2. Fungsi Fundamental Proses Manajemen
Menjelaskan fungsi fundamental proses
manajemen yang umumnya disebut
POAC
(Planning, Organizing, Actuating, and Controlling)
atau yang dalam ISO dikenal dengan
PDCA
(Planning, Doing, Controlling dan Actuating)
3. R.W. Griffin:
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goal) secara efektif dan
efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, efisien berarti bahwa
tugas dilaksanakan secara benar, terorganisir dan
sesuai dengan jadwal.
Seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi
Seni menyelesaikan
pekerjaan melalui
orang lain (M.P. Follet)
4. Manajemen
“Usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan
sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai
sasaran tertentu”
Dalam hal ini untuk tanaman perkebunan
7. Perkebunan
Lahan perkebunan adalah lahan usaha
pertanian yang luas, biasanya terletak di
daerah tropis atau subtropis, yang digunakan
untuk menghasilkan komoditi perdagangan
(pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan
ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi
lokal (http://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan)
Perkebunan Teh Rancabali – Kabupaten Bandung
8. Masalah Manajemen Pengelolaan Perkebunan
http://www.gapkindo.org/index.php/id/component/content/article/157-luas-
perkebunan-karet-id.html
Sawit
Malaysia 18-21 ton Tandan Buah Segar (TBS)/ha/tahun
Indonesia 14-16 TBS/ha/tahun
atau hanya 76,9% loss 23,1%
Luas 7,5 jt ha 2009 (Deptan)
Luas sawit INA 5.032.800 ha loss 1.162.576,8
ton/thn
Harga TBS Rp 1.763,63/kg loss Rp 2,051 T / tahun
9. Karet
Thailand 1-2 ton/ha/tahun
Indonesia 0,6-1 ton/ha/tahun
atau hanya 53,3% loss 46,7%
• Luas karet INA 3.445.000 ha loss 1.608.815
ton/thn
• Harga US 0.401 cent/kg atau Rp 3.609,-/kg
loss Rp 5,806 T / tahun
Masalah Manajemen Pengelolaan Perkebunan
http://www.gapkindo.org/index.php/id/component/content/article/157-luas-
perkebunan-karet-id.html
10.
11. Tahap Pembangunan Perkebunan
Secara sistematis pembangunan
perkebunan kelapa sawit terbagi dalam
tiga tahap utama, yakni:
1)Tahap Investigasi Lahan dan Persiapan,
2)Tahap Pembangunan dan Konstruksi serta
3) Tahap Operasi dan Pemeliharaan
13. Pengkajian secara tahap demi tahap atas semua
faktor yang terlibat dalam Investigasi Lahan dan
Persiapan pembangunan perkebunan kelapa sawit
perlu didalami dengan seksama sebelum membuat
keputusan membangun perkebunan kelapa sawit,
antara lain :
1. Lokasi dan Kesesuaian Lahan
2. Aspek Sosial
3. Pemilihan Benih
4. Asumsi dan Proyeksi
5. Manajemen Proyek
16. Contoh AEZ untuk sawit
ZONA KARAKTERISTIK DISTRIBUSI DAMPAK
1 Curah Hujan 1750 – 3000 mm ;
1 bulan kering;
lama penyinaran matahari
selama 6 jam/hari
Sumatera Utara bagian
timur, Aceh bagian timur,
Bagian utara dan selatan
Kepala Burung Papua,
Pantai utara Papua dan
sebagian di selatan Papua
Water Deficit sekitar
200 mm per tahun;
Sangat Sesuai untuk
Kelapa Sawit
2 Curah Hujan 1750 – 3000 mm ;
1 – 2 bulan kering;
lama penyinaran matahari
selama 6 jam/hari
Hampir seluruh wilayah
Riau, Jambi bagian
timur,Sumatera Selatan,
Pulau Aru, sebagian kecil
di selatan Papua.
Water Deficit rendah
namun radiasi
matahari sangat kuat,
sehingga produksi
dapat turun di musim
kemarau.
17.
18. 1
Location Permit
Decree of Bupati
2
AMDAL & IUP
3
Negosiation
& Land
Aquisition
4
Planting
5
Lease Right (HGU 35 years)
6
Estate conversion to plasma
7
Replanting
8
Expansion
9
Re-New Bussiness
Lease Right (35 years)
10
Continous
Process
19. Luas Izin Lokasi
10.326 ha
Pengurangan
Konservasi
704 ha
Sempadan Jalan
149 ha
Sempadan Sungai
555 ha
Enclave
753 ha
Kawasan Hutan 69
ha
Perkampungan
445 ha
Sempadan Kampung
239 ha
Luas Efektif Lahan
Perkebunan
8.869 ha
20.
21. Otonomi Daerah
Kelembagaan
Sosiokultural
Pemasaran & Ekonomi
IPTEK
Sumberdaya Lingkungan
Terkait dengan kepentingan
rakyat dan Nasional
Lingkungan
Beberapa isu penting tersebut meliputi
revolusi telekomunikasi, transportasi
dan turisme (Triple-T), humanisasi
pasar, rekayasa tekonologi genetika,
akses pasar, subsidi domestik, subsidi
ekspor dan ketahanan pangan
Dinamika Internasional
22.
23. Tingkatan manajer dalam suatu organisasi
Manajemen
puncak
Manajemen
menengah
Manajemen Lini –
pertama
Karyawan Operasional
(non managerial)
Tingkatan
Manajemen
25. 25
PDCA Cycle ISO
9001:2008
23-08-11 Workshopr -UKPPA
PLAN
5.
Manageme
nt
Responsibili
ty
DO
6. Resource
Management
7. Process
Management
CHECK
8.
Measurement,
Analysis
ACT
8.5 Improvement
5.6 Management
Review
26. • Bagaimanakah manajemen organisasi
perkebunan di tingkat unit kerja manajer
kebun?
• Seberapa level skill/ketrampilan yang
dibutuhkan?
• Assignment kelompok dikumpulkan minggu
depan menjelaskan tentang: “Peran Manajer
di Perkebunan ……….”
27.
28. KEY WORD
Peran Manajer dalam Perkebunan
MANAJER
MENGELOLA
FUNGSI-FUNGSI
TUJUAN
1. Planning/Perencanaan
2. Organizing/Organisasi
3. Actuating/Pelaksanaan
4. Controling/Pengawasan