Dokumen tersebut membahas anatomi bagian-bagian bunga seperti daun penumpu, periantium, stamen, putik, dan perkembangannya. Organ-organ tersebut terdiri atas jaringan seperti epidermis, parenkim, berkas pembuluh, dan menjalani proses seperti meiosis untuk pembentukan serbuk sari dan ovulum.
3. Daun Penumpu
Epidermis terdapat pada sisi adaksial dan abaksial
Derivat epidermis dapat berupa stomata atau trikomata
Mesofil tersusun oleh spons parenkim atau dan parenkim
palisade
Jaringan mekanik dapat berupa kolenkim atau sklerenkim.
Berkas vaskuler mirip pada daun.
Idioblas terdapat di mesofil.
4. Periantium (perhiasan bunga)
Organ paling luar adalah sepala, yang secara bersama menyusun kaliks
(kelopak bunga) yang biasanya berwarna hijau, dan ditemukan paling
bawah, tepat di atas reseptakulum.
Di sebelah dalam sepala adalah korola (mahkota bunga), yang terdiri atas
petala yang biasanya berwarna.
Apabila semua organ periantium sama, maka disebut tepala
5. Periantium (perhiasan bunga)
Periantium (perhiasan bunga): kaliks dan korolla Jaringan penyusunnya:
a. epidermis
b. Derivat Epidermis (Stomata dan trikoma)
b. mesofil
Daun kelopak dan mahkota terdiri atas parenkim dasar, daun kelopak mengandung kloroplas, namun
jarang terdiferensiasi ke dalam jaringan palisade dan jaringan bunga karang
c. berkas pengangkut
Sistem jaringan pembuluh bercabang-cabang di dalam sepal maupun petal ikatan pembuluh membentuk
system kompleks yang mirip sistem yang terdapat pada daun.
d. Dapat juga ditemukan sel berisi kristal, latisifer, sel tannin dan idioblas lainnya
e. Wama mahkota biasanya amat menarik bagi pollinator, hal ini karena adanya pigmen dalam
kloroplas yaitu karoteno id dan dalam cairan sel yaitu flavonoid terutama antosianin serta
beberapa kondisi yang dapat mengubah warna misalny a derajat keasaman cairan sel
f. Sel epidermis mahkota bunga seringkali mengandung minyak yang mudah menguap sehingga
memberikan bau harum yang khas bagi bunga
9. STAMEN
stamen atau benang sari terdiri atas filamen atau tangkai sari dan
anthera atau kotak sari di bagian distalnya
Epidermis dilengkapi dengan kutikula, trikoma kadang stoma dan stoma
yang ada mungkin tetap terbuka seperti pada hidatoda
Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar yaitu sel-sel parenkim yang
mempunyai vakuola, tanpa ruang antar sel dan sel-sel ini sering
mengandung pigmen.
10. ANTHERA
Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks terdiri atas dinding yang berlapis-lapis,
dan di bagian terdalam terdapat lokulus /mikrosporangiurn yang berisi serbuk sari
Lapisan dinding kepala sari merupakan diferensiasi dari lapisan parietal primer yang
terletak disebelah dalam epidermis
Anthera terdiri atas dua ruangan (lobus) yang menempel dan bersambungan dengan
lanjutan filamen yang disebut konektivum setiap lobus berisi serbuk sari.
Lapisan kepala sari dari luar ke dalam terdiri dari : epidermis yang kadang berpapila,
endotesium (berserabut sehingga sering disebut lamina fibrosa), lapisan tengah (terdiri
2-3 lapis sel) saat kepala sari masak lapisan ini terdesak oleh endotesiurn sehingga
lapisan ini disebut juga lapisan tertekan.
Tapetum merupakan lapisan yang terdalam dari dinding kepala sari selnya mengandung
protoplas yang padat dan punya fungsi nutritif bagi sel induk serbuk sari maupun serbuk
sari yang masih muda
11. SERBUK SARI
Serbuk sari yang telah masak keluar dari dinding antera
yang disebut stomium.
Serbuk sari berasal dari sel induk serbuk sari yang
membelah secara meiosis, dinding serbuk sari yang luar
disebut eksin dan dinding sebelah dalam disebut intin
sedang eksin terdiferensiasi menjadi neksin dan seksin.
ikatan pembuluh terdapat sepanjang filament dan
berakhir pada dasar antera atau pada jaringan
penyambung yang terdapat ditengah kedua belahan antera.
16. STIGMA
• Epidermis stigma berkelenjar dan sel-selnya kaya akan protoplasma ,pada beberapa tumbuhan
sel-sel epidermis stigma berkembang menjadi rambut rambut yang panjang dan bercabang
misalnya pada famili Gramineae.
• Stigma berkelenjar menyerupai nektarium dalam struktur dan fungsinya, lapisan epidermis dan
sub epidermis menghasilkan sekresi yang akhimya menjadi penutup di atas dinding epidermis.
Sekresi mengandung gula sedikit saja dan terutama mengandung senyawa lipida dan fenol
(antosianin, flavonoid dan asam-asam sinamat). Gula diperlukan untuk perkecambahan polen
sedangkan senyawa fenol memiliki fungsi lain seperti proteksi terhadap serangga, penolak
penyakit dan perangsang atau pencegah perkecambahan serbuk sari, hal ini mungkin berhubungan
dengan sifat kompatibel atau inkompatibel.
17. STILUS
Jaringan di bagian dalam dari stilus dinamakan jaringan
transmisi dan mempakan jalam bagi serbuk sari untuk
mencapai ovulum, jaringan tersebut menyediakan nutrisi
yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan buluh
serbuk sari yang melalui stilus. Pada tumbuhan dimana
karpel tidak menghasilkan stilus maka buluh serbuk sari
mencapai ovulum melalui rambut rambut yang terdapat
pada tepi-tepi karpel
18. OVARIUM (BAKAL BUAH)
• Struktur anatomi bakal buah terdiri dari dinding
bakal buah yang urnumnya terdiri dari satu lapis
sel dan di sebelah dalam terdiri dari beberapa
lapis sel parenkimatis mengel ilingi ruang
ovarium yang di dalamnya terdapat ovulum.
• Ruang ovarium dapat terdiri dari satu atau
lebih tergantung jumlah karpelumnya. Ovulum
terdiri dari integumen dan nuselus yang bersifat
parenkimatis
20. Ginesium
Ginesium tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau berlekatan (sinkarpus),
yang biasanya terdiri atas 3 bagian:
(1)Ovarium (bakai buah), suatu bulatan yang berisi 1 atau lebih ovulum (bakal
biji);
(2)stilus (tangkai putik), yang dihasilkan dari pemanjangan dinding ovarium;
(3)stigma (kepala putik), merupakan bagian di ujung stilus yang mempunyai
struktur permukaan yang memungkinkan terjadinya penyerbukan.
Ovulum menempel pada daerah penebalan khusus dinding karpela yang
disebut plasenta.
Ginesium (ovarium, stilus, stigma) tersusun oleh:
a. ovarium: dinding bakal buah, ruang bakal buah, bakal biji, berkas
pembuluh.
b. Stilus, dapat berongga atau padat: jaringan dasar, parenkim, berkas
pembuluh
c. Stigma: menghasilkan sekret agar serbuk sari berkecambah.
21. BAKAL BIJI (OVULUM)
Bakal biji terdapat di dalam bakal buah
Bakal biji berkembang dari plasenta, pada bakal biji terjadi pembentukan megaspore
dan perkembangan kandung lembaga. Suatu bakal biji terdiferensiasi menjadi :
a. Nuselus, yaitu jaringan yang menyelubungi badan sentral dengan integument
yang jumlahnya satu atau dua yang menyelubungi nuselus.
b. Funikulus, yaitu tangkai yang mendukung bakal biji sedangkan bakal biji melekat pada
placenta
Bakal biji mempunyai system pembuluh dan berhubungan dengan plasenta.
Bakal biji mempunyai 2 integument yaiti integument ltla:f dan dalam atau 1 integumen
luar saja.
Pada jenis tertentu integument mengalami perubahan histologik terutama pada bagian
epidermis dalam yang berdekatan dengan nuselus, yaitu epidermis dalam berubah
menjadi lapisan nutritif atau dinamakan tapetum integument. Nuselus pada beberapa
kelompok tumbuhan menjadi jaringan yang berfungsi sebagai penimbun disebut perisperm
22. Perkembangan Bunga
Dapat terbentuk pada bagian apeks sumbu utama atau pada cabang lateral atau pada ke dua
tempat tersebut.
Pembentukan bagian-bagian bunga sama halnya dengan pembentukan daun yaitu berasal dari
adanya pembelahan periklinal pada sel yang ada dibawah protoderm atau pada protoderem itu
sendiri (sering terjadi pada monokotil).
Pembelahan periklinal pertama diikuti oleh pembelahan lain termasuk pembelahan antiklinal dan
primordium menjadi tonjolan yang kemudian yang kemudian menunjukan bentuk dorsiventral
seperti pada primordium daun.
Sepal dan petal mirip daun dalam pembentukannya, stamen dibentuk sebagai tonjolan-tonjolan
yang padat dan bagian filamen berkembang kenudian lewat pertumbuhan interkalar.
Perkembangan ginesium berveriasi sehubungan dengan penyatuan karpel satu dengan lainnya
dengan bagian bunga lain.
23. Gametogenesis
Mikrosporogenesis (proses pembentukan spora), terjadi
dikepala sari Sel sporogen bermitosis berkali-kalli sel induk
mikri spora miosis 1,menghasilkan 2 sel haploid miosis 2,
menghasilkan 4 mikro spora berkelompok jadi 1
kariogenesis menhasilkan 4 sel masing-masing punya 2 inti
(inti vegetatif&inti generatif), kemudian inti generatif
membelah lagi sehingga 1 serbuk sari punya 3 inti.
24. Mega sporogenesis, terjadi dalam bakal buah kandung
lembaga. Sel sporogen bermitosis sel induk mega spora
miosis 1,menghasilkan 2 sel haploid miosis 2, menghasilkan
4 mega spora (3 degenerasi), yang 1 mengalami mitosis 3x
tanpa pembelahan plasma 8 inti dalam 1 sel (kandung
lembaga muda), dilapi integumen/kulit, diujung ada liang
(mikrofil) sebagai jalan masuk serbuk sari. Mega gametofit
kandung lembaga yang sudah siap dibuahi.
25. Perkembangan Butir Serbuk Sari
Berdasarkan pada cara pembentukan dinding dan pemberahan
meiosis dari ser induk serbuk, ada dua tipe perkembangan butir
serbuk sari, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe suksesif, yaitu setiap pembelahan inti diiringi dengan
pembentukan dinding
2. Tipe simultan, yaitu tekanan ke arah tepi mulai berkembang
hanya setelah keempat inti ctibentuk, dan pembentukan
dinding menghasilkan tekanan ke arah dalam.
26. Butir serbuk dari setiap tetrad terpisah satu dengan yang
lain dan mereka terletak bebas di dalam kantong sari. Antara
butir sari dihubungkan oleh benang yang agak liat. pada
beberapa tumbuhan, misalnya Ericaceae, butir serbuk sari
tetap tinggal sebagai tetrad sampai masak. pada tumbuhan
tertentu, misalnya Acacia, tetrad terkumpur bersama'dalam
satu kelompok, yang dapai berisi 64 butir serbuk. semua
butir serbuk dari kantong digabung dalam suatu masa padat.
semua butir serbuk dari kantong digabung dalam suatu masa
padat yang disebut polonium.