1. 3/3/2018 Wadah Aspirasi Muslimah - Buletin Kaffah No. 30, 17 Jumada ats-Tsaniyah 1439 H - 2 Maret 2018 M GHOUTA BERDUKA, DUNIA PURA-P…
https://mobile.facebook.com/WadahAspirasiMuslimah/photos/a.771655816299572.1073741829.755037791294708/1231242567007559/?type=3&… 1/4
Wadah Aspirasi Muslimah
Buletin Kaffah No. 30, 17 Jumada ats-Tsaniyah 1439 H - 2 Maret 2018 M
GHOUTA BERDUKA,
DUNIA PURA-PURA BUTA
Lebih dari 500 warga sipil terbunuh. Ribuan orang lainnya terluka parah. Di antara mereka adalah
ratusan bayi, anak-anak kecil, juga para wanita. Tak terhitung rumah, rumah sakit, masjid, madrasah dan
bangunan lainnya luluh-lantak. Itu terjadi di Ghouta Timur, Suriah, baru-baru ini. Semua adalah akibat
pengeboman besar-besaran dan membabi-buta oleh rezim Bassar Asad sejak akhir pekan lalu.
Pengeboman yang amat keji itu didukung penuh oleh aliansi jahat Rusia dan Amerika, juga Iran.
Sebagaimana dilansir oleh Mediaumat.news, media resmi dan situs media sosial melaporkan foto-foto
mengerikan akibat pemborbardiran, pembakaran dan pembasmian lebih dari 400.000 Muslim di Ghouta
Timur. Hadi al-Abdullah, seorang aktivis Suriah, mengatakan di akun Facebook-nya: "Mereka tidak dapat
menghitung jumlah syuhada. Dalam dua hari saja, lebih dari 200 syuhada telah terbunuh."
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), jumlah korban tewas dalam serangan
keji selama tujuh hari itu meningkat menjadi 520 jiwa pada Sabtu (24/2) waktu setempat. Warga sipil
yang terluka mencapai lebih dari 2.500 orang. Di antara korban tewas terdapat 127 anak-anak dan 75
perempuan.
Adapun yang masih hidup, menurut laporan Al-Arabiya, Ahad (25/2), banyak yang tinggal di bawah tanah
selama sepekan terakhir untuk menghindari pengeboman terus-menerus. Sayang, mereka kehabisan
bahan makanan dan air (Republika.co.id, 26/2/2018).
Menurut data SNHR (Syrian Network for Human Rights), sejak serangan 14 Oktober 2017 silam hingga
24 Februari 2018, Asad telah menewaskan 1121 warga sipil. Sebanyak 281 adalah anak-anak dan 171
wanita. Adapun jumlah korban sejak aksi perlawanan rakyat Maret 2011 ada 12.763 jiwa. Sebanyak 1463
adaah anak-anak dan 1127 wanita. Bahkan wilayah Ghouta terpapar 46 kali serangan senjata kimia.
Sejak gerakan perlawanan rakyat 2011, Ghouta menjadi salah satu pusat perlawanan dan memiliki posisi
strategis karena kedekatannya dengan ibukota Damaskus. Karena itu kawasan ini diblokade oleh Asad
sejak April 2013, bahkan acap diserang dengan meriam atau roket.
Buka GratisAnda dalam Mode Data
9+
2. 3/3/2018 Wadah Aspirasi Muslimah - Buletin Kaffah No. 30, 17 Jumada ats-Tsaniyah 1439 H - 2 Maret 2018 M GHOUTA BERDUKA, DUNIA PURA-P…
https://mobile.facebook.com/WadahAspirasiMuslimah/photos/a.771655816299572.1073741829.755037791294708/1231242567007559/?type=3&… 2/4
Dunia Kembali Bungkam
Menyaksikan pembantaian umat Islam untuk ke sekian kalinya, dunia kembali bungkam. Para pemimpin
dunia tak ada yang bersuara. Seolah tidak terjadi apa-apa. PBB dan lembaga-lembaga HAM dunia juga
diam. Demikian pula para penguasa Muslim. Mereka seolah-olah buta dan tuli. Padahal jelas, di mata
Allah SWT, jangankan ribuan jiwa, pembunuhan satu orang saja tanpa haq, sama dengan membunuh
seluruh manusia. Allah SWT berfirman:
ﺎًﻌﯾِﻣَﺟ َﺎسﱠﻧاﻟ َلَﺗَﻗ ﺎَﻣﱠﻧَﺄَﻛَﻓ ِض ْرَ ْاﻷ ﻲِﻓ ٍدﺎَﺳَﻓ ْوَأ ٍسْﻔَﻧ ِْرﯾَﻐِﺑ ﺎًﺳْﻔَﻧ َلَﺗَﻗ ْنَﻣ
Siapa saja yang membunuh satu orang, bukan karena orang itu membunuh orang lain atau membuat
kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia (TQS al-Maidah [5]:
32).
Bahkan jika yang terbunuh adalah seorang Muslim, maka itu adalah peristiwa yang jauh lebih dahsyat
dibandingkan dengan kehancuran dunia ini. Demikian sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
ٍمِﻠْﺳُﻣ ٍلُﺟ َر ِلْﺗَﻗ ْنِﻣ ِﷲ َدْﻧِﻋ ُن َوْھَأ ﺎَﯾْﻧﱡداﻟ ُلا َو َزَﻟ.
Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan dengan pembunuhan seorang Muslim (HR
at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Sampai Kapan Umat Jadi Korban?!
Tragedi Ghouta di Suriah hanyalah pengulangan belaka dari ratusan bahkan ribuan tragedi yang
menimpa umat Islam di seluruh dunia. Jelas, Ghouta bukan tragedi pertama—bahkan mungkin bukan
yang terakhir—yang menimpa umat Islam. Sebelum ini, bahkan hingga kini masih sedang berlangsung,
ada tragedi pembantaian umat Islam di Myanmar (Burma). Tragedi lainnya juga masih akan terus dialami
oleh kaum Muslim di Xinjiang, Cina; Kashmir, India; di Afrika, Irak dan tentu di Palestina yang telah
sekian puluh tahun menderita dijajah Israel yang didukung Amerika dan Eropa.
Dengan seabreg penderitaan umat di berbagai belahan dunia itu, khususnya yang dialami kaum Muslim
di Suriah saat ini, kita patut bertanya: Siapa yang membela? Tidak ada. Apakah PBB? Tidak. Apakah
lembaga HAM dunia. Tidak. Apakah para penguasa Arab dan Muslim? Adakah dari para penguasa Arab
dan Muslim itu yang berani menjadi "lelaki" meski cuma sehari saja? Juga tidak. Mereka tak ubahnya
banci, tak punya nyali sedikit pun; kecuali sekadar mengutuk. Itu pun sekadar kedok untuk menutupi
sikap pengecut mereka. Lebih dari itu tidak mereka lakukan, seperti mengerahkan pasukan militer untuk
menghentikan serangan brutal Rusia dan rezim Bassar Asad, sang penjagal Muslim Suriah. Padahal
jelas, Suriah bertetangga dengan Turki, Saudi dan negara-negara Arab lainnya.
Lalu mengapa para penguasa Muslim dan Arab tidak bergerak sedikitpun untuk membela warga Suriah?
Mengapa mereka tidak segera mengirimkan ratusan ribu tentaranya untuk menggempur pasukan rezim
Bassar Asad yang berkoalisi dengan Rusia, Amerika juga Iran? Jawabannya:
Pertama, inilah dampak buruk nasionalisme dan nation state. Akibat nasionalisme dan nation state,
ukhuwah islamiyah hilang entah kemana. Masing-masing negeri Muslim, khususnya para penguasa
mereka, hanya mementingkan diri mereka sendiri. Mereka tak peduli atas tragedi yang terjadi di Suriah,
juga di sejumlah negeri Muslim lainnya seperti di Palestina, Irak, Myanmar, dll.
Kedua, kebanyakan para penguasa Muslim dan Arab adalah antek Barat, khususnya AS dan Rusia.
Wajar jika mereka cenderung membiarkan—bahkan mendukung—kebijakan tuan-tuan mereka meski
jelas-jelas dalam rangka membunuhi kaum Muslim di berbagai negeri Islam, khususnya Suriah.
Sekitar dua tahun lalu Saudi memang menggagas pembentukan aliansi militer yang melibatkan 34
negara Muslim. Namun, kiprahnya tak terdengar sedikit pun saat kaum Muslim Myanmar dan kaum
Muslim Suriah dibantai seperti saat ini. Mengapa? Karena sejak awal aliansi ini dibentuk dalam rangka
menangkal “terorisme” dalam makna yang dikehendaki Amerika dan Barat sebagai tuan-tuan mereka;
bukan untuk menghabisi teroris sejati semacam Bassar Assad, Zionis Yahudi, apalagi gembong teroris
Amerika dan Rusia. Sejauh ini mereka hanya pandai mengecam dan mengutuk. Sebagian lagi diam
seribu bahasa, bahkan menjalin hubungan kerjasama dengan Iran, yang notabene salah satu alat
3. 3/3/2018 Wadah Aspirasi Muslimah - Buletin Kaffah No. 30, 17 Jumada ats-Tsaniyah 1439 H - 2 Maret 2018 M GHOUTA BERDUKA, DUNIA PURA-P…
https://mobile.facebook.com/WadahAspirasiMuslimah/photos/a.771655816299572.1073741829.755037791294708/1231242567007559/?type=3&… 3/4
287 Kali Dibagikan
Nchie Ummu Fatih
Allahummanshur ikwananaa fii suriah wa fi ayyil biladil muslimin..
Amerika yang juga berperan dalam pembantaian kaum Muslim di Suriah.
Umat Butuh Khilafah
Dengan semua tragedi yang menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia ini, umat makin
membutuhkan Khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah. Sebabnya jelas karena, sebagaimana
sabda Rasulullah saw.:
ِﮫِﺑ ﻰَﻘﱠﺗُﯾ َو ِﮫِﺋا َر َو ْنِﻣ ُلَﺗﺎَﻘُﯾ ٌﺔﱠﻧُﺟ ُمﺎَﻣِاﻹ ﺎَﻣﱠﻧِإ
Imam (Khalifah) itu laksana perisai; kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dan
dilindungi oleh dirinya (HR Muslim).
Apa yang disabdakan Rasulullah saw. di atas dibuktikan dalam sejarah antara lain oleh Khalifah Al-
Mu’tashim Billah yang sukses menaklukkan Kota Amuriyah, kota terpenting bagi imperium Romawi saat
itu, selain Konstantinopel.
Al-Qalqasyandi dalam kitabnya, Ma’âtsir al-Inâfah, menjelaskan salah satu sebab penaklukan kota itu
pada tanggal 17 Ramadhan 223 H. Diceritakan bahwa penguasa Amuriyah, salah seorang raja Romawi,
telah menawan wanita mulia keturunan Fathimah ra. Wanita itu disiksa dan dinistakan hingga berteriak
dan menjerit meminta pertolongan.
Menurut Ibn Khalikan dalam Wafyah al-A’yan, juga Ibn al-Atsir dalam Al-Kâmil fî at-Târîkh, saat berita
penawanan wanita mulia itu sampai ke telinga Khalifah Al-Mu’tashim Billah, saat itu sang Khalifah
sedang berada di atas tempat tidurnya. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya seraya berkata, “Aku
segera memenuhi panggilanmu!”
Tidak berpikir lama, Khalifah Al-Mu’tashim Billah segera mengerahkan sekaligus memimpin sendiri
puluhan ribu pasukan kaum Muslim menuju Kota Amuriyah. Terjadilah peperangan sengit. Kota Amuriyah
pun berhasil ditaklukkan. Pasukan Romawi bisa dilumpuhkan. Sekitar 30 ribu tentaranya terbunuh.
Sebanyak 30 ribu lainnya ditawan oleh pasukan kaum Muslim. Khalifah pun berhasil membebaskan
wanita mulia tersebut. Khalifah lalu berkata di hadapan wanita itu, “Jadilah engkau saksi untukku di
depan kakekmu (Nabi Muhammad saw.)
==============================
Wadah Aspirasi Muslimah ==============================
Raih Amal Sholih dengan Ikut Serta Menyebarkan Status ini.
==============================
Facebook : www.facebook.com/WadahAspirasiMuslimah
Twitter : www.twitter.com/Muslimah_Bogor
Instagram: www.instagram.com/muslimah_bogor
Telegram : https://t.me/WadahAspirasiMuslimah
Unggah Seluler · Kemarin pukul 15:54 ·
Tampilkan Ukuran Penuh · Pilihan Lainnya
Suka Komentari Bagikan
Sulastri Ika Indah Kartika dan 189 lainnya
2
4. 3/3/2018 Wadah Aspirasi Muslimah - Buletin Kaffah No. 30, 17 Jumada ats-Tsaniyah 1439 H - 2 Maret 2018 M GHOUTA BERDUKA, DUNIA PURA-P…
https://mobile.facebook.com/WadahAspirasiMuslimah/photos/a.771655816299572.1073741829.755037791294708/1231242567007559/?type=3&… 4/4
Rosdiana Ummu Khansa
Ya Rab... Engkaulah Dzat yang menggenggam setiap nyawa seorang hamba, maka balikanlah
kedzaliman itu kepada diri mereka sendiri para pemimpin zalim dan antek2nya.
Segerakanlah Pertolongan-Mu Ya Rab....
Risma Aza
Ya Allah ya Rabbi..tolong mereka..ya Allah...
pada Jum Suka Balas Lainnya
pada Jum Suka Balas Lainnya
5 jam Suka Balas Lainnya
KirimTulis komentar...
3