SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
MERAJUT PERSATUAN BANGSA
BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
REPUBLIK INDONESIA
Oleh : Hariyono
Yogyakarta, 15 Agustus 2019
PENDAPAT BUNG KARNO
 Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat
semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan,
baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya,
- tetapi “semua buat semua”.
 Seorang anak kecilpun, jikalau ia melihat peta dunia, ia
dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan.
 Cuplikan Pidato Bung Karno, 1 Juni 1945
PENDAPAT SOEKARNO
 Seorang anak kecilpun, jikalau ia melihat peta dunia, ia
dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan. …. Seorang anak kecil dapat
mengatakan bahwa pulau-pulau Jawa, Sumatera, Borneo,
Selebes, Halmahera, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku dan
lain-lain pulau kecil lainnya, adalah satu kesatuan (1945)
 Dasar negara yang kita butuhkan adalah pertama; harus
satu dasar yang dapat mempersatukan. Kedua; satu
dasar yang memberi arah bagi perikehidupan negara
kita itu (1958)
PENDAPAT KI HAJAR
 “Pengajaran Nasional itulah pengajaran yang selaras
dengan penghidupan bangsa (maatschappelijk) dan
kehidupan bangsa (cultured). Kalau pengajaran bagi
anak-anak kita tidak berdasarkan kenasionalan, sudah
tentu anak-anak kita tak akan mengetahui keperluan kita,
lahir maupun batin; lagi pula tak mungkin anak-anak itu
mempunyai rasa cinta bangsa dan makin lama makin
terpisah dari bangsanya, sehingga kemudian barangkali
menjadi lawan kita”
 Ki Hajar Dewantara, 1928.
PENTINGNYA KARAKTER
 Kerugian terbesar dari proses imperialisme dan
kolonialisme di Nusantara bukan sekedar hilangnya aset
ekonomi yang dieksploitasi ataupun pemimpin yang
dipenjara atau dibunuh.
 Kerugian terbesar adalah hilangnya karakter bangsa
yang percaya diri dan biasa berpikir terbuka. Manusia
Indonesia kehilangan integritas sebagai manusia yang
merdeka.
 Kita tidak bangga dengan sejarah, kebudayaan dan
bahasa yang dimiliki. Seolah kita menjadi “Si Malin
Kundang” yang bermental INLANDER.
MENGGUGAT “SELF LIMITED BELIEF”
 Pepatah Jawa:
 “Watuk ada obatnya kalau watak tidak ada obatnya”.
 Menggugat kisah dan pertunjukkan yang memposisikan
sang tokoh atau lakon kalah. Tiada imaginasi akan masa
depan.
 Mengubah mindset, mengubah wawasan, mengubah
kehidupan.
 Bagaimana memahami keutamaan nilai pendidikan dapat
terbatinkan dan dihayati.
 Pikiran  Tindakan  Kebiasaan  Karakter
DIPERLUKAN DUNIA BARU
1. Persatuan bangsa  pandangan dunia
(Lebensanschauung) baru.
2. Persatuan Bahasa  lahirnya dunia makna (Lebenswelt)
baru,
3. Persatuan tanah air  ruang hidup (Lebensraum) baru
Dilakukanlah pemerdekaan diri dan bangsa 
individu/bangsa belajar menjadi merdeka  keluar dari
mental Inlander.
Pendidikan nasional adalah untuk “mencerdaskan” dan
“mengindonesiakan” anak bangsa.
Sebuah negara-bangsa yang mengikat banyak suku bangsa, bahasa, & agama, di lebih
dari 17.508 pulau, diperlukan suatu konsepsi, kemauan & kemampuan yang kuat
untuk menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan, dengan dasar negara yang
dapat meletakkan segenap elemen bangsa di atas suatu landasan yang statis (meja
statis), sekaligus dapat memberi tuntunan yang dinamis (leitstar dinamis”)
Visi Negara
Indonesia adalah
“Merdeka,
Bersatu,
Berdaulat, Adil
dan Makmur”
Misi
Kemerdekaan
Indonesia
Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan
umum
Mencerdaskan kehidupan
bangsa;
Melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
ENERGI POSITIF
 Pancasila  sumber basis sekaligus orientasi
dalam membangun pendidikan nasional,
khususnya nation building.
 Kebangsaan yang inklusif dan progresif
memungkinkan silang budaya  Menguasai
sains & ipteks untuk kemakmuran bangsa.
 Integrasi Bangsa dilandasi aspek “intangible”,
dan diwujudkan dalam aspek “tangible”.
PERLUNYA PIKIRAN PROGRESIF
1. Mengembalikan martabat dan harga diri pribadi dan
bangsa, dalam meningkatkan kualitas manusia dengan
memposisikan ideologi bangsa Pancasila sebagai landasan
berpikir.
2. Memanfaatkan silang budaya sebagai sarana berlatih dan
merawat munculnya kreativitas, inovasi dan local genius.
3. Terus berusaha melakukan terobosan, kreativitas, inovasi dan
kolaborasi (gotong royong) antar komponen bangsa untuk
menciptakan pendidikan yang bermakna dan visioner.
4. Memfasilitasi tumbuhnya jiwa dan pikiran besar bagi subyek
didik menjadi pribadi dan warga negara yang berjiwa
kenegarawanan, “Kalos Kagathos”
MENAPAK JALAN TINGGI
 Perubahan jiwa dan semangat Pancasilais
merupakan perubahan yang tidak kasat mata
(intangible), yaitu perubahan yang bersifat
interior, perubahan cara berpikir tentang diri
sendiri & semesta.
 Menjelaskan, mengembangkan dan
mengamalkan Pancasila sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan zaman merupakan
tanggungjawab pendidikan nasional.
KEARIFAN LAMPAU  MASA DEPAN
 Akulturasi budaya dan “local genius” di Nusantara
merupakan akar budaya dan kebangsaan Indonesia yang
perlu dirawat.
 Perkembangan peradaban dipengerahi oleh konektivitas
sainteks dan institusi ekonomi politik.
 Pandangan hidup, sarana hidup terus tumbuh dengan
pesat sehingga DIERLUKAN KREATIVITAS, DAYA CIPTA
DAN INVENTIVITAS, sehingga diperlukan pengembangan
“kapasitas belajar”.
 Inklusivitas yang berkelindan dengan meritokrasi dapat
membawa kemajuan peradaban bangsa Indonesia.
13
 Berdaulat
secara politik
 Mandiri secara
ekonomi
 Berkepribadian
dalam
kebudayaan
INTEGRITAS &
PROFESIONALITAS
WAWASAN
KEBANGSAAN
BADAN PEMBINAAN
IDEOLOGI PANCASILA
REPUBLIK INDONESIA
KARAWACI, TANGERANG
KAMPUNG MARKISA, TANGERANG
BLITAR, JATIM
BLITAR, JATIM
MALANG, JATIM
MALANG, JATIM
PALU, SULTENG
KARANG WARU, DIY
KARANG WARU, DIY
BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
REPUBLIK INDONESIA

More Related Content

Similar to MENYATUKAN BANGSA

1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pknDian Larasati
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxdedefirdaus7
 
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docxPendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docxAINUR ROFIQ97
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaanmusniumar
 
Indonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani Antariksa
Indonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani AntariksaIndonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani Antariksa
Indonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani AntariksaYani Antariksa
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxVellaSufa
 
S1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf
S1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdfS1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf
S1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdfTasyaPangestika
 
Cultural Antropology (Global Village)
Cultural Antropology (Global Village)Cultural Antropology (Global Village)
Cultural Antropology (Global Village)nixfairy
 
Pancasila dan Organisasi Profesi
Pancasila dan  Organisasi ProfesiPancasila dan  Organisasi Profesi
Pancasila dan Organisasi ProfesiIWAN SUKMA NURICHT
 
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)Mifta Finanti
 
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaMakalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaSeptian Muna Barakati
 

Similar to MENYATUKAN BANGSA (20)

TBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
TBM dan Pancasila sebagai Rumah KitaTBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
TBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docxPendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 
Kepramukaan
KepramukaanKepramukaan
Kepramukaan
 
Indonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani Antariksa
Indonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani AntariksaIndonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani Antariksa
Indonesia youth leaeders summit ciawi bogor Laksma TNI DR Yani Antariksa
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docx
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
S1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf
S1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdfS1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf
S1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf
 
Cultural Antropology (Global Village)
Cultural Antropology (Global Village)Cultural Antropology (Global Village)
Cultural Antropology (Global Village)
 
Pancasila dan Organisasi Profesi
Pancasila dan  Organisasi ProfesiPancasila dan  Organisasi Profesi
Pancasila dan Organisasi Profesi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
 
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsaMakalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
Kajian ips 4 (1)
Kajian ips 4 (1)Kajian ips 4 (1)
Kajian ips 4 (1)
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

MENYATUKAN BANGSA

  • 1. MERAJUT PERSATUAN BANGSA BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA Oleh : Hariyono Yogyakarta, 15 Agustus 2019
  • 2. PENDAPAT BUNG KARNO  Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, - tetapi “semua buat semua”.  Seorang anak kecilpun, jikalau ia melihat peta dunia, ia dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan.  Cuplikan Pidato Bung Karno, 1 Juni 1945
  • 3. PENDAPAT SOEKARNO  Seorang anak kecilpun, jikalau ia melihat peta dunia, ia dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan. …. Seorang anak kecil dapat mengatakan bahwa pulau-pulau Jawa, Sumatera, Borneo, Selebes, Halmahera, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku dan lain-lain pulau kecil lainnya, adalah satu kesatuan (1945)  Dasar negara yang kita butuhkan adalah pertama; harus satu dasar yang dapat mempersatukan. Kedua; satu dasar yang memberi arah bagi perikehidupan negara kita itu (1958)
  • 4. PENDAPAT KI HAJAR  “Pengajaran Nasional itulah pengajaran yang selaras dengan penghidupan bangsa (maatschappelijk) dan kehidupan bangsa (cultured). Kalau pengajaran bagi anak-anak kita tidak berdasarkan kenasionalan, sudah tentu anak-anak kita tak akan mengetahui keperluan kita, lahir maupun batin; lagi pula tak mungkin anak-anak itu mempunyai rasa cinta bangsa dan makin lama makin terpisah dari bangsanya, sehingga kemudian barangkali menjadi lawan kita”  Ki Hajar Dewantara, 1928.
  • 5. PENTINGNYA KARAKTER  Kerugian terbesar dari proses imperialisme dan kolonialisme di Nusantara bukan sekedar hilangnya aset ekonomi yang dieksploitasi ataupun pemimpin yang dipenjara atau dibunuh.  Kerugian terbesar adalah hilangnya karakter bangsa yang percaya diri dan biasa berpikir terbuka. Manusia Indonesia kehilangan integritas sebagai manusia yang merdeka.  Kita tidak bangga dengan sejarah, kebudayaan dan bahasa yang dimiliki. Seolah kita menjadi “Si Malin Kundang” yang bermental INLANDER.
  • 6. MENGGUGAT “SELF LIMITED BELIEF”  Pepatah Jawa:  “Watuk ada obatnya kalau watak tidak ada obatnya”.  Menggugat kisah dan pertunjukkan yang memposisikan sang tokoh atau lakon kalah. Tiada imaginasi akan masa depan.  Mengubah mindset, mengubah wawasan, mengubah kehidupan.  Bagaimana memahami keutamaan nilai pendidikan dapat terbatinkan dan dihayati.  Pikiran  Tindakan  Kebiasaan  Karakter
  • 7. DIPERLUKAN DUNIA BARU 1. Persatuan bangsa  pandangan dunia (Lebensanschauung) baru. 2. Persatuan Bahasa  lahirnya dunia makna (Lebenswelt) baru, 3. Persatuan tanah air  ruang hidup (Lebensraum) baru Dilakukanlah pemerdekaan diri dan bangsa  individu/bangsa belajar menjadi merdeka  keluar dari mental Inlander. Pendidikan nasional adalah untuk “mencerdaskan” dan “mengindonesiakan” anak bangsa.
  • 8. Sebuah negara-bangsa yang mengikat banyak suku bangsa, bahasa, & agama, di lebih dari 17.508 pulau, diperlukan suatu konsepsi, kemauan & kemampuan yang kuat untuk menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan, dengan dasar negara yang dapat meletakkan segenap elemen bangsa di atas suatu landasan yang statis (meja statis), sekaligus dapat memberi tuntunan yang dinamis (leitstar dinamis”) Visi Negara Indonesia adalah “Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur” Misi Kemerdekaan Indonesia Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa; Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
  • 9. ENERGI POSITIF  Pancasila  sumber basis sekaligus orientasi dalam membangun pendidikan nasional, khususnya nation building.  Kebangsaan yang inklusif dan progresif memungkinkan silang budaya  Menguasai sains & ipteks untuk kemakmuran bangsa.  Integrasi Bangsa dilandasi aspek “intangible”, dan diwujudkan dalam aspek “tangible”.
  • 10. PERLUNYA PIKIRAN PROGRESIF 1. Mengembalikan martabat dan harga diri pribadi dan bangsa, dalam meningkatkan kualitas manusia dengan memposisikan ideologi bangsa Pancasila sebagai landasan berpikir. 2. Memanfaatkan silang budaya sebagai sarana berlatih dan merawat munculnya kreativitas, inovasi dan local genius. 3. Terus berusaha melakukan terobosan, kreativitas, inovasi dan kolaborasi (gotong royong) antar komponen bangsa untuk menciptakan pendidikan yang bermakna dan visioner. 4. Memfasilitasi tumbuhnya jiwa dan pikiran besar bagi subyek didik menjadi pribadi dan warga negara yang berjiwa kenegarawanan, “Kalos Kagathos”
  • 11. MENAPAK JALAN TINGGI  Perubahan jiwa dan semangat Pancasilais merupakan perubahan yang tidak kasat mata (intangible), yaitu perubahan yang bersifat interior, perubahan cara berpikir tentang diri sendiri & semesta.  Menjelaskan, mengembangkan dan mengamalkan Pancasila sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman merupakan tanggungjawab pendidikan nasional.
  • 12. KEARIFAN LAMPAU  MASA DEPAN  Akulturasi budaya dan “local genius” di Nusantara merupakan akar budaya dan kebangsaan Indonesia yang perlu dirawat.  Perkembangan peradaban dipengerahi oleh konektivitas sainteks dan institusi ekonomi politik.  Pandangan hidup, sarana hidup terus tumbuh dengan pesat sehingga DIERLUKAN KREATIVITAS, DAYA CIPTA DAN INVENTIVITAS, sehingga diperlukan pengembangan “kapasitas belajar”.  Inklusivitas yang berkelindan dengan meritokrasi dapat membawa kemajuan peradaban bangsa Indonesia.
  • 13. 13  Berdaulat secara politik  Mandiri secara ekonomi  Berkepribadian dalam kebudayaan INTEGRITAS & PROFESIONALITAS WAWASAN KEBANGSAAN BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA
  • 18.
  • 19.
  • 25. BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA