Michael Hartono dan Ciputra adalah dua pengusaha Indonesia yang sukses. Michael Hartono adalah pemilik PT Djarum yang memproduksi rokok dan memiliki berbagai bisnis lain seperti perbankan dan sawit. Ciputra adalah pendiri Ciputra Group yang mengembangkan proyek-proyek properti besar seperti kota mandiri dan perumahan mewah.
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Wirausaha Sukses Indonesia
1. Nama: Yulin safitriyani
Nim :2203036029
Kelas :2A
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Review Profil/Brand Wirausahawan
A. Profil Michael Bambang Hartono Pemilik PT Djarum & Orang Terkaya di Indonesia
Michael Hartono merupakan pemilik PT Djarum yang dinobatkan forbes sebagai orang terkaya di
Indonesia. PT Djarum adalah salah satu perusahaan besar milik keluarga Hartono yang memproduksi
rokok. Saat ini perusahaan tersebut dimiliki oleh dua orang bersaudara bernama Michael Bambang
Hartono dan adiknya Robert Budi Hartono. Michael dan adiknya, Robert Budi Hartono, mewarisi
Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963. Oei Wie Gwan meninggal
tidak lama setelah pabrik rokok Djarum terbakar habis. Michael dan Robert bekerjasama mengibarkan
bendera Djarum hingga ke luar negeri. Saat ini Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika
Serikat, jauh melebihi Gudang Garam dan Sampoerna. Selain sebagai pemilik dari PT.Djarum.
Bambang hartono juga menjadi pemilik saham terbesar di Bank BCA dan memiliki berbagai bisnis
lainnya seperti bisnis digital, elektronik dan pemilik Djarum Foundation. Untuk lebih lengkapnya,
berikut ini adalah biografi lengkap Michael Bambang Hartono.
2. Michael Hartono merupakan pengusaha kelahiran Semarang, Jawa Tengah, pada 2 Oktober 1939,
memiliki nama lengkap Michael Bambang Hartono dan nama mandarin Oei Hwie Siang. Michael
Hartono merupakan pemilik perusahaan rokok kretek Indonesia, PT Djarum. Ia bersama adiknya
Robert Budi Hartono mewarisi PT Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada
tahun 1963, dan ibunya bernama Goei Tjoe Nio. Sepeninggal ayahnya, Michael Hartono dan Robert
Hartono bahu-membahu meneruskan bisnis rokok dan perlahan tapi pasti, Djarum mulai berkembang
pesat.
3.
4. Karir di PT Djarum
PT Djarum adalah perusahaan yang memproduksi rokok kretek lintingan tangan dan rokok lintingan
mesin yang sangat populer dan diproduksi dalam skala besar. Bersama adiknya, ia berambisi untuk
membesarkan Djarum di kancah bisnis dunia. Hingga akhirnya, Michael Hartono dan Robert Hartono
berhasil membuat pabrik rokok Djarum semakin berkembang dan menjadi perusahaan yang mapan.
Hingga saat ini, beberapa merk Djarum untuk pasar internasional, seperti Djarum Cherry, LA
Menthol Lights, Djarum Menthol, LA Lights, Djarum Vanilla, Djarum Black Supersmooth, dan
Djarum Black Menthol Supersmooth telah menguasai tujuh puluh persen pasar rokok kretek
internasional. Selain berkarir di industri rokok, saat ini Michael dan Robert merupakan pemegang
saham terbesar dari Bank Central Asia .
Beberapa Bisnis Grup Djarum
Melalui PT Dwimuria Investama Andalan (anak usaha Djarum Group), Michael dan Robert membeli
saham Bank Central Asia (BCA). BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang
sebelumnya bagian dari Grup Salim yang saat ini saham mayoritas bank (54,94%) dikendalikan oleh
Djarum.
Tidak hanya berkarir di dunia perbankan, beberapa sektor usaha grup djarum salah satunya bisnis
Sawit. Lewat PT Hartono Plantation Indonesia, Grup Djarum mengelola hampir 30.000 hektar kebun
sawit yang mengambil lokasi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Tahun 1978, Michael dan Robert mulai mencoba bisnis di industri elektronik dengan memproduksi
barang elektronik yang dikenal dengan merek Polytron.
Mereka juga memiliki bisnis properti, Diantaranya WTC Mangga Dua, Grand Indonesia, Apartemen
Kempinski Residences.
Tidak hanya sukses dalam dunia bisnis, pada Asian Games 2018 Michael Hartono juga berkontribusi
dalam sektor olahraga. Ia sukses memenangkan medali perunggu di cabang olahraga bridge di Asian
Games 2018. Dan Michael Hartono memberikan bonus yang didapatkan dari Asian Games akan
“dikembalikan” untuk dimanfaatkan sebagai modal pengembangan olahraga banting kartu itu.
Hingga pada 2019, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan
Michael Hartono menduduki peringkat pertama dengan total kekayaan 38 miliar dollar AS. Michael
Hartono sendiri menduduki peringkat ke 56 dengan total kekayaan 18.5 milliar dollar.
B. Profil Ciputra Pendiri Ciputra Grup
5. Pendiri Ciputra Group ini memiliki nama asli Tjie Tjin Hoan. Ia merupakan salah satu pengusaha
sukses di Indonesia yang menguasai beberapa bisnis properti. Masa kecilnya tidak bisa dibilang
bahagia. Ketika berusia 12 tahun, ayahnya meninggal di tahanan tentara pendudukan Jepang karena
dianggap sebagai mata-mata Belanda. Ia pun terlambat masuk sekolah karena Indonesia saat itu masih
dalam suasana peperangan dengan tentara Belanda dan Jepang. Namun, ia berhasil masuk ITB di
jurusan arsitektur. Perjalanannya sebagai pebisnis dimulai di bangku kuliah. Bersama kedua teman
kuliahnya, Ismail Sofyan dan Budi Brasali, Ciputra mendirikan PT Daya Cipta pada 1957.
Pada tahun 1960, Ciputra lulus dari ITB dan pindah ke Jakarta. Bisnisnya mulai berkembang di Ibu
Kota. Banyak proyek yang ditanganinya, mulai dari pembangunan pusat dunia di kawasan Senen,
Taman Impian Jaya Ancol, hingga Bintaro Jaya. Selain Grup Jaya, Ciputra mengembangkan jaringan
perusahaannya yang lain, yaitu Grup Metropolitan, Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai,
dan Grup Ciputra. Ciputra tidak selalu fokus pada bidang properti.
Pada usianya yang ke-75, ia mengembangkan bidang pendidikan dan mendirikan Universitas Ciputra.
Universitas ini menitikberatkan pendidikannya pada kewirausahaan. Ciputra meninggal dunia di
Singapura pada 27 November 2019. Ia menutup usianya pada 88 tahun.
Pendidikan
• SMP Frater Don Bosco, Manado
• SMA Frater Don Bosco, Manado
• Institut Teknologi Bandung
Karir
6. • Pendiri PT Daya Cipta
• Direksi Jaya Group
• Penasihat Jaya Group
• Pendiri Metropolitan Group
• Direktur Utama Jaya Group
• Presiden Komisaris Metropolitan Group
• Pendiri Ciputra Group
• Pendiri Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai
• Pendiri PT Metropolitan Development
• Pendiri PT Pembangunan Jaya
• Pendiri PT Daya Cipta (biro arsitek)
Penghargaan
• Lifetime Achievement Award versi majalah Globe Asia 2007
• Lifetime Achievement Award versi Enterprise Asia
• Enterpreneur Of The Year versi Ernst and Young Indonesia, 2007
• World Enterpreneur Of The Year versi Global Ernst and Young Montecarlo, 2008
• The 2nd Most Admired CEO in Indonesia versi Swa Leadership Award 2008
• Penghargaan khusus dari Teo Ming Kian selaku Chairman MediaCorp, induk Perusahaan
Channel NewsAsia
• Lifetime Achievement Luminary Award dari Channel NewsAsia Singapura, 2013. Dan masih
banyak penghargaan lainnya.
8. Ciputra kecil kembali ke bangku sekolah walau terlambat. Ciputra memang merupakan gabungan dari
pendidikan yang akademis dan juga non akademis, di dalam kelas dan juga di luar kelas. Inilah yang
dapat disebut sebagai sekolah kehidupan yang membuat seseorang tumbuh menjadi pribadi yang
mandiri dan utuh. Oleh karena itu tidak heran bila saat ini ia berpendapat bahwa pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang membangun manusia seutuhnya dan beberapa cirinya adalah membangun
moral, mendorong kreativitas dan mendidik karakter-karakter mandiri siswa-siswinya.
Merintis Kerajaan Bisnis
Perjalanan bisnis Ciputra dirintis sejak masih menjadi mahasiswa arsitektur Institut Teknologi
Bandung. Proyek yang mereka tangani antara lain gedung bertingkat sebuah bank di Banda Aceh.
Keputusan ini menjadi tonggak sejarah yang menentukan jalan hidup Ciputra dan kedua rekannya itu.
Dengan bendera PT Perentjaja Djaja IPD, proyek bergengsi yang akan dikelola adalah pembangunan
pusat perbelanjaan di kawasan senen.
Setelah pusat perbelanjaan Senen, proyek monumental Ciputra di Jaya selanjutnya adalah Taman
Impian Jaya Ancol dan Bintaro Jaya. Melalui perusahaan yang 40% sahamnya dimiliki Pemda DKI
inilah ia menunjukkan kelasnya sebagai entrepreuneur sekaligus profesional.
Pebisnis yang Handal
Ia sangat handal dalam menghimpun sumber daya yang ada menjadi kekuatan bisnis raksasa. Grup
Jaya yang didirikan tahun 1961 dengan modal Rp. Dengan didukung kemampuan lobinya, Ia secara
bertahap juga mengembangkan jaringan perusahaannya di luar Jaya, yakni Grup Metropolitan, Grup
Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan yang terakhir adalah Grup Ciputra. Ia kini
mengendalikan 5 kelompok usaha Jaya, Metropolitan, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai, dan
Ciputra Development yang masing-masing memiliki bisnis inti di sektor properti.
Membangun Berbagai Proyek Besar
Proyek kota barunya kini berjumlah 11 buah tersebar di Jabotabek, Surabaya, dan di Vietnam dengan
luas lahan mencakup 20.000 hektar lebih. Ke-11 kota baru itu adalah Bumi Serpong Damai, Pantai
Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra
Indah, Kota Taman Metropolitan, CitraRaya Surabaya. Perumahan Citraland milik Ciputra juga
tersebar di Indonesia. Citraland merupakan salah satu perumahan elite yang terkenal di Indonesia.
Pendiri grup Ciputra ini meninggal dunia di Singapura pada tanggal 27 November 2019.