Metode studi mencakup pengumpulan data primer dan sekunder mengenai komponen lingkungan seperti iklim, kualitas udara, kebisingan, dan tata ruang. Data dikumpulkan melalui pengukuran langsung di lapangan dan studi dokumen. Hasil pengukuran akan dianalisis dan dibandingkan dengan standar yang berlaku.
1. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-1
BAB III
METODE STUDI
3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Tujuan pengumpulan dan analisis data:
1. Menelaah, mengamati, mengukur parameter lingkungan yang diperkirakan
akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,
2. Menentukan kualitas lingkungan dari berbagai parameter yang yang
diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,
3. Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang
diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan hidup
sekitarnya,
4. Memprakirakan perubahan kualitas lingkungan hidup awal akibat kegiatan
proyek.
Secara umum studi yang akan dilakukan berdasarkan data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan, pengukuran,dan wawancara
dilapangan. Untuk wawancara seluruh masyarakat berpeluang untuk menjadi
responden baik pendapat masyarakat miskin dan pendapat masyarakat kaya,
sedangkan data sekunder diperoleh dengan studi pustaka/literatur yang dihimpun.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data disesuaikan dengan komponen
yang akan ditelaah.
Studi ini dirancang untuk mendapatkan data primer dan sekunder seakurat
mungkin sehingga dapat digunakan untuk menelaah dan mengamati komponen
lingkungan yang diprakirakan terkena dampak akibat kegiatan pengembangan Jalan
Tol Bandar Raya di Desa Bandar Raya Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.
Data yang dikumpulkan meliputi komponen geo-fisik-kimia, biologi, sosial
ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat. Metode yang digunakan dalam
2. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-2
pengumpulan data sekunder, yaitu dengan menggunakan data-data yang telah ada
tentang proyek-proyek pembangunan/pengembangan jalan tol di beberapa lokasi.
3.1.1. Komponen Geo-Fisik-Kima
Komponen lingkungan geo-fisik-kimia yang ditelaah dalam studi ini meliputi :
1. Iklim (suhu udara, kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan),
2. Kualitas udara,
3. Kebisingan,
4. Tata ruang dan lahan
3.1.1.1.Iklim
Parameter yang diteliti dalam sub komponen iklim meliputi data iklim
yang relevan dengan studi ini adalah curah hujan, suhu, kelembaban, dan
kecepatan angin.
A. Metode Pengumpulan Data
Data iklim yang dikumpulkan merupakan data sekunder data iklim di daerah
lokasi proyek diperoleh dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika)
Pekanbaru. Parameterparameter iklim yang dikumpulkan meliputi:
Suhu udara
Data suhu udara dikumpulkan dari stasiun meteorologi terdekat, selain itu
suhu udara diukur langsung di beberapa lokasi (tercantum pada peta lokasi
pengambilan/pengukuran sampel). Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan thermometer bola kering dan thermometer untuk suhu
maksimum dan minimum.
Kelembaban
Data kelembaban akan dikumpulkan dari data sekunder hasil pencatatan
stasiun meteorologi terdekat. Selain itu pengukuran akan dilakukan langsung
dengan alat Termohygrometer .
3. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-3
Angin
Data arah dan kecepatan angin dalam serangkaian waktu (time series) akan
dikumpulkan dari stasiun meteorologi terdekat. Data yang diperoleh
kemudian akan diolah untuk memperoleh pola wind rose di wilayah studi.
Pola wind rose yang diperoleh akan digunakan untuk memprakirakan arah dan
tingkat pencemaran udara.
Curah hujan Data curah hujan dikumpulkan dengan mencatat data hujan dari
stasiun-stasiun penakar hujan yang ada di wilayah studi untuk periode 10
tahun terakhir untuk mengetahui hujan rata-rata tahunan dan tipe curah
hujannya.
B. Metode Analis Data
Metode analisa data untuk sub komponen iklim dilakukan dengan
metode analogi. Data-data tersebut akan digunakan untuk data penunjang
dalam menganalisa dampak.
Suhu dan kelembaban udara
Analisis data suhu udara dan kelembaban akan dilakukan dengan
menetapkan suhu ratarata, suhu maksimum dan minimum, kelembaban
rata-rata dan kelembaban maksimum dan minimum. Sedangkan untuk
menghitung suhu rata-rata dan kelembaban rata-rata udara dilakukan
dengan menghitung suhu dan kelembanan rata-rata secara aritmatik. Hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa wilayah yang akan dilalui jalur pipa
adalah daerah dengan topografi relatif datar pada dataran rendah (low
land).
Angin
Data yang diperoleh dari hasil pencatatan dan pengukuran arah dan
kecepatan angin kemudian diolah untuk memperoleh pola wind rose di
wilayah studi. Pola wind rose yang diperoleh akan digunakan untuk
memprakirakan arah dan kecepatan angin dominan.
4. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-4
Curah hujan
Dengan memperhatikan topografi yang relatif datar, maka perhitungan
tebal hujan ratarata daerah penelitian menggunakan metode Poligon
Thiessen. Metode Poligon Thiessen dipergunakan untuk menghitung
hujan rata-rata dengan cara membuat poligon yang mewakili luas
persebaran hujan masing-masing stasiun pencatat hujan. Dari masing-
masing stasiun hujan dihubungkan satu sama lain dengan garis. Pada garis
penghubung tersebut ditarik garis tegaklurus pada titik tengahnya
sehingga garis-garis yang tegak lurus tersebut akan berpotongan pada
suatu titik. Dari banyak perpotong garis pada titiktitik di antara tiga
stasiun pencatat hujan tersebut akan membentuk suatu poligon yang
banyak seperti Gambar 3.1
Gambar 3.1. Poligon Thiessen
Catatan:
P1 : Tebal hujan pada stasiun penakar hujan 1
P2 : Tebal hujan pada stasiun penakar hujan 2
P3 : Tebal hujan pada stasiun penakar hujan 3
P4 : Tebal hujan pada stasiun penakar hujan 4
P5 : Tebal hujan pada stasiun penakar hujan 5
5. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-5
A1 : Luas daerah poligon 1
A2 : Luas daerah poligon 2
A3 : Luas daerah poligon 3
A4 : Luas daerah poligon 4
A5 : Luas daerah poligon 5
An : Luas daerah poligon ke n
P : Curah hujan rata-rata daerah penelitian
Penetapan tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson (1951) menggunakan
rasio atau nisbah nilai Q, yaitu perbandingan antara jumlah rerata bulan kering
dengan jumlah rerata bulan basah. Persamaannya adalah sebagai berikut:
Penetapan bulan kering dan bulan basah, dicari dengan menghitung adanya
bulan kering dan bulan basah setiap tahunnya, kemudian dijumlah untuk
jumlah tahun pencatatan dan kemudian dirata-ratakan. Bulan kering terjadi
apabila curah hujan < 60 mm/bulan, dan bulan basah terjadi apabila curah
hujan >100 mm/bulan, sedangkan curah hujan antara 60 - 100 mm/bulan
dikatakan bulan lembab.
3.1.1.2 Kualitas Udara
A. Metode Pengumpulan Data
Data kuaitas udara merupakan data primer yang diperoleh dari
pengukuran di lapangan pengukuran kualitas udara akan dilakukan di lokasi
6. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-6
rencana kegiatan yang diperkirakan akan terkena dampak. Data yang diperlukan
untuk menunjang kualitas udara adalah arah dan kecepatan angin, kelembaban,
temperatur, dan tekanan udara. Arah dan kecepatan angin diukur dengan
menggunakan Anemometer, kelembaban dan mengukur tekanan udara dengan
menggunakan Barometer.
Parameter yang dikumpulkan untuk kualitas udara meliputi :
Kualitas udara ambien
Parameter kualitas udara ambien yang akan diteliti sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Pengukuran kualitas udara didasarkan pada pergerakan dan arah angin
.pengambilan contoh udara ambien dilakukan dengan mengaplikasikan
impinger untuk gas dan dust sampler untuk pengukuran debu. Larutan gas dan
contoh udara yang diperoleh kemudian akan dianalisis di laboratorium dengan
menggunakan spektrofotometer dan kromatografi gas untuk mendapatkan
konsentrasi gas-gas. Ringkasan parameter dan metode analisis kualitas udara
dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Parameter, Metode, dan Peralatan Analisis Kualitas Udara
No Parameter Metode Analisis Alat Analisis
1. Sulfur dioksida (SO2) Pararosanilin Spektrofotometer
2. Karbon monoksida (CO) NDIR NDIR Analyzer
3. Nirogen dioksida (NO2) Saltzman Spektrofotometer
4. Oksidan (O3) Chemiluminescent Spektrofotometer
5. Hidrokarbon (HC) Flame lonization Gas Chromatography
6. Partikel <10 µm (PM10) Gravimetri Timbangan analitik kuantitatif,
dust sampler.
7. Debu Gravimetri Timbangan analitik kuantitatif,
dust sampler
7. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-7
Sampling kualitas udara ambien ditetapakan dengan mempertimbangkan
faktor meteorologi, yaitu arah dan kecepatan angin (windrose). Jumlah titik
pengambilan ccontoh uji minimal adalah sebanyak 2 titik pengukuran yang
mewakili downwind area dan upwind area.
B. Metode Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan antara data yang
diperoleh hasil sampling dan analisis laboratorium dengan Baku Mutu
Kualitas Udara Ambien yang mengacu pada Peraturan Mentri Lingkungan
Hidup Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran. Data yang
diperoleh akan di analisa secara deskriptif.
3.1.1.2. Kebisingan
A. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data kebisingan dlakukan melalui pengukuran langsung
di lapangan.tingkat kebisingan diukur menggunakan alat Sound Level Meter.
Lokasi pengukuran dan pengumpulan data kebisingan ditetapkan pada 2 titik
di lokasi pemukiman penduduk yang dilalui dan 1 titik di dalam lokasi proyek
yang akan di bangun.
B. Metode Analis Data
Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan antara data yang
diperoleh dari hasil sampling dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup:
Kep-48/MENKLH/11/1996. Data yang diperoleh akan dianalisi secara
deskriptif.
3.1.1.4. Tata Ruang dan lahan
3.1.1.4.1. Tata guna lahan
Parameter yang diteliti merupakan kesesuaian lokasi proyek dengan
tata ruang didalam wilayah pembangunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
8. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-8
Pekanbaru pada Wilayah Pembangun (WP) 1 meliputi kesesuaian fungsi
lahan serta luas wilayah pembangunan.
A. Metode Pengumpulan Data
Data mengenai tata ruang diperoleh dari Dinas Tata Ruang Wilayah
Kota Pekanbaru.
B. Metode Analisa Data
Metode analisa yang digunakan dalam kesesuaian lokasi proyek
dengan tata ruang adalah menelaah dokumen tata ruang Kota Pekanbaru
sesuai dengan fungsinya untuk mencocokkan pada keadaan sebenarnya dan
rencana lokasi proyek.
3.1.1.4.2. Transportasi (Peningkatan Bangkitan Lalu Lintas dan
Kerusakan Jalan)
A.Metoda Pengumpulan Data
Data transportasi (Peningkatan bangkitan lalu lintas dan kerusakan
jalan) merupakan data primer yang diperoleh dari pengukuran di lapangan.
Pengukuran transportasi (Peningkatan bangkitan lalu lintas dan kerusakan
jalan)akan dilakukan dilokasi rencana kegiatan yang diprakirakan akan
terkena dampak.
a. Volume Lalu Lintas
Volume arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melintas satu
garis melintang pada jalan raya per satuan waktu .Volume dan jenis
kendaraanya merupakan parameter dasar yang penting untuk mengetahui
tingkat pelayanan dan kecepatan.
Volume lalu lintas ruas jalan yang diperkirakan terkena dampak
diketahui melalui survey perhitungan lalu lintas yang dilakukan secara
9. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-9
manual pada suatu titik pengamatan pada waktu sibuk. Satuan volume lalu
lintas ini adalah smp/jam (satuan mobil penumpang/jam)
b. Kapasitas Jalan
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)memberikan satu rumus
pendekatan untuk menghitung kapasitas satu ruas jalan sebagai berikut,
C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (smp/jam)
Dimana :
C = kapasitas
C0 = Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
Nilai-nilai faktor ini ditentukan berdasarkan tabe C-1 s/d C-6 Manual
Kapasitas Jalan Indonesia.
c. Bangkitan Lalu lintas
Dalam memprediksi bangkitan dan tarikan ,yang peru di analisa adalah
potensi-potensi yang dominan yang menyebabkan terjadinya pergerakan
dari dan ke suatu wiayah.secara umum,faktor yang dominan sebagai
penyebab bangkitan dan tarikan perjaanan adalah jumlah penduduk.Jadi
bangkitan dan tarikan dapat dimodelkan berdasarkan faktor dominan
tersebut.bangkitan tarikan dapat diprediksi dengan menggunakan konsep
equilibrium antara bangkitan dengan tarikan ,sehingga antara toal
bangkitan yang terjadi akan sama dengan total tarikan perjalanan yang
terjadi.dalam persamaan matematis bisa dapat dirumuskaan sebagai
berikut:
10. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-10
Pij = Pji
Dengan :
Pij = Pejalanan dari i ke j
Pji = Pejalanan dari j ke i
Untuk peramalan jumlah perjalanan di masa mendatang dapat digunakan
persamaan sebagai berikut :
Ti = Fiti
Dimana :
Ti dan ti = pergerakan pada masa mendatang dan sekarang
Fi = faktor pertumbuhan (seperti populasi (P), pendapatan
(P), dan pemilikan kendaraan (C)).
B. Metode Analisa Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.
3.1.2. Komponen Lingkungan Biologi
Parameter yang diteliti meliputi :
1) keanekaragaman fauna yang ada di darat dan perairan di sekitar lokasi
kegiatan / Biota darat maupun air tawar .
2) keanekaragaman flora yang ada di darat dan perairan di sekitar lokasi
kegiatan/ Vegetasi alami dan budidaya
Lokasi pengambilan sampel untuk komponen biologi adalah masing-masing
untuk flora dan fauna . Ditetapkan di dalam area proyek dan disekitar proyek
pada radius 2 km, dengan pertimbangan dilahan tersebut dapat memberikan
gambaran awal rona lingkungan. Selain itu, daerah tersebut merupakan area
yang ada flora dan fauna daratnya dan akan terkena dampak oleh kegiatan
konstruksinya.
11. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-11
A. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data untuk komponen biologi adalah dengan
pengamatan langsung yaitu menggunakan metode inventarisasi jenis flora dan
fauna sampel dengan titik sampel sebanyak 3 titik, yang dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
B. Metode Analisa Data
Metode analisa data untuk komponen biologi meliputi analisa nilai
ekologis dan kelimpahan jenis serta keanekaragaman. Analisis jenis ini
dilakukan untuk mengetahui keberadaan jenis tanaman dan fauna yang
bersifat ekonomis, langka ataupun yang dilindungi oleh perundang-undangan
Indonesia.
Tabel 3.2 Metode Analisa Data Biologi
No. Komponen Indikator Parameter
Metode
Pengumpulan
data
Pengukuran Analisis
1. Flora Keanekaragaman Populasi
Jenis
Manfaat dan
fungsi
Pengamatan
lapangan atau
data primer
visual Tabulasi
dan
deskripsi
2. Fauna Keanekaragaman Sebaran jenis
Populasi jenis
Intensitas
kasus
Pengamatan
lapangan atau
data primer
visual Tabulasi
dan
deskripsi
12. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-12
3.1.3. Komponen sosial ekonomi dan budaya
Paramater yang diteliti diseleksi berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal
No.Kep299/11/1996 adalah ;
Demografi, meliputi jumlah dan kepadatan penduduk serta struktur
umur
Sosial ekonomi, meliputi kesempatan kerja, mata pencaharian, peluang
warung makan, tingkat pendapatan masyarakat, peningkatan PAD,
ganti rugi, tuntutan ganti rugi, kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan,
dan kenyamanan lalu-lintas
Sosial budaya, meliputi keresahan masyarakat, pendidikan, norma dan
nilai tradisional maupun modern serta budaya yang ada.
Pertahanan/keamanan, meliputi tingkat keamanan dan ketertiban
masyarakat.
3.1.3.1. Demografi
A. Metode pengumpulan data
Data kependudukan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
melalui wawancara langsung kepada masyarakat yang diprakirakan terkena
dampak kegiatan. Data sekunder diperoleh melalui data statistik di kecamatan dan
kabupaten yang menjadi lokasi rencana kegiatan. Adapun parameter
kependudukan yang diteliti meliputi:
Struktur penduduk (kelompok umur menurut jenis kelamin, mata pencaharian
dan tingkat pendidikan) serta kepadatan penduduk
Perkembangan penduduk khususnya pertumbuhan penduduk
Mobilitas penduduk yang meliputi migrasi keluar/masuk, pola migrasi dan
pola persebaran penduduk
Tenaga kerja, meliputi angkatan kerja dan tingkat pengangguran
13. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-13
B. Metode Analisis data
Metode analisis data kependudukan yang bersifat kuantitatif dilakukan dengan
analisis statistik, sedangkan yang bersifat kualitatif dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif analisis. Metode analisis data demografi bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan beberapa
rumus:
a) Rumus kepadatan penduduk:
𝑲𝒑 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 (𝒋𝒊𝒘𝒂)
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒘𝒊𝒍𝒂𝒚𝒂𝒉(𝑲𝒎𝟐)
× 𝟏𝟎𝟎%
b) Rumus pertumbuhan penduduk
Pt = Po (l + r)t
Dimana :
Po = jumlah penduduk tahun ke 0/awal perhitungan (jiwa)
Pt = jumlah penduduk tahun ke-t/akhir perhitungan (jiwa)
t = jangka waktu antara Po dan Pt (tahun)
r = rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahun selama t tahun (%)
c) Sex ratio
𝑺𝒆𝒙 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒍𝒂𝒌𝒊 − 𝒍𝒂𝒌𝒊
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏
× 𝟏𝟎𝟎%
3.1.3.2. Sosial Ekonomi
A. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data sosial ekonomi dilakukan melalui data sekunder dan data
primer. Data sekunder meliputi data monografi, data statistik pada instansi
terkait di daerah yang diteliti. Data primer diperoleh dengan cara wawancara
secara langsung terhadap masyarakat di daerah sekitar proyek dan pada
kegiatan-kegiatan ekonomi di lapangan. Adapun parameter sosial ekonomi
yang akan diteliti meliputi:
Ekonomi rumah tangga terdiri dari: (a) tingkat pendapatan, (b) pola
nafkah ganda.
14. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-14
Ekonomi sumber daya alam yang terdiri dari : (a) pola pemanfaatan
sumberdaya alam, (b) pola penggunaan lahan.
Perekonomian lokal yang terdiri dari: (a) kesempatan kerja dan
berusaha, (b) jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal, (c) pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi, (d) Pendapatan Asli Daerah (PAD), (e)
aksesibilitas wilayah, (f) fasilitas umum dan fasilitas sosial.
B. Metode Analisis data
Analisis data sosial ekonomi yang bersifat kuantitatif akan dilakukan dengan
analisis statistik, sedangkan yang bersifat kualitatif akan dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif analisis.
3.1.3.3. Sosial Budaya
A. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data sosial budaya dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan
data primer. Data sekunder diperoleh dari hasil-hasil penelitian sosial budaya yang
pernah dilakukan di wilayah yang menjadi lokasi proyek, serta buku-buku referensi
yang menunjang penelitian ini. Data primer diperoleh melalui penelitian di lapangan
yang meliputi observasi dan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara
(interview guidance) terhadap responden dan melakukan wawancara secara
mendalam yang terarah/terfokus (indepth interview) terhadap beberapa informan
kunci (key person) seperti tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama yang
dianggap sangat berpengaruh dalam masyarakat. Adapun
parameter sosial budaya yang akan diteliti adalah:
Kebudayaan masyarakat setempat yang meliputi : (a) adat istiadat, (b) nilai
dan norma budaya.
Proses sosial dalam masyarakat yang meliputi: (a) proses asosiatif
(kerjasama), (b)proses disosiatif (konflik sosial), (c) akulturasi, (d) asimilasi
dan integrasi, (e) kohesi sosial.
Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan
15. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-15
B. Metode Analisis data
Metode analisis data sosial budaya dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
analisis yang mendasarkan pada pengamatan data yang ada di lapangan serta data
yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden. Selain itu,
diperoleh data dari hasil wawancara terarah yang dilakukan terhadap beberapa
informan kunci, serta dengan menggunakan metode analogi yang mendasarkan pada
data referensi hasil penelitian mengenai topik serupa yang pernah dilakukan
sebelumnya. Untuk data yang bersifat kualitatif, analisis data akan disajikan dalam
bentuk deskripsi dan untuk data yang bersifat kuantitatif, data akan disajikan dalam
bentuk tabulasi.
Tabel 3.3. Metode Analisa Komponen Sosial Ekonomi Dan Budaya
No. Komponen Indikator Parameter
Metode
Pengumpulan
data
Pengukuran/
alat
1. Demografi Kependudukan Jumlah penduduk,
Kepadatan,
Jumlah jiwa/KK,
Mobilitas penduduk,
Jumlah rumah tangga,
Jenis kelamin.
Survey/studi
pustaka
Kuisioner
2. Sosial
Budaya
Pendidikan
Masalah sosial
Tingkat pendidikan,
Persepsi dan sikap
masyarakat,
Tingkat keimanan dan
ketertiban.
Survey/studi
pustaka
Kuisioner
3. Sosial Pendapatan Tingkat pendapatan Survey/studi
pustaka
Kuisioner
16. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-16
3.1.4.Komponen kesehatan masyarakat
A. Metode Pengumpulan data
Data komponen kesehatan masyarakat meliputi data primer dan sekunder. Data
primer dikumpulkan melalui wawancara dengan responden dan pengamatan
lapangan. Jumlah dan kriteria responden ditetapkan sama dengan komponen sosial
ekonomi dan budaya. Sementara itu data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait
seperti Puskesmas dan rumah sakit setempat.
Dengan mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-124/12/1997 tentang
Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan, metode pengumpulan dan analisis data adalah sebagai berikut.
Pengumpulan data akan dilakukan melalui:
observasi/pengamatan lapangan
wawancara dengan menggunakan kuesioner
wawancara mendalam (indepth interview) terhadap informan kunci
penelusuran data dan informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat
setempat
pengumpulan data sekunder.
Macam data yang dikumpulkan meliputi: pola penyakit, status gizi, pembiayaan
kesehatan, macam pelayanan kesehatan, sarana sanitasi (jamban, sarana pengolahan
air limbah), kondisi sanitasi lingkungan, macam penyakit menular yang ada, air
bersih dan atau air sumur penduduk, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
masyarakat baik preventif maupun kuratif dan aspek-aspek kependudukan yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Instrumen penelitian (kuesioner) dibuat
secara khusus dan selanjutnya digabung bersama kuesioner sosial-ekonomi dan
budaya. Data kualitatif diambil sendiri oleh peneliti yang bergabung bersama aspek
sosial-budaya.
17. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-17
B. Metode Analisis data
Data dianalisis dengan metode analisis dampak kesehatan lingkungan dan
epidemiologi diantaranya melalui: (1) statistik sederhana, (2) deskriptif evaluatif, dan
(3) pedoman resmi(formal) yang sesuai dengan kepentingannya (misalnya mengenai
status gizi balita, tingkat kematian bayi, sumberdaya kesehatan, dan lain sebagainya).
Tabel 3.4. Metode Pengumpulan dan Analisa Data Komponen Kesehatan
Masyarakat
No. Komponen Indikator Parameter
Metode
Pengumpulan
data
Pengukuran/
alat
1. Kesehatan
lingkungan
Sanitasi
lingkungan
Jumlah penduduk,
Kepadatan,
Tingkat pendidikan,
Sarana pembuangan
sampah,
Sarana pembuangan
air limbah,
Tingkat pendapatan,
Gangguan lingkungan.
Survey dan
wawancara
Kuisioner
2. Kesehatan
masyarakat
Status
kesehatan
Sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan,
Tingkat pendapatan,
Jenis penyakit yang
pernah diderita.
Wawancara
dan
inventarisasi
data
Kuisioner
dan
deskriptif
18. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-18
Tabel 3.5 Ringkasan Metode Studi
No. Komponen
lingkungan
Parameter Metode/sumber
data
Alat Jumlah sampel Lokasi Alasan penetapan
titik sampel
1. Iklim curah hujan,
suhu,
kelembaban,
kecepatan angin.
Tabulasi/diagram
Tabulasi/diagram
Tabulasi/diagram
Windrose
Rain gauge
Thermometer udara
Hygrometer
Pencatatan arah dan
kecepatan angin
1 paket (data
curah
hujan,suhu
udara,
kelembaban
udara dan
angin diambil
dari
BMKG
Pekanbaru
Stasiun BMKG
pekanbaru
Karena satu-
satunya stasiun
Klimatolagi
terdekat di dalam
wilayah studi,
maka stasiun
klimatologi
tersebut dipilih
sebagai referensi
data iklim daerah
penelitian
2. Kualitas udara SO2
CO
NO2
O3
HC
Pararosanilin
NDIR
Saltzman
Chemiluminescent
Flame lonization
Spektrofotometer
NDIR Analyzer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Gas Chromatography
2 titik sampling Diambil di 2
tempat,yaitu:
ujung jalan
sebelah barat
sekitar jalan
Karena 2 titik
tempat tersebut
dianggap mewakili
upwind dan
downwind area
19. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-19
PM10
Debu (TSP)
Gravimetri
Gravimetri
Timbangan analitik
kuantitatif,dust
sampler.
Timbangan analitik
kuantitatif,dust
sampler.
garuda sakti
dan ujung jalan
sebelah timur
(sekitar tugu
songket)
3. Kebisingan Intensitas bising Pengukuran
dilapangan
Sound Level Meter 3 titik sampling 2 titik di lokasi
pemukiman
penduduk ,dan
1 titik di dalam
lokasi proyek
Karena 2 titik yang
diambil pada
pemukiman
penduduk
dianggap mewakili
tingkat kebisingan
pada kondisi
normal,sedangkan
1 titik di lokasi
proyek diambil sbg
pembanding tinkat
kebisingan dengan
keadaan normalnya
20. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-20
4. Tata guna lahan Kesesuaian
lokasi rencana
kegiatan dengan
RTRW
Dokumen RTRW
Kota pekanbaru
5. Transportasi darat Volume lalu
lintas
Kapasitas jalan
Bangkitan lalu
lintas
Survey
perhitungan lalu
lintas
Menggunakan
Rumus MKJI
konsep
equilibrium
Pengamatan langsung 1 titik
pengamatan
pada waktu
sibuk
Karena pada waktu
sibuk kuantitas
kendaraan
meningkat
dibandingkan pada
waktu lainnya
6. Flora Populasi
Jenis
Manfaat dan
fungsi
Tabulasi dan
deskripsi
21. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-21
8. Demografi Jumlah
penduduk,
Kepadatan,
Jumlah
jiwa/KK,
Mobilitas
penduduk,
Jumlah rumah
tangga,
Jenis kelamin]
Analisa
kuantitatif/analisa
statistik
Kuisioner
9. Social budaya Tingkat
pendidikan,
Persepsi dan
sikap
masyarakat,
Tingkat
keimanan dan
ketertiban.
Kuisioner
22. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-22
10. Sosial ekonomi Tingkat
Pendapatan
Kuisioner
23. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-23
3.2. Metode Prakiraan Dampak Penting
3.2.1. Metode Perkiraan Besaran Dampak
Prakiraan besarnya dampak merupakan selisih kualitas lingkungan antara
kondisi lingkugan dengan adanya kegiatan proyek dengan kondisi lingkungan tanpa
adanya proyek. Metode prakiraan besaran dampak dihitung dengan menggunakan
formula sederhana:
Besar prakiraan dampak = KLP-KLTP
Dimana:
KLP = kondisi lingkungan dengan adanya proyek
KLTP = kondisi lingkungan tanpa adanya proyek. Kondisi tanpa proyek
diasumsikan sama dengan rona lingkungan awal.
Angka prakiraan besaran dampak yang akan diperoleh antara 1 s/d 4, dengan
pengertian:
+/-1 = dampak positif/negatif kecil
+/-2 = dampak positif/negatif sedang
+/-3 = dampak positif/negatif besar
+/-4 = dampak positif/negatif sangat besar
Namun demikian penetapan besaran dampak tersebut di atas tidak terlalu kaku,
khususnya untuk parameter tertentu yang diprakirakan akan melebihi baku mutu dan
atau telah mendekati angka batas pada perubahan skala kualitas lingkungan.
Penentuan kondisi lingkungan saat kegiatan proyek dari masing-masing
komponen lingkungan yang terkena dampak penting hipotetik menggunakan
beberapa pendekatan sebagai berikut :
3.2.1.1. Komponen fisik-kimia
a. Penurunan Kualitas udara
Dalam menentukan penurunan kualitas udara digunakan model matematik
untuk menghubungkan sebab akibat dari kegiatan proyek pembangunan dengan
24. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-24
lingkungan, sehingga besaran dampak maupun intensitas dampak lebih mudah
diperoleh dan dianalisa.
Prakiraan penyebaran polutan dihitung menggunakan Gaussian Dispersion Model
untuk parameter debu.konsentrasi pencemarr pada jarak x, y pada keadaan polutan
debu yang kontinyu dengan ketinggian efektif stack H adalah C (x,y,H), dihitung
dengan persamaan berikut :
Dimana :
C = konsentrasi suatu gas diatas permukaan tanah (Ug/m3)
Q = banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3) merupakan variabel prediktor
ay = pembauran parameter gas secara horizontal
az = pembauran parameter gas secara vertikal
v = rata-rata kecepatan angin (m/detik)
H = tinggi cerobong efektif
x,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin (m)
Y = tinggi permukaan diatas tanah
Dampak terhadap kualitas udara diprediksi dengan membandngkan kualitas
udara sebelum adanya kegiatan (tanpa proyek) dengan kondisi lingkungan
dengan adanya kegiatan (proyek). Kualitas udara selama kegiatan berlangsung
diperkirakan menggunakan model Gaussian. Nilai yang diperoleh hasil model
dibandingkan dengan Baku Mutu Udara Ambien yaitu Peraturan Pemerintah No.
41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Dampak dikategorikan
sebagai dampak penting apabila hasil pemodelan melebihi baku mutu .
25. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-25
3.2.1.2. Komponen biologi
a. Flora/Vegetasi
1. Perubahan Jumlah Jenis
Soemarwoto (1987)Rumus matematis untuk menduga pengurangan jenis tanaman
akibat semakin berkurangnya lahan atau hutan :
𝑺 = 𝑪. 𝑨𝒁
Dimana :
S = jumlah jenis
A = luas lahan atau hutan
A & Z = konstan (Mc Arthur dan Wilson, 1967 dan Williamson, 1981)
Variabel prediktor untuk persamaan ini adalah A dimana luas hutan atau lahan bebas
berubah karena adanya proyek pembangun Pabrik X Pulp and Paper yang
menggunakan lahan hutan.
2. Parameter Vegetasi
Parameter yang umumnya dihitung:
a. kerapatan (density)
- Kerapatan individu = jumlah individu/ha
- Kerapatan suatu jenis = jumlah individu suatu jenis/ha
- Kerapatan mutlak suatu jenis = kerapatan suatu jenis
- Kerapatan relatif suatu jenis =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢
𝑥100%
b. keanekaragaman (diversity)
c. kekerapan (frequency)
- Frekuensi mutlak suatu jenis =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙
- Frekuensi relatif suatu jenis =
𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑥100%
d. dominansi (dominancy)
- Dominansi mutlak suatu jenis= jumlah dari nilai kelindungan suatu jenis
Kelindungan =
𝑑1 𝑥 𝑑2
4
𝑥𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
26. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-26
Dimana d1 dan d2 adalah diameter tajuk suatu jenis (luas bidang dasar)
- Dominasi relatif suatu jenis =
𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
𝑥100%
e. nilai penting (importance)
- Importance = kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif
f. summed dominance ratio (SDR)
- SDR =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔
3
Perbedaan nilai dari parameter-parameter diatas yang akan datang dengan proyek
dan tanpa proyek merupakan besarnya dampak pada parameter-parameter tersebut.
3.2.1.3.Komponen sosial
a. Kependudukan
Pengamatan parameter aspek kependudukan meliputi jumlah, kepadatan
penduduk,persebaran penduduk, struktur penduduk (umur, jenis kelamin, sex ratio,
agama dan etnis), angkakelahiran (natalitas) dan kematian (mortalitas) tingkat
pertumbuhan, angkatan kerja dan tingkatpendidikan. Untuk memproyeksikan jumlah
penduduk setelah proyek, maka perlu untuk mengetahui data penduduk wilayah studi
(yang termasuk wilayah studi adalah daerah Palas), yang dalam hal ini adalah data
selama 5 tahun terakhir.
Pn= PO(1 + r)t
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada saat proyek dilaksanakan
Po = jumlah penduduk pada saat pengukuran (rona lingkungan awal)
r = angka rata-rata pertumbuhan penduduk selama kurun waktu n-o
t = waktu prediksi (tahun).
b. Sosial Ekonomi
Parameter perekonomian lokal dan regional yang akan diamati meliputi pusat
kegiatanekonomi, fasilitas dan sarana perekonomian, mata pencaharian, aktivitas
perekonomian, polakepemilikan dan sumber daya lahan, sistem usah tani dan sarana
27. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-27
perhubungan dan transportasi serta pendapatan daerah dan masyarakat.Data primer
dikumpulkan melalui wawancara responden menggunakan kuisioner,sedangkan data
sekunder diperoleh dari monografi kecamatan.
c. Sosial Budaya
Kondisi Tatanan Kelembagaan Dalam Masyarakat
Data ini dapat diperoleh melalui wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat.
Persepsi Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup
Pengamatan parameter ini dapat dikumpulkan melalui wawancara dengan
menggunakan kuisioner.
Sikap Masyarakat Terhadap Kegiatan Rencana pengembangan Jalan Tol Bandar
Raya ,pada Parameter ini juga diamati melalui wawancara dengan menggunakan
kuisioner.
3.2.1.4.Komponen kesehatan masyarakat
Data kesehatan masyarakat diperoleh dari Puskesmas setempat, wawancara dengan
tenagakesehatan dan kuisioner terhadap responden.
Menggunakan metode “Historical Trend”. Metode pendekatan ini
menggunakan tahapan dari waktu ke waktu proses berjangkitnya suatu penyakit,
hingga dapatdisimpulkan adanya kecenderungan yang akan terjadi akibat
adanya rencana kegiatan pembangunan PT. X Pulp and Paper.
Penelitian aspek kesehatan lingkungan dan masyarakat ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan data primer melalui wawancara tertentu mengenai keadaan
10 (sepuluh) jenis penyakit, insidensi penyakit endemis, sanitasi lingkungan,
tingkat kesehatan masyarakat, tingkat pelayanan kesehatan masyarakat, dan
sarana pendukung kesehatan masyarakat.
3.2.2 Penentuan Sifat Penting Dampak
Penilaian terhadap sifat penting dampak dilakukan dengan merujuk kepada
KeputusanKepala BAPEDAL Nomor: KEP-056 Tahun 1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran DampakPenting. Sedangkan dalam kaitannya dengan evaluasi
28. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-28
dampak dilakukan perbedaan derajat pentingdampak menjadi 2 (dua) kategori, yaitu:
Tidak Penting (TP) dan Penting (P). Sifat dampakdibedakan menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu dampak negatif (-) dan dampak positif (+). Dampakbersifat negatif
apabila perubahan/dampak diperkirakan menurunkan kualitas lingkungan, danbersifat
positif apabila perubahan/dampak diperkirakan meningkatkan kualitas
lingkungan.Adapun besar penilaian sifat penting dampak dilihat dari:
a. Simpangan Yang Besar dari Kondisi Normal
Dampak lingkungan dinyatakan penting manakala suatu
komponen/indikator/parameter lingkungan menunjukkan kualitas yang jauh
menyimpang dari kondisi normal yang biasa terjadi.Hal ini dapat dikaji dari
besaran dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan.
b. Terlampauinya Baku Mutu Lingkungan
Dampak lingkungan dinyatakan penting apabila suatu komponen/parameter
lingkungan melampaui baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan yang
dipergunakan diantaranya:
Kriteria PPT (1983) untuk Penilaian Kualitas Kesuburan;
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara;
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air;
Pengendalian Pencemaran Air.
c. Tujuh Kriteria Dampak Penting
Penilaian penting dampak mengacu pada Surat Keputusan Kepala BAPEDAL No.
Kep. 056 Tahun 1994, tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Besar dan
Penting. Tujuh kriteria dampak penting tersebut antara lain:
Jumlah manusia yang terkena dampak;
Luas wilayah persebaran dampak;
Lamanya dampak berlangsung;
Intensitas dampak;
29. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-29
Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak;
Sifat kumulatif dampak;
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Suatu dampak dikatagorikan penting apabila manusia langsung terkena dampak dan
atau berdasarkan penilaian termasuk ke dalam 3 kriteria dari 7 kriteria dampak
penting yang memungkinkan dampak tersebut dinilai sebagai dampak penting.kriteria
dampak penting dapat dilihat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 kriteria dampak penting
No Ukuran DampakPenting Kriteria Dampak Penting
1 Jumlah manusia yang akan
terkena dampak
Manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi
tidak menikmati manfaat dari proyek, jumlahnya sama atau lebih besar dari
jumlah manusia yang menikmati.
2 Luas wilayah persebaran
Dampak
Rencana kegiatan menimbulkan adanya wilayah yang mengalami perubahan
mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya dampak atau
segi kumulatif dampak.
3 Lamanya dampak
Berlangsung
Rencana kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi
intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif
dampak, yang berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan.
30. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-30
No Ukuran DampakPenting Kriteria Dampak Penting
4 Intensitas dampak Rencana kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat dan atau
hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada
komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui
berdasarkan pertimbangan ilmiah.
Rencana kegiatan akan mengakibat kan spesies- spesies yang
langka,pidemik,dan dilindungi menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku terancam punah,atau habitat alaminya mengalami
kerusakan.
Rencana kegiata nmenimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap
kawasan lindung yang telah ditetapkan menurut peraturan perundang-
undangan.
Rencana kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-benda dan
bangunan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.
Rencana kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi dengan
atau dikalangan masyarakat, pemerintah daerah,pemerintah
pusat,kalangan masyarakat.
5 Banyaknyakomponen
lingkunganlainyang terkena
dampak
Rencana kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan
lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen
lingkungan yang terkena dampak primer.
6 Sifat kumulatif dampak Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus menerus
,sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh
lingkungan alam atau sosial yang menerimanya.
Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang
tertentu,sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alamatau sosial
yang menerimanya.
Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek
yang saling memperkuat (sinergetik).
7 Berbalik atau tidak berbalik
nya dampak
Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat
dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia.
31. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-31
Pembuatan batasan penilaian terhadap masing-masing criteria dimaksudkan untuk
memudahkan penilaian terhadap penting nya dampak. Dengan ketentuan bahwa dampak
yang terjadi akibat adanya kegiatan dikategorikan sebagai dampak penting yang perlu
dikelola, apabila memiliki skala minimum 3 dari 7 kriteria yang diberikan,akan diambil
skala terbesar. Skala kepentingan masing-masing kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7Skala Kepentingan Masing-Masing Kriteria Dampak
Skala
No Kriteria 1 2 3 4 5
Tidak Penting Penting
1 Jumlah manusia
yang terkena
dampak
< 15 % penduduk
di dalam batas
studi
(sangatsedikit)
15-30 %
penduduk di
dalam batas
studi (sedikit)
30 - 45 %
penduduk di
dalam batas
studi (sedang)
45 - 60 %
penduduk di
dalam batas
studi (banyak)
>60% penduduk
di dalam batas
studi(sangat
banyak)
2 Luas wilayah
sebaran dampak
<15 % wilayah
studi (sangat
sempit)
15 – 30 %
Wilayah studi
(sempit)
30 - 45 %
wilayah studi
(sedang)
45 - 60 %
Wilayah studi
(luas)
>60%
wilayah studi
(sangat luas)
3 Lamanya dampak
berlangsung
<6 bulan
(sangat singkat)
6 – 12 bulan
(singkat)
1 - 2 tahun
(sedang)
2 – 3 tahun
(panjang)
>3 tahun(sangat
panjang)
4 Intensitas dampak sangat ringan ringan sedang Berat sangat berat
5 Sifat kumulatif
dampak
Tidak kumulatif Kumulatif lama Kumulatif
sedang
Kumulatif
singkat
Kumulatif sangat
singkat
6 Berbalik tidak nya
dampak
<6 bulan
(sangat cepat
berbalik)
6 – 12
bulan
(cepat berbalik)
1 – 2 tahun
(berbalik
sedang)
>2 tahun
(berbalik
lama)
(tidak
berbalik)
7 Banyaknya
Komponen lain
yang terkena
dampak
Tidak ada
(0 komponen)
Sedikit
(1komponen)
sedang
(2komponen)
banyak
(3komponen)
sangat banyak
( > 3 komponen)
32. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-32
d. Analogi
Pendekatan ini dilakukan dengan mempelajari kegiatan pembangunan Pabrik Koil
Pulp and Paper Pekanbarudi daerah lain. Meskipun demikian, dengan melihat
kegiatan yang sama, namun dampak yang ditimbulkan terhadap sub komponen
lingkungan fisik-kimia, biologi dan sosekbudkesmas tidak identik sama. Namun
demikian, kajian ini diperlukan untuk melihat sejauh mana kegiatan yang telah
berjalan mempengaruhi komponen lingkungan yang ada, sehingga perlu mendapatkan
perhatian dalam upaya pengelolaannya.
d. Penilaian Keahlian
Dalam pendekatan ini, prakiraan dampak terhadap komponen/sub-
komponen/parameterlingkungan akan ditetapkan berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman keahlian yang tergabungdalam Tim Penyusun AMDAL yang dikaitkan
dengan fenomena di lapangan.Pendekatan ini digunakan apabila dalam studi ini data
dan informasi menjadi faktor pembatas dalam penerapan metode fisik, matematis dan
analogi. Penilaian dampak dengan cara inisangat tergantung pada kejelian dan
ketajaman analisis oleh para ahli dibidangnya, dalam hal inilatar belakang
pendidikan, pengetahuan dan pengalaman para ahli yang manganalisis
sangatmenentukan keberhasilan studi. dengan 88 komponen lingkungan. Identifikasi
dampak lingkungan dari proyek ditulis dalam interaksi antara aktivitas dan komponen
lingkungan.
3.2.2. Prakiraan Sifat Penting Dampak
Sifat penting dampak akan ditetapkan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah
RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dampak
besar dan penting merupakan satu kesatuan makna “dampak penting”. Hal ini berarti
bahwa tidak selalu yang hanya mempunyai dampak besar saja yang bersifat penting,
tetapi dampak yang kecil pun dapat bersifat penting.
Untuk mengetahui apakah dampak-dampak tersebut mempunyai sifat penting
tertentu, maka dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor penentu dampak penting
untuk selanjutnya dievaluasi bersama-sama dengan besaran dampak-dampak tersebut,
33. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-33
untuk mengambil keputusan apakah dampak tersebut merupakan dampak besar dan
penting agar dapat disimpulkan menjadi dampak lingkungan besar dan penting.
Penentuan Tingkat kepentingan dampak dilakukan pada semua dampak-dampak
hipotesis dengan mengacu pada kriteria penentu dampak penting sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), yaitu:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Akan tetapi dalam penetapan tingkat kepentingan dampak secara umum,
dalam kajian AMDAL ini akan relatif lebih konservatif dibanding penetapan
berdasarkan SK Kep Bapedal No. 56 tahun 1994. Penetapan tingkat kepentingan
dampak ini dikelompokkan kedalam dampak penting (P) dan tidak penting (TP).
Pedoman penetapan tingkat kepentingan dampak apakah dampak tersebut penting (P)
atau tidak penting (TP) didasarkan pada kriteria sebagai berikut.
1. Untuk jumlah manusia yang terkena dampak
Kriteria P apabila terdapat > 25% manusia tidak mendapatkan memanfaatkan
hasil/manfaat dari proyek. Kriteria TP apabila tidak jumlah manusia terkena dampak
<25% dari manusia yang terkena dampak.
2. Luas wilayah persebaran dampak
Kriteria P apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidak-tidaknya
di daerah tersebut dalam luasan 0,25 dari luas wilayah studi pemanfaatan ruang cukup
beragam sehingga tingkat kepentingannya tinggi, sehingga dampaknya sudah
dianggap penting. Kriteria TP apabila luas dampak < 0,25 kali luas wilayah studi.
34. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-34
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Kriteria P apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang batas baku
mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat. Kriteria TP apabila
intensitasnya rendah (dibawah ambang batas baku mutu dan dampaknya berlangsung
hanya sesaat).
4. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
Kriteria P apabila ada komponen lain yang terkena dampak. Kriteria TP apabila tidak
ada komponen lain yang terkena dampak.
5. Sifat kumulatif dampak
Kriteria P apabila dampak akan terakumulasi.
Kriteria TP apabila dampak tidak akan terakumulasi.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Kriteria P apabila dampak tidak berbalik.
Kriteria TP apabila dampak berbalik.
Mengingat bahwa tujuan akhir pembangunan adalah untuk kepentingan
manusia, maka dalam penetapan sifat penting dampak, parameter jumlah manusia
terkena dampak diberi bobot 3. Mendasarkan pada batasan tersebut di atas maka
pembobotan untuk setiap parameter penentu tingkat kepentingan dampak ditetapkan
seperti disajikan pada Tabel 3.8
35. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-35
Tabel 3.8 Tingkat Kepentingan Dampak
Nomor Parameter Penentu Tingkat
Kepentingan Dampak
B o b o t
1
2
3
4
5
6
Jumlah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah persebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
Banyaknya komponen lain yang akan
terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
1 x 1 = 1
1 x 1 = 1
1 x 1 = 1
1 x 1 = 1
1 x 1 = 1
1 x 1 = 1
Jumlah 6
Penentuan tingkat kepentingan dampak tersebut didasarkan pada jumlah faktor
penentu dampak penting yang bersifat penting yaitu:
1) Apabila P ≥ 3 maka termasuk dalam katagori penting (P)
2) Apabila P ≤ 2 termasuk dalam katagori tidak penting (TP)
3.2.2. Metode Evaluasi Dampak Penting
Tujuan dilakukan evaluasi dampak besar dan penting lingkungan akibat dari
komponen kegiatan yang direncanakan adalah memutuskan/menentukan jenis
dampak hipotetik yang akan dikelola, jenis dampak tersebut ditelaah secara holistik,
dan memberikan arahan atau alternatif pengelolaannya.
Metode evaluasi dampak penting yang digunakan adalah non matrik yaitu dengan
pendekatan deskriptif-kualitas berdasarkan informasi besaran dan tingkat kepentingan
masing-masing jenis dampak penting hipotetik dengan bagan alir. Adapun keputusan
tentang jenis dampak hipotetik yang akan dikelola adalah jenis dampak yang
termasuk kategori dampak penting yang dikelola (PK) yang ditetapkan berdasarkan
dua kriteria sederhana berikut:
36. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-36
a) Pada prameter lingkungan yang memiliki Baku Mutu Lingkungan tertentu: apabila
tingkat kepentingannya (ΣP) > 3 dan dampak negatif yang diprakirakan akan terjadi
menyebabkan perubahan nilai pada parameter tertentu sehingga nilai itu akan
melebihi baku mutu yang berlaku, maka kesimpulan dampaknya termasuk kategori
dampak penting yang dikelola (PK).
b) Pada prameter linkungan yang tidak memiliki Baku Mutu Lingkungan: Apabila
(ΣP) > 3 dan besaran angka prakiraan dampak ≥ (+/-) 2, maka kesimpulan
dampaknya masuk kategori dampak penting yang dikelola (PK).
c) Diluar kedua kriteria tersebut di atas masuk dalam kategori dampak tidak penting
dan tidak dikelola (TPK).
Diluar kedua kriteria di atas, kesimpulan hasil evaluasi adalah dampak tidak
penting dan tidak dikelola (TPK). Bila dampak yang disimpulkan merupakan dampak
penting yang dikelola (PK), maka dampak-dampak itulah yang akan dijadikan dasar
untuk penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan
37. Bab III. Metode Studi
KA-ANDAL Rencana Pengembangan Jalan Tol Bandar Raya III-37