1. Barat Belajar Dari Cordoba
Pada artikel seri 1 Europe Muslim Journey, disebutkan bahwa Cordoba menjadi inspirasi bagi
setiap manusia yang menyaksikan kesempurnaan yang mendetail tantang sejarah kota ini. Bukan
sekedar kemegahan bangunan disertai ukiran interiornya yang fantastis saja yang dapat dinikmati
setiap orang, namun tumbuh subur ilmu pengetahuannya juga ternyata menjadi cikal bakal
pesatnya perkembangan Eropa di masa kini. Cordoba benar-benar meninggalkan jejak kejayaan
Islam yang tidak hanya meninggalkan bangunan-bangunan megah. Tetapi mewariskan peradaban
dan ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya. Banyak yang saya dapatkan dari setiap orang
yang telah menginjakkan kaki di negeri impian itu, cerita mengenai puing-puing sejarah itu
kadang memberikan inspirasi yang kuat, betapa pencapaian yang gemilang kan diraih setelah
melakukan perjuangan yang sangat dahsyat. Tampak jelas dalam mozaik dan beberapa ukiran di
setiap dinding masjid Cordoba misalnya, terdapat pesan yang begitu kokoh, bahwa keindahan
yang tertuang dalam setiap pilar masjid merupakan kelembutan jiwa tuk mencapai kesempurnaan
rasa. Hasrat yang tertuang dalam keseriusan membangun tempat itu adalah klimaks betapa
indahnya peradaban Islam di Cordoba.
Kota yang terletak di Provinsi Andalusia, sebelah Barat Spanyol ini merupakan pusat ilmu
pengetahuan pada masanya. Konon, di kota ini berdiri perpustakaan yang besar dengan jumlah
volume kunjungannya mencapai 400.000 orang. Padahal pada waktu yang sama, perpustakaan-perpustakaan
besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu. Karena itu,
tidak salah -jika saya pernah mendengar- bahwa Cordoba disebut sebagai “The Greatest Centre
of Learning” di Eropa, saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada masa kegelapan, maka
Cordoba menjadi sinar yang menyinari. Bagai bunga yang menebar harum di Eropa pada abad
pertengahan. Kita menilik sedikit ke sudut kota ini, ketika masa kekuasaan Abrurrahman III,
berdiri Universitas Cordoba yang termasyhur dan menjadi kebanggaan umat Islam. Berbondong-bondong
mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari Eropa menimba
ilmu disana. Dari universitas inilah, Barat menyerap ilmu pengetahuan. Salah satu mahasiswa
Kristen yang menuntut ilmu di Spanyol adalah Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang kemudian
menjadi Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol, dia kemudian mendirikan
sekolah katedral dan mengajarkan aritmatika dan geometri kepada para muridnya. Geliat
pendidikan di Cordoba makin bersinar pada era Pemerintahan Khalifah Al-Hakam Al-Muntasir.
Sebanyak 27 sekolah swasta berdiri pada masa itu. Gedung perpustakaan mencapai 70 buah
menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan. Saat itu pula, terdapat 170 wanita yang
berprofesi sebagai penulis kitab suci Alquran dengan huruf Kufi yang indah. Anak-anak fakir
miskin pun bisa belajar secara gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah. Pendidikan yang
tinggi pun diimbangi dengan kesejahteraan masyarakatnya. Berkembang pesatnya ilmu
pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama
termasyhur. Cordoba merupakan pusat intelektual di Eropa dengan perguruan-perguruan yang
sangat terkenal dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, sastra, bahkan musik. Kontribusi
para intelektual dan ulama yang lahir dari Cordoba sangat diakui dan memberi pengaruh bagi
peradaban manusia. Di antara para ilmuwan yang muncul pada masa keemasan Islam di Cordoba
antara lain Muhammad Ibnu Rusydi, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi
atau Averrous. Ibnu Rusydi merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada
abad ke-12 dan beberapa abad berikutnya. Ia adalah seorang filosof yang telah berjasa
mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani. Demikian juga lahir seorang seorang
2. mufasir kenamaan yaitu Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. Kemudian pakar
kesehatan modern, Az-Zahrawi, yang memperkenalkan teknik keperawatan dan menciptakan alat
dan teknik terbaru bedah luar dan dalam. Ia menulis buku medis bergambar yang dijadikan
referensi oleh pakar kedokteran Eropa. Itulah kota Cordoba yang di masa kejayaannya banyak
menginspirasi penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah maupun politik
sebagai cikal bakal pembawa kemajuan bagi Barat di masa sekarang.