SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
ANATOMI BUNGA
Daun Penumpu
 Epidermis terdapat pada sisi adaksial dan abaksial
 Derivat epidermis dapat berupa stomata atau trikomata
 Mesofil tersusun oleh spons parenkim atau dan parenkim
palisade
 Jaringan mekanik dapat berupa kolenkim atau sklerenkim.
 Berkas vaskuler mirip pada daun.
 Idioblas terdapat di mesofil.
Periantium (perhiasan bunga)
 Organ paling luar adalah sepala, yang secara bersama menyusun kaliks
(kelopak bunga) yang biasanya berwarna hijau, dan ditemukan paling
bawah, tepat di atas reseptakulum.
 Di sebelah dalam sepala adalah korola (mahkota bunga), yang terdiri atas
petala yang biasanya berwarna.
 Apabila semua organ periantium sama, maka disebut tepala
Periantium (perhiasan bunga)
 Periantium (perhiasan bunga): kaliks dan korolla Jaringan penyusunnya:
a. epidermis
b. Derivat Epidermis (Stomata dan trikoma)
b. mesofil
Daun kelopak dan mahkota terdiri atas parenkim dasar, daun kelopak mengandung kloroplas, namun
jarang terdiferensiasi ke dalam jaringan palisade dan jaringan bunga karang
c. berkas pengangkut
Sistem jaringan pembuluh bercabang-cabang di dalam sepal maupun petal ikatan pembuluh membentuk
system kompleks yang mirip sistem yang terdapat pada daun.
d. Dapat juga ditemukan sel berisi kristal, latisifer, sel tannin dan idioblas lainnya
e. Wama mahkota biasanya amat menarik bagi pollinator, hal ini karena adanya pigmen dalam
kloroplas yaitu karoteno id dan dalam cairan sel yaitu flavonoid terutama antosianin serta
beberapa kondisi yang dapat mengubah warna misalny a derajat keasaman cairan sel
f. Sel epidermis mahkota bunga seringkali mengandung minyak yang mudah menguap sehingga
memberikan bau harum yang khas bagi bunga
Histologi Sepal dan Petal
HISTOLOGI
TEPAL
STAMEN
 stamen atau benang sari terdiri atas filamen atau tangkai sari dan
anthera atau kotak sari di bagian distalnya
 Epidermis dilengkapi dengan kutikula, trikoma kadang stoma dan stoma
yang ada mungkin tetap terbuka seperti pada hidatoda
 Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar yaitu sel-sel parenkim yang
mempunyai vakuola, tanpa ruang antar sel dan sel-sel ini sering
mengandung pigmen.
ANTHERA
 Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks terdiri atas dinding yang berlapis-lapis,
dan di bagian terdalam terdapat lokulus /mikrosporangiurn yang berisi serbuk sari
 Lapisan dinding kepala sari merupakan diferensiasi dari lapisan parietal primer yang
terletak disebelah dalam epidermis
 Anthera terdiri atas dua ruangan (lobus) yang menempel dan bersambungan dengan
lanjutan filamen yang disebut konektivum setiap lobus berisi serbuk sari.
 Lapisan kepala sari dari luar ke dalam terdiri dari : epidermis yang kadang berpapila,
endotesium (berserabut sehingga sering disebut lamina fibrosa), lapisan tengah (terdiri
2-3 lapis sel) saat kepala sari masak lapisan ini terdesak oleh endotesiurn sehingga
lapisan ini disebut juga lapisan tertekan.
 Tapetum merupakan lapisan yang terdalam dari dinding kepala sari selnya mengandung
protoplas yang padat dan punya fungsi nutritif bagi sel induk serbuk sari maupun serbuk
sari yang masih muda
SERBUK SARI
 Serbuk sari yang telah masak keluar dari dinding antera
yang disebut stomium.
 Serbuk sari berasal dari sel induk serbuk sari yang
membelah secara meiosis, dinding serbuk sari yang luar
disebut eksin dan dinding sebelah dalam disebut intin
sedang eksin terdiferensiasi menjadi neksin dan seksin.
 ikatan pembuluh terdapat sepanjang filament dan
berakhir pada dasar antera atau pada jaringan
penyambung yang terdapat ditengah kedua belahan antera.
ANATOMI ANTHERA
ANATOMI ANTHERA
Putik (ginesium)
Terdiri dari:
A. kepala putik (stigma)
B. Tangkai kepala putik (stilus)
C. Bakal buah (ovarium).
STIGMA
• Epidermis stigma berkelenjar dan sel-selnya kaya akan protoplasma ,pada beberapa tumbuhan
sel-sel epidermis stigma berkembang menjadi rambut rambut yang panjang dan bercabang
misalnya pada famili Gramineae.
• Stigma berkelenjar menyerupai nektarium dalam struktur dan fungsinya, lapisan epidermis dan
sub epidermis menghasilkan sekresi yang akhimya menjadi penutup di atas dinding epidermis.
Sekresi mengandung gula sedikit saja dan terutama mengandung senyawa lipida dan fenol
(antosianin, flavonoid dan asam-asam sinamat). Gula diperlukan untuk perkecambahan polen
sedangkan senyawa fenol memiliki fungsi lain seperti proteksi terhadap serangga, penolak
penyakit dan perangsang atau pencegah perkecambahan serbuk sari, hal ini mungkin berhubungan
dengan sifat kompatibel atau inkompatibel.
STILUS
Jaringan di bagian dalam dari stilus dinamakan jaringan
transmisi dan mempakan jalam bagi serbuk sari untuk
mencapai ovulum, jaringan tersebut menyediakan nutrisi
yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan buluh
serbuk sari yang melalui stilus. Pada tumbuhan dimana
karpel tidak menghasilkan stilus maka buluh serbuk sari
mencapai ovulum melalui rambut rambut yang terdapat
pada tepi-tepi karpel
OVARIUM (BAKAL BUAH)
• Struktur anatomi bakal buah terdiri dari dinding
bakal buah yang urnumnya terdiri dari satu lapis
sel dan di sebelah dalam terdiri dari beberapa
lapis sel parenkimatis mengel ilingi ruang
ovarium yang di dalamnya terdapat ovulum.
• Ruang ovarium dapat terdiri dari satu atau
lebih tergantung jumlah karpelumnya. Ovulum
terdiri dari integumen dan nuselus yang bersifat
parenkimatis
Gambar penampang lintang pada gynoecium lilium
Ginesium
 Ginesium tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau berlekatan (sinkarpus),
yang biasanya terdiri atas 3 bagian:
(1)Ovarium (bakai buah), suatu bulatan yang berisi 1 atau lebih ovulum (bakal
biji);
(2)stilus (tangkai putik), yang dihasilkan dari pemanjangan dinding ovarium;
(3)stigma (kepala putik), merupakan bagian di ujung stilus yang mempunyai
struktur permukaan yang memungkinkan terjadinya penyerbukan.
 Ovulum menempel pada daerah penebalan khusus dinding karpela yang
disebut plasenta.
 Ginesium (ovarium, stilus, stigma) tersusun oleh:
a. ovarium: dinding bakal buah, ruang bakal buah, bakal biji, berkas
pembuluh.
b. Stilus, dapat berongga atau padat: jaringan dasar, parenkim, berkas
pembuluh
c. Stigma: menghasilkan sekret agar serbuk sari berkecambah.
BAKAL BIJI (OVULUM)
Bakal biji terdapat di dalam bakal buah
 Bakal biji berkembang dari plasenta, pada bakal biji terjadi pembentukan megaspore
dan perkembangan kandung lembaga. Suatu bakal biji terdiferensiasi menjadi :
a. Nuselus, yaitu jaringan yang menyelubungi badan sentral dengan integument
yang jumlahnya satu atau dua yang menyelubungi nuselus.
b. Funikulus, yaitu tangkai yang mendukung bakal biji sedangkan bakal biji melekat pada
placenta
 Bakal biji mempunyai system pembuluh dan berhubungan dengan plasenta.
 Bakal biji mempunyai 2 integument yaiti integument ltla:f dan dalam atau 1 integumen
luar saja.
 Pada jenis tertentu integument mengalami perubahan histologik terutama pada bagian
epidermis dalam yang berdekatan dengan nuselus, yaitu epidermis dalam berubah
menjadi lapisan nutritif atau dinamakan tapetum integument. Nuselus pada beberapa
kelompok tumbuhan menjadi jaringan yang berfungsi sebagai penimbun disebut perisperm
Perkembangan Bunga
 Dapat terbentuk pada bagian apeks sumbu utama atau pada cabang lateral atau pada ke dua
tempat tersebut.
 Pembentukan bagian-bagian bunga sama halnya dengan pembentukan daun yaitu berasal dari
adanya pembelahan periklinal pada sel yang ada dibawah protoderm atau pada protoderem itu
sendiri (sering terjadi pada monokotil).
 Pembelahan periklinal pertama diikuti oleh pembelahan lain termasuk pembelahan antiklinal dan
primordium menjadi tonjolan yang kemudian yang kemudian menunjukan bentuk dorsiventral
seperti pada primordium daun.
 Sepal dan petal mirip daun dalam pembentukannya, stamen dibentuk sebagai tonjolan-tonjolan
yang padat dan bagian filamen berkembang kenudian lewat pertumbuhan interkalar.
Perkembangan ginesium berveriasi sehubungan dengan penyatuan karpel satu dengan lainnya
dengan bagian bunga lain.
Gametogenesis
Mikrosporogenesis (proses pembentukan spora), terjadi
dikepala sari Sel sporogen bermitosis berkali-kalli sel induk
mikri spora miosis 1,menghasilkan 2 sel haploid miosis 2,
menghasilkan 4 mikro spora berkelompok jadi 1
kariogenesis menhasilkan 4 sel masing-masing punya 2 inti
(inti vegetatif&inti generatif), kemudian inti generatif
membelah lagi sehingga 1 serbuk sari punya 3 inti.
Mega sporogenesis, terjadi dalam bakal buah kandung
lembaga. Sel sporogen bermitosis sel induk mega spora
miosis 1,menghasilkan 2 sel haploid miosis 2, menghasilkan
4 mega spora (3 degenerasi), yang 1 mengalami mitosis 3x
tanpa pembelahan plasma 8 inti dalam 1 sel (kandung
lembaga muda), dilapi integumen/kulit, diujung ada liang
(mikrofil) sebagai jalan masuk serbuk sari. Mega gametofit
kandung lembaga yang sudah siap dibuahi.
Perkembangan Butir Serbuk Sari
Berdasarkan pada cara pembentukan dinding dan pemberahan
meiosis dari ser induk serbuk, ada dua tipe perkembangan butir
serbuk sari, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe suksesif, yaitu setiap pembelahan inti diiringi dengan
pembentukan dinding
2. Tipe simultan, yaitu tekanan ke arah tepi mulai berkembang
hanya setelah keempat inti ctibentuk, dan pembentukan
dinding menghasilkan tekanan ke arah dalam.
Butir serbuk dari setiap tetrad terpisah satu dengan yang
lain dan mereka terletak bebas di dalam kantong sari. Antara
butir sari dihubungkan oleh benang yang agak liat. pada
beberapa tumbuhan, misalnya Ericaceae, butir serbuk sari
tetap tinggal sebagai tetrad sampai masak. pada tumbuhan
tertentu, misalnya Acacia, tetrad terkumpur bersama'dalam
satu kelompok, yang dapai berisi 64 butir serbuk. semua
butir serbuk dari kantong digabung dalam suatu masa padat.
semua butir serbuk dari kantong digabung dalam suatu masa
padat yang disebut polonium.
ANATOMI BUNGA.pptx

More Related Content

Similar to ANATOMI BUNGA.pptx

farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
Sri Ariesty
 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
vanessaclarista
 
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptxANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
FadilPutra8
 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Anisah Riza Safana
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
TiaraMay01
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
NimatulLaily
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Dwinita Murbarani
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Fitri Rahmayanti
 

Similar to ANATOMI BUNGA.pptx (20)

Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan TumbuhanBab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
 
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
 
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.pptPPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
 
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptxBAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
 
NOVIA ANUGRAH_091404046.pptx
NOVIA ANUGRAH_091404046.pptxNOVIA ANUGRAH_091404046.pptx
NOVIA ANUGRAH_091404046.pptx
 
Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4
 
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptxANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
ANATOMI_BATANG_AKAR_DAN_DAUN_TUMBUHAN.pptx
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
Sel tumbuhan (kelompok 3)
Sel tumbuhan (kelompok 3)Sel tumbuhan (kelompok 3)
Sel tumbuhan (kelompok 3)
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Stem cell biologi
Stem cell biologi Stem cell biologi
Stem cell biologi
 

ANATOMI BUNGA.pptx

  • 2.
  • 3. Daun Penumpu  Epidermis terdapat pada sisi adaksial dan abaksial  Derivat epidermis dapat berupa stomata atau trikomata  Mesofil tersusun oleh spons parenkim atau dan parenkim palisade  Jaringan mekanik dapat berupa kolenkim atau sklerenkim.  Berkas vaskuler mirip pada daun.  Idioblas terdapat di mesofil.
  • 4. Periantium (perhiasan bunga)  Organ paling luar adalah sepala, yang secara bersama menyusun kaliks (kelopak bunga) yang biasanya berwarna hijau, dan ditemukan paling bawah, tepat di atas reseptakulum.  Di sebelah dalam sepala adalah korola (mahkota bunga), yang terdiri atas petala yang biasanya berwarna.  Apabila semua organ periantium sama, maka disebut tepala
  • 5. Periantium (perhiasan bunga)  Periantium (perhiasan bunga): kaliks dan korolla Jaringan penyusunnya: a. epidermis b. Derivat Epidermis (Stomata dan trikoma) b. mesofil Daun kelopak dan mahkota terdiri atas parenkim dasar, daun kelopak mengandung kloroplas, namun jarang terdiferensiasi ke dalam jaringan palisade dan jaringan bunga karang c. berkas pengangkut Sistem jaringan pembuluh bercabang-cabang di dalam sepal maupun petal ikatan pembuluh membentuk system kompleks yang mirip sistem yang terdapat pada daun. d. Dapat juga ditemukan sel berisi kristal, latisifer, sel tannin dan idioblas lainnya e. Wama mahkota biasanya amat menarik bagi pollinator, hal ini karena adanya pigmen dalam kloroplas yaitu karoteno id dan dalam cairan sel yaitu flavonoid terutama antosianin serta beberapa kondisi yang dapat mengubah warna misalny a derajat keasaman cairan sel f. Sel epidermis mahkota bunga seringkali mengandung minyak yang mudah menguap sehingga memberikan bau harum yang khas bagi bunga
  • 7.
  • 9. STAMEN  stamen atau benang sari terdiri atas filamen atau tangkai sari dan anthera atau kotak sari di bagian distalnya  Epidermis dilengkapi dengan kutikula, trikoma kadang stoma dan stoma yang ada mungkin tetap terbuka seperti pada hidatoda  Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar yaitu sel-sel parenkim yang mempunyai vakuola, tanpa ruang antar sel dan sel-sel ini sering mengandung pigmen.
  • 10. ANTHERA  Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus /mikrosporangiurn yang berisi serbuk sari  Lapisan dinding kepala sari merupakan diferensiasi dari lapisan parietal primer yang terletak disebelah dalam epidermis  Anthera terdiri atas dua ruangan (lobus) yang menempel dan bersambungan dengan lanjutan filamen yang disebut konektivum setiap lobus berisi serbuk sari.  Lapisan kepala sari dari luar ke dalam terdiri dari : epidermis yang kadang berpapila, endotesium (berserabut sehingga sering disebut lamina fibrosa), lapisan tengah (terdiri 2-3 lapis sel) saat kepala sari masak lapisan ini terdesak oleh endotesiurn sehingga lapisan ini disebut juga lapisan tertekan.  Tapetum merupakan lapisan yang terdalam dari dinding kepala sari selnya mengandung protoplas yang padat dan punya fungsi nutritif bagi sel induk serbuk sari maupun serbuk sari yang masih muda
  • 11. SERBUK SARI  Serbuk sari yang telah masak keluar dari dinding antera yang disebut stomium.  Serbuk sari berasal dari sel induk serbuk sari yang membelah secara meiosis, dinding serbuk sari yang luar disebut eksin dan dinding sebelah dalam disebut intin sedang eksin terdiferensiasi menjadi neksin dan seksin.  ikatan pembuluh terdapat sepanjang filament dan berakhir pada dasar antera atau pada jaringan penyambung yang terdapat ditengah kedua belahan antera.
  • 14.
  • 15. Putik (ginesium) Terdiri dari: A. kepala putik (stigma) B. Tangkai kepala putik (stilus) C. Bakal buah (ovarium).
  • 16. STIGMA • Epidermis stigma berkelenjar dan sel-selnya kaya akan protoplasma ,pada beberapa tumbuhan sel-sel epidermis stigma berkembang menjadi rambut rambut yang panjang dan bercabang misalnya pada famili Gramineae. • Stigma berkelenjar menyerupai nektarium dalam struktur dan fungsinya, lapisan epidermis dan sub epidermis menghasilkan sekresi yang akhimya menjadi penutup di atas dinding epidermis. Sekresi mengandung gula sedikit saja dan terutama mengandung senyawa lipida dan fenol (antosianin, flavonoid dan asam-asam sinamat). Gula diperlukan untuk perkecambahan polen sedangkan senyawa fenol memiliki fungsi lain seperti proteksi terhadap serangga, penolak penyakit dan perangsang atau pencegah perkecambahan serbuk sari, hal ini mungkin berhubungan dengan sifat kompatibel atau inkompatibel.
  • 17. STILUS Jaringan di bagian dalam dari stilus dinamakan jaringan transmisi dan mempakan jalam bagi serbuk sari untuk mencapai ovulum, jaringan tersebut menyediakan nutrisi yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan buluh serbuk sari yang melalui stilus. Pada tumbuhan dimana karpel tidak menghasilkan stilus maka buluh serbuk sari mencapai ovulum melalui rambut rambut yang terdapat pada tepi-tepi karpel
  • 18. OVARIUM (BAKAL BUAH) • Struktur anatomi bakal buah terdiri dari dinding bakal buah yang urnumnya terdiri dari satu lapis sel dan di sebelah dalam terdiri dari beberapa lapis sel parenkimatis mengel ilingi ruang ovarium yang di dalamnya terdapat ovulum. • Ruang ovarium dapat terdiri dari satu atau lebih tergantung jumlah karpelumnya. Ovulum terdiri dari integumen dan nuselus yang bersifat parenkimatis
  • 19. Gambar penampang lintang pada gynoecium lilium
  • 20. Ginesium  Ginesium tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau berlekatan (sinkarpus), yang biasanya terdiri atas 3 bagian: (1)Ovarium (bakai buah), suatu bulatan yang berisi 1 atau lebih ovulum (bakal biji); (2)stilus (tangkai putik), yang dihasilkan dari pemanjangan dinding ovarium; (3)stigma (kepala putik), merupakan bagian di ujung stilus yang mempunyai struktur permukaan yang memungkinkan terjadinya penyerbukan.  Ovulum menempel pada daerah penebalan khusus dinding karpela yang disebut plasenta.  Ginesium (ovarium, stilus, stigma) tersusun oleh: a. ovarium: dinding bakal buah, ruang bakal buah, bakal biji, berkas pembuluh. b. Stilus, dapat berongga atau padat: jaringan dasar, parenkim, berkas pembuluh c. Stigma: menghasilkan sekret agar serbuk sari berkecambah.
  • 21. BAKAL BIJI (OVULUM) Bakal biji terdapat di dalam bakal buah  Bakal biji berkembang dari plasenta, pada bakal biji terjadi pembentukan megaspore dan perkembangan kandung lembaga. Suatu bakal biji terdiferensiasi menjadi : a. Nuselus, yaitu jaringan yang menyelubungi badan sentral dengan integument yang jumlahnya satu atau dua yang menyelubungi nuselus. b. Funikulus, yaitu tangkai yang mendukung bakal biji sedangkan bakal biji melekat pada placenta  Bakal biji mempunyai system pembuluh dan berhubungan dengan plasenta.  Bakal biji mempunyai 2 integument yaiti integument ltla:f dan dalam atau 1 integumen luar saja.  Pada jenis tertentu integument mengalami perubahan histologik terutama pada bagian epidermis dalam yang berdekatan dengan nuselus, yaitu epidermis dalam berubah menjadi lapisan nutritif atau dinamakan tapetum integument. Nuselus pada beberapa kelompok tumbuhan menjadi jaringan yang berfungsi sebagai penimbun disebut perisperm
  • 22. Perkembangan Bunga  Dapat terbentuk pada bagian apeks sumbu utama atau pada cabang lateral atau pada ke dua tempat tersebut.  Pembentukan bagian-bagian bunga sama halnya dengan pembentukan daun yaitu berasal dari adanya pembelahan periklinal pada sel yang ada dibawah protoderm atau pada protoderem itu sendiri (sering terjadi pada monokotil).  Pembelahan periklinal pertama diikuti oleh pembelahan lain termasuk pembelahan antiklinal dan primordium menjadi tonjolan yang kemudian yang kemudian menunjukan bentuk dorsiventral seperti pada primordium daun.  Sepal dan petal mirip daun dalam pembentukannya, stamen dibentuk sebagai tonjolan-tonjolan yang padat dan bagian filamen berkembang kenudian lewat pertumbuhan interkalar. Perkembangan ginesium berveriasi sehubungan dengan penyatuan karpel satu dengan lainnya dengan bagian bunga lain.
  • 23. Gametogenesis Mikrosporogenesis (proses pembentukan spora), terjadi dikepala sari Sel sporogen bermitosis berkali-kalli sel induk mikri spora miosis 1,menghasilkan 2 sel haploid miosis 2, menghasilkan 4 mikro spora berkelompok jadi 1 kariogenesis menhasilkan 4 sel masing-masing punya 2 inti (inti vegetatif&inti generatif), kemudian inti generatif membelah lagi sehingga 1 serbuk sari punya 3 inti.
  • 24. Mega sporogenesis, terjadi dalam bakal buah kandung lembaga. Sel sporogen bermitosis sel induk mega spora miosis 1,menghasilkan 2 sel haploid miosis 2, menghasilkan 4 mega spora (3 degenerasi), yang 1 mengalami mitosis 3x tanpa pembelahan plasma 8 inti dalam 1 sel (kandung lembaga muda), dilapi integumen/kulit, diujung ada liang (mikrofil) sebagai jalan masuk serbuk sari. Mega gametofit kandung lembaga yang sudah siap dibuahi.
  • 25. Perkembangan Butir Serbuk Sari Berdasarkan pada cara pembentukan dinding dan pemberahan meiosis dari ser induk serbuk, ada dua tipe perkembangan butir serbuk sari, yaitu sebagai berikut. 1. Tipe suksesif, yaitu setiap pembelahan inti diiringi dengan pembentukan dinding 2. Tipe simultan, yaitu tekanan ke arah tepi mulai berkembang hanya setelah keempat inti ctibentuk, dan pembentukan dinding menghasilkan tekanan ke arah dalam.
  • 26. Butir serbuk dari setiap tetrad terpisah satu dengan yang lain dan mereka terletak bebas di dalam kantong sari. Antara butir sari dihubungkan oleh benang yang agak liat. pada beberapa tumbuhan, misalnya Ericaceae, butir serbuk sari tetap tinggal sebagai tetrad sampai masak. pada tumbuhan tertentu, misalnya Acacia, tetrad terkumpur bersama'dalam satu kelompok, yang dapai berisi 64 butir serbuk. semua butir serbuk dari kantong digabung dalam suatu masa padat. semua butir serbuk dari kantong digabung dalam suatu masa padat yang disebut polonium.