SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
CARA PENANGAN KESALAHAN
Muh Al Asri
201931003
Teknik Kompilasi (E2)
CARA PENANGAN
KESALAHAN
Sebuah kompilator akan sering menemui program yang
mengandungkesalahan, maka kompilator harus memiliki strategi apa yang
harus dilakukan untuk menangani kesalahan- kesalahan tersebut.
KESALAHAN PROGRAM
Kesalahan Leksikal
● Misalnya kesalahan mengeja keyword,
contoh: then ditulis ten
Kesalahan Sintaks
● Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung).
contoh : A:=X+(B*(C+D)
Kesalahan Semantik
● Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string.
● Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi.
PENANGANAN KESALAHAN
⚫ Prosedur penangan kesalahan terdiri dari :
•∙ Mendeteksi kesalahan
•∙ Melaporkan kesalahan
•∙ Tindak lanjut perbaikan
⚫ Pelaporan kesalahan yang dilakukan oleh sebuah kompilator meliputi :
•∙ Kode kesalahan
•∙ Pesan kesalahan dalam bahasa natural
•∙ Nama dan atribut identifier
•∙ Tipe – tipe yang terkait bila type checking
REAKSI KOMPILATOR PADA
KESALAHAN
Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa
tingkatan diantaranya adalah :
● Reaksi yang tidak dapat diterima (tidak melaporkan error)
∙ Kompilator crash : berhenti atau hang
∙ Looping ∙ Kompilator melanjutkan proses sampai selesai tapi
programprogram objek yang dihasilkan salah.
● Reaksi yang benar tapi kurang dapat diterima dan kurang
bermanfaat. Kemampuan kompilator untuk mendeteksi dan
melaporkan kesalahan hanya satu kali untuk setiap kali kompilasi.
REAKSI KOMPILATOR PADA
KESALAHAN
● Reaksi yang dapat diterima
∙ Reaksi yang sudah dapat dilakukan (dewasa ini), yaitu
melaporkan kesalahan, dan selanjutnya melakukan: Recovery /
pemulihan, lalu melanjutkan menemukankesalahan yang lain bila
masih ada. Repair / Perbaikan kesalahan, lalu melanjutkan proses
translasi dan menghasilkan program objek yang valid
∙ Reaksi yang belum dapat dilakukan (dewasa ini), yaitu
kompilator mengkoreksi kesalahan, lalu menghasilkan program objek
sesuai dengan yang diinginkan pemrogram.
ERROR RECOVERY
•Tujuannya mengembalikan parser ke kondisi stabil (supaya bisa
melanjutkanproses parsing ke posisi selanjutnya)
•. Strategi yang dilakukan sebagai berikut :
•–Mekanisme Ad Hoc Recovery yang dilakukan tergantung dari pembuat
kompilator sendiri / Spesifik, dan tidak terikat pada suatu aturan tertentu. Cara
ini biasa disebut juga special purpose error recovery
•–Syntax Directed Recovery Melakukan recovery berdasarkan syntax Contoh :
ada program begin
A:=A+1
•B:=B+1;
•C:=C+1
ERROR RECOVERY
Secondary Error Recovery
Berguna untuk melokalisir kesalahan, caranya :
∙ Panic mode Maju terus dan mengabaikan teks sampai bertemu delimeter
(misal ‘:’)
contoh : if A := 1 Kondisi := true;
Teks diatas terjadi kesalahan karena tidaj ada instruksi THEN, kompilator akan
maju terus sampai bertemu ‘;’
∙ Unit deletion Menghapus keseluruhan suatu unit sintaktik (misal: ,, dan
sebagainya), efeknya sama denganpanic mode tetapi unit deletion memelihara
kebenaran sintaksis dari source program.
◦ Context Sensitive Recovery
Berkaitan dengan semantik, misal bila terdapat variabel yang
belumdideklarasikan (undifined variabel) maka diasumsikan tipenya
berdasarkankemunculannya
ERROR REPAIR
Bertujuan untuk memodifikasi source program dari kesalahan
danmembuatnya valid.
Mekanisme error repair meliputi :
● Mekanisme Ad Hoc Tergantung dari pembuat kompilator sendiri
● Syntax Directed Repair Menyisipkan simbol terminal yang dianggap
hilang atau membuangterminal penyebab kesalahan Contoh :
Contoh :
hile a<1
I:=I+1;
Kompilator akan menyisipkan DO karena kurang simbol DO
ERROR REPAIR
● Context Sensitive Repair Perbaikan dilakukan pada kesalahan :
Tipe identifier. Diatasi dengan membangkitkan identifier dummy,
misalkan :
Var A : string;
begin A:=0;
end;
Tipe konstanta Diatasi dengan membangkitkan konstanta baru dengan
tipe yang tepat.
ERROR RECOVERY
● Spelling repair Memperbaiki kesalahan pengetikan pada identifier,
misal :
WHILLE A = 1 DO I
dentifier yang salah tersebut akan diperbaiki menjadi WHILE
Terima Kasih

More Related Content

Similar to 432.ppt

Bab 3. pengenalan algoritma
Bab 3. pengenalan algoritmaBab 3. pengenalan algoritma
Bab 3. pengenalan algoritma
Arif Punk Street
 
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunusTifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanie Indah
 
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented ProgrammingJava (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
Melina Krisnawati
 

Similar to 432.ppt (20)

Algoritma - Chapter - 1
Algoritma - Chapter - 1Algoritma - Chapter - 1
Algoritma - Chapter - 1
 
Pengantar Algoritma Dan Program
Pengantar Algoritma Dan ProgramPengantar Algoritma Dan Program
Pengantar Algoritma Dan Program
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
listiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchart
listiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchartlistiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchart
listiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchart
 
Teknik Optimasi dengan Pendekatan Numeris
Teknik Optimasi dengan Pendekatan NumerisTeknik Optimasi dengan Pendekatan Numeris
Teknik Optimasi dengan Pendekatan Numeris
 
stuktur algoritma.pptx
stuktur algoritma.pptxstuktur algoritma.pptx
stuktur algoritma.pptx
 
Materi_1_Pengantar_Algoritma.pptx
Materi_1_Pengantar_Algoritma.pptxMateri_1_Pengantar_Algoritma.pptx
Materi_1_Pengantar_Algoritma.pptx
 
Bahan 2.pptx
Bahan 2.pptxBahan 2.pptx
Bahan 2.pptx
 
Pengantar Pemrograman Chapter 2
Pengantar Pemrograman Chapter 2Pengantar Pemrograman Chapter 2
Pengantar Pemrograman Chapter 2
 
Bab 3. pengenalan algoritma
Bab 3. pengenalan algoritmaBab 3. pengenalan algoritma
Bab 3. pengenalan algoritma
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Bahasa Pemrograman C++
Bahasa Pemrograman C++Bahasa Pemrograman C++
Bahasa Pemrograman C++
 
ALOGARITMA
ALOGARITMAALOGARITMA
ALOGARITMA
 
01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
 
Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
Pengenalan_Algoritma_ppt.pptPengenalan_Algoritma_ppt.ppt
Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
 
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunusTifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
 
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunusTifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
Tifanieindahyulianti 1610530183 tugasperulangan_algoritma_muhammadyunus
 
Algoritma 1 pertemuan 1
Algoritma 1 pertemuan 1Algoritma 1 pertemuan 1
Algoritma 1 pertemuan 1
 
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented ProgrammingJava (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
 
Bab 3. Pengenalan Dasar dasar Algoritma .ppt
Bab 3. Pengenalan Dasar dasar Algoritma .pptBab 3. Pengenalan Dasar dasar Algoritma .ppt
Bab 3. Pengenalan Dasar dasar Algoritma .ppt
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 

Recently uploaded (20)

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 

432.ppt

  • 1. CARA PENANGAN KESALAHAN Muh Al Asri 201931003 Teknik Kompilasi (E2)
  • 2. CARA PENANGAN KESALAHAN Sebuah kompilator akan sering menemui program yang mengandungkesalahan, maka kompilator harus memiliki strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani kesalahan- kesalahan tersebut.
  • 3. KESALAHAN PROGRAM Kesalahan Leksikal ● Misalnya kesalahan mengeja keyword, contoh: then ditulis ten Kesalahan Sintaks ● Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung). contoh : A:=X+(B*(C+D) Kesalahan Semantik ● Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string. ● Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi.
  • 4. PENANGANAN KESALAHAN ⚫ Prosedur penangan kesalahan terdiri dari : •∙ Mendeteksi kesalahan •∙ Melaporkan kesalahan •∙ Tindak lanjut perbaikan ⚫ Pelaporan kesalahan yang dilakukan oleh sebuah kompilator meliputi : •∙ Kode kesalahan •∙ Pesan kesalahan dalam bahasa natural •∙ Nama dan atribut identifier •∙ Tipe – tipe yang terkait bila type checking
  • 5. REAKSI KOMPILATOR PADA KESALAHAN Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa tingkatan diantaranya adalah : ● Reaksi yang tidak dapat diterima (tidak melaporkan error) ∙ Kompilator crash : berhenti atau hang ∙ Looping ∙ Kompilator melanjutkan proses sampai selesai tapi programprogram objek yang dihasilkan salah. ● Reaksi yang benar tapi kurang dapat diterima dan kurang bermanfaat. Kemampuan kompilator untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan hanya satu kali untuk setiap kali kompilasi.
  • 6. REAKSI KOMPILATOR PADA KESALAHAN ● Reaksi yang dapat diterima ∙ Reaksi yang sudah dapat dilakukan (dewasa ini), yaitu melaporkan kesalahan, dan selanjutnya melakukan: Recovery / pemulihan, lalu melanjutkan menemukankesalahan yang lain bila masih ada. Repair / Perbaikan kesalahan, lalu melanjutkan proses translasi dan menghasilkan program objek yang valid ∙ Reaksi yang belum dapat dilakukan (dewasa ini), yaitu kompilator mengkoreksi kesalahan, lalu menghasilkan program objek sesuai dengan yang diinginkan pemrogram.
  • 7. ERROR RECOVERY •Tujuannya mengembalikan parser ke kondisi stabil (supaya bisa melanjutkanproses parsing ke posisi selanjutnya) •. Strategi yang dilakukan sebagai berikut : •–Mekanisme Ad Hoc Recovery yang dilakukan tergantung dari pembuat kompilator sendiri / Spesifik, dan tidak terikat pada suatu aturan tertentu. Cara ini biasa disebut juga special purpose error recovery •–Syntax Directed Recovery Melakukan recovery berdasarkan syntax Contoh : ada program begin A:=A+1 •B:=B+1; •C:=C+1
  • 8. ERROR RECOVERY Secondary Error Recovery Berguna untuk melokalisir kesalahan, caranya : ∙ Panic mode Maju terus dan mengabaikan teks sampai bertemu delimeter (misal ‘:’) contoh : if A := 1 Kondisi := true; Teks diatas terjadi kesalahan karena tidaj ada instruksi THEN, kompilator akan maju terus sampai bertemu ‘;’ ∙ Unit deletion Menghapus keseluruhan suatu unit sintaktik (misal: ,, dan sebagainya), efeknya sama denganpanic mode tetapi unit deletion memelihara kebenaran sintaksis dari source program. ◦ Context Sensitive Recovery Berkaitan dengan semantik, misal bila terdapat variabel yang belumdideklarasikan (undifined variabel) maka diasumsikan tipenya berdasarkankemunculannya
  • 9. ERROR REPAIR Bertujuan untuk memodifikasi source program dari kesalahan danmembuatnya valid. Mekanisme error repair meliputi : ● Mekanisme Ad Hoc Tergantung dari pembuat kompilator sendiri ● Syntax Directed Repair Menyisipkan simbol terminal yang dianggap hilang atau membuangterminal penyebab kesalahan Contoh : Contoh : hile a<1 I:=I+1; Kompilator akan menyisipkan DO karena kurang simbol DO
  • 10. ERROR REPAIR ● Context Sensitive Repair Perbaikan dilakukan pada kesalahan : Tipe identifier. Diatasi dengan membangkitkan identifier dummy, misalkan : Var A : string; begin A:=0; end; Tipe konstanta Diatasi dengan membangkitkan konstanta baru dengan tipe yang tepat.
  • 11. ERROR RECOVERY ● Spelling repair Memperbaiki kesalahan pengetikan pada identifier, misal : WHILLE A = 1 DO I dentifier yang salah tersebut akan diperbaiki menjadi WHILE