tugas PAI Ana dan fira, siswi kelas VI Ilyasa SD Mutual
1. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami akan mempresentasikan tentang:
DALIL AL-QUR’AN TERHADAP KEIMANAN
YANG GAIB
Anggota Kelompok: 1.Alfiana Nur Fadhilah
2. Shafira Zerlina
2. Dalil-Dalil Al-Qur’an Terhadap
Keimanan yang Gaib
Beriman kepada yang gaib adalh meyakini bahwa
Allah S.W.T. menciptakan alam yang nyata dan yang gaib.
Cara manusia untuk mengimani tantang sesuatu yang gaib
adalah dengan mempelajari semua informasi bahwa ada
alam gaib dan ada makhluk gaib. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-Hasr ayat 22:
هُوَ اهللَُّ الهذِي لََ إِلََٰهَ إِهلَ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالهشهَاد ةِ هُوَ الهرحْمََٰنُ الهرحِيمُ
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang
Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Sahih International
He is Allah , other than whom there is no deity, Knower
of the unseen and the witnessed. He is the Entirely
Merciful, the Especially Merciful.
3. Al-Qur’an menyebut al-Ghaib lebih dari 50 tempat. Pada ayat-ayat itu, dikatakan bahwa
Allah adalah Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Ayat lain membatasi pengetahuan
tentang al-Ghaib hanya pada Allah swt;
• “Katakanlah (wahai Muhammad) semua yang di langit dan di bumi tidak ada yang mengetahui
yang gaib kecuali Allah.” (an-Naml: 65).
• “Yang gaib hanyalah (diketahui) oleh Allah.” (Yunus: 20).
Dan ayat-ayat jenis ketiga menafikan pegetahuan tentang gaib selain Allah, termasuk malaikat,
seperti firman Allah,
• “Mereka (malaikat) berkata, ‘Mahasuci engkau tidak ada ilmu pada kami selain apa yang Kau
ajarkan kepada kami.” (al-Baqarah: 32).
Juga termasuk jin, seperti firman Allah, “…Ketika Sulaiman terjatuh, jelaslah bagi para jin bahwa
seandainya mereka mengetahui yang gaib mereka tidak akan berada dalam siksaan yang
menghinakan.” (Saba': 14).
Termasuk juga manusia, “…Atau apakah mereka mengetahui yang gaib sehingga mereka menulis?”
(at-Thur: 41).
4. Lalu ayat jenis keempat mendeskripsikan orang-orang
mukmin bahwa mereka adalah “orang-orang yang
beriman kepada yang gaib, mendirikan sholat, dan
menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan
kepada mereka.” (al-Baqarah: 3).
Sedangkan hadits-hadits yang berhubungan dengan tema
ini sangat banyak. Di antaranya:
وَ الذِي لاَ إلهَ غَیْرُهُ مَا آمنَ أحدٌ أَفْضَلُ مِنْ إِیْمَ ان بغیْبٍ.
“Demi yang tidak ada tuhan selain-Nya tidaklah
seseorang beriman lebih baik dari iman kepada yang
gaib.” (Diriwayatkan Sufyan bin Uyainah, Ibnu Abu
Hatim, al-Hakim dan dishahihkan oleh al-Hakim).
طُوْ بى لِمَنْ رَ آني وَ آمنَ بي، وَ طُوْ بى لِمَنْ آمنَ بي وَ لَمْ یَرَنِي، قَ الهَا سَبْعَ مَرَّ ات
“Kebaikan bagi orang melihatku dan beriman kepadaku,
dan kebaikan bagi yang beriman kepadaku namun
belum pernah melihatku.” (Diriwayatkan oleh Ahmad,
al-Bukhari dalam Tarikhnya, dan al-Hakim).
5. مَفَ اتیْحُ الغَیْبِ خَمْسٌ لاَ یَعْلَمُهَا إِلاَّ الله لاَ یَعْلَ مُ مَ ا تَغِ یْضُ الأ رحَ امُ إلا الله ، وَ لاَ یَعْلَ مُ
مَ ا فِ ي غَ دٍ إلا اللهُ، وَ لاَ یَعْلَ مُ مَ ت ى
یَأْتي المَوْتُ أحدٌ إلا الله ، وَ لاَ تَدْرِي نفسٌ بأي أَرْضٍ تَمُوْتُ إلا الله، وَ لاَ یَعْلَمُ مَ تى
تَقُوْمُ السَّ اعةُ إلا الله.
“Kunci-kunci gaib itu ada lima. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Tidak ada yang mengetahui yang susut
dalam rahim kecuali Allah, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi esok kecuali Allah, tidak ada yang
mengetahui kapan datangnya maut kecuali Allah, sebuah jiwa tidak mengetahui di bumi mana dia akan mati
kecuali Allah, dan tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya Kiamat kecuali Allah..” (Diriwayatkan oleh al-
Bukhari).
Dalam riwayat lain,
مََف اتْی ح ال غْی ب خَ م س ة : إِ ن الله عِْن دهُ عِْل م الس اع ة وَ ین زلُ مِ ن ال غْی ث وی عَلمُ
مَا فِي الأر ح ام وَ ما وَ ما تَ د ري نَْف س بأي أَ ر ض تَ م وتُ “ تَ د ري نَْف س مَ اذا
تَ ك سبُ غَ دا
Kunci-kunci gaib ada lima: ‘Sesungguhnya di sisi Allah-lah ilmu gaib itu dan Dia menurunkan hujan, mengetahui
apa yang ada dalam rahim, dan sebuah jiwa tidak apa yang dia kerjakan besok, dan sebuah jiwa tidak tahu di
bumi mana dia akan mati." (Diriwayatkan al-Bukhari).