Dokumen ini membahas sistem permesinan kapal, termasuk bagian-bagian linggi buritan, tabung poros baling-baling, penyangga poros baling-baling, dan kemudi. Dijelaskan pula macam-macam bagian tersebut dan fungsinya dalam sistem permesinan kapal.
2. Daftar Isi Presentasi
A. Linggi Buritan
*Bagian-Bagian Linggi Buritan
B. Tabung Poros Baling-Baling
C. Penyangga Poros Baling-Baling
F. Kemudi
* Daun Kemudi
* Tongkat Kemudi
* Kopling Kemudi
3. Linggi Buritan
Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi kapal
yang merupakan kelanjutan lunas kapal. Bagian linggi ini
harus diperbesar atau diberi boss pada bagian yang ditembus
oleh poros baling-baling, terutama pada kapal-kapal yang
berbaling-baling tunggal atau berbaling-baling tiga. Pada
umumnya linggi buritan dibentuk dari batang pejal, pelat,
dan baja tempa atau baja tuang.
7. Sepatu Kemudi
Bagian bawah linggi buritan yang mendatar
disebut telapak linggi sepatu kemudi (sole
piece). Telapak linggi ini berfungsi sebagai
tumpuan dari kemudi dan ukurannya ditentukan
tesendiri oleh BKI.
Penampang Sepatu Linggi
8. Steering Gear
Steering gear adalah komponen dari sistem kemudi yang
berguna untuk meluruskan roda depan dan juga untuk
meningkatkan momen dari roda kemudi, sehingga pengemudian
menjadi ringan.
9. Jenis-Jenis Steering Gear
Model worm dan sector Model screw dan nut Model recirculating ball
Di bagian bawah main shaft
terdapat ulir dan sebuah nut
terpasang padanya.
Pada model ini worm
dan sector berkaitan
secara langsung.
Model recirculating ball peluru-
peluru diisikan dalam lubang-
lubang nut untuk membentuk
hubungan yang menggelinding
antara nut dan worm gear.
10. Deck Beam (Balok Geladak)
Balok geladak dipasang pada setiap jarak, semakin ke depan
atau ke belakng kapal, balok geladak berukuran semakin
pendek dan ringan. Pemanasan balok geladak secara
memanjang akan lebih memperkuat kekuatan geladak
secara memanjang.
12. Strong Beam
Dipasang secara melintang dengan
jarak sama dengan jarak gading
besar (web frame), bentuk profil
yang digunakan sama dengan
gading besar yaitu profil T.
13. Center Girder
Adalah pelat yang dipasang vertikal memanjang kapal
tepat pada bidang paruh (center line). Dalam alas ganda
tinggi center girder ini merupakan tinggi alas ganda.
Dalam alas tunggal penumpu alas ini dinamakan juga
“keeleon” (luas dalam). Penumpu alas ini memotong
wrang-wrang tepat pada bidang paruh (center line).
15. Water Tight Floor
Fungsi wrang kedap ini untuk membagi tangki di dasar kapal
ke dalam bagian-bagian tersendiri secara memanjang, dan
juga untuk membatasi ruang pemisah (cofferdam). Wrang
kedap dilaskan ke pelat alas, pelat alas dalam pelat tepi, dan
penumpu tengah serta penumpu samping.
16. Gambar Watertight Floor
7.Margin Plate
8.Bracket
5.Tank Top
6.Margin Plate
3.Stifener
4.Bottom Plate
Keterangan
1.Side Girder
2.Center Girder
17. Ceruk Buritan
Ruangan antara sekat lintang
kedap air yang paling belakang dan
gading linggi buritan. Biasa
dipergunakan untuk tangki balas
atau untuk tangki air tawar.
18. Tabung Poros Baling-Baling (Stren Tube)
Poros baling-baling berputar
didalam tabung sehingga perlu
dilengkapi dengan sistim
pelumasan. Ada dua macam sistim
pelumasan poros baling-baling
yaitu sistim pelumasan dengan air
laut dan sistim pelumasan dengan
minyak.
19. Sistem Pelumasan Stren Tube
Pelumasan Air Laut
Air laut masuk kedalam tabung
buritan melalui celah, celah ini
didapat antara poros baling-
baling dan bantalan belakang.
Sedang pada bagian ujung
depan tabung ini dipasang seal,
paking dan penekan paking
untuk mencegah masuknya air
laut kedalam kamar mesin.
Pelumasan Minyak
Bantalan mempunyai celah-celah
atau lubang-lubang dengan ukuran
tertentu , agar minyak pelumas dapat
merata melumasi permukaan poros
dan bantalan . Minyak pelumas
ditampung dalam tangkikhusus yang
dihubungkan dengan sistem pipa ke
tabung buritan atau tabung poros
baling-baling .
20. Jenis Bantalan Stren Tube
Plain bearing merupakan jenis bearing
yang memiliki permukaan rata pada
bidang geseknya. Umumnya terbuat
dari campuran tembaga dan kuningan
yang pada bagian permukaannya
dilapisi dengan logam babit/alloy.
Radial bearing adalah jenis bearing yang
didesain untuk menerima beban radial.
Yaitu beban yang tegak lurus dengan
poros yang dipasang pada bearing lebih
tepatnya beban yang diterima sepanjang
keliling lingkaran bearing.
Roller bearing adalah roller yang dapat
menahan beban radial yang berat.
Rollernya berbentuk silinder sehingga
bagian yang bersinggungan antara
inner dan outer race tidak hanya pada
satu titik, namun satu garis.
21. Penyangga Poros Baling-Baling
Penyangga poros yang terletak dekat baling-baling pada
umumnya dibuat dari bahan baja tuang dan terdiri atas
sebuah lengan atau dua buah lengan. Penyangga poros
yang terdiri satu lengan dibentuk dari kombinasi antara
kerangka baja tulang dan pelat baja.
adapun poros baling-baling yang terdiri atas dua buah
lengan dilaskan ke pelat lambung atau menembus pelat
kulit dan dihubungkan kuat-kuat ke wrang dan penumpu
yang diperkuat
24. Kemudi
Kemudi kapal dan
instalasinya adalah suatu
system didalam kapal yang
memegang peranan
penting didalam pelayaran
dan menjamin kemampuan
olah gerak kapal.
25. Daun Kemudi
Daun kemudi pada awalnya dibuat dari pelat tunggal dan
penegar-penegar yang dikeling pada bagian sisi pelat. Jenis
kemudi ini sekarang sudah diganti dengan bentuk kemudi
pelat ganda, terutama pada kapal-kapal yang berukuran
relative besar.
26. Macam-Macam Daun Kemudi
berdasarkan Letak Porosnya
Kemudi Biasa (Unbalanced Rudder)
Kemudi yang mempunyai luas daun
kemudi yang terletak dibelakang sumbu
putar kemudi.
27. Macam-Macam Daun Kemudi
berdasarkan Letak Porosnya
Kemudi Balansir (Balanced Rudder)
Jenis kemudi yang mempunyai luas
daun yang terbagi atas dua bagian,
didepan dan dibelakang sumbu putar
kemudi.
28. Macam-Macam Daun Kemudi
berdasarkan Letak Porosnya
Kemudi Setengah Balansir
(Semi Balanced Rudder)
Jenis kemudi yang bagian atas
termasuk kemudi biasa, tetapi
bagian bawah merupakan
kemudi balansir.
29. Macam-Macam Daun Kemudi
berdasarkan Penempatannya
Kemudi Menggantung (Hanging Rudder)
Pada jenis kemudi ini tidak memiliki sepatu
kemudi atau pintle, sehingga posisi daun
kemudi terlihat menggantung dan hanya
ditopang oleh poros kemudi.
30. Macam-Macam Daun Kemudi
berdasarkan Penempatannya
Kemudi Meletak (Lower Pintle Rudder)
Pada jenis ini kemudi akan ditopang
oleh sepatu kemudi atau pintle yang
terdapat pada bawah daun kemudi.
31. Macam-Macam Daun Kemudi
berdasarkan Penempatannya
Kemudi Setengah Menggantung (Marine Rudder)
Pada jenis ini luasan kemudi terbagi menjadi
bagian atas dan bawah. Bagian atas merupakan
kemudi meletak dengan disangga oleh tanduk
kemudi atau rudder horn, sedangkan bagian
bawah merupakan kemudi menggantung.
32. Tongkat Kemudi
Poros kemudi atau sumbu kemudi pada umumnya dibuat dari
bahan baja tuang atau baja tempa. Garis tengah poros
ditentukan berdasarkan hasil perhitungan, agar mampu
menahan beban puntiran atau beban lenturan yang terjadi
pada kemudi.
34. Kopling Kemudi
Kopling kemudi berperan penting
sebagai penghubung antara daun
kemudi dengan tongkat kemudi.
Kopling ini sifatnya fixed dan
dibaut pada setiap sisi kopling.
35. Referensi
Buku Teknik Kontruksi Kapal Baja Jilid 2
https://berlianarswendokonstruksikapal1.wordpress.com/20
16/04/05/konstruksi-linggi-buritan/
https://www.anakteknik.co.id/alifnr798/articles/apa-aja-
macam-macam-kemudi-pada-kapal-laut
https://emindotripanca.com/jenis-bearing-dan-fungsinya/
https://repository.pip-semarang.ac.id/483/3/BAB%202.PDF
https://anugerahjayabearing.com/jenis-jenis-steering-
gear-box-pada-sistem-kemudi-yang-kamu-harus-
tau.html