2. Efektivitas kebijakan ditentukan oleh sejauhmana basis informasi perencanaannya
mengacu kepada bukti atau pengalaman (evidence-based). Artinya, rancangan
kebijakan harus memiliki keterkaitan yang jelas dengan masalah yang ada dan tidak
hanya dibuat untuk memenuhi kepentingan jangka-pendek. Kebijakan harus
berorientasi pada penanganan akar dari suatu masalah, bukan gejalanya.
Data dan informasi di dalam proses perencanaan pembangunan daerah adalah
bahan untuk mengembangkan ‘analisis situasi’ berdasarkan tujuan (goals)
pembangunan daerah atau visi dan misi kepala daerah. Analisis situasi adalah suatu
proses sistematis untuk mengetahui masalah, kecenderungannya, serta faktor-faktor
yg mempengaruhinya. Dari setiap masalah yang diketahui sebagai prioritas
kemudian akan ditentukan sasaran (objectives), strategi, dan aksi kebijakan untuk
penanganannya selanjutnya menghasilkan prioritas masalah, prioritas intervensi &
prioritas wilayah,
LATAR BELAKANG
3. [Prioritas Intervensi,
Prioritas Wilayah,
Sasaran dan Target
Perbaikan Indikator,
Rencana Aksi]
Analisis Posisi
Relatif Indikator
Analisis
Perkembangan
Antar-Waktu
Indikator
Analisis Efektivitas
Intervensi terhadap
Indikator
Analisis Relevansi
Perkembangan
Indikator
Analisis Relevansi
dan Efektivitas
APBD
Review kebijakan
(program dan
regulasi) dan
kelembagaan
KOMPONEN ANALISIS
3
4. ANALISIS AKAR MASALAH
Analisis akar masalah merupakan analisis lebih mendalam setelah
menggambarkan kondisi umum daerah. Permasalahan-
permasalahan yang ditemukan pada setiap bidang selanjutnya akan
dijadikan prioritas kebijakan. Untuk itu sebelum melakukan
intervensi perlu mencari tahu akar masalah dari setiap
permasalahan pada setiap bidang tersebut.
Analisis ini dilakukan untuk mencari indikator yang lebih rinci
(indikator pendukung) dari indikator utama bidang yang telah
dianalisis, yaitu indikator pada level kegiatan atau intervensi.
5. Posisi relatif
•Apakah capaian suatu indikator di tahun terakhir lebih baik,
sama atau lebih buruk daripada capaian di tingkat provinsi
dan nasional?
•Apakah capaian terakhir suatu indikator lebih baik, sama atau
lebih buruk daripada indikator kinerja/target RPJMD?
Perkembangan
antar-waktu
•Apakah capaian di tahun terakhir itu lebih baik, sama atau
lebih buruk daripada capaian tahun-tahun sebelumnya,
terutama dalam tiga hingga lima tahun terakhir?
•Apakah capaian indikator dari tahun ke tahun selama periode
yang dimaksud mengalami fluktuasi atau konsisten membaik,
sama atau memburuk?
PERTANYAAN ANALISIS
Efektivitas
• Apakah perubahan capaian indikator secara
keseluruhan dalam periode yang dianalisis
menunjukkan perbaikan, sama, atau memburuk?
• Apakah perubahan capaian indikator antar-
tahun dalam periode yang dimaksud mengalami
percepatan, tetap, atau perlambatan?
Relevansi
• Apakah kecenderungan perubahan yang terjadi
di tingkat kabupaten/kota sejalan dengan yang
terjadi di tingkat provinsi/nasional?
Keterkaitan
• Apakah perubahan dalam suatu indikator
didukung oleh perubahan dalam indikator lain
yang secara teoretis atau empiris berkaitan?
6. INDIKATOR
UTAMA ASPEK KETERSEDIAAN
(SUPPLY) INDIKATOR PENDUKUNG FAKTOR PEMANFAATAN
(DEMAND)
INDIKATOR
PENDUKUNG
Angka
Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI
Ketersediaan gedung
sekolah
Kecukupan ruang kelas
Kelayakan ruang kelas
Kecukupan guru
Dst. (kondisi lokal)
Jarak ke sekolah (km)
Rasio siswa/kelas
Persentase ruang kelas
rusak (%)
Rasio guru/siswa
Indikator lokal
Persepsi masyarakat
terhadap pendidikan
Tanggung-jawab
ekonomi keluarga
Dst. (kondisi lokal)
Angka
Kematian Bayi
(AKB) Per 1000
Kelahiran
Hidup
Ketersediaan
puskesmas
Ketersediaan tenaga
kesehatan terlatih
Dst. (kondisi lokal)
Jarak ke puskesmas
Rasio bidan per 100.000
penduduk
Rasio dokter per
100.000 penduduk
Kelahiran ditolong
tenaga kesehatan
terlatih (%)
Indikator lokal
Kesadaran masyarakat
Dst. (kondisi lokal)
Kelahiran ditolong
tenaga kesehatan
terlatih (%)
Indikator lokal
….. ….. ….. ….. …..
DETERMINAN: INDIKATOR PENDUKUNG