2. e mempunyai sifat sebagai berikut:
Persistence.
Informasi dapat bertahan meski proses yang membang-
kitkannya berakhir atau meskipun catu daya dihilangkan
Size.
File umumnya berukuran besar. Memungkinkan me-
nyimpan informasi yang sangat besar.
Sharebility.
File dapat digunakan banyak proses mengakses infor-
masi secara kongkuren.
asaran Manajemen File
ngelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem
ng menyediakan layanan-layanan berhubungan dengan
nggunaan file ke pemakai dan/atau aplikasi.
asanya, satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses
adalah lewat sistem file. Pemakai atau pemrogram tidak
rlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk meng-
ses data di tiap aplikasi.
3. Sasaran Sistem File adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi
pemakai.
2. Menjamin data pada file adalah valid.
3. Optimasi kinerja.
4. Menyediakan dukungan masukan/keluaran.
5. Meminimalkan atau mengeliminasi potensi
kehilangan
atau pengrusakan data.
6. Menyediakan sekumpulan rutin interface I/O.
7. Menyediakan dukungan I/O untuk sistem
multiuser.
4. Kebutuhan manajemen data bagi pemakai, yaitu
kemampuan
melakukan operasi-operasi berikut:
• Retrieve all
• Retrieve one
• Retrieve next
• Retrieve previous
• Insert one
• Delete one
• Update one
• Update few
Optimasi kinerja
Yaitu:
• Menurut sistem yaitu meningkatkan jumlah
throughput
keseluruhan.
• Menurut pemakai yaitu cepatnya waktu tanggap.
5. Fungsi Manajemen File
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file
adalah:
1. Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file.
2. Mekanisme pemakaian file secara bersama.
3. Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah
kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya
penghancuran informasi.
4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik
bukan menggunakan penamaan yang mengacu
perangkat fisik.
5. Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi
tersimpan aman dan rahasia.
6. Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.
Mekanisme Pemakaian File Bersama
Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali seperti:
• Read access (pengendalian terhadap akses membaca)
• Write access (pengendalian terhadap akses memodifika
si).
• Execute access (pengendalian terhadap akses menjalan
kan program).
• Atau beragam kombinasi lain.
Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan
aman dan rahasia, lingkungan ini seperti:
• Electronic fund transfer system.
• Criminal record system.
• Medical record system.
• Dan sebagainya.
6. Pengelolaan file, biasanya terdiri dari:
1. Sistem Akses
Berkaitan dengan bagaimana cara data disimpan pada
file diakses.
2. Manajemen File
Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada
file seperti:
• Penyimpanan.
• Pengacuan.
• Pemakaian bersama.
• Pengamanan.
2. Manajemen Ruang Penyimpanan
Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat
penyimpanan.
4. Mekanisme Integritas File
Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak
terkorupsi.
Arsitektur Pengelolaan FileArsitektur Pengelolaan File
7. Sistem file harus menyediakan antarmuka user-
friendly,
yaitu:
• Pandangan secara logika (logical view) bukan
pandangan
secara fisik (physical view) terhadap data.
• Fungsi yang dapat dilakukan terhadap data.
8. Program
Database Engine
Sistem Akses
D B M S
Manajemen File
Manajemen Penyimpanan File
Mekanisme Integritas
Mekanisme Akses
Mekanisme Integritas
Sistem Operasi
Gambar. Cakupan Sistem File Dapat Dilihat Dari Arsitekturnya
9. Program dapat mengakses file di sistem mela-
lui sistem manajemen basis data (DBMS)
ataupun secara langsung melalui fasilitas
yang disediakan sistem operasi. Umumnya,
sistem operasi menyediakan:
• Manajemen file.
• Manajemen penyimpanan file.
• Mekanisme integritas.
DBMS umumnya memuat:
• Database engine, di antaranya berisi
mekanisme integritas.
• Sistem akses.
10. DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan
sistem operasi untuk memberikan layanan-
layanannya. Mekanisme integritas merupakan
masalah yang dilakukan baik di tingkat
sistem operasi maupun di DBMS.
Hanya sistem operasi tertentu, yaitu sistem
operasi yang dikhususkan untuk basisdata
yang secara langsung menyatukan sistem
akses di sistem operasi agar diperoleh kinerja
yang lebih bagus.
Kebanyakan sistem operasi hanya menyedia
kan fasilitas pengelolaan umum yang akan
digunakan perangkat lunak aplikasi
di atasnya.
11. Program Pemakai
File Sekuen Sekuen
Berindeks
Berindeks
Majemuk
H a s h Multi
Ring
Pustaka/System Call Manipulasi File dan Direktori
Abstraksi File dan Direktori
Manajemen Penyimpanan
Disk Device Driver Tape Device Driver
Sistem Akses
Sistem File
Manajemen I/O
Arsitektur sistem pengelolaan file adalah sebagai berikut:
Gambar. Arsitektur Sistem File
12. Pengelolaan file melibatkan banyak subsistem penting,
yaitu:
• Manajemen perangkat masukan/keluaran di sistem
operasi.
• Sistem file di sistem operasi.
• Sistem akses dan/atau sistem manajemen basisdata.
Manajemen Perangkat Masukan/Keluaran di Sistem
Operasi
Device Driver
Merupakan lapisan terbawah, berkomunikasi
dengan perangkat
secara langsung. Bertanggung jawab memulai
operasi masukan/
keluaran dan memroses penyelesaian
permintaan masukan/
keluaran. Pada operasi file, perangkat yang
biasa dipakai adalah
disk dan tape.
13. Konsep terpenting dari pengelolaan file
Di sistem operasi adalah:
• File
• Direktori.
Pemakai memanipulasi data merujuk pada
file atau direktori. Pemakai tidak dibebani de-
ngan masalah penyimpanan, manipulasi pe-
rangkat dan sebagainya.
File
Abstraksi penyimpanan dan pengambi-
lan informasi di disk. Abstraksi ini mem
buat pemakai tidak dibebani rincian cara
dan letak penyimpanan informasi, serta
mekanisme kerja perangkat penyimpan
data.
Direktori
Berisi informasi mengenai file. Kebanya-
kan informasi berkaitan dengan penyim-
panan. Direktori adalah file, dimiliki sis-
tem operasi, dan dapat diakses dengan
rutin-rutin di sistem
Sistem FileSistem File
15. . Pemakai
Terhadap file pemakai berkepentingan memahami hal
berikut:
• Penamaan untuk file.
• Tipe file.
• Atribut file.
• Perintah-perintah untuk manipulasi file.
. Pemrogram
Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrogram
perlu memahami:
• Operasi-operasi terhadap file.
. Perancang Sistem
Implementasi pengelolaan file.
Penamaan File
Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file di sistem
arus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file
engan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak
iperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan
aitu:
Sistem yang case-sensitive.
Sistem membedakan antara huruf kecil dan besar
Sistem case-insensitive
Sistem tidak membedakan antara huruf kecil dan kapital.
Saat ini, penamaan file cenderung dapat menggunakan
nama file panjang karena deskriptif.
16. Tipe File
Terdapat tiga tipe file di sistem operasi, yaitu:
1. File Reguler
File berisi informasi, terdiri dari file ASCII
dan biner.
File ASCII berisi baris teks. File biner
adalah yang
bukan file ASCII.
2. File Direktori
Merupakan file yang dimiliki sistem untuk
mengelola
struktur sistem file. File direktori
merupakan file
berisi informasi-informasi mengenai file-
file yang
termasuk dalam direktori itu.
17. 1. File Spesial
Merupakan nama logik perangkat
masukan/keluaran.
Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang
seba-
gai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan
operasi
perangkat masukan/keluaran.
File spesial terbagi dua, yaitu:
• File Spesial Karakter
File ini memodelkan:
o Terminal.
o Printer.
o Port jaringan.
o Modem.
o Dan alat-alat yang bukan penyimpan
sekunder.
• File Spesial Blok
Sebagai kumpulan blok-blok data
(berorientasi blok).
18. Atribut File
Atribut file adalah informasi tambahan mengenai file untuk
memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat
diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.
Field Deskripsi
Protection Siapa yang dapat mengakses file dan dengan cara apa
Password Password yang diperlukan untuk mengakses file
Creator ID orang yang menciptakan file
Owner Pemilik saat itu
Read-only-flag 0 untuk read/write, 1 untuk read-only
Hidden flag 0 untuk normal, 1 untuk tidak ditampilkan pada listing
System flag 0 untuk normal, 1 untuk file system
Archive flag 0 telah di-back-up, 1 untuk perlu di-back-up
ASCII/binary flag 0 untuk ASCII, 1 untuk file biner
Random access
flag
0 untuk sequential-access-only, 1 untuk random access
Temporary flag 0 untuk normal, 1 untuk dihapus saat keluar (exit)
Lock flag 0 untuk tak terkunci, tidak 0 untuk terkunci
Record length Jumlah byte pada satu record
Key position Offset kunci pada masing-masing record
Key length Jumlah byte dari field kunci
Creation time Tanggal dan waktu file diciptakan
Time of last access Tanggal dan waktu file diakses terakhir kali
Time of last
change
Tanggal dan waktu file diubah terakhir kali
Current size Jumlah byte dalam file
Maximum size Ukuran maksimum file boleh tumbuh
Tabel. Atribut-Atribut File Yang Mungkin
19. Perintah-perintah Manipulasi File
Merupakan perintah yang dapat
diberikan pemakai dibaris
perintah ke shell (command
interpreter). Perintah-perintah
tersebut dapat dikategorikan menjadi:
• Perintah penciptaan file.
• Perintah penghapusan file.
• Perintah pengkopian.
• Perintah penggantian nama.
• Perintah manipulasi yang lain.
Operasi pada File
20. Operasi Deskripsi
Create Menciptakan berkas
Delete Menghapus berkas
Open Membuka berkas untuk penyiapan proses
selanjutnya
Close Menutup berkas untuk menyimpan semua
informasi ke berkas & mendealokasikan sumber
daya yang digunakan
Read Membaca data pada berkas
Write Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi
yang ditunjuk
Append Menambah data pada berkas
Seek Mencari lokasi tertentu, hanya untuk berkas acak
Get attributes Membaca atribut-atribut berkas
Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas
Rename Mengganti nama berkas
Tabel. Operasi-Operasi pada
File
21. istem akses merupakan pilihan, yaitu:
Dapat menjadi bagian dari sistem operasi, atau
Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen
sistem akses.
istem operasi bertujuan umum tidak mengimplementasikan
stem akses sebagai komponen sistem operasi, terserah sistem
manajemen basisdata yang dijalankan di sistem operasi untuk
menangani sistem akses. Sistem operasi hanya memberikan
engelolaan sistem file dasar.
ara Akses Perangkat Penyimpanan
erangkat penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi
ua, yaitu:
. Perangkat akses sekuen (sequential access device).
Proses harus membaca semua byte atau record file
secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat
meloncati dan membaca di luar urutan.
Contoh: Tape.
. Perangkat akses acak (random access device).
Dimungkinkan dapat membaca byte atau record file
di luar urutan, atau mengakses record berdasar kunci
bukan posisinya.
Organisasi File
Elemen pokok perancangan sistem akses adalah record
record diorganisasikan atau distrukturkan.
Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file
adalah:
1. Redundansi yang kecil.
2. Pengaksesan yang tepat.
3. Kemudahan dalam memperbaharui.
4. Pemeliharaan yang sederhana.
5. Kehandalan yang tinggi.
Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi
file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi
kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan
dasar adalah sebagai berikut:
1. File pile (pile).
2. File sekuen (sequential file).
3. File sekuen berindeks (indexed-sequential file).
4. File berindek majemuk (multiple-indexed file).
5. File ber-hash (hashed or direct file).
6. File cincin (multi-ring file).