Smart village, adalah program kemendesa dalam mendorong kemandirian desa melalui pemanfaatan teknologi digital. Program ini menargetkan ada 6 pilar yang harus dicapai yaitu pilar tata keloa dll
1. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
EKONOMI CERDAS
Bimtek Kader & Duta Digital
Pilar Desa Cerdas:
2. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
EKONOMI CERDAS (SMART ECONOMY)
“Ekonomi Cerdas pada Pilar Desa Cerdas merupakan
proses yang terjadi pada saat ini dan masa yang akan
datang di tengah masyarakat desa dalam proses
pemanfaatan teknologi yang dapat membantu proses
peningkatan ekonomi dan kesejahteraan yang lebih baik
dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
nilai-nilai ekonomi masyarakat desa”
3. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
LANDASAN REGULASI DAN ARAH KEBIJAKAN EKONOMI
LOKAL DESA
1. Permendesa PDTTrans No 13 Tahun 2020 tentang prioritas
penggunaan dana desa; dan pedoman umum pelaksanaan
penggunaan dana desa.
2. Permendesa PDTTrans Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks
Desa Membangun
4. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM)
Indeks Desa Membangun adalah suatu alat bantu yang
digunakan untuk mengukur kemandirian suatu Desa melalui
analisis dan nilai komposit seluruh nilai skoring masing-
masing indikator terpilih berdasarkan konsep kebijakan
pembangunan yang ditetapkan serta otoritas kewenangan,
tugas dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).
5. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Dalam Indeks Desa Membangun ada lima (5) klasifikasi status
kemajuan dan kemandirian desa yaitu :
1. Desa Mandiri atau Sangat Maju (Desa Sembada). Desa yang memiliki
IDM >0,8155.
2. Desa Maju (Desa Pra-Sembada), untuk desa dengan nilai IDM: 0,7072<
dan =<0,8155
3. Desa Berkembang (Desa Madya), untuk desa dengan nilai IDM:
0,5989< dan =<0,7072
4. Desa Tertinggal (Pra-Madya), untuk desa dengan nilai IDM:
0,4907< dan =<0,5989
5. Desa Sangat Tertinggal (Desa Pratama), untuk desa dengan nilai IDM:
<0,4907.
6. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KONSEP EKONOMI CERDAS
1. Digital GEOpreneur adalah konsep utama dalam
pengembangan technosociopreneurship di desa.
2. Dengan memahami konsep Digital Geopreneur, kita akan
mendapat gambaran terkait tujuan ekonomi cerdas,
ekosistem ekonomi cerdas, organisasi ekonomi cerdas dan
digitalisasi dalam kegiatan ekonomi desa cerdas
3. Digital Geopreneur sebagai exit strategy dalam
pendampingan desa.
7. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
4 PILAR EKONOMI CERDAS
1. GOAL (Tujuan dari ekonomi lokal di desa adalah pemanfaatan potensi SDA
dan SDM untuk meningkatkan pendapatan desa dan kualitas pengelolaan
anggaran dana desa);
2. ECOSYSTEM (Stakeholder dalam kegiatan kewirausahaan sosial di desa,
termasuk di dalamnya literasi finansial yang mencakup lembaga keuangan
yang terlibat dalam kegiatan ekonomi desa);
3. ORGANIZATION (Organisasi yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi desa,
meliputi tingkat mikro (individu), meso (organisasi) dan makro (pemerintahan);
4. DIGITALIZATION (Literasi digital dalam konteks bisnis, fokus kepada digital
marketing.
8. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KONSEP TECHNO-SOCIOPRENEURSHIP
• Kewirausahaan (Entrepreneurship)
• Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship)
• Kewirausahaan Sosial berbasis Teknologi (Techno-
Socipreneurship)
Techno-Sociopreneurship di desa merupakan pendekatan
peningkatan ekonomi dalam upaya menyelesaikan masalah
sosial di desa dengan pendekatan teknologi digital.
9. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
ENTREPRENEURSHIP
Kewirausahaan adalah kemampuan mengoptimalkan nilai
komersial dari sebuah peluang dengan mengurangi risiko
sekecil mungkin.
SOCIAL ENTREPRENEURSHIP
Kewirausahaan sosial menyelesaikan masalah sosial
melalui pendekatan bisnis
TECHNO-SOCIOPRENEURSHIP
Kewirausahaan sosial berbasis teknologi adalah
pemanfaatan teknologi digital dalam melakukan kegiatan
bisnis untuk menyelesaikan masalah sosial di desa.
Entrepreneurship
Social Entrepreneurship
Techno-Sociopreneurship
MASALAH SOLUSI
10. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Ekosistem kewirausahaan sosial
adalah faktor pendukung dalam
kegiatan kewirausahaan di desa.
Dengan memahami ekosistem
kewirausahaan sosial di desa, Duta
Digital dan Kader Digital mampu
memetakan ekosistem di desa terkait.
PENGERTIAN EKOSISTEM
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
11. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
1.KEBIJAKAN
kepemimpinan dan pembuatan kebijakan yang mendukung seperti insentif, aturan/regulasi, kebijakan dan
kepemimpinan yang mendukung (insentif regulasi, dukungan lembaga publik)
2. BUDAYA
kondusivitas budaya, adanya toleransi pada resiko dan kegagalan, pandangan positif dalam kewirausahaan
3. FINANSIAL
Adanya literasi inklusi keuangan dan pembiayaan yang memadai (kredit mikro, permodalan, dll)
4. MODAL MANUSIA
SDM yang tersedia dan lembaga pendidikan, pelatihan, ketrampilan SDM
5. PASAR
Ketersediaan pasar dan kemampuannya menyerap produk;
6. DUKUNGAN STAKEHOLDER
Dukungan Lembaga lain serta infrastruktur (Bidang hukum, legal, akuntansi, komputerisasi dan IT serta kelompok
kewirausahaan).
7. LINGKUNGAN GEOGRAFIS
Kondisi geografis yang menjadi potensi kewirausahaan
PILAR EKOSISTEM KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
12. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Organisasi di tingkat desa yang
melakukan kegiatan ekonomi lokal
melalui pendekatan kewirausahaan
sosial berbasis teknologi.
Dengan memahami organisasi
kewirausahaan di desa, maka bisa
memanfaatkan ekosistem ekonomi
desa dan melakukan kolaborasi di
setiap tingkat (mikro, meso, dan
makro)
KolaborasiUKM & BUMDes
ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN DI DESA
13. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
TINGKAT MIKRO
Individu yang melakukan kegiatan wirausaha di desa
TINGKAT MESO
Wadah formal dan informal berupa organisasi dan kelembagaan
di tingkat desa baik yang dimiliki oleh pemerintahan desa seperti
BUMDes atau yang dimiliki oleh masyarakat seperti Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM), Desa Wisata, Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan),
Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan), Kelompok Olahan
dan Pemasaran (Poklahsar), Kelompok Usaha Bersama (KUBE),
maupun organisasi usaha lainnya.
MAKRO
Pihak pemerintahan di level kecamatan dan kabupaten, termasuk
SKPD (kedinasan).
Mikro (Indi
vidu)
Meso (Organi
sasi)
Makro
(Pemerintahan)
14. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Pemanfaatan digital marketing memiliki beberapa keunggulan, antara
lain:
1. Target dapat diatur sesuai demografi, domisili, gaya hidup, dan
bahkan kebiasaan;
2. Hasil cepat terlihat sehingga pemasar dapat melakukan tindakan
koreksi atau perubahan apabila dirasa ada yang tidak sesuai;
3. Biaya jauh lebih murah daripada pemasaran konvensional;
4. Jangkauan lebih luas karena tidak terbatas geografis;
15. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
5. Dapat diakses kapanpun, tidak terbatas waktu;
6. Hasil dapat diukur, misalnya jumlah pengunjung situs, jumlah
konsumen yang melakukan pembelian online;
7. Kampanye bisa dipersonalisasi;
8. Bisa melakukan engagement atau meraih konsumen karena
komunikasi terjadi secara langsung dan dua arah sehingga
pelaku usaha membina relasi dan menumbuhkan
kepercayaan konsumen
16. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Di sisi lain, digital marketing pun memiliki kelemahan, diantaranya:
mudah ditiru oleh pesaing, dapat disalahgunakan oleh pihakpihak
tidak bertanggung jawab, respon negatif mempengaruhi reputasi,
dan belum semua orang menggunakan teknologi internet/digital.
Jenis-jenis digital marketing antara lain:
website marketing, social media marketing, content marketing,
search marketing, dan mobile marketing.
17. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Dikarenakan banyaknya jenis digital marketing, maka sangat
disarankan hanya memilih beberapa kanal yang paling mudah dan
paling banyak dikunjungi target pembeli.
Selain pemilihan kanal, konten untuk mengisi kanal juga perlu
dipersiapkan dengan baik, sehingga dibutuhkan seorang content
creator untuk menanganinya. Dan untuk website banyak
mengadopsi ke teknik SEO (Search Engine Optimization).
18. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Konten untuk mengisi kanal perlu dipersiapkan dengan baik, yang meliputi
pemilihan kata kunci yang populer (keyword), dan beberapa teknik SEO
yang bisa diterapkan diantaranya adalah dengan cara mengatur desain
website, struktur URL, skema markup dan lain-lain.
Teknik SEO yang dapat diterapkan antara lain on-Page SEO (mengatur
konten, isi header tag, meta description dan title tag), Local SEO
(penggunaan fitur Google Maps, Google My Business, local keywords),
dan off-site SEO (melakukan branding melalui link, mengarahkan link ke
situs web, promosi situs web di media sosial dan lain-lain).
19. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Inisiatif pemanfaatan digital marketing untuk pedesaan saat ini umumnya
berfokus pada dua hal yaitu:
1. Pelatihan digital marketing bagi pelaku usaha UMKM
2. Pendampingan praktek digital marketing
3. Penyediaan platform marketplace
Inisiatif pemanfaatan di atas dirasakan belum optimal, karena masih
banyak potensi bisnis yang belum dikelola pemasarannya melalui digital
marketing secara optimal. Di lain pihak, potensi digital marketing di
Indonesia sendiri sangat besar.
20. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Data tahun 2020, sebelum pandemic, menunjukkan tingginya
pertumbuhan pembelanjaan melalui situs ecommerce untuk sektor
fashion and beauty, food & personal care, dan furniture &
appliance. Ketiga sektor tersebut merupakan sentra produk
potensial bagi masyarakat pedesaan.
Selama pandemi, diperkirakan pertumbuhan pembelanjaan
melalui marketplace meningkat drastis. Terdapat sekitar 50%
pengguna baru yang akhirnya berani berbelanja melalui
marketplace.
21. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Potensi Fintech untuk Ekonomi Pedesaan
Fintech (Financial Technology) adalah inovasi di bidang jasa
keuangan yang sedang tren di Indonesia. Fintech adalah istilah
luas yang digunakan untuk menggambarkan berbagai teknologi
yang diterapkan di arena keuangan. Fintech memberikan
pengaruh kepada masyarakat secara luas dengan memberikan
akses terhadap produk keuangan sehingga transaksi menjadi
lebih praktis dan efektif.
22. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Bagi UMKM, manfaat fintech dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sebagai platform penyedia pinjaman modal usaha
2. Menghemat ruang dan waktu, karena semua proses transaksi dilakukan
secara online.
3. Dapat menjangkau konsumen yang lebih luas karena teknologi
pembayaran secara massal dan aman, serta memiliki spektrum
pembayaran yang luas, misalnya mengintegrasikan dengan kartu kredit
4. Kemudahan dalam mengontrol proses keuangan secara transparan.
5. Pengelolaan pembayaran yang lebih mudah dengan proses yang tidak
berbelit-belit.
23. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Salah satu implementasi fintech di pedesaan dipelopori oleh Amartha dengan
meluncurkan beberapa aplikasi, misalnya:
1. Warung Loan Mitra untuk kulakan supply warung dengan skema paylater,
2. Warung Loan non Mitra yang bekerja sama dengan Sampoerna Retail
Community (SRC),
3. Amartha Pulsa (PPOB) untuk Mitra yang berminat menggelar jasa pulsa,
token listrik, sampai pembayaran tagihan
24. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Form isian untuk penyampaian ide dan bagaimana proses literasi
kepada masyarakat desa untuk dapat menerapkan konsep pilar
Ekonomi Cerdas.
25. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Nama Anggota
Catatan
…………………. …………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
………………………………...
………………….
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
………………………………...
…………………. …………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
techno
sociopreneurship
Ekosistem
Technopreneurship
Literasi teknologi keuangan
digital (fintech)
Sub Pokok Bahasan Ide dan Konsep Literasi
Yang akan diterapkan
…………………. Digital Marketing
26. PUSAT PENGEMBANGAN DAYA SAING DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Terima Kasih
Disampaikan oleh:
Dwi Supriyono
Bimtek Kader Region II Yogyakarta
(Jawa Tengah, DI Yogyakarta & Jawa Timur)