Islam di Andalusia mencapai kejayaan selama lebih dari 7 abad dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur. Peradaban Islam memajukan Eropa melalui penerjemahan buku ilmu pengetahuan ke bahasa Eropa di kota Toledo. Islam membangun kota-kota besar seperti Cordoba, Granada, dan Sevilla yang kaya akan masjid, istana, dan jembatan megah.

1. Peradaban Islam di Andalusia
A. Umat Islam di Andalusia telah mencapai kejayaan gemilang, bahkan pengaruh itu membawa
Eropa dan dunia menuju kemajuan yang lebih kompleks, terutama dalam hal intelektual. Dalam
masa lebih dari 7 abad kekuasaan Islam di Andalusia, umat Islam telah mencapai kejayaan di
Andalusia
Berikut kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Islam di Andalusia dalam berbagai bidang, yaitu
1. BIDANG LIMU PENGETAHUAN
Selama lebih dari 7 abad kekuasaan Islam di Andalusia, umat Islam telah mencapai kejayaan.
Banyak sekali kontribusi bagi perkembangan budaya barat. Kebangkitan intelektual dan kultural
Barat terjadi setelah sarjana-sarjana Eropa mempelajari, mendalami, sekaligus menimba ilmu-
ilmu Islam dengan cara menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan Islam ke dalam bahasa
Eropa. mereka dengan tekun mempelajari bahasa Arab agar bisa menerjemahkan buku-buku
ilmu pengetahuan Islam.
Dalam sejarah Andalusia, kota Toledo pernah menjadi pusat penerjemahan. Banyak sarjana
Eropa yang berdatangan ke kota Toledo untuk belajar dan mendalami buku-buku ilmu
pengetahuan Islam. Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah Islam, yakni sains dan teknologi.
Berikut adalah perkembangan ilmu pengetahuan di bidang:
a. Filsafat
Islam berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui Eropa pada abad ke-12. Minat
terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 selama
pemerintahan pengoasa Baní Umayyah yang oleh ilmu pengetahuan Yunani dan Arab ke-5, yaitu
Muhammad bin Abdurrahman (832-886 M).
Tokoh-tokoh dalam sejarah filsafat Arab di antaranya adalah:
1) Abu Bakar Muhammad bin As-Sayigh yang dikenal dengan Ibnu Bajjah. Masalah yang
dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.
2) Abu Bakr bin Thufail, karyanya Hayy bin Yaqzhan.
3) Ibnu Rusyd (Averros) lahir pada tahun 1136 M, dan meninggal dunia pada tahun 1198 M. Ciri
khasnya adalah kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles sekaligus kehati-
hatian dalam mengeluti masalah-masalah menahun tentang keserasian filsafat dan agama. la juga
termasuk ahli fiqh, dengan karyanya berjudul Bidayah al-Mujtahid.
b. Ilmu kedokteran

2. Beberapa ahli kedokteran yang lahir pada saat itu adalah
1) al-Kindi (809-873 M), telah menulis buku tentang ilmu mata, yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin menjadi Optics.
2 Ar-Razi (865-925 M) yang disebut Rhazez oleh orang Barat Latin. la mengarang sebuah buku
kedokteran berjudul al- Hawi. Buku tersebut telah diterjemahkan oleh Faraj bin Salim (seorang
tabib Yahudi dari Sicilia) ke bahasa Latin dengan judul Continens atas perintah raja Farel dari
Anyou. la merangkum ilmu ketabiban dari Persia, Yunani, dan Hindu, serta hasil-hasil
penyelidikan.
3) Abu al-Qasim al-Zahrawi. Di Eropa ia dikenal dengan nama Abulcassis. la adalah ahli bedah
terkenal dan menjadi dokter istana. la watat pada tahun 1013 M. Di antara karyanya yang
terkenal adalah al-Tasrif yang terdiri atas 30 jilid.
4) Ibnu Rusyd, seorang filsuf besar yang juga ahli kedokteran. Di antara karyanya yang besar
adalah al-Kulliat fi Ath-Thib.
5) Ibnu Sina (Avecinna), ia menulis buku yang berjudul al-Qanun fit Thib, yang diterjemahkan
ke dalam bahasa Latin dengan judul Qanun of Medicine dan menjadi buku pegangan di
perguruan-perguruan tinggi selama 30 tahun terakhir sejak abad ke-15. Buku lain karya Ibnu
Sina berjudul Materia
Medica memuat sekitar 760 macam ilmu yang dijadikan pedoman, terutama di dunia Barat.
Dikatakan oleh William Osler bahwa di antara kitab yang lain, kitab Ilbnu Sina yang tetap
menjadi dasar ilmu ketabiban untuk masa yang paling lama.
C. Fiqh
Dalam dunia fiqh, Andalusia dikenal sebagai penganut madzhab Maliki, yang dikenalkan oleh
Ziyad bin Abdurrahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibnu Yahya yang menjadi
qadhi pada masa Hisyam bin Abdurrahman. Ahli fiqh lainnya adalah Abu Bakar bin al-Quthiyah,
Munzir bin Sa'id al-Baluthi, dan Ibnu Hazm.
d. Tafsir
Salah satu ahli tafsir yang terkenal dari Andalusia adalah al-Qurtubi, wafat pada tahun 1273 M.
Adapun karyanya adalah al-Jami'li Ahkam, Tafsir al-Qurtubhi terdiri atas 20 jilid.
e. Musik dan kesenian
Dalam bidang musik dan suara, Andalusia mencapai kecemerlangan dengan tokohnya bernama
al-Hasan bin Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan,
Zarab selalu tampil dan mempertunjukkan kebolehannya. lajuga dikenal sebagai penggubah lagu,

3. ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anaknya sekaligus budak-budak sehingga
kemashurrannya tersebar luas.
f. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi pemerintahan Islam di Andalusia. Bahkan
penduduk asli orang Andalusia menomorduakan bahasa asli mereka. Kebanyakan mereka juga
ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik dalam hal keterampilan berbicara maupun tata bahasa.
Ahli dalam bahasa Arab adalah lbnu Sayyidih. Ibnu Malik (pengarang Aljiah), Ibnu Khurut, Ibnu
al-Haj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan bin Usffur, dan Abu Hayyan al-Ghamathi. Seiring
dengan kemajuan bahasa, muncullah karya-karya sastra, seperti al-iqd al-Farid karya Ibnu Abd,
al-Dzakhirahji Mahasin Ahl al-Jaziro karya Ibnu Bassam, Kitab al-Qalaid karya AL-Fath bin
Khaqan, dan Iain lain.
g. Astronomi
Di bidang astronomi, sarjana lslam yang telah mengukir namannya di bidang astronomi adalah
1) al-Khawarizmi banyak sekali memberikan Sumbangan dengan karya-karyanya sekaligus
mempunyai pengaruh besar terhadap kontribusi ilmu pasti, ia menulis buku berjudul al-Jabar wa
al-mugabalah (yang menuat daftar astronomi tertua). la juga orang pertama menyusun buku ilmu
berhitung dan aljabar
2) Ibrahim bin Yahya al-Naqqash. la dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan
lamanya. la juga berhasil membuat teropong modern yang bisa menentukan jarak antara tata
surya dan bintang.
3) al-Majiriyah dari Kordoba
4) al-Zarqali dari Toledo
5) Ibnu Aflah dari Seville
h. Matematika
Ilmu matematika mulai berkembang karena didorong oleh perkembangan filsafat. IImu ini
dikembangkan oleh orang Arab, yang berasal dari buku India, yaitu Sinbad, yang diterjemahkan
kedalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-Fazari (154 H/771 M). Dengan perantara buku ini, Nasawi
(seorang pakar matematika) memperkenalkan angka-angka India, seperti 0, 1, 2, hingga 9,
sehingga angka-angkd India di Eropa lebih dikenal dengan sebutan angka Arab.
i. Sejarah
Tokoh muslim ahli di bidang sejarah di antaranya Ibnu Khaldun melalui karyanya berjudul
Muqaddimah, mengemukakan teori perkembangan sejarah untuk pertama kalinya, yang

4. berdasarkan penyelidikan faktor jasmani dan iklim maupun kekuatan moral dan ruhani. Sebagai
orang yang mencari sekaligus merumuskan hukum kemajuan dan keruntuhan bangsa, maka
inbnu Khaldun bisa dianggap sebagai pencipta ilmu baru. Sebab tidak ada penulis Arab yang
mempunyai pandangan sejarah sejelas itu.
2. BIDANG SENI DAN ARSITEKTUR
Di antara peninggalan lslam di Andalusia dalam bidang seni dan arsitektur di beberapa tempat, di
antaranya adalah:
a. Cordoba
Cordoba terletak di sebelah selatan Spanyol dan merupakan salah satu kota yang paling kaya
peninggalan sejarah Islam. Cordoba (Qurtuba) pernah menjadi ibu kota saat pemerintahan Bani
Umayyah di Andalusia dari tahun 711-1039 M. Di kota ini juga lahir ilmuwan terkenal, seperti
Ibnu Rusyd dan al-Qurtubi.
Kota Cordoba oleh pengoasa muslim dibangun dan diperindah. Jembatan besar dibangun di atas
sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk menghiasi ibukota Andalusia.
Pohon yang megah diimpor dari Timur. Di seputar ibukota berdiri istana-istana yang megah dan
taman yang diberi nama tersendiri dan di puncaknya terpancang istana Damsik.
Di antara kebanggaan kota Cordoba adalah:
1). Mezquita Cathedal atau Masjid Cordoba
Masjid Cordoba adalah sebutan bagi masjid Agung Cordoba kini dialih fungsikan sebagai
Katedral Cordoba. Awalnya bangunan ini adalah sebuah gereja yang bernama Katedral
Saint Vincent yang dibangun tahun 600 M, ketika Islam berhasil menaklukkan Andalusia
gereja tersebut diubah menjadi masjid.
Masjid Cordoba dibangun pertama kali oleh Abdurrahman I pada tahun 787 M. Kemudian
diperbesar beberapa kali oleh penerusnya. Pembangunan masjid ini baru selesai pada 987
M. Di gerbang utama Masjid Cordoba terdapat menara, Torre De Alminar, dengan tinggi
sekitar 93 m. Dulunya, menara ini digunakan untuk adzan, tapi sekarang menjadi tempat
bergantungnya lonceng Baroque.
Masjid Cordoba merupakan salah satu simbol kejayaan Islam di Andalusia. Saking
megahnya masjid ini, keindahan pilar-pilarnya digambarkan oleh penyair Muhammad
lqbal bakjajaran pohon palem di sebuah oasis di Syria. Pilar-pilar berbentuk kubah yang
tak ada habis-habisnya. Mihrab pada masjid ini juga sangat indah, berhiaskan kaligrafi
dengan mozaik Bizantium, dan terdapat mozaik yang dilapisi emas. Namun sayangnya,
ketika pengoasa Cordoba dikalahkan oleh pasukan Kristen pada tahun 1236 M, masjid
tersebut dialih fungsikan sebagi gereja.

5. 2). Medina Azahara
Medina Azahara memiliki "kota yang menakjubkan" ini didirikan oleh khalifah
Abdurranman ll. Dulunya tempat tersebut adalah kompleks ibu kota keknalitahan
Umayyah di Andalusia yang terletak 13 km sebelah barat kotaCordoba. Konon, lokasi ini
dipilih karena keindahan panoramanya. Kompleks ini dibangun antara tahun 936-940,
meliputi gedung pertemuan, masjid, kantor, pemerintahan, barak, rumah tempat tinggal dan
taman. Sayangnya, kompleks ini ditinggalkan oleh umat islam pada tahun 1O10 M karena
perang saudara. Akhirnya kompleks ini terbemgkalai dan hanya meninggalkan reruntuhan
yang bisa kita nikmati sekarang.
3). Jembatan Cordoba
Jembatan Cordoba yang membentang di atas sungai al-Wadi al-Kabir ini merupakan salah
satu saksi kejayaan Islam di Andalusia. Jembatan ini dikenal dengan nama al-Jisr dan
Qantharah ad-Dah. Panjangnya sekitar 400 m, lebar 40 m, dan tingginya 30 m. Jembatan
yang megah dan menakjubkan tersebut dibangun pada permulaan abad kedua Hijriyah,
tepatnya tahun 101 H. Jembatan Ini dibangun oleh gubernur Andalusia, as-Samh bin Malik
al-Khauli di masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz. Artinya, jembatan ini dibangun pada
saat manusia belum mengenal sarana transportasi,kecuali binatang. Dan ketika itu, sarana-
sarana pembangunan secanggih saat ini. Hal inilah yang menjadikan jembatan tersebut
menjadi salah satu kebanggaan peradaban Islam.
b. Granada
Granada merupakan kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia. Di kota ini, Sultan
Muhammad bin al-Ahmar mendirikan kerajaan Islam Bani Ahmar, kerajaan Islam terakhir yang
berkuasa di Andalusia. Pada puncak keemasannya berhasil mendirikan sebuah bangunan
monumental yang menjadi simbol kejayaan Islam di negeri itu. Bangunan tersebut adalah istana
Alhamra. Nama "Alhamra" berasal dari bahasa Arab"'hamra", bentuk jamak dari "ahmar" yang
berarti "merah". Dinamakan Istana Alhamra karena bangunan ini banyak dihiasi ubin-ubin dan
bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan dengan keramik
yang bernuansa Islami. Selain menjadi bukti kejayaan Islam, Istana Alhamra yang bernilai seni
arsitektur tinggi ini juga memperlihatkan peradaban tinggi umat Islam ketika itu. Istana Alhamra
juga dilengkapi dengan Hausyus Sibb (taman Singa) yang dihiasi dengan 12 patung singa yang
berbaris melingkar, dan dari mulut patung singa tersebut keluar air yang memancar, serta
dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer. Bangunan lainnya yang sangat indah adalah
istana al-Zahra, istana al-Gazdl, dan menara Girilda.
c. Sevilla
Kota Sevilla dibangun pada masa pemerintahan al-Muwahhidun dan pernah menjadi ibukota
yang indah bersejarah. Semula kota ini adalah rawa-rawa. Pada masa ROmawi kota ini bernama

6. Romula Agusta, kemudian orang Arab menyebutnya Asyibiliyah (Sevilla). Kota ini berhasil
direbut dari Romawi tahun 712 M. Kemudian pengoasa Islam memerintah Sevilla dari tahun 712
M sampai 1248 M atau lebih dari lima abad. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kota ini
meniggalkan beberapa bangunan yang sangat kental dengan arsitektur Islam. Di antara bangunan
tersebut adalah:
1). Menara Giralda (Seville)
Giralda merupakan salah satu menara terindah di benua Eropa. menara ini dulunya adalah
minaret (menara masjid) yang kini beralih fungsi sebagai menara lonceng katredal Sevilla.
Menara setinggi 105 m ini dibangun pada tahun 1184 hingga 1198 M oleh arsitek Ben
Ahmad Baso. Pada puncaknya dulu terdapat kubah tembaga kemudian runtuh akibat
gempa pada tahun 1365 M.
Giralda terletak di pusat kota Sevilla yang menjadi kota kesayangan Ya'kub bin Yusuf I,
pimpinan Dinasti Muwahhidun (orang-orang Eropa menyebutnya dengan Dinasti
Almohad). Bebatuan dari monumen Romawi digunakan untuk membangun menara
tersebut. Di kaki menara masih terlihat sebuah prasasti dari era Kaisar Augustus. Pada saat
itu, Dinasti Muwahhidun membangun Giralda sebagai bagian menara dari masjid agung
mereka di ibu kota Andalusia.
Ketika Islam masuk dan berhasil mengoasai Sevilla, La Giralda digunakan sebagai tempat
berkumandangnya adzan dan sebagai observatorium. Tempat ini sangat dihormati sehingga
membuat kaum Moor Sevilla berencana menghancurkannya sebelum invansi kerajaan
Kristen. Namun, Raja Alfonso X mencegah penghancuran Giralda dengan mengancam
akan membunuh siapapun yang berani merobohkan menara indah itu. Sevilla
mempertahankan menara masjid agung menjadi menara lonceng untuk katedral mereka.
Dengan cara itu, situs sejarah La Giralda menjadi terawat dan dapat terus dilestarikan.
UNESCO menetapkan Giralda sebagai warisan dunia tahun 1987.
2). Alcazar Sevilla
Tak jauh dari menara La Giralda, berdiri megah dan indah istana Alcazar yang spektakuler.
Ornamen dinding istana ini memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa Wa la Ghalib ill
Allah atau “Tiada pemenang kecuali Allah Pada mulanya, bangunan Istana Alcazar
merupakan sebuah benteng pertahana bangsa Moor. Benteng tersebut dibangun pada awal
abad ke-10 M pada masa pemerintahan Abdurrahman III, tepatnya 913 M. Ketika Dinasti
Muwahhidun berkuasa, benteng pertahanan tersebut diubah menjadi komplek tempat
tinggal raja dengan penambahan beberapa bangunan. Komplek istana raja tersebut dikenal
dengan nama al-Muwarak. Ketika Sevilla jatuh ke tangan Ferdinand III, pengoasa Kristen
darI Kastilla, istana itu diganti nama menjadi Alcazar, berasal dari bahasa Arab yang
berarti "benteng". Sejak saat itu, istana Alcazar menjadi kediaman resmi keluarga kerajaan

7. Spanyol. Hingga saat ini, bagian atas istana masih digunakan bagi keluarga Kerajaan
Spanyol jika mereka berkunjung ke Sevilla.
3). Torre del Oro
Torre del Oro atau Menara Emas adalah menara yang dibangun sebagai tempat
pengawasan untuk mempertahankan kota Sevilla dari serangan musuh. Menara ini
dibangun pada akhir abad 13, tepatnya tahun 1220-1221 M saat Dinasti Muwahhidun
berkuasa di kota ini. Menara emas tersebut mengontrol akses menuju pelabuhan kota.
Torre del Oro memiliki rangkaian rantai raksasa yang menyambung dengan menara lain di
seberang sungai, yaitu Torre de la Plata tersebut berguna untuk mencegan invasi kapal
pasukan Kerajaan Kristen masuk ke dalam kota.
Saat ini, Torre del Oro menjadi Museum Maritim kota Sevilla. Di dalamnya terdapat
bendera, peta, miniatur berbagai tipe kapal, alat navigasi, hingga dokumen kuno mengenal
kelautan. Menara Emas juga memamerkan sejarah kelautan Sevilla, pentingnya sungai
Gudalquivir, dan ilustrasi jejak angkatan laut Spanyol.
d. Toledo
Toledo terletak di daerah otonomi Castilla-La Mancha ini pernah menjadi ibu kota Kerajaan
Andalusia sebelum kedatangan bangsa Moor pada abad ke-8, pernah menjadi kota pada masa
pemerintahan Islam di Andalusia. Bangsa Arab yang berkuasa di kota ini menyebut Toledo
dengan Tulaytulah. Kota ini telah dihuni manusia sejak zaman Romawi (192 SM) menjadi pusat
perdagangan dan administrasi Tarraconensis, salah satu propinsi Romawi. Setelah runtuhnya
kekaisaran Romawi, Toledo dikuasai oleh bangsa Visigoth dan dijadikan ibu kota, hingga bangsa
Moor (Islam) menaklukkan wilayah semenanjung Iberia pada tahun 711 M. Tariq bin Ziad-lan
yang berhasil menaklukkan Toledo.
Bangunan-bangunan peninggalan Islam, Yahudi dan Kristen yang saat ini masih berdiri adalah
sisa-sisa La Convivencia (pusat penerjemahan ilmu pengetahuan ilmuwan Muslim, Yahudi
dankristen). Sinagog santa Maria la Blanca, Sinagog El Transito, masjid Cristo de la luz, masjid
lornerias, Geraja san Bastian, adalah beberapa peninggalan sebelum masa Reqonquista yang kini
masih terawatdengan baik.
The Primate cathedral of Saint Mary of Toledo, yang lebih dikenal dengan Katedral Toledo
merupakan salah satu saksi perkembangan ilmu pengetahuan di loledo. Sisa-sisa manuskrip
ilmiah hasil terjemahan dari ilmuwan muslim, Yahudi, dan Kristen yang terbakar tersimpan di
katedral ini.
Masjid Cristo de la Luz dibangun pada tahun 999 M oleh bangsa Moor. Awalnya, masjid ini
bernama masjid Bab al-Mardum, mengambil nama dari gerbang kota Toledo yang letaknya
sekitar 20 meter dari

8. masjid. Lantai masjid masih beralas tanah dengan pilar-pilar yang desainnya dipengaruhi oleh
Masjid Agung Cordoba. Pada beberapa sisi dinding dan Kubah bagian dalam, terdapat lukisan
pria bersurban. Ukiran kaligrafi Arab juga terdapat di beberapa sisi.
e. Zaragosa
Sejak abad ke-8 hingga 12 M, Zaragoza merupakan salah satu tanah Spanyol/Andalusia. Kota
yang
terletak di bagian utara-barat Spanyol/Andalusia ini pada mulanya dikuasai kaum Ghotik pada
470 M, kemudian ditaklukkan kaum muslim pada 712 M. Peninggalan Islam yang masih ada di
Zaragoza adalah sebagian dari istana yang berada dalam sebuah benteng. Di dalam benteng
tersebut terdapat sebuah istana yang didirikan pada periode Muluk at-1Tawa'if (raja-raja
kelompok atau golongan) antara tahun 1046-1081 M, yang disebut Ajefaria. Istana ini
merupakan bekas istana kediaman raja-raja dinasti Bani Hud, pengoasa muslim di Zaragoza.
Istana ini dibangun pada pertengahan abad ke-11 M. pusat kebudayaan Islam
f. Murcia
Menurut catatan sejarah, Murcia didirikan oleh Abdurrahman II nada tahun 831 M. Pada masa
kekuasaan Islam di Andalusia kota Murcia merupakan salah satu kota penting. Salah satu
bangunan peninggalan Islam di Murcia adalah Gereja Santa Maria. Awalnya gereja ini adalah
masjid. Setelah islam mengalami kekalahan, masjid tersebut direnovasi dan dijadikan gereja.
Bukti bahwa gereja tersebut awalnya adalah masjid, dapat diketahui dari tulisan yang
terpampang di depan pintunya. Katedral ini memiliki gaya interior romawi, arsitektur masa
pertengahan, dibangun pada tahun 1394 M.
g. Malaga
La Casa Del Re Moro adalah istana tempat tinggal raja Moor yang terletak di kota Ronda, salah
satu kota di provinsi Malaga. Istana yang dibangun di atas bebatuan curam ini sekilas tampak
tidak terlalu istimewa jika dilihat dari luar. Namun setelah masuk ke dalam dan melihat taman
gantung dengan air mancurnya, maka kita akan dibuat tercengang karena pemandanganna sangat
menakjubkan. Hal unik yang menakjubkan lainnya adalah adanya pintu kecil di balik taman
tersebut. Pintu sederhana yang menyerupai pintu goa ini terdiri atas 365 anak tangga yang curam
dan berkelok-kelok. Dalam bahasa Inggris, tangga tersebut diberi nama The Miria Stairway.
Tangga ini menuju ke dasar lembah yang berujung ke sebuah danau kecil yang dikelilingi oleh
tebing-tebing tinggi. Danau yang airnya berwarna biru jernih ini terhubung langsung ke Sungai
Goadalein.
3. BIDANG EKONOMI
Pada masa awal pemerintahan Andalusia, perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi
masyarakat. Ketika Islam masuk ke Andalusia, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh.

9. Padahal sewaktu Andalusia berada di bawah kekuasaan Romawi, berkat kesuburan tanahnya,
pertanian dan perdagangan, serta industri maju pesat. Akan tetapi setelah Andalusia berada di
bawah Kekuasaan kerajaan Goti perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun.
Perkembangan baru di Andalusia juga didukung oleh kemakmuran ekonomi pada abad ke-9 dan
10. Perkenalan dengan pertanian irigasi yang didasarkan pada pola-pola negeri Timur
mengantarkan kepada pembudidayaan sejumlah tanaman pertanianyang dapat diperjualbelikan
yang meliputi buah ceri, apel, delima, ara, kurma, tebu, pisang, kapas, rami dan sutra.
4. Bidang Sosial Budaya
Masyarakat Andalusia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas
Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Andalusia yang masuk Islam), Barbar
(umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah
antaraKonstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada pengoasa
Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen, Mujareb yang berbudaya Arab, dan
Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua konunitas itu memberikan sumbangan
intelektual budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan
fisik di Andalusia. Di samping faktor kemajemukan masyarakatnya, negeri yang subur juga
mendorong Andalusia dalam mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada
gilirannya menghasilkan pemikir dan ahli diberbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dalam catatan sejarah, pada paruh kedua masa Islam di Andalusia, para pengoasa begitu aktif
mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, sehingga mengabaikan pengembangan
perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang memberatkan dan berpengarun bagi
perkembangan politik dan militer. Keadaan ini semakin sulit ketika datang musim paceklik
sehingga para petani tidak mampu membayarpajak. Selain itu, penggunaan keuangan negara
tidak terkendali oleh para pengoasa muslim.