Dokumen ini membahas tentang sistem pencernaan manusia, termasuk jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh, organ-organ pencernaan utama dan tambahan, proses pencernaan makanan, serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan beserta upaya penanggulangannya.
4. a. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat sebagai sumber energi. Ada tiga jenis karbohidrat yaitu gula, pati (amilum), dan serat.
b. Protein
Fungsi utama protein sebagai sumber energi. Protein nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang
kedelai dan kacang hijau. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.
c. Lemak
Fungsi utama lemak sebagai sumber energi. Lemak dapat berasal dari tumbuhan (lemak nabati) dan dari hewan
(lemak hewani).
d. Vitamin
Berdasarkan kelarutannya, ada vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan ada vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C). Secara umum vitamin berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan sel, berperan
sebagai koenzim (pengaktif enzim), dan mempertahankan fungsi jaringan supaya normal.
e. Mineral
Mineral merupakan bahan-bahan anorganik yang berfungsi sebagai zat pengatur tubuh.
f. Air
Tubuh kita membutuhkan ± 2,5 liter air setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk
keringat, uap air, dan urine.
1. Jenis Nutrisi
5. 1. Organ Pencernaan Utama
2. Organ Pencernaan Tambahan
3. Proses Pencernaan Makanan
4. Gangguan pada Sistem Pencernaan
dan Upaya Penanggulangannya
B. Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan
Makanan pada Manusia
6. 1. Organ Pencernaan Utama
Di dalam mulut, makanan dicerna secara mekanis
dan kimiawi. Alat-alat pencernaan yang membantu
proses pencernaan di dalam mulut yaitu gigi, lidah,
dan kelenjar ludah.
Makanan yang telah dicerna di rongga mulut akan
ditelan dan masuk kerongkongan.
Di dalam lambung terjadi proses pencernaan
makanan secara mekanis dan kimiawi.
Di dalam usus halus, makanan dicerna secara
kimiawi.
Usus besar memiliki fungsi utama yaitu mengatur
kadar air pada sisa makanan.
Anus terdiri atas dua lapis otot yaitu otot polos dan
otot lurik. Kedua jenis otot ini bekerja sama
mengeluarkan feses (defekasi).
7. Apa itu organ pencernaan tambahan?
Organ pencernaan tambahan merupakan organ yang tidak dilewati makanan tetapi berperan
dalam proses pencernaan makanan.
Organ pencernaan tambahan terdiri atas hati dan pankreas.
Sel-sel hati menghasilkan getah empedu yang mengandung kolesterol, asam kolik, garam
empedu, lesitin, bilirubin, dan elektrolit.
Getah empedu akan dikeluarkan ke usus dua belas jari yang berperan dalam mengemulsikan
lemak menjadi butiran-butiran lebih halus sehingga mudah dicerna oleh enzim lipase.
Getah pankreas mengandung zat-zat seperti berikut.
1) Natrium bikarbonat, berfungsi menetralkan keasaman isi usus dengan menaikkan pH-nya
menjadi 7,1–8,5.
2) Enzim amilase, berfungsi merombak amilum menjadi maltosa dan glukosa.
3) Enzim tripsin, berfungsi memecah molekul protein menjadi asam amino.
4) Enzim lipase, berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2. Organ Pencernaan Tambahan
8. 3. Proses Pencernaan Makanan
Mekanis Kimiawi
Proses
penguraian makanan dari
bentuk kompleks ke
bentuk yang
lebih sederhana dengan
bantuan enzim
pencernaan
Proses pemecahan
makanan yang berukuran
besar menjadi berukuran
lebih
kecil atau halus dengan
bantuan gerakan alat
pencernaan
9. a. Karies gigi
Karies gigi terjadi ketika bagian luar gigi (enamel) terkena asam yang diproduksi bakteri, lalu dinetralisasi oleh ludah.
Salah satu cara mencegah penyakit ini yaitu rutin menggosok gigi minimal 2 kali sehari terutama setelah makan.
b. Mag (gastritis)
Gastritis dapat disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi bakteri Helycobacter pylori, dan ketidakteraturan dalam pola
makan Penyakit mag dapat dicegah dengan cara makan teratur. Penyakit yang dipicu infeksi bakteri Helicobacter pylori
dapat diobati dengan antibiotik sesuai resep dokter.
c. Hepatitis
Hepatitis disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan menggunakan obat-obatan berdosis
tinggi. Hepatitis juga dapat terjadi karena infeksi virus hepatitis. Penyakit inidapat dicegah dengan pemberian vaksin
dan menerapkan pola hidup sehat misalnya olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan tidak mengonsumsi alkohol.
d. Konstipasi
Konstipasi terjadi karena adanya penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di usus besar. Akibatnya, feses
menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Konstipasi dapat dicegah dengan cara mengonsumsi banyak
makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan.
4. Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Upaya
Penanggulangannya
10. 1. Obesitas
2. Karies Gigi
3. Mag ( Gastritis)
4. Hepatitis
5. Diare
6. Konstipasi
7. Gejala Kekurangan vitamin avitaminosis
(EX: Vit A = Penglihatan kabur, kerusakan hati dan
tulang,rambut rontok
8. Kekurangan Mineral
Kalsium (Ca) Keterlambatan pertumbuhan dan
kehilangan massa tulang