Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter. Alkohol dan eter memiliki sifat fisika yang berbeda dimana titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan eter pada senyawa dengan Mr yang sama. Alkohol juga bersifat asam lemah sedangkan eter bersifat tidak reaktif. Kedua senyawa ini memiliki berbagai kegunaan seperti sebagai pelarut, bahan bakar, dan obat bius.
3. SIFAT FISIKA
■ Titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan titik
didih eter pada senyawa yang Mr nya sama.
■ Alkohol bersifat asam lemah.
■ Alkohol dengan rantai karbon lebih dari 7, tidak
larut di dalam air.
■ Urutan kelarutan alkohol primer, sekunder dan
tersier adalah = alkohol primer < alkohol sekunder
< alkohol tersier.
4. Reaksi Esterifikasi Alkohol
01.
CH3COOH + CH3CH2OH <==> CH3COOCH2CH3
+ H2O
As. asetat Etanol Etil Etanoat
REAKSI
02.
Persamaan reaksi oksidasi 2-propanol menjadi
keton adalah sebagai berikut.
[O]
CH3 - CH - CH3 =======> CH3 - C - CH3
| ||
OH O
2-propanol 2-propnon
Reaksi Oksidasi Alkohol
03.
Reaksi dehidrasi propanol dengan asam sulfat
H2SO4
CH3-CH2-CH2OH =====> CH3 - CH = CH2 + H2O
Propanol 1-propena
04.
Reaksi umum :
R - OH + HX ==> R - X + H2O
Dengan X = F, Cl, Br dan I
Reaksi Alkohol Dengan
Hidrogen Halida (HX)
Reaksi Dehidrasi Alkohol
Dengan Asam Sulfat
• Alkohol primer
• Alkohol sekunder
• Alkohol tersier
05.
Reaksi Logam Alkohol
dengan Natrium
Reaksi etanol dengan logam Na
2CH3CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2ONa + H2
Natrium
Etoksida
5. Pembuatan
Hidrasi adalah kebalikan dari dehidrasi dimana pada reaksi hidrasi, kita
reaksikan suatu senyawa dengan air. Jika alkena dihidrasi dalam
suasana asam, maka akan terbentuk senyawa alkohol yang bersesuaian.
Contoh:
Berikut ini adalah reaksi pembuatan etanol dari etena.
asam
CH2 = CH2 + H2O ==> CH3CH2OH
02. Hidrasi alkena dengan katalis asam
Proses yang terjadi adalah sebagai berikut.
Ni
CH4 + H2O ==> CO + 3H2
900
Cr2O3 + Zn
CO + 2H2O ==========> CH3OH
400
01. Mereaksikan CH4 dengan H2O dan gas H2 menghasilkan
metanol.
6. Pembuatan
Pereaksi Grignard adalah zat R-MgX. Jika direaksikan dengan Formaldehid akan
menghasilkan alkohol primer sedangkan jika direaksikan dengan aldehid
lain, akan menghasilkan alkohol sekunder.
H H
| |
R MgX + H-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH
| |
H H
R R
| |
R MgX + R-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH
| |
H H
04. Melalui pereaksi Grignard
Ini merupakan reaksi pembuatan tapai yang
kita kenal. Singkong yang mengandung
karbohidrat akan difermentasi dengan
ragi dalam waktu tertentu untuk
menghasilkan etanol.
Ragi
C6H12O6 ====> 2C2H5OH + 2CO2
03. Fermentasi karbohidrat dengan ragi
7. 1. Sebagai pelarut
2. Bahan baku formaldehid
3. Campuran bahan bakar bensin
4. Sebagai bahan bakar. Jika
metanol dibakar, akan
menghasilkan CO2 dan
uap air.
5. Sebagai bahan aditif bagan
bakar petrol.
Metanol
KEGUNAAN
1. Sebagai pembersih luka dan antiseptik
2. Sebagai spirit dalam industri minuman
keras.
3. Sebagai bahan bakar. Etanol dapat
digunakan sebagai bahan bakar
langsung atau campuran bahan
bakar bensin.
4. Sebagai pelarut yang relatif aman
dalam melarutkan beberapa
senyawa organik.
Etanol
Digunakan sebagai zat anti beku pada
radiator mobil, bahan baku serat sintetis
seperti dakron, bahan pelunak dan pelembut.
Etilen Glikol
Gliserol
Digunakan sebagai pelembab dan pelembut
pada lotion dan berbagai kosmetik. Pelembut
pada tembakau dan obat obatan. Selain itu
juga digunakan sebagai bahan pembuat
nitrogliserin yang dimanfaatkan untuk bahan
bakar.
9. SIFAT
• Titik didih eter lebih rendah dibandingkan titik didih alkohol
walapun mempunyai Mr yang sama. Hal ini disebabkan kareba eter
tidak membentuk ikatan hidrogen antar sesama molekulnya.
• Eter tidak membentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekulnya,
tetapi ia dapat membebtuk ikatan hidrogen dengan air atau fenol.
Oleh karena itulah eter sedikit larut di dalam air.
• Merupakan cairan yang mudah menguap dan terbakar.
• Dapat melarutkan senyawa senyawa kovalen.
• Bersifat anestetik yaitu zat yang dapat menimbulkan kehilangan
rasa sadar. Sifat ini banyak dimanfaatkan pada pembiusan di rumah
sakit.
• Tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieliminasi atau
direaksikan dengan basa. Tetapi eter dapat mengalami reaksi
subtitusi dengan asam kuat.
12. PEMBUATAN
Pada kondisi tertentu, reaksi antara antara
asam sulfat dan etanok menghasilkan
dietil eter lewat etil hidrogen sulfat
sebagai zat perantara.
Reaksi yang terhadi:
H2SO4
CH3CH2OH. ===> CH3CH2 - O - CH2 - CH3
Dietil eter adalah pelarut organik yang
sangat populer di laboratorium. Selain
itu juga digunakan sebagai bahan
anestesi umum bersama dengan
kloroform dan dinitrogen okida.
Sampai sekarang, dietil eter dan
nitrogen oksida masih digunakan
sebagai anestetik, sedangkan
kloroform sudah tidak digunakan lagi
karena kurang aman dan merusak
tubuh. Dietil eter sangat mudah
menguap.
Sintesis ini merupakan cara kerja yang paling banyak
digunakan di laboratorium untuk membuat
berbagai macam eter. Sintesis ini berlangsung
antara reaksi suatu alkil halida dengan
alkoksida atau fenoksida.
Reaksi umum :
RO- + R'X ==> R - O - R' + X-
Alkoksida pada sintesis William dapat berupa metil,
primer, sekunder, tertier ataupun siklik.
Contoh :
R alkoksinya metil
CH3O- + CH3CH2CH2 - Cl ==> CH3OCH2CH2CH3 + Cl-
R alkoksinya primer
CH3CH2CH2O- + CH3I ==> CH3OCH2CH2CH3 + I-
1. Dietil Eter 2. Sintesis Eter Williamson
13. Eter banyak digunakan sebagai pelarut dan obat anestesi. Etil eter yang diberikan melalui
pernapasan dapat bersifat sebagai obat bius, contohnya kloroform dan siklopropana.
Metil tersier butil eter (MTBE) digunakan sebagai zat aditif pada bensin untuk menaikkan
bilangan oktan bensin.
Walaupun eter dan alkohol memiliki rumus molekul yang sama, tetapi keduanya dapat
dibedakan yaitu dengan mereaksikannya dengan logam natrium dan fosfor pentaklorida
(PCl5).
1. Alkohol + Na ==> Na - Alkonoat + H2
Eter + Na ==> tidak bereaksi
2. R - OH + PCl5 ==> R-Cl + HCl + POCl3
R- O-R + PCl5 ==> R-Cl + R'-Cl + POCl3
Kegunaan