SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PERSIAPAN PELAKSANAAN DIPA
TAHUN ANGGARAN 2016
Disampaikan oleh:
NOVIANTO BAMBANG W.
SEKRETARIS DITJEN KSDAE
13 Januari 2016
ANGGARAN KSDAE
TAHUN 2016
ANGGARAN KEMENTERIAN LHK
ALOKASI PER PROGRAM
PER JENIS BELANJA TAHUN 2016
SETDITJEN KSDAE ©2016
I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya KLHK
169.206.331 97.625.330 43.165.587 590.417.121 900.414.369
II Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Bidang Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
28.754.037 3.445.963 3.412.000 35.559.368 71.171.368
III Program Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Usaha Kehutanan
101.936.087 22.163.913 11.909.210 211.090.790 347.100.000
IV Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung 228.961.731 53.722.959 17.306.025 639.816.312 939.807.027
V Program Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem
730.408.471 142.591.529 82.824.835 361.553.165 1.317.378.000
VI Program Planologi dan Tata Lingkungan 151.318.890 35.081.110 1.659.344 156.870.656 344.930.000
VII Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
187.452.438 37.347.562 8.006.857 85.452.643 318.259.500
VIII Program Peningkatan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM
102.945.053 29.554.947 30.461.946 197.876.745 360.838.691
IX Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan
Lingkungan
48.712.604 9.787.396 13.995.680 146.677.320 219.173.000
X Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
41.857.109 8.942.891 13.219.848 177.780.152 241.800.000
XI Program Pengendalian Perubahan Iklim 41.289.162 9.110.838 564.648.928 242.056.072 857.105.000
XII Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 17.127.800 3.700.000 690.400 67.361.800 88.880.000
XIII Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
23.184.574 3.815.426 16.233.347 63.846.653 107.080.000
TOTAL 1.873.154.287 456.889.864 807.534.007 2.976.358.797 6.113.936.955
TOTAL PAGU
BELANJA
BARANG NON
OPERASIONAL
NO PROGRAM
BELANJA
PEGAWAI
BELANJA
OPERASIONAL
BELANJA MODAL
(x Rp. 1.000)
ALOKASI ANGGARAN DITJEN KSDAE TAHUN 2016
PER JENIS BELANJA
89,617
354,761
142,592
730,408
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
B. MODAL (6,8%) BB. NON OPS (26,93%) BB. OPS (10,82%) B. PEGAWAI (55,44%)
Thousands
JENIS BELANJA ALOKASI (Rp.x1.000) %
BELANJA MODAL 89,616,595 6.80%
BELANJA BARANG NON OPS 354,761,405 26.93%
BELANJA BARANG OPS 142,591,529 10.82%
BELANJA PEGAWAI 730,408,471 55.44%
TOTAL 1,317,378,000 100.00%
DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
KEBIJAKAN PROPORSI PENGANGGARAN
DITJEN KSDAE TAHUN 2016
66.27%
33.73%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
Belanja Aparatur Belanja Program
APBN KSDAE 2016: 1.317,37 M
83.27%
16.73%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Belanja Pegawai Belanja Operasional
BELANJA APARATUR: 873 M
(66.27%)
(FIXED COST/ OVERHEAD)
27.84%
18.42%
28.42%
25.32%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
Perlindungan Pengawetan Pemanfaatan Supporting
BELANJA PROGRAM: 444,37 M
(33.73%)
FIXED COST
(OVERHEAD)
8.041 pegawai
DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
BELANJA PROGRAM 444.37 M
BB.NON OPS DAN B.MODAL PER PILAR KONSERVASI
No. PROGRAM ALOKASI (Rp.) %
1 PERLINDUNGAN 123.71 M 27.84
2 PENGAWETAN 81.85 M 18.42
3 PEMANFAATAN 126.29 M 28.42
4 SUPPORTING 112.52 M 25.32
TOTAL 444.37 M 100
PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR
DALAM RKAKL
PROGRAM DAN EVALUASI
LATAR BELAKANG
• Arahan Presiden RI pada Rapat Terbatas tanggal 27
November 2015
• Hasil Pencermatan Menteri LHK dan Biro
Perencanaan pada 30 Desember 2015
• Tindaklanjut Surat Menteri LHK kepada Presiden RI
No. S.1/MENLHK/SETJEN/REN.0/1/2016
• Hasil Rapat Koordinasi Kementerian Lingkup Menko
Perekonomian
SETDITJEN KSDAE ©2016
PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR MELIPUTI
1. JANGKA PENDEK
1. Perubahan redaksi komponen (tidak multitafsir/rancu).
2. Menghapus komponen yang tidak perlu.
3. Menambah komponen baru yang mendukung kegiatan
prioritas.
4. Menambah volume output dari hasil efisiensi.
5. Merealokasi anggaran dari komponen pendukung ke
komponen prioritas.
2. JANGKA PANJANG (2017)
Dilakukan koordinasi dengan Bappenas terkait dengan
perubahan target/output (akan dibahas dlm RKP 2017) dan
Kemenkeu terkait dengan penyesuaian aplikasi ADIK dan Akun
belanja.
SETDITJEN KSDAE ©2016
PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR ANGGARAN
SETDITJEN KSDAE ©2016
MATRIKS RKAKL
032 Bagian Anggaran (K/L) Tetap
032 01 01 Program (Eselon I) Tetap (sesuai RKP/Renja 2016)
449551 Nama Satker
2345 Kegiatan (Eselon II) Tetap (sesuai RKP/Renja 2016)
2345 001 Output Tetap (sesuai DIPA 2016)
001 Sub Output
051 Komponen
Dilakukan penyederhanaan
A Sub Komponen
521xxx Detail
524xxx Detail
052 Komponen
Dilakukan penyederhanaan
A Sub Komponen
522xxx Detail
526xxx Detail
4. CONTOH PERBAIKAN: 3 SUB
KOMPONEN MENJADI 1 SUB KOMP.
LANGKAH-LANGKAH
PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR
KOMPONEN 051 PENYUSUNAN NSPK
A. Penyusunan Struktur Data Base Inventarisasi
dan Informasi Konservasi Alam
B. Pembuatan aplikasi data base Inventarisasi dan
Informasi Konservasi Alam
C. Uji coba aplikasi data base Inventarisasi dan
IKA di 9 lokasi
1. PINDAH KE KOMPONEN YANG SESUAI
SETDITJEN KSDAE ©2016
KOMPONEN 054 MEMBANGUN SISTEM IKA
2. GABUNGKAN SUB KOMPONEN YANG
MENGHASILKAN OUTPUT SAMA
A. Pembangunan Database Inventarisasi dan
Informasi Konservasi Alam
3. SEDERHANAKAN AKUN DAN DETIL
• BATASI PENGGUNAAN BELANJA ATK
(ALOKASIKAN DI TU SAJA), Kecuali ATK
yang sangat teknis (e.g.: Toner Plotter, Kertas
A0, dll.)
• BATASI PENGGUNAAN PAKET MEETING
BERLEBIHAN (Hindari menyewa EO
untuk mengadakan meeting/rapat
CONTOH :
KOMPONEN 054 MEMBANGUN SISTEM IKA
A. Pembangunan Database Inventarisasi dan
Informasi
521211 Belanja Bahan
• Alat dan Bahan 1.500.000,-
• Konsumsi Rapat (100 OH) 6.400.000,-
524114 Belanja Perjadin+Paket Meeting
• Rapat-rapat 10.000.000,-
• Workshop pelatihan pengisian dan verifikasi
database 100.000.000,-
532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin
• Aplikasi Sistem IIKA 300.000.000,-
• Server dan Komputer GIS 200.000.000,-
TOTAL 617.900.000
EFISIENSI 617.900.000 – 760.641.000 = 142.741.000
TOTAL
760.641.000,-
2. TINGKATKAN PROPORSI BELANJA
UTK MASYARAKAT
NOMENKLATUR DISEDERHANAKAN:
BANTUAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MICROHYDRO 50KW
PENINGKATAN BELANJA YANG
BERDAMPAK LANGSUNG KE
MASYARAKAT
IKK yang langsung berdampak pada masyarakat:
1. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan
konservasi yang dibina sebanyak 77 Desa
2. Luas Kawasan Hutan Konservasi pada zona
tradisional yang dikelola melalui kemitraan dengan
masyarakat seluas 100.000 Ha
3. Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan
konservasi untuk keperluan mini/micro hydro power
plant bertambah sebanyak minimal 50 unit
4. Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta
Alam (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/
Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif
sebanyak 6.000 Orang
LANGKAH-LANGKAH:
1. SEDERHANAKAN NOMENKLATUR
CONTOH NOMENKLATUR LAMA:
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK
MASYARAKAT
Gunakan Akun 526 (Belanja Barang
Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda)
CONTOH:
526115 (Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda)
Pembangunan PLTMH 1 unit 50KW
SETDITJEN KSDAE ©2016
Mengingatkan kembali kepada para Kepala UPT
untuk menyelesaikan :
• PK tahun 2016 dan 2015 yang belum
• SKP tahun 2015 dan 2016
• Renstra UPT tertanggal maksimal 30 Nov. 2015
• Renja UPT tahun 2015 dan 2016
• Laporan Kinerja (dahulu: LAKIP) dan Laptah tahun 2015
selambatnya tanggal 29 Jan. 2016
• Segera Selesaikan Pagu Minus yg masih ada pada Satker:
• KSDA Sumut, KSDA NTB, KSDA NTT
• TN Tesso Nilo, TN Lore Lindu, TN Alas Purwo, TN Wasur, TN. G.Rinjani
SETDITJEN KSDAE ©2016
PENYELESAIAN PELAKSANAAN ANGGARAN 2015
&
PERSIAPAN PELAKSANAAN ANGGARAN 2016
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
TOP 10 REALISASI 2015
SESUAI DENGAN SPAN (SP2D) 12 JAN 2015
Satker Pagu Total Realisasi Total Sisa Total %
1. BALAI TN UJUNG KULON 19,185,554,000 18,942,740,763 242,813,237 98.73
2. BALAI BESAR TN KERINCI SEBLAT 27,242,532,000 26,579,423,321 663,108,679 97.57
3. BALAI TN MANUPEU-TANADARU 10,423,604,000 10,151,167,389 272,436,611 97.39
4. BALAI TN BOGANI NANI WARTABONE 19,590,658,000 19,043,266,454 547,391,546 97.21
5. BALAI TN RAWA AOPA WATUMOHAI 17,151,999,000 16,577,397,773 574,601,227 96.65
6. BALAI BESAR TN GUNUNG GEDE PANGRANGO 27,163,856,000 26,177,316,466 986,539,534 96.37
7. BALAI KSDA BENGKULU 19,480,475,000 18,762,951,908 717,523,092 96.32
8. BALAI TN GUNUNG HALIMUN 19,660,814,000 18,933,100,358 727,713,642 96.30
9. BALAI BESAR TN BUKIT BARISAN SELATAN 21,194,780,000 20,407,426,409 787,353,591 96.29
10. BALAI BESAR TN GUNUNG LEUSER 32,366,034,000 31,156,399,294 1,209,634,706 96.26
JADWAL PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
1. LK/BMN UAKPA/B ke UAPPA/B-W ...... ...... .......Tgl 20 Januari 2016
2. LK/BMN UAPPA/B-W ke UAPPA /B-ES I ............ Tgl 29 Januari 2016
3. LK/BMN UAPPA/B-ES I ke UAPA/B .....................Tgl 8 Februari 2016
SETDITJEN KSDAE ©2016
• Jadwal Rekonsiliasi LK tk Eselon I dengan satker UPT
tgl 20-23 Januari 2016
(77 satker UPT dan 6 satker pusat)
JADWAL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN BPK RI
• TGL 24 Januari 2016 entry meeting DI PUSAT
(Audit sekitar 100 hari )
• Rencana Uji Petik : JABAR, JATIM, SUMUT, LAMPUNG,
MALUT, NTT SEKITAR PERTENGAHAN FEBRUARI 2016
SETDITJEN KSDAE ©2016
PERSIAPAN AUDIT LK 2015 OLEH BPK RI
1. Penyelesaian dan pemeriksaan dokumen SPJ
2. Penyelesaian Laporan Bulanan Model A
3. Pemeriksaan dan pengumpulan dokumen pengadaan
barang dan jasa
4. Penataan usahaan BMN hasil pengadaan
PERSIAPAN PELAKSANAAN ANGGARAN TA 2016
A. PENETAPAN PEJABAT PERBENDAHARAAN :
1. PENETAPAN KPA DAN BENDAHARA ---- Korwil
2. PENETAPAN BPP ---- Korwil
3. PENETAPAN PPK, PPSPM, dan pengelola DIPA -----
KPA
B. PENYUSUNAN ORGANISASI PENGELOLA DIPA
C. PENYUSUNAN RENCANA DAN JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN
D. PERMINTAAN UANG PERSEDIAAN
SETDITJEN KSDAE ©2016
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG DAN JASA TA 2016
1. PENYUSUNAN RUP --- oleh KPA
2. UPLOAD SIRUP
3. PENYELESAIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
TRIWULAN I ---- instruksi Setjen
4. MELAKSANAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SECARA ELEKTRONIK (e-PROCUREMENT)
SETDITJEN KSDAE ©2016
Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara
• Mulai tahun 2016, satker wajib menyusun Rencana
Kebutuhan BMN (RKBMN) yang memuat perencanaan
pengadaan BMN dan perencanaan pemeliharaan BMN
(PMK 150/pmk.06/2014)
• Jika tidak menyusun RKBMN, anggaran untuk pengadaan
dan pemeliharaan akan ditolak
• RKBMN untuk pengadaan diusulkan terhadap BMN yang
telah mempunyai standar barang dan standar kebutuhan
(PMK 248/pmk.06/2011 u/ tanah dan/atau bangunan &
PMK 76/pmk.06/2015 u/ alat angkutan bermotor) dengan
memperhatikan ketersediaan BMN yang dikuasai satker
yang bersangkutan
SETDITJEN KSDAE ©2016
Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara
• RKBMN untuk pemeliharaan diusulkan terhadap
BMN berupa tanah dan/atau bangunan, alat
angkutan bermotor, dan BMN dengan nilai perolehan
minimal Rp100 juta/unit dengan memperhatikan
status penggunaan dan kondisi barang.
• RKBMN untuk pemeliharaan tidak dapat diusulkan
untuk BMN dalam kondisi rusak berat, dalam status
penggunaan sementara, dioperasikan pihak lain dan
dalam status dilakukan pemanfaatan (sewa, pinjam
pakai, ksp, bsg, bgs)
SETDITJEN KSDAE ©2016
Penetapan Status Pengggunaan BMN
(PMK 246/PMK.06/2014)
 Sampai dengan tahun 2015 BMN yang telah PSP senilai
Rp412.056.469.383 dari total aset sejumlah
Rp1.501.475.423.905 (27,44%)
 Sampai 11 September 2015, masih ada 6 satker lingkup Ditjen
KSDAE yang belum mengajukan PSP (KSDA Bengkulu, KSDA
Sultra, BTN Teso Nilo, BTN Batang Gadis, BTN Way Kambas, BTN
Baluran)
 Jika tidak ada SK PSP, BMN tidak akan bisa dilakukan
penghapusan, pemindahtanganan, pemusnahan dan
pemanfaatan (pinjam pakai, sewa)
SETDITJEN KSDAE ©2016
• Wasdal dilakukan dalam rangka pemantauan dan
penertiban atas kesesuaian pelaksanaan penggunaan,
pemanfaatan & pemindahtanganan dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku;
• Jika tidak dibuat laporan wasdal dapat dikenakan sanksi
berupa penundaan penyelesaian usulan pemanfaatan,
pemindahtanganan atau penghapusan BMN yang diajukan
pengguna barang/kuasa pengguna barang;
Pengawasan dan Pengendalian BMN
(PMK 244/pmk.06/2012)
SETDITJEN KSDAE ©2016
Sewa Barang Milik Negara
(PMK 33/pmk.06/2012, p.40/Menhut-II/2014)
 Sewa bertujuan u/ optimalisasi BMN yg belum/tidak
digunakan dalam tusi, menunjang pelaksanaan tusi &
mencegah penggunaan o/ pihak lain secara tdk sah
 Dilakukan sepanjang tdk merugikan negara & tdk
mengganggu pelaksanaan tusi
 Faktanya banyak BMN di lingkup Ditjen KSDAE yg
dimanfaatkan o/ pihak lain tanpa mekanisme sewa
 Hal tsb mengurangi potensi penerimaan PNBP & berpotensi
jadi temuan auditor
SETDITJEN KSDAE ©2016
PERUBAHAN UU 5 TAHUN 1990
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN
EKOSISTEMNYA
HUKUM DAN KERJA SAMA TEKNIK
RUU KEHATI
RUU KSDAE RUU SDG
KLHK KLH
KEMENHUT
RUU KEHATI
PERLINDUNGAN
KEHATI
KEHATI PEMULIHAN
KEHATI
PARTISIPASI
PENGELOLAAN
KAWASAN
KONSERVASI
PENDANAAN
KONSERVASI
PENYELESAIAN
SENGKETA
PENGAMANAN
KERJASAMA
KONSERVASI
NASIONAL
SANKSI
• PERLINDUNGAN SDG
• PERLINDUNGAN SP
• PERLINDUNGAN
EKOSISTEM
• FORUM KONSERVASI
KEHATI
• KETENTUAN
LARANGAN
• PEMANFAATAN
SDG
• PEMANFAATAN SP
• PEMANFAATAN
EKOSISTEM
• PEMULIHAN
SDG
• PEMULIHAN
SP
• PEMULIHAN
EKOSITEM
• PARTISIPASI PENGELOLAAN
• MENGELOLA SEBAGIAN ATAU
KESELURUHAN KAWASAN
KONSERVASI.
• KERJASAMA ASPEK PENGELOLAAN.
• KERJASAMA PENGELOLAAN DENGAN
RAKYAT
• PENGELOLAAN KAWASAN
KONSERVASI DI LUAR TANAH
NEGARA
• PENYELESAIAN SENGKETA
KONSERVASI DILUAR
PENGADILAN
• PENYELESAIAN SENGKE
KONSERVASI MELALUI
PENGADILAN
• PENYELIDIKAN
• PENYIDIKAN
• PENYULUHAN
• SANKSI PIDANA
• GANTI RUGI DAN SANKSI
ADMINISTRASI
• RAMPASAN
• INSENTIF
• KETENTUAN PERALIHAN
KERANGKA RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEHATI
HAL-HAL BARU YANG DIATUR
DALAM RUU KEHATI
A. PERLINDUNGAN SUMBER DAYA GENETIK
B. PEMANFAATAN SDG
C. PEMEBENTUKAN BALAI KLIRING SDG
D. PEMULIHAN SPESIES, SDG DAN EKOSISTEM
E. PENYELESAIAN SENGKETA (DI DALAM/DILUAR PENGADILAN)
F. PENDANAAN KONSERVASI
G. PEMBERATAN PEMIDANAAN
H. PIDANA TAMBAHAN (KEWAJIBAN REHABILITASI, RAMPASAN)
I. PERLUASAN ALAT BUKTI
J. KEWENANGAN KEPOLISIAN KHUSUS
K. PERLUASAN KEWENANGAN PENYIDIK
PERUBAHAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
UPT KSDA DAN TN DITJEN KSDAE
KEPEGAWAIAN DAN ORTALA
SUBTANSI PERUBAHAN
NO
Permenhut No. P.02/Menhut-
II/2007
Draft Perubahan Permenhut No.
P.02/Menhut-II/2007
1. Menyelenggarakan fungsi
sebagaimana diatur dalam dalam
PP No. 68 Tahun 1998 tentang
KSA dan KPA
Menyelenggarakan fungsi
sebagaimana diatur dalam PP No.
28 Tahun 2011 tenteng Pengelolaan
KSA dan KPA.
2. Penyelenggaraan fungsi lebih
detail mengingat dalam PP No. 68
Tahun 1998 penyelenggaraan
fungsi KSA dan KPA belum diatur
secara sistematis
Penyelenggaraan fungsi sepenuhnya
menjalankan amanat
penyelenggaraan KSA dan KPA
meliputi :
a. Perencanaan
b. Perlindungan
c. Pengawetan
d. Pemanfaatan dan
e. Evaluasi kesesuain fungsi.
NO Permenhut No. P.02/Menhut-II/2007
Draft Perubahan Permenhut
No. P.02/Menhut-II/2007
3. Penyelenggaraan fungsi perlindungan,
pengendalian kebakaran hutan dan bina
cinta alam menjadi tugas dan fungsi UPT
Direktorat Jenderal KSDAE
Penyelenggaraan fungsi perlindungan,
pengendalian kebakaran hutan dan bina cinta
alam, saat ini menjadi tugas dan fungsi Ditjen
Gakkum, Ditjen PPI dan Ditjen PSKL, namun
demikian pada tataran pelaksanaan di
lapangan UPT KSDA dan TN masih tetap
mengemban fungsi tersebut, dengan asumsi
bahwa UPT tersebut merupakan pemegang
otoritas ditingkat tapak sebagai pemangku
kawasan.
4. Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Subbagian Umum;
b. Subbagian Perencanaan & Kerjasama;
c. Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan,
dan Humas.
Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Subbagian Umum;
b. Subbagian Program dan Kerjasama;
c. Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan
Kehumasan.
5. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya
Alam terdiri dari:
a. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan
Perpetaan;
b. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan.
Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam
terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan, Perlindungan dan
Pengawetan;
b. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan.
Draft Perubahan Permenhut No.
P.02/Menhut-II/2007
Draft Perubahan Permenhut No.
P.03/Menhut-II/2007
1. Pengendalian dampak kerusakan
sumber daya alam hayati
2. Pengelolaan jenis tumbuhan dan
satwa liar beserta habitatnya serta
sumber daya genetik dan
pengetahuan tradisonal didalam
dan diluar kawasan
3. Penetapan koridor hidupan liar,
pemulihan ekosistem dan
penutupan kawasan
4. Evaluasi kesesuaian fungsi
5. Pengembangan KPHK
6. pengawasan dan pengendalian
peredaran tumbuhan dan satwa
liar
7. Koordinasi teknis kawasan
ekosistem esensial.
1. Pengendalian dampak kerusakan
sumber daya alam hayati
2. Pengelolaan jenis tumbuhan dan
satwa liar beserta habitatnya serta
sumber daya genetik dan pengetahuan
tradisonal didalam kawasan
3. Penetapan koridor hidupan liar,
pemulihan ekosistem dan penutupan
kawasan
4. Evaluasi kesesuaian fungsi
PENGGABUNGAN UPT
No UPT ASAL UPT BARU Ket
1 BKSDA Bengkulu (Tipe
B) + BKSDA Lampung
(Tipe B)
BKSDA Bengkulu
(Tipe A)
ada penambahan 1 (satu) seksi
wilayah yaitu Seksi Konservasi
Wilayah III/ Bandar Lampung/ /
Kab&Kota: Teluk Betung Metro,
Lampung Selatan, Lampung
Tengah, Tanggamus, Lampung
Timur, Kotabumi, Lampung Utara,
Way Kanan, Tulang Bawang dan
Lampung Barat
2 Balai Besar TN Betung
Kerihun (Tipe B)
dan BTN Danau
Sentarum (Tipe B)
Balai Besar Betung
Kerihun dan Danau
Sentarum di
Putussibau
(BB Tipe A)
ada penambahan 1 (satu) Bidang
Wilayah Pengelolaan TN Wil. III/
Sintang yang membawahi SPTN
Wil. V/ Sintang/Selimbau dan
SPTN Wil. VI/ Lanjak/ Semitau.
PENGGABUNGAN UPT
No UPT ASAL UPT BARU Ket
3 Balai TN Manupeu
Tanah Daru (Tipe B)
dan Laiwangi
Wanggameti (Tipe B)
Manupeu Tanah
Daru dan Laiwangi
Wanggameti di
Waikabubak
(Tipe A)
Kantor terletak di Waikabubak.
4 BTN Berbak (Tipe A)
dan BTN Sembilang
(Tipe A)
menjadi BTN Berbak
dan Sembilang
berkedudukan di
Jambi
(Tipe A)
Sehingga membawahi SPTN Wil.
I/ Suak Kandis/Sungai Rambut
,SPTN Wil. II/ Sunsang/ Sungai
Sembilang, SPTN Wil. III/ Air
Hitam Laut/ Tanah Pilih
PP No. 48 Tahun 2005 tentang
Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS
• Diterbitkannya PP Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga
Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan titik
terang baru bagi para pegawai tidak tetap dilingkungan pemerintahan.
• Batas maksimal umur untuk dapat diangkat menjadi PNS yaitu 46
(empat puluh enam) tahun, dan tentunya pemberian batasan umur ini
memberatkan bagi pegawai tidak tetap yang telah melampaui batasan
umut tersebut sehingga tidak dapat diangkat menjadi PNS.
• Pasal 8 menyebutkan, “Sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah ini, semua Pejabat Pembinan Kepegawaian dan
Pejabat lain dilingkungan instansi, dilarang mengangkat
tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.”
• Sejak PP No. 48 Tahun 2005, Pejabat Negara dilarang lagi mengangkat
pekerja honorer/ tidak tetap/ tenaga harian lepas. Pada faktanya, pasca
dikeluarkannya PP tersebut, justru banyak pegawai yang diangkat
kembali menjadi Tenaga Harian Lepas
SETDITJEN KSDAE ©2016
TENAGA HARIAN LEPAS
Berdasarkan PMK No. 65/PMK.02/2015 dan
Persekjen No. P.5/Setjen-Rokeu/2015 tentang
standar biaya masukan anggaran tahun 2016
Jabatan Pegawai Harian Lepas (Tenaga Kontrak):
1. Satpam ,
2. pengemudi,
3. petugas kebersihan dan,
4. Pramubakti.
berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang/ kontrak kerja.
SETDITJEN KSDAE ©2016
10 UPT KSDAE
DENGAN TENAGA HARIAN LEPAS TERBANYAK
SETDITJEN KSDAE ©2016
NO Lokasi PHL
1 BKSDA. Sumatera Selatan 265
2 BBKSDA. Riau 256
3 BKSDA. Kalimantan Selatan 218
4 BBKSDA. Sulawesi Selatan 145
5 BBTN. Gunung Leuser 107
6 BKSDA. Kalimantan Tengah 75
7 BTN. Danau Sentarum 66
8 BBKSDA. Nusa Tenggara Timur 60
9 BTN. Tanjung Puting 58
10 BBTN. Betung Kerihun 56
DIREKTORAT JENDERAL KSDAE
DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

More Related Content

Similar to Arahan_Setditjen_pada_Rapat_DIPA_2016.pptx

Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacap
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten CilacapMemorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacap
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacapinfosanitasi
 
updated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptx
updated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptxupdated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptx
updated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptxFitaMiyaniPujiHastut
 
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbImplementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbMohammad Ramadhan
 
20150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 2019
20150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 201920150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 2019
20150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 2019Advisory Specialist for P2KP
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimGalih Putro
 
RAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.ppt
RAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.pptRAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.ppt
RAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.pptEstyRokhyani1
 
Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...
Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...
Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...Haris Sahido
 
PAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptx
PAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptxPAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptx
PAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptxmuhammadgogo1
 
Laporan monev tw iv 2014 gabungan
Laporan monev tw iv 2014 gabunganLaporan monev tw iv 2014 gabungan
Laporan monev tw iv 2014 gabunganMoh TP
 
Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Bagus ardian
 
Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016
Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016
Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016Nanang Kusnendar
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxMarioMario435914
 
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415Hamdan In'ami
 

Similar to Arahan_Setditjen_pada_Rapat_DIPA_2016.pptx (20)

Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacap
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten CilacapMemorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacap
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacap
 
updated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptx
updated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptxupdated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptx
updated [Rakernas 230222] Paparan Irtama Rakernas 23 Feb 2022.pptx
 
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbImplementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
 
20150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 2019
20150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 201920150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 2019
20150118 matrix program pemberdayaan masyarakat di perkotaan tahun 2015 2019
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
 
RAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.ppt
RAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.pptRAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.ppt
RAPAT STAF BD DIKLAT 27 JAN 2010 REV4.ppt
 
DIPA 2016
DIPA 2016DIPA 2016
DIPA 2016
 
Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...
Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...
Tabel. 5.1 stateri dan arah kebijakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Ko...
 
Perhubungan
PerhubunganPerhubungan
Perhubungan
 
PAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptx
PAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptxPAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptx
PAPARAN-PROGRAM-KEGIATAN-DISHUB-2016.pptx
 
Laporan monev tw iv 2014 gabungan
Laporan monev tw iv 2014 gabunganLaporan monev tw iv 2014 gabungan
Laporan monev tw iv 2014 gabungan
 
LARAP DI Barabai.pptx
LARAP DI Barabai.pptxLARAP DI Barabai.pptx
LARAP DI Barabai.pptx
 
Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018
 
rakornis navigasi semarang irjen h
rakornis navigasi semarang irjen hrakornis navigasi semarang irjen h
rakornis navigasi semarang irjen h
 
Dipa 2020
Dipa 2020Dipa 2020
Dipa 2020
 
Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016
Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016
Bahan Hearing DPR. Update tgl 29 Agutsus 2016
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
Yantupin
YantupinYantupin
Yantupin
 
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
 

Arahan_Setditjen_pada_Rapat_DIPA_2016.pptx

  • 1. PERSIAPAN PELAKSANAAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan oleh: NOVIANTO BAMBANG W. SEKRETARIS DITJEN KSDAE 13 Januari 2016
  • 3. ANGGARAN KEMENTERIAN LHK ALOKASI PER PROGRAM PER JENIS BELANJA TAHUN 2016 SETDITJEN KSDAE ©2016 I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KLHK 169.206.331 97.625.330 43.165.587 590.417.121 900.414.369 II Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 28.754.037 3.445.963 3.412.000 35.559.368 71.171.368 III Program Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan 101.936.087 22.163.913 11.909.210 211.090.790 347.100.000 IV Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung 228.961.731 53.722.959 17.306.025 639.816.312 939.807.027 V Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem 730.408.471 142.591.529 82.824.835 361.553.165 1.317.378.000 VI Program Planologi dan Tata Lingkungan 151.318.890 35.081.110 1.659.344 156.870.656 344.930.000 VII Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 187.452.438 37.347.562 8.006.857 85.452.643 318.259.500 VIII Program Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM 102.945.053 29.554.947 30.461.946 197.876.745 360.838.691 IX Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 48.712.604 9.787.396 13.995.680 146.677.320 219.173.000 X Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 41.857.109 8.942.891 13.219.848 177.780.152 241.800.000 XI Program Pengendalian Perubahan Iklim 41.289.162 9.110.838 564.648.928 242.056.072 857.105.000 XII Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 17.127.800 3.700.000 690.400 67.361.800 88.880.000 XIII Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 23.184.574 3.815.426 16.233.347 63.846.653 107.080.000 TOTAL 1.873.154.287 456.889.864 807.534.007 2.976.358.797 6.113.936.955 TOTAL PAGU BELANJA BARANG NON OPERASIONAL NO PROGRAM BELANJA PEGAWAI BELANJA OPERASIONAL BELANJA MODAL (x Rp. 1.000)
  • 4. ALOKASI ANGGARAN DITJEN KSDAE TAHUN 2016 PER JENIS BELANJA 89,617 354,761 142,592 730,408 0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 B. MODAL (6,8%) BB. NON OPS (26,93%) BB. OPS (10,82%) B. PEGAWAI (55,44%) Thousands JENIS BELANJA ALOKASI (Rp.x1.000) % BELANJA MODAL 89,616,595 6.80% BELANJA BARANG NON OPS 354,761,405 26.93% BELANJA BARANG OPS 142,591,529 10.82% BELANJA PEGAWAI 730,408,471 55.44% TOTAL 1,317,378,000 100.00%
  • 5. DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM KEBIJAKAN PROPORSI PENGANGGARAN DITJEN KSDAE TAHUN 2016 66.27% 33.73% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% Belanja Aparatur Belanja Program APBN KSDAE 2016: 1.317,37 M 83.27% 16.73% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% Belanja Pegawai Belanja Operasional BELANJA APARATUR: 873 M (66.27%) (FIXED COST/ OVERHEAD) 27.84% 18.42% 28.42% 25.32% 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% Perlindungan Pengawetan Pemanfaatan Supporting BELANJA PROGRAM: 444,37 M (33.73%) FIXED COST (OVERHEAD) 8.041 pegawai
  • 6. DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM BELANJA PROGRAM 444.37 M BB.NON OPS DAN B.MODAL PER PILAR KONSERVASI No. PROGRAM ALOKASI (Rp.) % 1 PERLINDUNGAN 123.71 M 27.84 2 PENGAWETAN 81.85 M 18.42 3 PEMANFAATAN 126.29 M 28.42 4 SUPPORTING 112.52 M 25.32 TOTAL 444.37 M 100
  • 8. LATAR BELAKANG • Arahan Presiden RI pada Rapat Terbatas tanggal 27 November 2015 • Hasil Pencermatan Menteri LHK dan Biro Perencanaan pada 30 Desember 2015 • Tindaklanjut Surat Menteri LHK kepada Presiden RI No. S.1/MENLHK/SETJEN/REN.0/1/2016 • Hasil Rapat Koordinasi Kementerian Lingkup Menko Perekonomian SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 9. PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR MELIPUTI 1. JANGKA PENDEK 1. Perubahan redaksi komponen (tidak multitafsir/rancu). 2. Menghapus komponen yang tidak perlu. 3. Menambah komponen baru yang mendukung kegiatan prioritas. 4. Menambah volume output dari hasil efisiensi. 5. Merealokasi anggaran dari komponen pendukung ke komponen prioritas. 2. JANGKA PANJANG (2017) Dilakukan koordinasi dengan Bappenas terkait dengan perubahan target/output (akan dibahas dlm RKP 2017) dan Kemenkeu terkait dengan penyesuaian aplikasi ADIK dan Akun belanja. SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 10. PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR ANGGARAN SETDITJEN KSDAE ©2016 MATRIKS RKAKL 032 Bagian Anggaran (K/L) Tetap 032 01 01 Program (Eselon I) Tetap (sesuai RKP/Renja 2016) 449551 Nama Satker 2345 Kegiatan (Eselon II) Tetap (sesuai RKP/Renja 2016) 2345 001 Output Tetap (sesuai DIPA 2016) 001 Sub Output 051 Komponen Dilakukan penyederhanaan A Sub Komponen 521xxx Detail 524xxx Detail 052 Komponen Dilakukan penyederhanaan A Sub Komponen 522xxx Detail 526xxx Detail
  • 11. 4. CONTOH PERBAIKAN: 3 SUB KOMPONEN MENJADI 1 SUB KOMP. LANGKAH-LANGKAH PENYEDERHANAAN NOMENKLATUR KOMPONEN 051 PENYUSUNAN NSPK A. Penyusunan Struktur Data Base Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam B. Pembuatan aplikasi data base Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam C. Uji coba aplikasi data base Inventarisasi dan IKA di 9 lokasi 1. PINDAH KE KOMPONEN YANG SESUAI SETDITJEN KSDAE ©2016 KOMPONEN 054 MEMBANGUN SISTEM IKA 2. GABUNGKAN SUB KOMPONEN YANG MENGHASILKAN OUTPUT SAMA A. Pembangunan Database Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam 3. SEDERHANAKAN AKUN DAN DETIL • BATASI PENGGUNAAN BELANJA ATK (ALOKASIKAN DI TU SAJA), Kecuali ATK yang sangat teknis (e.g.: Toner Plotter, Kertas A0, dll.) • BATASI PENGGUNAAN PAKET MEETING BERLEBIHAN (Hindari menyewa EO untuk mengadakan meeting/rapat CONTOH : KOMPONEN 054 MEMBANGUN SISTEM IKA A. Pembangunan Database Inventarisasi dan Informasi 521211 Belanja Bahan • Alat dan Bahan 1.500.000,- • Konsumsi Rapat (100 OH) 6.400.000,- 524114 Belanja Perjadin+Paket Meeting • Rapat-rapat 10.000.000,- • Workshop pelatihan pengisian dan verifikasi database 100.000.000,- 532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin • Aplikasi Sistem IIKA 300.000.000,- • Server dan Komputer GIS 200.000.000,- TOTAL 617.900.000 EFISIENSI 617.900.000 – 760.641.000 = 142.741.000 TOTAL 760.641.000,-
  • 12. 2. TINGKATKAN PROPORSI BELANJA UTK MASYARAKAT NOMENKLATUR DISEDERHANAKAN: BANTUAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MICROHYDRO 50KW PENINGKATAN BELANJA YANG BERDAMPAK LANGSUNG KE MASYARAKAT IKK yang langsung berdampak pada masyarakat: 1. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 Desa 2. Luas Kawasan Hutan Konservasi pada zona tradisional yang dikelola melalui kemitraan dengan masyarakat seluas 100.000 Ha 3. Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan konservasi untuk keperluan mini/micro hydro power plant bertambah sebanyak minimal 50 unit 4. Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/ Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang LANGKAH-LANGKAH: 1. SEDERHANAKAN NOMENKLATUR CONTOH NOMENKLATUR LAMA: PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK MASYARAKAT Gunakan Akun 526 (Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda) CONTOH: 526115 (Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda) Pembangunan PLTMH 1 unit 50KW SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 13. Mengingatkan kembali kepada para Kepala UPT untuk menyelesaikan : • PK tahun 2016 dan 2015 yang belum • SKP tahun 2015 dan 2016 • Renstra UPT tertanggal maksimal 30 Nov. 2015 • Renja UPT tahun 2015 dan 2016 • Laporan Kinerja (dahulu: LAKIP) dan Laptah tahun 2015 selambatnya tanggal 29 Jan. 2016 • Segera Selesaikan Pagu Minus yg masih ada pada Satker: • KSDA Sumut, KSDA NTB, KSDA NTT • TN Tesso Nilo, TN Lore Lindu, TN Alas Purwo, TN Wasur, TN. G.Rinjani SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 14. PENYELESAIAN PELAKSANAAN ANGGARAN 2015 & PERSIAPAN PELAKSANAAN ANGGARAN 2016 ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
  • 15. TOP 10 REALISASI 2015 SESUAI DENGAN SPAN (SP2D) 12 JAN 2015 Satker Pagu Total Realisasi Total Sisa Total % 1. BALAI TN UJUNG KULON 19,185,554,000 18,942,740,763 242,813,237 98.73 2. BALAI BESAR TN KERINCI SEBLAT 27,242,532,000 26,579,423,321 663,108,679 97.57 3. BALAI TN MANUPEU-TANADARU 10,423,604,000 10,151,167,389 272,436,611 97.39 4. BALAI TN BOGANI NANI WARTABONE 19,590,658,000 19,043,266,454 547,391,546 97.21 5. BALAI TN RAWA AOPA WATUMOHAI 17,151,999,000 16,577,397,773 574,601,227 96.65 6. BALAI BESAR TN GUNUNG GEDE PANGRANGO 27,163,856,000 26,177,316,466 986,539,534 96.37 7. BALAI KSDA BENGKULU 19,480,475,000 18,762,951,908 717,523,092 96.32 8. BALAI TN GUNUNG HALIMUN 19,660,814,000 18,933,100,358 727,713,642 96.30 9. BALAI BESAR TN BUKIT BARISAN SELATAN 21,194,780,000 20,407,426,409 787,353,591 96.29 10. BALAI BESAR TN GUNUNG LEUSER 32,366,034,000 31,156,399,294 1,209,634,706 96.26
  • 16. JADWAL PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1. LK/BMN UAKPA/B ke UAPPA/B-W ...... ...... .......Tgl 20 Januari 2016 2. LK/BMN UAPPA/B-W ke UAPPA /B-ES I ............ Tgl 29 Januari 2016 3. LK/BMN UAPPA/B-ES I ke UAPA/B .....................Tgl 8 Februari 2016 SETDITJEN KSDAE ©2016 • Jadwal Rekonsiliasi LK tk Eselon I dengan satker UPT tgl 20-23 Januari 2016 (77 satker UPT dan 6 satker pusat)
  • 17. JADWAL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN BPK RI • TGL 24 Januari 2016 entry meeting DI PUSAT (Audit sekitar 100 hari ) • Rencana Uji Petik : JABAR, JATIM, SUMUT, LAMPUNG, MALUT, NTT SEKITAR PERTENGAHAN FEBRUARI 2016 SETDITJEN KSDAE ©2016 PERSIAPAN AUDIT LK 2015 OLEH BPK RI 1. Penyelesaian dan pemeriksaan dokumen SPJ 2. Penyelesaian Laporan Bulanan Model A 3. Pemeriksaan dan pengumpulan dokumen pengadaan barang dan jasa 4. Penataan usahaan BMN hasil pengadaan
  • 18. PERSIAPAN PELAKSANAAN ANGGARAN TA 2016 A. PENETAPAN PEJABAT PERBENDAHARAAN : 1. PENETAPAN KPA DAN BENDAHARA ---- Korwil 2. PENETAPAN BPP ---- Korwil 3. PENETAPAN PPK, PPSPM, dan pengelola DIPA ----- KPA B. PENYUSUNAN ORGANISASI PENGELOLA DIPA C. PENYUSUNAN RENCANA DAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN D. PERMINTAAN UANG PERSEDIAAN SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 19. PERSIAPAN PENGADAAN BARANG DAN JASA TA 2016 1. PENYUSUNAN RUP --- oleh KPA 2. UPLOAD SIRUP 3. PENYELESAIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA TRIWULAN I ---- instruksi Setjen 4. MELAKSANAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (e-PROCUREMENT) SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 20. Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara • Mulai tahun 2016, satker wajib menyusun Rencana Kebutuhan BMN (RKBMN) yang memuat perencanaan pengadaan BMN dan perencanaan pemeliharaan BMN (PMK 150/pmk.06/2014) • Jika tidak menyusun RKBMN, anggaran untuk pengadaan dan pemeliharaan akan ditolak • RKBMN untuk pengadaan diusulkan terhadap BMN yang telah mempunyai standar barang dan standar kebutuhan (PMK 248/pmk.06/2011 u/ tanah dan/atau bangunan & PMK 76/pmk.06/2015 u/ alat angkutan bermotor) dengan memperhatikan ketersediaan BMN yang dikuasai satker yang bersangkutan SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 21. Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara • RKBMN untuk pemeliharaan diusulkan terhadap BMN berupa tanah dan/atau bangunan, alat angkutan bermotor, dan BMN dengan nilai perolehan minimal Rp100 juta/unit dengan memperhatikan status penggunaan dan kondisi barang. • RKBMN untuk pemeliharaan tidak dapat diusulkan untuk BMN dalam kondisi rusak berat, dalam status penggunaan sementara, dioperasikan pihak lain dan dalam status dilakukan pemanfaatan (sewa, pinjam pakai, ksp, bsg, bgs) SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 22. Penetapan Status Pengggunaan BMN (PMK 246/PMK.06/2014)  Sampai dengan tahun 2015 BMN yang telah PSP senilai Rp412.056.469.383 dari total aset sejumlah Rp1.501.475.423.905 (27,44%)  Sampai 11 September 2015, masih ada 6 satker lingkup Ditjen KSDAE yang belum mengajukan PSP (KSDA Bengkulu, KSDA Sultra, BTN Teso Nilo, BTN Batang Gadis, BTN Way Kambas, BTN Baluran)  Jika tidak ada SK PSP, BMN tidak akan bisa dilakukan penghapusan, pemindahtanganan, pemusnahan dan pemanfaatan (pinjam pakai, sewa) SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 23. • Wasdal dilakukan dalam rangka pemantauan dan penertiban atas kesesuaian pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan & pemindahtanganan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku; • Jika tidak dibuat laporan wasdal dapat dikenakan sanksi berupa penundaan penyelesaian usulan pemanfaatan, pemindahtanganan atau penghapusan BMN yang diajukan pengguna barang/kuasa pengguna barang; Pengawasan dan Pengendalian BMN (PMK 244/pmk.06/2012) SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 24. Sewa Barang Milik Negara (PMK 33/pmk.06/2012, p.40/Menhut-II/2014)  Sewa bertujuan u/ optimalisasi BMN yg belum/tidak digunakan dalam tusi, menunjang pelaksanaan tusi & mencegah penggunaan o/ pihak lain secara tdk sah  Dilakukan sepanjang tdk merugikan negara & tdk mengganggu pelaksanaan tusi  Faktanya banyak BMN di lingkup Ditjen KSDAE yg dimanfaatkan o/ pihak lain tanpa mekanisme sewa  Hal tsb mengurangi potensi penerimaan PNBP & berpotensi jadi temuan auditor SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 25. PERUBAHAN UU 5 TAHUN 1990 KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA HUKUM DAN KERJA SAMA TEKNIK
  • 26. RUU KEHATI RUU KSDAE RUU SDG KLHK KLH KEMENHUT RUU KEHATI
  • 27. PERLINDUNGAN KEHATI KEHATI PEMULIHAN KEHATI PARTISIPASI PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PENDANAAN KONSERVASI PENYELESAIAN SENGKETA PENGAMANAN KERJASAMA KONSERVASI NASIONAL SANKSI • PERLINDUNGAN SDG • PERLINDUNGAN SP • PERLINDUNGAN EKOSISTEM • FORUM KONSERVASI KEHATI • KETENTUAN LARANGAN • PEMANFAATAN SDG • PEMANFAATAN SP • PEMANFAATAN EKOSISTEM • PEMULIHAN SDG • PEMULIHAN SP • PEMULIHAN EKOSITEM • PARTISIPASI PENGELOLAAN • MENGELOLA SEBAGIAN ATAU KESELURUHAN KAWASAN KONSERVASI. • KERJASAMA ASPEK PENGELOLAAN. • KERJASAMA PENGELOLAAN DENGAN RAKYAT • PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI LUAR TANAH NEGARA • PENYELESAIAN SENGKETA KONSERVASI DILUAR PENGADILAN • PENYELESAIAN SENGKE KONSERVASI MELALUI PENGADILAN • PENYELIDIKAN • PENYIDIKAN • PENYULUHAN • SANKSI PIDANA • GANTI RUGI DAN SANKSI ADMINISTRASI • RAMPASAN • INSENTIF • KETENTUAN PERALIHAN KERANGKA RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEHATI
  • 28. HAL-HAL BARU YANG DIATUR DALAM RUU KEHATI A. PERLINDUNGAN SUMBER DAYA GENETIK B. PEMANFAATAN SDG C. PEMEBENTUKAN BALAI KLIRING SDG D. PEMULIHAN SPESIES, SDG DAN EKOSISTEM E. PENYELESAIAN SENGKETA (DI DALAM/DILUAR PENGADILAN) F. PENDANAAN KONSERVASI G. PEMBERATAN PEMIDANAAN H. PIDANA TAMBAHAN (KEWAJIBAN REHABILITASI, RAMPASAN) I. PERLUASAN ALAT BUKTI J. KEWENANGAN KEPOLISIAN KHUSUS K. PERLUASAN KEWENANGAN PENYIDIK
  • 29. PERUBAHAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UPT KSDA DAN TN DITJEN KSDAE KEPEGAWAIAN DAN ORTALA
  • 30. SUBTANSI PERUBAHAN NO Permenhut No. P.02/Menhut- II/2007 Draft Perubahan Permenhut No. P.02/Menhut-II/2007 1. Menyelenggarakan fungsi sebagaimana diatur dalam dalam PP No. 68 Tahun 1998 tentang KSA dan KPA Menyelenggarakan fungsi sebagaimana diatur dalam PP No. 28 Tahun 2011 tenteng Pengelolaan KSA dan KPA. 2. Penyelenggaraan fungsi lebih detail mengingat dalam PP No. 68 Tahun 1998 penyelenggaraan fungsi KSA dan KPA belum diatur secara sistematis Penyelenggaraan fungsi sepenuhnya menjalankan amanat penyelenggaraan KSA dan KPA meliputi : a. Perencanaan b. Perlindungan c. Pengawetan d. Pemanfaatan dan e. Evaluasi kesesuain fungsi.
  • 31. NO Permenhut No. P.02/Menhut-II/2007 Draft Perubahan Permenhut No. P.02/Menhut-II/2007 3. Penyelenggaraan fungsi perlindungan, pengendalian kebakaran hutan dan bina cinta alam menjadi tugas dan fungsi UPT Direktorat Jenderal KSDAE Penyelenggaraan fungsi perlindungan, pengendalian kebakaran hutan dan bina cinta alam, saat ini menjadi tugas dan fungsi Ditjen Gakkum, Ditjen PPI dan Ditjen PSKL, namun demikian pada tataran pelaksanaan di lapangan UPT KSDA dan TN masih tetap mengemban fungsi tersebut, dengan asumsi bahwa UPT tersebut merupakan pemegang otoritas ditingkat tapak sebagai pemangku kawasan. 4. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Perencanaan & Kerjasama; c. Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Humas. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Umum; b. Subbagian Program dan Kerjasama; c. Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan. 5. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam terdiri dari: a. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan; b. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam terdiri dari: a. Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan; b. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan.
  • 32. Draft Perubahan Permenhut No. P.02/Menhut-II/2007 Draft Perubahan Permenhut No. P.03/Menhut-II/2007 1. Pengendalian dampak kerusakan sumber daya alam hayati 2. Pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumber daya genetik dan pengetahuan tradisonal didalam dan diluar kawasan 3. Penetapan koridor hidupan liar, pemulihan ekosistem dan penutupan kawasan 4. Evaluasi kesesuaian fungsi 5. Pengembangan KPHK 6. pengawasan dan pengendalian peredaran tumbuhan dan satwa liar 7. Koordinasi teknis kawasan ekosistem esensial. 1. Pengendalian dampak kerusakan sumber daya alam hayati 2. Pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumber daya genetik dan pengetahuan tradisonal didalam kawasan 3. Penetapan koridor hidupan liar, pemulihan ekosistem dan penutupan kawasan 4. Evaluasi kesesuaian fungsi
  • 33. PENGGABUNGAN UPT No UPT ASAL UPT BARU Ket 1 BKSDA Bengkulu (Tipe B) + BKSDA Lampung (Tipe B) BKSDA Bengkulu (Tipe A) ada penambahan 1 (satu) seksi wilayah yaitu Seksi Konservasi Wilayah III/ Bandar Lampung/ / Kab&Kota: Teluk Betung Metro, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Tanggamus, Lampung Timur, Kotabumi, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang dan Lampung Barat 2 Balai Besar TN Betung Kerihun (Tipe B) dan BTN Danau Sentarum (Tipe B) Balai Besar Betung Kerihun dan Danau Sentarum di Putussibau (BB Tipe A) ada penambahan 1 (satu) Bidang Wilayah Pengelolaan TN Wil. III/ Sintang yang membawahi SPTN Wil. V/ Sintang/Selimbau dan SPTN Wil. VI/ Lanjak/ Semitau.
  • 34. PENGGABUNGAN UPT No UPT ASAL UPT BARU Ket 3 Balai TN Manupeu Tanah Daru (Tipe B) dan Laiwangi Wanggameti (Tipe B) Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti di Waikabubak (Tipe A) Kantor terletak di Waikabubak. 4 BTN Berbak (Tipe A) dan BTN Sembilang (Tipe A) menjadi BTN Berbak dan Sembilang berkedudukan di Jambi (Tipe A) Sehingga membawahi SPTN Wil. I/ Suak Kandis/Sungai Rambut ,SPTN Wil. II/ Sunsang/ Sungai Sembilang, SPTN Wil. III/ Air Hitam Laut/ Tanah Pilih
  • 35. PP No. 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS • Diterbitkannya PP Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan titik terang baru bagi para pegawai tidak tetap dilingkungan pemerintahan. • Batas maksimal umur untuk dapat diangkat menjadi PNS yaitu 46 (empat puluh enam) tahun, dan tentunya pemberian batasan umur ini memberatkan bagi pegawai tidak tetap yang telah melampaui batasan umut tersebut sehingga tidak dapat diangkat menjadi PNS. • Pasal 8 menyebutkan, “Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, semua Pejabat Pembinan Kepegawaian dan Pejabat lain dilingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.” • Sejak PP No. 48 Tahun 2005, Pejabat Negara dilarang lagi mengangkat pekerja honorer/ tidak tetap/ tenaga harian lepas. Pada faktanya, pasca dikeluarkannya PP tersebut, justru banyak pegawai yang diangkat kembali menjadi Tenaga Harian Lepas SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 36. TENAGA HARIAN LEPAS Berdasarkan PMK No. 65/PMK.02/2015 dan Persekjen No. P.5/Setjen-Rokeu/2015 tentang standar biaya masukan anggaran tahun 2016 Jabatan Pegawai Harian Lepas (Tenaga Kontrak): 1. Satpam , 2. pengemudi, 3. petugas kebersihan dan, 4. Pramubakti. berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang/ kontrak kerja. SETDITJEN KSDAE ©2016
  • 37. 10 UPT KSDAE DENGAN TENAGA HARIAN LEPAS TERBANYAK SETDITJEN KSDAE ©2016 NO Lokasi PHL 1 BKSDA. Sumatera Selatan 265 2 BBKSDA. Riau 256 3 BKSDA. Kalimantan Selatan 218 4 BBKSDA. Sulawesi Selatan 145 5 BBTN. Gunung Leuser 107 6 BKSDA. Kalimantan Tengah 75 7 BTN. Danau Sentarum 66 8 BBKSDA. Nusa Tenggara Timur 60 9 BTN. Tanjung Puting 58 10 BBTN. Betung Kerihun 56
  • 38. DIREKTORAT JENDERAL KSDAE DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM