SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PENATAAN
         KEWENANGAN DESA




                    OLEH
DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN
  DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
           DEPARTEMEN DALAM NEGERI




              JAKARTA, 2010

                                             1
LIMA KEBIJAKAN POKOK/BARU
        DALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESA
       (BERDASARKAN UU. NOMOR 32 TAHUN 2004)

                                KEWENANGAN DESA (BARU):
         (1) PENAMBAHAN       KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA
        KEWENANGAN DESA            YANG DISERAHKAN
                              PENGATURANNYA KEPADA DESA

                              SUMBER KEUANGAN DESA (BARU):
    (2) KEPASTIAN SUMBER-        BAGI HASIL PAJAK DAERAH
    SUMBER KEUANGAN DESA       BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH
                                    ALOKASI DANA DESA

                                  DILARANG MENJADI PENGURUS
(3) MEMPERKUAT KEDUDUKAN          PARTAI POLITIK
       KEPALA DESA                KEDUDUKAN KEUANGAN
                                  POLA PERTANGGUNGJAWABAN

(4) PRINSIP DEMOKRASI DESA:
                                 BADAN PERWAKILAN DESA
MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT
                                        MENJADI
DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN     BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
     PEMERINTAHAN DESA

(5) MENDORONG PENINGKATAN
                                      SEKRETARIS DESA
    KINERJA ADMINISTRASI
                              DIISI DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL
     PEMERINTAHAN DESA
                                                                2
KEWENANGAN DESA


                Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan
              yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya
                       dapat dilaksanakan dengan baik.



 PENGERTIAN    Kekuasaan atau hak yang diperoleh berdasarkan
KEWENANGAN              pelimpahan atau pemberian



                Kekuasaan untuk mempertimbangkan/menilai,
               melakukan tindakan, atau memerintah secara sah




                                                                3
SEJARAH PERKEMBANGAN
                            KEWENANGAN DESA
      PERATURAN                                    RUANG LINGKUP
 PERUNDANG-UNDANGAN:                              KEWENANGAN DESA

   UU. NO. 19 THN 1965                URUSAN RUMAH TANGGA DESA
  TENTANG DESAPRAJA                   (SESUAI HAK ASAL USUL DESA)

                           1.     URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI HAK
   UU. NO. 5 THN 1979             ASAL USUL DAN ADAT ISTIADAT DESA).
       TENTANG             2.     URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (TERMASUK
  PEMERINTAHAN DESA               PEMBINAAN KETENTERAMAN & KETERTIBAN)

                            1.        KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASAR-
                                      KAN HAK ASAL USUL DESA.
                            2.        KEWENANGAN YG OLEH PERATURAN
UU. NO. 22 THN 1999 DAN               PER-UU-AN YG BERLAKU BELUM DILAKSA-
  PP. NO. 76 THN 2001                 NAKAN OLEH DAERAH DAN PEMERINTAH.
                            3.        TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH,
                                      PROVINSI, DAN KABUPATEN.

                                 1.     KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASARKAN
                                        HAK ASAL USUL DESA.
                                 2.     KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YG DISERAH-
 UU. NO. 32 THN 2005                    KAN PENGATURANNYA KEPADA DESA.
DAN PP. NO. 72 THN 2005          3.     TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH,
                                        PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA.
                                 4.     URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YG OLEH
                                        PER-UU-AN DISERAHKAN KEPADA DESA.
                                                                                4
JENIS-JENIS
                 KEWENANGAN DESA
                   PASAL 206 UU. 32 / 2004
                    PASAL 7 PP. 72 / 2005

                URUSAN PEMERINTAHAN YANG           TUJUAN:
               SUDAH ADA BERDASARKAN HAK        AGAR URUSAN
                     ASAL USUL DESA.            PEMERINTAHAN
                                               TERTENTU YANG
                URUSAN PEMERINTAHAN YANG
   URUSAN                                      DAPAT DIKELOLA
                  MENJADI KEWENANGAN
PEMERINTAHAN                                 SECARA EFISIEN DAN
                KAB/KOTA YANG DISERAHKAN
YANG MENJADI                                  AKUNTABEL OLEH
               PENGATURANNYA KEPADA DESA.
 KEWENANGAN                                      DESA, DAPAT
    DESA,                                    DILAKUKAN SECARA
                  TUGAS PEMBANTUAN DARI         OTONOM OLEH
  MENCAKUP:      PEMERINTAH, PEMERINTAH      PEMERINTAH DESA.
                 PROVINSI, DAN PEMERINTAH
                     KABUPATEN/KOTA.

               URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA   PMDN NO. 30 TAHUN 2006
                   YANG OLEH PERATURAN        TENTANG TATA CARA
                                              PENYERAHAN URUSAN
                   PERUNDANG-UNDANGAN
                                             KAB/KOTA KEPADA DESA
                 DISERAHKAN KEPADA DESA.



                                                                5
KEWENANGAN YANG SUDAH ADA
              BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA

1.   Jenis urusan ini sebenarnya yang merupakan urusan rumah tangga desa sesuai
     tradisi dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat desa
     setempat.
2.   Urusan-urusan yang:
      Secara tradisional berdasarkan adat setempat menjadi urusan rumah
          tangga desa;
      Dalam menyelenggarakannya (mengatur dan mengurus), desa mempunyai
          kedudukan dan peranan desisif (penetapan keputusan) dan responsibel
          (bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan rumah tangganya);
      Tidak atau belum diambil alih atau dijadikan urusan instansi pemerintah
          yang lebih tinggi;
      Tidak dilarang oleh ketentuan resmi yang berlaku dan lebih tinggi;
      Berada dalam batas-batas kemampuan desa (untuk menyelengga-
          rakannya).
      Perlu dilakukan guna menunjang, melanjutkan, atau dalam rangka
          penggunaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah yang lebih
          atas;
      Bersifat mendesak, darurat, dan seperti itu, kendatipun secara hukum atau
          administrasi, urusan itu adalah urusan instansi yang lebih atas, guna
          keselamatan, keamanan, dan ketertiban masyarakat desa yang
          bersangkutan.

                                                                            6
KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YANG
            DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA
                          DESA
            (PERMENDAGRI NOMOR 30 TAHUN 2006)
   POLA PENYERAHAN URUSAN
 PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA
         KEPADA DESA

                       BAGIAN URUSAN WAJIB
                            DAN/ATAU
                      BAGIAN URUSAN PILIHAN

                                                 URUSAN
URUSAN PEMERINTAHAN                             BERSAMA
   KAB/KOTA YANG                              (CONCURENT
  DAPAT DISERAHKAN                             FUNCTION)
    KEPADA DESA                                 KAB/KOTA
                                               DAN DESA

                  URUSAN PEMERINTAHAN
                  KAB/KOTA YANG SECARA
                    LANGSUNG DAPAT
                      MENINGKATKAN
                     PELAYANAN DAN
                   PEMBERDAYAAN MSY

                                                           7
IMPLIKASI
1.   KEWENANGAN MENGATUR ADA PADA TINGKAT DESA, SEHINGGA TERJADI:
         PERGESERAN KEWENANGAN DARI PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA
         KEPADA PEMERINTAHAN DESA;
         ADANYA PRAKARSA DAN KEWENANGAN MENGATUR OLEH PEMERINTAHAN
         DESA, SEHINGGA TERJADI PENINGKATAN VOLUME PERUMUSAN PERATUR-
         AN DESA, PERATURAN KEPALA DESA, DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA.
2.   ADANYA ANGGARAN YANG DIBERIKAN KAB/KOTA KEPADA DESA DALAM
     RANGKA PELAKSANAAN URUSAN PEM. TSB, SEHINGGA TERJADI:
         PERGESERAN ANGGARAN DARI POS PERANGKAT DAERAH KEPADA POS
         PEMERINTAHAN DESA;
         ADANYA PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BISA MENGATASI KEBUTUHAN
         MSY DESA DALAM SKALA DESA (SEPERTI REHABILITASI GEDUNG SD,
         PERBAIKAN BALAI POSYANDU, PEMBANGUNAN JALAN DESA, DLL).
2.   SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA, HARUS DIRUBAH MENJADI
     ORGANISASI STAF DAN LINI (BUKAN ORGANISASI STAF).


            MEMBUTUHKAN TINGKAT KEMAMPUAN YANG MEMADAI
          DARI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, DAN ANGGOTA BPD
           DALAM MENGELOLA URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT.


           PERLU DILAKUKAN SOSIALISASI, PENDIDIKAN, PELATIHAN
          DAN/ATAU STUDI BANDING BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT
                         DESA, DAN ANGOTA BPD.
                                                                  8
TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH PUSAT,
            PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DASAR PERTIMBANGAN:
1.   Efisiensi: bila pelaksanaan suatu tugas pemerintahan tertentu dinilai lebih
     efisien dilaksanakan oleh pemerintahan tingkat bawahnya (ditinjau dari aspek
     anggaran, penggunaan tenaga, atau pemanfaatan sumber daya lainnya), maka
     Pemerintah tingkat atasnya dapat menugaskan kepada Pemerintah tingkat
     bawahnya untuk melaksanakan tugas tersebut;
2.   Efektivitas: bila pelaksanaan suatu tugas pemerintahan tertentu dinilai lebih
     efektif dilaksanakan oleh pemerintahan tingkat bawahnya (ditinjau dari aspek
     esensi masalah dan spesifikasi kebutuhan masyarakat, pola pelaksanaan dalam
     mengatasi masalah, serta jangkauan masyarakat pemanfaat/ beneficiaries atas
     pelaksanaan tugas tersebut), maka Pemerintah tingkat atasnya dapat
     menugaskan pemerintah tingkat bawahnya untuk melaksanakan tugas tersebut;
3.   Responsivitas dan Akuntablitas: bila pelaksanaan suatu tugas pemerintahan
     tertentu dinilai lebih responsif dan akuntabel dilaksanakan oleh pemerintahan
     tingkat bawahnya (ditinjau dari aspek kecepatan dan ketepatan dalam
     mengatasi masalah selama proses pelaksanaan, serta aspek ketepatan fokus
     pemanfaat/beneficiaries dalam pelaksanaan tugas tersebut), maka Pemerintah
     tingkat atasnya dapat menugaskan pemerintah tingkat bawahnya untuk
     melaksanakan tugas tersebut.

                                                                              9
TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH PUSAT,
            PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Sebagai Contoh:
Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai/BLT (dalam rangka membantu
rumah tangga miskin dalam mengurangi beban pengeluaran keluarga) yang
merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, yang dalam proses pendataan
“rumah tangga miskin” dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (melalui pelaksanaan
asas Tugas Pembantuan), karena Pemerintah Desa dinilai lebih mengetahui nama
dan jumlah rumah tangga miskin di desanya masing-masing.

Dalam melaksanakan “Tugas Pembantuan” tersebut, Pemerintahan Desa
           bertanggungjawab kepada Pemerintahan atasan yang menugaskan
(Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten/Kota), agar
dapat diketahui keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut oleh pihak yang
menugaskan.




                                                                         10
URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
            YANG OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
                     DISERAHKAN KEPADA DESA

1.   Penyerahan urusan tersebut dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai
     perkembangan kebijakan ketatanegaraan Indonesia, yang diatur di dalam
     peraturan perundang-undangan.
2.   Pelaksanaan kewenangan tersebut harus tetap mengindahkan “Asas Umum
     Penyelenggaraan Negara”, yakni: (a) asas kepastian hukum; (b) asas tertib
     penyelenggara negara; (c) asas kepentingan umum; (d) asas keterbukaan; (e)
     asas proporsionalitas; (f) asas profesionalitas; (g) asas akuntabilitas; (h) asas
     efisiensi; dan (i) asas efektivitas.
3.   Sejalan dengan “asas kepentingan umum” dengan prinsip bahwa bila terdapat
     permasalahan dalam kehidupan masyarakat yang berkenaan dengan kepentingan
     umum yang memerlukan peran pemerintah untuk mengatasinya, maka
     Pemerintah Desa wajib menyelesaikan permasalahan tersebut, meskipun
     penanganan atas permasalahan tersebut buka merupakan kewenangan
     Pemerintah Desa.
4.   Pemerintah Desa (sebagai Pamong Praja atau Pelayan Masyarakat) wajib
     mengatasi setiap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat desa,
     sejauh permasalahan itu tidak mampu diatasi sendiri oleh masyarakat desa.
5.   Penyelenggaraan tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Desa tidak hanya
     sebatas pada kewenangan yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan
     dan/atau berdasarkan sistem nilai adat istiadat setempat, namun harus
     senantiasa “sensitif/peka dan responsif” dalam mencermati setiap permasalahan
                                                                                  11
     dalam kehidupan masyarakat desa.
                                                                                 11
KLASIFIKASI KEWENANGAN DESA
           BERDASARKAN BIDANG TUGAS PEMERINTAHAN DESA

BIDANG PEMERINTAHAN:
   Mengusulkan pembentukan dan perubahan status desa.
   Melaksanakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;
   Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
    diserahkan pengaturannya kepada desa;
   Melaksanakan tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
    Pemerintah Kabupaten/Kota;
   Melaksanakan urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan
    diserahkan kepada desa.
   Menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa (sesuai pedoman
    yang ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota).
   Menetapkan kelembagaan desa, yakni penetapan susunan organisasi dan tata kerja
    Pemerintah Desa, pembentukan Badan Permusyawaratan Desa, dan pembentukan
    Lembaga Kemasyarakatan (sesuai pedoman yang ditetapkan di dalam Peraturan
    Daerah Kabupaten/Kota).
   Mengangkat dan menetapkan Perangkat Desa.
   Menggali sumber-sumber pendapatan desa dan mengelola kekayaan desa sepanjang
    tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
   Menetapkan Peraturan Desa (bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa) dan
    melaksanakan Peraturan Desa tersebut secara efektif;
   Menjalankan dan menegakkan berbagai peraturan perundang-undangan yang lebih
    tinggi.

                                                                              12

                                                                              12
KLASIFIKASI KEWENANGAN DESA
            BERDASARKAN BIDANG TUGAS PEMERINTAHAN DESA

BIDANG PEMERINTAHAN:
   Melaksanakan administrasi Pemerintah Desa, yang meliputi Administrasi umum,
    administrasi pelayanan serta administrasi kependudukan dan administrasi keuangan
    desa.
   Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.
   Mengadakan kerjasama antar desa dan kerjasama desa dengan pihak ketiga.

BIDANG PEMBANGUNAN:
   Menyiapkan data dan informasi yang akurat tentang esensi masalah dan prioritas
    kebutuhan masyarakat desa yang perlu diatasi melalui pelaksanaan program-program
    pembangunan desa.
   Menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Desa, yakni Rencana
    Pembangunan Jangka Menengah Desa/RPJM-Desa (rencana lima tahunan desa) dan
    Rencana Kerja Pembangunan Desa/RKP-Desa (rencana tahunan desa).
   Mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di kawasan desa dan
    yang dimiliki oleh masyarakat desa untuk tujuan-tujuan pembangunan.
   Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam seluruh proses pengelolaan
    pembangunan (tahap perencanan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan
    pelestarian hasil-hasil pembangunan).
   Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat, termasuk masyarakat miskin;
   Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa pada ummnya sesuai
    lingkup kewenangan serta kemampuan masyarakat dan Pemerintahan Desa.

                                                                               13

                                                                               13
KLASIFIKASI KEWENANGAN DESA
            BERDASARKAN BIDANG TUGAS PEMERINTAHAN DESA

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN:
   Menegakkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
   MengembangKan semangat swadaya dan gotong royong masyarakat (sesuai sistem
    nilai sosial budaya masyarakat setempat).
   Memperkuat peran lembaga adat serta pelestarian nilai-nilai adat sebagai pengatur
    sikap dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sosial.
   Melaksanakan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa.
   Melakukan pembinaan sikap dan perilaku saling menghormati antar warga desa yang
    berbeda agama dan kepercayaan kepada Tuhan yang maha Esa;

BIDANG KERJASAMA (KERJASAMA ANTAR DESA ATAU DENGAN PIHAK KETIGA):
   Kerjasama manajemen/pengelolaan, misalnya dalam pengelolaan pemerintahan desa
    perbaikan pelayanan yang melibatkan lintas desa, dll.
   Kerjasama operasional, misalnya dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang
    melibatkan wilayah lintas desa.
   Kerjasama pembiayaan, misalnya pembiayaan dalam penggalian dan pemanfaatan
    potensi dan sumber daya alam, yang melibatkan lintas desa.
   Kerjasama pembagian keuntungan, misalnya dalam pemanfaatan potensi desa dan/atau
    pengadaan suatu barang atau jasa yang melibatkan beberapa pemerintah desa.
   Kerjasama bagi hasil, misalnya dalam pemanfaatan obyek-obyek wisata atau sumber
    daya alam lainnya, yang berada di lintas desa
   Kerjasama lain-lain.
                                                                                14

                                                                                14
15

More Related Content

Viewers also liked

PERDA Kecamatan dan kelurahan
PERDA Kecamatan dan kelurahan PERDA Kecamatan dan kelurahan
PERDA Kecamatan dan kelurahan Jhon Blora
 
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes KemendagriMateri paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes KemendagriRooy John
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Yudhi Aldriand
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaYudhi Aldriand
 
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatMateri pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatNene Mulyana
 
Pedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaPedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaYudhi Aldriand
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desavae ri
 
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaSoal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaStrobillus Found
 

Viewers also liked (11)

PERDA Kecamatan dan kelurahan
PERDA Kecamatan dan kelurahan PERDA Kecamatan dan kelurahan
PERDA Kecamatan dan kelurahan
 
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes KemendagriMateri paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
Hukum waris-bw
Hukum waris-bwHukum waris-bw
Hukum waris-bw
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
 
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatMateri pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
 
Pedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desaPedoman administrasi desa
Pedoman administrasi desa
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desa
 
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaSoal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
 

Similar to KEWENANGAN DESA

Presentasi pkn OTONOMI DAERAH
Presentasi pkn OTONOMI DAERAHPresentasi pkn OTONOMI DAERAH
Presentasi pkn OTONOMI DAERAHChatrin Evelin
 
4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)
4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)
4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)Bpd Desa Kasokandel
 
Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1Zeus Kang
 
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaPerlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaAdelfios Andyka Fatra
 
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptxSistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptxrobisaiful
 
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11agus raharjo
 
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...Siti Sahati
 
KAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptxKAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptxdpmdbusel
 
DOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptx
DOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptxDOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptx
DOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptxMuhammadAmin209707
 
Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah anggunnrjnnahhh
 
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Kamen Ride
 

Similar to KEWENANGAN DESA (20)

Otonomi daerah kls_x
Otonomi daerah kls_xOtonomi daerah kls_x
Otonomi daerah kls_x
 
Presentasi pkn OTONOMI DAERAH
Presentasi pkn OTONOMI DAERAHPresentasi pkn OTONOMI DAERAH
Presentasi pkn OTONOMI DAERAH
 
4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)
4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)
4. paparan dir arah kebijakan uu desa 05032014 (ditjen pmd kemendagri)
 
Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1
 
Tm 2-otda
Tm 2-otdaTm 2-otda
Tm 2-otda
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaPerlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
 
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desaSpb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
 
Pokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desa
Pokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desaPokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desa
Pokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desa
 
Kelompok fuad x_farmasi
Kelompok fuad x_farmasiKelompok fuad x_farmasi
Kelompok fuad x_farmasi
 
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptxSistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
 
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
Pengelolaan keuangan-dan-aset-desa-11
 
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
 
KAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptxKAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptx
 
Peran Legislatif Daerah
Peran Legislatif DaerahPeran Legislatif Daerah
Peran Legislatif Daerah
 
DOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptx
DOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptxDOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptx
DOKUMEN UNDANG-UNDANG DESA NO 6 2014.pptx
 
Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah
 
Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014
Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014
Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014
 
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
 
Pengelolaan ASet Desa.pptx
Pengelolaan ASet Desa.pptxPengelolaan ASet Desa.pptx
Pengelolaan ASet Desa.pptx
 

KEWENANGAN DESA

  • 1. PENATAAN KEWENANGAN DESA OLEH DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DEPARTEMEN DALAM NEGERI JAKARTA, 2010 1
  • 2. LIMA KEBIJAKAN POKOK/BARU DALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN UU. NOMOR 32 TAHUN 2004) KEWENANGAN DESA (BARU): (1) PENAMBAHAN KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA KEWENANGAN DESA YANG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA SUMBER KEUANGAN DESA (BARU): (2) KEPASTIAN SUMBER- BAGI HASIL PAJAK DAERAH SUMBER KEUANGAN DESA BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH ALOKASI DANA DESA DILARANG MENJADI PENGURUS (3) MEMPERKUAT KEDUDUKAN PARTAI POLITIK KEPALA DESA KEDUDUKAN KEUANGAN POLA PERTANGGUNGJAWABAN (4) PRINSIP DEMOKRASI DESA: BADAN PERWAKILAN DESA MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT MENJADI DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMERINTAHAN DESA (5) MENDORONG PENINGKATAN SEKRETARIS DESA KINERJA ADMINISTRASI DIISI DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAHAN DESA 2
  • 3. KEWENANGAN DESA Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. PENGERTIAN Kekuasaan atau hak yang diperoleh berdasarkan KEWENANGAN pelimpahan atau pemberian Kekuasaan untuk mempertimbangkan/menilai, melakukan tindakan, atau memerintah secara sah 3
  • 4. SEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESA PERATURAN RUANG LINGKUP PERUNDANG-UNDANGAN: KEWENANGAN DESA UU. NO. 19 THN 1965 URUSAN RUMAH TANGGA DESA TENTANG DESAPRAJA (SESUAI HAK ASAL USUL DESA) 1. URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI HAK UU. NO. 5 THN 1979 ASAL USUL DAN ADAT ISTIADAT DESA). TENTANG 2. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (TERMASUK PEMERINTAHAN DESA PEMBINAAN KETENTERAMAN & KETERTIBAN) 1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASAR- KAN HAK ASAL USUL DESA. 2. KEWENANGAN YG OLEH PERATURAN UU. NO. 22 THN 1999 DAN PER-UU-AN YG BERLAKU BELUM DILAKSA- PP. NO. 76 THN 2001 NAKAN OLEH DAERAH DAN PEMERINTAH. 3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN. 1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA. 2. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YG DISERAH- UU. NO. 32 THN 2005 KAN PENGATURANNYA KEPADA DESA. DAN PP. NO. 72 THN 2005 3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA. 4. URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YG OLEH PER-UU-AN DISERAHKAN KEPADA DESA. 4
  • 5. JENIS-JENIS KEWENANGAN DESA PASAL 206 UU. 32 / 2004 PASAL 7 PP. 72 / 2005 URUSAN PEMERINTAHAN YANG TUJUAN: SUDAH ADA BERDASARKAN HAK AGAR URUSAN ASAL USUL DESA. PEMERINTAHAN TERTENTU YANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG URUSAN DAPAT DIKELOLA MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN SECARA EFISIEN DAN KAB/KOTA YANG DISERAHKAN YANG MENJADI AKUNTABEL OLEH PENGATURANNYA KEPADA DESA. KEWENANGAN DESA, DAPAT DESA, DILAKUKAN SECARA TUGAS PEMBANTUAN DARI OTONOM OLEH MENCAKUP: PEMERINTAH, PEMERINTAH PEMERINTAH DESA. PROVINSI, DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA. URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA PMDN NO. 30 TAHUN 2006 YANG OLEH PERATURAN TENTANG TATA CARA PENYERAHAN URUSAN PERUNDANG-UNDANGAN KAB/KOTA KEPADA DESA DISERAHKAN KEPADA DESA. 5
  • 6. KEWENANGAN YANG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA 1. Jenis urusan ini sebenarnya yang merupakan urusan rumah tangga desa sesuai tradisi dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat desa setempat. 2. Urusan-urusan yang:  Secara tradisional berdasarkan adat setempat menjadi urusan rumah tangga desa;  Dalam menyelenggarakannya (mengatur dan mengurus), desa mempunyai kedudukan dan peranan desisif (penetapan keputusan) dan responsibel (bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan rumah tangganya);  Tidak atau belum diambil alih atau dijadikan urusan instansi pemerintah yang lebih tinggi;  Tidak dilarang oleh ketentuan resmi yang berlaku dan lebih tinggi;  Berada dalam batas-batas kemampuan desa (untuk menyelengga- rakannya).  Perlu dilakukan guna menunjang, melanjutkan, atau dalam rangka penggunaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah yang lebih atas;  Bersifat mendesak, darurat, dan seperti itu, kendatipun secara hukum atau administrasi, urusan itu adalah urusan instansi yang lebih atas, guna keselamatan, keamanan, dan ketertiban masyarakat desa yang bersangkutan. 6
  • 7. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YANG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA (PERMENDAGRI NOMOR 30 TAHUN 2006) POLA PENYERAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA BAGIAN URUSAN WAJIB DAN/ATAU BAGIAN URUSAN PILIHAN URUSAN URUSAN PEMERINTAHAN BERSAMA KAB/KOTA YANG (CONCURENT DAPAT DISERAHKAN FUNCTION) KEPADA DESA KAB/KOTA DAN DESA URUSAN PEMERINTAHAN KAB/KOTA YANG SECARA LANGSUNG DAPAT MENINGKATKAN PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN MSY 7
  • 8. IMPLIKASI 1. KEWENANGAN MENGATUR ADA PADA TINGKAT DESA, SEHINGGA TERJADI: PERGESERAN KEWENANGAN DARI PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA KEPADA PEMERINTAHAN DESA; ADANYA PRAKARSA DAN KEWENANGAN MENGATUR OLEH PEMERINTAHAN DESA, SEHINGGA TERJADI PENINGKATAN VOLUME PERUMUSAN PERATUR- AN DESA, PERATURAN KEPALA DESA, DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA. 2. ADANYA ANGGARAN YANG DIBERIKAN KAB/KOTA KEPADA DESA DALAM RANGKA PELAKSANAAN URUSAN PEM. TSB, SEHINGGA TERJADI: PERGESERAN ANGGARAN DARI POS PERANGKAT DAERAH KEPADA POS PEMERINTAHAN DESA; ADANYA PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BISA MENGATASI KEBUTUHAN MSY DESA DALAM SKALA DESA (SEPERTI REHABILITASI GEDUNG SD, PERBAIKAN BALAI POSYANDU, PEMBANGUNAN JALAN DESA, DLL). 2. SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA, HARUS DIRUBAH MENJADI ORGANISASI STAF DAN LINI (BUKAN ORGANISASI STAF). MEMBUTUHKAN TINGKAT KEMAMPUAN YANG MEMADAI DARI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, DAN ANGGOTA BPD DALAM MENGELOLA URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT. PERLU DILAKUKAN SOSIALISASI, PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN/ATAU STUDI BANDING BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, DAN ANGOTA BPD. 8
  • 9. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DASAR PERTIMBANGAN: 1. Efisiensi: bila pelaksanaan suatu tugas pemerintahan tertentu dinilai lebih efisien dilaksanakan oleh pemerintahan tingkat bawahnya (ditinjau dari aspek anggaran, penggunaan tenaga, atau pemanfaatan sumber daya lainnya), maka Pemerintah tingkat atasnya dapat menugaskan kepada Pemerintah tingkat bawahnya untuk melaksanakan tugas tersebut; 2. Efektivitas: bila pelaksanaan suatu tugas pemerintahan tertentu dinilai lebih efektif dilaksanakan oleh pemerintahan tingkat bawahnya (ditinjau dari aspek esensi masalah dan spesifikasi kebutuhan masyarakat, pola pelaksanaan dalam mengatasi masalah, serta jangkauan masyarakat pemanfaat/ beneficiaries atas pelaksanaan tugas tersebut), maka Pemerintah tingkat atasnya dapat menugaskan pemerintah tingkat bawahnya untuk melaksanakan tugas tersebut; 3. Responsivitas dan Akuntablitas: bila pelaksanaan suatu tugas pemerintahan tertentu dinilai lebih responsif dan akuntabel dilaksanakan oleh pemerintahan tingkat bawahnya (ditinjau dari aspek kecepatan dan ketepatan dalam mengatasi masalah selama proses pelaksanaan, serta aspek ketepatan fokus pemanfaat/beneficiaries dalam pelaksanaan tugas tersebut), maka Pemerintah tingkat atasnya dapat menugaskan pemerintah tingkat bawahnya untuk melaksanakan tugas tersebut. 9
  • 10. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Sebagai Contoh: Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai/BLT (dalam rangka membantu rumah tangga miskin dalam mengurangi beban pengeluaran keluarga) yang merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, yang dalam proses pendataan “rumah tangga miskin” dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (melalui pelaksanaan asas Tugas Pembantuan), karena Pemerintah Desa dinilai lebih mengetahui nama dan jumlah rumah tangga miskin di desanya masing-masing. Dalam melaksanakan “Tugas Pembantuan” tersebut, Pemerintahan Desa bertanggungjawab kepada Pemerintahan atasan yang menugaskan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten/Kota), agar dapat diketahui keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut oleh pihak yang menugaskan. 10
  • 11. URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YANG OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DISERAHKAN KEPADA DESA 1. Penyerahan urusan tersebut dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai perkembangan kebijakan ketatanegaraan Indonesia, yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan. 2. Pelaksanaan kewenangan tersebut harus tetap mengindahkan “Asas Umum Penyelenggaraan Negara”, yakni: (a) asas kepastian hukum; (b) asas tertib penyelenggara negara; (c) asas kepentingan umum; (d) asas keterbukaan; (e) asas proporsionalitas; (f) asas profesionalitas; (g) asas akuntabilitas; (h) asas efisiensi; dan (i) asas efektivitas. 3. Sejalan dengan “asas kepentingan umum” dengan prinsip bahwa bila terdapat permasalahan dalam kehidupan masyarakat yang berkenaan dengan kepentingan umum yang memerlukan peran pemerintah untuk mengatasinya, maka Pemerintah Desa wajib menyelesaikan permasalahan tersebut, meskipun penanganan atas permasalahan tersebut buka merupakan kewenangan Pemerintah Desa. 4. Pemerintah Desa (sebagai Pamong Praja atau Pelayan Masyarakat) wajib mengatasi setiap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat desa, sejauh permasalahan itu tidak mampu diatasi sendiri oleh masyarakat desa. 5. Penyelenggaraan tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Desa tidak hanya sebatas pada kewenangan yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan sistem nilai adat istiadat setempat, namun harus senantiasa “sensitif/peka dan responsif” dalam mencermati setiap permasalahan 11 dalam kehidupan masyarakat desa. 11
  • 12. KLASIFIKASI KEWENANGAN DESA BERDASARKAN BIDANG TUGAS PEMERINTAHAN DESA BIDANG PEMERINTAHAN:  Mengusulkan pembentukan dan perubahan status desa.  Melaksanakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;  Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;  Melaksanakan tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;  Melaksanakan urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.  Menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa (sesuai pedoman yang ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota).  Menetapkan kelembagaan desa, yakni penetapan susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa, pembentukan Badan Permusyawaratan Desa, dan pembentukan Lembaga Kemasyarakatan (sesuai pedoman yang ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota).  Mengangkat dan menetapkan Perangkat Desa.  Menggali sumber-sumber pendapatan desa dan mengelola kekayaan desa sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  Menetapkan Peraturan Desa (bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa) dan melaksanakan Peraturan Desa tersebut secara efektif;  Menjalankan dan menegakkan berbagai peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 12 12
  • 13. KLASIFIKASI KEWENANGAN DESA BERDASARKAN BIDANG TUGAS PEMERINTAHAN DESA BIDANG PEMERINTAHAN:  Melaksanakan administrasi Pemerintah Desa, yang meliputi Administrasi umum, administrasi pelayanan serta administrasi kependudukan dan administrasi keuangan desa.  Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.  Mengadakan kerjasama antar desa dan kerjasama desa dengan pihak ketiga. BIDANG PEMBANGUNAN:  Menyiapkan data dan informasi yang akurat tentang esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa yang perlu diatasi melalui pelaksanaan program-program pembangunan desa.  Menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Desa, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/RPJM-Desa (rencana lima tahunan desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa/RKP-Desa (rencana tahunan desa).  Mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di kawasan desa dan yang dimiliki oleh masyarakat desa untuk tujuan-tujuan pembangunan.  Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam seluruh proses pengelolaan pembangunan (tahap perencanan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan pelestarian hasil-hasil pembangunan).  Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat, termasuk masyarakat miskin;  Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa pada ummnya sesuai lingkup kewenangan serta kemampuan masyarakat dan Pemerintahan Desa. 13 13
  • 14. KLASIFIKASI KEWENANGAN DESA BERDASARKAN BIDANG TUGAS PEMERINTAHAN DESA BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN:  Menegakkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat;  MengembangKan semangat swadaya dan gotong royong masyarakat (sesuai sistem nilai sosial budaya masyarakat setempat).  Memperkuat peran lembaga adat serta pelestarian nilai-nilai adat sebagai pengatur sikap dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sosial.  Melaksanakan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa.  Melakukan pembinaan sikap dan perilaku saling menghormati antar warga desa yang berbeda agama dan kepercayaan kepada Tuhan yang maha Esa; BIDANG KERJASAMA (KERJASAMA ANTAR DESA ATAU DENGAN PIHAK KETIGA):  Kerjasama manajemen/pengelolaan, misalnya dalam pengelolaan pemerintahan desa perbaikan pelayanan yang melibatkan lintas desa, dll.  Kerjasama operasional, misalnya dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang melibatkan wilayah lintas desa.  Kerjasama pembiayaan, misalnya pembiayaan dalam penggalian dan pemanfaatan potensi dan sumber daya alam, yang melibatkan lintas desa.  Kerjasama pembagian keuntungan, misalnya dalam pemanfaatan potensi desa dan/atau pengadaan suatu barang atau jasa yang melibatkan beberapa pemerintah desa.  Kerjasama bagi hasil, misalnya dalam pemanfaatan obyek-obyek wisata atau sumber daya alam lainnya, yang berada di lintas desa  Kerjasama lain-lain. 14 14
  • 15. 15