Dokumen tersebut membahas tentang dasar teori dari alat ukur sudut yang disebut theodolite. Theodolite adalah alat optik untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal dengan ketelitian tinggi, dan digunakan untuk survei pemetaan dan pengukuran tanah. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian, fungsi, dan persyaratan pengoperasian dari theodolite modern.
1. BAB II
DASAR TEORI
A. DASAR TEORI
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat
peralatan mengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk
keperluan lain.Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal
dengan nama transit atau theodolite. Walaupun semua theodolit mempunyai
mekanisme kerja yang sama, namun padatingkatan tertentu terdapat perbedaan baik
penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya.Theodolite adalah alat ukur optis
untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakanalat untuk meninjau dan
merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapatdijangkau dengan
berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidangmeteorologi dan
teknologi peluncuran roket.
Theodolite modern terdiri atas teleskop yang dapat dipindah-pindahkan
terpasang dalam dua tegak lurus axes the horisontal atau trunnion poros, dan poros
vertikal. Jika teleskop menunjuk ke benda yang diinginkan, sudut masing-masing
poros ini bisa diukur dengan ketepatan yang sangat teliti, biasanya atas skala
“arcseconds”. "Transit" mulai dikembangkan menjadi alat dalam bentuk theodolit,
dan mulai dikembangkan di awal abad ke-19. Bacaan pada teleskop memungkinkan
kesalahan pembacaan sudut dan bacaan jarak, dengan mengubah skrup penggerak
halus, maka bacaan pada lensa obyektif akan semakin jelas sehingga dapat
mengurangi kesalahan. Beberapa alat transit dapat membaca sudut secara langsung ke
tiga puluh arcseconds. Di pertengahan abad ke-20, "transit" mulai kembali diubah
dengan acuan pada bentuk sederhana theodolite dengan sedikit ketepatan, kekurangan
roman seperti kerak magnification dan meteran mesin. Pada zaman sekarang, transit
sudah mulai jarang digunakan, karena theodolite digital mulai dikembangkan dan
lebih mudah dalam penggunaannya serta tingkat akurasi dan ketelitian pembacaan
sudutnya lebih akurat dan teliti, tetapi transit masih digunakan sebagai alat
untuk mengukur pada jarak yang cakupannya tidak begitu luas. Beberapa transit tidak
2. dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, alat tersebut dinamakan Pesawat
Penyipat Datar (PPD).
Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk
menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan
dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertikal.
Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak
tegak diantara dua buah titik lapangan. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan
sekon ( detik ). Dalam pekerjaan-pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan
dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit
juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°.
Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan
ke segala arah. Untuk pekerjaan- pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering
digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi,
juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan
bertingkat.Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-
putar mengelilingi sumbu vertikal,sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk
dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar
mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca.
Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.Teleskop
pada theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah,
sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi
relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka
ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat
ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu komponen
elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang direfleksikan
kembali ke mesin melalui cermin.
3. Dengan menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit tersebut
pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila
komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut
Electronic Distance Measurers (EDM), namun bila merupakan satu unit tersendiri
maka disebut automatic level atau theodolite total station.
Persyaratan pengoperasian theodolite : Syarat-syarat utama yang harus
dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar
adalah sbb :
1. Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan menyetel
nivo tabung dan nivo kotaknya ).
2. Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I
3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar).
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical
sama dengan nol.)
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong.
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala
tegak
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II (
Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar).Syarat pertama harus
dipenuhi setiap kali berdiri alat (bersifat dinamis), sedangkan untuk syarat
kedua sampai dengan syarat kelima bersifat statis dan pada alat-alat baru
dapatdihilangkan dengan merata-rata bacaan biasa dan luar biasa.