SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Long Term Memory
Long Term memory
  “sebuah kapasitas besar,berisi memori
mengenai pengalaman-pengalaman, berupa
kumpulan informasi yang diterima sepanjang
            hidup seseorang”

“sebuah sistem di otak kita yang berfungsi untuk
  menyimpan secara permanen, mengatur, dan
memanggil kembali informasi-informasi diwaktu
berikutnya. Seringkali informasi yang disimpan di
    long-term memory akan dapat kita ingat
                sepanjang hidup”
Memori jangka panjang dapat dibagi
      dalam tiga kategori :


Memori episodik



Memori semantik


Memori prosedural
"Knowledge is experience; everything else is just information." -- Albert Einstein
Level Pengolahan

Efek konteks :
Spesifisitas Encoding

 Emosi, Mood dan Memori

Perbedaan Individu:
Tujuan Sosial dan Memori
LEVEL OF PROCESSING
v   • Is the word in capital letters?     BOOK
    • Would the word fit this sentence:
v     “I saw a_____in a pond ”?           duck
    • Does the word rhyme with BLUE?      Safe
v   • Does the word rhyme with FREIGHT?   Weight
    • Is the word in small letters?       SNOW
v   • Is the word in capital letters?     FOX
• Depth-of-Processing Approach
Fergus Craik & Robert Lockhart (1972) :
“pemaknaan dalam pengolahan informasi
  menyebabkan retensi permanen daripada
  sekedar pengolahan sensori”
Pembahasan:
-Level pengolahan dan memori
-Level pengolahan dan efek self-reference
• level yang lebih dalam dari pengolahan
  menghasilkan recall yang lebih baik.
• Faktor –faktor yang dapat meningkatkan
  recall pada Level kedalaman pengolahan
   1. Distinctiveness (kekhasan)
   2. Elaboration (uraian yang panjang lebar)
• anda akan mengingat lebih banyak informasi
  jika anda mencoba mengaitkan informasi
  kepada diri anda sendiri (Burns, 2006, Gillihan
  & Farah, 2005; Rogers et al., 1977;
  Schmidt, 2006)
• Penelitian rujukan
  1. T.B Rogers dkk.(1977)
  2. Bellezza (1992)
  3. Thompson (1996)
  4. Symons dan Johson (1997)  Meta analsis
• Faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk efek
  self reference.
 1. Isyarat
 2. Instruksi
 3. Latihan

 Beberapa faktor utama bekerja sama membantu
      anda me-recall materi yang berkaitan
            dengan diri anda sendiri
Home
Efek konteks:
           Spesifisitas Encoding
• Prinsip Spesifisitas Encoding :
    Recall lebih baik jika konteks pengambilan
    kembali (retrieval) serupa dengan konteks
    pengkodean (encoding). (Brown &
    Craik, 2000; Naire, 2005; Tulving &
    Rosenbaum, 2006).
• efek spesifisitas encoding berlangsung dalam
  tugas memori sebagai berikut :
  a) menilai kemampuan recall
  b) menggunakan peristiwa kehidupan nyata
  c) mengkaji peristiwa yang telah lama terjadi




Home
Emosi, Mood dan Memori
• orang pada umumnya lebih akurat mengingat
  rangsangan yang menyenangkan daripada stimuli yang
  tidak menyenangkan
• orang mengingat sedikit informasi saat melihat materi
  yang diputar selama program kekerasan di televisi
• memori yang tidak menyenangkan tumbuh lebih netral
  dari waktu ke waktu, dibandingkan memori yang
  menyenangkan.
• Memori lebih akurat ketika materi yang akan dipelajari
  adalah sama dengan suasana hati orang tersebut
  mood kongkruen
Home
Perbedaan Individu:
        Tujuan Sosial dan Memori
 • Tujuan sosial berarti gaya berinteraksi kita
   dengan orang lain, dalam bentuk
   persahabatan dan hubungan antar personal
   lainnya.
 • karakteristik personal seseorang dapat
   merepresentasikan pola pemikirannya.
   Khususnya, tujuan sosialnya berpengaruh
   dengan item yang akan mereka ingat.

Home
http://www.dialogueonlearning.tc3.edu/model/environment/images/brainfunction3.gif
RETRIEVAL IN LONG TERM MEMORY
ASUMSI :


“ PROSES KOGNISI KITA ADALAH
  AKTIF, BUKAN PASIF”
By Tiffany Davis, Meghann Hummel, and Kay Sauers (2006).
David Sousa (2001) and Patricia Wolfe (2001) :
how the brain takes in information from the environment and
processes it.
Yourself sitting in a crowded subway or bus. You
don't look at each person thinking that you will
need to recognize them should you meet them
again. But if suddenly a familiar face appears, the
sensory register determines from past experience
that this is important information and passes it on
to the immediate memory, represented by the
door, which opens to begin processing the data.
Episodic
                Eksplisit
              (declarative)
                                   Semantic


Long Term                         Procedural
 Memory
                                  Emotional
                                 conditioning
                Implisit
            (non-declarative)
                                Primming effect



                                Condition reflex
TUGAS MEMORI EKSPLISIT
• RECALL
• RECOGNITION
Hafalkan kata-kata di bawah ini !
  picture           amount
commerce             fellow
 motion              advice
  village            dozen
  vessel             flower
 window             kitchen
 number            bookstore
   horse            custom
!
-
-
-
-
-
kata-kata mana yang termasuk di
         dalam daftar ??
   woodpile           napkin
    leaflet            fellow
    fitness           picture
   number              dozen
    butter            people
    motion            kitchen
     table           bookstore
     horse            advice
TUGAS MEMORI IMPLISIT
• WORD COMPLETION
• REPETITION PRIMMING
LENGKAPI HURUF YANG HILANG DARI
     KATA-KATA DI BAWAH INI
   V_s_e_
    e s l        N_t_b_o_
                  o e o k

   Le t r
    _t_e_        C_m_e_c_
                  o m r e

   P_a s i
    l _t _c      H_m_w_r_
                  o e ok

   M _ t_ o_
     o i n       A_v_c_
                  d i e
REPETITION PRIMMING
• Sebutkan dua jenis rumah tradisional!
• Sebutkan tiga jenis hewan invertebrata!
• Sebutkan tiga macam adaptasi makhluk
  hidup!
DISOSIASI
Terjadi ketika sebuah variabel memiliki efek
 dengan Uji A, dan efek sebaliknya jika diukur
 dengan Uji B

Depth of processing memberikan efek positif
 pada tugas memori eksplisit, namun memberikan
 efek netral/negatif pada tugas memori implisit
 (Jones,1999;Richardson-Klavehn, 1999;
 Richardson-Klavehn&Gardiner,1998)
EXPERTISE
• Sifat konteks-spesifik keahlian
   Seorang ahli mengingat materi dalam bidangnya lebih akurat
    secara bermakna dibandingkan yang bukan bidangnya.
• Keunggulan kognitif seorang ahli vs pemula
   1.   Organisasi pengetahuan yang baik
   2.   Memiliki “kepingan materi” yang lebih banyak disertai
        beragam kombinasinya
   3.   Lebih banyak memiliki gambar visual yang hidup
   4.   Kemampuan “distinguish” yang baik selama encoding
   5.   Kesempatan “berlatih” lebih banyak  experience
   6.   Lebih baik dalam merekonstruksi bagian yang hilang, dimana
        pasangan materi yang sebagiannya mereka ingat
   7.   Lebih terampil memprediksi masalah terkait bidangnya
OWN-RACE BIAS
• Kemampuan untuk mengidentifikasi anggota
  kelompok etnisnya sendiri daripada kelompok
  etnis lainnya (Brigham et al,2007; Meissner et
  al,2005; Walker&Hewstone,2006)
= other race effect
= cross-race effect
AMNESIA
AMNESIA RETROGRADE
• Kehilangan memori tentang kejadian yang terjadi
  sebelum kerusakan otak (Brown,2002;Meeter et
  al,2006; Meeter&Murre2004)

AMNESIA ANTEROGRADE
• Kehilangan memori untuk peristiwa-peristiwa
  yang terjadi setelah kerusakan otak (Kalat,2007)
Autobiographycal
      Memories
Memori Autobiografi
• Memori tentang hal yang berkaitan dengan
  diri sendiri
• Dapat berupa : narasi lisan, visual
  peristiwa, reaksi emosional dan informasi
  prosedural
        Penting              menentukan


   Identitas, sejarah dan konsep DIRI
Kajian memori autobiografi memiliki
  tantangan yang spesifik terutama
   dalam menjaga validitas ekologi
• Beberapa tema kajian :
  – Ingatan migran Latin
  – Cerita tentang tema kehidupan
  – Kegagalan dalam mengingat
  – Ketepatan memori suara
  – Studi pencitraan
Paradigma penting....
• Adanya kemampuan mengingat informasi
  variatif secara akurat
• Kesalahan dalam mengingat lebih sering
  terjadi pada rincian periperal kejadian atau
  informasi spesifik dari kejadian yang biasa
• Informasi saling berbaur, kognisi aktif dalam
  memproses informasi seiring waktu
Skema




              Memori
            Autobiografi
 Memori                    Monitoring
Flashbulb                   sumber
Skema
• Memori tentang peristiwa biasa/rutin/umum
  hingga terpetakan dan terpola
• Digunakan dalam memandu ingatan
• Dideteksi saat bercerita tentang diri sendiri

Bias konsistensi  distorsi pada skema masa lalu
akibat dramatisasi agar konsistensi dengan
keyakinan & sudut pandang yang terbentuk saat ini
Apakah Anda pernah MENCONTEK???
Monitoring Sumber
•   Mengidentifikasi asal memori dan keyakinan
•   Melibatkan pemilihan dan penilaian informasi
•   Dipengaruhi bias positif
•   Kesalahan dalam monitoring sumber dapat
    mengaburkan fakta dan khayalan
TRAGEDI
  9/11
Memori Flashbulb
• Memori tentang kejadian
  emosional, mengejutkan
• Mempengaruhi retensi dari peristiwa biasa
  yang terjadi bersamaan
• Seiring waktu, konsistensi detail peristiwa
  makin berkurang
“kesakisian saksi mata”
Implikasi Kajian Memori Autobiografi
Fakta...
 75 % orang telah
 dinyatakan bersalah
 oleh pengadilan di
 Amerika Serikat
 karena kesaksian saksi
 mata yang keliru
 (Castelli, 2006)
Saksi mata..
   Diminta dengan jujur
    mengingat dan
    mengungkapkan memori
    tentang suatu peristiwa
    yang berkaitan langsung
    dengan dirinya dan
    “kasus”
POST-EVENT MISINFORMATION EFFECT
   Informasi keliru tentang suatu peristiwa memutus
    memori yang benar tentang peristiwa tersebut.

   Berkaitan dengan gangguan Retroaktif
       Kesulitan dalam mengingat materi yang lama karena
        proses belajar materi baru.


   Berkaitan dengan kesalahan monitoring sumber
Akurasi kesaksian

 Dipengaruhi faktor....

 Jeda waktu antara kejadian dan kesaksian
 Informasi keliru namun masuk akal
 Tekanan sosial
 Umpan balik positif
Tidak terdapat korelasi kuat
 antara keyakinan seseorang
akan suatu informasi dengan
       akurasi memori
Recovered Memory/False Memory
• Perspektif Recovered       • Perspektif False
  Memory                       Memory
   – Memori bisa dilupakan      – Memori tidak bisa
     dan dipulihkan               dilupakan, tapi dapat
                                  di”manipulasi”
MAKAN
MALAM
GEMUK
 SESAK
 ASMA
  OBAT
 TIDUR
 GELAP
 LELAH
 KUYU
 BASAH
LEMBAB
  UAP
EMBUN
  RAGI
SUP
 LANGIT
  SUKA
   AIR
  MAS
  UANG
GELANG
  BANG
NASABAH
  TANK
  PALU
  PAKU
 PAPAN
 RANTAI
 HUJAN
Refleksi dalam pembelajaran..
• Pentingnya konstruktivisme
• Peserta didik memiliki kognisi yang senantiasa
  aktif
• Pembelajaran dirancang dan disajikan dengan
  mempertimbangkan karakter kognisi peserta
  didik
• Memaknai pembelajaran dalam perspektif
  metakognisi
Memori manusia itu...
fleksibel dan kompleks

More Related Content

Similar to Ltm fixxx

Laporan Praktikum Memori
Laporan Praktikum MemoriLaporan Praktikum Memori
Laporan Praktikum Memori
Asrie Savitri
 
MEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptx
MEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptxMEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptx
MEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptx
LorddRangga
 
Hipnoparenting mataram
Hipnoparenting mataramHipnoparenting mataram
Hipnoparenting mataram
Edy Muljana
 
141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting
Wirhan Karwa
 

Similar to Ltm fixxx (20)

Laporan Praktikum Memori
Laporan Praktikum MemoriLaporan Praktikum Memori
Laporan Praktikum Memori
 
Kesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaranKesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaran
 
MEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptx
MEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptxMEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptx
MEMORY AND MEMORY PROCESES MATEMATIKA.pptx
 
Pemikiran dalam Psikologi Pendidikan
Pemikiran dalam Psikologi PendidikanPemikiran dalam Psikologi Pendidikan
Pemikiran dalam Psikologi Pendidikan
 
Daya Ingat Status Mental Psikiatriiii.pptx
Daya Ingat Status Mental Psikiatriiii.pptxDaya Ingat Status Mental Psikiatriiii.pptx
Daya Ingat Status Mental Psikiatriiii.pptx
 
Hipnoparenting mataram
Hipnoparenting mataramHipnoparenting mataram
Hipnoparenting mataram
 
Subjective Experience of NLP Communication Model
Subjective Experience of NLP Communication ModelSubjective Experience of NLP Communication Model
Subjective Experience of NLP Communication Model
 
141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting
 
TUGAS 2.pptx
TUGAS 2.pptxTUGAS 2.pptx
TUGAS 2.pptx
 
TUGAS 2.pptx
TUGAS 2.pptxTUGAS 2.pptx
TUGAS 2.pptx
 
memori
memorimemori
memori
 
Mengembangkan kepemimpinan pribadi
Mengembangkan kepemimpinan pribadiMengembangkan kepemimpinan pribadi
Mengembangkan kepemimpinan pribadi
 
Sistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentSistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for student
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikir
 
Memorya
MemoryaMemorya
Memorya
 
Mengembangkan kepemimpinan pribadi
Mengembangkan kepemimpinan pribadiMengembangkan kepemimpinan pribadi
Mengembangkan kepemimpinan pribadi
 
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptxElaborasi  Pemahaman  dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
Elaborasi Pemahaman dan Rencana Aksi Nyata-KSE.pptx
 
Memori dan Berpikir
Memori dan BerpikirMemori dan Berpikir
Memori dan Berpikir
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 

Ltm fixxx

  • 2. Long Term memory “sebuah kapasitas besar,berisi memori mengenai pengalaman-pengalaman, berupa kumpulan informasi yang diterima sepanjang hidup seseorang” “sebuah sistem di otak kita yang berfungsi untuk menyimpan secara permanen, mengatur, dan memanggil kembali informasi-informasi diwaktu berikutnya. Seringkali informasi yang disimpan di long-term memory akan dapat kita ingat sepanjang hidup”
  • 3. Memori jangka panjang dapat dibagi dalam tiga kategori : Memori episodik Memori semantik Memori prosedural
  • 4. "Knowledge is experience; everything else is just information." -- Albert Einstein
  • 5. Level Pengolahan Efek konteks : Spesifisitas Encoding Emosi, Mood dan Memori Perbedaan Individu: Tujuan Sosial dan Memori
  • 6. LEVEL OF PROCESSING v • Is the word in capital letters? BOOK • Would the word fit this sentence: v “I saw a_____in a pond ”? duck • Does the word rhyme with BLUE? Safe v • Does the word rhyme with FREIGHT? Weight • Is the word in small letters? SNOW v • Is the word in capital letters? FOX
  • 7. • Depth-of-Processing Approach Fergus Craik & Robert Lockhart (1972) : “pemaknaan dalam pengolahan informasi menyebabkan retensi permanen daripada sekedar pengolahan sensori” Pembahasan: -Level pengolahan dan memori -Level pengolahan dan efek self-reference
  • 8. • level yang lebih dalam dari pengolahan menghasilkan recall yang lebih baik. • Faktor –faktor yang dapat meningkatkan recall pada Level kedalaman pengolahan 1. Distinctiveness (kekhasan) 2. Elaboration (uraian yang panjang lebar)
  • 9. • anda akan mengingat lebih banyak informasi jika anda mencoba mengaitkan informasi kepada diri anda sendiri (Burns, 2006, Gillihan & Farah, 2005; Rogers et al., 1977; Schmidt, 2006)
  • 10. • Penelitian rujukan 1. T.B Rogers dkk.(1977) 2. Bellezza (1992) 3. Thompson (1996) 4. Symons dan Johson (1997)  Meta analsis
  • 11. • Faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk efek self reference. 1. Isyarat 2. Instruksi 3. Latihan Beberapa faktor utama bekerja sama membantu anda me-recall materi yang berkaitan dengan diri anda sendiri Home
  • 12. Efek konteks: Spesifisitas Encoding • Prinsip Spesifisitas Encoding : Recall lebih baik jika konteks pengambilan kembali (retrieval) serupa dengan konteks pengkodean (encoding). (Brown & Craik, 2000; Naire, 2005; Tulving & Rosenbaum, 2006).
  • 13. • efek spesifisitas encoding berlangsung dalam tugas memori sebagai berikut : a) menilai kemampuan recall b) menggunakan peristiwa kehidupan nyata c) mengkaji peristiwa yang telah lama terjadi Home
  • 14. Emosi, Mood dan Memori • orang pada umumnya lebih akurat mengingat rangsangan yang menyenangkan daripada stimuli yang tidak menyenangkan • orang mengingat sedikit informasi saat melihat materi yang diputar selama program kekerasan di televisi • memori yang tidak menyenangkan tumbuh lebih netral dari waktu ke waktu, dibandingkan memori yang menyenangkan. • Memori lebih akurat ketika materi yang akan dipelajari adalah sama dengan suasana hati orang tersebut mood kongkruen Home
  • 15. Perbedaan Individu: Tujuan Sosial dan Memori • Tujuan sosial berarti gaya berinteraksi kita dengan orang lain, dalam bentuk persahabatan dan hubungan antar personal lainnya. • karakteristik personal seseorang dapat merepresentasikan pola pemikirannya. Khususnya, tujuan sosialnya berpengaruh dengan item yang akan mereka ingat. Home
  • 17. RETRIEVAL IN LONG TERM MEMORY ASUMSI : “ PROSES KOGNISI KITA ADALAH AKTIF, BUKAN PASIF”
  • 18. By Tiffany Davis, Meghann Hummel, and Kay Sauers (2006).
  • 19. David Sousa (2001) and Patricia Wolfe (2001) : how the brain takes in information from the environment and processes it.
  • 20. Yourself sitting in a crowded subway or bus. You don't look at each person thinking that you will need to recognize them should you meet them again. But if suddenly a familiar face appears, the sensory register determines from past experience that this is important information and passes it on to the immediate memory, represented by the door, which opens to begin processing the data.
  • 21. Episodic Eksplisit (declarative) Semantic Long Term Procedural Memory Emotional conditioning Implisit (non-declarative) Primming effect Condition reflex
  • 22.
  • 23.
  • 24. TUGAS MEMORI EKSPLISIT • RECALL • RECOGNITION
  • 25. Hafalkan kata-kata di bawah ini ! picture amount commerce fellow motion advice village dozen vessel flower window kitchen number bookstore horse custom
  • 27. kata-kata mana yang termasuk di dalam daftar ?? woodpile napkin leaflet fellow fitness picture number dozen butter people motion kitchen table bookstore horse advice
  • 28. TUGAS MEMORI IMPLISIT • WORD COMPLETION • REPETITION PRIMMING
  • 29. LENGKAPI HURUF YANG HILANG DARI KATA-KATA DI BAWAH INI V_s_e_ e s l N_t_b_o_ o e o k Le t r _t_e_ C_m_e_c_ o m r e P_a s i l _t _c H_m_w_r_ o e ok M _ t_ o_ o i n A_v_c_ d i e
  • 30. REPETITION PRIMMING • Sebutkan dua jenis rumah tradisional! • Sebutkan tiga jenis hewan invertebrata! • Sebutkan tiga macam adaptasi makhluk hidup!
  • 31.
  • 32. DISOSIASI Terjadi ketika sebuah variabel memiliki efek dengan Uji A, dan efek sebaliknya jika diukur dengan Uji B Depth of processing memberikan efek positif pada tugas memori eksplisit, namun memberikan efek netral/negatif pada tugas memori implisit (Jones,1999;Richardson-Klavehn, 1999; Richardson-Klavehn&Gardiner,1998)
  • 33. EXPERTISE • Sifat konteks-spesifik keahlian Seorang ahli mengingat materi dalam bidangnya lebih akurat secara bermakna dibandingkan yang bukan bidangnya. • Keunggulan kognitif seorang ahli vs pemula 1. Organisasi pengetahuan yang baik 2. Memiliki “kepingan materi” yang lebih banyak disertai beragam kombinasinya 3. Lebih banyak memiliki gambar visual yang hidup 4. Kemampuan “distinguish” yang baik selama encoding 5. Kesempatan “berlatih” lebih banyak  experience 6. Lebih baik dalam merekonstruksi bagian yang hilang, dimana pasangan materi yang sebagiannya mereka ingat 7. Lebih terampil memprediksi masalah terkait bidangnya
  • 34. OWN-RACE BIAS • Kemampuan untuk mengidentifikasi anggota kelompok etnisnya sendiri daripada kelompok etnis lainnya (Brigham et al,2007; Meissner et al,2005; Walker&Hewstone,2006) = other race effect = cross-race effect
  • 35. AMNESIA AMNESIA RETROGRADE • Kehilangan memori tentang kejadian yang terjadi sebelum kerusakan otak (Brown,2002;Meeter et al,2006; Meeter&Murre2004) AMNESIA ANTEROGRADE • Kehilangan memori untuk peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah kerusakan otak (Kalat,2007)
  • 36. Autobiographycal Memories
  • 37. Memori Autobiografi • Memori tentang hal yang berkaitan dengan diri sendiri • Dapat berupa : narasi lisan, visual peristiwa, reaksi emosional dan informasi prosedural Penting menentukan Identitas, sejarah dan konsep DIRI
  • 38. Kajian memori autobiografi memiliki tantangan yang spesifik terutama dalam menjaga validitas ekologi • Beberapa tema kajian : – Ingatan migran Latin – Cerita tentang tema kehidupan – Kegagalan dalam mengingat – Ketepatan memori suara – Studi pencitraan
  • 39. Paradigma penting.... • Adanya kemampuan mengingat informasi variatif secara akurat • Kesalahan dalam mengingat lebih sering terjadi pada rincian periperal kejadian atau informasi spesifik dari kejadian yang biasa • Informasi saling berbaur, kognisi aktif dalam memproses informasi seiring waktu
  • 40. Skema Memori Autobiografi Memori Monitoring Flashbulb sumber
  • 41. Skema • Memori tentang peristiwa biasa/rutin/umum hingga terpetakan dan terpola • Digunakan dalam memandu ingatan • Dideteksi saat bercerita tentang diri sendiri Bias konsistensi  distorsi pada skema masa lalu akibat dramatisasi agar konsistensi dengan keyakinan & sudut pandang yang terbentuk saat ini
  • 42. Apakah Anda pernah MENCONTEK???
  • 43. Monitoring Sumber • Mengidentifikasi asal memori dan keyakinan • Melibatkan pemilihan dan penilaian informasi • Dipengaruhi bias positif • Kesalahan dalam monitoring sumber dapat mengaburkan fakta dan khayalan
  • 45. Memori Flashbulb • Memori tentang kejadian emosional, mengejutkan • Mempengaruhi retensi dari peristiwa biasa yang terjadi bersamaan • Seiring waktu, konsistensi detail peristiwa makin berkurang
  • 46.
  • 47. “kesakisian saksi mata” Implikasi Kajian Memori Autobiografi
  • 48. Fakta...  75 % orang telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Amerika Serikat karena kesaksian saksi mata yang keliru (Castelli, 2006)
  • 49.
  • 50. Saksi mata..  Diminta dengan jujur mengingat dan mengungkapkan memori tentang suatu peristiwa yang berkaitan langsung dengan dirinya dan “kasus”
  • 51. POST-EVENT MISINFORMATION EFFECT  Informasi keliru tentang suatu peristiwa memutus memori yang benar tentang peristiwa tersebut.  Berkaitan dengan gangguan Retroaktif  Kesulitan dalam mengingat materi yang lama karena proses belajar materi baru.  Berkaitan dengan kesalahan monitoring sumber
  • 52. Akurasi kesaksian Dipengaruhi faktor....  Jeda waktu antara kejadian dan kesaksian  Informasi keliru namun masuk akal  Tekanan sosial  Umpan balik positif
  • 53. Tidak terdapat korelasi kuat antara keyakinan seseorang akan suatu informasi dengan akurasi memori
  • 54. Recovered Memory/False Memory • Perspektif Recovered • Perspektif False Memory Memory – Memori bisa dilupakan – Memori tidak bisa dan dipulihkan dilupakan, tapi dapat di”manipulasi”
  • 55. MAKAN MALAM GEMUK SESAK ASMA OBAT TIDUR GELAP LELAH KUYU BASAH LEMBAB UAP EMBUN RAGI
  • 56.
  • 57. SUP LANGIT SUKA AIR MAS UANG GELANG BANG NASABAH TANK PALU PAKU PAPAN RANTAI HUJAN
  • 58.
  • 59. Refleksi dalam pembelajaran.. • Pentingnya konstruktivisme • Peserta didik memiliki kognisi yang senantiasa aktif • Pembelajaran dirancang dan disajikan dengan mempertimbangkan karakter kognisi peserta didik • Memaknai pembelajaran dalam perspektif metakognisi