Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan ketiga mata kuliah Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang membahas tentang pengembangan ekstrakurikuler. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, syarat, dan rambu-rambu pengembangan ekstrakurikuler serta jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan seperti keagamaan, pelatihan profesional, organisasi siswa, rekreasi, kultural, perke
1. DOSEN PENGAMPU:
Abd. Halim, S.Pd, M.Pd
PERTEMUAN KETIGA (3)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menjelaskan Prinsip-
Prinsip Pengembangan Kegiatan
Ekstrakurikuler dan Fungsi-fungsi dari
Pengembangan Ekstrakurikuler
3. Pengertian
• Pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
profesional lain.
4. SYARAT PENGEMBANGAN EKTRAKURIKULER
1 2 3 4
Mendukung
Kegiatan
Akademik
Menumbuhkan
Karakter,
Bakat, & Minat
Anak
Sesuai dengan
daya dukung
sekolah &
Keunggulan
lokal
Terpogram &
Terencana
5. Rambu-rambu dalam penyusunan program
pengembangan diri
1. Pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajaran
tetapi merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.
2. Pemilihan pengembangan diri disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan sekolah
3. Tujuan khusus pengembangan diri adalah untuk menunjang
pendidikan peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat,
kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan,
kemampuan kehidupan beragama, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir,
kemampuan memecahkan masalah, dan kemandirian.
4. Pemilihan pengembangan diri oleh sekolah ditentukan bakat dan
minat peserta didik. Penyebaran angket bisa dilakukan untuk
mengetahui bakat dan minat peserta didik.
6. Rambu-rambu dalam penyusunan program
pengembangan diri
5. Mekanisme pelaksanaan pengembangan diri dapat dilakukan di
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
6. Bentuk penyelenggaraan pengembangan diri terprogram
dilaksanakan dengan perecanaan khusus dalam kurun waktu
tertentu untuk memenuhi kebutuhan individual, kelompok,
maupun klasikal.
7. Alokasi waktu pengembangan diri setara dengan 2 jam
pelajaran
8. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara observasi dan
bentuk penilaiannya kualitatif deskriptif. Penilai pengembangn
diri dlakukan oleh pembimbing di bawah koordinasi konselor
7. Jenis pengembangan diri
layanan dan komponen pendukung bimbingan
konseling
kegiatan ekstrakurikuler
kegiatan lain dalam bentuk kurikulum tersembunyi
yang berupa kegiatan pembiasaan dan keteladanan
8. Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dengan
berdasarkan prinsip
• Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
• Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik.
• Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
• Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.
• Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
• Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan
untuk kepentingan masyarakat.
9. Kegiatan pengembangan Diri Pembiasaan /
Keteladanan
1. kegiatan rutin seperti: upacara, sholat Dhuha, baca Al-Quran sebelum
pembelajaran, semutlis / sepuluh menit untuk lingkungan sekitar,
mendoakan para guru sebelum belajar;
2. kegiatan spontan seperti: mengatasi perbedaan pendapat, melakukan
gotong royong mengatasi masalah yang terjadi, dsb.;
3. kegiatan keteladanan yang berupa perilaku dan hal baik yang
diamalkan warga sekolah dan dapat diteladani para peserta didik,
seperti: datang tepat waktu, berpakaian rapi, tersenyum dan memberi
salam pada semua orang yang datang ke sekolah, dan sebagainya.
Kegiatan program pengembangan diri dalam bentuk kurikulum
tersembunyi biasanya dipergunakan untuk membiasakan dan
membudayakan sikap, nilai, norma, tata krama, dan ketrampilan
lunak (soft skills) lainnya seperti:
10. MUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam
cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan
kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada gilirannya
menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak yang
berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah
kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler
11. MUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
• Program ini bermanfaat bagi
peningkatan kesadaran moral
beragama peserta didik. Dalam
konteks Pendidikan Nasional dapat
dikembangkan sesuai dengan jenis
kegiatan melalui program
keagamaan yang secara terintegrasi
dengan kegiatan lain, misalnya:
latihan nasyid, seminar, dll.
Progaram
Keagamaan
12. • Pelatihan profesioal yang ditujukan
pada pengembangan kemampuan nilai
tertentu bermanfaat bagi peserta didik
dalam pengembangan keahlian khusus.
Jenis kegiatan ini misalnya: aktivitas
jurnalistik, kaderisasi kepemimpian,
pelatihan manajemen, dan kegiatan
sejenis yang membekali kemampuan
profesional peserta didik
Program
Pelatihan
Profesional
13. • Organisasi siswa dapat menyediakan
sejumlah program dan tanggung jawab
yang dapat mengarahkan siswa pada
pembiasaan hidup berorganisasi.
Seperti : Osis, PMR, Pramuka, kelompk
pecinta alam merupakan jenis
organisasi yang dapat lebih diefektifkan
fungsinya sebagai wahana
pembelajaran nilai dalam berorganisasi.
Organisasi
Siswa
14. • Rekreasi dapat membimbing siswa untuk
penyadaran nilai kehidupan manusia, alam,
bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya
sekedar berkunjung pada suatu tempat
yang indah atau unik, tetapi dalam
kegiatan ini perlu dikembangkan cara-cara
menulis laporan singkat tentang apa yang
disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan
diskusi di kelas. Demikian pula waktu
luang, perlu diisi dengan kegiatan olahraga
atau hiburan yang dikelola dengan baik.
Rekreasi
dan
Waktu
Luang
15. • Kegiatan kultural adalah kegiatan yang
berhubungan dengan penyadaran peserta
didik tehadap nilai-nilai budaya. Kegiatan
orasi seni, kursus seni, kunjungan ke
museum, kunjungan ke candi atau tempat-
tempat bersejarah lainnya merupakan
program kegiatan ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan
inipun sebaiknya disiapkan secara matang
sehingga dapat menumbuhkan kecintaan
terhadap budaya sendiri.
Kegiatan
Kultural
atau
Budaya
16. • Kegiatan ini mendekatkan peserta didik
dengan alam. Karena itu agar kegiatan
ini tidak hanya sekedar hiburan atau
menginap di alam terbuka, sejumlah
kegiatan seperti perlombaan olahraga,
kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji
keberanian dan penyadaran spiritual
merupakan jenis kegiatan yang dapat
dikembangkan selama program
perkemahan ini berlangsung.
Program
Perkemahan
17. • Live in exposure adalah program yang
sengaja dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
menyingkap nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat serta kehidupan masyarakat
untuk beberapa lama. Mereka aktif
mengamati, melakukan wawancara dan
mencatat nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat, kemudian menganalisis nilai-niali
itu dalam kaitannya dengan kehidupan di
sekolah.
Program
Live in
Exposure