SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Waktu : 6 x 45 MenitWaktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)(Keseluruhan KD)
StandarStandar
KompetensiKompetensi
::
1. Menganalisis1. Menganalisis
budaya politikbudaya politik
di Indonesiadi Indonesia
Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :
1.1.1.1. MendeskripsikanMendeskripsikan pengertian budayapengertian budaya
politik.politik.
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik
yang berkembang dalam masyarakatyang berkembang dalam masyarakat
Indonesia.Indonesia.
1.3. Mendeskripsikan pentingnya1.3. Mendeskripsikan pentingnya
sosialisasi pengembangan budayasosialisasi pengembangan budaya
politik.politik.
1.4. Menampilkan peran serta budaya1.4. Menampilkan peran serta budaya
politik partisipanpolitik partisipan
Waktu : 4 x 45 MenitWaktu : 4 x 45 Menit
StandarStandar
Kompetensi :Kompetensi :
Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaMenganalisis Budaya Politik Di Indonesia
Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :
1.1.1.1. MendeskripsikanMendeskripsikan pengertianpengertian
budaya politik.budaya politik.
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik
yang berkembang dalam masyarakatyang berkembang dalam masyarakat
Indonesia.Indonesia.
(Indikator)(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian budaya politikMenguraikan pengertian budaya politik
secara umum dan menurut para ahli.secara umum dan menurut para ahli.
Mendeskripsikan komponen-komponenMendeskripsikan komponen-komponen
budaya politikbudaya politik
Menganalisis tipe-tipe budaya politikMenganalisis tipe-tipe budaya politik
berdasarkan sikap yang ditunjukkan danberdasarkan sikap yang ditunjukkan dan
orientasi politiknya.orientasi politiknya.
BUDAYABUDAYA
POLITIKPOLITIK
PengertianPengertian
Pendapat UmumPendapat Umum
Pendapat AhliPendapat Ahli
1.1. Rusadi S.Rusadi S.
2.2. Sidney VerbaSidney Verba
3.3. Austin R., dllAustin R., dll
Komponen Budaya PolitikKomponen Budaya Politik
1.1. KognitifKognitif
2.2. AfektifAfektif
3.3. EvaluatifEvaluatif
Tipe-tipe BudayaTipe-tipe Budaya
PolitikPolitik
OrientasiOrientasi
PolitiknyaPolitiknya
Sikap YangSikap Yang
DitunjukkanDitunjukkan
1.1. Budaya PolitikBudaya Politik
a.a. PengertianPengertian
Budaya politikBudaya politik
merupakanmerupakan
sistem nilai dansistem nilai dan
keyakinan yangkeyakinan yang
dimiliki bersamadimiliki bersama
oleh masyarakat.oleh masyarakat.
 Mrp aspek politik dari nilai-nilai
yang terdiri atas pengetahuan,
adat istiadat, tahayul, & mitos.
 Dapat dilihat dari aspek doktrin
dan aspek generiknya (bentuk).
 Hakikat dan ciri budaya politik
yaitu menyangkut masalah
nilai-nilai sbg prinsip dasar.
 Bentuk budaya politik
menyangkut sikap dan norma.
b.b. Menurut Para ahli :Menurut Para ahli :
Lanjutan ………….
Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond && Sidney VerbaSidney Verba, budaya politik, budaya politik yaituyaitu
terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-
nilai politik ynilai politik yanang tg teerdapat di seluruh bangsa.rdapat di seluruh bangsa.
 Rusadi Sumintapura,Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain adalahbudaya politik tidak lain adalah
pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadappola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap
kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatukehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu
sistem politik.sistem politik.
 Sidney Verba,Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistembudaya politik adalah suatu sistem
keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-
nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politiknilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik
dilakukan.dilakukan.
Alan R. Ball,Alan R. Ball, budaya politik adalah suatu susunanbudaya politik adalah suatu susunan
yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-
nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistemnilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem
politik dan isu-isu politik.politik dan isu-isu politik.
Austin Ranney,Austin Ranney, budaya politik adalah seperangkatbudaya politik adalah seperangkat
pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-
tahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuahtahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah
pola orientasi-orientasi terhadap objek-objekpola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.politik.
Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.,Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.,
budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai danbudaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan
keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, jugaketerampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga
kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapatkecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat
pada bagian-bagian tertentu dari populasi.pada bagian-bagian tertentu dari populasi.
Lanjutan ………….
Dua manfaat jika dapat memahamiDua manfaat jika dapat memahami
pengertian budaya politik :pengertian budaya politik :
Adanya sikap warga negara terhadap sistem politikAdanya sikap warga negara terhadap sistem politik
yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan,yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan,
dukungan serta orientasinya terhadap sistem politikdukungan serta orientasinya terhadap sistem politik
yang ada;yang ada;
Dapat mengerti dan memahami hubungan antaraDapat mengerti dan memahami hubungan antara
budaya politik dengan sistem politik atau faktor-budaya politik dengan sistem politik atau faktor-
faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseranfaktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran
politik.politik.
Orientasi kognitifOrientasi kognitif, yaitu berupa, yaitu berupa pengetahuanpengetahuan
tentang dan kepercayaan pada politik, peranan dantentang dan kepercayaan pada politik, peranan dan
segala kewajibannya serta input dan outputnya.segala kewajibannya serta input dan outputnya.
Orientasi afektifOrientasi afektif,, yaituyaitu sikap2, nilai2 & perasaansikap2, nilai2 & perasaan
terhadap sistem politik, peranannya, para aktorterhadap sistem politik, peranannya, para aktor
dan pe-nampilannya.dan pe-nampilannya.
Orientasi evaluatifOrientasi evaluatif,, yaituyaitu keputusankeputusan dandan pendapatpendapat
tentang obyek-obyek politik yang secara tipikaltentang obyek-obyek politik yang secara tipikal
melibatkan standar nilai dan kriteria denganmelibatkan standar nilai dan kriteria dengan
informasi dan perasaan.informasi dan perasaan.
c.c. Komponen-komponen Budaya PolitikKomponen-komponen Budaya Politik
OBJEK POLITIKOBJEK POLITIK
OP.UMUMOP.UMUM
1.1. SejarahSejarah
2.2. Simbol negaraSimbol negara
3.3. Wilayah negaraWilayah negara
4.4. Konstitusi negaraKonstitusi negara
5.5. Lembaga-lembaga negaraLembaga-lembaga negara
6.6. Kekuasaan NegaraKekuasaan Negara
OBJEK POLITIKOBJEK POLITIK
OP. INPUTOP. INPUT
1.1. Partai PolitikPartai Politik
2.2. Kelompok MasyarakatKelompok Masyarakat
3.3. Organisasi MasyarakatOrganisasi Masyarakat
4.4. PersPers
5.5. DukunganDukungan
6.6. TuntutanTuntutan
OBJEK POLITIKOBJEK POLITIK
OP. OUT PUTOP. OUT PUT
1.1. BirokrasiBirokrasi
2.2. Lembaga PeradilanLembaga Peradilan
3.3. KebijakanKebijakan
4.4. PutusanPutusan
5.5. Undang-UndangUndang-Undang
6.6. PeraturanPeraturan
CONTOH PERTANYAANCONTOH PERTANYAAN
Berapa lama masa jabatan Presiden diBerapa lama masa jabatan Presiden di
Indonesia ?Indonesia ?
( ORIENTASI KOGNITIF, OBJEK UMUM)( ORIENTASI KOGNITIF, OBJEK UMUM)
Setujukan anda jika Presiden dipilihSetujukan anda jika Presiden dipilih
langsung oleh rakyat ?langsung oleh rakyat ?
(ORIENTASI AFEKTIF, OBJEK OUT PUT)(ORIENTASI AFEKTIF, OBJEK OUT PUT)
Baik atau burukkah jika sekarang iniBaik atau burukkah jika sekarang ini
pemerintah mengimpor beras ?pemerintah mengimpor beras ?
(ORIENTASI EVALUATIF,OBJEK(ORIENTASI EVALUATIF,OBJEK
OUTPUT)OUTPUT)
MenurutMenurut G. AlmondG. Almond dandan S. VerbaS. Verba, bahwa objek, bahwa objek
orientasi politik warga negara adalah sistem politikorientasi politik warga negara adalah sistem politik
yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu :yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu :
a.a. Peranan atau struktur khusus seperti badanPeranan atau struktur khusus seperti badan
legislatif, eksekutif atau birokrat.legislatif, eksekutif atau birokrat.
b.b. Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki,Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki,
legislator dan administrator.legislator dan administrator.
c.c. Kebijaksanaan, keputusan atau penguatanKebijaksanaan, keputusan atau penguatan
keputusan, struktur pemegang jabatan.keputusan, struktur pemegang jabatan.
Lanjutan ………….
Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaanAlfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan
politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhanpolitik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan
sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.
1.1. Rusadi Sumintapura, mendefiniskan budaya politik sebagai polaRusadi Sumintapura, mendefiniskan budaya politik sebagai pola
tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst.tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst.
Berikan penjelasn singkatnya !Berikan penjelasn singkatnya !
Orientasi Kognitif Orientasi Afektif
……………………………………… ………………………………………
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Budaya Politik dan
Komponen-komponen Budaya Politik, dilanjutkan Penugasan dengan
menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :
Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 1
a. Pola tingkah laku individu : ...........................................................
b. Orientasi terhadap kehidupan politik : .........................................
2. Dalam klasifikasi tipe-tipe orientasi, yaitu orientasi kognitif, efektif
dan evaluatif. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini!
3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara
dirasakan penting untuk memahami “budaya politik” dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
2.2. Tipe-tipe Budaya PolitikTipe-tipe Budaya Politik
BERDASARKANBERDASARKAN
SIKAP YANGSIKAP YANG
DITUNJUKKANDITUNJUKKAN
a.a. Militan (usaha jahat & menentang)Militan (usaha jahat & menentang)
b.b. Toleransi (berpusat pd masalah)Toleransi (berpusat pd masalah)
Sikap MentalSikap Mental
AbasolutAbasolut
(sempurna & tidak(sempurna & tidak
dapat dirubah)dapat dirubah)
Sikap MentalSikap Mental
AkomodatifAkomodatif
(menerima apa saja(menerima apa saja
yg berharga)yg berharga)
BERDASARKANBERDASARKAN
ORIENTASIORIENTASI
POLITIKNYAPOLITIKNYA
ParokialParokial (partisipasi(partisipasi
sangat rendah)sangat rendah)
Subjek/KaulaSubjek/Kaula (relatif(relatif
maju tp masih pasif)maju tp masih pasif)
ParisipanParisipan (kesadaran(kesadaran
sudah tinggi)sudah tinggi)
Sangat ideal untukSangat ideal untuk
tumbuh suburnyatumbuh suburnya
demokrasidemokrasi
MODELMODEL
KEBUDAYAAKEBUDAYAA
N POLITIKN POLITIK
DemokratikDemokratik
IndustrialIndustrial
SistemSistem
OtoriterOtoriter
DemokratisDemokratis
Pra-Pra-
IndustrialIndustrial
MenurutMenurut AlmondAlmond
dandan VerbaVerba, terdapat, terdapat
variasi dlm 3 bentukvariasi dlm 3 bentuk
budaya politik :budaya politik :
 Subyek-parokial,Subyek-parokial,
 Subyek-partisipan,Subyek-partisipan,
 Parokial-Parokial-
partisipan.partisipan.
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,
internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-halinternet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal
berikut :berikut :
Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 2
1.1. Rumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budayaRumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budaya
politik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupunpolitik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupun
orientasi politiknya !orientasi politiknya !
2.2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupanBerikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan
masyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikapmasyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikap
mental absolut !mental absolut !
3.3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupanBerikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan
masyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokialmasyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokial
!!
4.4. Jelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan diJelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan di
dalam masyarakat terdapat munculnya budaya politikdalam masyarakat terdapat munculnya budaya politik
campuran parokial – partisipan !campuran parokial – partisipan !
5.5. Berikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-modelBerikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-model
kebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratiskebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratis
pra-industrial !pra-industrial !
Waktu : 2 x 45 MenitWaktu : 2 x 45 Menit
StandarStandar
Kompetensi :Kompetensi :
Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaMenganalisis Budaya Politik Di Indonesia
Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :
1.3. Mendeskripsikan pentingnya1.3. Mendeskripsikan pentingnya
sosialisasi pengembangan budayasosialisasi pengembangan budaya
politik.politik.
1.4. Menampilkan peran serta budaya1.4. Menampilkan peran serta budaya
politik partisipan.politik partisipan.
(Indikator)(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian sosialisai politik secaraMenguraikan pengertian sosialisai politik secara
umum dan menurut para ahli.umum dan menurut para ahli.
Menganalisis proses sosialisasiMenganalisis proses sosialisasi politikpolitik
Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakatMenganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat
berkembang dan komunitas politik.berkembang dan komunitas politik.
Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasiMendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi
politik.politik.
Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasiMenampilkan praktik dan tingkatan partisipasi
politik.politik.
PengertianPengertian
UmumUmum
Pendapat AhliPendapat Ahli
1.1. G.A. AlmondG.A. Almond
2.2. Irvin L. ChildIrvin L. Child
3.3. Denis K., dllDenis K., dll
Peran Serta DalamPeran Serta Dalam
Budaya PolitikBudaya Politik
PartisipanPartisipan
Praktik PartisipasiPraktik Partisipasi
PolitikPolitik
Pengertian & KonsepPengertian & Konsep
PENGEM-PENGEM-
BANGANBANGAN
BUDAYABUDAYA
POLITIKPOLITIK
Proses Sosialisasi PolitikProses Sosialisasi Politik
Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat BerkembangSosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang
Sosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikSosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik
Tingkatan PartisipasiTingkatan Partisipasi
PolitikPolitik
1.1. Sosialisasi PolitikSosialisasi Politik
a.a. PengertianPengertian
SosialisasiSosialisasi
politik adalahpolitik adalah
proses denganproses dengan
mana individu-mana individu-
individu dapatindividu dapat
memperolehmemperoleh
pengetahuan,pengetahuan,
nilai-nilai, dannilai-nilai, dan
sikap-sikapsikap-sikap
terhadap sistemterhadap sistem
politikpolitik
masyarakatnya.masyarakatnya.
Melalui sosialisasi, suatu kebudayaanMelalui sosialisasi, suatu kebudayaan
dapat diwariskan kpd generasidapat diwariskan kpd generasi
berikut-berikut-
nya. Ada 3 sifat dasar mengapanya. Ada 3 sifat dasar mengapa
sosiali-sosiali-
sasi perlu :sasi perlu :
a.a. Manusia tidak akan bisa hidupManusia tidak akan bisa hidup
tanpa bantuan orang lain.tanpa bantuan orang lain.
b.b. ””Secara ekstrim” manusia tidakSecara ekstrim” manusia tidak
punya naluri sehingga sebagianpunya naluri sehingga sebagian
besar perilaku untuk kelangsunganbesar perilaku untuk kelangsungan
hidupnya harus dipelajari.hidupnya harus dipelajari.
c.c. Manusia harus belajar mengendali-Manusia harus belajar mengendali-
kan hubungan dgn sesamanya,kan hubungan dgn sesamanya,
yaitu hidup menurut nilai-nilai danyaitu hidup menurut nilai-nilai dan
membi-na peranan bersama.membi-na peranan bersama.
a.a. Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan, Sosialisasi politik menunjukkan
pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-
pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk,pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk,
dan juga merupakan sarana bagi suatu generasidan juga merupakan sarana bagi suatu generasi
untuk menyampaikan patokan-patokan politik danuntuk menyampaikan patokan-patokan politik dan
keyakinan-keyakinan politik kepada generasikeyakinan-keyakinan politik kepada generasi
berikutnya.berikutnya.
b.b. Irvin L. ChildIrvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap, Sosialisasi politik adalah segenap
proses dengan mana individu, yang dilahirkanproses dengan mana individu, yang dilahirkan
dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku,dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku,
dituntut untuk mengembangkan tingkah lakudituntut untuk mengembangkan tingkah laku
aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yangaktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang
menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnyamenjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya
sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
b.b. Menurut Para AhliMenurut Para Ahli
c.c. Richard E. Dawson dkk.,Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politikSosialisasi politik
dapat dipandang sebagai suatu pewarisandapat dipandang sebagai suatu pewarisan
pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-
pandangan politik dari orang tua, guru, danpandangan politik dari orang tua, guru, dan
sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepadasarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada
warga negara baru dan mereka yang menginjakwarga negara baru dan mereka yang menginjak
dewasa.dewasa.
d.d. Denis KavanaghDenis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan, Sosialisasi politik merupakan
suatu proses dimana seseorang mempelajarisuatu proses dimana seseorang mempelajari
dan menumbuhkan pandangannya tentangdan menumbuhkan pandangannya tentang
politik.politik.
Beberapa segi penting sosialisasi politik :Beberapa segi penting sosialisasi politik :
 Secara fundamental merupakan proses hasil belajar,Secara fundamental merupakan proses hasil belajar,
belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.
 Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah lakuMemberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku
individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, danindividu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan
lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi,lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi,
motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.
 Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja sajaTidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja
(walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung(walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung
sepanjang hidup.sepanjang hidup.
 Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baikMrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik
secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasansecara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan
mengenai tingkah laku sosial.mengenai tingkah laku sosial.
c.c. ProsesProses
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi politikSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untukadalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajarmenggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar
tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politiktentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik..
Dalam Proses
Sosialisasi
Politik, metode
yang kerap
digunakan adl :
Pendidikan Politik
dan Indoktrinasi
Politik.
SaranaSarana
dalamdalam
sosialisasisosialisasi
politikpolitik
KeluargaKeluarga
SekolahSekolah
PartaiPartai
PolitikPolitik
d.d. Sosialisasi Politik Dalam MasyarakatSosialisasi Politik Dalam Masyarakat
BerkembangBerkembang
Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik
di negara-negara berkembang cenderung mempunyai
relasi lebih dekat pd sistem-­sistem lokal, kesukuan,
etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem
politik nasional.
Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai
macam kelompok dan tradisi di negara itu.
3 (tiga)3 (tiga)
faktorfaktor
masalahmasalah
pentingpenting
Pertumbuhan pendudukPertumbuhan penduduk
Pendidikan dan nilai-nilaiPendidikan dan nilai-nilai
tradisionaltradisional
Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
e.e. Sosialisasi Politik Dan KomunikasiSosialisasi Politik Dan Komunikasi
PolitikPolitik
Dalam proses sosialisasi politik kaitannyaDalam proses sosialisasi politik kaitannya
dengan fungsi komunikasi politik, berhubungandengan fungsi komunikasi politik, berhubungan
dengan struktur-struktur yang terlibat dalamdengan struktur-struktur yang terlibat dalam
sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri.sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri.
Pada sistem politik masyarakatPada sistem politik masyarakat
modern, institusi seperti kelompokmodern, institusi seperti kelompok
sebaya, komuniti, sekolah,sebaya, komuniti, sekolah,
kelompok kerja, perkumpulan-kelompok kerja, perkumpulan-
perkumpulan sukarela,perkumpulan sukarela, mediamedia
komunikasikomunikasi, partai-partai politik, partai-partai politik
dan institusi pemerintah semuanyadan institusi pemerintah semuanya
dapat berperan dalam sosialisasidapat berperan dalam sosialisasi
politik.politik.
Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman danNegara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan
sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen.sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen.
Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-
sumber informasi khusus melalui surat kabar tertentusumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu
yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu.yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu.
Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasiMasyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi
dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasadan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa
atau orientasi kultural sangat minim.atau orientasi kultural sangat minim.
Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadapMasyarakat dapat melakukan kontrol terhadap
para elite politik dan sebaliknya kaum elite-punpara elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun
dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dandapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan
konsekuensi dari segala macam tindakankonsekuensi dari segala macam tindakan
pemerintah.pemerintah.
Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 3
Setelah mempelajari materi-materi tentang : SosialisasiSetelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi
Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgnPengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn
PenugasanPenugasan Cooperative Integrated Reading andCooperative Integrated Reading and
CompositionComposition
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :Langkah-langkah :
1.1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
2.2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
3.3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan danSetiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok serta memberi tanggapanmenemukan ide pokok serta memberi tanggapan
terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
4.4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5.5. Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama.
6.6. Penutup.Penutup.
2.2. Peran Serta Dlm Budaya Politik PartisipanPeran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan
a.a. PartisipasiPartisipasi
PolitikPolitik
Partisipasi PolitikPartisipasi Politik
adalah kegiatanadalah kegiatan
seseorang atauseseorang atau
sekelompok orangsekelompok orang
untuk ikut sertauntuk ikut serta
secara aktif dalamsecara aktif dalam
kehidupan politik,kehidupan politik,
seperti memilihseperti memilih
pimpinan negarapimpinan negara
atau upaya-upayaatau upaya-upaya
mempengaruhimempengaruhi
kebijakankebijakan
pemerintah.pemerintah.
MenurutMenurut Myron WeinerMyron Weiner,,
terdapat 5 penyebabterdapat 5 penyebab
timbulnya gerakan ke arahtimbulnya gerakan ke arah
partisipasi politik :partisipasi politik :
 Modernisasi dalam segalaModernisasi dalam segala
bidang kehidupan.bidang kehidupan.
 Perubahan-perubahan strukturPerubahan-perubahan struktur
kelas sosial.kelas sosial.
 Pengaruh kaum intelektualPengaruh kaum intelektual
dan kemunikasi masa modern.dan kemunikasi masa modern.
 Konflik antar kelompokKonflik antar kelompok
pemimpin politik.pemimpin politik.
 Keterlibatan pemerintah ygKeterlibatan pemerintah yg
meluas.meluas.
b.b. Konsep PartisipasiKonsep Partisipasi
PolitikPolitik
Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untukDalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk
memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.
Sarjana Konsep Indikator
Kevin R.
Hardwick
Partisipasi politik memberi perhatian
pada cara-cara warga negara berin-
teraksi dengan pemerintah,
menyampaikan kepentingannya thd
pejabat publik agar mampu
mewujudkan kepentingan-
kepentingan tsb.
• Terdapat interaksi
antara warga negara
dengan pemerintah
• Mempengaruhi
pejabat publik.
Miriam
Budiardjo
Partisipasi politik mrp kegiatan sese-
orang/sekelompok orang untuk ikut
serta secara aktif dalam kehidupan
politik, dng jalan memilih pimpinan
negara, dan secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi
kebijakan pemerintah.
• Berupa kegiatan
individu atau
kelompok
• Bertujuan ikut aktif
dalam kehidupan
politik publik.
Ramlan
Surbakti
Partisipasi politik ialah keikutser-
taan warga negara biasa dalam
menentukan segala keputusan
menyangkut atau mempengaruhi
hidupnya.
Partisipasi politik berarti keikut-
sertaan warga negara biasa (yang
tidak mempunyai kewenangan)
dalam mempengaruhi proses
pembuatan dan pelaksanaan
keputusan politik.
• Keikutsertaan warga
negara dalam
pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan
publik
• Dilakukan oleh warga
negara biasa
Michael
Rush dan
Philip
Althoft
Partisipasi politik adalah keterli-
batan individu sampai pada
bermacam-macam tingkatan di
dalam sistem politik.
• Berwujud keterlibatan
individu dalam sistem
politik
• Memiliki tingkatan-
tingkatan partisipasi
MenurutMenurut Ramlan SurbaktiRamlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi, rambu-rambu konsep partisipasi
politik :politik :
• Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasaBerupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa
yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).
• Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuatDiarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat
dan pelaksana keputusan politik.dan pelaksana keputusan politik.
• Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-
ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.
• Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secaraUntuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara
langsung ataupun secara tidak langsung.langsung ataupun secara tidak langsung.
• Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melaluiKegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui
prosedur wajarprosedur wajar (konvensional), non(konvensional), non kekerasankekerasan (nonviolence),(nonviolence),
sepertiseperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi,ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi,
maupun dengan cara-cara diluar prosedur (maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensionaltak konvensional),),
dan kekerasan (dan kekerasan (violenceviolence), seperti demonstrasi, pembangkangan), seperti demonstrasi, pembangkangan
halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 4
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,
internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-halinternet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal
berikut :berikut :
1.1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secaraRumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara
sosiologis maupun politis dapat terbentuk !sosiologis maupun politis dapat terbentuk !
2.2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgnBerikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn
terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu !terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu !
3.3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif,Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif,
merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara !merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara !
4.4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan danBerikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan
berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negaraberbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara
berdasarkan hak dan kewajibannya !berdasarkan hak dan kewajibannya !
5.5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batasIdentifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas
suatu negara dengan negara lain !suatu negara dengan negara lain !
c.c. Praktik PartisipasiPraktik Partisipasi
PolitikPolitik
Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk
kegiatan
utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik :
PraktikPraktik
PartisipasiPartisipasi
PolitikPolitik
PemilihanPemilihan
LobbyingLobbying
OrganisasiOrganisasi
Mencari KoneksiMencari Koneksi Tindakan KekerasanTindakan Kekerasan
Milbrarth M.L. GoelMilbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasimengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi
politik individual :politik individual :
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
No Bentuk Partisipasi Keterangan
1. Aphatetic Inactuves Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih.
2. Passive Supporters Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik,
membayar seluruh pajak, “mencintai negara”.
3. Contact Specialist Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional
dalam masalah-masalah tertentu.
4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan
dukungan dan protes terhadap pemimpin politik.
5. Party and campign
workers
Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan
mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik.
6. Community
activitis
Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal,
melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial.
7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan
protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
d.d. Tingkatan PartisipasiTingkatan Partisipasi
PolitikPolitik
PejabatPejabat
Partai sepenuhPartai sepenuh
Waktu. PemimpinWaktu. Pemimpin
partai/kelompokpartai/kelompok
kepentingankepentingan
Petugas kampanye.Petugas kampanye.
Anggota aktif dari partai/kelompokAnggota aktif dari partai/kelompok
kepentingan dalam proyek-proyekkepentingan dalam proyek-proyek
sosialsosial
Menghadiri rapat umum anggota partai/Menghadiri rapat umum anggota partai/
kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik,kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik,
mengikuti perkembangan politik melalui media massa,mengikuti perkembangan politik melalui media massa,
memberikan suara dalam pemilumemberikan suara dalam pemilu
AktivisAktivis
PartisipanPartisipan
Orang-orang yang apolitisOrang-orang yang apolitis
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut
Huntington dan Nelson
No
Tingkatan
Partisipasi
Keterangan
1. Kategori
Pengamat
• Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum,
memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan
orang lain.
• Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah.
2. Kategori
Aktivis
• Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-
jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang
dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural,
akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan.
• Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-
nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk
melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat
pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi
pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson,Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson,
Rush dan Althoff .Rush dan Althoff .
a.a. Menduduki jabatan politik atau administratifMenduduki jabatan politik atau administratif
b.b. Mencari jabatan politik atau administratifMencari jabatan politik atau administratif
c.c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politikKeanggotaan aktif suatu organisasi politik
d.d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politik
e.e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik ( quasi-quasi-
politicalpolitical))
f.f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik ( quasi-quasi-
politicalpolitical))
g.g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, danPartisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan
sebagainyasebagainya
h.h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umumPartisipasi dalam diskusi politik informal minat umum
dalam bidang politikdalam bidang politik
i.i. Voting (pemberian suara)Voting (pemberian suara)
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas
partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi
tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula
tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup
partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin
sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu).
VotingVoting mrp tingkatan partisipasi politikmrp tingkatan partisipasi politik
terendah, yang membedakan satu tingkat di atasterendah, yang membedakan satu tingkat di atas
orang yang apatis total, sementara di atasnyaorang yang apatis total, sementara di atasnya
terdapat orang atau sekelompok orang yangterdapat orang atau sekelompok orang yang
sering terlibat dalam diskusi-diskusi politiksering terlibat dalam diskusi-diskusi politik
informal, yang proporsinya lebih rendah, namuninformal, yang proporsinya lebih rendah, namun
intensitasnya lebih tinggi.intensitasnya lebih tinggi.
Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 5
1.1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuaiBerikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai
pendapat anda secara umum !pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang
budaya politik partisipan ? …………………………………………………….
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik
Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan
2.2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentukMilbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk
partisipasi politik individual, diantaranya adalahpartisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves,aphatetic inactuves,
passive supporters, community activitispassive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan, dan lain-lain. Beri penjelasan
singkat pada kolom di bawah ini!singkat pada kolom di bawah ini!
Passive SupportersPassive Supporters Community ActivitisCommunity Activitis
………………………………… .………….………………………..
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
3.3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negaraBerikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara
dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalamdirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dankehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara! ...............................................................................................bernegara! ...............................................................................................
....................................................................................................................................................................................................................................
..........................................
4.4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatanTuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan
partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan denganpartisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan
aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini !aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini !
PersamaanPersamaan PerbedaanPerbedaan
…………………………………
………………………………...
.………….
………………………..
………………………………….
SOAL ESSAY/URAIANSOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1.1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik danBerikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan
mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lainmengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain
memiliki perbedaan !memiliki perbedaan !
2.2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjolTuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol
dalam sistem politik di Indonesia !dalam sistem politik di Indonesia !
3.3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budayaJelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya
politik di Indonesia !politik di Indonesia !
4.4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukanJelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan
seorang anak menurut Easton dan Dennis !seorang anak menurut Easton dan Dennis !
5.5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politikJelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik
toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap
diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang
pada umumnya !
7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari
sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara
terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya !
8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan
Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ?
9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara
sosialisasi politik dengan komunikasi politik !
10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum
dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang
bernada militan, dapat men-ciptakan ketegangan dan
menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
STUDI KASUSSTUDI KASUS
Sentimen PrimordialSentimen Primordial
Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses
pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial
yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan
berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini
lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah
juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi
(pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan
daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial
ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan
politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah
emosional.
Sumber :Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik UnhasAndi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103
Tagihan Tugas :Tagihan Tugas :
1.1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yangSetelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang
telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2.2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnyaBerikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya
“sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah !“sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah !
3.3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordialJelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial
dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat !dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat !
4.4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangiTentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi
sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat disentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di
Indonesia !Indonesia !
5.5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan gunaBerikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna
meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat :meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat :
a.a. Sebagai ketua organisasi pemuda !Sebagai ketua organisasi pemuda !
b.b. Sebagai ketua suatu partai politik !Sebagai ketua suatu partai politik !
c.c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang
tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi
Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang
berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan !
1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan
buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud
implementasinya di sekolah dan masyarakat !
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak
atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis
pelaksanaan),
3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau
role play di dalam kelas !
INQUIRIINQUIRI
Bab i budaya pol di ind

More Related Content

What's hot

Budaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPSBudaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPSfinanaila
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politikaditurki
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaMuhamad Yogi
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politikwah yuni
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indSRIJOKOWALUYO
 
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Ega Saputra
 
Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipanBudaya politik partisipan
Budaya politik partisipanpandji57
 
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS CTipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS CAisha Mulyasyafitri
 
Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11fhnx
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Levana dhea Lumi
 

What's hot (17)

Budaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPSBudaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPS
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Bab i budaya pol di ind 2
Bab i budaya pol di ind 2Bab i budaya pol di ind 2
Bab i budaya pol di ind 2
 
Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
 
Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipanBudaya politik partisipan
Budaya politik partisipan
 
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS CTipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
 
Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
PKN Budaya Politik
PKN Budaya PolitikPKN Budaya Politik
PKN Budaya Politik
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 

Similar to Bab i budaya pol di ind

Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di inddeasyfitria
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di inddeasyfitria
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik ahmad akhyar
 
Mencermati budaya politik indonesia
Mencermati budaya politik indonesiaMencermati budaya politik indonesia
Mencermati budaya politik indonesiaRamipratama
 
Budaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.pptBudaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.pptHAMKASABARAADIGUNA
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politikMuhammad Agung
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013dinnianggra
 
Pkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xeditedPkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xeditedIlham Abror
 
Otonomi dan desentralisasi Budaya P.pptx
Otonomi dan desentralisasi Budaya P.pptxOtonomi dan desentralisasi Budaya P.pptx
Otonomi dan desentralisasi Budaya P.pptxBembengTata2
 
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XIMAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XIRIZKY AYU NABILA
 

Similar to Bab i budaya pol di ind (20)

Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Mencermati budaya politik indonesia
Mencermati budaya politik indonesiaMencermati budaya politik indonesia
Mencermati budaya politik indonesia
 
sistem politik di indonesia
sistem politik di indonesiasistem politik di indonesia
sistem politik di indonesia
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Budaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.pptBudaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
 
BUDAYA_POLITIK_ppt.pptx
BUDAYA_POLITIK_ppt.pptxBUDAYA_POLITIK_ppt.pptx
BUDAYA_POLITIK_ppt.pptx
 
Bab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di indBab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di ind
 
8.Bab II Materi
8.Bab II Materi8.Bab II Materi
8.Bab II Materi
 
PKN Kd. 1.1
PKN Kd. 1.1PKN Kd. 1.1
PKN Kd. 1.1
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Budaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-printBudaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-print
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Budaya politik indonesia
Budaya politik indonesiaBudaya politik indonesia
Budaya politik indonesia
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 
Pkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xeditedPkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xedited
 
Otonomi dan desentralisasi Budaya P.pptx
Otonomi dan desentralisasi Budaya P.pptxOtonomi dan desentralisasi Budaya P.pptx
Otonomi dan desentralisasi Budaya P.pptx
 
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XIMAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
 

Bab i budaya pol di ind

  • 1.
  • 2. Waktu : 6 x 45 MenitWaktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)(Keseluruhan KD) StandarStandar KompetensiKompetensi :: 1. Menganalisis1. Menganalisis budaya politikbudaya politik di Indonesiadi Indonesia Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar : 1.1.1.1. MendeskripsikanMendeskripsikan pengertian budayapengertian budaya politik.politik. 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakatyang berkembang dalam masyarakat Indonesia.Indonesia. 1.3. Mendeskripsikan pentingnya1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budayasosialisasi pengembangan budaya politik.politik. 1.4. Menampilkan peran serta budaya1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipanpolitik partisipan
  • 3. Waktu : 4 x 45 MenitWaktu : 4 x 45 Menit StandarStandar Kompetensi :Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaMenganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar : 1.1.1.1. MendeskripsikanMendeskripsikan pengertianpengertian budaya politik.budaya politik. 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakatyang berkembang dalam masyarakat Indonesia.Indonesia.
  • 4. (Indikator)(Indikator) Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan : Menguraikan pengertian budaya politikMenguraikan pengertian budaya politik secara umum dan menurut para ahli.secara umum dan menurut para ahli. Mendeskripsikan komponen-komponenMendeskripsikan komponen-komponen budaya politikbudaya politik Menganalisis tipe-tipe budaya politikMenganalisis tipe-tipe budaya politik berdasarkan sikap yang ditunjukkan danberdasarkan sikap yang ditunjukkan dan orientasi politiknya.orientasi politiknya.
  • 5. BUDAYABUDAYA POLITIKPOLITIK PengertianPengertian Pendapat UmumPendapat Umum Pendapat AhliPendapat Ahli 1.1. Rusadi S.Rusadi S. 2.2. Sidney VerbaSidney Verba 3.3. Austin R., dllAustin R., dll Komponen Budaya PolitikKomponen Budaya Politik 1.1. KognitifKognitif 2.2. AfektifAfektif 3.3. EvaluatifEvaluatif Tipe-tipe BudayaTipe-tipe Budaya PolitikPolitik OrientasiOrientasi PolitiknyaPolitiknya Sikap YangSikap Yang DitunjukkanDitunjukkan
  • 6. 1.1. Budaya PolitikBudaya Politik a.a. PengertianPengertian Budaya politikBudaya politik merupakanmerupakan sistem nilai dansistem nilai dan keyakinan yangkeyakinan yang dimiliki bersamadimiliki bersama oleh masyarakat.oleh masyarakat.  Mrp aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, & mitos.  Dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya (bentuk).  Hakikat dan ciri budaya politik yaitu menyangkut masalah nilai-nilai sbg prinsip dasar.  Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma.
  • 7. b.b. Menurut Para ahli :Menurut Para ahli : Lanjutan …………. Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond && Sidney VerbaSidney Verba, budaya politik, budaya politik yaituyaitu terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai- nilai politik ynilai politik yanang tg teerdapat di seluruh bangsa.rdapat di seluruh bangsa.  Rusadi Sumintapura,Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain adalahbudaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadappola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatukehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.sistem politik.  Sidney Verba,Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistembudaya politik adalah suatu sistem keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai- nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politiknilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.dilakukan.
  • 8. Alan R. Ball,Alan R. Ball, budaya politik adalah suatu susunanbudaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai- nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistemnilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.politik dan isu-isu politik. Austin Ranney,Austin Ranney, budaya politik adalah seperangkatbudaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin- tahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuahtahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objekpola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.politik. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.,Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai danbudaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, jugaketerampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapatkecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.pada bagian-bagian tertentu dari populasi. Lanjutan ………….
  • 9. Dua manfaat jika dapat memahamiDua manfaat jika dapat memahami pengertian budaya politik :pengertian budaya politik : Adanya sikap warga negara terhadap sistem politikAdanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan,yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan serta orientasinya terhadap sistem politikdukungan serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada;yang ada; Dapat mengerti dan memahami hubungan antaraDapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik atau faktor-budaya politik dengan sistem politik atau faktor- faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseranfaktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik.politik.
  • 10. Orientasi kognitifOrientasi kognitif, yaitu berupa, yaitu berupa pengetahuanpengetahuan tentang dan kepercayaan pada politik, peranan dantentang dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.segala kewajibannya serta input dan outputnya. Orientasi afektifOrientasi afektif,, yaituyaitu sikap2, nilai2 & perasaansikap2, nilai2 & perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktorterhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan pe-nampilannya.dan pe-nampilannya. Orientasi evaluatifOrientasi evaluatif,, yaituyaitu keputusankeputusan dandan pendapatpendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tipikaltentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria denganmelibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.informasi dan perasaan. c.c. Komponen-komponen Budaya PolitikKomponen-komponen Budaya Politik
  • 11. OBJEK POLITIKOBJEK POLITIK OP.UMUMOP.UMUM 1.1. SejarahSejarah 2.2. Simbol negaraSimbol negara 3.3. Wilayah negaraWilayah negara 4.4. Konstitusi negaraKonstitusi negara 5.5. Lembaga-lembaga negaraLembaga-lembaga negara 6.6. Kekuasaan NegaraKekuasaan Negara
  • 12. OBJEK POLITIKOBJEK POLITIK OP. INPUTOP. INPUT 1.1. Partai PolitikPartai Politik 2.2. Kelompok MasyarakatKelompok Masyarakat 3.3. Organisasi MasyarakatOrganisasi Masyarakat 4.4. PersPers 5.5. DukunganDukungan 6.6. TuntutanTuntutan
  • 13. OBJEK POLITIKOBJEK POLITIK OP. OUT PUTOP. OUT PUT 1.1. BirokrasiBirokrasi 2.2. Lembaga PeradilanLembaga Peradilan 3.3. KebijakanKebijakan 4.4. PutusanPutusan 5.5. Undang-UndangUndang-Undang 6.6. PeraturanPeraturan
  • 14. CONTOH PERTANYAANCONTOH PERTANYAAN Berapa lama masa jabatan Presiden diBerapa lama masa jabatan Presiden di Indonesia ?Indonesia ? ( ORIENTASI KOGNITIF, OBJEK UMUM)( ORIENTASI KOGNITIF, OBJEK UMUM) Setujukan anda jika Presiden dipilihSetujukan anda jika Presiden dipilih langsung oleh rakyat ?langsung oleh rakyat ? (ORIENTASI AFEKTIF, OBJEK OUT PUT)(ORIENTASI AFEKTIF, OBJEK OUT PUT) Baik atau burukkah jika sekarang iniBaik atau burukkah jika sekarang ini pemerintah mengimpor beras ?pemerintah mengimpor beras ? (ORIENTASI EVALUATIF,OBJEK(ORIENTASI EVALUATIF,OBJEK OUTPUT)OUTPUT)
  • 15. MenurutMenurut G. AlmondG. Almond dandan S. VerbaS. Verba, bahwa objek, bahwa objek orientasi politik warga negara adalah sistem politikorientasi politik warga negara adalah sistem politik yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu :yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu : a.a. Peranan atau struktur khusus seperti badanPeranan atau struktur khusus seperti badan legislatif, eksekutif atau birokrat.legislatif, eksekutif atau birokrat. b.b. Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki,Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator.legislator dan administrator. c.c. Kebijaksanaan, keputusan atau penguatanKebijaksanaan, keputusan atau penguatan keputusan, struktur pemegang jabatan.keputusan, struktur pemegang jabatan. Lanjutan …………. Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaanAlfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhanpolitik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.
  • 16. 1.1. Rusadi Sumintapura, mendefiniskan budaya politik sebagai polaRusadi Sumintapura, mendefiniskan budaya politik sebagai pola tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst.tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst. Berikan penjelasn singkatnya !Berikan penjelasn singkatnya ! Orientasi Kognitif Orientasi Afektif ……………………………………… ……………………………………… Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Budaya Politik dan Komponen-komponen Budaya Politik, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut : Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 1 a. Pola tingkah laku individu : ........................................................... b. Orientasi terhadap kehidupan politik : ......................................... 2. Dalam klasifikasi tipe-tipe orientasi, yaitu orientasi kognitif, efektif dan evaluatif. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini! 3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “budaya politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
  • 17. 2.2. Tipe-tipe Budaya PolitikTipe-tipe Budaya Politik BERDASARKANBERDASARKAN SIKAP YANGSIKAP YANG DITUNJUKKANDITUNJUKKAN a.a. Militan (usaha jahat & menentang)Militan (usaha jahat & menentang) b.b. Toleransi (berpusat pd masalah)Toleransi (berpusat pd masalah) Sikap MentalSikap Mental AbasolutAbasolut (sempurna & tidak(sempurna & tidak dapat dirubah)dapat dirubah) Sikap MentalSikap Mental AkomodatifAkomodatif (menerima apa saja(menerima apa saja yg berharga)yg berharga)
  • 18. BERDASARKANBERDASARKAN ORIENTASIORIENTASI POLITIKNYAPOLITIKNYA ParokialParokial (partisipasi(partisipasi sangat rendah)sangat rendah) Subjek/KaulaSubjek/Kaula (relatif(relatif maju tp masih pasif)maju tp masih pasif) ParisipanParisipan (kesadaran(kesadaran sudah tinggi)sudah tinggi) Sangat ideal untukSangat ideal untuk tumbuh suburnyatumbuh suburnya demokrasidemokrasi
  • 19. MODELMODEL KEBUDAYAAKEBUDAYAA N POLITIKN POLITIK DemokratikDemokratik IndustrialIndustrial SistemSistem OtoriterOtoriter DemokratisDemokratis Pra-Pra- IndustrialIndustrial MenurutMenurut AlmondAlmond dandan VerbaVerba, terdapat, terdapat variasi dlm 3 bentukvariasi dlm 3 bentuk budaya politik :budaya politik :  Subyek-parokial,Subyek-parokial,  Subyek-partisipan,Subyek-partisipan,  Parokial-Parokial- partisipan.partisipan.
  • 20. Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-halinternet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :berikut : Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 2 1.1. Rumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budayaRumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budaya politik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupunpolitik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupun orientasi politiknya !orientasi politiknya ! 2.2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupanBerikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan masyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikapmasyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikap mental absolut !mental absolut ! 3.3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupanBerikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan masyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokialmasyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokial !! 4.4. Jelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan diJelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan di dalam masyarakat terdapat munculnya budaya politikdalam masyarakat terdapat munculnya budaya politik campuran parokial – partisipan !campuran parokial – partisipan ! 5.5. Berikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-modelBerikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-model kebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratiskebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratis pra-industrial !pra-industrial !
  • 21. Waktu : 2 x 45 MenitWaktu : 2 x 45 Menit StandarStandar Kompetensi :Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di IndonesiaMenganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan pentingnya1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budayasosialisasi pengembangan budaya politik.politik. 1.4. Menampilkan peran serta budaya1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan.politik partisipan.
  • 22. (Indikator)(Indikator) Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan : Menguraikan pengertian sosialisai politik secaraMenguraikan pengertian sosialisai politik secara umum dan menurut para ahli.umum dan menurut para ahli. Menganalisis proses sosialisasiMenganalisis proses sosialisasi politikpolitik Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakatMenganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat berkembang dan komunitas politik.berkembang dan komunitas politik. Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasiMendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi politik.politik. Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasiMenampilkan praktik dan tingkatan partisipasi politik.politik.
  • 23. PengertianPengertian UmumUmum Pendapat AhliPendapat Ahli 1.1. G.A. AlmondG.A. Almond 2.2. Irvin L. ChildIrvin L. Child 3.3. Denis K., dllDenis K., dll Peran Serta DalamPeran Serta Dalam Budaya PolitikBudaya Politik PartisipanPartisipan Praktik PartisipasiPraktik Partisipasi PolitikPolitik Pengertian & KonsepPengertian & Konsep PENGEM-PENGEM- BANGANBANGAN BUDAYABUDAYA POLITIKPOLITIK Proses Sosialisasi PolitikProses Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat BerkembangSosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang Sosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikSosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Tingkatan PartisipasiTingkatan Partisipasi PolitikPolitik
  • 24. 1.1. Sosialisasi PolitikSosialisasi Politik a.a. PengertianPengertian SosialisasiSosialisasi politik adalahpolitik adalah proses denganproses dengan mana individu-mana individu- individu dapatindividu dapat memperolehmemperoleh pengetahuan,pengetahuan, nilai-nilai, dannilai-nilai, dan sikap-sikapsikap-sikap terhadap sistemterhadap sistem politikpolitik masyarakatnya.masyarakatnya. Melalui sosialisasi, suatu kebudayaanMelalui sosialisasi, suatu kebudayaan dapat diwariskan kpd generasidapat diwariskan kpd generasi berikut-berikut- nya. Ada 3 sifat dasar mengapanya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-sosiali- sasi perlu :sasi perlu : a.a. Manusia tidak akan bisa hidupManusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.tanpa bantuan orang lain. b.b. ””Secara ekstrim” manusia tidakSecara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagianpunya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk kelangsunganbesar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari.hidupnya harus dipelajari. c.c. Manusia harus belajar mengendali-Manusia harus belajar mengendali- kan hubungan dgn sesamanya,kan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai danyaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan bersama.membi-na peranan bersama.
  • 25. a.a. Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan, Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola- pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk,pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasidan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik danuntuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasikeyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.berikutnya. b.b. Irvin L. ChildIrvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap, Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkanproses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku,dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah lakudituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yangaktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnyamenjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya. b.b. Menurut Para AhliMenurut Para Ahli
  • 26. c.c. Richard E. Dawson dkk.,Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politikSosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisandapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan- pandangan politik dari orang tua, guru, danpandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepadasarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjakwarga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.dewasa. d.d. Denis KavanaghDenis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan, Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajarisuatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentangdan menumbuhkan pandangannya tentang politik.politik.
  • 27. Beberapa segi penting sosialisasi politik :Beberapa segi penting sosialisasi politik :  Secara fundamental merupakan proses hasil belajar,Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.  Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah lakuMemberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, danindividu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi,lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.  Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja sajaTidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung(walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.sepanjang hidup.  Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baikMrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasansecara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.mengenai tingkah laku sosial.
  • 28. c.c. ProsesProses SosialisasiSosialisasi Sosialisasi politikSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untukadalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajarmenggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politiktentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.. Dalam Proses Sosialisasi Politik, metode yang kerap digunakan adl : Pendidikan Politik dan Indoktrinasi Politik. SaranaSarana dalamdalam sosialisasisosialisasi politikpolitik KeluargaKeluarga SekolahSekolah PartaiPartai PolitikPolitik
  • 29. d.d. Sosialisasi Politik Dalam MasyarakatSosialisasi Politik Dalam Masyarakat BerkembangBerkembang Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem-­sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional. Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu. 3 (tiga)3 (tiga) faktorfaktor masalahmasalah pentingpenting Pertumbuhan pendudukPertumbuhan penduduk Pendidikan dan nilai-nilaiPendidikan dan nilai-nilai tradisionaltradisional Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
  • 30. e.e. Sosialisasi Politik Dan KomunikasiSosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikPolitik Dalam proses sosialisasi politik kaitannyaDalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, berhubungandengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalamdengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri.sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. Pada sistem politik masyarakatPada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti kelompokmodern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah,sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, perkumpulan-kelompok kerja, perkumpulan- perkumpulan sukarela,perkumpulan sukarela, mediamedia komunikasikomunikasi, partai-partai politik, partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanyadan institusi pemerintah semuanya dapat berperan dalam sosialisasidapat berperan dalam sosialisasi politik.politik.
  • 31. Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman danNegara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen.sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen. Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber- sumber informasi khusus melalui surat kabar tertentusumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu.yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu. Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasiMasyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasadan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim.atau orientasi kultural sangat minim. Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadapMasyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-punpara elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dandapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakankonsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.pemerintah.
  • 32. Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 3 Setelah mempelajari materi-materi tentang : SosialisasiSetelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgnPengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn PenugasanPenugasan Cooperative Integrated Reading andCooperative Integrated Reading and CompositionComposition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Langkah-langkah :Langkah-langkah : 1.1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 2.2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 3.3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan danSetiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapanmenemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 4.4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5.5. Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama. 6.6. Penutup.Penutup.
  • 33. 2.2. Peran Serta Dlm Budaya Politik PartisipanPeran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan a.a. PartisipasiPartisipasi PolitikPolitik Partisipasi PolitikPartisipasi Politik adalah kegiatanadalah kegiatan seseorang atauseseorang atau sekelompok orangsekelompok orang untuk ikut sertauntuk ikut serta secara aktif dalamsecara aktif dalam kehidupan politik,kehidupan politik, seperti memilihseperti memilih pimpinan negarapimpinan negara atau upaya-upayaatau upaya-upaya mempengaruhimempengaruhi kebijakankebijakan pemerintah.pemerintah. MenurutMenurut Myron WeinerMyron Weiner,, terdapat 5 penyebabterdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke arahtimbulnya gerakan ke arah partisipasi politik :partisipasi politik :  Modernisasi dalam segalaModernisasi dalam segala bidang kehidupan.bidang kehidupan.  Perubahan-perubahan strukturPerubahan-perubahan struktur kelas sosial.kelas sosial.  Pengaruh kaum intelektualPengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern.dan kemunikasi masa modern.  Konflik antar kelompokKonflik antar kelompok pemimpin politik.pemimpin politik.  Keterlibatan pemerintah ygKeterlibatan pemerintah yg meluas.meluas.
  • 34. b.b. Konsep PartisipasiKonsep Partisipasi PolitikPolitik Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untukDalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. Sarjana Konsep Indikator Kevin R. Hardwick Partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berin- teraksi dengan pemerintah, menyampaikan kepentingannya thd pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan- kepentingan tsb. • Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah • Mempengaruhi pejabat publik. Miriam Budiardjo Partisipasi politik mrp kegiatan sese- orang/sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. • Berupa kegiatan individu atau kelompok • Bertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.
  • 35. Ramlan Surbakti Partisipasi politik ialah keikutser- taan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Partisipasi politik berarti keikut- sertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. • Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik • Dilakukan oleh warga negara biasa Michael Rush dan Philip Althoft Partisipasi politik adalah keterli- batan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. • Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik • Memiliki tingkatan- tingkatan partisipasi
  • 36. MenurutMenurut Ramlan SurbaktiRamlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi, rambu-rambu konsep partisipasi politik :politik : • Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasaBerupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi). • Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuatDiarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik.dan pelaksana keputusan politik. • Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga- ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik. • Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secaraUntuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung.langsung ataupun secara tidak langsung. • Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melaluiKegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajarprosedur wajar (konvensional), non(konvensional), non kekerasankekerasan (nonviolence),(nonviolence), sepertiseperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi,ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, maupun dengan cara-cara diluar prosedur (maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensionaltak konvensional),), dan kekerasan (dan kekerasan (violenceviolence), seperti demonstrasi, pembangkangan), seperti demonstrasi, pembangkangan halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
  • 37. Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 4 Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-halinternet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :berikut : 1.1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secaraRumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara sosiologis maupun politis dapat terbentuk !sosiologis maupun politis dapat terbentuk ! 2.2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgnBerikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu !terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu ! 3.3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif,Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara !merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara ! 4.4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan danBerikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negaraberbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara berdasarkan hak dan kewajibannya !berdasarkan hak dan kewajibannya ! 5.5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batasIdentifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu negara dengan negara lain !suatu negara dengan negara lain !
  • 38. c.c. Praktik PartisipasiPraktik Partisipasi PolitikPolitik Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik : PraktikPraktik PartisipasiPartisipasi PolitikPolitik PemilihanPemilihan LobbyingLobbying OrganisasiOrganisasi Mencari KoneksiMencari Koneksi Tindakan KekerasanTindakan Kekerasan
  • 39. Milbrarth M.L. GoelMilbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasimengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual :politik individual : Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. No Bentuk Partisipasi Keterangan 1. Aphatetic Inactuves Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih. 2. Passive Supporters Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”. 3. Contact Specialist Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu. 4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik. 5. Party and campign workers Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik. 6. Community activitis Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial. 7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
  • 40. d.d. Tingkatan PartisipasiTingkatan Partisipasi PolitikPolitik PejabatPejabat Partai sepenuhPartai sepenuh Waktu. PemimpinWaktu. Pemimpin partai/kelompokpartai/kelompok kepentingankepentingan Petugas kampanye.Petugas kampanye. Anggota aktif dari partai/kelompokAnggota aktif dari partai/kelompok kepentingan dalam proyek-proyekkepentingan dalam proyek-proyek sosialsosial Menghadiri rapat umum anggota partai/Menghadiri rapat umum anggota partai/ kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik,kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik, mengikuti perkembangan politik melalui media massa,mengikuti perkembangan politik melalui media massa, memberikan suara dalam pemilumemberikan suara dalam pemilu AktivisAktivis PartisipanPartisipan Orang-orang yang apolitisOrang-orang yang apolitis
  • 41. Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson No Tingkatan Partisipasi Keterangan 1. Kategori Pengamat • Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain. • Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah. 2. Kategori Aktivis • Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se- jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan. • Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe- nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
  • 42. Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson,Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff .Rush dan Althoff . a.a. Menduduki jabatan politik atau administratifMenduduki jabatan politik atau administratif b.b. Mencari jabatan politik atau administratifMencari jabatan politik atau administratif c.c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politikKeanggotaan aktif suatu organisasi politik d.d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politik e.e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik ( quasi-quasi- politicalpolitical)) f.f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik ( quasi-quasi- politicalpolitical)) g.g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, danPartisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainyasebagainya h.h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umumPartisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politikdalam bidang politik i.i. Voting (pemberian suara)Voting (pemberian suara)
  • 43. Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu). VotingVoting mrp tingkatan partisipasi politikmrp tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di atasterendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atasnyaorang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yangterdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politiksering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namuninformal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.intensitasnya lebih tinggi.
  • 44. Penugasan Praktik KewarganegaraanPenugasan Praktik Kewarganegaraan 5 1.1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuaiBerikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai pendapat anda secara umum !pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang budaya politik partisipan ? ……………………………………………………. Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan 2.2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentukMilbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk partisipasi politik individual, diantaranya adalahpartisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves,aphatetic inactuves, passive supporters, community activitispassive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan, dan lain-lain. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini!singkat pada kolom di bawah ini! Passive SupportersPassive Supporters Community ActivitisCommunity Activitis ………………………………… .………….………………………..
  • 45. Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. 3.3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negaraBerikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalamdirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dankehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara! ...............................................................................................bernegara! ............................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................... .......................................... 4.4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatanTuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan denganpartisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini !aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini ! PersamaanPersamaan PerbedaanPerbedaan ………………………………… ………………………………... .…………. ……………………….. ………………………………….
  • 46. SOAL ESSAY/URAIANSOAL ESSAY/URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1.1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik danBerikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lainmengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan !memiliki perbedaan ! 2.2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjolTuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !dalam sistem politik di Indonesia ! 3.3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budayaJelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !politik di Indonesia ! 4.4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukanJelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !seorang anak menurut Easton dan Dennis ! 5.5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politikJelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
  • 47. 6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang pada umumnya ! 7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya ! 8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ? 9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik ! 10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang bernada militan, dapat men-ciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas ! Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
  • 48. STUDI KASUSSTUDI KASUS Sentimen PrimordialSentimen Primordial Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi (pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah emosional. Sumber :Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik UnhasAndi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103
  • 49. Tagihan Tugas :Tagihan Tugas : 1.1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yangSetelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda ! 2.2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnyaBerikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya “sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah !“sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah ! 3.3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordialJelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat !dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat ! 4.4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangiTentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat disentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di Indonesia !Indonesia ! 5.5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan gunaBerikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat :meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat : a.a. Sebagai ketua organisasi pemuda !Sebagai ketua organisasi pemuda ! b.b. Sebagai ketua suatu partai politik !Sebagai ketua suatu partai politik ! c.c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !
  • 50. Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan ! 1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud implementasinya di sekolah dan masyarakat ! 2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis pelaksanaan), 3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau role play di dalam kelas ! INQUIRIINQUIRI