SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Saidi Syekh Sulaiman Al Qarimi
Syekh Abdul Wahab Rokan Syekh Sulaiman al-Zuhdi. Syekh Ibrahim Kumpulan .
Syekh Sulaiman lubis al-Khalidi Hutapungkut Syekh ‘Ali al-Rida Syekh Muhammad Said Bonjol. .
Syekh Syihabuddin Aek Libung Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan Syekh Haji Jalaluddin Syekh Abdul Majid Tanjung Alam
Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya
KadirunYahya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad
Amin.jpg
Prof. DR. H. Saidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin, MSc.
Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al Khalidi (lahir di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara 1917 - meninggal di
Arco, Depok, Jawa Barat 2001, pada usia 84 tahun) adalah seorang ulama tasawuf atau tokoh sufi kharismatik dari Indonesia. Ia
adalah mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, salah satu tarekat terbesar di Indonesia, di mana tarekat yang dipimpinnya berkembang
pesat di dalam maupun luar negeri. Lebih dari 700 tempat dzikir/surau/alkah telah didirikan, dan setiap tahunnya diselenggarakan
kegiatan suluk (i'tikaf, ibadah dan dzikir intensif selama 10 hari) hingga 10 kali di berbagai tempat, di Indonesia dan Malaysia.[1]
Syekh Kadirun Yahya adalah salah satu ulama tarekat yang dinilai berhasil memadukan antara ilmu dzikir serta ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.[2]
Ia banyak membuat tulisan-tulisan ilmiah, serta menjadi pemakalah dan pembicara dalam berbagai forum ilmiah, untuk
menyampaikan gagasan dan pemikirannya mendeskripsikan tarekat dalam bahasan sains, yang disebutnya sebagai "Teknologi Metafisika
Al-Qur'an". Pemikiran, sosok kepribadian, dan pola dakwah Syekh Kadirun Yahya yang unik dan berbeda dengan ulama-ulama pada
umumnya ini, juga telah banyak diteliti dan ditulis para akademisi, peneliti, dan penulis, baik dari Indonesia maupun luar negeri.
Syekh Kadirun Yahya juga memiliki perhatian khusus terhadap dunia pendidikan. Ia mendirikan lembaga pendidikan dari Taman Kanak-
Kanak, SD, SMP, SMA, SMK, sampai dengan Perguruan Tinggi di Medan.[3]
Pada tahun 1956, ia mendirikan Akademi Metafisika, yang pada
tahun 1961 berubah nama menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi. Di perguruan tinggi ini Syekh Kadirun Yahya telah
mengembangkan Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika, untuk merumuskan ilmu kerohanian (agama) dan sains dalam kerangka berpikir
ilmu pengetahuan.
Biografi[sunting | sunting sumber]
Syekh Kadirun Yahya dilahirkan di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, pada tanggal 20 Juni 1917 bertepatan dengan 30 Sya'ban 1335 H
dari ibu yang bernama Siti Dour Aminah Siregar dan ayah yang bernama Sutan Sori Alam Abdullah Harahap. Ayah Syekh Kadirun Yahya
adalah seorang pegawai perminyakan (BPM) Pangkalan Berandan yang berasal dari kampung Sikarang-karang, Padang Sidempuan.
Keluarga besarnya adalah keluarga islamis religius yang ditandai dengan nenek dari pihak ayah dan ibunya adalah dua
orang Syekh Tarekat, yaitu Syekh Yahya dari pihak ayah dan Syekh Abdul Manan dari pihak ibu.[2]
Keluarga ini sering dikunjungi oleh para
Syekh pada zaman dahulu.
Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin (1 a).jpg
Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin dalam kegiatan akademis
Secara kronologis pendidikan yang ditempuh oleh Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah:
1. H.I.S (Hollandsche Inlandsche School) setingkat SD, di Tanjung Pura, 1924 – 1931 (tamat)
2. MULO-B (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) setingkat SMP, di Medan, tahun 1931-1935 (tamat dengan voorklasse)
3. AMS-B (Aglemene Middelbare School), setingkat SMU, di Yogyakarta, tahun 1935-1938 (tamat dengan beasiswa)
4. Kuliah Umum Ketabiban tahun 1938-1940
5. Kuliah Ilmu Jiwa, Amsterdam tahun 1940-1942 (tamat)
6. Belajar Tasawuf/Sufi tahun 1947-1954 mendapat 3 buah ijazah
7. Kuliah Indologie dan Bahasa Inggris tahun 1951-1953
8. M.O Bahasa Inggris 1e gedeelte tahun 1953 di Bandung
9. Lulus Ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika tahun 1962
10.Doktor dalam Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika Tahun 1968
11.Lulus Ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Ilmu Fisika-Kimia,tahun 1973
12.Lulus Ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Bahasa Inggris tahun 1975
Riwayat Pekerjaan[sunting | sunting sumber]
Adapun riwayat pekerjaan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah:[2]
1. Guru Sekolah Muhammadiyah di Tapanuli Selatan (1942 - 1945)
2. Kepala industri perang merangkap guru bahasa Panglima Sumatra (Mayjen Suhardjo Hardjowardojo) dengan pangkat Kolonel
Infanteri di Komandemen Sumatra Bukit Tinggi 1946 - 1950.
3. Staf pengajar SPMA Negeri Padang pada tahun 1950 - 1955.
4. Staf pengajar SPMA Negeri Medan pada tahun 1955 - 1961.
5. Staf pada Departemen Pertanian pada tahun 1961 - 1968.
6. Ketua umum Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya pada tahun 1956 - 1998.
7. Guru besar pada beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Sumatra Utara, Unpad, Universitas Panca Budi, Universitas
Prof. Dr. Mustopo, SESKOAD, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (1960 - 1978).
8. Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi/Perguruan Panca Budi pada tahun 1961 sampai dengan 1998.
9. Aspri (Asisten Pribadi) Panglima Mandala I Sumatera di bawah pimpinan Letjen A. Yunus Makoginta, sebagai Kolonel Aktif
pada masa Dwikora (1964-1965).
10.Aspri (Asisten Pribadi) Panglima Mandala I Sumatra di bawah pimpinan Letjen A. Yunus Makoginta dengan pangkat Kolonel
(1965 - 1967).
11.Anggota Dewan Kurator Seksi Ilmiah di Universitas Sumatra Utara pada tahun 1965 sampai dengan 1970.
12.Pembantu khusus dengan pangkat Kolonel aktif pada Dirbinum Hankam di bawah pimpinan Letjen. R. Sugandhy pada tahun
1967-1968.
13.Diperbantukan dari Departemen Pertanian ke Penasehat Ahli Menko Kesra pada tahun 1968 hingga 1974.
14.Penasehat pribadi (free lance) Menteri Pertahanan Malaysia, Dato’ Hj. Hamzah Bin Hj. Abu Samah, tahun 1974-1975
15.Penasehat ahli Menko Kesra, tahun 1986 - 1998.
16.Penasehat ahli/konsultan pada Direktorat Litbang Mabes Polri, Jakarta pada tahun 1990 hingga 2001.
17.Anggota MPR RI periode 1993-1998.
Riwayat Berorganisasi[sunting | sunting sumber]
Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin (19).jpg
Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dalam kegiatan militer (foto koleksi keluarga Prof. DR. H. Kadirun Yahya, tahun 1964)
Adapun riwayat berorganisasi Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah:
1. Anggota Sarjana Veteran
2. Ketua Umum Yayasan PROF. DR. H. KADIRUN YAHYA, tahun 1956 – 1998.
3. Ketua Umum Islamic Phylosophical Institute (non politik) dalam dan luar negeri, tahun 1960 – 1972.
4. Anggota Presidium Seksi Ilmiah merangkap ketua Cabang Sumut Team Konsultasi Penganut Agama Seluruh Indonesia, tahun
1962-1972.
5. Pendiri Universitas Pembangunan Panca Budi Medan (sebelumnya bernama Akademi Metafisika), berdiri tahun 1956
6. Pendiri Perguruan Panca Budi Medan (bermula dari Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA/SPP, saat ini telah ada
TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK), berdiri tahun 1961
7. Penasehat umum Yayasan Baitul Amin, Jakarta tahun 1963 – 2001.
8. Anggota Konferensi Islam Asia Afrika Jakarta, tahun 1964.
9. Penasehat Yayasan Hutapungkut (Ketua : H. Adam Malik), tahun 1965 – 1978.
10.Anggota World Organization Religion and Science, tahun 1969 – 1970.
11.Sponsor/Anggota Golongan Karya, Tahun 1970 – 1998.
12.Anggota Asean Law & Association, tahun 1984 – 2001
13.Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Utara, tahun 1986 – 2001.
14.Anggota Dewan Pembina / Kehormatan Badan Musyawarah Masyarakat Minang Sumatera Utara, tahun 1987 – 1990.
15.Anggota Dewan Pembina Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah/Golkar, tahun 1989 – 2001.
16.Penasehat Gerakan Seribu Minang (Gebu Minang), tahun 1989 – 2001.
17.Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), tahun 1991 – 2001.
Piagam Penghargaan[sunting | sunting sumber]
Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin (28).jpg
Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin
Dari karya dan baktinya kepada negara, Syekh Kadirun Yahya mendapat piagam-piagam penghargaan,[4]
antara lain:
1. Satya Lencana Penegak, dari Menteri Pertahanan dan Keamanan RI, tahun 1996.
2. Piagam ucapan terima kasih dari PEMDA TK I Jawa Barat atas bantuannya secara material, moril, dan doa untuk
menghentikan letusan Gunung Galunggung, tahun 1982.
3. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Kapolri Jenderal (Pol) RI Jenderal Anton Soedjarwo,
tahun 1986.
4. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Mayjend. Pol.
Soedarmaji, tahun 1986.
5. Piagam ucapan terima kasih atas bantuannya memberikan dukungan moril dan doa menemukan lokasi jatuhnya pesawat
Merpati, tahun 1988.
6. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Mayjend. Pol.
Much. Poedy Sjamsoedin S, tahun 1988.
7. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Komandan Datasemen Inteljen KODAM I / BB Letkol.
Inf. Sutoro Santo, tahun 1989.
8. Piagam ucapan terima kasih atas turut serta mensukseskan program Golkar, dari Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya,
Bapak Sudharmono, SH, tahun 1987.
9. Piagam ucapan terima kasih atas turut serta mensukseskan program Golkar, dari Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya,
Bapak Wahono, tahun 1989.
10.Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Komandan Satuan Brigade Mobil Dit Samapta
Kepolisian Daerah Sumatera Utara Letkol. Pol. Drs. P.E. Kalangi, tahun 1991.
11.Pejuang / Perintis Kemerdekaan, dari Gubernur Daerah Tk. I Sumatera Utara Bapak Raja Inal Siregar, tahun 1992.
Sejarah belajar Tarekat/ Sufi[sunting | sunting sumber]
Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya mengenal tarekat pada tahun 1943-1946 melalui seorang khalifah dari Syekh Syihabuddin Aek
Libung (1892-1967) yang berasal dari Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan.[5]
Pada waktu itu masa pergolakan (penjajahan Jepang) dan ia
belum terlalu mendalami tarekat.
Pernikahan Syekh Kadirun Yahya muda dengan putri Syekh Haji Jalaluddin yang bermukim di Bukit Tinggi, yang kala itu merupakan tempat
pertemuan para Syekh tarekat, memberinya peluang untuk memperdalam tarekat.[6]
Melalui mertuanya inilah Syekh Kadirun Yahya muda
akhirnya berkenalan dengan Syekh yang kelak menjadi guru utamanya, yaitu Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan, di mana Syekh
Muhammad Hasyim Buayan mendapatkan ijazah tarekat Naqsyabandiyah dari Syekh ‘Ali al-Rida di Jabal Abu Qubays, Mekkah, yang
dibantu oleh Syekh Husain. Keduanya adalah khalifah dari Syekh Sulaiman al-Zuhdi.[7]
Pada tahun 1947, Syekh Kadirun Yahya muda hadir di rumah murid Saidi Syekh Muhammad Hasyim, di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Ketika
itulah ia pertama sekali mengikuti kegiatan tawajuh atau zikir berjamaah yang dipimpin oleh Saidi Syekh Muhammad Hasyim, seorang
Syekh tarekat Naqsyabandiyah yang tinggal di nagari Buayan Lubuk Aluang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat.
Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan adalah orang yang disiplin dalam melaksanakan ketentuan tawajuh, dan biasanya siapa saja yang
belum ikut tarekat belum diperbolehkan ikut dalam kegiatan ini. Tetapi pada waktu tawajuh hendak dilaksanakan, saat itu Saidi Syekh M.
Hasyim Buayan melihat Kadirun Yahya muda, dan membolehkannya ikut tawajuh dengan diajarkan kaifiat (tata cara) singkat oleh
khalifahnya pada saat itu juga. Ini merupakan peristiwa yang langka terjadi pada murid Tarekat Naqsyabandiyah seperti yang terjadi atas diri
Syekh Kadirun Yahya, yaitu belum memasuki tarekat tetapi sudah mengikuti kegiatan tawajuh.
Dalam situasi Agresi Militer Belanda II, pada tahun 1949 Syekh Kadirun Yahya mengungsi ke pedalaman Tanjung Alam, Batu Sangkar,
Sumatera Barat. Di sini ia mencari sebuah masjid/surau, untuk shalat dan berdzikir, selama berjam-jam, berhari-hari. Pada suatu hari
datanglah ke Masjid tersebut sekelompok orang dengan maksud melaksanakan khalwat/suluk, yang dipimpin oleh seorang khalifah dari
Syekh Abdul Majid Tanjung Alam (1873-1958), seorang Syekh dari Guguk Salo (Tanjung Alam, Batusangkar) yang juga dikenal dengan
sebutan Syekh Abdul Majid Guguk Salo. Khalifah dari Syekh Abdul Majid ini meminta agar Syekh Kadirun Yahya memimpin suluk tersebut,
dan semula ditolaklah permintaan tersebut. Tetapi setelah berkonsultasi lebih lanjut, maka ia bersedia dengan syarat harus ada izin dari
Syekh Muhammad Hasyim. Setelah mendapatkan izin barulah ia memimpin suluk. Ini merupakan sebuah peristiwa yang langka, di mana
Syekh Kadirun Yahya belum pernah mengikuti suluk, tetapi diberi kepercayaan dan amanah untuk mensulukkan orang.
Setelah kejadian tersebut, Syekh Kadirun Yahya menemui Syekh Abdul Majid untuk meminta suluk. Setelah suluk berakhir, ia mendapatkan
satu ijazah dari Syekh Abdul Majid. Menurut menantu/wakil/penjaga suluk yaitu khalifah H. Imam Ramali, Syekh Abdul Majid Guguk Salo
pernah berkata bahwa Syekh Kadirun Yahya, adalah orang yang benar-benar mampu melaksanakan suluk dan kelak akan dikenal diseluruh
dunia sebagai pembawa tarekat Naqsyabandiyah.
Selanjutnya Syekh Kadirun Yahya, kembali menjumpai Saidi Syekh M. Hasyim Buayan untuk mempertanggung jawabkan kegiatan beliau
yang “di luar prosedur lazim” tersebut dan sekaligus meminta suluk. Hal ini diperkenankan oleh Saidi Syekh M. Hasyim Buayan dengan
langsung membuka suluk.
Selama gurunya masih hidup, setiap minggu Syekh Kadirun Yahya berziarah kepada Saidi Syekh M. Hasyim Buayan (tahun 1950–1954).
Setelah gurunya wafat, ziarah tetap dilanjutkan antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) kali dalam setahun. Pada tahun 1950, S aidi Syekh M.
Hasyim Buayan mengangkat Kadirun Yahya menjadi khalifah. Pemberian ijazah kepada Kadirun Yahya sekaligus menempatkannya dalam
daftar silsilah ke-35 dalam urutan silsilah Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah. Dua tahun kemudian Syekh Kadirun Yahya mendapatkan
predikat Syekh penuh dengan gelar Saidi Syekh.[8]
Penilaian Saidi Syekh M. Hasyim Buayan tentang Syekh Kadirun Yahya adalah: Saidi Syekh Kadirun Yahya, mendapatkan apresiasi tinggi,
antara lain dari segi ketakwaan, kualitas pribadi dan kemampuan melaksanakan suluk sesuai dengan ketentuan akidah dan syariat Islam.
Syekh Kadirun Yahya, menjadi satu-satunya murid Saidi Syekh M. Hasyim Buayan yang diangkat menjadi Saidi Syekh di makam gurunya,
yaitu Saidi Syekh Sulaiman al-Khalidi Hutapungkut (1841-1917) di Hutapungkut, Kota Nopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, dan
diumumkan ke seluruh Negeri.
Dalam Ijazah Syekh Kadirun Yahya dicantumkan kata-kata, “Guru dari orang-orang cerdik pandai, Ahli mengobat", yang baru beberapa
puluh tahun kemudian terbukti kebenarannya. Syekh Kadirun Yahya diberi izin untuk melaksanakan dan menyesuaikan segala ketentuan
Tarekat Naqsyabandiyah dengan kondisi zaman, sebab semua hakikat ilmu telah dilimpahkan gurunya padanya.[9]
Pada suatu saat yang lain, Syekh Syihabuddin Aek Libung Sayur Matinggi juga memberikan ijazah dan pengakuan sebagai Syekh Tarekat
kepada Syekh Kadirun Yahya.[10]
Syekh Syihabuddinn Aek Libung Sayur Matinggi pernah berkata kepada anak kandungnya yang menjaga
suluk, yaitu Syekh Husein, bahwa muridnya yang benar-benar dapat menegakkan Suluk adalah Syekh Kadirun Yahya.[11]
Pada tahun 1969, Syekh Kadirun Yahya berziarah dan bertemu dengan Syekh Muhammad Said Bonjol. Syekh Muhammad Said Bonjol
memutuskan untuk memberikan kepada Syekh Kadirun sebuah benda berwujud semacam mahkota yang konon telah berusia lebih dari 300
tahun, yang dititipkan oleh guru Syekh Muhammad Said Bonjol, yaitu Syekh Ibrahim Kumpulan, di mana Syekh Ibrahim Kumpulan juga
mendapatkannya dari gurunya, yaitu Saidi Syekh Sulaiman Al Qarimi (Jabal Abu Qubaisy, Mekkah), dengan pesan agar kelak diberikan
kepada "seseorang yang pantas, yang memiliki tanda-tanda tertentu". Puluhan tahun berlalu, barulah “orang yang pantas” tersebut
ditemukan oleh Syekh Muhammad Said Bonjol, yaitu Syekh Kadirun Yahya.
Genealogi Kemuttashilan Sanad/Silsilah Tarekat Naqsyabandiah Al-Khalidiah[sunting | sunting
sumber]
Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sebagai Mursyid Tarekat Naqsyabandiah Al-Khalidiah dengan silsilah keguruan[12]
sebagai berikut:
1. Saidina Abu Bakar Siddiq r.a
2. Saidina Salman Al-Farisi r.a
3. Al Imam Saidina Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Siddiq r.a
4. Al Imam Saidina Ja'far Ash Shadiq r.a
5. Al 'Arif Billah Sultanul Arifin Asy Syekh Thaifur bin Isa bin Adam bin Sarusyan, yang dimasyhurkan namanya Asy Syekh Abu
Yazid Al-Bustami Quddusu Sirruhu (qs)
6. Asy Syekh Abul Hasan Ali bin Abu Ja'far Al Kharqani qs
7. Asy Syekh Abu Ali Al-Fadhal bin Muhammad Aththusi Al-Farimadi qs
8. Asy Syekh Abu Yaqub Yusuf Al-Hamadani bin Ayyub bin Yusuf bin Al-Husain qs dengan nama lain Abu Ali Assamadani
9. Asy Syekh Abdul Khaliq Al-Fajduwani Ibnu Al Imam Abdul Jamil qs
10.Asy Syekh Arif Riwgari qs
11.Asy Syekh Mahmud Al-Injir Al-Faghnawy qs
12.Asy Syekh Ali Ar-Ramitany yang dimasyhurkan namanya dengan Asy Syekh Azizan qs
13.Asy Syekh Muhammad Baba As-Samasi qs
14.Asy Syekh Sayyid Amir Kulal bin Sayyid Hamzah qs
15.Asy Syekh As Sayyid Muhammad Baha'uddin Bin Muhammad Bin Muhammad Asy Syarif Al Husaini Al Hasani Al Uwaisi Al
Bukhari q.s
16.Asy Syekh Muhammad Al-Bukhari Al-Khawarizumi yang dimasyhurkan namanya dengan Asy Syekh Alauddin al-Aththar qs
17.Asy Syekh Ya'qub Al-Jarkhi qs
18.Asy Syekh Nashiruddin Ubaidullah Al-Ahrar Assamarqandi bin Mahmud bin Shihabuddin qs
19.Asy Syekh Muhammad Az-Zahid qs
20.Asy Syekh Darwis Muhammad Samarqandi qs
21.Asy Syekh Muhammad Al-Khawajaki Al-Amkani Assamarqandi qs
22.Asy-Syekh Muayyiduddin Muhammad Al-Baqi Billah q.s
23.Asy Syekh Ahmad Al Faruqy As Sirhindy qs
24.Asy Syekh Muhammad Ma'shum qs
25.Asy Syekh Muhammad Saifuddin qs
26.Asy Syekh Asy-Syarif Nur Muhammad Al-Badwani qs
27.Asy Syekh Syamsuddin Habibullah Jan Janan Muzhhar Al-'Alawi qs
28.Asy Syekh Abdullah Ad-Dahlawy Al-'Alawy qs
29.Asy Syekh Dhiyauddin Khalid Al-Utsmani Al-Kurdi qs
30.Asy Syekh Abdullah Affandi qs
31.Asy Syekh Sulaiman Al-Qarimi qs
32.Saidi Syekh Sulaiman Az-zuhdi qs
33.Saidi Syekh Ali Ridha qs
34.Saidi Syekh Muhammad Hasyim Al-Khalidi qs
35.Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al-Khalidi qs
Guru Para Cerdik Pandai[sunting | sunting sumber]
Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin, masa muda.jpg
Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin (dokumentasi tahun 1950-an)
Surau adalah tempat pembinaan murid-murid Tarekat Naqsyabandiah yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya. Pada
tahun 1950, Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya mulai merintis sebuah surau di Bukit Tinggi. Di tempat ini juga pertama sekali beliau
mengadakan suluk secara resmi atas izin dari gurunya, Syekh Muhammad Hasyim Buayan. Pada tahun 1955, Syekh Kadirun Yahya pindah
ke Kampus SPMA Negeri Medan, sehingga aktivitas kesurauan juga ikut dipindahkannya ke tempat tersebut. Di tempat ini pula kelak
berdiri Universitas Pembangunan Panca Budi sedangkan SPMA Negeri pindah ke Jln. Gatot Subroto Km. 12, Medan.
Latar belakang Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya, yang ilmuwan Fisika – Kimia, menguasai Bahasa Inggris, Jerman dan Belanda, serta
menekuni Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika Islam khususnya Tasawuf dan Tarekat, telah mewarnai syiar perkembangan Tarekat
Naqsyabandiyah di masanya.[13]
Syekh Kadirun Yahya pernah mengatakan, “Sewaktu manusia masih sederhana pemikirannya, agama tak mungkin diterangkan secara
ilmiah yang sempurna. Walaupun sebenarnya Islam sebagai agama yang ilmiah dan amaliah. Oleh karena itu, sebagian besar agama
diajarkan secara dogmatis dan kepercayaan semata-mata. Hanya sebagian kecil saja agama diajarkan secara ilmiah popular. Dengan
meningkatnya ilmu pengetahuan, semakin nyata bahwa Islam adalah agama yang sangat ilmiah.”[14]
Dalam berbagai kajiannya, ia menyampaikan bahwa kekuatan agama sebagai sesuatu yang nyata, fakta dan realita. Kekuatan ayat-ayat
suci Al-Qur’an adalah ilmu yang riil yang bisa dibuktikan seperti hukum-hukum fisika, kimia dan sebagainya. Hanya martabat dan dimensinya
jauh lebih tinggi, mutlak dan sempurna.[15]
Untuk itu, pada tanggal 27 November 1956, Syekh Kadirun Yahya mendirikan Akademi Metafisika di bawah ‘Yayasan Akademi Metafisika’, di
Medan. Kemudian pada tahun 1980 ‘Yayasan Akademi Metafisika’ diubah namanya menjadi ‘Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya’,
sementara Akademi Metafisika berubah menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi pada tahun 1961. Tujuan Syekh Kadirun Yahya
mendirikan Yayasan ini adalah:
1. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran secara modern, baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama Islam dari
tingkat terendah sampai perguruan tinggi yang bersifat akademis maupun universitas;
2. Mengembangkan ajaran Agama Islam berdasarkan Al-Qur’an, Al-Hadist dan Tasawuf Islam;
3. Pengembangan ilmu ketabiban/kedokteran antara lain terhadap penyakit “lever abscess”, “lung abscess”, narkotika, kanker
kulit, kanker payudara, hemarrhoide (wasir), jantung, tumor, batu empedu, pankreas, dan lever, prostat, AIDS, mentruasi
bulanan yang tidak pernah berhenti selama 8 tahun, dan berbagai penyakit aneh serta ganjil yang tidak dapat disembuhkan
secara medis sebab mengandung unsur ghaib dan lain lain.[16]
4. Pembinaan kerohanian bagi masyarakat dan generasi muda yang “sesat jalan”, putus sekolah, kecanduan narkotika dan
minuman keras, kenakalan remaja dan memberikan kepada mereka pendidikan formal/informal.[17]
5. Terbinanya insan yang berpengetahuan tinggi baik duniawi maupun akhirati dalam suasana lingkungan yang sehat dan
lestari.[18]
6. Bidang bidang lainnya meliputi ketatanegaraan, menumpas Atheisme/komunisme, kemasyarakatan dan lain lain.
Salah satu kegiatan utama dari Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya adalah mendirikan rumah ibadah (surau-surau) untuk mengamalkan
dzikrullah/ melaksanakan latihan mental spiritual (i’tikaf/suluk).[19]
Sampai tahun 2000-an sudah berdiri 700-an surau/tempat wirid di seluruh
Indonesia, 15 (lima belas) di Malaysia, dan 1 (satu) di Amerika Serikat.[2]
Untuk membentuk hubungan antar surau di tingkat pusat dibentuk Badan Koordinasi Kesurauan (BKK), sedang tingkat propinsi dibentuk
Badan Kerjasama Surau (BKS). Selanjutnya Badan Koordinasi Kesurauan (BKK) membentuk suatu badan yang disebut Pusat Kajian
Tasawuf, untuk mengangkat Ilmu Metafisika ke permukaan, khususnya Tasawuf dan Tarekat dengan mengadakan seminar, ceramah, dialog
dan sebagainya.
Semasa hidupnya, Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sering tampil sebagai pemakalah seminar-seminar nasional dan internasional
yang mengedepankan tema seputar Teknologi Al -Qur’an dalam Tasawuf Islam. Tercatat ada 15 kali seminar nasional dan 2 kali seminar
internasional yang melibatkan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sebagai narasumber. Semua karya-karyanya menegaskan apa yang
telah dituliskan oleh guru-gurunya dalam ijazah kemursyidan, bahwa Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah ‘Guru para cerdik
pandai’.
Tulisan Ilmiah[sunting | sunting sumber]
Sebagian buku-buku karya Prof. DR. H. Kadirun Yahya
Adapun tulisan-tulisan ilmiah karya Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dalam format buku dan paper:[20]
1. Sinopsis Sistem Mendarah Dagingkan Pancasila. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1979.
2. Capita Selecta tentang Agama, Metafisika, Ilmu Eksakta, jilid I. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI),
Medan, 1982.
3. Capita Selecta tentang Agama, Metafisika, Ilmu Eksakta, jilid 2. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI),
Medan, 1982.
4. Ibarat Sekuntum Bunga dari Taman Firdaus. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1982.
5. Penjelasan Tentang Wasilah dan Mursyid. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1982.
6. Filsafat Tentang "Ke-Akbaran dan ke-Dahsyat-an Kalimah Allah". Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI),
Medan, 1983.
7. Teknologi Modern dan Al Qur’an (Mengiringi Seminar Islam pada IAIN Medan). Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf
Islam (LIMTI), Medan, 1983.
8. Teknologi Modern dan Al Qur’an atau Ilmu Metafisika Eksakta dalam mengupas 1SRA’ – MI’RAJ RASULULLAH SAW.
Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1984.
9. Asas-Asas &. Dalil-Dalil Thariqatullah. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1984.
10.Kumpulan Kuliah pada Lembaga Ilmiah Tasauf Islam. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan,
1984.
11.Mutiara Al-Qur'an dalam Capita Selecta tentang Agama, Metafisika, Ilmu Eksakta, jilid 3. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika
Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1985.
12.Pengantar Teknologi Al Quran. Paper diseminarkan dalam Seminar Internasional Teknologi Al Quran, Universitas
Pembangunan Panca Budi, Medan, 1986.
13.Teknologi Al Qur’an (Teknik Munajat Kehadirat Allah SWT). Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI),
Medan, 1989
14.Menganalisa sebab-sebab kekalahan-kekalahan hebat yang dialami Ummat Islam dewasa ini di Timur Tengah. Paper dalam
Sarasehan Sehari, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, 1992.
15.Prinsip dan Aplikasi Teknologi Metafisika Islam untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Manusia dalam Menyongsong Abad XXI,
Paper diseminarkan dalam Seminar Nasional di kampus Universitas Brawijaya, Malang, 1993.
16.Teknologi Maha Dahsyat dalam Al Qur’an. Paper diseminarkan dalam Seminar Nasional, IAIN Sumatera Utara, Medan, 1993.
17.Relevansi dan Aplikasi Teknologi Al-Qur’an Pada Era Globalisasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Paper diseminarkan
dalam rangka Dies Natalis ITS Surabaya ke-34 di Kampus ITS Surabaya, 1994.
18.Membentuk Insan Kamil dan Masyarakat Harmonis Menghadapi Perkembangan Peradaban Manusia Sampai Akhir Zaman.
Paper dalam Forum Diskusi Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1994.
19.Teknologi Al-Qur’an: Dalam Menghadapi Tantangan Zaman, Bogor: t.p., 1997
Pembicara dalam Forum Ilmiah[sunting | sunting sumber]
Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dalam forum ilmiah
Pada periode tahun 1986-1996 Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sering kali mengadakan forum ilmiah maupun diundang sebagai
pemakalah sekaligus pembicara dalam berbagai forum ilmiah seminar skala nasional dan internasional,[4]
antara lain:
1. Temu ilmiah Seminar Internasional, “Teknologi Al Qur’an Dalam Tasawuf Islam”, diadakan oleh Universitas Panca
Budi (UNPAB) di Medan pada Bulan Juni 1986.
2. Temu ilmiah / Seminar Internasional “Penerapan Energi dalam Teknologi Al Qur’an untuk Penanggulangan, Penyembuhan,
Pengidap Penyakit Narkotika, Leukemia, Kanker, Alkoholik, AIDS, dan lain-lain”, diadakan di Universitas Panca Budi (UNPAB)
bekerjasama dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan MABES POLRI, di Medan pada Bulan Juni 1989.
3. Seminar Sehari mengenai “Pembentukan Manusia Seutuhnya Melalui Tasawuf Islam”, diadakan oleh Universitas Panca
Budi (UNPAB) di Medan pada Bulan Juni 1990.
4. Seminar Ilmiah “ Teknologi Al Qur’an, Relevansi, Metodologi, dan Aplikasi”, diadakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM)
di Yogyakarta pada Bulan Januari 1993.
5. Sarasehan Nasional “Teknologi Al Qur’an dalam Menghadapi Tantangan Zaman Demi Suksesnya Pembangunan”, diadakan
oleh Kampus Baitul Amin di Sawangan Bogor pada Bulan April 1993.
6. Seminar Nasional “Prinsip dan Aplikasi Teknologi Metafisika Islam untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam
Menyongsong Abad XXI dan Guna Membuktikan Secara Nyata, Fakta, dan Realita ke-Mahabesaran-an Firman-Firman Allah
dan Sunnah Rasulullah SAW”, diadakan oleh Universitas Brawijaya dan ICMI Pusat, di Malang pada bulan September 1993.
7. Seminar Nasional “Teknologi Mahadahsyat dalam Al Qur’an”, diadakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor pada Bulan
Oktober 1993.
8. Seminar Nasional “Teknologi Mahadahsyat dalam Al Qur’an”, diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Medan pada
Bulan November 1993.
9. Kongres Nasional Al Qur’an, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK) serta upaya dalam meningkatkan kesejahteraan umat,
“Teknologi Al Qur’an dalam Menghadapi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern dan Dalam Mendukung
Kebangkitan Islam di Akhir Zaman dengan Power dan Energi yang Digali dari Dalam Al Qur’an”, diadakan oleh Universitas
Islam Riau Pekanbaru, bekerjasama dengan ICMI Pusat dan Pemerintah Daerah TK I Riau, pada tahun 1994.
10.Seminar Nasional “Tekonologi Al Qur’an dalam Kaitannya dengan Era Globalisasi dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Serta
Tekonologi Modern”, diadakan oleh Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan pada Bulan Juni 1994.
11.Seminar Nasional “Kedahsyatan Teknologi Al Qur’an dalam Tasawuf Islam, Membentuk Insan Kamil dan Masyarakat Harmonis
Menghadapi Perkembangan Peradaban Manusia sampai Akhir Zaman”, diadakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) di
Yogyakarta pada Bulan November 1994.
12.Seminar Nasional “Relevansi dan Aplikasi Teknologi Al Qur’an pada Era Globalisasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”,
diadakan oleh Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) pada Bulan November 1994.
13.Seminar Nasional dan Internasional “Technology of Al Qur’an, Creating the People’s Welfare and High Quality Human
Resources”, diadakan oleh Universitas Brawijaya di Malang bekerjasama dengan Ikatan Ilmuwan Statistik Islam (ICCS) pada
Bulan Agustus 1996.
Prinsip dan Motto Kerja[sunting | sunting sumber]
Pandangan hidup Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dan motto-nya dalam bekerja, dirumuskan dalam Piagam Panca Budi,[21]
yaitu:
1. Devotion or worship to God - Pengabdian kepada Allah Swt.;
2. Devotion or worship to the nation - Pengabdian kepada Bangsa;
3. Devotion or worship to the country - Pengabdian kepada Negara;
4. Devotion or worship to the world - Pengabdian kepada Dunia;
5. Devotion or worship to mankind and humanity - Pengabdian kepada Manusia dan Perikemanusiaan.
Motto kerja yang diajarkan oleh Syekh Kadirun Yahya kepada murid-muridnya[22]
yaitu :
1. Pray like how prophets pray - Beribadatlah sebagaimana Nabi/Rasul Beribadat.
2. Stand lika a devotee - Berprinsiplah dalam mental sebagai pengabdi.
3. Devoted as a patriot - Berabdilah dalam mental sebagai pejuang.
4. Strive lika a soldier - Berjuanglah dalam kegigihan dan ketabahan sebagai prajurit.
5. Work as an owner - Berkaryalah dalam pembangunan sebagai pemilik.
Pemikiran Syekh Kadirun Yahya[sunting | sunting sumber]
Teknologi Metafisika Al-Qur'an[sunting | sunting sumber]
Salah satu fenomena islam Indonesia sejak tahun 1990-an adalah perdebatan pendapat di antara ilmuwan muslim terkait hubungan agama
dan sains, yang memunculkan istilah-istilah seperti islamisasi ilmu pengetahuan, ilmuisasi islam, obyektifikasi islam, keserasian, ayatisasi,
integrasi, integrasi – interkoneksi, dan lainnya. Sejak 1970-1980-an mulai dikenal nama-nama seperti Rasjidi, Moenawar Chalil, Buya
Hamka, Hidajat Nataatmaja, Kuntowijoyo, Mulyadhi Kartanegara, Amin Abdullah, hingga Kadirun Yahya, yang mempelopori gerakan agama
dan sains ini dalam tiga agenda, yaitu politik penguatan identitas keislaman, semangat melawan sekulerisasi barat, dan sikap defensif yang
merupakan bagian dari dakwah.[23]
Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya menggagas pemikiran melalui ilmu metafisika akan mampu menjelaskan apa sebenarnya agama itu.
Misteri tentang agama yang misterius, mistis, tak terlihat, dll, bisa didekati dengan menggabungkan ilmu-ilmu eksakta (matematika, fisika,
kimia, mekanika, biologi, dll), agar agama lebih bisa diterima oleh pikiran manusia. Umumnya, ajaran agama sulit dipahami karena tidak ada
penjelasan yang logis, sehingga iman umat manusia rentan untuk bergeser ke atheisme atau sekulerisme.
Syekh Kadirun Yahya menggunakan teori metafisika dari perspektif sains,[24]
untuk menunjukkan ilmiahnya ayat-ayat Al-Qur'an, dan bukan
hanya sekedar dogmatis. . Menurutnya ilmu metafisika eksakta sangat efektif untuk dipakai dalam menerangkan teori-teori ilmiah dari
pelaksanaan teknis ilmu agama, termasuk di dalamnya bidang ilmu tasawuf dan sufi.
Bagi Syekh Kadirun Yahya, metafisika adalah fisika di alam meta, merupakan suatu kenyataan tentang keberadaan (realitas) sesuatu secara
eksak di alam meta (gaib, transenden, abstrak), maka pendekatan ilmiah dalam pembahasan yang bersifat pasti dan memiliki batasan
tertentu, akan lebih mudah mendapat pengertian dan pemahaman, di samping bahwa problem metafisika yang sesungguhnya dapat
diterapkan dan dibuktikan eksistensinya, sehingga ilmu eksakta dapat dijadikan sebagai media pendukung dalam lingkungan metafisika dan
ilmu pengetahuan.[20]
Dengan latar belakangnya sebagai ilmuwan Fisika – Kimia, menguasai Bahasa Inggris, Jerman dan Belanda, serta menekuni ilmu tasawuf
dan tarekat, selain menggunakan dasar Al-Qur’an, al-Hadist dan ijma’ ulama’, Syekh Kadirun Yahya juga berdakwah menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi.[25]
Sehingga pemikiran Syekh Kadirun Yahya dinilai sesuai dengan perkembangan umat dan zaman di abad
teknologi dan informasi. Inilah yang membedakan pola penyampaian dakwah antara Syekh Kadirun Yahya dengan ulama-ulama lainnya.
Menurutnya, teknologi jangan selalu diartikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan mesin atau komputer. Secara sederhana teknologi
adalah serangkaian metode yang mencakup pengertian yang lebih luas. Misalnya dalam mencangkul, diperlukan suatu metode atau cara.
Tanpa menguasai bagaimana metode mencangkul, maka tidak dapat diperoleh hasil cangkulan yang baik, bahkan bisa membuat orang
terluka. Dalam hal contoh sederhana yang lain, memasak misalnya, meskipun telah tersedia alat dan bahan yang diperlukan untuk memasak
suatu masakan, tapi jika tidak mengetahui metode atau cara dalam memasak, maka masakan yang dimaksud tentu tidak akan jadi.[20]
Contoh yang lain, tentang air. Apabila diterapkan teknologi elektrolisa, air akan mengeluarkan tenaga dahsyat, air akan terurai
menjadi oksigen dan atom hidrogen, yang jika disatukan kembali dan disulut dengan menggunakan api, maka akan meledak dan
menyemburkan api yang dapat melebur besi. Jika air dialirkan melalui turbin yang dirangkai dengan dinamo, akan mengeluarkan energi listrik
yang mencapai kekuatan hingga 170.000 KVA.
Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa ayat-ayat dalam al-Qur’an dan kalimah Allah (dzikir) juga tidak akan mampu mengeluarkan tenaga
dahsyat, selama tidak dikuasai metodologinya, yang mana teknologi itu disebut oleh Syekh Kadirun Yahya dengan istilah “Teknologi
Metafisika Al-Qur’an”. Dengan teknologi ini, kalimah Allah dan ayat-ayat al-Qur’an akan dapat mengeluarkan energi-energi metafisis ke-
Tuhan-an yang maha dahsyat.[26]
Unsur Tak Terhingga (Infinity)[sunting | sunting sumber]
Tuhan menurunkan energi tak terhingga (infinity) dalam bentuk firman-Nya. Kekuatan tak terhingga di dalam kalîmah Allâh, atau ayat-ayat
khusus Al-Qur'an, dapat menghancurkan segala sesuatu yang negatif antara surga dan bumi. Tujuan akhir dari setiap manusia adalah untuk
mendapatkan akses ke faktor Tak Terhingga ini, yang hanya mungkin dilakukan dengan cara berhubungan (secara kerohanian) dengan
Nabi.
Sama seperti energi listrik harus dibawa oleh kabel dari sumbernya ke lampu, energi ilahi yang tak terhingga ini hanya bisa didapatkan
dengan menghubungkan (rohani) melalui Nabi dan rantai orang-orang suci,[9]
yaitu para ulama pewaris ilmu Nabi. Energi tak terbatas kalîmah
Allâh ini dijelaskan Syekh Kadirun Yahya dalam rumus tak terhingga pada konsep matematika:
1 / ~ = 0
[angka berapa pun] / ~ = 0
[iblis, setan, hantu, kanker, narkotika, atom, nuklir, apapun yang fisik maupun metafisika] / ~ = 0
unsur tak terhingga (~) di sini menurut Syekh Kadirun Yahya adalah kalimah Allah atau ayat-ayat Al-Qur'an
Unsur tak terhingga (~) dalam konsep matematika ini yang dipergunakan Syekh Kadirun Yahya untuk mendefinisikan kebenaran hakiki
tentang Tuhan dan tasawuf (tarekat). Unsur tak terhingga (~) ini mencerminkan keunikan Tuhan, di mana Tuhan duduk di takhta-Nya (Arsy),
yang berada pada jarak tak terbatas/ tak terhingga dengan kita.
Karena jarak sama dengan kecepatan dikalikan dengan waktu
s = v x t
di mana
s = spazium = distance = jarak
v = velocitas = speed = kecepatan
t = tempo = time = waktu
maka komunikasi dengan Tuhan membutuhkan kecepatan yang tak terhingga (~), atau akan mengambil waktu yang tak terhingga (~)
s = ~, dan oleh karena itu v atau t harus = ~
Para nabi, yang secara teratur berkomunikasi dengan Tuhan, dapat melakukannya karena rohani mereka (diri spiritual mereka) memiliki
"radiasi frekuensi" yang tak terhingga untuk mencapai Tuhan. Menurut Syekh Kadirun Yahya, ini adalah "cahaya di atas cahaya" yang
disebutkan dalam Al-Qur'an 24:35. Ini adalah cahaya dengan frekuensi dan energi tak terhingga, yang muncul dari Tuhan dan tersambung
dengan diri rohani Rasulullah, yang kemudian diteruskan kepada para ulama pewaris ilmu Rasulullah (silsilah keguruan mursyid-mursyid
tarekat) Inilah yang dikatakan sebagai "Tali Tuhan" (habl min Allâh), yang melaluinya individu dapat terhubung dengan unsur tak terhingga
tersebut.[9]
Syekh Kadirun Yahya mendefinisikan metafisika eksakta sebagai kajian yang membahas masalah-masalah metafisika, yaitu yang bersifat
abstrak, transenden dan gaib melalui pendekatan pada ilmu eksakta (matematika, fisika, kimia, mekanika, biologi, dll).[20]
Syekh Kadirun menjelaskan sintesis sains, teknologi, dan tasawuf modern, dengan menggunakan rumus eksakta fisika dan matematika
sebagai metafora untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan Tuhan, dan sebagai wujud atau simbol bahwa segala sesuatu dapat
diperhitungkan secara ilmiah. Ia menjelaskan tentang teknologi metafisika berupa penyaluran kekuatan tak terhingga di dalam kalîmah A llah,
yaitu dzikir dengan metode tarekat, memusatkannya, dan mengarahkannya untuk berbagai tujuan di dunia ini.[6]
Tarekatsebagai Metodologi[sunting | sunting sumber]
Ditegaskan oleh Syekh Kadirun Yahya, bahwa kebenaran agama jangan hanya dipertahankan dengan hujjah akal, tetapi harus mampu
dibuktikan kebenarannnya secara ‘real’, yang itu bisa didapatkan melalui metode tarekat. Dan metode tarekat itu sendiri harus bisa
dibuktikan kebenarannya melalui sains matematika, fisika, dan kimia yang terukur. Ia berpandangan, bahwa menunjukkan ‘kekeramatan‘
(karamah) diperlukan untuk membuktikan kebenaran (Islam atau amalan tarekat) dan menangkis pendapat bahwa agama adalah khayalan.[27]
Pada dasarnya ilmu tarekat di dalam al Qur’an merupakan metode pelaksanaan teknis dari suatu amalan yang sangat tinggi, yaitu dzikir. Di
sinilah yang dimaksudkan oleh Syekh Kadirun Yahya bahwa tarekat merupakan sebuah metodologi di dalam ilmu tasawuf, yaitu melalui
pengamalan dzikir, pengamalan kalimah Allah.
Menurut Syekh Kadirun Yahya, kekuatan potensi kalimah Allah adalah maha dahsyat, sehingga mampu mempertahankan eksistensi dunia
dari kehancuran total oleh tenaga apa pun.[28]
Maka ilmu tersebut perlu diriset, di mana letak ilmiahnya, the how to do-nya, dari amalan-
amalan tarekat yang kelihatannya mubazir dan seolah-olah hanya membuang waktu. Namun sebenarnya semuanya itu akan terbukti, kalau
dilaksanakan dengan metode dzikir yang tepat, akan memperoleh manfaat yang besar dari kekuatan yang terkandung dalam al-Qur’an.[15]
Di dalam Al-Qur'an dan Hadist, Tuhan telah menunjukkan banyak contoh mengenai energi tak terhingga tersebut, seperti pada kejadian
banjir Nabi Nuh, bencana yang dialami kaum Nabi Luth, mu’jizat Nabi Sulaiman, Nabi Daud melawan Goliath, Nabi Isa menghidupkan orang
mati, krikil batu sijjil untuk memusnahkan tentara Abrahah, Nabi Ibrahim melawan Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun, dan lain-lainnya.
Begitu juga dengan sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara Indonesia. Saat Islam mulai mendarat di tanah Jawa, dengan para ulama
yang dikenal dengan sebutan “Wali Songo” mulai mendakwahkan Islam. Semula rakyat merasa keberatan, bahkan menolaknya, dengan
alasan mereka telah mempunyai agama kebatinan Jawa. Di sinilah kemudian diterjunkan ke garda depan kekuatan-kekuatan metafisika
berupa tasawuf dan ilmu sufinya, dengan berbagai fenomena keajaiban dan karamahnya. Barulah kebatinan di tanah Jawa tersebut mundur
dan tunduk menerima Islam. Kemudian dilanjutkanlah dakwah Islam itu dengan pengajaran ilmu fiqh sebagai pengatur dalam tatakrama
kehidupan umat Islam.[20]
Demikian pula tidak sedikit kisah-kisah karamah Syekh Kadirun Yahya dalam mempraktekkan teknologi metafisika ini, seperti memadamkan
letusan gunung Galunggung di Jawa Barat atas permintaan Pemda Tk I Jawa Barat dengan menggunakan helikopter dan melempar batu
serta menyiramkan air dzikir kalimah Allah, memberantas pemberontakan gerombolan komunis di Hutan Pahang Malaysia atas permintaan
perwira angkatan bersenjata Malaysia dengan menggunakan helikopter dan melemparkan batu-batu bermuatan dzikir kalimah Allah,
menyembuhkan berbagai penyakit berat dan penyakit ganjil, penyembuhan kecanduan narkoba, mengusir gangguan jin, dll. Semua itu
merupakan praktek menyalurkan energi tak terhingga kalimah Allah, melalui berbagai media seperti batu, air, dan tongkat, yang telah
didoakan dan diberi muatan dzikir kalimah Allah.[15]
Kisah-kisah menarik tentang sosok pribadi dan perjalanan spiritual Syekh Kadirun Yahya, peran aktifnya dalam dunia pendidikan, dunia
sosial kemasyarakatan, dunia militer dan ketatanegaraan, serta cerita-cerita karamahnya dengan berbagai penjelasan ilmiah mengenai
teknologi Al-Qur'an ini, membuat tarekat yang dipimpinnya mendapatkan banyak pengikut. Murid-muridnya berasal dari beragam kalangan,
mulai masyarakat kelas bawah, menengah, sampai kelas atas,[29]
dari usahawan, profesional, artis, seniman, akademisi (guru, mahasiswa,
dosen, doktor, sampai profesor), kalangan militer (polisi dan tentara, dari pangkat rendah sampai perwira tinggi), kalangan pejabat (dari
kepala daerah, menteri, sampai keluarga Diraja Malaysia), baik di Indonesia maupun di Malaysia.[30]
Paradigma dan Kontroversi Tarekatdan Sains[sunting | sunting sumber]
Sebagai seorang profesor yang menekuni ilmu-ilmu fisika, kimia dan matematika, serta menulis risalah-risalah tentang metafisika, Syekh
Kadirun Yahya dianggap telah berhasil merekonsiliasi pengalaman mistis dalam tarekat dengan ilmu sains. Kombinasi antara pengetahuan
ilmiah dengan reputasi pencapaian spiritual yang tinggi ini, menjadi daya tarik khusus bagi kalangan mahasiswa dan kaum intelektual untuk
mempelajari tarekat yang dibawanya.[31]
Bagi sebagian dari para pengikutnya, dzikir dengan metode tarekat dianggap sebagai salah satu solusi penting untuk menjawab masalah-
masalah politik, ekonomi, sosial, bahkan berbagai permasalahan yang lain.[32]
Apalagi kemudian Syekh Kadirun Yahya juga mendirikan
sebuah perguruan tinggi, Universitas Pembangunan Panca Budi di Medan, untuk mendorong program pendidikan metafisika yang ia
kembangkan.[33]
Dari situlah pemikiran sufistik ditafsirkan kembali sebagai sumber inspirasi untuk praktek keagamaan kontemporer yang
sesuai dengan perkembangan jaman.
Namun selain mendapatkan banyak pengikut, ada pula sebagian kalangan yang menolak pemikiran Syekh Kadirun Yahya maupun tarekat
yang dibawanya.[34]
Pemikirannya tentang teknologi metafisika Al-Qur'an untuk menjelaskan tarekat, cerita-cerita karamahnya, perjalanan
hidupnya, dan praktek-praktek teknis tarekat yang dilakukan jamaah tarekatnya, dianggap kontroversial oleh para penentangnya, bahkan
terjadi intimidasi terhadap jamaah tarekat ini di beberapa daerah.[5]
Penolakan-penolakan dan intimidasi ini pun disanggah dengan cara
damai oleh para pengikut Syekh Kadirun Yahya melalui berbagai tulisan ilmiah dan forum-forum ilmiah.
Walaupun terdapat kontroversi di sebagian kalangan, namun karya-karya ilmiah pemikiran Syekh Kadirun Yahya telah banyak menginspirasi
para penulis, akademisi, dan peneliti di Indonesia, Malaysia, maupun beberapa negara lainnya. Tercatat lebih dari 30 tulisan ilmiah dalam
bahasa Indonesia, bahasa Melayu, maupun bahasa Inggris, berupa skripsi, thesis, disertasi, makalah forum ilmiah, jurnal, sampai buku, yang
telah mengulas pemikiran Syekh Kadirun Yahya, sosok pribadi dan perjalanan spiritualnya, maupun pergerakannya dalam dakwah tarekat.
Terlepas dari adanya pro dan kontra terhadap metode maupun materi dakwah tarekat yang dibawanya, hal ini menunjukkan bahwa Syekh
Kadirun Yahya telah dianggap banyak memberi pengaruh dalam berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah. Pemikiran dan
pergerakannya telah membuat banyak orang mengikuti ajaran tarekat tersebut, atau sekedar menjadikannya sebagai ilmu pengetahuan
secara ilmiah saja. Kini Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah yang dibawa Syekh Kadirun Yahya telah berkembang luas menjadi salah satu
tarekat terbesar di Indonesia maupun di Malaysia,[4]
dan telah tersebar sampai ke Thailand, Brunei, Jepang, Australia, Amerika dan Inggris.
Wafat[sunting | sunting sumber]
Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya wafat pada 9 Mei 2001 atau 15 Safar 1422 H, dalam usia 84 tahun, dan dimakamkan di Surau
Qutubul Amin Arco, Depok, Jawa Barat.[35]

More Related Content

Similar to kadirun yahya.docx

PPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptx
PPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptxPPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptx
PPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptxMukhamadShokheh
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBYMASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBYdoniheri4
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...Non Formal Education
 
Biografi muhammad jusuf kalla
Biografi muhammad jusuf kallaBiografi muhammad jusuf kalla
Biografi muhammad jusuf kallaBagus Aji
 
Hamka Permata Nusantara
Hamka Permata NusantaraHamka Permata Nusantara
Hamka Permata Nusantarapreciousafiqah
 
profil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptxprofil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptxDrSudartoMPdI
 
profil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptxprofil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptxDrSudartoMPdI
 
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   LingkunganKearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap LingkunganMu'iz Lidinillah
 
C:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
C:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdfC:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
C:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdfguestdfec8f
 
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di BruneiSejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di Bruneiguestcd1a77
 
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdfDAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdfguestdfec8f
 
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di BruneiSejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di Bruneiguestcd1a77
 
SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAMSEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAMguestdfec8f
 
Remush sman 1 mataram 2
Remush sman 1 mataram 2Remush sman 1 mataram 2
Remush sman 1 mataram 2ardhy nugraha
 
Persentasi racana prof m. yamin
Persentasi racana prof m. yaminPersentasi racana prof m. yamin
Persentasi racana prof m. yaminracanaummy
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islampropadeus
 
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusiMuhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusiMaya Nurhayati
 
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptxKE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptxIisSugiati2
 
2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka
2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka
2 2-1-sejarah-gerakan-pramukaMiyazama Kazuto
 

Similar to kadirun yahya.docx (20)

Hamka -
  Hamka -  Hamka -
Hamka -
 
PPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptx
PPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptxPPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptx
PPI UTM_ Pancasila, Pemuda dan Karakter Bangsa.pptx
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBYMASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
 
Biografi muhammad jusuf kalla
Biografi muhammad jusuf kallaBiografi muhammad jusuf kalla
Biografi muhammad jusuf kalla
 
Hamka Permata Nusantara
Hamka Permata NusantaraHamka Permata Nusantara
Hamka Permata Nusantara
 
profil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptxprofil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptx
 
profil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptxprofil pesanmasa 3 september 2022.pptx
profil pesanmasa 3 september 2022.pptx
 
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   LingkunganKearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap Lingkungan
 
C:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
C:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdfC:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
C:\Users\User\Documents\SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
 
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di BruneiSejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
 
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdfDAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (slide).pdf
 
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di BruneiSejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
 
SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAMSEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH DAN FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
 
Remush sman 1 mataram 2
Remush sman 1 mataram 2Remush sman 1 mataram 2
Remush sman 1 mataram 2
 
Persentasi racana prof m. yamin
Persentasi racana prof m. yaminPersentasi racana prof m. yamin
Persentasi racana prof m. yamin
 
Zblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islamZblog131 pancasila dalam islam
Zblog131 pancasila dalam islam
 
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusiMuhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
 
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptxKE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
 
2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka
2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka
2 2-1-sejarah-gerakan-pramuka
 

Recently uploaded

BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdfTikaCahyaningrum1
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 

Recently uploaded (15)

BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 

kadirun yahya.docx

  • 1. Saidi Syekh Sulaiman Al Qarimi Syekh Abdul Wahab Rokan Syekh Sulaiman al-Zuhdi. Syekh Ibrahim Kumpulan . Syekh Sulaiman lubis al-Khalidi Hutapungkut Syekh ‘Ali al-Rida Syekh Muhammad Said Bonjol. . Syekh Syihabuddin Aek Libung Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan Syekh Haji Jalaluddin Syekh Abdul Majid Tanjung Alam Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya
  • 2. KadirunYahya Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin.jpg Prof. DR. H. Saidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin, MSc. Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al Khalidi (lahir di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara 1917 - meninggal di Arco, Depok, Jawa Barat 2001, pada usia 84 tahun) adalah seorang ulama tasawuf atau tokoh sufi kharismatik dari Indonesia. Ia adalah mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, salah satu tarekat terbesar di Indonesia, di mana tarekat yang dipimpinnya berkembang pesat di dalam maupun luar negeri. Lebih dari 700 tempat dzikir/surau/alkah telah didirikan, dan setiap tahunnya diselenggarakan kegiatan suluk (i'tikaf, ibadah dan dzikir intensif selama 10 hari) hingga 10 kali di berbagai tempat, di Indonesia dan Malaysia.[1] Syekh Kadirun Yahya adalah salah satu ulama tarekat yang dinilai berhasil memadukan antara ilmu dzikir serta ilmu pengetahuan dan teknologi modern.[2] Ia banyak membuat tulisan-tulisan ilmiah, serta menjadi pemakalah dan pembicara dalam berbagai forum ilmiah, untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya mendeskripsikan tarekat dalam bahasan sains, yang disebutnya sebagai "Teknologi Metafisika Al-Qur'an". Pemikiran, sosok kepribadian, dan pola dakwah Syekh Kadirun Yahya yang unik dan berbeda dengan ulama-ulama pada umumnya ini, juga telah banyak diteliti dan ditulis para akademisi, peneliti, dan penulis, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Syekh Kadirun Yahya juga memiliki perhatian khusus terhadap dunia pendidikan. Ia mendirikan lembaga pendidikan dari Taman Kanak- Kanak, SD, SMP, SMA, SMK, sampai dengan Perguruan Tinggi di Medan.[3] Pada tahun 1956, ia mendirikan Akademi Metafisika, yang pada tahun 1961 berubah nama menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi. Di perguruan tinggi ini Syekh Kadirun Yahya telah mengembangkan Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika, untuk merumuskan ilmu kerohanian (agama) dan sains dalam kerangka berpikir ilmu pengetahuan. Biografi[sunting | sunting sumber] Syekh Kadirun Yahya dilahirkan di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, pada tanggal 20 Juni 1917 bertepatan dengan 30 Sya'ban 1335 H dari ibu yang bernama Siti Dour Aminah Siregar dan ayah yang bernama Sutan Sori Alam Abdullah Harahap. Ayah Syekh Kadirun Yahya adalah seorang pegawai perminyakan (BPM) Pangkalan Berandan yang berasal dari kampung Sikarang-karang, Padang Sidempuan. Keluarga besarnya adalah keluarga islamis religius yang ditandai dengan nenek dari pihak ayah dan ibunya adalah dua
  • 3. orang Syekh Tarekat, yaitu Syekh Yahya dari pihak ayah dan Syekh Abdul Manan dari pihak ibu.[2] Keluarga ini sering dikunjungi oleh para Syekh pada zaman dahulu. Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber] Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin (1 a).jpg Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin dalam kegiatan akademis Secara kronologis pendidikan yang ditempuh oleh Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah: 1. H.I.S (Hollandsche Inlandsche School) setingkat SD, di Tanjung Pura, 1924 – 1931 (tamat) 2. MULO-B (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) setingkat SMP, di Medan, tahun 1931-1935 (tamat dengan voorklasse) 3. AMS-B (Aglemene Middelbare School), setingkat SMU, di Yogyakarta, tahun 1935-1938 (tamat dengan beasiswa) 4. Kuliah Umum Ketabiban tahun 1938-1940 5. Kuliah Ilmu Jiwa, Amsterdam tahun 1940-1942 (tamat) 6. Belajar Tasawuf/Sufi tahun 1947-1954 mendapat 3 buah ijazah 7. Kuliah Indologie dan Bahasa Inggris tahun 1951-1953 8. M.O Bahasa Inggris 1e gedeelte tahun 1953 di Bandung 9. Lulus Ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika tahun 1962 10.Doktor dalam Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika Tahun 1968 11.Lulus Ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Ilmu Fisika-Kimia,tahun 1973 12.Lulus Ujian Sarjana Lengkap (Drs) dalam Bahasa Inggris tahun 1975 Riwayat Pekerjaan[sunting | sunting sumber] Adapun riwayat pekerjaan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah:[2] 1. Guru Sekolah Muhammadiyah di Tapanuli Selatan (1942 - 1945) 2. Kepala industri perang merangkap guru bahasa Panglima Sumatra (Mayjen Suhardjo Hardjowardojo) dengan pangkat Kolonel Infanteri di Komandemen Sumatra Bukit Tinggi 1946 - 1950. 3. Staf pengajar SPMA Negeri Padang pada tahun 1950 - 1955. 4. Staf pengajar SPMA Negeri Medan pada tahun 1955 - 1961. 5. Staf pada Departemen Pertanian pada tahun 1961 - 1968. 6. Ketua umum Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya pada tahun 1956 - 1998. 7. Guru besar pada beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Sumatra Utara, Unpad, Universitas Panca Budi, Universitas Prof. Dr. Mustopo, SESKOAD, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (1960 - 1978).
  • 4. 8. Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi/Perguruan Panca Budi pada tahun 1961 sampai dengan 1998. 9. Aspri (Asisten Pribadi) Panglima Mandala I Sumatera di bawah pimpinan Letjen A. Yunus Makoginta, sebagai Kolonel Aktif pada masa Dwikora (1964-1965). 10.Aspri (Asisten Pribadi) Panglima Mandala I Sumatra di bawah pimpinan Letjen A. Yunus Makoginta dengan pangkat Kolonel (1965 - 1967). 11.Anggota Dewan Kurator Seksi Ilmiah di Universitas Sumatra Utara pada tahun 1965 sampai dengan 1970. 12.Pembantu khusus dengan pangkat Kolonel aktif pada Dirbinum Hankam di bawah pimpinan Letjen. R. Sugandhy pada tahun 1967-1968. 13.Diperbantukan dari Departemen Pertanian ke Penasehat Ahli Menko Kesra pada tahun 1968 hingga 1974. 14.Penasehat pribadi (free lance) Menteri Pertahanan Malaysia, Dato’ Hj. Hamzah Bin Hj. Abu Samah, tahun 1974-1975 15.Penasehat ahli Menko Kesra, tahun 1986 - 1998. 16.Penasehat ahli/konsultan pada Direktorat Litbang Mabes Polri, Jakarta pada tahun 1990 hingga 2001. 17.Anggota MPR RI periode 1993-1998. Riwayat Berorganisasi[sunting | sunting sumber] Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin (19).jpg Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dalam kegiatan militer (foto koleksi keluarga Prof. DR. H. Kadirun Yahya, tahun 1964) Adapun riwayat berorganisasi Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah: 1. Anggota Sarjana Veteran 2. Ketua Umum Yayasan PROF. DR. H. KADIRUN YAHYA, tahun 1956 – 1998. 3. Ketua Umum Islamic Phylosophical Institute (non politik) dalam dan luar negeri, tahun 1960 – 1972. 4. Anggota Presidium Seksi Ilmiah merangkap ketua Cabang Sumut Team Konsultasi Penganut Agama Seluruh Indonesia, tahun 1962-1972. 5. Pendiri Universitas Pembangunan Panca Budi Medan (sebelumnya bernama Akademi Metafisika), berdiri tahun 1956 6. Pendiri Perguruan Panca Budi Medan (bermula dari Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA/SPP, saat ini telah ada TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK), berdiri tahun 1961 7. Penasehat umum Yayasan Baitul Amin, Jakarta tahun 1963 – 2001. 8. Anggota Konferensi Islam Asia Afrika Jakarta, tahun 1964. 9. Penasehat Yayasan Hutapungkut (Ketua : H. Adam Malik), tahun 1965 – 1978. 10.Anggota World Organization Religion and Science, tahun 1969 – 1970. 11.Sponsor/Anggota Golongan Karya, Tahun 1970 – 1998. 12.Anggota Asean Law & Association, tahun 1984 – 2001 13.Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Utara, tahun 1986 – 2001.
  • 5. 14.Anggota Dewan Pembina / Kehormatan Badan Musyawarah Masyarakat Minang Sumatera Utara, tahun 1987 – 1990. 15.Anggota Dewan Pembina Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah/Golkar, tahun 1989 – 2001. 16.Penasehat Gerakan Seribu Minang (Gebu Minang), tahun 1989 – 2001. 17.Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), tahun 1991 – 2001. Piagam Penghargaan[sunting | sunting sumber] Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin (28).jpg Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Dari karya dan baktinya kepada negara, Syekh Kadirun Yahya mendapat piagam-piagam penghargaan,[4] antara lain: 1. Satya Lencana Penegak, dari Menteri Pertahanan dan Keamanan RI, tahun 1996. 2. Piagam ucapan terima kasih dari PEMDA TK I Jawa Barat atas bantuannya secara material, moril, dan doa untuk menghentikan letusan Gunung Galunggung, tahun 1982. 3. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Kapolri Jenderal (Pol) RI Jenderal Anton Soedjarwo, tahun 1986. 4. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Mayjend. Pol. Soedarmaji, tahun 1986. 5. Piagam ucapan terima kasih atas bantuannya memberikan dukungan moril dan doa menemukan lokasi jatuhnya pesawat Merpati, tahun 1988. 6. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Mayjend. Pol. Much. Poedy Sjamsoedin S, tahun 1988. 7. Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Komandan Datasemen Inteljen KODAM I / BB Letkol. Inf. Sutoro Santo, tahun 1989. 8. Piagam ucapan terima kasih atas turut serta mensukseskan program Golkar, dari Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya, Bapak Sudharmono, SH, tahun 1987. 9. Piagam ucapan terima kasih atas turut serta mensukseskan program Golkar, dari Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya, Bapak Wahono, tahun 1989. 10.Piagam ucapan terima kasih atas bantuan dalam bidang Kamtibmas, dari Komandan Satuan Brigade Mobil Dit Samapta Kepolisian Daerah Sumatera Utara Letkol. Pol. Drs. P.E. Kalangi, tahun 1991. 11.Pejuang / Perintis Kemerdekaan, dari Gubernur Daerah Tk. I Sumatera Utara Bapak Raja Inal Siregar, tahun 1992. Sejarah belajar Tarekat/ Sufi[sunting | sunting sumber]
  • 6. Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya mengenal tarekat pada tahun 1943-1946 melalui seorang khalifah dari Syekh Syihabuddin Aek Libung (1892-1967) yang berasal dari Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan.[5] Pada waktu itu masa pergolakan (penjajahan Jepang) dan ia belum terlalu mendalami tarekat. Pernikahan Syekh Kadirun Yahya muda dengan putri Syekh Haji Jalaluddin yang bermukim di Bukit Tinggi, yang kala itu merupakan tempat pertemuan para Syekh tarekat, memberinya peluang untuk memperdalam tarekat.[6] Melalui mertuanya inilah Syekh Kadirun Yahya muda akhirnya berkenalan dengan Syekh yang kelak menjadi guru utamanya, yaitu Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan, di mana Syekh Muhammad Hasyim Buayan mendapatkan ijazah tarekat Naqsyabandiyah dari Syekh ‘Ali al-Rida di Jabal Abu Qubays, Mekkah, yang dibantu oleh Syekh Husain. Keduanya adalah khalifah dari Syekh Sulaiman al-Zuhdi.[7] Pada tahun 1947, Syekh Kadirun Yahya muda hadir di rumah murid Saidi Syekh Muhammad Hasyim, di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Ketika itulah ia pertama sekali mengikuti kegiatan tawajuh atau zikir berjamaah yang dipimpin oleh Saidi Syekh Muhammad Hasyim, seorang Syekh tarekat Naqsyabandiyah yang tinggal di nagari Buayan Lubuk Aluang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan adalah orang yang disiplin dalam melaksanakan ketentuan tawajuh, dan biasanya siapa saja yang belum ikut tarekat belum diperbolehkan ikut dalam kegiatan ini. Tetapi pada waktu tawajuh hendak dilaksanakan, saat itu Saidi Syekh M. Hasyim Buayan melihat Kadirun Yahya muda, dan membolehkannya ikut tawajuh dengan diajarkan kaifiat (tata cara) singkat oleh khalifahnya pada saat itu juga. Ini merupakan peristiwa yang langka terjadi pada murid Tarekat Naqsyabandiyah seperti yang terjadi atas diri Syekh Kadirun Yahya, yaitu belum memasuki tarekat tetapi sudah mengikuti kegiatan tawajuh. Dalam situasi Agresi Militer Belanda II, pada tahun 1949 Syekh Kadirun Yahya mengungsi ke pedalaman Tanjung Alam, Batu Sangkar, Sumatera Barat. Di sini ia mencari sebuah masjid/surau, untuk shalat dan berdzikir, selama berjam-jam, berhari-hari. Pada suatu hari datanglah ke Masjid tersebut sekelompok orang dengan maksud melaksanakan khalwat/suluk, yang dipimpin oleh seorang khalifah dari Syekh Abdul Majid Tanjung Alam (1873-1958), seorang Syekh dari Guguk Salo (Tanjung Alam, Batusangkar) yang juga dikenal dengan sebutan Syekh Abdul Majid Guguk Salo. Khalifah dari Syekh Abdul Majid ini meminta agar Syekh Kadirun Yahya memimpin suluk tersebut, dan semula ditolaklah permintaan tersebut. Tetapi setelah berkonsultasi lebih lanjut, maka ia bersedia dengan syarat harus ada izin dari Syekh Muhammad Hasyim. Setelah mendapatkan izin barulah ia memimpin suluk. Ini merupakan sebuah peristiwa yang langka, di mana Syekh Kadirun Yahya belum pernah mengikuti suluk, tetapi diberi kepercayaan dan amanah untuk mensulukkan orang. Setelah kejadian tersebut, Syekh Kadirun Yahya menemui Syekh Abdul Majid untuk meminta suluk. Setelah suluk berakhir, ia mendapatkan satu ijazah dari Syekh Abdul Majid. Menurut menantu/wakil/penjaga suluk yaitu khalifah H. Imam Ramali, Syekh Abdul Majid Guguk Salo pernah berkata bahwa Syekh Kadirun Yahya, adalah orang yang benar-benar mampu melaksanakan suluk dan kelak akan dikenal diseluruh dunia sebagai pembawa tarekat Naqsyabandiyah. Selanjutnya Syekh Kadirun Yahya, kembali menjumpai Saidi Syekh M. Hasyim Buayan untuk mempertanggung jawabkan kegiatan beliau yang “di luar prosedur lazim” tersebut dan sekaligus meminta suluk. Hal ini diperkenankan oleh Saidi Syekh M. Hasyim Buayan dengan langsung membuka suluk. Selama gurunya masih hidup, setiap minggu Syekh Kadirun Yahya berziarah kepada Saidi Syekh M. Hasyim Buayan (tahun 1950–1954). Setelah gurunya wafat, ziarah tetap dilanjutkan antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) kali dalam setahun. Pada tahun 1950, S aidi Syekh M.
  • 7. Hasyim Buayan mengangkat Kadirun Yahya menjadi khalifah. Pemberian ijazah kepada Kadirun Yahya sekaligus menempatkannya dalam daftar silsilah ke-35 dalam urutan silsilah Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah. Dua tahun kemudian Syekh Kadirun Yahya mendapatkan predikat Syekh penuh dengan gelar Saidi Syekh.[8] Penilaian Saidi Syekh M. Hasyim Buayan tentang Syekh Kadirun Yahya adalah: Saidi Syekh Kadirun Yahya, mendapatkan apresiasi tinggi, antara lain dari segi ketakwaan, kualitas pribadi dan kemampuan melaksanakan suluk sesuai dengan ketentuan akidah dan syariat Islam. Syekh Kadirun Yahya, menjadi satu-satunya murid Saidi Syekh M. Hasyim Buayan yang diangkat menjadi Saidi Syekh di makam gurunya, yaitu Saidi Syekh Sulaiman al-Khalidi Hutapungkut (1841-1917) di Hutapungkut, Kota Nopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, dan diumumkan ke seluruh Negeri. Dalam Ijazah Syekh Kadirun Yahya dicantumkan kata-kata, “Guru dari orang-orang cerdik pandai, Ahli mengobat", yang baru beberapa puluh tahun kemudian terbukti kebenarannya. Syekh Kadirun Yahya diberi izin untuk melaksanakan dan menyesuaikan segala ketentuan Tarekat Naqsyabandiyah dengan kondisi zaman, sebab semua hakikat ilmu telah dilimpahkan gurunya padanya.[9] Pada suatu saat yang lain, Syekh Syihabuddin Aek Libung Sayur Matinggi juga memberikan ijazah dan pengakuan sebagai Syekh Tarekat kepada Syekh Kadirun Yahya.[10] Syekh Syihabuddinn Aek Libung Sayur Matinggi pernah berkata kepada anak kandungnya yang menjaga suluk, yaitu Syekh Husein, bahwa muridnya yang benar-benar dapat menegakkan Suluk adalah Syekh Kadirun Yahya.[11] Pada tahun 1969, Syekh Kadirun Yahya berziarah dan bertemu dengan Syekh Muhammad Said Bonjol. Syekh Muhammad Said Bonjol memutuskan untuk memberikan kepada Syekh Kadirun sebuah benda berwujud semacam mahkota yang konon telah berusia lebih dari 300 tahun, yang dititipkan oleh guru Syekh Muhammad Said Bonjol, yaitu Syekh Ibrahim Kumpulan, di mana Syekh Ibrahim Kumpulan juga mendapatkannya dari gurunya, yaitu Saidi Syekh Sulaiman Al Qarimi (Jabal Abu Qubaisy, Mekkah), dengan pesan agar kelak diberikan kepada "seseorang yang pantas, yang memiliki tanda-tanda tertentu". Puluhan tahun berlalu, barulah “orang yang pantas” tersebut ditemukan oleh Syekh Muhammad Said Bonjol, yaitu Syekh Kadirun Yahya. Genealogi Kemuttashilan Sanad/Silsilah Tarekat Naqsyabandiah Al-Khalidiah[sunting | sunting sumber] Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sebagai Mursyid Tarekat Naqsyabandiah Al-Khalidiah dengan silsilah keguruan[12] sebagai berikut: 1. Saidina Abu Bakar Siddiq r.a 2. Saidina Salman Al-Farisi r.a 3. Al Imam Saidina Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Siddiq r.a 4. Al Imam Saidina Ja'far Ash Shadiq r.a 5. Al 'Arif Billah Sultanul Arifin Asy Syekh Thaifur bin Isa bin Adam bin Sarusyan, yang dimasyhurkan namanya Asy Syekh Abu Yazid Al-Bustami Quddusu Sirruhu (qs) 6. Asy Syekh Abul Hasan Ali bin Abu Ja'far Al Kharqani qs 7. Asy Syekh Abu Ali Al-Fadhal bin Muhammad Aththusi Al-Farimadi qs 8. Asy Syekh Abu Yaqub Yusuf Al-Hamadani bin Ayyub bin Yusuf bin Al-Husain qs dengan nama lain Abu Ali Assamadani
  • 8. 9. Asy Syekh Abdul Khaliq Al-Fajduwani Ibnu Al Imam Abdul Jamil qs 10.Asy Syekh Arif Riwgari qs 11.Asy Syekh Mahmud Al-Injir Al-Faghnawy qs 12.Asy Syekh Ali Ar-Ramitany yang dimasyhurkan namanya dengan Asy Syekh Azizan qs 13.Asy Syekh Muhammad Baba As-Samasi qs 14.Asy Syekh Sayyid Amir Kulal bin Sayyid Hamzah qs 15.Asy Syekh As Sayyid Muhammad Baha'uddin Bin Muhammad Bin Muhammad Asy Syarif Al Husaini Al Hasani Al Uwaisi Al Bukhari q.s 16.Asy Syekh Muhammad Al-Bukhari Al-Khawarizumi yang dimasyhurkan namanya dengan Asy Syekh Alauddin al-Aththar qs 17.Asy Syekh Ya'qub Al-Jarkhi qs 18.Asy Syekh Nashiruddin Ubaidullah Al-Ahrar Assamarqandi bin Mahmud bin Shihabuddin qs 19.Asy Syekh Muhammad Az-Zahid qs 20.Asy Syekh Darwis Muhammad Samarqandi qs 21.Asy Syekh Muhammad Al-Khawajaki Al-Amkani Assamarqandi qs 22.Asy-Syekh Muayyiduddin Muhammad Al-Baqi Billah q.s 23.Asy Syekh Ahmad Al Faruqy As Sirhindy qs 24.Asy Syekh Muhammad Ma'shum qs 25.Asy Syekh Muhammad Saifuddin qs 26.Asy Syekh Asy-Syarif Nur Muhammad Al-Badwani qs 27.Asy Syekh Syamsuddin Habibullah Jan Janan Muzhhar Al-'Alawi qs 28.Asy Syekh Abdullah Ad-Dahlawy Al-'Alawy qs 29.Asy Syekh Dhiyauddin Khalid Al-Utsmani Al-Kurdi qs 30.Asy Syekh Abdullah Affandi qs 31.Asy Syekh Sulaiman Al-Qarimi qs 32.Saidi Syekh Sulaiman Az-zuhdi qs 33.Saidi Syekh Ali Ridha qs 34.Saidi Syekh Muhammad Hasyim Al-Khalidi qs 35.Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al-Khalidi qs Guru Para Cerdik Pandai[sunting | sunting sumber] Berkas:Prof. DR. H. Sayyidi Syeikh Kadirun Yahya Muhammad Amin, masa muda.jpg Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin (dokumentasi tahun 1950-an)
  • 9. Surau adalah tempat pembinaan murid-murid Tarekat Naqsyabandiah yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya. Pada tahun 1950, Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya mulai merintis sebuah surau di Bukit Tinggi. Di tempat ini juga pertama sekali beliau mengadakan suluk secara resmi atas izin dari gurunya, Syekh Muhammad Hasyim Buayan. Pada tahun 1955, Syekh Kadirun Yahya pindah ke Kampus SPMA Negeri Medan, sehingga aktivitas kesurauan juga ikut dipindahkannya ke tempat tersebut. Di tempat ini pula kelak berdiri Universitas Pembangunan Panca Budi sedangkan SPMA Negeri pindah ke Jln. Gatot Subroto Km. 12, Medan. Latar belakang Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya, yang ilmuwan Fisika – Kimia, menguasai Bahasa Inggris, Jerman dan Belanda, serta menekuni Ilmu Filsafat Kerohanian dan Metafisika Islam khususnya Tasawuf dan Tarekat, telah mewarnai syiar perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah di masanya.[13] Syekh Kadirun Yahya pernah mengatakan, “Sewaktu manusia masih sederhana pemikirannya, agama tak mungkin diterangkan secara ilmiah yang sempurna. Walaupun sebenarnya Islam sebagai agama yang ilmiah dan amaliah. Oleh karena itu, sebagian besar agama diajarkan secara dogmatis dan kepercayaan semata-mata. Hanya sebagian kecil saja agama diajarkan secara ilmiah popular. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan, semakin nyata bahwa Islam adalah agama yang sangat ilmiah.”[14] Dalam berbagai kajiannya, ia menyampaikan bahwa kekuatan agama sebagai sesuatu yang nyata, fakta dan realita. Kekuatan ayat-ayat suci Al-Qur’an adalah ilmu yang riil yang bisa dibuktikan seperti hukum-hukum fisika, kimia dan sebagainya. Hanya martabat dan dimensinya jauh lebih tinggi, mutlak dan sempurna.[15] Untuk itu, pada tanggal 27 November 1956, Syekh Kadirun Yahya mendirikan Akademi Metafisika di bawah ‘Yayasan Akademi Metafisika’, di Medan. Kemudian pada tahun 1980 ‘Yayasan Akademi Metafisika’ diubah namanya menjadi ‘Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya’, sementara Akademi Metafisika berubah menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi pada tahun 1961. Tujuan Syekh Kadirun Yahya mendirikan Yayasan ini adalah: 1. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran secara modern, baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama Islam dari tingkat terendah sampai perguruan tinggi yang bersifat akademis maupun universitas; 2. Mengembangkan ajaran Agama Islam berdasarkan Al-Qur’an, Al-Hadist dan Tasawuf Islam; 3. Pengembangan ilmu ketabiban/kedokteran antara lain terhadap penyakit “lever abscess”, “lung abscess”, narkotika, kanker kulit, kanker payudara, hemarrhoide (wasir), jantung, tumor, batu empedu, pankreas, dan lever, prostat, AIDS, mentruasi bulanan yang tidak pernah berhenti selama 8 tahun, dan berbagai penyakit aneh serta ganjil yang tidak dapat disembuhkan secara medis sebab mengandung unsur ghaib dan lain lain.[16] 4. Pembinaan kerohanian bagi masyarakat dan generasi muda yang “sesat jalan”, putus sekolah, kecanduan narkotika dan minuman keras, kenakalan remaja dan memberikan kepada mereka pendidikan formal/informal.[17] 5. Terbinanya insan yang berpengetahuan tinggi baik duniawi maupun akhirati dalam suasana lingkungan yang sehat dan lestari.[18] 6. Bidang bidang lainnya meliputi ketatanegaraan, menumpas Atheisme/komunisme, kemasyarakatan dan lain lain.
  • 10. Salah satu kegiatan utama dari Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya adalah mendirikan rumah ibadah (surau-surau) untuk mengamalkan dzikrullah/ melaksanakan latihan mental spiritual (i’tikaf/suluk).[19] Sampai tahun 2000-an sudah berdiri 700-an surau/tempat wirid di seluruh Indonesia, 15 (lima belas) di Malaysia, dan 1 (satu) di Amerika Serikat.[2] Untuk membentuk hubungan antar surau di tingkat pusat dibentuk Badan Koordinasi Kesurauan (BKK), sedang tingkat propinsi dibentuk Badan Kerjasama Surau (BKS). Selanjutnya Badan Koordinasi Kesurauan (BKK) membentuk suatu badan yang disebut Pusat Kajian Tasawuf, untuk mengangkat Ilmu Metafisika ke permukaan, khususnya Tasawuf dan Tarekat dengan mengadakan seminar, ceramah, dialog dan sebagainya. Semasa hidupnya, Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sering tampil sebagai pemakalah seminar-seminar nasional dan internasional yang mengedepankan tema seputar Teknologi Al -Qur’an dalam Tasawuf Islam. Tercatat ada 15 kali seminar nasional dan 2 kali seminar internasional yang melibatkan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sebagai narasumber. Semua karya-karyanya menegaskan apa yang telah dituliskan oleh guru-gurunya dalam ijazah kemursyidan, bahwa Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya adalah ‘Guru para cerdik pandai’. Tulisan Ilmiah[sunting | sunting sumber] Sebagian buku-buku karya Prof. DR. H. Kadirun Yahya Adapun tulisan-tulisan ilmiah karya Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dalam format buku dan paper:[20] 1. Sinopsis Sistem Mendarah Dagingkan Pancasila. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1979.
  • 11. 2. Capita Selecta tentang Agama, Metafisika, Ilmu Eksakta, jilid I. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1982. 3. Capita Selecta tentang Agama, Metafisika, Ilmu Eksakta, jilid 2. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1982. 4. Ibarat Sekuntum Bunga dari Taman Firdaus. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1982. 5. Penjelasan Tentang Wasilah dan Mursyid. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1982. 6. Filsafat Tentang "Ke-Akbaran dan ke-Dahsyat-an Kalimah Allah". Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1983. 7. Teknologi Modern dan Al Qur’an (Mengiringi Seminar Islam pada IAIN Medan). Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1983. 8. Teknologi Modern dan Al Qur’an atau Ilmu Metafisika Eksakta dalam mengupas 1SRA’ – MI’RAJ RASULULLAH SAW. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1984. 9. Asas-Asas &. Dalil-Dalil Thariqatullah. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1984. 10.Kumpulan Kuliah pada Lembaga Ilmiah Tasauf Islam. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1984. 11.Mutiara Al-Qur'an dalam Capita Selecta tentang Agama, Metafisika, Ilmu Eksakta, jilid 3. Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1985. 12.Pengantar Teknologi Al Quran. Paper diseminarkan dalam Seminar Internasional Teknologi Al Quran, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, 1986. 13.Teknologi Al Qur’an (Teknik Munajat Kehadirat Allah SWT). Penerbit: Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), Medan, 1989 14.Menganalisa sebab-sebab kekalahan-kekalahan hebat yang dialami Ummat Islam dewasa ini di Timur Tengah. Paper dalam Sarasehan Sehari, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, 1992. 15.Prinsip dan Aplikasi Teknologi Metafisika Islam untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Manusia dalam Menyongsong Abad XXI, Paper diseminarkan dalam Seminar Nasional di kampus Universitas Brawijaya, Malang, 1993. 16.Teknologi Maha Dahsyat dalam Al Qur’an. Paper diseminarkan dalam Seminar Nasional, IAIN Sumatera Utara, Medan, 1993. 17.Relevansi dan Aplikasi Teknologi Al-Qur’an Pada Era Globalisasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Paper diseminarkan dalam rangka Dies Natalis ITS Surabaya ke-34 di Kampus ITS Surabaya, 1994. 18.Membentuk Insan Kamil dan Masyarakat Harmonis Menghadapi Perkembangan Peradaban Manusia Sampai Akhir Zaman. Paper dalam Forum Diskusi Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1994. 19.Teknologi Al-Qur’an: Dalam Menghadapi Tantangan Zaman, Bogor: t.p., 1997 Pembicara dalam Forum Ilmiah[sunting | sunting sumber]
  • 12. Prof. DR. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dalam forum ilmiah Pada periode tahun 1986-1996 Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya sering kali mengadakan forum ilmiah maupun diundang sebagai pemakalah sekaligus pembicara dalam berbagai forum ilmiah seminar skala nasional dan internasional,[4] antara lain: 1. Temu ilmiah Seminar Internasional, “Teknologi Al Qur’an Dalam Tasawuf Islam”, diadakan oleh Universitas Panca Budi (UNPAB) di Medan pada Bulan Juni 1986. 2. Temu ilmiah / Seminar Internasional “Penerapan Energi dalam Teknologi Al Qur’an untuk Penanggulangan, Penyembuhan, Pengidap Penyakit Narkotika, Leukemia, Kanker, Alkoholik, AIDS, dan lain-lain”, diadakan di Universitas Panca Budi (UNPAB) bekerjasama dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan MABES POLRI, di Medan pada Bulan Juni 1989. 3. Seminar Sehari mengenai “Pembentukan Manusia Seutuhnya Melalui Tasawuf Islam”, diadakan oleh Universitas Panca Budi (UNPAB) di Medan pada Bulan Juni 1990. 4. Seminar Ilmiah “ Teknologi Al Qur’an, Relevansi, Metodologi, dan Aplikasi”, diadakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta pada Bulan Januari 1993. 5. Sarasehan Nasional “Teknologi Al Qur’an dalam Menghadapi Tantangan Zaman Demi Suksesnya Pembangunan”, diadakan oleh Kampus Baitul Amin di Sawangan Bogor pada Bulan April 1993. 6. Seminar Nasional “Prinsip dan Aplikasi Teknologi Metafisika Islam untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Menyongsong Abad XXI dan Guna Membuktikan Secara Nyata, Fakta, dan Realita ke-Mahabesaran-an Firman-Firman Allah dan Sunnah Rasulullah SAW”, diadakan oleh Universitas Brawijaya dan ICMI Pusat, di Malang pada bulan September 1993. 7. Seminar Nasional “Teknologi Mahadahsyat dalam Al Qur’an”, diadakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor pada Bulan Oktober 1993. 8. Seminar Nasional “Teknologi Mahadahsyat dalam Al Qur’an”, diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Medan pada Bulan November 1993.
  • 13. 9. Kongres Nasional Al Qur’an, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK) serta upaya dalam meningkatkan kesejahteraan umat, “Teknologi Al Qur’an dalam Menghadapi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern dan Dalam Mendukung Kebangkitan Islam di Akhir Zaman dengan Power dan Energi yang Digali dari Dalam Al Qur’an”, diadakan oleh Universitas Islam Riau Pekanbaru, bekerjasama dengan ICMI Pusat dan Pemerintah Daerah TK I Riau, pada tahun 1994. 10.Seminar Nasional “Tekonologi Al Qur’an dalam Kaitannya dengan Era Globalisasi dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Serta Tekonologi Modern”, diadakan oleh Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan pada Bulan Juni 1994. 11.Seminar Nasional “Kedahsyatan Teknologi Al Qur’an dalam Tasawuf Islam, Membentuk Insan Kamil dan Masyarakat Harmonis Menghadapi Perkembangan Peradaban Manusia sampai Akhir Zaman”, diadakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta pada Bulan November 1994. 12.Seminar Nasional “Relevansi dan Aplikasi Teknologi Al Qur’an pada Era Globalisasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, diadakan oleh Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) pada Bulan November 1994. 13.Seminar Nasional dan Internasional “Technology of Al Qur’an, Creating the People’s Welfare and High Quality Human Resources”, diadakan oleh Universitas Brawijaya di Malang bekerjasama dengan Ikatan Ilmuwan Statistik Islam (ICCS) pada Bulan Agustus 1996. Prinsip dan Motto Kerja[sunting | sunting sumber] Pandangan hidup Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya dan motto-nya dalam bekerja, dirumuskan dalam Piagam Panca Budi,[21] yaitu: 1. Devotion or worship to God - Pengabdian kepada Allah Swt.; 2. Devotion or worship to the nation - Pengabdian kepada Bangsa; 3. Devotion or worship to the country - Pengabdian kepada Negara; 4. Devotion or worship to the world - Pengabdian kepada Dunia; 5. Devotion or worship to mankind and humanity - Pengabdian kepada Manusia dan Perikemanusiaan. Motto kerja yang diajarkan oleh Syekh Kadirun Yahya kepada murid-muridnya[22] yaitu : 1. Pray like how prophets pray - Beribadatlah sebagaimana Nabi/Rasul Beribadat. 2. Stand lika a devotee - Berprinsiplah dalam mental sebagai pengabdi. 3. Devoted as a patriot - Berabdilah dalam mental sebagai pejuang. 4. Strive lika a soldier - Berjuanglah dalam kegigihan dan ketabahan sebagai prajurit. 5. Work as an owner - Berkaryalah dalam pembangunan sebagai pemilik. Pemikiran Syekh Kadirun Yahya[sunting | sunting sumber] Teknologi Metafisika Al-Qur'an[sunting | sunting sumber]
  • 14. Salah satu fenomena islam Indonesia sejak tahun 1990-an adalah perdebatan pendapat di antara ilmuwan muslim terkait hubungan agama dan sains, yang memunculkan istilah-istilah seperti islamisasi ilmu pengetahuan, ilmuisasi islam, obyektifikasi islam, keserasian, ayatisasi, integrasi, integrasi – interkoneksi, dan lainnya. Sejak 1970-1980-an mulai dikenal nama-nama seperti Rasjidi, Moenawar Chalil, Buya Hamka, Hidajat Nataatmaja, Kuntowijoyo, Mulyadhi Kartanegara, Amin Abdullah, hingga Kadirun Yahya, yang mempelopori gerakan agama dan sains ini dalam tiga agenda, yaitu politik penguatan identitas keislaman, semangat melawan sekulerisasi barat, dan sikap defensif yang merupakan bagian dari dakwah.[23] Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya menggagas pemikiran melalui ilmu metafisika akan mampu menjelaskan apa sebenarnya agama itu. Misteri tentang agama yang misterius, mistis, tak terlihat, dll, bisa didekati dengan menggabungkan ilmu-ilmu eksakta (matematika, fisika, kimia, mekanika, biologi, dll), agar agama lebih bisa diterima oleh pikiran manusia. Umumnya, ajaran agama sulit dipahami karena tidak ada penjelasan yang logis, sehingga iman umat manusia rentan untuk bergeser ke atheisme atau sekulerisme. Syekh Kadirun Yahya menggunakan teori metafisika dari perspektif sains,[24] untuk menunjukkan ilmiahnya ayat-ayat Al-Qur'an, dan bukan hanya sekedar dogmatis. . Menurutnya ilmu metafisika eksakta sangat efektif untuk dipakai dalam menerangkan teori-teori ilmiah dari pelaksanaan teknis ilmu agama, termasuk di dalamnya bidang ilmu tasawuf dan sufi. Bagi Syekh Kadirun Yahya, metafisika adalah fisika di alam meta, merupakan suatu kenyataan tentang keberadaan (realitas) sesuatu secara eksak di alam meta (gaib, transenden, abstrak), maka pendekatan ilmiah dalam pembahasan yang bersifat pasti dan memiliki batasan tertentu, akan lebih mudah mendapat pengertian dan pemahaman, di samping bahwa problem metafisika yang sesungguhnya dapat diterapkan dan dibuktikan eksistensinya, sehingga ilmu eksakta dapat dijadikan sebagai media pendukung dalam lingkungan metafisika dan ilmu pengetahuan.[20] Dengan latar belakangnya sebagai ilmuwan Fisika – Kimia, menguasai Bahasa Inggris, Jerman dan Belanda, serta menekuni ilmu tasawuf dan tarekat, selain menggunakan dasar Al-Qur’an, al-Hadist dan ijma’ ulama’, Syekh Kadirun Yahya juga berdakwah menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi.[25] Sehingga pemikiran Syekh Kadirun Yahya dinilai sesuai dengan perkembangan umat dan zaman di abad teknologi dan informasi. Inilah yang membedakan pola penyampaian dakwah antara Syekh Kadirun Yahya dengan ulama-ulama lainnya. Menurutnya, teknologi jangan selalu diartikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan mesin atau komputer. Secara sederhana teknologi adalah serangkaian metode yang mencakup pengertian yang lebih luas. Misalnya dalam mencangkul, diperlukan suatu metode atau cara. Tanpa menguasai bagaimana metode mencangkul, maka tidak dapat diperoleh hasil cangkulan yang baik, bahkan bisa membuat orang terluka. Dalam hal contoh sederhana yang lain, memasak misalnya, meskipun telah tersedia alat dan bahan yang diperlukan untuk memasak suatu masakan, tapi jika tidak mengetahui metode atau cara dalam memasak, maka masakan yang dimaksud tentu tidak akan jadi.[20] Contoh yang lain, tentang air. Apabila diterapkan teknologi elektrolisa, air akan mengeluarkan tenaga dahsyat, air akan terurai menjadi oksigen dan atom hidrogen, yang jika disatukan kembali dan disulut dengan menggunakan api, maka akan meledak dan menyemburkan api yang dapat melebur besi. Jika air dialirkan melalui turbin yang dirangkai dengan dinamo, akan mengeluarkan energi listrik yang mencapai kekuatan hingga 170.000 KVA. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa ayat-ayat dalam al-Qur’an dan kalimah Allah (dzikir) juga tidak akan mampu mengeluarkan tenaga dahsyat, selama tidak dikuasai metodologinya, yang mana teknologi itu disebut oleh Syekh Kadirun Yahya dengan istilah “Teknologi
  • 15. Metafisika Al-Qur’an”. Dengan teknologi ini, kalimah Allah dan ayat-ayat al-Qur’an akan dapat mengeluarkan energi-energi metafisis ke- Tuhan-an yang maha dahsyat.[26] Unsur Tak Terhingga (Infinity)[sunting | sunting sumber] Tuhan menurunkan energi tak terhingga (infinity) dalam bentuk firman-Nya. Kekuatan tak terhingga di dalam kalîmah Allâh, atau ayat-ayat khusus Al-Qur'an, dapat menghancurkan segala sesuatu yang negatif antara surga dan bumi. Tujuan akhir dari setiap manusia adalah untuk mendapatkan akses ke faktor Tak Terhingga ini, yang hanya mungkin dilakukan dengan cara berhubungan (secara kerohanian) dengan Nabi. Sama seperti energi listrik harus dibawa oleh kabel dari sumbernya ke lampu, energi ilahi yang tak terhingga ini hanya bisa didapatkan dengan menghubungkan (rohani) melalui Nabi dan rantai orang-orang suci,[9] yaitu para ulama pewaris ilmu Nabi. Energi tak terbatas kalîmah Allâh ini dijelaskan Syekh Kadirun Yahya dalam rumus tak terhingga pada konsep matematika: 1 / ~ = 0 [angka berapa pun] / ~ = 0 [iblis, setan, hantu, kanker, narkotika, atom, nuklir, apapun yang fisik maupun metafisika] / ~ = 0 unsur tak terhingga (~) di sini menurut Syekh Kadirun Yahya adalah kalimah Allah atau ayat-ayat Al-Qur'an Unsur tak terhingga (~) dalam konsep matematika ini yang dipergunakan Syekh Kadirun Yahya untuk mendefinisikan kebenaran hakiki tentang Tuhan dan tasawuf (tarekat). Unsur tak terhingga (~) ini mencerminkan keunikan Tuhan, di mana Tuhan duduk di takhta-Nya (Arsy), yang berada pada jarak tak terbatas/ tak terhingga dengan kita. Karena jarak sama dengan kecepatan dikalikan dengan waktu s = v x t di mana s = spazium = distance = jarak v = velocitas = speed = kecepatan t = tempo = time = waktu maka komunikasi dengan Tuhan membutuhkan kecepatan yang tak terhingga (~), atau akan mengambil waktu yang tak terhingga (~) s = ~, dan oleh karena itu v atau t harus = ~ Para nabi, yang secara teratur berkomunikasi dengan Tuhan, dapat melakukannya karena rohani mereka (diri spiritual mereka) memiliki "radiasi frekuensi" yang tak terhingga untuk mencapai Tuhan. Menurut Syekh Kadirun Yahya, ini adalah "cahaya di atas cahaya" yang disebutkan dalam Al-Qur'an 24:35. Ini adalah cahaya dengan frekuensi dan energi tak terhingga, yang muncul dari Tuhan dan tersambung dengan diri rohani Rasulullah, yang kemudian diteruskan kepada para ulama pewaris ilmu Rasulullah (silsilah keguruan mursyid-mursyid
  • 16. tarekat) Inilah yang dikatakan sebagai "Tali Tuhan" (habl min Allâh), yang melaluinya individu dapat terhubung dengan unsur tak terhingga tersebut.[9] Syekh Kadirun Yahya mendefinisikan metafisika eksakta sebagai kajian yang membahas masalah-masalah metafisika, yaitu yang bersifat abstrak, transenden dan gaib melalui pendekatan pada ilmu eksakta (matematika, fisika, kimia, mekanika, biologi, dll).[20] Syekh Kadirun menjelaskan sintesis sains, teknologi, dan tasawuf modern, dengan menggunakan rumus eksakta fisika dan matematika sebagai metafora untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan Tuhan, dan sebagai wujud atau simbol bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan secara ilmiah. Ia menjelaskan tentang teknologi metafisika berupa penyaluran kekuatan tak terhingga di dalam kalîmah A llah, yaitu dzikir dengan metode tarekat, memusatkannya, dan mengarahkannya untuk berbagai tujuan di dunia ini.[6] Tarekatsebagai Metodologi[sunting | sunting sumber] Ditegaskan oleh Syekh Kadirun Yahya, bahwa kebenaran agama jangan hanya dipertahankan dengan hujjah akal, tetapi harus mampu dibuktikan kebenarannnya secara ‘real’, yang itu bisa didapatkan melalui metode tarekat. Dan metode tarekat itu sendiri harus bisa dibuktikan kebenarannya melalui sains matematika, fisika, dan kimia yang terukur. Ia berpandangan, bahwa menunjukkan ‘kekeramatan‘ (karamah) diperlukan untuk membuktikan kebenaran (Islam atau amalan tarekat) dan menangkis pendapat bahwa agama adalah khayalan.[27] Pada dasarnya ilmu tarekat di dalam al Qur’an merupakan metode pelaksanaan teknis dari suatu amalan yang sangat tinggi, yaitu dzikir. Di sinilah yang dimaksudkan oleh Syekh Kadirun Yahya bahwa tarekat merupakan sebuah metodologi di dalam ilmu tasawuf, yaitu melalui pengamalan dzikir, pengamalan kalimah Allah. Menurut Syekh Kadirun Yahya, kekuatan potensi kalimah Allah adalah maha dahsyat, sehingga mampu mempertahankan eksistensi dunia dari kehancuran total oleh tenaga apa pun.[28] Maka ilmu tersebut perlu diriset, di mana letak ilmiahnya, the how to do-nya, dari amalan- amalan tarekat yang kelihatannya mubazir dan seolah-olah hanya membuang waktu. Namun sebenarnya semuanya itu akan terbukti, kalau dilaksanakan dengan metode dzikir yang tepat, akan memperoleh manfaat yang besar dari kekuatan yang terkandung dalam al-Qur’an.[15] Di dalam Al-Qur'an dan Hadist, Tuhan telah menunjukkan banyak contoh mengenai energi tak terhingga tersebut, seperti pada kejadian banjir Nabi Nuh, bencana yang dialami kaum Nabi Luth, mu’jizat Nabi Sulaiman, Nabi Daud melawan Goliath, Nabi Isa menghidupkan orang mati, krikil batu sijjil untuk memusnahkan tentara Abrahah, Nabi Ibrahim melawan Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun, dan lain-lainnya. Begitu juga dengan sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara Indonesia. Saat Islam mulai mendarat di tanah Jawa, dengan para ulama yang dikenal dengan sebutan “Wali Songo” mulai mendakwahkan Islam. Semula rakyat merasa keberatan, bahkan menolaknya, dengan alasan mereka telah mempunyai agama kebatinan Jawa. Di sinilah kemudian diterjunkan ke garda depan kekuatan-kekuatan metafisika berupa tasawuf dan ilmu sufinya, dengan berbagai fenomena keajaiban dan karamahnya. Barulah kebatinan di tanah Jawa tersebut mundur dan tunduk menerima Islam. Kemudian dilanjutkanlah dakwah Islam itu dengan pengajaran ilmu fiqh sebagai pengatur dalam tatakrama kehidupan umat Islam.[20] Demikian pula tidak sedikit kisah-kisah karamah Syekh Kadirun Yahya dalam mempraktekkan teknologi metafisika ini, seperti memadamkan letusan gunung Galunggung di Jawa Barat atas permintaan Pemda Tk I Jawa Barat dengan menggunakan helikopter dan melempar batu serta menyiramkan air dzikir kalimah Allah, memberantas pemberontakan gerombolan komunis di Hutan Pahang Malaysia atas permintaan perwira angkatan bersenjata Malaysia dengan menggunakan helikopter dan melemparkan batu-batu bermuatan dzikir kalimah Allah,
  • 17. menyembuhkan berbagai penyakit berat dan penyakit ganjil, penyembuhan kecanduan narkoba, mengusir gangguan jin, dll. Semua itu merupakan praktek menyalurkan energi tak terhingga kalimah Allah, melalui berbagai media seperti batu, air, dan tongkat, yang telah didoakan dan diberi muatan dzikir kalimah Allah.[15] Kisah-kisah menarik tentang sosok pribadi dan perjalanan spiritual Syekh Kadirun Yahya, peran aktifnya dalam dunia pendidikan, dunia sosial kemasyarakatan, dunia militer dan ketatanegaraan, serta cerita-cerita karamahnya dengan berbagai penjelasan ilmiah mengenai teknologi Al-Qur'an ini, membuat tarekat yang dipimpinnya mendapatkan banyak pengikut. Murid-muridnya berasal dari beragam kalangan, mulai masyarakat kelas bawah, menengah, sampai kelas atas,[29] dari usahawan, profesional, artis, seniman, akademisi (guru, mahasiswa, dosen, doktor, sampai profesor), kalangan militer (polisi dan tentara, dari pangkat rendah sampai perwira tinggi), kalangan pejabat (dari kepala daerah, menteri, sampai keluarga Diraja Malaysia), baik di Indonesia maupun di Malaysia.[30] Paradigma dan Kontroversi Tarekatdan Sains[sunting | sunting sumber] Sebagai seorang profesor yang menekuni ilmu-ilmu fisika, kimia dan matematika, serta menulis risalah-risalah tentang metafisika, Syekh Kadirun Yahya dianggap telah berhasil merekonsiliasi pengalaman mistis dalam tarekat dengan ilmu sains. Kombinasi antara pengetahuan ilmiah dengan reputasi pencapaian spiritual yang tinggi ini, menjadi daya tarik khusus bagi kalangan mahasiswa dan kaum intelektual untuk mempelajari tarekat yang dibawanya.[31] Bagi sebagian dari para pengikutnya, dzikir dengan metode tarekat dianggap sebagai salah satu solusi penting untuk menjawab masalah- masalah politik, ekonomi, sosial, bahkan berbagai permasalahan yang lain.[32] Apalagi kemudian Syekh Kadirun Yahya juga mendirikan sebuah perguruan tinggi, Universitas Pembangunan Panca Budi di Medan, untuk mendorong program pendidikan metafisika yang ia kembangkan.[33] Dari situlah pemikiran sufistik ditafsirkan kembali sebagai sumber inspirasi untuk praktek keagamaan kontemporer yang sesuai dengan perkembangan jaman. Namun selain mendapatkan banyak pengikut, ada pula sebagian kalangan yang menolak pemikiran Syekh Kadirun Yahya maupun tarekat yang dibawanya.[34] Pemikirannya tentang teknologi metafisika Al-Qur'an untuk menjelaskan tarekat, cerita-cerita karamahnya, perjalanan hidupnya, dan praktek-praktek teknis tarekat yang dilakukan jamaah tarekatnya, dianggap kontroversial oleh para penentangnya, bahkan terjadi intimidasi terhadap jamaah tarekat ini di beberapa daerah.[5] Penolakan-penolakan dan intimidasi ini pun disanggah dengan cara damai oleh para pengikut Syekh Kadirun Yahya melalui berbagai tulisan ilmiah dan forum-forum ilmiah. Walaupun terdapat kontroversi di sebagian kalangan, namun karya-karya ilmiah pemikiran Syekh Kadirun Yahya telah banyak menginspirasi para penulis, akademisi, dan peneliti di Indonesia, Malaysia, maupun beberapa negara lainnya. Tercatat lebih dari 30 tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia, bahasa Melayu, maupun bahasa Inggris, berupa skripsi, thesis, disertasi, makalah forum ilmiah, jurnal, sampai buku, yang telah mengulas pemikiran Syekh Kadirun Yahya, sosok pribadi dan perjalanan spiritualnya, maupun pergerakannya dalam dakwah tarekat. Terlepas dari adanya pro dan kontra terhadap metode maupun materi dakwah tarekat yang dibawanya, hal ini menunjukkan bahwa Syekh Kadirun Yahya telah dianggap banyak memberi pengaruh dalam berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah. Pemikiran dan pergerakannya telah membuat banyak orang mengikuti ajaran tarekat tersebut, atau sekedar menjadikannya sebagai ilmu pengetahuan secara ilmiah saja. Kini Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah yang dibawa Syekh Kadirun Yahya telah berkembang luas menjadi salah satu tarekat terbesar di Indonesia maupun di Malaysia,[4] dan telah tersebar sampai ke Thailand, Brunei, Jepang, Australia, Amerika dan Inggris.
  • 18. Wafat[sunting | sunting sumber] Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya wafat pada 9 Mei 2001 atau 15 Safar 1422 H, dalam usia 84 tahun, dan dimakamkan di Surau Qutubul Amin Arco, Depok, Jawa Barat.[35]