Dokumen tersebut membahas 6 jenis kayu yang telah diuji oleh Balai Penelitian Kayu Indonesia untuk konstruksi bangunan, yaitu kayu kapur, keruing, meranti kuning, meranti merah, meranti putih, dan sungkai. Diberikan informasi singkat mengenai ciri-ciri fisik, sifat mekanis dan pengeringan masing-masing jenis kayu.
2. 19/3/2018 6 JENIS KAYU UNTUK KONSTRUKSI YANG TELAH DIUJI OLEH BALAI PENELITIAN KAYU INDONESIA 1
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/departemen-bangunan-30/931-6-jenis-kayu-untuk-konstruksi-yang-telah-diuji-oleh-balai-pen… 2/4
80 cm hingga 100 cm.Permukaan kayu teras berwarna merah,merah coklat atau
merah kelabu,tekstur kayu agak kasar dan merata,dengan arah serat lurus atau
terpadu,permukaan licin bila diraba dan mengkilap.
Gambar 1. Permukaan kayu kapur
Kayu kapur mempunyai berat jenis berkisar 0,63 hingga 0,94 dengan kelas kuat kayu
dari kelas III hingga kelas I. Kayu kapur mempunyai kembang susut kearah radial 1,5
% hingga 3,5 % dan kearah tangensial 3,8 % hingga 8,0 %. Pengeringan secara alami
kayu kapur dengan tebal 4 cm memerlukan waktu 170 hari untuk mencapai kadar air
17 %. Dengan menggunakan dapur pengering kayu dengan tebal 4 cm memerlukan
waktu 10 hari untuk mencapai kadar air 15 % dengan suhu 55°C hingga 70°C,dengan
kelembaban nisbi 85 %.
Kegunaan kayu kapur adalah untuk konstruksi ringan,kapal/perahu,mebel
murah,peti/koper,kayu lapis,dinding dan lantai.
2. Kayu Keruing
Dalam bahasa botani/latin disebut Dipterocarpus, di beberapa wilayah / daerah
menyebutnya ariung,kayu kawan,kenan,keladan,ketanggang,dermala,kawang,klalar.
Pertumbuhan pohon keruing di wilayah Sumatera,Jawa dan Kalimantan.Pohon
keruing mempunyai ketinggian 50 meter,panjang batang bebas cabang bisa mencapai
35 meter,dengan diameter bisa mencapai 35 meter.Tekstur kayu kasar kadang agak
kasar,dengan arah serat lurus kadang agak terpadu.Permukaan kayu licin,seringkali
melengket.Berat jenis dari berbagai kelompok keruing berkisar 0,60 hingga 0,99,kayu
keruing termasuk golonga kelas kuat I hingga kelas kuat II.Penyusutan ke arah radial
berkisar 2,8 % hingga 6,6 %,sedangkan penyusutan ke arah tangensial berkisar 4,2 %
hingga 10,2 %.
Gambar 2 . Permukaan kayu keruing
Kayu keruing agak sukar dikerangkan karena perbedaan penyusutan kearah radial
dan ke arah tangensial cukup besar,oleh karena itu kayu keruing mudah pecah dan
melengkung. Pengeringan secara alami,kayu keruing dengan tebal 2 cm memerlukan
waktu sekitar 4 bulan untuk mencapai kering udara. Sedangkan pengeringan dengan
dapur pengering ,kayu dengan ketebalan 2,5 cm untuk mencapai kadar air 15 %
memerlukan waktu 7 hari dengan suhu pengeringan 43°C hingga 72°C dan dengan
kelembaban nisbi 84% hingga 38 %.
Kegunaan kayu keruing biasanya untuk konstruksi bangunan,bak
truk,perkapalan/perahu.
3. Kayu Meranti Kuning
Dalam bahasa botani/latin disebut Shorea, di beberapa wilayah/daerah orang
menyebut kayu damar hitam,damar siput, damar tanduk, kepala tupai, ulu tupai,
jerakat, lelanggai, pakit, potang kunyit. Pertumbuhan kayu Meranti kuning Pulau
Sumatera dan Pulau Kalimantan. Pohon Meranti Kuning mempunyai ketinggian
berkisar 20 hingga 60 meter,dengan panjang batang bebas cabang mencapai 10
meter hingga 45 meter dengan diameter 150 cm. Tekstur kayu meranti kuning agak
kasar dan merata,lebih halus dari meranti merah dan meranti putih.Arah seratnya
berpadu tetapi tidak begitu mencolok. Berat jenis beberapa kelompok kayu meranti
kuning berkisar 0,37 hingga 0,86.Kelas kuat kayu meranti kuning adalah kelas kuat III
hingga kelas kuat II.Kayu meranti kuning mempunyai penyusutan ke arah radial
berkisar 0,9 % hingga 2,5 % dan ke arah tangensial berkisar 3,0 % hingga 7,5 %.
3. 19/3/2018 6 JENIS KAYU UNTUK KONSTRUKSI YANG TELAH DIUJI OLEH BALAI PENELITIAN KAYU INDONESIA 1
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/departemen-bangunan-30/931-6-jenis-kayu-untuk-konstruksi-yang-telah-diuji-oleh-balai-pen… 3/4
Gambar 3. Permukaan kayu meranti kuning
Pengeringan kayu meranti kuning sangat mudah tanpa menimbulkan cacat yang
berarti. Kayu dengan ketebalan 2,5 cm dikeringkan secara alami,untuk mencapai
kadar air kering udara memerlukan waktu selama 90 hari. Sedangkan dengan
pengering modern untuk mencapai kadar air 10 % hanya butuh waktu 7 hari dengan
suhu pengeringan berkisar 57°C hingga 77°C dengan kelembaban nisbi berkisar 70 %
hingg 30 %.
Kegunaan kayu meranti kuning adalah untuk konstruksi perumahan,mebel murah
dan untuk kayu lapis.
4. Kayu Meranti Merah
Dalam bahasa botani/latin disebut Shorea, di beberapa wilayah/daerah orang
mrnyebut kayu banio,ketoko,melebekan,meranti , merkuyung, awang, damar, kenuar,
lentang, tengkawang, kayu bapa. Pertumbuhan kayu Meranti Merah di Pulau
Sumatera, Pulau Kalimantan dan Maluku. Pohon Meranti Merah mempunyai
ketinggian mencapai 50 meter, dengan panjang batang bebas cabang mencapai 30
meter,dengan diametersekitar 100 cm. Tekstur kayu meranti merah agak kasar sampai
kasar dan merata, dengan arah serat umumnya berpadu,kadang kadang hampir lurus
bergelombang.Permukaan kayu meranti merah licin atau agak licin dan agak
mengkilap.Berat jenis kayu meranti merah berkisar 0,35 hingga 0,86, termasuk
golongan kelas kuat IV hingga kelas kuat II. Penyusutan ke arah radial berkisar 1,2 %
hingga 3,5 % dan penyusutan ke arah tangensial berkisar 3,3 % hingga 7,5 %.
Gambar 4. Permukaan kayu meranti merah
Kayu meranti Merah termasuk kayu yang mudah dikeringkan,dengan pengeringan
sistim alami kayu dengan ketebalan 2,5 cm untuk mencapai kadar air kering udara
butuh waktu 90 hari. Sedangkan untuk pengeringan dengan dapur pengering kayu
dengan tebal 2,5 cm untuk mencapai kadar air 10 % butuh waktu 7 hari dengan suhu
yang diperlukan berkisar 48 °C hingga 72°C dengan kelembaban nisbi antara 85 %
hingga 40 %.
Kegunaan kayu Meranti Merah adalah untuk konstruksi perumahan,mebel murah,
pintu, jendeladan peti.
5. Kayu Meranti Putih.
Dalam Bahasa botani/latin disebut Shorea,di beberapa wilayah/daerah orang
menyebut kayu damar cermin,damar kaca, meranti bodot, meranti marsega, damar
murau, lara- lara, damar tenang putih, honi. Pertumbuhan pohon meranti putih
tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Maluku.
Ketinggian pohon meranti putih mencapai hingga 55 meter, panjang batang bebas
cabang mencapai 37 meter dengan diameter mencapai 210 cm. Tekstur kayu meranti
putih agak kasar dan merata dengan arah serat lurus,biasanya berpadu. Permukaan
kayu agak licin dan agak mengkilap sampai mengkilap.
Gambar 5. Permukaan kayu meranti putih
4. 19/3/2018 6 JENIS KAYU UNTUK KONSTRUKSI YANG TELAH DIUJI OLEH BALAI PENELITIAN KAYU INDONESIA 1
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/departemen-bangunan-30/931-6-jenis-kayu-untuk-konstruksi-yang-telah-diuji-oleh-balai-pen… 4/4
Copyright 2017. Powered by Humas. PPPPTK BOE MALANG
Berat jenis kayu mranti putih berkisar 0,42 hingga 0,91, dan termasuk golongan kelas
kuat III hingga II. Penyusutan ke arah radial 1,7 % hingga 2,5 % dan penyusutan ke
arah tangensial berkisar 2,2 % hingga 5,7 %. Kayu Meranti putih dapat dikeringkan
dengan mudah dan cepat tanpa menimbulkan cacat yang berarti. Papan tebal 2,5 cm
dikeringkan dengan cara alami dapat mencapai kadar air kering udara memerlukan
waktu sekitar 90 hari. Sedangkan dengan pengering modern kayu tebal 2,5 cm bisa
mencapai kadar air 12 % butuh waktu hanya sekitar 6 hari dengan suhu pengeringan
berkisar 57 °C hingga 77°C dengan kelembaban nisbi antara 70 % hingga 30 %.
Kegunaan kayu meranti putih adalah untuk konstruksi perumahan, kayu lapis, lantai,
dan untuk mebel.
6. Kayu Sungkai
Dalam bahasa botani/latin disebut Peronema canescens, dibeberapa daerah orang
menyebut sekai , sungke, sekih, lonkai, jati sabrang, sungke. Pertumbuhan kayu
sonokembang tersebar di Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan. Ketinggian pohon
mencapai 20 meter hingga 25 meter, panjang batang bebas cabang mencapai 15
meter dan diameter 60 cm. Tekstur kayu sonokembang kasar dan tidak merata,
warnanya krem, atau kuning muda. Arah serat lusur kadang kadang agak
bergelombang, permukaannya agak kasat dan agak mengkilap.
Gambar 6. Permukaan kayu sungkai
Berat jenis kayu sungkai berkisar 0,52 hingga 0,73, termasuk golongan kelas kuat III
hingga II.
Kegunaan kayu sungkai adalah untuk konstruksi atap, vinir dan untuk mebel.
Referensi :
- ATLAS KAYU INDONESIA JILID 1,Abddurahim Mertawijaya dkk, BALAI
PENELITIAN HUTAN, BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERTANIAN,BOGOR – INDONESIA.
- PIKA, Mengenal sifat-sifat kayu Indonesia dan penggunaannya, Semarang
- HEINZ FRICK, Ilmu Konstruksi Bangunan 2, Kanisius