor 21/
PRT/M/2010 tanggal 31 Desember 2010 balai ini dipindahkan
ke habitatnya, yaitu Direktorat Jenderal Cipta Karya di bawah
Sekretariat Ditjen dengan nama Balai Teknik Air Minum dan
Sanitasi Wilayah I Bekasi.
Balai TAMS I ini memiliki tugas pokok melaksanakan bimbingan
teknis bidang air minum dan sanitasi, serta pelatihan lainnya, dan
Bambang Sudiatmo, diseminasi bahan latihan. Untuk berlari kencang, kinerja balai
Kepala Balai Teknik
Air Minum harus dievaluasi dulu untuk memetakan kebutuhan realistis
dan Sanitasi dan sangat mendesak. Meskipun yang paling urgent sebetulnya
Wilayah I adalah anggaran.
5
6. berita utama
Foto : Dok. Balai TAMS I
Para peserta pelatihan melihat
demonstrasi pencacahan sampah
dalam proses 3R (reduce, reuse,
recycle).
Pada 2011, balai ini mendapatkan kucuran dana Rp 25 miliar daerah. Menurutnya, masih banyak back wash berupa lumpur yang
dari Rp 40 miliar yang ditawarkan. Pelipatgandaan anggaran tidak ditampung dan diolah di area IPA, melainkan dibuang di badan
ini tak lepas dari kesadaran pucuk pimpinan yang memandang air. Risikonya terjadi pendangkalan sungai dan mencemarinya.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama menggerakkan Selain itu, masih banyak yang belum memperhitungkan fluktuasi
sektor air minum dan sanitasi. Pada 2011 lalu, dengan anggaran kekeruhan, apalagi di musim hujan yang bisa lima kali lipatnya.
tersebut berhasil melatih 1.680 peserta dalam 42 kali pelatihan. Seharusnya ada proses pra sedimentasi. Selain IPA, dibangun juga
Jumlah SDM balai dari unsur pegawai hingga saat ini reservoir dengan interiornya yang bersekat-sekat untuk mengaduk
berjumlah 41 orang, sedangkan jumlah instruktur sebanyak 48 chlor.
orang. Dengan dukungan pasukan seperti itu, sempat optimis bisa Melonjaknya anggaran balai yang dipimpinnya tidak serta
mengelola anggaran tersebut. Namun Bambang terkejut dengan merta membuat Bambang senang. Dari program pokoknya
rincian rencana kerja yang ternyata tidak semata berisi pelatihan, saja masih harus bisa meningkatkan partisipasi jumlah peserta.
melainkan pengadaan fisik. Alih-alih menjalankan proyek, SDM “Padahal kami sudah membiayai mereka dari berangkat, selama
yang ada belum terbiasa dengan proyek, karena terbiasa dengan pelatihan, hingga kepulangan. Namun masih banyak yang lebih
swakelola pelatihan. memilih mengurusi proyek ketimbang ikut pelatihan,” ungkap
Kendati demikian, Bambang tetap optimis, dan mulai Bambang.
melakukan pembenahan prasarana dan sarana fisik. Instalasi Kurikulum yang diterapkan di balai teknik ini given dari
Pengolahan Air (IPA) kapasitas 10 liter per detik dibangun untuk Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya.
uji coba skala lapangan. Sebelumnya sudah ada IPA dari bantuan Kurikulum ini dianggap Bambang terlalu teknis, karena sesuai
JICA, namun skalanya kecil untuk laboratorium, yakni 0,3 liter per nama balainya yang sudah spesifik pula. Padahal ia berharap,
detik. masalah lain seperti perencanaan air minum dan sanitasi,
Kebutuhan IPA skala kota begitu mendesak. Tanpa adanya keuangan, dan kelembagaan bisa diajarkan di balai.
DED yang memakan banyak waktu, IPA pun dibangun di tengah- Kegelisahan Bambang tak berhenti pada rendahnya minat,
tengah area balai. IPA ini diharapkan menjadi percontohan bagi tapi kemudian ditemui ketidaktepatan sasaran. Misalnya, peserta
para tenaga commissioning untuk menguji coba sebuah IPA tanpa dari salah satu PDAM di sebuah kota sebetulnya memerlukan
mengganggu pelayanan air minum ke sambungan rumah. pelatihan tentang operasi di ranah distribusi, atau bisa saja yang
Ia berbagi pengamatan seputar implementasi IPA di beberapa mendesak harus dilatih dari kota yang lainnya. Itulah gambaran
6
7. berita utama
kegelisahan Bambang. Sebut saja pembuatan kompos skala menengah, yang sudah
Akhirnya ia menyusun sebuah kegiatan bernama KAD atau lengkap dengan proses pemilahan, pencacahan, dan penjemuran.
Kebutuhan akan Diklat atau nama lainnya Kebutuhan Akan Selain itu ia juga menyediakan sarana pelatihan pengelolaan
Bimbingan Teknik (KABT). Apapun namanya, menurutnya harus TPA sanitary landfill yang sesuai UU Nomor 8 Tahun 208 tentang
ada survey dulu mana saja PDAM dan atau kabupaten/kota yang pengelolaan sampah, semua TPA harus sanitary landfill pada 2013.
sangat mendesak memerlukan pelatihan dengan harapan bisa “Keberadaan TPA di banyak tempat ditolak karena pengelolaannya
diterapkan dan berbuah hasil nyata. Dari sini bisa terang tingkat masih kurang baik, masih bau dan banyak lalat. Yang seharusnya
kompetensi para pelaksana kegiatan bidang air minum dan sanitasi ketika tinggi sampah sudah 1,5 meter diurug tanah, nyatanya
di daerah yang kemudian seperti apa kebutuhan pelatihannya. tidak, dan penyebab lainnya” kata Bambang.
Ditambah dengan koordinasi dengan direktorat terkait, yakni Mengusahakan sarana pelatihan yang lengkap bukan ambisi
Dit. PAM dan Dit. PPLP akhirnya ditemukan sebuah solusi. Dit. PAM tanpa hasil seorang Bambang. Ia sangat yakin dengan psikologis
misalnya memiliki program penyehatan PDAM. Maka daftar PDAM masyarakat, dimana lebih mempercayai sesuatu yang terbukti
yang belum sehat ini menjadi prioritas pelatihan. Sementara berhasil. Maka, jika dalam pelatihan hanya teori dan tak didukung
bidang PLP dengan menyisir daftar kegiatan PLP yang kiranya simulasi dengan peralatan yang lengkap, maka sama saja me
memerlukan pelatihan. langgar psikologis masyarakat. Begitulah Bambang meyakini.
Setelah KAD, Bambang menegaskan perlunya monitoring Dari sini Bambang merangkum tiga hal penting dalam men
dan evaluasi untuk mengetahui tingkat penyerapan ilmu hingga jalankan roda balai, yaitu SDM, prasarana dan sarana yang lengkap,
implementasinya. Mata rantai hasil pembelajaran manusia menjadi dan pelayanan yang prima. Faktor yang disebut terakhir ini ia
harga paling mahal dari sebuah usaha. Dari kurang tahu menjadi kemas dalam penyediaan perlengkapan balai guna menunjang
tahu, dari tahu menjadi paham, dari paham bisa mengerjakan, dan kenyamanan peserta selama mengikuti pelatihan. Sebut saja yang
dari pekerjaan bisa diukur sudah sesuai standard dan aturan atau sudah dilakukan balai, misalnya penyediaan Wifi tiap kamar dan
belum. ruang lainnya untuk mengakses informasi, pembenahan asrama
Di bidang sanitasi, tak perlu berpikir panjang, Bambang menjadi lebih baik dengan ac dan tv, ruang olahraga (fitness),
mengusulkan pembuatan sarana pelatihan teknologi tepat guna. fasilitas karaoke, dan lain-lain. (bcr)
Para peserta mendemonstrasikan pipe
jacking di salah satu laboratorium
sanitasi Balai TAMS I
Foto : Dok. Balai TAMS I
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 7
8. berita utama
Fasilitas Lengkap Sudah,
Tinggal Implementasi
Nurul, mahasiswi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Sapta Taruna asik
menggoyangkan gelas erlenmeyer di tangannya yang berisi
air hasil penyaringan keramik Cupumanik dalam kendi. Uji
laboratorium kimia-fisika yang dia lakukan mengukur pH dari air
dengan Ag dan non Ag hasil rembesan keramik yang dilapisi
perak nitrat. Dengan lapisan itu diharapkan bisa menyaring
bakteri e-choli dari beberapa jenis air sebagai sampel, yaitu air
PDAM, air sungai, air sumur dalam, dan lainnya.
Peserta pelatihan meneliti air di
laboratorium mikrobiologi
Balai TAMS I
Foto : Dok. Balai TAMS I
8
9. berita utama
Foto : Mochamad Indra
sebuah miniatur prasarana
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sampah dilengkapi dengan sel-sel
beserta pipa penyadap gas.
S
uasana yang hening dan sesekali diselingi tawa Nurul air limbah dengen beberapa jenisnya seperti RBC, Oxidation Ditch,
dan mahasiswi lainnya itu terjadi di salah satu unit dan Activated Sludge.
laboratorium Fisika-Kimia dan mikro biologi milik Peserta juga dimanjakan dengan prasarana penunjang yang
Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi (TAMS) wilayah I ada di lingkungan balai nan rindang karena banyak ditumbuhi
di Bekasi. Dengan fasilitasi lengkap dari hibah Jepang pohon sejenis angsana. Eksterior gedung pun mengantarkan
melalui Japan International Coorporation Association (JICA), dan kesejukan alami dengan arsitektur ala Jepang. Pada era Bambang
beberapa yang diusahakan Balai TAMS. Kegiatan mahasiswa STT Sudiatmo, sarana penunjang balai ini dilengkapi dengan la
Sapta Taruna sengaja memakai laboratorium milik balai ini, selain pangan olahraga, peningkatan kelas kamar (lengkap dengan ac,
karena laboratorium dikampusnya yang sedang direnovasi, juga water heater di kamar mandi), klinik, dan ruang fitness. Semua
karena kelengkapan laboratorium Balai TAMS I. melengkapi yang sudah ada sebelumnya seperti, ruang seminar,
Di tempat itu pula, Sumber Daya Manusia (SDM) dari daerah, laboratorium, kantin, musholah, perpustakaan, serta ruang kelas
seperti PDAM dan dinas terkait, menempa dirinya agar semakin yang nyaman.
mumpuni secara teknis dan siap memperbaiki kinerja dan Di salah satu laboratorium mikrobilogi bidang sanitasi,
mengembang pelayanan air minum di daerah. Tak hanya bidang Syafruddin dari Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman
air minum, balai ini pun memberikan pelatihan bidang sanitasi Kota Jambi, bersama sekitar 10 teman kelas lainnya juga serius
yang menyediakan fasilitas hampir sama lengkapnya dengan meneliti kandungan air limbah domestik balai. Ia mengukur
bidang air minum. kandungan DO, COD, BOD, pH, zat organik, dan temperatur.
Selain laboratorium mikrobiolgi dan kimia-fisika, di bidang Dengan metode persentuhan oksigen (aerasi), pengolahan air
air minum juga dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) limbah domestik ini ingin dihasilkan air dengan baku mutu yang
kapasitas 10 liter per detik, small water Treatment (IPA) Mobile, baik sebelum dibuang ke badan sungai.
dan reverse osmosis. Peserta juga berhak menggunakan fasilitas Penerapan dari hasil pelatihan ini misalnya menggerakkan
workshop air bersih, mekanikal elektrikal, pipa, dan genset. Dalam Syafrudin dan kawan-kawannya untuk dipraktikkan dalam pe
menangani masalah-masalah yang selama ini dianggap remeh ngolahan air lindi di area TPA. Meskipun secara administratif bisa
tapi berpengaruh pada kinerja dan pelayanan di ranah produksi saja peserta pelatihan tidak lagi menangani sanitasi, minimal
maupun distribusi air minum, peserta juga diarahkan dalam pengetahuannya ini dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan
simulasi pencarian jaringan pipa, kebocoran, dan prasedimentasi yang bersinggungan dengan air minum dan sanitasi.
dan reservoir (dalam tahap pembangunan). “Kami di daerah masih minim sekali informasi tentang
Di bidang sanitasi yang mencakup air limbah, persampahan, pengembangan sanitasi ke depan, misalnya dalam peningkatan
dan drainase, Balai TAMS Wilayah I Bekasi juga dilengkapi dengan TPA Sampah. Sebelumnya TPA di Kota Jambi diarahkan untuk
analisai air limbah, meliputi pengukuran DO, BOD, COD, pH, sanitary landfill, namun dalam perkembangannya karena ke
temperatur, dan TSS. Ada juga analisa karakteristik sampah, kurangan pendanaan operasional maka sampai saat ini masih
densitas, komposisi sampah, kadar air, kadar debu, kadar open dumping. Air lindi pun belum dikelola dengan baik, dan
volatile, dan nilai kalor. Di area balai yang memiliki luas 15.240 berpotensi mencemari badan air. Ini tentu mengancam konsumsi
meter persegi ini juga dilengkapi teknologi Johkasou, model air penduduk yang 44% masih mengandalkan air non perpipaan,”
percontohan biogas, workshop reduce, reuse, dan recycle (3R), tegas Syafruddin. (bcr)
model workshop drainase (kolam retensi), dan model pengolahan
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 9
10. berita utama
Sri Rejeki (Instruktur Balai TAMS dan Mantan Pejabat
di Lingkungan Ditjen Cipta Karya era 1990-an):
Sanitasi Masih Dinomorduakan
Sebagai anak bangsa, Sri Rejeki merasa malu saat melihat sudah tidak seperti itu lagi. Bahkan
apa yang dilakukan International Coorporation Agency (JICA). beberapa daerah dengan kesa da
JICA banyak membangun instalasi pengolahan air minum di ran bekerjasama dengan ba
nya
daerah. Untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam lai untuk melatih pejabat ese lon
mengoperasikan IPA yang mereka bangun, JICA membangun IV terkait sanitasi, balai pun me
balai teknik air minum dan sanitasi di Bekasi dan Surabaya. ngenalkan teknologi tepat guna
Pada masa itu, air minum menjadi primadona Departemen agar dapat dikenalkan dan diprak
Pekerjaan Umum, sementara sanitasi masih menjadi unit kerja tikkan masyarakat se a ai upa a pe
b g y
eselon tiga di Direktorat Air Bersih. Tak heran jika yang terjadi di ngeolahan sampah dari hulu.
daerah pun setali tiga uang, minat pegawai mengurusi sanitasi “Jika memungkinkan, sa a ingin
y
masih minim. Jika dipaksapun, pelaksana tugas sanitasi adalah anggota DPRD juga dilatih sanitasi
orang-orang buangan. agar mereka paham dan ti
Kondisi balai yang sudah berbeda kini dialami Sri dak asal mencoret usulan
Rejeki. Peserta pelatihan bidang sanitasi di balai saat ini anggaran bidang sanitasi”
menurutnya sudah mulai meningkat. Jika sebelumnya ungkapnya. (bcr)
Pemda banyak mengirim peserta yang tidak tepat, kini
Kati Andraini D (instruktur bidang Sanitasi di Balai TAMS):
Belajar Menghitung dan Memahami
Kebutuhan Sanitasi di Daerah Peserta
Era desentralisasi berdampak pada banyaknya lembaga dipromosikan.
pengelola sampah di daerah, ada Badan Lingkungan Hidup, “Saya sering menemui peserta yang kesulitan membagi
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan, dan lain-lain. APBDnya yang sedikit untuk kebutuhan dan standar
Karena lembaganya tidak seragam, maka orang-orangnya operasional minimal. Kami belajar b e r
pun bisa dari latar belakang yang beragam. Dengan kondisi hitung bareng-bareng, jangan
ini, dugaan Sri Rejeki bahwa para pengelola persampahan sampai masalah keuangan
di daerah kebanyakan orang ‘buangan’ mungkin mendekati terus-terusan menjadi
kebenarannya. kendala. Lakukan yang
Masalah kelembagaan juga mendapat sorotan Kati terbaik yang bisa kita
Andraini yang banyak menyaksikan lika liku perjalanan sanitasi bisa,” ungkapnya.
di Indonesia, utamanya bidang persampahan. Jika di bidang Dalam kurikulum pe la
air minum kelembagaannya sudah mapan dengan PDAM, tihan di Balai TAMS memang
maka mengurus tarif sudah bukan pekerjaan utama lagi. Tapi tidak diajaran secara lang
k
jika air limbah atau sampah, masyarakat masih menutup mata sung bagaimana hitung-hi
sambil tetap membuang sampah dan membuang air limbah. tungan keuangan. Namun
Instruktur TAMS yang sudah pensiun setahun lalu namun Kati begitu getol me yadarkan
n
masih kelihatan muda ini juga menyorot kontinuitas program kepada peerta, jika mereka bi
s
pelatihan. Hal itu mengingat tidak ada garansi outcome, sa mebuat hitung-hitugan secara
n
karena para peserta, terutama bidang sanitasi, bisa jadi tidak akurat pasti bisa me akinkan DPRD
y
lagi menempati posisi yang sama. Dinamika kepegawaian untuk menaikkan anggaran.
di daerah kadang bisa mempercepat orang dimutasi atau (bcr)
10
11. berita utama
Foto : Istimewa
Kegiatan Pembinaan Teknik untuk
Kabag Personalia & SDM
Evaluasi Peserta Bantek PDAM
Pembinaan SDM
Jadi Tantangan Serius
Daru Sukamto *)
T
Pembinaan Sumber Daya Manusia PDAM ugas ini dilakukan oleh Satuan Kerja Peningkatan
Kinerja Pelayanan Air Minum (PKPAM) masing-masing
tak berhenti pada pelatihan di Balai Teknik provinsi sesuai surat Direktur Pengembangan Air
Air Minum dan Sanitasi di Bekasi dan Minum No.PR.01.03 - Ca/226 tanggal 27 April 2012
perihal Pembinaan Teknik Pengembangan Sumber
Surabaya. Setelah dilatih, perlu dilakukan Daya Manusia.
monitoring dan evaluasi sekembalinya Melalui kegiatan Pengembangan SDM ini diharapkan da
pat diperoleh informasi lengkap mengenai kondisi maupun pe
peserta ke wilayah kerja masing-masing, ngelolaan SDM PDAM yang ada. Hal ini meliputi kelengkapan
termasuk memastikan kesiapan kegiatan Peraturan PDAM berkaitan dengan Personalia dan SDM serta
ketersediaan uraian tugas yang lengkap dan jelas untuk seluruh
input data SDM ke www.infoditpam.com.
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 11
12. berita utama
karyawan PDAM sesuai dengan SOP yang ada. latan bersama wakil dari Subdit PPK Direktorat Pengembangan Air
Informasi penting lain yang dapat diperoleh adalah berkaitan Minum ke PDAM Kabupaten Banyuasin, PDAM Kabupaten Ogan
dengan pemanfaatan hasil pembinaan teknik yang telah Ilir dan PDAM Kota Prabumulih.
diikuti oleh karyawan PDAM. Informasi ini merupakan hasil dari Dari kegiatan ini secara garis besar dapat diperoleh gambaran
monitoring dan evaluasi terhadap unjuk kerja siapapun karyawan kondisi pengelolaan SDM PDAM, serta kegiatan yang harus segera
PDAM yang telah kembali bekerja setelah mengikuti Pembinaan dilaksanakan dan dikoordinir oleh bagian Personalia dan SDM
Teknik/Pelatihan. dalam rangka Pengembangan SDM masing-masing PDAM.
Dengan informasi ini dapat diidentifikasi apabila diperlukan
pembenahan terhadap kondisi dan pengelolaan SDM PDAM PDAM Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
yang ada. Disamping itu, informasi tentang pemanfaatan hasil Kabag Teknik dan Kasubag Personalia beserta Karyawan PDAM
pembinaan teknik/ pelatihan yang telah diikuti oleh karyawan Kabupaten Tanah Datar menjelaskan bahwa saat ini telah
PDAM dapat digunakan untuk meningkatkan atau memperbaiki dilakukan reorganisasi seluruh karyawan PDAM sehingga seluruh
mutu Pembinaan Teknik, baik berkaitan dengan pemilihan materi karyawan masih berada dalam kondisi adaptasi dengan adanya
maupun untuk penentuan calon peserta. penugasan yang baru.
Akan tetapi ternyata PDAM yang dikunjungi baru mulai Kendala PDAM yang dihadapi adalah belum tersedianya uraian
me ksanakan kegiatan pengembangan SDM sehingga belum
l
a pekerjaan yang lengkap dan jelas sesuai dengan SOP yang berlaku
tersedia informasi yang lengkap. untuk seluruh karyawan PDAM. Hal ini menyebabkan terjadinya
Oleh karena itu, dalam pembinaan ini dilakukan juga pen kesulitan dalam pelaksanaan tugas-tugas baru oleh masing-
dampingan untuk mempercepat pelaksanaan Program Pe gem n masing karyawan. Untuk mengatasi hal ini maka kepada Kasubag
bangan SDM yang dimulai dengan melakukan audit SDM dalam Personalia diminta mengkoordinir penyiapan uraian tugas yang
rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi maupun lengkap untuk seluruh karyawan.
pengelolaan SDM PDAM yang ada. Berkaitan dengan kelengkapan Peraturan PDAM tentang
Pembinaan melalui pendampingan ini telah dilaksanakan oleh Personalia dan SDM yang ternyata belum tersedia, maka disarankan
Asisten Kelembagaan dan Investasi PKPAM Propinsi Sumatera agar peraturan yang diperlukan dapat disiapkan dan sebaiknya
Barat bersama wakil dari Subdit PPK Direktorat Pengembangan Air untuk penyiapannya dikoordinasikan juga dengan Bagian Hukum
Minum, yaitu ke PDAM Kabupaten Tanah Datar, PDAM Kabupaten Pemda bersangkutan. Walaupun PDAM sudah menerima Bantuan
Solok, PDAM Kota Sawahlunto dan PDAM Kab.Padang Pariaman. Teknik Penyehatan PDAM 2011 dan memperoleh password dan
Pembinaan dengan tujuan yang sama juga telah dilakukan username, tetapi belum melaksanakan input data SDM ke www.
oleh Kepala Urusan Kelembagaan PKPAM Provinsi Sumatera Se infoditpam.com sehingga diminta agar input data SDM dapat
Syafrudin, dkk didampingi dua
instruktur Balai TAMS I di laborato-
rium mikro biologi
Foto : Buchori
12
13. berita utama
segera dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran kondisi SDM PDAM Kabupaten Banyuasin, Sumatera Barat
PDAM yang ada. Direktur PDAM Kab Banyuasin didampingi Kabag Teknik, Kabag
Evaluasi hasil Pembinaan Teknik terhadap unjuk kerja Umum dan staf memberikan masukan mengenai pelaksanaan
karyawan PDAM yang telah mengikuti Pembinaan Teknik juga program pengembangan SDM yang dilaksanakan di PDAM di
belum dilaksanakan, sehingga tidak ada catatan mengenai mana terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain
bagaimana pemanfaatan hasil pembinaan teknik oleh karyawan belum tersedianya uraian tugas sesuai SOP yang berlaku untuk
yang bersangkutan. Dalam kesempatan ini telah dilakukan seluruh karyawan PDAM sehingga evaluasi unjuk kerja belum bisa
pendampingan untuk pelaksanaan monitoring terhadap peserta dilaksanakan. Demikian juga Peraturan PDAM berkaitan dengan
Pembinaan Teknik TPC 3 yang telah dilaksanakan di Balai Teknik Personalia dan SDM belum tersedia sehingga diharapkan PDAM
Air Minum dan Sanitasi Wilayah I Bekasi. dapat melengkapinya. Kegiatan untuk menilai unjuk kerja karyawan
setelah mengikuti Pembinaan Teknik juga belum dilaksanakan
PDAM Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sehingga belum diperoleh data hasil Pembinaan Teknik. Menurut
Pelaksana Urusan Personalia PDAM Kota Sawahlunto dalam Direktur PDAM, dibandingkan dengan permasalahan teknis
kesempatan ini menjelaskan bahwa kegiatan Pengembangan dan administrasi keuangan yang dihadapi maka masalah yang
Sumber Daya Manusia baru dalam tahap persiapan sehingga dihadapi untuk melaksanakan Pengembangan SDM tampaknya
belum diperoleh data lengkap seluruh karyawan PDAM. Di lebih mudah untuk diatasi. Karena itu, PDAM ini akan mendapatkan
samping itu belum tersedianya uraian tugas yang lengkap dan Bantuan Manajemen TA 2012 dalam rangka Program Penyehatan
sesuai dengan SOP yang berlaku. Hal itu menyebabkan belum PDAM. Dengan demikan diharapkan masalah yang dihadapi dalam
dapat dilaksanakannya evaluasi unjuk kerja karyawan. Peraturan Pengembangan SDM PDAM dapat dicari pemecahannya dalam
PDAM berkaitan dengan personalia juga belum tersedia sehingga Banmen ini. Usulan kebutuhan Pembinaan Teknik dari PDAM yang
telah diminta untuk melengkapinya. sudah diidentifikasi adalah Kebutuhan Pembinaan Teknik untuk
Serupa PDAM Tanah Datar, walaupun telah memperoleh operator IPA baru yang dibangun dengan dana APBD dan masih
Bantuan Teknik Penyehatan TA 2011, PDAM ini belum melakukan dalam tahap penyempurnaan.
input data SDM walaupun telah memperoleh username dan
password untuk www.infoditpam.com. Sampai saat ini belum PDAM Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan
pernah dilakukan kegiatan untuk monitoring dan evaluasi hasil Evaluasi terhadap unjuk kerja karyawan yang telah kembali
Pembinaan Teknik yang telah diikuti oleh Karyawan PDAM. Selain dari mengikuti Pembinaan Teknik belum dilakukan, tapi PDAM
itu karyawan yang telah selesai mengikuti Pembinaan Teknik menyanggupi untuk mulai melaksanakan kegiatan ini. Masalah
tidak pernah membuat laporan sehingga tidak tersedia informasi lainnya dari pembaca meter karena meter air di pelanggan belum
mengenai Pembinaan Teknik yang telah diikuti oleh karyawan lengkap terpasang, sehingga ada beberapa pelanggan dengan
bersangkutan maupun hasilnya terhadap unjuk kerja karyawan meter air yang menuntut agar pembacaan meternya tidak usah
tersebut. PDAM juga menginformasikan bahwa saat ini terdapat dilakukan dan perhitungan pemakaian airnya disamakan saja
IPA 20 l/det di Kayu Gadang yang tidak dapat dioperasikan karena dengan pelanggan yang tidak dipasang meter airnya. Telah
tidak tersedia air baku. disarankan untuk mengatasinya agar mengikuti cara yang telah
dilakukan oleh PDAM lain untuk pengadaan meter air melalui
PDAM Kabupaten PADANG PARIAMAN, Sumatera Barat kerjasama dengan pabrikan.
Untuk memperoleh data dari seluruh SDM, PDAM ini telah
membagikan form isian kepada seluruh karyawan, tetapi saat PDAM Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
ini belum seluruhnya terkumpul. Demikian juga dalam rangka Direktur PDAM Kota Prabumulih memberikan penjelasan kepada
melengkapi Uraian Tugas untuk seluruh karyawan yang sesuai Kepala Urusan Kelembagaan PKPAM Sumatera Selatan, mengenai
dengan SOP yang berlaku, telah diminta masukan dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan Pe
karyawan menyangkut tugas masing masing karyawan tetapi ngembangan SDM PDAM. Data karyawan dan usulan kebutuhan
belum diperoleh informasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Pembinaan Teknik sudah disiapkan oleh Kaur Umum/Personalia
Untuk mendapatkan data Kebutuhan Pembinaan Teknik PDAM yang telah mengikuti Pembinaan Teknik Kabag/Kasubag
juga telah diminta karyawan untuk menyampaikan usulan, Personalia dan SDM. Akan tetapi monitoring dan evaluasi terhadap
tetapi belum diterima usulan kebutuhan ini. Direktur PDAM Kab. hasil Pembinaan Teknik belum dilaksanakan dengan lengkap.
Padang Pariaman saat ini masih mempunyai jabatan rangkap di PDAM telah mengalokasikan dana Rp 45 juta untuk membiayai
Pemda Kabupaten, sehingga keterbatasan waktu menyebabkan Pembinaan Teknik untuk karyawan PDAM yang diharapkan dapat
permasalahan yang dihadapi dalam rangka Pengembangan ditingkatkan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.
SDM PDAM belum dapat diselesaikan. Hal lain menyulitkan Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dalam rangka pem
Pengembangan SDM, yakni belum diperolehnya pendapat yang binaan sebagaimana tersebut di atas, maka seharusnya ma ing-
s
sama dari seluruh karyawan PDAM mengenai pentingnya kegiatan masing PDAM segera melakukan kegiatan Pengembangan SDM
Pengembangan SDM untuk PDAM Kab. Padang Pariaman. yang dikoordinir oleh Kabag/Kasubag Personalia dan SDM untuk
PDAM ini direncanakan untuk memperoleh Bantuan Ma meningkatkan kondisi SDM PDAM yang bersangkutan.
najemen TA 2012, sehingga akan memperoleh kesempatan
untuk mendapat arahan berkaitan dengan pelaksanaan Pengem
bangan SDM di PDAM. Apabila terdapat permasalahan berkaitan *) Jabatan Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan (TPL), Direktorat
dengan SDM, diharapkan dapat dibahas dalam kegiatan Bantuan Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Manajemen tersebut. Umum.
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 13
14. liputan khusus
Belajarlah
Pengembangan Ekonomi Lokal
Sampai ke Negeri Siam
Bhima Dhananjaya *)
Pelaksanaan proyek pengentasan kemiskinan, Doi Tung Development Project
(DTDP) Thailand, bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara mendasar,
bukan sekedar pembangunan infrastruktur lingkungan atau bantuan keuangan.
Foto-foto: Bhima D.
14
15. liputan khusus
S
ri Phraphuth, pada awal tahun 70-an bisa dikatakan
menjadi bagian dari bisnis perdagangan opium.
Ketika masih berusia belasan, perempuan dari suku
Akha ini tidak menyadari bahwa membantu orang
tuanya menanam Papaver Somniferum berkontribusi
dalam penyediaan bahan baku untuk pusat perdagangan opium
dan candu di kawasan Golden Triangle, yaitu perbatasan Thailand,
Laos, dan Myanmar. Pada masa itu wilayah Golden Triangle mampu
memasok 70 persen opium ke pasar internasional. Kawasan ini
juga menyediakan kebutuhan pelengkap bagi para pengguna
madat, yaitu senjata dan prostitusi.
Kondisi sosial seperti ini semakin parah dengan permasalahan
kerusakan lingkungan akibat ladang berpindah yang dilakukan
masyarakat. Bercocok tanam bagi sebagian masyarakat pada masa
itu bukan untuk mengisi perut, namun hasil panen mereka adalah
sebagai modal untuk mengkonsumsi opium.
Begitu sakitnya masyarakat di utara Thailand kala itu sehingga
masyarakat tidak dapat membantu dirinya sendiri untuk keluar
dari lingkaran setan obat terlarang. Kini dalam usia 52 tahun,
Sri Phraphuth ikut merasakan perubahan sosial, ekonomi dan
lingkungan di Doi Tung, tanah kelahirannya. Keterampilannya
dalam mengurus tanaman dimanfaatkan dalam perannya sebagai
staf pada Mae Fah Luang Arboretum. akrab dengan masyarakat, mulai dari kemiskinan, keamanan,
Kisah ini yang menjadi alasan CPMU - USDRP (Central Project pendidikan, kesehatan dan tidak adanya infrastruktur dasar.
Management Unit - Urban Sector Development Reform Project) Untuk menghapus permasalahan tersebut dari masyarakat,
memilih Doi Tung Development Project (DTDP) sebagai sasaran salah satu langkah yang dilakukan oleh DTDP adalah melalui proses
On the Job Training (OJT) dalam bidang Pengembangan Ekonomi perbaikan tatanan sosial dan pengembangan ekonomi lewat
Lokal (PEL). OJT yang dipimpin oleh oleh Dwityo A. Soeranto berbagai tahapan dan pendekatan yang menyeluruh sejak tahun
selaku Ketua Central Project Management Unit (CPMU) Urban Sector 1988, dan masih berjalan sampai hari ini. Tahap awal program
Development Reform Project (USDRP) dilaksanakan pada tanggal 30 meliputi penanganan masalah kesehatan dan pemenuhan ke
April – 5 Mei 2012, di Provinsi Chiang Rai, Thailand. PEL merupakan butuhan hidup dasar melalui pelatihan keterampilan. Tahap ke
salah satu strategi dalam komponen USDRP yaitu pengembangan dua program berfokus pada peningkatan penghasilan dengan
kelembagaan perkotaan. Tujuannya untuk mengembangkan membangun komunitas melalui peningkatan rantai nilai ko
kemampuan ekonomi di daerah melalui pendekatan yang dinilai moditas masyarakat. Tahap ketiga yang masih berlangsung
sesuai dengan potensi dan kondisi daerah. sampai saat ini, meliputi perkuatan unit usaha untuk menjamin
OJT ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pe keberlanjutan produk dan pengusaha.
ningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah peserta USDRP Dalam memperbaiki tatanan sosial dan ekonomi masyarakat,
yang diikuti oleh sepuluh peserta yang mewakili Kota Banda Aceh, DTDP melakukan pendekatan ke masyarakat untuk memberikan
Kota Sawahlunto, Kota Cimahi, Kota Palangkaraya, Kota Parepare, kepercayaan dan pengertian kepada masyarakat bahwa program
Kota Palopo, Kabupaten Barru, Kabupaten Sidrap, Kabupaten ini adalah untuk masyarakat dan keberlanjutannya akan ditentukan
Parigi Moutong dan Kabupaten Morowali. Rangkaian kegiatan oleh kemauan masyarakat sendiri. Program yang dilaksanakan oleh
tersebut diawali dengan Pelatihan PEL di Bandung pada tanggal DTDP ini tidak mencakup kegiatan pembangunan infrastruktur
12 – 15 Desember 2011 dan Workshop I PEL di Jakarta pada 27 – 29 yang merupakan tugas pemerintah, namun berfokus pada pe
Februari 2012. nanganan permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat.
Tujuan pelaksanaan OJT ini untuk memberikan kesempatan
bagi pemerintah daerah untuk belajar dari pengalaman Reboisasi
keberhasilan program pengembangan ekonomi lokal, untuk Salah satu program DTDP yang sukses adalah Pang Mahan
mem elajari proses, pencapaian dan permasalahan yang terjadi
p Reforestation Project (Upstream Development). Proyek Reboisasi
selama pelaksanaan kegiatan, dan untuk saling bertukar informasi Pang Mahan mencakup 2.242 hektar pada area yang merupakan
mengenai kebijakan, peraturan dan proses perencanaan PEL yang rumah bagi enam suku asli setempat (Hill-Tribe) di 18 desa
dilaksanakan oleh program yang dikunjungi. yang berpenduduk 7.604 jiwa. Proyek reboisasi yang dilakukan
menganut prinsip yang dianut Raja Thailand yaitu “mengerti,
Sentuhan Tangan Ibu Suri menjangkau, dan mengembangkan”, serta prinsip mendiang
Doi Tung Development Project (DTDP) merupakan proyek unggulan Ibu Suri yaitu “Memupuk Tanah, Memupuk Masyarakat”, prinsip-
Mae Fah Luang Foundation (MFLF) yang didirikan oleh Ibu Suri, prinsip menanamkan kesadaran lingkungan di masyarakat untuk
Putri Srinagarindra Ibunda Raja Bhumibol yang saat ini bertahta. melestarikan hutan secara berkelanjutan.
Wilayah Doi Tung merupakan bagian dari wilayah perbatasan Seiring dengan proses penghijauan hutan kembali, proyek
yang sekaligus terletak di jantung Segitiga Emas produksi opium Pang Mahan secara bersamaan mengembangkan keterampilan
terbesar di dunia, maka berbagai permasalahan sosial telah dan mata pencaharian masyarakat.
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 15
16. liputan khusus
Pelaksanaan proyek pengentasan kemiskinan melalui reboisasi
ini dilakukan melalui kerjasama semua pihak, pembelajaran
terhadap masyarakat, dengan penggunaan biaya serendah-
rendahnya, serta memberikan manfaat setinggi-tingginya kepada
masyarakat dan lingkungan. Kunci utama keberhasilan program
ini adalah pendekatan kepada masyarakat secara terus-menerus
untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang
dialami sehingga terwujud partisipasi aktif masyarakat. Jadi
program ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara men
dasar, bukan sekedar pembangunan infrastruktur lingkungan atau
pemberian bantuan keuangan.
Mae Fah Luang Garden
Program DTDP lain yang menarik adalah dari pengelolaan
lingkungan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat melalui Mae Fah Luang Garden (MFLG). Taman ini
merupakan salah satu sumber pendapatan DTDP yang bisa
memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. Taman ini terletak Melalui komoditas kopi ini, DTDP dapat mengajarkan kepada
di atas lahan yang sebelumnya merupakan wilayah desa Akha Pa masyarakat tentang pentingnya added value dalam rantai nilai
Kluay yang merupakan jalur utama bagi rombongan pedagang komoditas. Memberikan nilai tambah pada suatu komoditas
opium dan juga terlibat dalam perdagangan senjata. Desa Akha bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
merupakan permukiman padat yang tidak memiliki infrastruktur Wujud pengembangan ekonomi adalah didirikannya The
dasar lingkungan untuk kebersihan, sampah dan limbah rumah Cottage Industries Centre and Outlet yang masih berada di wilayah
tangga. Doi Tung. Di kawasan ini dapat dilihat secara langsung pengolahan
Atas permintaan yayasan MFLG, masyarakat desa Akha bahan baku seluruh komoditas unggulan DTDP yang berasal dari
bersedia untuk direlokasi pada kawasan memiliki perumahan yang sekitar wilayah Doi Tung menjadi bahan jadi yang siap dipasarkan.
dilengkapi infrastruktur air, listrik dan jalan beraspal yang hanya Pabrik dan outlet tersebut adalah Pabrik Pengolahan Kacang
berjarak 500 meter dari lokasi semula. Taman ini memberikan Macadamia, Weaving and Sewing Facility, Mulberry Paper Facility,
pendapatan yang cukup bagi wilayah baru tersebut, dan secara Ceramics Production Facility, Carpet Tufting Facility, dan Coffee
langsung memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Roasting Facility. The Cottage Industries Centre and Outlet didirikan
sebagai pusat pelatihan keterampilan dan pusat penciptaan
Konsep DTDP lapangan kerja yang diluncurkan bersama dengan proyek
Jane Holloway, Program Manager, Center for Social Entrere p reboisasi hutan. Semua produk diberi merek Doi Tung Lifestyle
neurship pada Mae Fah Luang Foundation menyampaikan yang diproduksi oleh etnis lokal dan berdiri pada lahan seluas 52
bahwa prinsip dasar yang diinisiasi oleh MFLF di Doi Tung ini rai (8,32 hektar).
menggunakan konsep pendekatan people-centric yang dilakukan Beberapa hal yang menarik dan dapat diaplikasikan berkaitan
untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat melalui dengan strategi pengembangan ekonomi adalah mendekatkan
proses mendengar dan memahami kebutuhan masyarakat. Dalam antara bahan baku, lokasi pengolahan dan lokasi pemasaran.
mengembangkan ekonomi lokal, Yayasan meningkatkan kualitas Pabrik pengolahan kacang Macadamia berada ditengah-tengah
dan varian dari komoditas yang sudah ada di masyarakat dengan lahan perkebunan kacang Macadamia, sehingga menekan biaya
prinsip peningkatan rantai nilai komoditas. distribusi bahan dari perkebunan ke pabrik.
Program DTDP didasari atas permasalahan sosial yang ber Peran pemerintah daerah bisa dikatakan bukan dalam
akar pada kemiskinan dan kurangnya kesempatan dalam posisi pemimpin dalam pelaksanaan program DTDP. Namun
mengembangkan ekonomi. Untuk itu, prioritas tindakan yang Mae Fah Luang Sub-District Administration Office, terlibat
dilakukan adalah untuk memecahkan dan menyelesaikan ma secara aktif dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan dan
salah kesehatan, mata pencaharian dan pendidikan melalui mereplikasi program yang telah diinisiasi oleh DTDP. Mr. Akom
pengembangan manusia, pengembangan ekonomi dan pe Wongswang Chief of Community Development Office, Province of
ngembangan lingkungan, dan menempatkan masyarakat seba ai g Chiang Rai menyampaikan bahwa saat ini sedang dipromosikan
subyek utama sasaran program. pengembangan ekonomi lokal oleh pemerintah propinsi sebagai
DTDP dijalankan melalui tiga tahapan. Tahap pertama program replikasi dari program DTDP, yaitu melalui One Tambon One Product
jangka pendek dalam 1 – 3 tahun dengan strategi tindakan cepat (OTOP) atau satu kampung satu produk. Hal ini sesuai kondisi
dan menanamkan kepercayaan pada masyarakat dan penghijauan propinsi Chiang Rai yang memiliki banyak potensi ekonomi yang
hutan kembali. Tahap kedua adalah program jangka menengah yang bisa dikembangkan terutama melalui kluster pariwisata.
dalam waktu 4 – 7 tahun dengan kegiatan penanaman komoditas Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya untuk
pertanian, yaitu kopi, dan tahap terakhir adalah program jangka membuat masing-masing wilayah dan potensi tersebut menjadi
panjang selama 8 – 12 tahun. Tiga tahapan ini disebut model 3 S, unik sehingga mampu menarik minat wisatawan.
yaitu Survival, Sufficiency dan Sustainability. Informasi dan pembelajaran yang didapatkan dari kegiatan
Komoditas yang diunggulkan dari DTDP adalah kopi, dengan OJT ini diharapkan dapat ditransformasikan ke dalam kebijakan
alasan kesesuaian dengan masyarakat dan iklim lingkungan. PEL yang akan disusun di masing-masing Pemda. Selain itu peserta
16
17. liputan khusus
OJT juga dapat meneruskan informasi yang didapatkan kepada
*) Asisten Perencanaan CPMU Urban Sector Development Reform Project
rekan-rekan Tim PEL di daerah, pimpinan instansi dan daerah
(USDRP) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
serta jajaran aparat lainnya, serta mampu memahami target
pembelajaran PEL dan dapat menyelesaikan tugas pelaporan.
Status Kemajuan Pencapaian Pengembangan Ekonomi Lokal di daerah.
KOTA/KABUPATEN KLUSTER TERPILIH STATUS PENCAPAIAN
Banda Aceh - Pariwisata - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
- Kerajinan tangan/ tenun shop 21 Februari 2012.
- Perikanan - Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.78 Juta.
- Belum ada rencana legalisasi dokumen.
Sawahlunto - Coklat - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
- Tenun shop 21 Februari 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.94 Juta.
- Target awal legalisasi PERWAL per Maret 2012.
Cimahi - Industri makanan - Draft Final masih dalam penyusunan, karena penugasan Konsul-
- Produk tekstil tan terlambat, target penyelesaian Juni 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.374 Juta.
- Belum ada rencana legalisasi dokumen.
Palangka Raya - Ikan air tawar - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
- Furnitur shop 21 Februari 2012.
- Agrowisata - Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.101 Juta.
- Target awal legalisasi PERWAL per April 2012.
Barru Ternak Sapi - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
shop 21 Februari 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.20 Juta.
- Target awal legalisasi PERBUP per April 2012.
Sidenreng Rappang - Beras - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
- Ayam shop 21 Februari 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.5 Juta.
- Target awal legalisasi PERBUP per April 2012.
Parepare - Industri furnitur - Draft Final masih dalam penyusunan, karena penugasan Konsul-
tan terlambat, target penyelesaian Juni 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.25 Juta.
- Belum ada rencana legalisasi Renstra PEL
Palopo - Rumput laut - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
- Coklat shop 21 Februari 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.70 Juta.
Parigi Moutong - Rumput Laut - Target awal legalisasi PERWAL per Maret 2012.
- Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
shop 21 Februari 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.50 Juta.
- Target awal legalisasi PERBUP per April 2012.
Morowali - Rumput laut - Telah selesai Draft Final Dokumen PEL, perlu revisi sesuai work-
- Coklat shop 21 Februari 2012.
- Dukungan APBD 2012 untuk Tim PEL dan legalisasi dokumen
PEL Rp.75 Juta.
- Target awal legalisasi PERBUP per April 2012.
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 17
18. liputan khusus
www-maefahluang-org1
Pemberdayaan Masyarakat pada
Doi Tung Development Program
Asal Mula
Doi Tung
www-maefahluang-org
Development
Project (DTDP)
P
ada saat yang bersamaan, Putri Srinagarindra, ibunda
Raja Bhumibol atau Ibu Suri sedang mencari lokasi
Elkana Catur H*) dan Bhima Dhananjaya **) untuk tempat peristirahatan di Thailand daripada
harus melakukan perjalanan jauh ke Switzerland,
negara favorit beliau untuk berlibur dalam usianya
yang menginjak 90 tahun. Disamping itu kualitas udara di Doi
Dua puluh enam tahun silam, kepala Unit Tung sesuai untuk kesehatannya.
Konservasi Daerah Aliran Sungai ke-31 yang Setelah mendapatkan laporan mengenai kondisi hutan Doi
Tung, Putri Srinagarindra segera berkunjung dan memutuskan
berlokasi di Doi Tung, Provinsi Chiang Rai, untuk membangun rumah peristirahatan di sana. Pembangunan
Thailand meminta kepada Yayasan Mae Fah rumah ini dimaksudkan supaya Putri Srinagarindra dapat
mencurahkan waktu untuk memenuhi janjinya dalam
Luang untuk membantu mencegah rusaknya membangun dan menghutankan kembali Doi Tung. Beberapa
hutan akibat masyarakat setempat yang waktu kemudian didirikanlah Doi Tung Development Project
berjuang untuk bertahan hidup dengan yang merupakan program pengembangan masyarakat melalui
pendekatan menyeluruh dan terpadu secara berkelanjutan. Ini
menjarah hutan di Doi Tung. menjadi puncak dedikasi Putri Srinagarindra dalam pembangunan
18
19. liputan khusus
yang berbeda-beda. Di dalam negeri, yaitu:
bagi bangsanya. - Integrated Rural Livelihood Development Model di Provinsi Nan.
- Huay Klai Reservoir Sustainable Water Management Royal
Mae Fah Luang Foundation (MFLF) Project, di Distrik Nong Wua Sor, Provinsi Udon Thani.
MFLF didirikan pada tahun 1972 oleh Ibu Suri. Mae Fah Luang - Reforestation to Alleviate Poverty di Doi Tung, Pang Mahan, dan
adalah gelar yang diberikan kepada Ibu Suri dari masyarakat Puna, Provinsi Chiang Rai.
suku di perbukitan utara Thailand. Sejak akhir tahun 1960-an, - Greater Mekong Sub-Region Medical Training Centre di Mae Sai
Ibu Suri bekerja keras untuk meningkatkan kualitas kehidupan Hospital, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai.
masyarakat pedesaan Thailand, terutama pada etnis minoritas Di luar negeri, program replikasi DTDP telah dilaksanakan
yang tinggal terpencil di wilayah pegunungan yang sangat sulit di tiga Negara yaitu Myanmar, Indonesia dan Afghanistan,
dijangkau kendaraan. Dalam setiap kunjungannya Ibu Suri selalu melalui program:
menggunakan helicopter dan didampingi oleh tim medis untuk - Sustainable Alternative Livelihood Development, di Kota Yenan
menangani masyarakat yang sakit, membawa pakaian, makanan, Chaung, Provinsi Magwe, Myanmar.
kebutuhan lainnya, dan bahkan mainan untuk anak-anak. Image - Provide Livelihood Alternatives to a Border Minority Group In
inilah kemudian memunculkan nama Mae Fah Luang (putri yang Myanmar, di Desa Yong Kha, Provinsi Shan, Myanmar.
turun dari langit) yang melekat pada Ibu Suri. - Aceh Sustainable Alternative Livelihood Development - A-S.A.L.D
Kembali ke DTDP, program ini memiliki misi untuk memastikan Project di Desa Lamteuba, Kabupaten Aceh Besar, Republik
bahwa masyarakat Doi Tung mandiri secara ekonomi dan mampu Indonesia.
melanjutkan program pembangunan mereka secara bertanggung - Balkh Livestock and Rural Enterprise Development Project, atau
jawab di tengah perkembangan dunia global tanpa mengorbankan A4 Sheep Bank (A4SB), di Provinsi Balkh, Afghanistan.
lingkungan dan nilai-nilai budaya lokal. Sedangkan visi DTDP Pendekatan program DTDP serupa dengan Program
adalah melanjutkan warisan Ibu Suri dalam mengembangkan Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) melalu konsep
dan mempromosikan model pengembangan masyarakat melalui Tribina (bina sosial, bina ekonomi dan bina lingkungan). Pada
pengembangan alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan, DTDP pendekatannya adalah melalui pengembangan manusia,
yang dapat diaplikasikan pada berbagai situasi untuk mengatasi pengembangan ekonomi dan pengembangan lingkungan.
kemiskinan.
Pengembangan Manusia
Replikasi Program Langkah pertama yang dilakukan DTDP adalah menyelesaikan
Program DTDP yang diinisiasi oleh MFLF telah direplikasi dalam masalah kesehatan masyarakat, setelah kesehatan masyarakat
berbagai wujud pendekatan dan latar belakang permasalahan diurus, masyarakat akan dapat membantu diri mereka sendiri,
www-doitung-org
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 19
20. liputan khusus
Foto : Istimewa
www-chiangraitimes-com
www-lightstalkers-org
kepemilikan dari beberapa unit bisnis di Doi Tung akan dialihkan
dengan membuat pilihan mata pencaharian yang layak dan
ke masyarakat setempat.
berkelanjutan. Setelah itu, perbaikan dalam bidang pendidikan
akan menjadi dasar dalam pembangunan jangka panjang. Untuk
dapat bekerja dengan tenang, kebutuhan dasar harus terpenuhi,
Pengembangan Lingkungan
Pada tahun 1988, lokasi proyek DTDP adalah wilayah perladangan
tanpa pendapatan yang memadai, masyarakat akan kembali pada
berpindah yang selalu rusak ketika ditinggalkan, ladang
pilihan lading berpindah dan penjarahan hutan serta terlibat
opium, perdagangan manusia dan senjata ilegal. Ibu Suri
dalam kegiatan ilegal seperti budidaya opium dan prostitusi. Untuk
melihat pentingnya menghutankan kembali daerah itu, namun
itu didirikan pusat pelatihan kerajinan di samping pelaksanaan
penghutanan kembali tanpa memperhatikan penghidupan
proyek penghijauan, sebagai alternatif dan untuk memberikan
ekonomi penduduk setempat akan menyebabkan daerah tersebut
kesempatan yang luas bagi masyarakat di daerah tersebut
kembali seperti semula. Selain menghutankan kembali wilayah
untuk mencari penghidupan. DTDP melatih masyarakat lokal di
daerah aliran sungai, DTDP juga mengalokasikan lahan untuk
pusat-pusat pelatihan keterampilan sehingga memungkinkan
perkebunan yang tumbuh cepat seperti pohon buah-buahan,
penghematan biaya dari sisi ekonomi dan kontrol kualitas.
kopi dan kacang Macadamia.
Saat ini, generasi baru masyarakat lokal mengelola sampah
Pengembangan Ekonomi
mereka, mendaur ulang, dan mengelola air limbah. Sistem
DTDP meyakini bahwa pembangunan ekonomi adalah salah satu
pengairan yang dibangun dijaga secara swadaya oleh masyarakat
dasar pembangunan berkelanjutan, hal itu dapat terwujud ketika
untuk memastikan air yang cukup untuk konsumsi rumah tangga
stabilitas ekonomi didunkung kemajuan sosial dan lingkungan.
dan pertanian. Masyarakat sangat menyadari tanggungjawab
Permasalahan lingkungan seperti penjarahan hutan akan tetap
mereka sangat besar dampaknya terhadap lingkungan.
muncul selama kebutuhan dasar masyarakat belum terpenuhi.
Menyadari bahwa kelestarian alam tergantung pada stabilitas
ekonomi manusia, DTDP membentuk unit bisnis makanan, *) Plh CPMU Urban Sector Development Reform Project (USDRP) Ditjen Cipta
hortikultura, pariwisata dan kerajinan. Proyek DTDP telah Karya Kementerian Pekerjaan Umum
mandiri secara keuangan sejak tahun 2002, saat ini masyarakat **) Asisten Perencanaan CPMU Urban Sector Development Reform Project
dilatih dalam segala hal dan didorong untuk dapat mendirikan (USDRP) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
perusahaan mereka sendiri. Dalam waktu kurang dari 10 tahun,
20
21. info baru
Foto-foto : Danang Pidekso
Hari Air Dunia 2012
Air dan Ketahanan Pangan
K
The Earth Institute Columbia University edua, lebih dari 90 persen penggunaan air adalah
untuk pertanian dan perkebunan, walaupun begitu,
merelease beberapa fakta terkini mengenai hanya 16 persen lahan yang telah ter irigrasi dari
kondisi air di Bumi. Beberapa diantaranya sekian banyak penggunaan air untuk pertanian.
Ketiga, pada tahun 2030 hampir setengah populasi
pertama, penggunaan air tanah yang begitu manusia yang ada akan kekurangan air. Keempat, krisis air akan
besar berkontribusi terhadap kenaikan mengancam kelangsungan pembangkit listrik di dunia. Krisis
air yang diakibatkan permintaan yang tinggi akan membuat
permukaan laut sebanyak 25 persen dalam pembangkit listrik tidak berfungsi.
beberapa tahun terakhir. Bagaimana dengan Indonesia? Sungai-sungai banyak
sampah, kotor, dan masih dijadikan sarana MCK bagi sebagian
penduduk perkotaan. Air tanah semakin sulit didapat, sumber
mata air mengering karena rusaknya hutan. Imbasnya sekarang
makin banyak penduduk yang menggunakan air kemasan untuk
konsumsi memasak dan minum karena kondisi inilah perlu
penanganan yang tepat. Ironis dan memprihatinkan, mungkin
ungkapan itulah yang cocok menggambarkan kondisi air kita.
Sebagai insan peduli lingkungan, tentunya kita tidak boleh
diam saja. Momentum bertindak tersebut ada dalam peringatan
Hari Air Sedunia (HAD) tahun 2012 ini . Dengan mengambil tema
“Water and Food Safety” atau “Ketahanan Air dan Pangan”, HAD ini
merupakan momentum tepat untuk peduli dan melestarikan air.
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 21
22. info baru
Pemilihan tema tahun 2012 ini didasarkan pada kenyataan bahwa peringatan HAD merupakan suatu momentum yang sangat tepat
air merupakan salah satu faktor mendasar dalam memproduksi untuk merenungkan segala perilaku kita terhadap air dan sumber-
pangan. Selain itu, berdasarkan statistik, setiap manusia rata-rata sumbernya, serta untuk berkomitmen dalam memulihkan dan
minum 2-4 liter setiap hari, dan dari jumlah tersebut, sebagian melestarikan air dan sumber-sumbernya, agar dapat diwariskan
besar air yang diminum ‘terkandung’ dalam makanan yang kepada generasi berikutnya dengan baik.
dimakan. Djoko mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan
Di lain sisi, pertumbuhan penduduk bumi yang terus meningkat terkait ketersediaan air di Indonesia adalah masih rendahnya
sedangkan sumber daya air relatif tetap. Karena itu tema Hari Air tampungan air perkapita di negara kita. Dari 700 triliun m3 potensi
Sedunia 2012 adalah Air dan Ketahanan Pangan menjadi sangat air di Indonesia, baru 200 miliar m3 atau kurang lebih 52,3 m3/
tepat untuk mengkampanyekan kepada penduduk bumi agar kapita yang dapat dikendalikan melalui 284 waduk di Indonesia.
lebih bijak dalam menggunakan air demi menjamin ketahanan Sedangkan dalam kaitannya antara energi dan ketahanan
pangan dunia. pangan, fluktuasi harga pangan memiliki hubungan erat dengan
Kementerian Pekerjaan Umum selaku kementerian yang harga minyak bumi sebagai indikator energi. Sebagaimana
mengurusi masalah air tentu memiliki tanggungjawab moral akan pernah terjadi periode 2007-2008 dimana harga beras di pasar
kondisi air, khususnya di Indonesia. Dalam event HAD XX ini pun internasional meningkat sebesar 78% akibat kenaikan harga
berbagai acara digelar untuk mengingatkan dan menyadarkan minyak dunia.
masyarakat akan kondisi air. Diantaranya, kampanye peduli air “Untuk itu, seiring dengan peningkatan kebutuhan energi dan
melalui (lomba lukis, lomba foto, lomba sumur resapan dan sekaligus mitigasi terhadap perubahan iklim, maka pemanfaatan
kampanye simpatik), gerakan masyarakat dan apresiasi HAD air sebagai sumber energi yang bersifat terbarukan harus lebih
(pembekalan ibu-ibu PKK, donor darah PMI, gerakan pupuk ditingkatkan,” tambah Djoko Kirmanto.
organik, gerakan pembersihan saluran irigasi, gerakan bersih Selanjutnya, serangkaian program rehabilitasi telah dilak
Ciliwung, penanaman Mangrove), seminar dan lokakarya, sanakan disepanjang 2010 sampai dengan 2012. Untuk daerah
pameran, publikasi dan dokumentasi serta dialog di media. irigasi kewenangan pusat yang dibiayai melalui dana APBN, total
Dalam puncak peringatan di Situ Cipule, Kabupaten Karawang, fungsional area yang masuk dalam program rehabilitasi adalah
Provinsi Jawa Barat, Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, seluas 873 ribu Ha.
22
23. info baru
Sedangkan di tingkat Provinsi 201 ribu Ha, tingkat Kabupaten/ Dalam pameran HAD tersebut Ditjen Cipta Karya memamerkan
Kota seluas 374 ribu Ha. Untuk kegiatan rehabilitasi di tingkat capaian kinerja bidang air minum serta beberapa infrastruktur
provinsi dan kabupaten/kota, Pemerintah telah mengalokasikan terbaru bidang ke Cipta Karyaan. Untuk capaian kinerja bidang
Dana Alokasi Khusus bidang irigasi. air minum, berdasarkan data terakhir tahun 2010, capaian saat
Berdasarkan perkiraan, hingga tahun 2050 nanti penduduk ini sebesar 53,26% meningkat dari tahun 2009 lalu yaitu 47,71%.
dunia akan meningkat 33% dari 6 miliar orang menjadi 8 miliar Meskipun meningkat, Ditjen Cipta Karya wajib mencapai sasaran
orang. Bersamaan dengan itu permintaan terhadap pangan, air MDGs 2015 mendatang sebesar 68,87%.
dan energi akan meningkat 30-50 persen. Pencapaian salah satu Sementara itu, untuk infrastruktur yang dipamerkan antara
target MDGs terkait ketahanan pangan yakni pemberantasan lain, SPAM Ultrafiltrasi di Kota Banjar Jawa Barat. SPAM kota Banjar
kemiskinan dan kelaparan ekstrem. ini merupakan pilot project sistem ultra filtasi yang pengolahannya
Momen HAD 2012 merupakan tonggak sejarah upaya tanpa bahan kimia. SPAM ini memiliki kapasitas 50L/dt dengan
penyelamatan air secara nasional yang dilaksanakan dengan teknologi membran ultrafiltrasi.
prinsip kemitraan antara stakeholders bidang sumber daya air, baik Selain itu, juga dipamerkan SPAM menggunakan Kapal Tangki
pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. Sejalan dengan Reverse Osmosis di Provinsi NTT, SPAM menggunkan pipa bawah
satu Dasawarsa Air untuk Kehidupan 2005-2015, maka dalam 10 laut Pulau Giliketapang di Kabupaten Probolinggo serta SPAM
tahun kedepan diharapkan gerakan ini berlangsung serentak di menggunakan Reverse Osmosis di Pulang Mendangin Kabupaten
seluruh Indonesia Sampang.
Di bidang sanitasi dipamerkan teknologi Bio Digester (MCK
Pameran HAD 2012 ++) dan juga teknologi persampahan skala rumah tangga yaitu
Salah satu event untuk memberikan gambaran dan juga langkah- Sistem Instalasi Pengolahan Anaerobik Sampah (SIKIPAS). SIKIPAS
langkah pemerintah dalam menjaga kondisi air adalah Pameran ini merupakan kombinasi antara proses pemilahan sampah
HAD XX yang diselenggarakan di kompleks Kantor Kementerian organik-anorganik, proses pencucian sampah plastik, dan proses
Perkerjaan Umum. Pameran ini merupakan salah satu bentuk anaerobik-aerobik sampah organik. Sampah organik diolah secara
upaya non-teknis, sebagai forum temu stakeholders untuk anaerobik untuk mendapatkan gas bio yang dapat dimanfaatkan
mengkomunikasikan secara visual mengenai hal-hal yang telah sebagai sumber energi, baik sumber energi gas (gas metana/CH4)
dan akan dilakukan terkait pengelolaan sumber daya air. maupun setelah dikonversi menjadi energi listrik. (dvt)
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 23
24. info baru
Australia Lanjutkan Hibah
Air Minum dan Sanitasi
Indonesia
Anggaran berbasis kinerja (output based aid) sudah mulai dipraktikkan oleh
lembaga donor Australian Aid melalui Indonesia Infrastructure Initiative (INDII).
Alasannya, cara ini dapat membawa manfaat maksimal dari dana minimal dan
melalui kompetisi menjamin keberlanjutan. Cara ini juga bisa mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan konkuren.
Lihatlah hasilnya yang menurut banyak orang menganggap output based aid
terbukti lebih efektif dibandingkan dengan satu contoh, Dana Alokasi Khusus
(DAK). Dengan total dana hibah bidang air minum sebesar Rp 185 miliar, INDII
mampu membangun 78.000 Sambungan Rumah (SR) dengan status fungsi
baik. Sementara DAK 2011, dengan nilai dua kali lipat lebih, yaitu Rp 419 miliar
hanya menghasilkan 105.000 SR dengan status fungsi yang belum tentu baik.
paparan dari kiri ke kanan; Direktur
Teknik Air Minum dan Sanitasi INDII Jim
Coucouvinis, Direktur Pengembangan PLP
DJCK Sjukrul Amien, Direktur Bina Program
Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono
(Moderator), Direktur Perumahan dan Per-
mukiman Bappenas Nugroho Tri Utomo,
Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah
Kemen. Keuangan Adriansyah, Direktur
Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta
Karya (DJCK) Danny Sutjiono.
Foto : Buchori
24
25. info baru
M
engapa dijamin berfungsi baik. Ini bisa dijawab
dengan adanya spesifikasi teknis sambungan
rumah yang dibuat harus memenuhi standar
mutu yang berlaku di PDAM dan mengacu pada
standar teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan SNI. Dengan bahasa yang lebih mudah
dicerna, investasi PDAM/Pemda untuk investasi pembangunan SR
akan diganti oleh pendonor jika lolos uji verifikasi. SR berfungsi
baik, uang diganti.
PDAM yang potensial, yang selama ini malu-malu (baca;
kurang berani) berinvestasi, nyatanya dengan output based aid ini
sukses melakukannya. Mereka memiliki kriteria tidak mempunyai
Foto : Buchori
tunggakan utang. Jika ada tunggakan utang, sedang dalam
proses Program Restrukturisasi Utang. PDAM juga dikategorikan
berkomitmen tinggi untuk pengembangan program investasi
air minum (diprioritaskan yang mengikuti Program Perbankan,
KPS). Lalu mereka memiliki ketersediaan kapasitas air untuk untuk
didistribusikan kepada pelanggan baru. Dan terakhir, PDAM
bersedia membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan sistem
yang terbangun.
Dengan sukses tersebut, Pemerintah Australia melalui Indonesia
Infrastructure Initiative (INDII) untuk kali kedua mengucurkan hibah
(AusAID) berbasis kinerja (output based aid) di sektor air minum dan
sanitasi kepada Pemerintah Indonesia. Pada tahap kedua ini, total
hibah yang akan digulirkan senilai 190 juta dolar Australia untuk
dua sektor tersebut dan berlaku dari Juni 2012 hingga 2015. Pada
tahap pertama, AusAID sukses membangun 77 ribu Sambungan
Rumah (SR) air minum dan 5 ribu SR air limbah.
Peluncuran hibah AusAID stage kedua ini dihadiri sekitar 112
Foto : Danang Pidekso
PDAM, DPRD, dan perwakilan eksekutif masing-masing. Pada
kesempatan tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber
antara lain Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya
(DJCK) Danny Sutjiono, Direktur Pengembangan PLP DJCK Sjukrul
Amien, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Nugroho
Tri Utomo, Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah Kemen.
Keuangan Adriansyah, dan Direktur Teknik Air Minum dan Sanitasi
INDII, Jim Coucouvinis.
“Pendekatan berbasis kinerja oleh AusAID pada tahap se Foto Atas : Menteri PU meninjau Sambungan
belumnya sudah berjalan sukses. Ini diakui sendiri oleh Pemerintah Rumah hasil program Water Hibah
Australia, selain pada pelaksanaan juga sasaran yang tepat untuk AusAID di Kota Banjarmasin
Foto Bawah : Menteri PU mengunjungi peman-
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dana Alokasi Khusus faat program water hibah AusAID
(DAK) suatu ketika bisa meniru pendekatan ini agar output dan di Kota Palembang
outcomenya jelas,” ujar Budi Yuwono.
Lebih lanjut Jim Coucouvinis menerangkan, total hibah 190 dananya digunakan lagi untuk mengembangkan pelayanan.
juta dolar Australia ini akan mencakup antara lain program water Karena itu, dalam salah satu ketentuan ditetapkan bahwa
hibah 90 juta, sanitation hibah 5 juta, Sanitation Grants for small untuk PDAM yang membangun di bawah 1.000 SR, oleh AusAID
scale municipal Sewerage – SAIIG 40 juta, Grant for Local Government dikenakan harga Rp 2 juta per SR-nya. Sedangkan di atas 1.000 SR
to Implement Sewerage Master Plan 30 juta, dan Grants for 25 LG to dikenakan harga Rp 3 juta per SR-nya,” ungkap Danny.
expand CBO Water Supply (Himpunan Penduduk Pengguna Air Sementara itu salah satu panitia, Dwityo A. Soeranto, me
Minum/HIPPAM) 25 juta. ngatakan saat ini Ditjen Cipta Karya sudah membentuk Central
Menyinggung kriteria daerah dan penerima manfaat, Danny Project Management Unit (CPMU). Program hibah air minum
Sutjiono menambahkan, sebagian besar hampir sama dengan dan sanitasi AusAID ini sudah ditandatangani bersama antara
yang disyaratkan pada tahap pertama seperti pernyataan minat, Indonesia dan AusAID dalam subsidiary agreement, 26 April 2012
tidak ada utang (jika ada utang sudah ikut program restrukturisasi), lalu.
tersedianya kapasitas, dan lain-lain. Namun, tahap kedua ini “Saat ini CPMU sedang menunggu pengesahan dari Dirjen
menekankan komitmen Pemda untuk meningkatkan investasi air Cipta Karya. Mereka akan bertugas mengawal program, seperti
minum. seleksi calon penerima, mengelola perjanjian, mengatur pe
“Kami harapkan pada calon penerima hibah agar setelah nyaluran hibah melalui Kementerian Keuangan, termasuk mo
menerima hibah terhadap apa yang sudah mereka bangun, nitoring pelaksanaannya,” jelas Dwityo. (bcr)
Edisi 5 4Tahun X4Mei 2012 25
26. info baru
Seleksi Duta Sanitasi Nasional 2012
dari Kabupaten
Menuju
Foto : Buchori
Nasional
P
Sejumlah siswa pelajar SMP memasuki ruang oster Aldi tampak menarik, dari sisi komposisi,
pemilihan warna serta judul tema membuat para
penjurian. Wajah tegang nampak jelas dari dewan juri terkesan pada awalnya. Ia pun mulai
raut muka mereka. Tiba saatnya, dewan juri mempresentasikan karyanya, dengan sedikit gugup
dan terbata-bata, ia pun mulai bercerita. Di tengah-
mulai memanggil satu persatu peserta untuk tengah cerita, tiba-tiba dewan juri menghentikan presentasi Aldi.
melakukan presentasi. Aldi (13) siswa asal “Cukup-cukup. Bicaranyanya lebih lantang lagi, kalau ke
habisan cerita lihat postermu itu dan ceritakan” kata salah satu
Kota Mataram mendapatkan giliran pertama dewan Juri.
untuk maju kedepan. Ia pun mulai maju Setelah mendapat masukan dari salah satu juri, Aldi pun
melanjutkan presentasinya hingga selesai. Di akhir presentasi tak
dengan mengambil karya posternya terlebih lupa dewan juri menyuruh teman-teman lain untuk memberikan
dahulu. tepuk tangan apresiasi terhadap setiap peserta yang maju
kedepan.
Di ruang lain, seorang siswi asal Kota Bima, Ida (14) sedang
belajar menjadi seorang penyuluh. Dengan suara lantang dan
penuh percaya diri ia menyampaikan pentingnya sanitasi kepada
masyarakat. Walaupun sedikit salah menjelaskan tentang santasi,
Foto Atas : Para pemenang Duta Sanitasi 2012
Foto : Buchori
Provinsi D.I Yogyakarta
Foto Bawah : Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur beserta
jajarannya membuka seleksi Duta
Sanitasi 2012
26