SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Kisah Dan Makna Dibalik Atribut Dewa Siwa 
Gambar atau lukisan Dewa Siva pasti memberikan kesan tersediri bagi siapapun yang 
mau merenung. Beliau adalah Deva yang paling agung sehingga nama lainnya adalah 
Mahadewa. Tetapi penampilannya sungguh tidak mencerminkan keagunganNya. Dewa 
Siva mengolesi seluruh tubuhnya dengan abu mayat, bercelana kulit binatang, berkalung 
dan bergelang ular cobra, menghias tubuhnya dengan tulang belulang dan kadang kala 
untaian tengkorak manusia melingkar dileher beliau. 
Dengan kata lain, Dewa Siva berpenampilan sungguh nyentrik. Mengapa demikian? Padma 
Purana Uttara-Khanda Bab 235-236 menjawab dengan penuturan cerita dialog antara 
Dewa Siva sendiri dengan istrinya, Dewi Parwati. 
Dewi Parwati berkata, Junjunganku, anda pernah memberitahu saya agar seseorang 
menghindar bicara dengan pasandi, orang asurik yang atheistic. Jika bicara dengannya, 
maka itu akan lebih buruk daripada berbicara dengan orang candala, orang buangan amat 
kotor dan hina, Mohon beritahu hamba, bagaimana tanda-tanda orang pasandi dan cirri-ciri 
pisik yang nampak pada dirinya.
Dewa Siva menjawab, orang-orang yang diliputi kebodohan menyatakan deva lain 
siapapun lebih tinggi kedudukannya dari Visnu, sang penguasa jagat, mereka inilah disebut 
pasandi, orang orang brahmana yang tidak mengenakan tanda dan simbul seperti sanka, 
cakra dan tilaka pada dahinya, mereka inilah disebut pasandi. Orang brahmana yang tidak 
menuruti sastra, tidak memiliki bakti kepada Tuhan, orang yang berperilaku menurut 
kemauannya sendiri, dan menghaturkan persembahan ke dalam api korban suci (yajna) 
untuk memuja dewa-dewa selain Tuhan Yang Maha Agung, Sri Visnu, juga disebut 
pasandi. Sebab Sri Visnu lah penikmat segala persembahan yajna dan pujaan para 
brahmana. 
Mereka yang menganggap Sri Visnu setingkat dengan dewa-dewa lain seperti Brahma dan 
saya sendiri Rudra, harus selamanya dianggap pasandi. 
Dewi Parvati berkata, Junjunganku, oh dewa terbaik, hamba ingin bertanya sesuatu yang 
rahasia. Atas dasar cinta kepadaku, mohon jawab pertanyaan hamba, hamba sangat ragu, 
sastra mencela memakai tengkorak manusia, menghias badan dengan abu mayat dan 
mengenakan kulit binatang. Tapi anda sendiri melakukan semua itu, anda belum pernah 
menjelaskan semua ini kepda hamba, karena itu, oh junjungan hamba, maafkan 
pertanyaan hamba. 
Ditanya seperti itu, Dewa Siva menjelaskan kepada sang istri rahasia besar tentang 
perilakunya sendiri. Dahulu kala pada masa pemerintahan Syayambhu Manu, hidup banyak 
asura perkasa seperti Mamuci, musuh para dewa (Bhagavata Purana 8.11.23-40). Mereka 
gagah perkasa, semua memuja Sri Visnu, dan melakukan penebusan dosa. Melihat 
kenyataan ini, para dewa yang dipimpin oleh deva Indra menjadi frustasi dan ketakutan, lalu 
mendatangi Sri Visnu dan berlindung kepada-Nya. 
Para Dewa berkata, oh Kesava, hanya andalah yang mampu menaklukkan para asura yang 
perkasa ini. Mereka tidak bisa dikalahkan oleh para Dewa, dan mereka telah menghapus 
dosa-dosanya melalui pertapaan.
Dewa Siwa dan Dewi Parwati 
Dewa Siva lanjut berkata, mendengar kata-kata para dewa yang ketakutan, Sri Visnu, 
Purusotama, memenangkan mereka. Lalu Beliau berkata kepadaku sebagai berikut, oh 
Rudra yang berlengan perkasa, oh Dewa yang terbaik, untuk membingungkan musuh-musuh 
para dewa, mohon dirancang perilaku untuk diikuti oleh para pasandi. Tuturkan 
kepada mereka kitab-kitab purana gelap (purana dalam sifat tamas) yang akan 
menyesatkan mereka, Oh anda yang cerdas, anda hendaknya ciptakan kitab-kitab agama 
yang akan menyebabkan para asura kebingungan. 
Melalui kebhaktian kepada-Ku dan demi kebaikan seluruh jagat, anda hendaknya 
mendekati para rishi yang perperangai atheistic seperti Kanada, Gautama, Sakti, 
Upamanyu, Jaimini, Kapila (bukan Kapila putra Devahuti), Durvasa, Mrikiandu, Brhaspati, 
Bhargava dan Jamadagni. Masukan kedalam pikiran mereka tenagamu yang mengandung 
kemauanmu. 
Dengan dimasuki oleh tenagamu, mereka akan menjadi para pasandi besar. Dengan 
diberikan kekuatan olehmu, orang-orang brahmana ini akan menuturkan keseluruh tiga 
dunia kitab-kitab purana dan ajaran-ajaran rohani dalam sifat kegelapan (tamasa-guna) Oh 
Siva, pada dirimu sendiri, anda hendaklah mengenakan hiasan berupa tulang-tulang dan 
tengkorak manusia, abu mayat dan kulit binatang. Dengan penampilan demikian, 
bingungkan semua di seluruh tiga dunia. Anda juga hendaklah meresmikan ajaran 
kehidupan Pasupata beserta bagian-bagian kelompoknya seperti Kankala, Saiva, Pasanda, 
dan Mahasaiva. Melalui orang-orang ini hendaknya anda ajarkan satu doktrin yang para 
pengikutnya tidak mengenakan pengenal khusus dan mereka hidup diluar ajaran veda. 
Berhiaskan tulang-tulang dan abu mayat,mereka akan kehilangan kesadaran yang lebih 
tinggi dan akan menganggap anda sebagai Tuhan. 
Dengan menuruti doktrin demikian, semua asura dalam sekejap akan menjadi tidak peduli 
kepada-Ku, tidak ada keraguan tentang hal ini, oh Rudra nan perkasa, dalam setiap jaman, 
dalam reinkarnasi-Ku yang berbeda-beda, Aku juga akan memuja dirimu untuk menipu para
asura. dengan menuruti doktrin-doktrin demikian, pasti mereka akan jatuh. 
Dewa Siva lanjut berkata kepada Devi Parvati, oh anda nancantik, setelah mendengar kata-kata 
Sri Visnu, meskipun saya berbicara fasih, saya jadi tak berdaya dan diam. Kemudian 
setelah sujud kepada Beliau, saya berkata, oh Tuhan ku, jika hamba laksanakan apa yang 
anda telah katakana, itu pasti akan menuntun diri hamba menuju kehancuran spriritual. 
Tidaklah mungkin bagi hamba melaksanakan perintah-Mu. Tetapi perintah-Mu harus 
dilaksanakan, ini sungguh menyakitkan. 
Oh, Dewi, mendengar kata-kataku, Sri Visnu bicara begitu rupa untuk mengembalikan 
kebahagiaanku, Beliau berkata ini tidak akan menyebabkan kehancuranmu. Lakukan 
seperti apa yang saya perintahkan demi kebaikan para Dewa. Saya juga akan memberi 
anda cara-cara mempertahankan diri sementara anda sibuk mengajarkan filsafat asurik ini. 
Lalu dengan penuh kasih Sri Visnu memberikan doa-doa pujian yang dikenal dengan nama 
Visnu-sahasra-nama kepadaku. Beliau berkata dengan menempatkan diri-Ku dihatimu, 
ucapkan mantra-Ku yang abadi ini. Mantra nan perkasa yang terdiri dari enam baris kata 
ini, berhakekat spiritual dan menganugrahkan pembebasan bagi mereka yang memuja-Ku 
dengan bhakti. 
Tidak ada keraguan akan hal ini. 
Indivara-dala syamam padma patra-vilocanam 
sankhanga-sarngesu-dharam sarvabharana-bhusitam 
pita-vastram catur bahum janaki-priya vallabham 
sri ramaya nama ity evam uccaryam mantram-uttamam 
sarva duhkha haram caitat papinam api mukyi-dam 
imam mantram japan nityam amalas tvam bhavisyasi 
Hamba sujud kepada Beliau yang berwarna gelap bagaikan bunga padma biru, yang 
bermata seindah bunga padma, memegang sanka, cakra dan busur sranga, berdandankan 
berbagai macam perhiasan, mengenakan jubah kuning, bertangan empat dan pujaan 
tercinta sita devi. Mantra paling utama sriramaya namah hendaklah diucapkan. Mantra ini 
meniadakan segala kesedihan dan bahkan memberikan pembebasan kepada orang-orang 
berdosa.Orang yang secara teratur mengucapkan mantra ini, akan bebas dari segala dosa. 
(Padma purana 235.44-46) 
Segala reaksi dosa akibat memoleskan abu mayat dan mengenakan tulang-tulang orang 
mati sebagai hiasan pada badan akan hapus dan segala sesuatu jadi bertuah dengan 
mengucapkan mantra-Ku ini. Oh Dewa yang paling baik, atas karunia-Ku, bhakti hanya 
kepada-Ku akan timbul. Pujalah diri-Ku, didalam hatimu, turuti perintah-Ku, karena cinta 
kasih (bhakti) kepada-Ku, maka segala sesuatu akan menjadi bertuah bagimu.
Setelah memberi perintah demikian kepadaku, oh Dewi, lalu Beliau meninggalkan para 
dewa yang berkumpul itu, kembali ketempat tinggalnya masing-masing. Para dewa yang 
dipimpin oleh Indra itu memohon kepadaku, oh Mahadeva, Siva segeralah laksanakan 
kegiatan kegiatan yang menguntungkan ini, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Sri 
Visnu. 
Mahadeva lanjut berkata kepada Dewi Parvati, oh anda nan suci, demi kebaikan para 
dewa, maka saya berperilaku seperti pasandi. Semenjak itu saya mulai mengenakan 
untaian kalung tengkorak dan tulang-tulang, memoleskan abu mayat dan mengenakan kulit 
binatang pada badanku. oh anda nan suci, sebagaimana diperintahkan oleh Sri Visnu, 
kemudian saya menyebarkan kitab-kitab purana tamasik (purana dalam sifat tamas, 
kegelapan) dan ajaran-ajaran saivaisme yang pasandi, atheistik. 
Oh, anda yang tak berdosa, dengan memasuki Gautama dan para brahmana lain melalui 
tenagaku, saya menyebarkan ayat-ayat agama diluar ajaran veda. Dengan menuruti sistim 
pemujaan yang saya berikan, maka semua asura jahat menjadi tak perduli kepada Sri 
Visnu, dan mereka diliputi kebodohan. Dengan mengoleskan abu mayat ketubuhnya dan 
melaksanakan pertapaan keras, mereka berhenti memuja Sri Visnu dan hanya memujaku 
dengan mempersembahkan daging, darah dan pasta cendana. 
Dengan mendapar berkah dariku, orang-orang asura itu menjadi mabuk dengan kekuatan 
dan kebanggan. Mereka amat melekat pada objek-objek indriya, penuh nafsu dan 
kemarahan. Dalam keadaan seperti itu, tanpa sifat baik apapun, mereka akhirnya 
dikalahkan oleh para deva. Tanpa pengetahuan tentang jalan kehidupan yang benar, 
mereka yang menuruti ajaranku ini pasti masuk neraka. 
Oh Dewi, demikianlah perilaku ini hanya untuk diriku saja demi kebaikan para dewa. 
Dengan menuruti perintah Sri Visnu, maka saya menghias diriku dengan abu mayat dan 
tulang tulang orang mati. Ciri-ciri jasmani ini hanya dimaksudkan untuk menipu orang-orang 
asurik. Didalam hatiku saya selalu bermeditasi kepada Tuhan, Sri Visnu dan senatiasa 
mengucapkan mantra-Nya. Dengan mengucapkan mantra utama yang terdiri dari enam 
suku kata (om ramaya namah) ini, kita senantiasa merasakan gairah amrita kekal 
kebahagiaan. Oh wanita mulia berwajah indah, saya telah jawab semua yang anda 
tanyakan. Dengan penuh kasih, saya bertanya kepadamu, apa lagi yang anda ingin 
dengar ?. 
Dewi Parvati berkata, Oh anda nan suci, beritahulah saya tentang kitab-kitab suci tamasik 
bikinan para brahmana yang tidak memiliki bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oh 
penguasa para dewa, mohon beritahu nama-namanya secara berurutan. 
Deva Siva menjawab, Oh Devi, dengarlah. secara berurutan saya akan sebutkan 
kepadamu tentang ayat-ayat agama tamasik. Hanya dengan mengingat ayat-ayat agama 
tamasik ini, bahkan orang bijaksana sekalipun akan tertipu. Pertama, saya sendiri 
menyebarkan ajaran saiva, pasupata dan ayat-ayat agama serupa. Setelah tenagaku 
memasuki dirinya, lalu Rishi Kanada menyebarkan filsafat vaisesika. Begitu pula Gautama 
mengajarkan filsafat nyaya, dan Kapila mengajarkan pilsafat samkhya yang atheistik. 
Brhaspati mengajarkan doktrin Carvaka yang banyak dicela, dan Visnu sendiri dalam wujud 
sang Buddha menyebarkan ajaran palsu buddhisme untuk menghancurkan para asura.
Filsafat mayavada ini adalah kepercayaan kotor dan jahat.Pilsafat ini adalah ajaran 
Buddhisme terselubung. Parwati tercinta, pada masa Kali-Yuga saya lahir dalam wujud 
seorang brahmana dan mengajarkan pilsafat rekayasa ini. (Padma Purana 6.236.7). 
Filsafat mayavada ini menyebabkan kata-kata dari ayat-ayat kitab suci kehilangan makna 
sebenarnya, sehingga filsafat ini dicela di dunia. Filsafat ini menganjurkan supaya orang 
meninggalkan tugas-kewajibannya, sebab orang yang telah jatuh dari tugas dan 
kewajibannya berkata bahwa meninggalkan tugas dan kewajiban adalah ajaran agama 
yang sebenarnya. Saya juga mengajarkan bahwa Tuhan dan roh individual adalah sama. 
(Padma Purana 6.236.8-9). 
Dengan maksud untuk membingungkan orang-orang atheistik pada masa Kali-Yuga, saya 
jelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah tanpa wujud dan tanpa sifat serta ciri 
apapun (Padma Purana 6.236.10). 
Begitu pula dalam menjelaskan Vedanta-sutra, saya ajarkan pilsafat mayavada yang sama 
dengan maksud untuk menyesatkan seluruh penduduk ke arah atheisme dengan menolak 
adanya wujud pribadi Tuhan Yang Maha Esa. (Padma Purana 6.236.11). 
Demikian dewa Siva menjelaskan tentang diri dan ajarannya kepada sang istri dewi Parvati. 
Sloka-sloka Padma-Purana diatas dikutip dalam Caitanya-Caritamrta Adi – Lila Bab VII. Sri 
Caitanya mengutip sloka-sloka ini ketika berdiskusi dengan Prakasananda Sarasvati dan 
para sannyasi mayavadi di Benares. Beliau berkehendak menunjukkan kepada mereka 
bagaimana Deva Siva telah muncul pada masa Kali-Yuga sebagai Sripada Sankaracarya 
untuk mengajarkan pilsafat monisme ( yaitu Tuhan dan makhluk hidup adalah satu dan 
sama).
Filsafat mayavada ini adalah kepercayaan kotor dan jahat.Pilsafat ini adalah ajaran 
Buddhisme terselubung. Parwati tercinta, pada masa Kali-Yuga saya lahir dalam wujud 
seorang brahmana dan mengajarkan pilsafat rekayasa ini. (Padma Purana 6.236.7). 
Filsafat mayavada ini menyebabkan kata-kata dari ayat-ayat kitab suci kehilangan makna 
sebenarnya, sehingga filsafat ini dicela di dunia. Filsafat ini menganjurkan supaya orang 
meninggalkan tugas-kewajibannya, sebab orang yang telah jatuh dari tugas dan 
kewajibannya berkata bahwa meninggalkan tugas dan kewajiban adalah ajaran agama 
yang sebenarnya. Saya juga mengajarkan bahwa Tuhan dan roh individual adalah sama. 
(Padma Purana 6.236.8-9). 
Dengan maksud untuk membingungkan orang-orang atheistik pada masa Kali-Yuga, saya 
jelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah tanpa wujud dan tanpa sifat serta ciri 
apapun (Padma Purana 6.236.10). 
Begitu pula dalam menjelaskan Vedanta-sutra, saya ajarkan pilsafat mayavada yang sama 
dengan maksud untuk menyesatkan seluruh penduduk ke arah atheisme dengan menolak 
adanya wujud pribadi Tuhan Yang Maha Esa. (Padma Purana 6.236.11). 
Demikian dewa Siva menjelaskan tentang diri dan ajarannya kepada sang istri dewi Parvati. 
Sloka-sloka Padma-Purana diatas dikutip dalam Caitanya-Caritamrta Adi – Lila Bab VII. Sri 
Caitanya mengutip sloka-sloka ini ketika berdiskusi dengan Prakasananda Sarasvati dan 
para sannyasi mayavadi di Benares. Beliau berkehendak menunjukkan kepada mereka 
bagaimana Deva Siva telah muncul pada masa Kali-Yuga sebagai Sripada Sankaracarya 
untuk mengajarkan pilsafat monisme ( yaitu Tuhan dan makhluk hidup adalah satu dan 
sama).

More Related Content

What's hot

(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidupDr. Maman SW
 
Terjemahan taisir akhlaq
Terjemahan taisir akhlaqTerjemahan taisir akhlaq
Terjemahan taisir akhlaqapriadi yusuf
 
(23) do’a dan dongeng
(23) do’a  dan dongeng(23) do’a  dan dongeng
(23) do’a dan dongengDr. Maman SW
 
Apakah umat islam terkecoh
Apakah umat islam terkecohApakah umat islam terkecoh
Apakah umat islam terkecohDr. Maman SW
 
Tipu daya syetan lemah
Tipu daya syetan lemahTipu daya syetan lemah
Tipu daya syetan lemahHelmon Chan
 
(23) apakah umat islam terkecoh
(23) apakah umat islam terkecoh(23) apakah umat islam terkecoh
(23) apakah umat islam terkecohDr. Maman SW
 
Sihir santet, teluh , guna guna
Sihir santet, teluh , guna gunaSihir santet, teluh , guna guna
Sihir santet, teluh , guna gunaHelmon Chan
 
Pengendali leaflet-new
Pengendali leaflet-newPengendali leaflet-new
Pengendali leaflet-newjokotry
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...AMILIADAMAYANTIPURBA
 
Presentation pai remedial
Presentation pai remedialPresentation pai remedial
Presentation pai remedialZinat Tamami
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Erman Hidayat
 
(23) do’a dan dongeng
(23) do’a  dan dongeng(23) do’a  dan dongeng
(23) do’a dan dongengDr. Maman SW
 
Kategori fiqih
Kategori fiqihKategori fiqih
Kategori fiqihabu_dzikri
 
50 tutorial ruqyah mandiri
50 tutorial ruqyah mandiri50 tutorial ruqyah mandiri
50 tutorial ruqyah mandiriEdi Awaludin
 
Pelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat KhusyuPelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat Khusyumunkyweirdo
 

What's hot (20)

(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
Terjemahan taisir akhlaq
Terjemahan taisir akhlaqTerjemahan taisir akhlaq
Terjemahan taisir akhlaq
 
(23) do’a dan dongeng
(23) do’a  dan dongeng(23) do’a  dan dongeng
(23) do’a dan dongeng
 
Apakah umat islam terkecoh
Apakah umat islam terkecohApakah umat islam terkecoh
Apakah umat islam terkecoh
 
Tipu daya syetan lemah
Tipu daya syetan lemahTipu daya syetan lemah
Tipu daya syetan lemah
 
Tips Rohani
Tips RohaniTips Rohani
Tips Rohani
 
(23) apakah umat islam terkecoh
(23) apakah umat islam terkecoh(23) apakah umat islam terkecoh
(23) apakah umat islam terkecoh
 
Thauhid dasar2
Thauhid dasar2Thauhid dasar2
Thauhid dasar2
 
Ketika jeruk teriak
Ketika jeruk teriakKetika jeruk teriak
Ketika jeruk teriak
 
Sihir santet, teluh , guna guna
Sihir santet, teluh , guna gunaSihir santet, teluh , guna guna
Sihir santet, teluh , guna guna
 
(15) evolusi
(15) evolusi(15) evolusi
(15) evolusi
 
Pengendali leaflet-new
Pengendali leaflet-newPengendali leaflet-new
Pengendali leaflet-new
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
Presentation pai remedial
Presentation pai remedialPresentation pai remedial
Presentation pai remedial
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
 
(23) do’a dan dongeng
(23) do’a  dan dongeng(23) do’a  dan dongeng
(23) do’a dan dongeng
 
Kategori fiqih
Kategori fiqihKategori fiqih
Kategori fiqih
 
50 tutorial ruqyah mandiri
50 tutorial ruqyah mandiri50 tutorial ruqyah mandiri
50 tutorial ruqyah mandiri
 
Pelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat KhusyuPelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat Khusyu
 
Islam semu
Islam semuIslam semu
Islam semu
 

Viewers also liked

Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Area Pratama
 
Sejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Bali
Sejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi BaliSejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Bali
Sejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi BaliArea Pratama
 
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1Zdulkurnain Muhamad
 
Presentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem MonitoringPresentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem MonitoringAndhika Mahardika
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckevamanroe
 
Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3Area Pratama
 
Laporan kerja praktek batubara
Laporan kerja praktek batubaraLaporan kerja praktek batubara
Laporan kerja praktek batubaraRio Erviant
 

Viewers also liked (9)

Proposal TA selesai
Proposal TA selesaiProposal TA selesai
Proposal TA selesai
 
Tugas Akhir
Tugas AkhirTugas Akhir
Tugas Akhir
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
 
Sejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Bali
Sejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi BaliSejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Bali
Sejarah dan Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Bali
 
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
 
Presentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem MonitoringPresentasi Usulan Sistem Monitoring
Presentasi Usulan Sistem Monitoring
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3
 
Laporan kerja praktek batubara
Laporan kerja praktek batubaraLaporan kerja praktek batubara
Laporan kerja praktek batubara
 

Recently uploaded

AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 

Recently uploaded (7)

AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 

Kisah dan makna atribut Dewa Siwa

  • 1. Kisah Dan Makna Dibalik Atribut Dewa Siwa Gambar atau lukisan Dewa Siva pasti memberikan kesan tersediri bagi siapapun yang mau merenung. Beliau adalah Deva yang paling agung sehingga nama lainnya adalah Mahadewa. Tetapi penampilannya sungguh tidak mencerminkan keagunganNya. Dewa Siva mengolesi seluruh tubuhnya dengan abu mayat, bercelana kulit binatang, berkalung dan bergelang ular cobra, menghias tubuhnya dengan tulang belulang dan kadang kala untaian tengkorak manusia melingkar dileher beliau. Dengan kata lain, Dewa Siva berpenampilan sungguh nyentrik. Mengapa demikian? Padma Purana Uttara-Khanda Bab 235-236 menjawab dengan penuturan cerita dialog antara Dewa Siva sendiri dengan istrinya, Dewi Parwati. Dewi Parwati berkata, Junjunganku, anda pernah memberitahu saya agar seseorang menghindar bicara dengan pasandi, orang asurik yang atheistic. Jika bicara dengannya, maka itu akan lebih buruk daripada berbicara dengan orang candala, orang buangan amat kotor dan hina, Mohon beritahu hamba, bagaimana tanda-tanda orang pasandi dan cirri-ciri pisik yang nampak pada dirinya.
  • 2. Dewa Siva menjawab, orang-orang yang diliputi kebodohan menyatakan deva lain siapapun lebih tinggi kedudukannya dari Visnu, sang penguasa jagat, mereka inilah disebut pasandi, orang orang brahmana yang tidak mengenakan tanda dan simbul seperti sanka, cakra dan tilaka pada dahinya, mereka inilah disebut pasandi. Orang brahmana yang tidak menuruti sastra, tidak memiliki bakti kepada Tuhan, orang yang berperilaku menurut kemauannya sendiri, dan menghaturkan persembahan ke dalam api korban suci (yajna) untuk memuja dewa-dewa selain Tuhan Yang Maha Agung, Sri Visnu, juga disebut pasandi. Sebab Sri Visnu lah penikmat segala persembahan yajna dan pujaan para brahmana. Mereka yang menganggap Sri Visnu setingkat dengan dewa-dewa lain seperti Brahma dan saya sendiri Rudra, harus selamanya dianggap pasandi. Dewi Parvati berkata, Junjunganku, oh dewa terbaik, hamba ingin bertanya sesuatu yang rahasia. Atas dasar cinta kepadaku, mohon jawab pertanyaan hamba, hamba sangat ragu, sastra mencela memakai tengkorak manusia, menghias badan dengan abu mayat dan mengenakan kulit binatang. Tapi anda sendiri melakukan semua itu, anda belum pernah menjelaskan semua ini kepda hamba, karena itu, oh junjungan hamba, maafkan pertanyaan hamba. Ditanya seperti itu, Dewa Siva menjelaskan kepada sang istri rahasia besar tentang perilakunya sendiri. Dahulu kala pada masa pemerintahan Syayambhu Manu, hidup banyak asura perkasa seperti Mamuci, musuh para dewa (Bhagavata Purana 8.11.23-40). Mereka gagah perkasa, semua memuja Sri Visnu, dan melakukan penebusan dosa. Melihat kenyataan ini, para dewa yang dipimpin oleh deva Indra menjadi frustasi dan ketakutan, lalu mendatangi Sri Visnu dan berlindung kepada-Nya. Para Dewa berkata, oh Kesava, hanya andalah yang mampu menaklukkan para asura yang perkasa ini. Mereka tidak bisa dikalahkan oleh para Dewa, dan mereka telah menghapus dosa-dosanya melalui pertapaan.
  • 3. Dewa Siwa dan Dewi Parwati Dewa Siva lanjut berkata, mendengar kata-kata para dewa yang ketakutan, Sri Visnu, Purusotama, memenangkan mereka. Lalu Beliau berkata kepadaku sebagai berikut, oh Rudra yang berlengan perkasa, oh Dewa yang terbaik, untuk membingungkan musuh-musuh para dewa, mohon dirancang perilaku untuk diikuti oleh para pasandi. Tuturkan kepada mereka kitab-kitab purana gelap (purana dalam sifat tamas) yang akan menyesatkan mereka, Oh anda yang cerdas, anda hendaknya ciptakan kitab-kitab agama yang akan menyebabkan para asura kebingungan. Melalui kebhaktian kepada-Ku dan demi kebaikan seluruh jagat, anda hendaknya mendekati para rishi yang perperangai atheistic seperti Kanada, Gautama, Sakti, Upamanyu, Jaimini, Kapila (bukan Kapila putra Devahuti), Durvasa, Mrikiandu, Brhaspati, Bhargava dan Jamadagni. Masukan kedalam pikiran mereka tenagamu yang mengandung kemauanmu. Dengan dimasuki oleh tenagamu, mereka akan menjadi para pasandi besar. Dengan diberikan kekuatan olehmu, orang-orang brahmana ini akan menuturkan keseluruh tiga dunia kitab-kitab purana dan ajaran-ajaran rohani dalam sifat kegelapan (tamasa-guna) Oh Siva, pada dirimu sendiri, anda hendaklah mengenakan hiasan berupa tulang-tulang dan tengkorak manusia, abu mayat dan kulit binatang. Dengan penampilan demikian, bingungkan semua di seluruh tiga dunia. Anda juga hendaklah meresmikan ajaran kehidupan Pasupata beserta bagian-bagian kelompoknya seperti Kankala, Saiva, Pasanda, dan Mahasaiva. Melalui orang-orang ini hendaknya anda ajarkan satu doktrin yang para pengikutnya tidak mengenakan pengenal khusus dan mereka hidup diluar ajaran veda. Berhiaskan tulang-tulang dan abu mayat,mereka akan kehilangan kesadaran yang lebih tinggi dan akan menganggap anda sebagai Tuhan. Dengan menuruti doktrin demikian, semua asura dalam sekejap akan menjadi tidak peduli kepada-Ku, tidak ada keraguan tentang hal ini, oh Rudra nan perkasa, dalam setiap jaman, dalam reinkarnasi-Ku yang berbeda-beda, Aku juga akan memuja dirimu untuk menipu para
  • 4. asura. dengan menuruti doktrin-doktrin demikian, pasti mereka akan jatuh. Dewa Siva lanjut berkata kepada Devi Parvati, oh anda nancantik, setelah mendengar kata-kata Sri Visnu, meskipun saya berbicara fasih, saya jadi tak berdaya dan diam. Kemudian setelah sujud kepada Beliau, saya berkata, oh Tuhan ku, jika hamba laksanakan apa yang anda telah katakana, itu pasti akan menuntun diri hamba menuju kehancuran spriritual. Tidaklah mungkin bagi hamba melaksanakan perintah-Mu. Tetapi perintah-Mu harus dilaksanakan, ini sungguh menyakitkan. Oh, Dewi, mendengar kata-kataku, Sri Visnu bicara begitu rupa untuk mengembalikan kebahagiaanku, Beliau berkata ini tidak akan menyebabkan kehancuranmu. Lakukan seperti apa yang saya perintahkan demi kebaikan para Dewa. Saya juga akan memberi anda cara-cara mempertahankan diri sementara anda sibuk mengajarkan filsafat asurik ini. Lalu dengan penuh kasih Sri Visnu memberikan doa-doa pujian yang dikenal dengan nama Visnu-sahasra-nama kepadaku. Beliau berkata dengan menempatkan diri-Ku dihatimu, ucapkan mantra-Ku yang abadi ini. Mantra nan perkasa yang terdiri dari enam baris kata ini, berhakekat spiritual dan menganugrahkan pembebasan bagi mereka yang memuja-Ku dengan bhakti. Tidak ada keraguan akan hal ini. Indivara-dala syamam padma patra-vilocanam sankhanga-sarngesu-dharam sarvabharana-bhusitam pita-vastram catur bahum janaki-priya vallabham sri ramaya nama ity evam uccaryam mantram-uttamam sarva duhkha haram caitat papinam api mukyi-dam imam mantram japan nityam amalas tvam bhavisyasi Hamba sujud kepada Beliau yang berwarna gelap bagaikan bunga padma biru, yang bermata seindah bunga padma, memegang sanka, cakra dan busur sranga, berdandankan berbagai macam perhiasan, mengenakan jubah kuning, bertangan empat dan pujaan tercinta sita devi. Mantra paling utama sriramaya namah hendaklah diucapkan. Mantra ini meniadakan segala kesedihan dan bahkan memberikan pembebasan kepada orang-orang berdosa.Orang yang secara teratur mengucapkan mantra ini, akan bebas dari segala dosa. (Padma purana 235.44-46) Segala reaksi dosa akibat memoleskan abu mayat dan mengenakan tulang-tulang orang mati sebagai hiasan pada badan akan hapus dan segala sesuatu jadi bertuah dengan mengucapkan mantra-Ku ini. Oh Dewa yang paling baik, atas karunia-Ku, bhakti hanya kepada-Ku akan timbul. Pujalah diri-Ku, didalam hatimu, turuti perintah-Ku, karena cinta kasih (bhakti) kepada-Ku, maka segala sesuatu akan menjadi bertuah bagimu.
  • 5. Setelah memberi perintah demikian kepadaku, oh Dewi, lalu Beliau meninggalkan para dewa yang berkumpul itu, kembali ketempat tinggalnya masing-masing. Para dewa yang dipimpin oleh Indra itu memohon kepadaku, oh Mahadeva, Siva segeralah laksanakan kegiatan kegiatan yang menguntungkan ini, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Sri Visnu. Mahadeva lanjut berkata kepada Dewi Parvati, oh anda nan suci, demi kebaikan para dewa, maka saya berperilaku seperti pasandi. Semenjak itu saya mulai mengenakan untaian kalung tengkorak dan tulang-tulang, memoleskan abu mayat dan mengenakan kulit binatang pada badanku. oh anda nan suci, sebagaimana diperintahkan oleh Sri Visnu, kemudian saya menyebarkan kitab-kitab purana tamasik (purana dalam sifat tamas, kegelapan) dan ajaran-ajaran saivaisme yang pasandi, atheistik. Oh, anda yang tak berdosa, dengan memasuki Gautama dan para brahmana lain melalui tenagaku, saya menyebarkan ayat-ayat agama diluar ajaran veda. Dengan menuruti sistim pemujaan yang saya berikan, maka semua asura jahat menjadi tak perduli kepada Sri Visnu, dan mereka diliputi kebodohan. Dengan mengoleskan abu mayat ketubuhnya dan melaksanakan pertapaan keras, mereka berhenti memuja Sri Visnu dan hanya memujaku dengan mempersembahkan daging, darah dan pasta cendana. Dengan mendapar berkah dariku, orang-orang asura itu menjadi mabuk dengan kekuatan dan kebanggan. Mereka amat melekat pada objek-objek indriya, penuh nafsu dan kemarahan. Dalam keadaan seperti itu, tanpa sifat baik apapun, mereka akhirnya dikalahkan oleh para deva. Tanpa pengetahuan tentang jalan kehidupan yang benar, mereka yang menuruti ajaranku ini pasti masuk neraka. Oh Dewi, demikianlah perilaku ini hanya untuk diriku saja demi kebaikan para dewa. Dengan menuruti perintah Sri Visnu, maka saya menghias diriku dengan abu mayat dan tulang tulang orang mati. Ciri-ciri jasmani ini hanya dimaksudkan untuk menipu orang-orang asurik. Didalam hatiku saya selalu bermeditasi kepada Tuhan, Sri Visnu dan senatiasa mengucapkan mantra-Nya. Dengan mengucapkan mantra utama yang terdiri dari enam suku kata (om ramaya namah) ini, kita senantiasa merasakan gairah amrita kekal kebahagiaan. Oh wanita mulia berwajah indah, saya telah jawab semua yang anda tanyakan. Dengan penuh kasih, saya bertanya kepadamu, apa lagi yang anda ingin dengar ?. Dewi Parvati berkata, Oh anda nan suci, beritahulah saya tentang kitab-kitab suci tamasik bikinan para brahmana yang tidak memiliki bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oh penguasa para dewa, mohon beritahu nama-namanya secara berurutan. Deva Siva menjawab, Oh Devi, dengarlah. secara berurutan saya akan sebutkan kepadamu tentang ayat-ayat agama tamasik. Hanya dengan mengingat ayat-ayat agama tamasik ini, bahkan orang bijaksana sekalipun akan tertipu. Pertama, saya sendiri menyebarkan ajaran saiva, pasupata dan ayat-ayat agama serupa. Setelah tenagaku memasuki dirinya, lalu Rishi Kanada menyebarkan filsafat vaisesika. Begitu pula Gautama mengajarkan filsafat nyaya, dan Kapila mengajarkan pilsafat samkhya yang atheistik. Brhaspati mengajarkan doktrin Carvaka yang banyak dicela, dan Visnu sendiri dalam wujud sang Buddha menyebarkan ajaran palsu buddhisme untuk menghancurkan para asura.
  • 6. Filsafat mayavada ini adalah kepercayaan kotor dan jahat.Pilsafat ini adalah ajaran Buddhisme terselubung. Parwati tercinta, pada masa Kali-Yuga saya lahir dalam wujud seorang brahmana dan mengajarkan pilsafat rekayasa ini. (Padma Purana 6.236.7). Filsafat mayavada ini menyebabkan kata-kata dari ayat-ayat kitab suci kehilangan makna sebenarnya, sehingga filsafat ini dicela di dunia. Filsafat ini menganjurkan supaya orang meninggalkan tugas-kewajibannya, sebab orang yang telah jatuh dari tugas dan kewajibannya berkata bahwa meninggalkan tugas dan kewajiban adalah ajaran agama yang sebenarnya. Saya juga mengajarkan bahwa Tuhan dan roh individual adalah sama. (Padma Purana 6.236.8-9). Dengan maksud untuk membingungkan orang-orang atheistik pada masa Kali-Yuga, saya jelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah tanpa wujud dan tanpa sifat serta ciri apapun (Padma Purana 6.236.10). Begitu pula dalam menjelaskan Vedanta-sutra, saya ajarkan pilsafat mayavada yang sama dengan maksud untuk menyesatkan seluruh penduduk ke arah atheisme dengan menolak adanya wujud pribadi Tuhan Yang Maha Esa. (Padma Purana 6.236.11). Demikian dewa Siva menjelaskan tentang diri dan ajarannya kepada sang istri dewi Parvati. Sloka-sloka Padma-Purana diatas dikutip dalam Caitanya-Caritamrta Adi – Lila Bab VII. Sri Caitanya mengutip sloka-sloka ini ketika berdiskusi dengan Prakasananda Sarasvati dan para sannyasi mayavadi di Benares. Beliau berkehendak menunjukkan kepada mereka bagaimana Deva Siva telah muncul pada masa Kali-Yuga sebagai Sripada Sankaracarya untuk mengajarkan pilsafat monisme ( yaitu Tuhan dan makhluk hidup adalah satu dan sama).
  • 7. Filsafat mayavada ini adalah kepercayaan kotor dan jahat.Pilsafat ini adalah ajaran Buddhisme terselubung. Parwati tercinta, pada masa Kali-Yuga saya lahir dalam wujud seorang brahmana dan mengajarkan pilsafat rekayasa ini. (Padma Purana 6.236.7). Filsafat mayavada ini menyebabkan kata-kata dari ayat-ayat kitab suci kehilangan makna sebenarnya, sehingga filsafat ini dicela di dunia. Filsafat ini menganjurkan supaya orang meninggalkan tugas-kewajibannya, sebab orang yang telah jatuh dari tugas dan kewajibannya berkata bahwa meninggalkan tugas dan kewajiban adalah ajaran agama yang sebenarnya. Saya juga mengajarkan bahwa Tuhan dan roh individual adalah sama. (Padma Purana 6.236.8-9). Dengan maksud untuk membingungkan orang-orang atheistik pada masa Kali-Yuga, saya jelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah tanpa wujud dan tanpa sifat serta ciri apapun (Padma Purana 6.236.10). Begitu pula dalam menjelaskan Vedanta-sutra, saya ajarkan pilsafat mayavada yang sama dengan maksud untuk menyesatkan seluruh penduduk ke arah atheisme dengan menolak adanya wujud pribadi Tuhan Yang Maha Esa. (Padma Purana 6.236.11). Demikian dewa Siva menjelaskan tentang diri dan ajarannya kepada sang istri dewi Parvati. Sloka-sloka Padma-Purana diatas dikutip dalam Caitanya-Caritamrta Adi – Lila Bab VII. Sri Caitanya mengutip sloka-sloka ini ketika berdiskusi dengan Prakasananda Sarasvati dan para sannyasi mayavadi di Benares. Beliau berkehendak menunjukkan kepada mereka bagaimana Deva Siva telah muncul pada masa Kali-Yuga sebagai Sripada Sankaracarya untuk mengajarkan pilsafat monisme ( yaitu Tuhan dan makhluk hidup adalah satu dan sama).