2. IDENTIFIKASI ISU
1. Maraknya kasus narkoba di kabupaten klaten
Survei nasional pada 2021 mendapati bahwa prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia meningkat 0,15 persen. Menurut Kepala
Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, survei tersebut dilakukan oleh BNN, Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Disebutkan kondisi penduduk Indonesia yang terpapar narkotika, pertama adalah
kelompok yang pernah mengonsumsi narkotika sebanyak 4.534.744 pada 2019. Angka ini naik menjadi 4.827.619 pada 2021. Kedua,
kelompok setahun pemakai yakni 3.419.188 pada 2019 meningkat menjadi 3.662.646 pada 2021. "Dengan demikian bisa kita menarik
kesimpulan prevalensi mengalami kenaikan yakni pada 2019 sebesar 1,8% menjadi 1,95% pada tahun 2021 berarti kenaikan 0,15%,"
katanya.
Sedangkan diklaten sendiri Satnarkoba Polres Klaten meringkus 60 tersangka kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang Januari-September
2021. Pengungkapkan kasus yang dilakukan Satnarkoba Polres Klaten itu sempat menduduki peringkat ketiga di jajaran Polda Jateng
Sumber video 1 : https://www.youtube.com/watch?v=d2r61jhuA8Q (Ungkap Kasus Peredaran Narkoba | 9 Orang Ditangkap | POLRES
KLATEN BERANTAS NARKOBA)
Sumber artikel : https://karanganyarnews.pikiran-rakyat.com/solo-raya/pr-1904749908/umkla-kampus-tangguh-bersinar-klaten-ranking-3-
ungkap-kasus-narkoba
3. IDENTIFIKASI ISU
2. Kelompok separatisme KKB papua
Sumber video 1 : https://www.youtube.com/watch?v=xJ4cjgYP01Y (TNI-Polri Evakuasi Korban Penembakan
Kelompok Separatis Teroris di Papua, 8 Orang Diduga Meninggal)
Terorisme merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi karena masalah tersebut mampu mengancam
eksistensi negara. Terorisme menjadi ancaman bagi indonesia yang mengakibatkan gangguan keamanan bagi
masyarakat luas. Hal ini dapat mengakibatkan hambatan ekonomi, sosial dan pembangunan.
Jumlah tersangka terorisme di Indonesia kembali meningkat sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), ada 370 tersangka terorisme di Tanah Air pada 2021. Padahal,
jumlah tersangka terorisme pada tahun sebelumnya sebanyak 232 tersangka. Ini artinya, ada kenaikan 59,48%
dibanding 2020. Meskipun meningkat, jumlah aksi terror menurun 7 kasus atau 53,8% tahun lalu. Rinciannya,
kasus teror terjadi sebanyak 13 aksi pada 2020, sedangkan hanya ada 6 aksi terorisme pada 2021. Secara tren,
jumlah tersangka terorisme cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Jumlah tersangka terorisme terbanyak
dalam lima tahun terakhir terjadi pada 2018, yaitu mencapai 396 tersangka, sedangkan jumlah tersangka
terorisme paling sedikit pada 2017 sebanyak 176 tersangka.
4. IDENTIFIKASI ISU
3. Meningkatnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak
Penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan
oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Karena selain dapat menginfeksi hewan ternak
ruminansia virus juga dapat menginfeksi rusa, Menurut informasi yang diterima, PMK sudah menyebar ke 15 provinsi
dalam waktu yang cepat. Virus ini memiliki waktu inkubasi dalam kurun waktu 2-14 hari. Dalam beberapa kasus,
tanda gejalanya sudah muncul dalam waktu kurang dari 24 jam setelah virus menginfeksi.
Penularan penyakit mulut dan kaki yang cepat menyebabkan ratusan sapi di kabupaten klaten suspect penyakit
mulut dan kuku. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Widiyanti, per
15 Juni 2022 kemarin, sapi yang terkena suspect ada 700 ekor lebih. Namun, tren kesembuhan juga meningkat,
yaitu sekitar 16 persen. Pihaknya berharap, para peternak dan pedagang sapi agar lebih berhati-hati untuk membeli
hewan ternak dari wilayah lain.
Sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=mHdD89heGAk (PMK Meluas, Ratusan Sapi di Klaten Dinyatakan
Suspect)
5. IDENTIFIKASI ISU
4. Meningkatnya kembali kasus covid 19 di Indonesia
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mewanti-wanti masyarakat tetap waspada dengan penularan SARS-CoV-2. Kasus harian Covid-
19 pada Rabu (13/7), tercatat naik enam kali lipat jika dibandingkan dengan kasus harian satu bulan lalu.. Kemarin, pemerintah mencatat ada
penambahan 3.822 kasus positif Covid-19. Sementara pada 12 Juni, penambahan hanya 551 kasus positif. "Angka ini meningkat 6 kali lipat jika
dibandingkan tepat pada sebulan lalu, yaitu 12 Juni di mana kasus harian kita masih sebesar 551 kasus dalam satu hari," kata Juru Bicara
Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Rabu (13/7). Menurut Wiku, kenaikan kasus positif ini berimbas pada meningkatnya
kasus aktif. Per 12 Juli 2022, kasus aktif menembus angka 20 ribu kasus. Angka tersebut naik empat kali lipat dari bulan lalu yang tercatat
sekitar 4 ribu kasus aktif. Kondisi itu juga menyebabkan angka persentase kasus positif atau positivity rate mingguan pada pekan kedua Juli
mencapai 5,12 persen. Jumlah tersebut telah melampaui ambang batas aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5
persen. "Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai segera. Karena, artinya tingkat penularan di tengah masyarakat
mulai meningkat," ujar Wiku. Wiku meminta warga tetap memakai masker baik di dalam maupun luar ruangan dan menerapkan pola hidup bersih
dan sehat (PHBS). Ia menyebut warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan tetap berpotensi tertular Covid-19 meski sudah mendapatkan
vaksinasi hingga dosis ketiga. "Nyatanya data dan fakta menunjukkan bahwa orang yang tidak menjalankan hal tersebut [patuh pada protokol
kesehatan] dapat kembali tertular walaupun sudah divaksin booster," katanya.
Sumber video:
1. https://www.youtube.com/watch?v=j_hbX9vzfdE (Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 13 Juli 2022)
2. https://www.youtube.com/watch?v=Jtife4wQFtA (Covid-19 Meningkat 30 Persen dalam Sepekan, WHO Putuskan Pandemi Jadi Darurat
Kesehatan Masyarakat)
Sumber Berita :
1. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220714083950-20-821329/kasus-harian-covid-19-naik-6-kali-lipat-satgas-minta-warga-
waspada (Kasus Harian Covid-19 Naik 6 Kali Lipat, Satgas Minta Warga Waspada)
2. https://klatenkab.go.id/data-covid-13-juli-2022/ (Data Covid-19 pada tanggal 13 Juli 2022)
6. Analisis Isu
Identifikasi / Analisis (APKL)
Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternative jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
Tabel Analisis ISU metode APKL
No Isu
Kriteria (Skor)
Jumlah Peringkat
A P K L
1 Maraknya kasus narkoba di Kabupaten Klaten 5 5 5 4 19 2
2
Kelompok Separatisme Kelompok Kriminal
Bersenjata (KKB) Papua
5 5 3 2 15 4
3
Maraknya penyakit mulut dan kuku pada hewan
ternak
5 5 5 3 18 3
4. Meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia 5 5 5 5 20 1
7. Analisis Isu
Tabel Analisis ISU metode USG
Identifikasi/ Analisis Isu (USG)
Keterangan:
•Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak Masalah tersebut diselesaikan.
•Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat Dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system
atau tidak.
•Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut Berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
dibuat skor 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil
Simpulan : dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu
strategis yang perlu diselesaikan adalah Meningkatnya Kembali
kasus Covid-19 di Indonesia.
No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking
1. Maraknya kasus
narkoba di
Kabupaten Klaten
5 5 3 13 2
2. Meningkatnya
Kembali kasus
Covid-19 di
Indonesia
5 5 4 14 1
9. Gagasan Pemecahan Masalah
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
1. Sosialisasi melalui media digital kepada seluruh satgas covid daerah dan instansi
pemerintahan baik di level kementrian sampai pemerintah daerah ( terutama di
daerah dengan peningkatan kasus tinggi ) Bahwa kasus positif Covid-19 kembali
meningkat dan untuk meningkatkan kewaspadaan di area tanggung jawab masing-
masing satgas covid.
Menyelesaikan penyebab kesadaran satgas covid di beberapa tempat tentang
pentingnya memperketat Kembali protocol Kesehatan belum optimal
1. Menginstruksikan Satgas Covid19 nasional untuk
melakukan sosialisasi yang dimaksud
2. Membuat daftar prioritas daerah yang perlu
sosialisai lebih intens sesuai tingginya kasus di
daerah
3. Membuat laporan terkait dengan sosialisasi yang
dilakukan.
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh satgas covid dan ikut menyebarkan informasi sosialisasi terkait Kembali meningkatnya kasus covid-
19 din Indonesia melalui media sosial pribadi
2. Sosialisasi kepada seluruh satgas covid di daerah, dan instansi pemerintahan baik
di level kementrian sampai pemerintah daerah ( terutama di daerah dengan
peningkatan kasus tinggi ) untuk meningkatkan intensitas promosi Kesehatan untuk
menghindari kasus positif covid 19 meningkat lebih parah
Menyelesaikan penyebab Menurunnya intensitas satgas covid dalam campaign
melawan Covid-19
1. Menginstruksikan Satgas Covid19 nasional untuk
melakukan sosialisasi yang dimaksud dan membuat
target khusus di setiap daerah
2. Membuat contoh promosi Kesehatan yang relevan
pada saat ini.
3. Membuat channel khusus berupa form untk bukti
promosi Kesehatan yang sudah dilakukan di level
daerah.
4. Membuat laporan ketercapaian intensitas promosi
sesuai target yang diberikan
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Ikut meramaikan promosi protocol Kesehatan yang dilakukan pemerintah melalui media soial dan mengajak rekan serta keluarga untuk
menerapkan protocol Kesehatan
10. Gagasan Pemecahan Masalah
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
3. Menginstruksikan seluruh instansi pemerintah untuk membuat media cetak pada
fasilitas public terkait pentingnya protocol Kesehatan dengan ditambahkan informasi
update terkait meningkatnya Kembali kasus covid-19
Menyelesaikan penyebab Berkurangnya media cetak untuk memperingatkan
masyarakat ttg prokes di fasilitas publik
1. Membuat beberapa design yang dapat di edit sesuai
kebutuhan di daerah
2. Membuat media pelaporan untuk satgas covid daerah
3. Mengevaluasi secara mingguan pencapaian dari
pembuatan media cetak di fasilitas publik
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Mengidentifikasi area di OPD masing-masing dan berkonsultasi kepada atasan untuk menempelkan stiker / poster fasilitas public.
2. Mengidentifikasi area di sekitar rumah kami sendiri dan menambahkan stiker / poster sesuai desain dari pusat pada fasilitas public seperti pos
ronda ataupun taman
4. Menginstrusikan kepada seluruh instansi pemerintahan untuk menambahkan fasilitas
cuci tangan pada area public dan memperbaiki jika ada kerusakan.
Menyelesaikan penyebab Ketersediaan fasilitas cuci tangan belum optimal di semua
fasilitas publik
1. Menujuk satgas covid daerah untuk membentuk tim
untuk berkoordinasi dengan Instansi Pemrintah di
daerah masing-masing.
2. Melakukan pendataan semua fasilitas public di setiap
instansi pemerintah dan swasta
3. Melakukan pengecekan kualitas fasilitas cuci tangan
4. Melakukan pemasangan dan perbaikan jika ada
kerusakan
5. Melakukan pelaporan pemasangan dan perbaikan
serta pengecekan fungsi di setiap minggu
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Mengidentifikasi area di OPD masing-masing dan berkonsultasi kepada atasan jika terjadi kekurangan ataupun kerusakan fasilitas cuci tangan.
2. Menginformasikan jika ada kerusakan fasilitas cuci tangan pada fasilitas public swasta kepada minimal security di area tersebut
11. Gagasan Pemecahan Masalah
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
5 1. Menginstruksikan kepada seluruh instansi pemerintah untuk meningkatkan lagi capaian
vaksin booster. Terutama pada pegawai pemerintah.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait aman dan halal penggunaan vaksin di
Indonesia.
3. Mengsyaratkan vaksin booster pada beberapa fasilitas publik termasuk perjalanan.
4. Menyediakan akses vaksin yang mudah di tempat-tempat umum
Menyelesaikan penyebab Ketercapaian pemberian Vaksin Booster belum optimal
1.a. Melakukan pendataan vaksin terhadap seluruh pegawai
pemerintah dan membuat target dengan tenggang waktu.
1.b. Melakukan vaksin pada seluruh pegawai pemerintah
1.c. Melakukan pelaporan pencapaian vaksinasi covid-19 pada
pegawai pemerintah
2.a. melakukan edukasi melalui media mainstream dan mendia
sosial
3.a. Melakukan pendataan fasilitas publik dan menambahkan
fitur pada pedulilindungi informasi terkait daftar fasilitas umum
yang mewajibkan vaksin booster
3.b. Melakukan sosialisasi pada media digital dan mainstream
3.c. Eksekusi pensyaratan vaksin booster pada area fasilitas
public yang di tentukan dan seluruh fasilitas transportasi umum
4.a. melakukan pendataan lokasi vaksin pada setiap daerah
4.b. Mewajibkan kepada fasilitas umum transportasi untuk
menyediakan vaksin corner seiap hari selama 2 bulan kedepan.
4.c. berkoordinasi dengan fasilitas public swasta termasuk mall
untuk membuat fasilitas vaksin corner selama 2 bulan ke depan
4.d Gencar menginformasikan dan mempromosikan lokasi2 vaksin
yang sudah disediakan
4.e. Menyediakan vaksin mobile pada area yang susah terjangkau
fasilitas kesehatan
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Mengajak keluarga dan rekan yang belum mendapatkan vaksin untuk dapat segera melakukan vaksin sampai vaksin booster
2. Ikut menyebarkan informasi positif terkait vaksin dan menampis hoat terkait vaksin melalui media sosial
12. Gagasan Pemecahan Masalah
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
6 1. Meningkatkan screening lebih ketat kepada masyarakat yang belum
melakukan vaksin booster apalagi vaksin 1 dan 2
2. Meningkatkan penggunaan aplikasi peduli lindungi pada fasilitas umum /
public
Menyelesaikan penyebab Menurunnya screening covid19 di fasilitas publik
1.a. Mewajibkan masyarakat belum menerima vaksin dan vaksin 2 untuk melakukan PCR ketika melakukan
perjalanan atau menerima fasilitas public.
1.b. Mewajibkan masyarakat belum menerima vaksin ketiga untuk melakukan antigen ketika melakukan
perjalanan atau menerima fasilitas public.
1.c. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan screening setiap minggu
2.a melakukan pendataan fasilitas public dan menentukan fasilitas mana saja yang mewajibkan
penggunaan aplikasi pedulilindungi
2.b. eksekusi penggunaan aplikasi peduli lindungi pada tempat yang diwajibkan
2.c. evaluasi penggunaan aplikasi peduli lindungi pada tempat yang diwajibkan setiap minggu
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Menggunakan aplikasi peduli lindungi dan mengajak serta keluarga dan rekan untuk menggunakan aplikasi peduli lindungi
2. Menginformasikan screening yang dilakukan pemerintah pada fasilitas public pada media sosial dan menunjukan manfaat dari screening yang dilakukan
7 Membuat system digital evaluasi ketercapaian kebijakan yang dibuat pusat pada pelaksanan kebijakan setiap
level dan di review secara mingguan.
Menyelesaikan penyebab Koordinasi pembuat kebijakan dan pelaksana di lapangan belum optimal
1. Membuat system aplikasi untuk memonitor pelaksanan kebijakan
pada level pelaksana
2. Mengevaluasi penggunaan aplikasi
3. Evaluasi ketercapaian pelaksanaan kebijkan
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Ikut berpartisipasi dalam menginformasikan kebijakan baru dari pemerintah terkait pengendalian covid dan menerapkan minimal pada diri sendiri dan keluarga
8 1. Memperketat aturan terkait protocol Kesehatan di setiap level PPKM
2. Memperketat perubahan status level PPKM disesuaikan kondisi suatu daerah dengan bukti yang nyata.
Menyelesaikan penyebab Melonggarnya aturan terkait protocol kesehatan
1.a. Mereview Kembali aturan pada setiap level
1.b. Menetapkan perubahan aturan di setiap level
1.c Mengevaluasi perubahan aturan
2.a mewajibkan setiap perubahan level PPKM menyertakan bukti dan
konsistensi setidaknya selama 2 minggu.
Peran kami (CPNS) dalam gagasan pemecahan isu ini :
1. Konsisten dalam penerapan protocol Kesehatan