SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB VI
                                 KINETIKA KIMIA

Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan
mekanisme reaksi. Berdasarkan penelitianyang mula – mula dilakukan oleh Wilhelmy
terhadap kecepatan inversi sukrosa, ternyata kecepatan reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi / tekanan zat – zat yang bereaksi. Laju reaksi dinyatakan sebagai perubahan
konsentrasi atau tekanan dari produk atau reaktan terhadap waktu.
Berdasarkan jumlah molekul yang bereaksi, reaksi terdiri atas :
        1. Reaksi unimolekular : hanya 1 mol reaktan yang bereaksi
        Contoh : N2O5  N2O4 + ½ O2
        2. Reaksi bimolekular : ada 2 mol reaktan yang bereaksi
        Contoh : 2 HI  H2 + I2
        3. Reaksi termolekular : ada 3 mol reaktan yang bereaksi
        Contoh : 2 NO + O2  2NO2
Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi terbagi menjadi :
        1. Reaksi homogen : hanya terdapat satu fasa dalam reaksi (gas atau larutan)
        2. Reaksi heterogen : terdapat lebih dari satu fasa dalam reaksi
Secara kuantitatif, kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh orde reaksi, yaitu jumlah dari
eksponen konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi.


6.1. Reaksi Orde Nol
Pada reaksi orde nol, kecepatan reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan.
Persamaan laju reaksi orde nol dinyatakan sebagai :
                                    dA
                                -      = k0
                                    dt
                                A - A 0 = - k0 . t
        A = konsentrasi zat pada waktu t
        A0 = konsentrasi zat mula – mula
Contoh reaksi orde nol ini adalah reaksi heterogen pada permukaan katalis.




                                                                                       1
6.2. Reaksi Orde Satu
Pada reaksi prde satu, kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan.
Persamaan laju reaksi orde satu dinyatakan sebagai :
                                        dA
                                   -       = k1 [A]
                                        dt
                                       dA
                                   -        = k1 dt
                                       [ A]
                                        [ A0]
                                   ln         = k1 (t – t0)
                                         [ A]
       Bila t = 0  A = A0
                                   ln [A] = ln [A0] - k1 t
                                        [A] = [A0] e-k1t


Tetapan laju (k1) dapat dihitung dari grafik ln [A] terhadap t, dengan –k1 sebagai
gradiennya.


                                  ln [A]0
                 ln [A]
                                                  gradien = -k1



                                         t

                   Gambar 6.1. Grafik ln [A] terhadap t untuk reaksi orde satu



Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi reaktan hanya tinggal
setengahnya. Pada reaksi orde satu, waktu paruh dinyatakan sebagai
                                  1     1
                          k1 =       ln
                                 t1/2 1 / 2
                                 0,693
                          k1 =
                                 t1 / 2




                                                                                       2
6.3. Reaksi Orde Dua
Persamaan laju reaksi untuk orde dua dinyatakan sebagai :
                                      dA
                                  -      = k2 [A]2
                                      dt
                                        dA
                                  -         = k2 t
                                      [ A]2
                              1    1
                                -      = k2 (t – t0)
                            [ A] [ A0]


Tetapan laju (k2) dapat dihitung dari grafik 1/A terhadap t dengan k2 sebagai gradiennya.



                                                                 gradien = -k2
                 ln 1/[A]


                                        ln 1/[A]0

                                           t
                   Gambar 6.2. Grafik ln 1/[A] terhadap t untuk reaksi orde dua



Waktu paruh untuk reaksi orde dua dinyatakan sebagai
                                              1
                                  t1/2 =
                                           k 2[ A0]


6.4. Penentuan Energi Aktifasi
Energi aktifasi adalah ambang batas energi yang harus icapai agar suatu reaksi dapat
terjadi. Penentuan energi aktifasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan
Arrhenius
                                  k = A e-Ea/RT
dimana          k = konstanta laju reaksi
                A = faktor pra eksponensial
                Ea = energi aktifasi (kJ/mol)
                R = tetapan gas ideal
                  = 8,314 kJ / mol



                                                                                        3
= 1,987 kal / mol K
                T = suhu mutlak (K)
Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk logaritma, maka akan didapat

                                              Ea  1 
                            ln k = ln A -         
                                              R T 
Dengan membuat kurva ln k terhadap 1/T, maka nilai Ea/R akan didapat sebagai gradien
dari kurva tersebut. Karena nilai R diketahui, maka nilai energi aktifasi dapat ditentukan.


Besarnya energi aktifasi juga dapat ditentukan dengan menggunakan nilai – nilai k pada
suhu yang berbeda. Persamaan yang digunakan adalah

                               k1     Ea  1 1 
                            ln 
                                     =
                                           − 
                               k2      R  T2 T1 
                                                  
atau

                                    k1       Ea         1 1
                            log 
                                         =
                                           2,303.R        − 
                                                          T T 
                                    k2                   2 1 




6.5. Efek Katalis
Katalis adalah suatu senyawa yang dapat menaikkan laju reaksi, tetapi tidak ikut menjadi
reaktan / produk dalam sistem itu sendiri. Setelah reaksi selesai, katalis dapat diperoleh
kembali tanpa mengalami perubahan kimia. Katalis berperan dengan menurunkan
energi aktifasi. Sehingga untuk membuat reaksi terjadi, tidak diperlukan energi yang
lebih tinggi. Dengan demikian, reaksi dapat berjalan lebih cepat. Karena katalis tidak
bereaksi dengan reaktan dan juga bukan merupakan produk, maka katalis tidak ditulis
pada sisi reaktan atau produk. Umumnya katalis ditulis di atas panah reaksi yang
membatasi sisi reaktan dan produk. Contohnya pada reaksi pembuatan oksigen dari
dekomposisi termal KClO3, yang menggunakan katalis MnO2.
               2 KClO MnO2 2 KCl + 3 O
                        3                             2




                                                                                          4
Katalis terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu
    1. Katalis Homogen
        Suatu katalis disebut homogen apabila berada dalam fasa yang sama dengan
        reaktan maupun produk reaksi yang dikatalisa. Katalis ini berperan sebagai zat
        antara dalam reaksi. Contohnya adalah efek katalis HBr pada dekomposisi
        termal t-butil alkohol, (CH3)3COH, yang menghasilkan air dan isobutilen,
        (CH3)2C=CH2.
                        (CH3)3COH  (CH3)2C=CH2 + H2O


        Tanpa penggunaan katalis, reaksi ini berlangsung sangat lambat, bahkan pada
        suhu tinggi sekalipun. Hal ini disebabkan karena reaksi ini memiliki energi
        aktifasi yang sangat tinggi, yaitu 274 kJ/mol. Dengan menggunakan HBr, energi
        aktifasi akan turun menjadi 127 kJ/mol, dan reaksi menjadi
                (CH3)3COH + HBr  (CH3)3CBr + H2O
                (CH3)3CBr  (CH3)2C=CH2 + HBr


        Kelemahan dari katalis homogen ini adalah ketika reaksi selesai, diperlukan
        perlakuan kimia selanjutnya untuk memisahkan katalis dari campuran reaksi.


    2. Katalis Heterogen
        Katalis heterogen adalah katalis yang fasanya tidak sama dengan reaktan atau
        produk reaksi yang dikatalisa. Katalis heterogen biasanya berfungsi sebagai
        permukaan tempat terjadinya reaksi. Contohnya adalah reaksi antara H 2 dan O2
        pada permukaan logam. Logam berfungsi sebagai permukaan adsorben dimana
        H2 dan O2 akan menempel dan bereaksi.




                                                                                     5

More Related Content

What's hot

Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)Utami Irawati
 
Menentukan laju reaksi
Menentukan laju reaksiMenentukan laju reaksi
Menentukan laju reaksikimia12ipa1213
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docxSaya Kamu
 
Hukum Laju Reaksi
Hukum Laju ReaksiHukum Laju Reaksi
Hukum Laju Reaksiliza
 
Media Pembelajaran Laju Reaksi
Media Pembelajaran Laju ReaksiMedia Pembelajaran Laju Reaksi
Media Pembelajaran Laju Reaksiguest2ef754c
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganKurnia Yusuf
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpointMastudiar Daryus
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaEfi Sari
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Elra Repi
 

What's hot (19)

Kecepatan Reaksi_Kimia Dasar
Kecepatan Reaksi_Kimia DasarKecepatan Reaksi_Kimia Dasar
Kecepatan Reaksi_Kimia Dasar
 
ORDE REAKSI
ORDE REAKSIORDE REAKSI
ORDE REAKSI
 
Lajur eaksi
Lajur eaksiLajur eaksi
Lajur eaksi
 
Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14
 
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
 
Menentukan laju reaksi
Menentukan laju reaksiMenentukan laju reaksi
Menentukan laju reaksi
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
Hukum Laju Reaksi
Hukum Laju ReaksiHukum Laju Reaksi
Hukum Laju Reaksi
 
Media Pembelajaran Laju Reaksi
Media Pembelajaran Laju ReaksiMedia Pembelajaran Laju Reaksi
Media Pembelajaran Laju Reaksi
 
PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"
 
Laju reaksi. ok ppt
Laju reaksi. ok pptLaju reaksi. ok ppt
Laju reaksi. ok ppt
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi Kesetimbangan
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
Laju Reaksi XI
Laju Reaksi XILaju Reaksi XI
Laju Reaksi XI
 
Kesetimbangan
KesetimbanganKesetimbangan
Kesetimbangan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 

Similar to KINETIKA

Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiYeni Purwati
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
KINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.pptKINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.pptSella98
 
DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1Bayu Setiarbi
 
Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102Utami Irawati
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksiMuhamad Jamil
 
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...NovitasariVita2
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimiabima wandika
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2makharany
 
Konduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateKonduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateIbnu Hamdun
 
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptxKULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptxDiniOktavitasari1
 

Similar to KINETIKA (20)

Kinetika kimia1
Kinetika kimia1Kinetika kimia1
Kinetika kimia1
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Metode eksp
Metode ekspMetode eksp
Metode eksp
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
KINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.pptKINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.ppt
 
DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1
 
Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102
 
Perubahan entalpi
Perubahan entalpiPerubahan entalpi
Perubahan entalpi
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
 
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2020_06_Materi-Kuliah-Kimia-Dasar-...
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia
 
Kimia Industri
Kimia IndustriKimia Industri
Kimia Industri
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Konduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateKonduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady state
 
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptxKULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
 

KINETIKA

  • 1. BAB VI KINETIKA KIMIA Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan mekanisme reaksi. Berdasarkan penelitianyang mula – mula dilakukan oleh Wilhelmy terhadap kecepatan inversi sukrosa, ternyata kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi / tekanan zat – zat yang bereaksi. Laju reaksi dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi atau tekanan dari produk atau reaktan terhadap waktu. Berdasarkan jumlah molekul yang bereaksi, reaksi terdiri atas : 1. Reaksi unimolekular : hanya 1 mol reaktan yang bereaksi Contoh : N2O5  N2O4 + ½ O2 2. Reaksi bimolekular : ada 2 mol reaktan yang bereaksi Contoh : 2 HI  H2 + I2 3. Reaksi termolekular : ada 3 mol reaktan yang bereaksi Contoh : 2 NO + O2  2NO2 Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi terbagi menjadi : 1. Reaksi homogen : hanya terdapat satu fasa dalam reaksi (gas atau larutan) 2. Reaksi heterogen : terdapat lebih dari satu fasa dalam reaksi Secara kuantitatif, kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh orde reaksi, yaitu jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi. 6.1. Reaksi Orde Nol Pada reaksi orde nol, kecepatan reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan. Persamaan laju reaksi orde nol dinyatakan sebagai : dA - = k0 dt A - A 0 = - k0 . t A = konsentrasi zat pada waktu t A0 = konsentrasi zat mula – mula Contoh reaksi orde nol ini adalah reaksi heterogen pada permukaan katalis. 1
  • 2. 6.2. Reaksi Orde Satu Pada reaksi prde satu, kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. Persamaan laju reaksi orde satu dinyatakan sebagai : dA - = k1 [A] dt dA - = k1 dt [ A] [ A0] ln = k1 (t – t0) [ A] Bila t = 0  A = A0 ln [A] = ln [A0] - k1 t [A] = [A0] e-k1t Tetapan laju (k1) dapat dihitung dari grafik ln [A] terhadap t, dengan –k1 sebagai gradiennya. ln [A]0 ln [A] gradien = -k1 t Gambar 6.1. Grafik ln [A] terhadap t untuk reaksi orde satu Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi reaktan hanya tinggal setengahnya. Pada reaksi orde satu, waktu paruh dinyatakan sebagai 1 1 k1 = ln t1/2 1 / 2 0,693 k1 = t1 / 2 2
  • 3. 6.3. Reaksi Orde Dua Persamaan laju reaksi untuk orde dua dinyatakan sebagai : dA - = k2 [A]2 dt dA - = k2 t [ A]2 1 1 - = k2 (t – t0) [ A] [ A0] Tetapan laju (k2) dapat dihitung dari grafik 1/A terhadap t dengan k2 sebagai gradiennya. gradien = -k2 ln 1/[A] ln 1/[A]0 t Gambar 6.2. Grafik ln 1/[A] terhadap t untuk reaksi orde dua Waktu paruh untuk reaksi orde dua dinyatakan sebagai 1 t1/2 = k 2[ A0] 6.4. Penentuan Energi Aktifasi Energi aktifasi adalah ambang batas energi yang harus icapai agar suatu reaksi dapat terjadi. Penentuan energi aktifasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Arrhenius k = A e-Ea/RT dimana k = konstanta laju reaksi A = faktor pra eksponensial Ea = energi aktifasi (kJ/mol) R = tetapan gas ideal = 8,314 kJ / mol 3
  • 4. = 1,987 kal / mol K T = suhu mutlak (K) Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk logaritma, maka akan didapat Ea  1  ln k = ln A -   R T  Dengan membuat kurva ln k terhadap 1/T, maka nilai Ea/R akan didapat sebagai gradien dari kurva tersebut. Karena nilai R diketahui, maka nilai energi aktifasi dapat ditentukan. Besarnya energi aktifasi juga dapat ditentukan dengan menggunakan nilai – nilai k pada suhu yang berbeda. Persamaan yang digunakan adalah  k1  Ea  1 1  ln   =   −   k2  R  T2 T1    atau  k1  Ea 1 1 log   =  2,303.R  −  T T   k2   2 1  6.5. Efek Katalis Katalis adalah suatu senyawa yang dapat menaikkan laju reaksi, tetapi tidak ikut menjadi reaktan / produk dalam sistem itu sendiri. Setelah reaksi selesai, katalis dapat diperoleh kembali tanpa mengalami perubahan kimia. Katalis berperan dengan menurunkan energi aktifasi. Sehingga untuk membuat reaksi terjadi, tidak diperlukan energi yang lebih tinggi. Dengan demikian, reaksi dapat berjalan lebih cepat. Karena katalis tidak bereaksi dengan reaktan dan juga bukan merupakan produk, maka katalis tidak ditulis pada sisi reaktan atau produk. Umumnya katalis ditulis di atas panah reaksi yang membatasi sisi reaktan dan produk. Contohnya pada reaksi pembuatan oksigen dari dekomposisi termal KClO3, yang menggunakan katalis MnO2. 2 KClO MnO2 2 KCl + 3 O 3 2 4
  • 5. Katalis terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu 1. Katalis Homogen Suatu katalis disebut homogen apabila berada dalam fasa yang sama dengan reaktan maupun produk reaksi yang dikatalisa. Katalis ini berperan sebagai zat antara dalam reaksi. Contohnya adalah efek katalis HBr pada dekomposisi termal t-butil alkohol, (CH3)3COH, yang menghasilkan air dan isobutilen, (CH3)2C=CH2. (CH3)3COH  (CH3)2C=CH2 + H2O Tanpa penggunaan katalis, reaksi ini berlangsung sangat lambat, bahkan pada suhu tinggi sekalipun. Hal ini disebabkan karena reaksi ini memiliki energi aktifasi yang sangat tinggi, yaitu 274 kJ/mol. Dengan menggunakan HBr, energi aktifasi akan turun menjadi 127 kJ/mol, dan reaksi menjadi (CH3)3COH + HBr  (CH3)3CBr + H2O (CH3)3CBr  (CH3)2C=CH2 + HBr Kelemahan dari katalis homogen ini adalah ketika reaksi selesai, diperlukan perlakuan kimia selanjutnya untuk memisahkan katalis dari campuran reaksi. 2. Katalis Heterogen Katalis heterogen adalah katalis yang fasanya tidak sama dengan reaktan atau produk reaksi yang dikatalisa. Katalis heterogen biasanya berfungsi sebagai permukaan tempat terjadinya reaksi. Contohnya adalah reaksi antara H 2 dan O2 pada permukaan logam. Logam berfungsi sebagai permukaan adsorben dimana H2 dan O2 akan menempel dan bereaksi. 5