SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
LAPORAN PENDAHULUAN
MINGGU KE-1
PRAKONSEPSI PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
DENGAN ANEMIA PADA IBU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
Oleh:
SEVIAAGUSTARI
P05140319024
Pembimbing Akademik:
ELLY WAHYUNI, SST, M.Pd
NIP. 196603211986012001
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
PROFESI KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan
PRAKONSEPSI PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
DENGAN ANEMIA PADA IBU
Oleh:
SELVIAAGUSTARI
P05140319024
Menyetujui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
ELLY WAHYUNI, SST, M.Pd NOVARIDA SIMATUPANG, S.Tr.Keb
NIP. 196603211986012001 NIP. 197311041992032003
Mengetahui
Ketua Program pendidikan Profesi Bidan
Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb
NIP. 198-012102002122002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pendahuuan
terkait Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Perencanaan
Kehamilan Sehat. Penulisan Laporan Pendahuluan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan
Perencanaan Kehamilan Sehat Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada
kesempatan in kami juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Eliana, S.K.M, M.P.H selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
2. Ibu Yuniarti, Ss.S.T., M.Lkes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
3. Ibu Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua progrram Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes kemenkes Bengkulu.
4. Ibu Elly Wahyuni , SST, M.Pd Selaku Pembimbing Akademik.
5. Ibu Novarida Simatupang, S.Tr. Keb Selaku Pembimbing Lahan
Akhir kata saya berharap tuhan yang Maha Esa membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu kebidanan.
Bengkulu……September 2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon
ibu dan bayi, sehingga selama masa prakonsepsi calon ibu dapat menjaga
pola hidup sehat. Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan
dengan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepisi,
tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu (Susilowati, 2016).
Sangatlah penting untuk mempersiapkan kehamilan, khususnya
pengetahuan calon bu terkait nutrisi, kebiasaan yang dapat menganggu
kehamilan seperti merokok, minuman keras, polusi , lingkungan sehari-hari,
pekerjaan ibu, olahraga yang dilakukan dan tingkat setres pada ibu.
Kesiapan ibu dalam mengahadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk
mencegah masalah pada saat hamil salah satunya anemia pada ibu (Koren,
2020).
Anemia banyak terjadi pada remaja putri dan ibu hamil dimana
anemia termasuk salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu
hamil. Angka kematian ibu (AKI) di indonesia adalah tertinggi bila
dibandingkan dengan Negara (ASEAN) lainnya. Perempuan yang
mengalami anemia akan berpotensi melahirkan bayi dengan (BBLR) Berat
Badan lahir Rendah dan Intra Uterine Growth Retardation (IUGR). Selain
itu anemia juga dapat mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun bayi
pada waktu proses persalinan (Rajab, 2019). Upaya menurunkan kematian
ibu dan anak seharusnya tidak hanya dilakukan dengan upaya kuratif dan
rehabilaif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif yang menjadi
tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor resiko sebelum
dimulainya kehamilan sehingga asuhan yang tepat dapat dipersiapkan
sesuai kondisi ibu (Cazel, 2019).
Menurut (Almatsir, 2020) masalah gizi menjadi masalah yang
sangat penting dalam masa pra-konsepsi waktu yang tepat untuk mencegah
komplikasi kehamilan adalah sebelum seorang wanita hamil atau masa
prakonsepsi. Kesehatan prakonsepsi aadalah cara untuk meningkatkan hasil
kehamilan yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlihat dalam
gata idup sehat sebelum mereka hamil (Wilknis, 2021).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perencanaan Kehamilan
1. Pengertian
Masa pranikah dapat digolongkan dalam masa prakonsepsi, namun
masa prakonsepsi tidak selalu digolongkan ke dalam masa pranikah.
Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal
melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan
merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka
kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan
ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas
hubungan psikologi keluarga (Mirza, 2018).
Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk
mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang
sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh
keluarga (Nurul, 2013). Masa prakonsepsi disebut juga masa sebelum
hamil. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil didefinisikan sebagai
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan
sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan
perempuan menjadi hamil sehat (Kemenkes, 2014).
2. Persiapan Kehamilan
Persiapan kehamilan yang sehat diantaranya sebagai berikut:
a. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu bagian penting
dari pelayanan kesehatan prakonsepsi yang bertujuan untuk
mempersiapkan calon ibu dalam menjalani kehamilan dan
persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat.
Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan di puskesmas atau rumah
sakit.
b. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh
Dapat dilakukan dengan cara olahraga yang teratur. Aktivitas
fisik/olahraga tidak perlu dilakukan selama berjam-jam. Cukup 3
kali dalam seminggu selama 1/2 jam, dan lakukan secara rutin.
Manfaat olahraga selain menyehatkan, juga mencegah terjadinya
kelebihan berat badan. Berat badan yang sehat membantu
pembuahan dan kehamilan membuat lebih nyaman. Diet penurunan
berat badan harus benar. benar dikontrol agar dapat aman selama
kehamilan, terutama disarankan untuk wanita yang mengalami
kelebihan berat badan serius, tetapi harus disertai dengan selalu
berkonsultasi dengan dokter dan atas rekomendasi ahli gizi. Berat
badan kurang dapat mengganggu kesuburan karena kekurangan
jumlah lemak yang dibutuhkan tubuh. Sementara kelebihan berat
badan dapat mempengaruhi proses ovulasi menjadi tidak teratur.
Selain itu, kelebihan berat badan berisiko leb ih besar untuk
mengalami komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes
selama kehamilan.
c. menghentikan kebiasaan buruk
Kebiasaan merokok, minum alkohol, atau bahkan
menggunakan narkoba, dapat menyebabkan berbagai masalah
selama kehamilan, juga janin yang dikandung, Bayi dapat lahir
prematur, lahir dengan cacat bawaan hingga kematian janin.
Perempuan yang minum alkohol memiliki kemungkinan rendah
untuk bisa hamil. Sedangkan untuk kaum pria, minum alkohol dapat
mempengaruhi kualitas sperma dengan menurunkan tingkat
testosteron dan bisa menyebabkan testis layu. Begitu pula rokok
dapat menurukan kesuburan baik pada perempuan maupun laki-laki.
Racun pada rokok dapat mengakibatkan kerusakan kromosom pada
telur, dan melemahkan kemampuan untuk menghasilkan estrogen
yang sangat diperlukan untuk menyiapkan lapisan rahim menjelang
kehamilan. Bagi laki-laki, rokok berpengaruh terhadap kualitas dan
kuantitas sperma.
d. Meningkatkan asupan makanan bergizi
Persiapan kehamilan sehat memang sangat penting terkait
dengan makanan dan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah mengatur pola makan dengan prinsip gizi
seimbang, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, menghindari
makanan yang mengandung zat-zat aditif seperti penyedap,
pengawet, dan pewarna. Kandungan radikal bebas dari zat aditif
tersebut dapat memicu terjadinya mutasi genetik pada anak sehingga
menyebabkan kelainan fisik, dan cacat kongenital.
Saat terjadi pembuahan, janin sudah terekpos dengan nutrisi yang
dimakan ibu sejak dua mingu sebelumnya. Sehingga calon ibu harus
memperhatikan asupan makanan yang mendukung pembentukan
janin sehat. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung :
1. Protein
Berfungsi untuk meningkatkan produksi sperma. Makanan sumber
protein seperti telur, ikan, daging, tahu dan tempe.
2. Asam folat
Berperan dalam perkembangan system saraf pusat dan darah janin,
cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat sistem
saraf sebanyak 70%. Jika seorang perempuan memiliki kadar asam
folat yang cukup setidaknya 1 bulan sebelum dan selama kehamilan,
maka dapat membantu mencegah kecacatan pada otak dan tulang
belakang bayi. Asam folat dapat diperoleh melalui makanan, seperti
sayuran berwarna hijau tua (bayam, sawi hijau, caisim mini),
asparagus, brokoli, pepaya, jeruk, stroberi, rasberi, kacang-
kacangan, alpukat, okra, kembang kol, seledri, wortel, buah bit, dan
jagung. Sebagian susu untuk ibu hamil pun mengandung asam folat
cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan Ibu.
Ibu dapat memilih susu untuk ibu hamil yang rasanya enak untuk
mengurangi rasa mual, serta tentu merupakan produk yang
berkualitas tinggi.
3. Konsumsi berbagai vitamin
1) Vitamin A
Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat.
Terdapat pada hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak,
brokoli, wortel, bayam, dan tomat.
2) Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga
75%. Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan
sinar matahari, selain itu dapat pula diperoleh dari telur, susu, hati,
minyak ikan, ikan tuna, margarin, dan ikan salmon.
3) Vitamin E
Vitamin E dapat meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel
telur dan mencegah keguguran karena perannya dalam menjaga
kesehatan dinding rahim dan plasenta. Banyak terdapat pada
minyak tumbuhtumbuhan, bekatul gandum, dan kecambah atau
tauge.
4) Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan hormon, padahal keseimbangan hormon
estrogen dan progesteron penting untuk terjadinya kehamilan.
Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, beras merah, kacang
kedelai, kacang tanah, pisang, dan sayur kol.
5) Vitamin C
Pada wanita, vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur
dan pembentukan sel telur. Selain itu, sebagai antioksidan
(bekerjasama dengan vitamin E dan beta karoten) vitamin C
berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan radikal
bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi.
Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,
mangga, sawi, tomat, dan cabai merah.
6) Cukupi zat seng
Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga
pembentukan sperma yang sehat. Bagi calon ibu, seng membantu
produksi materi genetik ketika pembuahan terjadi. Bagi calon ayah,
melancarkan pembentukan sperma. Sumber seng antara lain
makanan hasil laut/seafood (seperti lobster, ikan, daging kepiting),
daging, kacang-kacangan (kacang mete dan almond), biji-bijian
(biji labu dan bunga matahari), serta produk olahan susu.
7) Cukupi zat besi
Kekurangan zat besi membuat siklus ovulasi (pelepasan sel telur)
ibu tergangu. Makanan atau multivitamin yang mengandung zat
besi akan membantu dalam persiapan kehamilan dan menghindari
anemia yang sering kali dikeluhkan oleh ibu hamil. Sumbernya:
hati, daging merah, kuning telur, sayuran hijau, jeruk, dan serealia
yang diperkaya zat besi.
8) Fosfor
Jika kekurangan, menurunkan kualitas sperma calon ayah. Ada di
susu, dan ikan teri.
9) Selenium (Se)
Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala
kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi
seksual dan ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain adalah
beras, bawang putih, kuning telur, seafood, jamur, dan semangka.
10) Kurangi konsumsi kandungan makanan yang berminyak
Jika memungkinkan, calon ibu dapat mengganti minyak goreng
dengan minyak zaitun. Kandungan asam lemak yang terkandung di
dalam minyak zaitun bermanfaat untuk kesehatan jantung, tubuh,
serta level kolestrol sehingga menyeimbangkan endokrin yang
sehat.
11) Membatasi Kafein
Batasi konsumsi kopi dan teh dikarenakan mengandung kafein
yang dapat memperburuk kesehatan menjelang persiapan
kehamilan. Rekomendasi dari pakar kesehatan bahwa mengawali
kehamilan dapat dilakukan dengan batas mengkonsumsi kafein
sebanyak 200 miligram, hal ini juga dapat dibatasi sampai
kehamilan.
12) Hindari konsumsi
a) Daging mentah, karena berisiko mengandung virus penyebab
toksoplasma, parasit penyebab infeksi janin, dan bakteri E.coli
yang berbahaya bagi kehamilan dan janin.
b) Sayuran mentah (lalap dan salad). Bila proses pencucian kurang
baik, dapat mengandung virus penyebab toksoplasma.
c) Daging ayam dan telur ½ matang atau mentah, kemungkinan ada
bakteri salmonella penyebab diare berat.
d) Ikan bermekuri. Merkuri yang terakumulasi dan tertinggal di
darah akan memengaruhi sistem saraf janin. Waspada makan ikan
tuna kalengan, tuna beku, kakap putih, bawal hitam, marlin,
tongkol, dan hiu. Meski kaya omega 3 dan 6, ikan dari sebagian
perairan Indonesia diduga tercemar merkuri melalui penurunan
kualitas air maupun rantai makanan.
e. Persiapan secara psikologis dan maternal
Calon ibu dapat mulai merencanakan kehamilan dengan
memikirkan tujuan memiliki anak atau tidak memiliki anak, dan
bagaimana mencapai tujuan ini. Hal ini disebut dengan rencana hidup
reproduktif. Misalnya bila Ibu berpikir ingin menunda kehamilan,
pilihlah kontrasepsi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Jika
Ibu berpikir untuk hamil, sangatlah penting untuk mengambil langkah-
langkah agar Ibu dapat hamil sehat dan melahirkan bayi yang sehat
pula. Ibu dapat memperkaya pengetahuan seputar kehamilanyang
berhubungan dengan perencanaan, perawatan selama kehamilan,
menjelang persalinan, pasca persalinan dan juga perawatan bayi dari
berbagai sumber yang terpercaya. Agar kehamilan yang akan dijalani
tidak menimbulkan ketegangan, hindari hal – hal yang akan memberi
pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Stres dapat
merusak siklus bulanan, dan mencegah proses ovulasi.
Sebuah studi membuktikan, wanita dengan tingkat stres tinggi
umumnya sulit hamil. Jadi sangat baik jika calon ibu mulai belajar
mengatasi stres sehingga tidak mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Sebaiknya ibu mulai mempersiapkan mental dalam menghadapi
perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan. Ibu harus mendapat
dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti suami dan
keluarga sehingga semakin siap menjadi ibu baru.
f. Perencanaan financial/keuangan
Persiapan financial/ keuangan yang matang untuk persiapan
pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan penting dilakukan karena timbulnya ketegangan psikis
serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada saat
kehamilan sebagian besar disebabkan karena ketidaksiapan
pasangan dalam hal financial/keuangan. Kehamilan merupakan hal
yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya kehamilan ini
dapat di diskusikan antara suami dan isteri karena biaya kehamilan
merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah tangga. Adapun
biaya yang perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini,
diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya konsultasi,
pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan
(tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok, selimut, dll) dan persiapkan
pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
g. Jangan malu bertanya dan berkonsultasi
Calon ibu dan suami sangat dianjurkan untuk konsultasi
dengan dokter/bidan/tenaga kesehatan lainnya mengenai kesehatan
reproduksi ibu dan pasangan. Dokter/bidan akan memberikan saran
mengenai masalah yang dkeluhkan. Konsultasikan pada dokter
mengenai riwayat kesehatan keluarga yang perlu mendapat
perhatian. Selain itu, jika mengalami kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), maka ibu disarankan untuk meminta bantuan. KDRT yang
tidak diselesaikan dengan baik dapat menyebabkan cedera hingga
kematian, termasuk selama kehamilan (BKKBN, 2020).
3. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
Suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka keberadaannya
tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua orangtua bayi tersebut.
Beresiko fisik, psikis dan sosial.
a. Faktor penyebabnya:
1. Karena kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg proses
terjadinya kehamilan & metode2 pencegahannya
2. Kegagalan alat kontrasepsi
b. Risiko Fisik
Karena faktor psikis ibu hamil dapat mengalami kesulitan dalam
persalinan seperti pendarahan, komplikasi lain (PEB, persalinan
prematur, IUGR, CPD) hingga kematian
c. Risiko Psikis/Psikologis
Dibebani oleh berbagai perasaan yg tdk nyaman (dihantui rasa
rendah diri, bersalah/ berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dll)
,hingga gangguan kejiwaan yg parah
d. Risiko social Ekonomi
Merawat kehamilan, melahirkan & membesarkan bayi/anak
membutuhkan biaya besar
B. Asuhan Kebidanan Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
dengan Anemia Ringan
1. Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan dengan Anemia
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetap
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar
100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu (Susilowati dan Kuspriyanto,
2016). Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat
selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui pola hidup
sehat, asupan gizi yang baik, mengkonsumsi tablet zat besi, melakukan
aktifitas olahraga, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep dokter.
Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat informasi dari
petugas kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan (Gulardi, 2018).
Status kesehatan ibu hamil merupakan suatu proses yang butuh
perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik, kehamilan
mengandung unsur kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini
bersifat dinamis karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-
tiba dapat beresiko tinggi. Jika status kesehatan ibu hamil buruk, misalnya
menderita anemia maka bayi yang dilahirkan beresiko lahir dengan berat
bayi lahir rendah, bayi dengan BBLR ini memiliki resiko kesakitan seperti
infeksi saluran nafas bagian bawah dan kematian yang lebih tinggi dari pada
bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal. Bagi ibu sendiri anemia
ini meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan dan pasca
persalinan, gangguan kesehatan bahkan resiko kematian (kusmiyati, 2019).
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah kurang dari normal (12mh/dL). Tanda gejala anemia antara lain lesu,
letih, lemah, lelah, lunglai (5L) dan sering mengeluh pusing dan mata
berkunang-kunang. Anemia selama kehamilan merupakan masalah global
yang sangat berhubungan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas ibu,
janin dan kelahiran premature. Rendahnya kadar HB yang mengikat oksigen
di dalam darah dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada sirkulasi ibu
dan janin sehingga terjadi hipoksia janin yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin, banyak mengkonsumsi makanan sumber protein
menjaga ibu hamil dari kemungkinan terkena
anemia (Ribot et al, 2019). Ibu sering mengalami defisiensi besi
pada trimester kedua dan ketiga, disaat tubuh memerlukan banyak zat besi,
sehingga meningkatkan resiko anemia (Proverawati, 2011). Penyebab
anemia mikrositik diantaranya adalah kurangnya produksi globin,
pengiriman zat besi yang terbatas ke kelompok hemoglobin, kurangnya
pengiriman zat besi ke kelompok heme, dan cacat pada sintesis kelompok
heme. Karena memiliki siklus hilangnya zat besi setiap bulan melalui
menstruasi, wanita berisiko lebih besar mengalami defisiensi besi
dibandingkan pria. Kehilangan zat besi pada wanita ratarata 1 hingga 3 mg
per hari, dan asupan makanan seringkali tidak memadai untuk
mempertahankan keseimbangan zat besi. Kementerian Kesehatan RI (2013)
mendefinisikan bahwa Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang
berada dalam periode umur antara 15-49 tahun. Wanita pranikah merupakan
bagian dari kelompok WUS perlu mempersiapkan kecukupan gizi
tubuhnya, karena sebagai calon ibu gizi yang optimal pada wanita pranikah
akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang
dilahirkan dan keselamatan selama proses melahirkan. Upaya peningkatan
pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan gizi
(Supariasa, 2020).
2. Pemeriksaan Prakonsepsi
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk
mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan
yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Sasaran
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97
Tahun 2014 adalah remaja, calon pengantin dan pasangan usia subur.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes
No.97 Tahun 2014 meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan status
gizi harus dilakukan terutama untuk menanggulangi masalah kurang
energi kronis (KEK) dan pemeriksaan status anemia.
b. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang
dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah
rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit
menular seksual, pemeriksaan urin rutin dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
c. Pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan
perlindungan terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian
imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita usia subur
memiliki kekebalan penuh.
d. Suplementasi gizi
Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia.
Pemberian suplementasi gizi untuk pencegahan anemia gizi
dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet
tambah darah. Untuk calon pengantin yang mengalami anemia
defisiensi besi, suplementasi Fe sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan
evaluasi kenaikan kadar Hb sebelum terjadi kehamilan.
e. Asupan Nutrisi
Dalam merencanakan kehamilan sehat, calon pengantin/calon ibu harus
memahami mengenai gizi seimbang dan menerapkan 4 pilar gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari dan ditambah mengkonsumsi
asam folat untuk membantu memenuhi kebutuhan asam folat dalam
tubuh. Wanita yang menderita malnutrisi sebelum hamil atau selama
minggu pertama kehamilan cenderung melahirkan bayi yang menderita
kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem saraf pusat sangat
peka pada 2–5 minggu pertama (Arisman,2019). Kekurangan gizi pada
ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan) dan bayi berat lahir rendah (BBLR) di bawah 2500 gram.
Efek jangka pendek KEK diantaranya yaitu anemia, perkembangan
organ tidak optimal dan pertumbuhan fisik kurang, yang mengakibatkan
kurang produktifnya seseorang, sehingga perlu ada pencegahan
terhadap kejadian KEK (Waryono, 2010).
f. Konsultasi kesehatan
Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi, dan
edukasi.
g. Pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan dalam skrining
prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis sangat
mempengaruhi kehamilan sehingga perlu mendapatkan perhatian
khusus.
3. Konseling Prakonsepsi Anemia
Konseling prakonsepsi memainkan peran utama dalam mempersiapkan
kehamilan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memodifikasi risiko
yang berhubungan dengan kesehatan dan hasil kehamilan ibu, serta sebelum
ibu hamil (Walfisch dan Koren, 2011). Anemia sering dialami oleh
perempuan karena kurangnya asupan atau konsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan pengaturan pola makan yang salah. Selain itu
wanita rentan menderita anemia defisiensi zat gizi terutama besi dan asam
folat dikarenakan mengalami masalah seperti mengalami menstruasi setiap
bulannya yang kehilangan darah sekitar 0-48 mg per hari (tergantung pada
aliran menstruasi), kurang asupan zat gizi, infeksi parasit seperti malaria,
kecacingan serta mayoritas wanita usia subur menjadi angkatan kerja.
Diagnosis anemia defisiensi zat gizi ditentukan dengan tes skrining melalui
pengukuran kadar Hb, Hematokrit (Ht), volume sel darah merah (MCV),
konsentrasi Hb dalam sel darah merah (MCH) dengan batasan terendah 95%
acuan. Dampak anemia pada ibu hamil Pada wanita pra konsepsi dengan
anemia dapat diberikan konseling sebagai berikut:
a. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang dapat
membahayakan ibu dan janin antara lain anemia pada ibu dan janin
serta BBLR.
b. Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum hamil
dan 1 tablet per hari selama kehamilan.
c. Jika waniya mengalami gizi kurang dan atau anemia, sebaiknya menunda
kehamilan dengan ber-KB dan mendapatkan penanganan kesehatan sampai
status gizinya baik dan Hb Normal (± 12mg/dL).
DAFTAR PUSTAKA
Achadi. (2013). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo, Jakarta. Almatsier,
Sunita. 2020. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ani, L. S., Weta, I. W., Utami, N. W. A., Suranadi, W., & Suwiyoga, K. program
Pencegahan anemia bagi wanita masa prekonsepsi di wilayah kerja
puskesmas sidemen kabupaten karangsem
Arisman. (2019). Gizi dalam daur kehidupan edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Juli dan Herizasyam. (2016). KESIAPAN IBU MENGHADAPI KEHAMILAN
DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. Vol. 3, No. 2,
hal : 147-159.
Kaspul, K. (2017). PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L)
TERHADAP AKTIVITAS SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus
norvegicus L). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 102-108.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kusmiyati, Yuni. (2019). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Syafrudin.
Kuswanti, I. (2014). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Letra, A.,
Bjork, B., Cooper, M. E., Szabo-Rogers, H., Deleyiannis, F. W. B., Field, L.
L., ... & Silva, R. M. (2012). Association of AXIN2 with nonsyndromic oral
clefts in multiple populations. Journal of dental research, 91(5), 473-478.
Nisa, J., Chikmah, A. M., Lorenza, K. A., Amalia, K. R., & Agustin, T. (2020).
Pemanfaatan Kacang Hijau Sebagai Sumber Zat Besi Dalam Upaya
Pencegahan Anemia Prakonsepsi. Jurnal Surya Masyarakat, 3(1), 42-47.
Rahmadiani, D. (2021). Ekstrak Pollen Kurma (Phoenix dactylifera L) Sebagai
Terapi Infertilitas Pada Pria. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 31-
40.
Rajab. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan
Sokaraja Kabupaten Bayumas Purwokerto. The soedirman jurnal of
nursing, vol 3, universitas jendral Soedirman.
Sadariah. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Bara-Baraya Makassar. Kebidanan UIT Santoso dan
Ranti, (2004). Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta Supariase. (2014).
Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stephanie, p. (2016). Gambaran kejadian kurang energi kronik dan pola makan
wanita usia subur di desa pesinggahan kecamatan dawan klungkung bali. E-
jurnal medika, vol.5, no.6.Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status
Gizi.Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta.
Susilowati dan Kuspriyanto. (2016). Skrining Anemia Melalui Pemeriksaan Indeks
Eritrosit Dan Sediaan Apus Darah Tepi Pada Remaja Di Madrasah Aliyah
Tanjungjaya Kabupaten Bandung Barat. PinLitamas, 2(1), 91-95.
Tamsuri, Anas. (2018). Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta:EGC. Proverawati.
(2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.Waryono.
(2013). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.Wendy, R. (2017).
Perawatan kehamilan cetakan keenam. Jakarta: PT. Dian Rakyat
Waryono. (2013). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.Yekti, R.,
Bukhari, A., Jafar, N., & Thaha, A. R. (2018). Correlation between
Micronutrient intake and Hemoglobin Preconception Women. Indian Journal
of Public Health Research & Development, 9(12), 671-675.

More Related Content

What's hot

7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsangJoni Iswanto
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang student
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANLydia Febri
 
Tanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilanTanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilanAsih Astuti
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanPersiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanTriana Septianti
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) Rofiqoh Damayanti
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifasyusria izza
 
Kontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbKontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbmiftaulmi95
 
Dokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifasDokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifasVieky Pratiwi
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt
473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt
473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.pptSyaikhAbdullah
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
 

What's hot (20)

Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
 
Tanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilanTanda & gejala kehamilan
Tanda & gejala kehamilan
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanPersiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinan
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Kunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamilKunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamil
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas
 
Kontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbKontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kb
 
Dokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifasDokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifas
 
PPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANANPPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANAN
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt
473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt
473721989-ISU-KEBIJAKAN-BIDAN-PPT-ppt.ppt
 
Konsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanKonsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilan
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
 

Similar to PRAKONSEPSI KEHAMILAN SEHAT

MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxssuser5bd833
 
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docxLP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docxNovaMesrayenti1
 
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxAlfandoWibowo2
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxsheyllanovreitagusti
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxGesti6
 
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxIV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxkakmima
 
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanLewi Kiswanto
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanOperator Warnet Vast Raha
 
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baikMohammad Endi
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaAisyah N
 
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptxAdela Adiibah
 

Similar to PRAKONSEPSI KEHAMILAN SEHAT (20)

ppt Kel 12 kppk .pptx
ppt Kel 12 kppk .pptxppt Kel 12 kppk .pptx
ppt Kel 12 kppk .pptx
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
 
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docxLP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
 
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docx
 
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxIV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
1. ANC.pdf
1. ANC.pdf1. ANC.pdf
1. ANC.pdf
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
Sap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilSap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamil
 
Makalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencanaMakalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencana
 
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
 
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docxruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
 
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docxruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
 
Proposal wa ida
Proposal wa idaProposal wa ida
Proposal wa ida
 
Kti wa ida 2
Kti wa ida 2Kti wa ida 2
Kti wa ida 2
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
 
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
 

PRAKONSEPSI KEHAMILAN SEHAT

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU KE-1 PRAKONSEPSI PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT DENGAN ANEMIA PADA IBU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat Oleh: SEVIAAGUSTARI P05140319024 Pembimbing Akademik: ELLY WAHYUNI, SST, M.Pd NIP. 196603211986012001 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN TAHUN 2023/2024
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN Laporan Pendahuluan PRAKONSEPSI PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT DENGAN ANEMIA PADA IBU Oleh: SELVIAAGUSTARI P05140319024 Menyetujui Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan ELLY WAHYUNI, SST, M.Pd NOVARIDA SIMATUPANG, S.Tr.Keb NIP. 196603211986012001 NIP. 197311041992032003 Mengetahui Ketua Program pendidikan Profesi Bidan Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb NIP. 198-012102002122002
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pendahuuan terkait Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat. Penulisan Laporan Pendahuluan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan in kami juga mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Eliana, S.K.M, M.P.H selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 2. Ibu Yuniarti, Ss.S.T., M.Lkes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 3. Ibu Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua progrram Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes kemenkes Bengkulu. 4. Ibu Elly Wahyuni , SST, M.Pd Selaku Pembimbing Akademik. 5. Ibu Novarida Simatupang, S.Tr. Keb Selaku Pembimbing Lahan Akhir kata saya berharap tuhan yang Maha Esa membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu kebidanan. Bengkulu……September 2023 Penulis
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon ibu dan bayi, sehingga selama masa prakonsepsi calon ibu dapat menjaga pola hidup sehat. Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepisi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu (Susilowati, 2016). Sangatlah penting untuk mempersiapkan kehamilan, khususnya pengetahuan calon bu terkait nutrisi, kebiasaan yang dapat menganggu kehamilan seperti merokok, minuman keras, polusi , lingkungan sehari-hari, pekerjaan ibu, olahraga yang dilakukan dan tingkat setres pada ibu. Kesiapan ibu dalam mengahadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah masalah pada saat hamil salah satunya anemia pada ibu (Koren, 2020). Anemia banyak terjadi pada remaja putri dan ibu hamil dimana anemia termasuk salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil. Angka kematian ibu (AKI) di indonesia adalah tertinggi bila dibandingkan dengan Negara (ASEAN) lainnya. Perempuan yang mengalami anemia akan berpotensi melahirkan bayi dengan (BBLR) Berat Badan lahir Rendah dan Intra Uterine Growth Retardation (IUGR). Selain
  • 6. itu anemia juga dapat mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan (Rajab, 2019). Upaya menurunkan kematian ibu dan anak seharusnya tidak hanya dilakukan dengan upaya kuratif dan rehabilaif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif yang menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor resiko sebelum dimulainya kehamilan sehingga asuhan yang tepat dapat dipersiapkan sesuai kondisi ibu (Cazel, 2019). Menurut (Almatsir, 2020) masalah gizi menjadi masalah yang sangat penting dalam masa pra-konsepsi waktu yang tepat untuk mencegah komplikasi kehamilan adalah sebelum seorang wanita hamil atau masa prakonsepsi. Kesehatan prakonsepsi aadalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilan yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlihat dalam gata idup sehat sebelum mereka hamil (Wilknis, 2021).
  • 7. BAB II LANDASAN TEORI A. Perencanaan Kehamilan 1. Pengertian Masa pranikah dapat digolongkan dalam masa prakonsepsi, namun masa prakonsepsi tidak selalu digolongkan ke dalam masa pranikah. Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga (Mirza, 2018). Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga (Nurul, 2013). Masa prakonsepsi disebut juga masa sebelum hamil. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil didefinisikan sebagai kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat (Kemenkes, 2014).
  • 8. 2. Persiapan Kehamilan Persiapan kehamilan yang sehat diantaranya sebagai berikut: a. Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu bagian penting dari pelayanan kesehatan prakonsepsi yang bertujuan untuk mempersiapkan calon ibu dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan di puskesmas atau rumah sakit. b. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh Dapat dilakukan dengan cara olahraga yang teratur. Aktivitas fisik/olahraga tidak perlu dilakukan selama berjam-jam. Cukup 3 kali dalam seminggu selama 1/2 jam, dan lakukan secara rutin. Manfaat olahraga selain menyehatkan, juga mencegah terjadinya kelebihan berat badan. Berat badan yang sehat membantu pembuahan dan kehamilan membuat lebih nyaman. Diet penurunan berat badan harus benar. benar dikontrol agar dapat aman selama kehamilan, terutama disarankan untuk wanita yang mengalami kelebihan berat badan serius, tetapi harus disertai dengan selalu berkonsultasi dengan dokter dan atas rekomendasi ahli gizi. Berat badan kurang dapat mengganggu kesuburan karena kekurangan jumlah lemak yang dibutuhkan tubuh. Sementara kelebihan berat badan dapat mempengaruhi proses ovulasi menjadi tidak teratur.
  • 9. Selain itu, kelebihan berat badan berisiko leb ih besar untuk mengalami komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes selama kehamilan. c. menghentikan kebiasaan buruk Kebiasaan merokok, minum alkohol, atau bahkan menggunakan narkoba, dapat menyebabkan berbagai masalah selama kehamilan, juga janin yang dikandung, Bayi dapat lahir prematur, lahir dengan cacat bawaan hingga kematian janin. Perempuan yang minum alkohol memiliki kemungkinan rendah untuk bisa hamil. Sedangkan untuk kaum pria, minum alkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma dengan menurunkan tingkat testosteron dan bisa menyebabkan testis layu. Begitu pula rokok dapat menurukan kesuburan baik pada perempuan maupun laki-laki. Racun pada rokok dapat mengakibatkan kerusakan kromosom pada telur, dan melemahkan kemampuan untuk menghasilkan estrogen yang sangat diperlukan untuk menyiapkan lapisan rahim menjelang kehamilan. Bagi laki-laki, rokok berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sperma. d. Meningkatkan asupan makanan bergizi Persiapan kehamilan sehat memang sangat penting terkait dengan makanan dan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengatur pola makan dengan prinsip gizi
  • 10. seimbang, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, menghindari makanan yang mengandung zat-zat aditif seperti penyedap, pengawet, dan pewarna. Kandungan radikal bebas dari zat aditif tersebut dapat memicu terjadinya mutasi genetik pada anak sehingga menyebabkan kelainan fisik, dan cacat kongenital. Saat terjadi pembuahan, janin sudah terekpos dengan nutrisi yang dimakan ibu sejak dua mingu sebelumnya. Sehingga calon ibu harus memperhatikan asupan makanan yang mendukung pembentukan janin sehat. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung : 1. Protein Berfungsi untuk meningkatkan produksi sperma. Makanan sumber protein seperti telur, ikan, daging, tahu dan tempe. 2. Asam folat Berperan dalam perkembangan system saraf pusat dan darah janin, cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat sistem saraf sebanyak 70%. Jika seorang perempuan memiliki kadar asam folat yang cukup setidaknya 1 bulan sebelum dan selama kehamilan, maka dapat membantu mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang bayi. Asam folat dapat diperoleh melalui makanan, seperti sayuran berwarna hijau tua (bayam, sawi hijau, caisim mini), asparagus, brokoli, pepaya, jeruk, stroberi, rasberi, kacang- kacangan, alpukat, okra, kembang kol, seledri, wortel, buah bit, dan
  • 11. jagung. Sebagian susu untuk ibu hamil pun mengandung asam folat cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan Ibu. Ibu dapat memilih susu untuk ibu hamil yang rasanya enak untuk mengurangi rasa mual, serta tentu merupakan produk yang berkualitas tinggi. 3. Konsumsi berbagai vitamin 1) Vitamin A Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat. Terdapat pada hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak, brokoli, wortel, bayam, dan tomat. 2) Vitamin D Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga 75%. Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain itu dapat pula diperoleh dari telur, susu, hati, minyak ikan, ikan tuna, margarin, dan ikan salmon. 3) Vitamin E Vitamin E dapat meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan mencegah keguguran karena perannya dalam menjaga kesehatan dinding rahim dan plasenta. Banyak terdapat pada minyak tumbuhtumbuhan, bekatul gandum, dan kecambah atau tauge. 4) Vitamin B6
  • 12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormon, padahal keseimbangan hormon estrogen dan progesteron penting untuk terjadinya kehamilan. Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, beras merah, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, dan sayur kol. 5) Vitamin C Pada wanita, vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan pembentukan sel telur. Selain itu, sebagai antioksidan (bekerjasama dengan vitamin E dan beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi. Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya, mangga, sawi, tomat, dan cabai merah. 6) Cukupi zat seng Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga pembentukan sperma yang sehat. Bagi calon ibu, seng membantu produksi materi genetik ketika pembuahan terjadi. Bagi calon ayah, melancarkan pembentukan sperma. Sumber seng antara lain makanan hasil laut/seafood (seperti lobster, ikan, daging kepiting), daging, kacang-kacangan (kacang mete dan almond), biji-bijian (biji labu dan bunga matahari), serta produk olahan susu. 7) Cukupi zat besi
  • 13. Kekurangan zat besi membuat siklus ovulasi (pelepasan sel telur) ibu tergangu. Makanan atau multivitamin yang mengandung zat besi akan membantu dalam persiapan kehamilan dan menghindari anemia yang sering kali dikeluhkan oleh ibu hamil. Sumbernya: hati, daging merah, kuning telur, sayuran hijau, jeruk, dan serealia yang diperkaya zat besi. 8) Fosfor Jika kekurangan, menurunkan kualitas sperma calon ayah. Ada di susu, dan ikan teri. 9) Selenium (Se) Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi seksual dan ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain adalah beras, bawang putih, kuning telur, seafood, jamur, dan semangka. 10) Kurangi konsumsi kandungan makanan yang berminyak Jika memungkinkan, calon ibu dapat mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun. Kandungan asam lemak yang terkandung di dalam minyak zaitun bermanfaat untuk kesehatan jantung, tubuh, serta level kolestrol sehingga menyeimbangkan endokrin yang sehat. 11) Membatasi Kafein
  • 14. Batasi konsumsi kopi dan teh dikarenakan mengandung kafein yang dapat memperburuk kesehatan menjelang persiapan kehamilan. Rekomendasi dari pakar kesehatan bahwa mengawali kehamilan dapat dilakukan dengan batas mengkonsumsi kafein sebanyak 200 miligram, hal ini juga dapat dibatasi sampai kehamilan. 12) Hindari konsumsi a) Daging mentah, karena berisiko mengandung virus penyebab toksoplasma, parasit penyebab infeksi janin, dan bakteri E.coli yang berbahaya bagi kehamilan dan janin. b) Sayuran mentah (lalap dan salad). Bila proses pencucian kurang baik, dapat mengandung virus penyebab toksoplasma. c) Daging ayam dan telur ½ matang atau mentah, kemungkinan ada bakteri salmonella penyebab diare berat. d) Ikan bermekuri. Merkuri yang terakumulasi dan tertinggal di darah akan memengaruhi sistem saraf janin. Waspada makan ikan tuna kalengan, tuna beku, kakap putih, bawal hitam, marlin, tongkol, dan hiu. Meski kaya omega 3 dan 6, ikan dari sebagian perairan Indonesia diduga tercemar merkuri melalui penurunan kualitas air maupun rantai makanan. e. Persiapan secara psikologis dan maternal
  • 15. Calon ibu dapat mulai merencanakan kehamilan dengan memikirkan tujuan memiliki anak atau tidak memiliki anak, dan bagaimana mencapai tujuan ini. Hal ini disebut dengan rencana hidup reproduktif. Misalnya bila Ibu berpikir ingin menunda kehamilan, pilihlah kontrasepsi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Jika Ibu berpikir untuk hamil, sangatlah penting untuk mengambil langkah- langkah agar Ibu dapat hamil sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula. Ibu dapat memperkaya pengetahuan seputar kehamilanyang berhubungan dengan perencanaan, perawatan selama kehamilan, menjelang persalinan, pasca persalinan dan juga perawatan bayi dari berbagai sumber yang terpercaya. Agar kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan, hindari hal – hal yang akan memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Stres dapat merusak siklus bulanan, dan mencegah proses ovulasi. Sebuah studi membuktikan, wanita dengan tingkat stres tinggi umumnya sulit hamil. Jadi sangat baik jika calon ibu mulai belajar mengatasi stres sehingga tidak mempengaruhi kesehatan reproduksi. Sebaiknya ibu mulai mempersiapkan mental dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan. Ibu harus mendapat dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti suami dan keluarga sehingga semakin siap menjadi ibu baru. f. Perencanaan financial/keuangan
  • 16. Persiapan financial/ keuangan yang matang untuk persiapan pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan persalinan penting dilakukan karena timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada saat kehamilan sebagian besar disebabkan karena ketidaksiapan pasangan dalam hal financial/keuangan. Kehamilan merupakan hal yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya kehamilan ini dapat di diskusikan antara suami dan isteri karena biaya kehamilan merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah tangga. Adapun biaya yang perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini, diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya konsultasi, pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok, selimut, dll) dan persiapkan pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga. g. Jangan malu bertanya dan berkonsultasi Calon ibu dan suami sangat dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter/bidan/tenaga kesehatan lainnya mengenai kesehatan reproduksi ibu dan pasangan. Dokter/bidan akan memberikan saran mengenai masalah yang dkeluhkan. Konsultasikan pada dokter mengenai riwayat kesehatan keluarga yang perlu mendapat perhatian. Selain itu, jika mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), maka ibu disarankan untuk meminta bantuan. KDRT yang
  • 17. tidak diselesaikan dengan baik dapat menyebabkan cedera hingga kematian, termasuk selama kehamilan (BKKBN, 2020). 3. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) Suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua orangtua bayi tersebut. Beresiko fisik, psikis dan sosial. a. Faktor penyebabnya: 1. Karena kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg proses terjadinya kehamilan & metode2 pencegahannya 2. Kegagalan alat kontrasepsi b. Risiko Fisik Karena faktor psikis ibu hamil dapat mengalami kesulitan dalam persalinan seperti pendarahan, komplikasi lain (PEB, persalinan prematur, IUGR, CPD) hingga kematian c. Risiko Psikis/Psikologis Dibebani oleh berbagai perasaan yg tdk nyaman (dihantui rasa rendah diri, bersalah/ berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dll) ,hingga gangguan kejiwaan yg parah d. Risiko social Ekonomi Merawat kehamilan, melahirkan & membesarkan bayi/anak membutuhkan biaya besar B. Asuhan Kebidanan Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat dengan Anemia Ringan
  • 18. 1. Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan dengan Anemia Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetap idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu (Susilowati dan Kuspriyanto, 2016). Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui pola hidup sehat, asupan gizi yang baik, mengkonsumsi tablet zat besi, melakukan aktifitas olahraga, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep dokter. Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan (Gulardi, 2018). Status kesehatan ibu hamil merupakan suatu proses yang butuh perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik, kehamilan mengandung unsur kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba- tiba dapat beresiko tinggi. Jika status kesehatan ibu hamil buruk, misalnya menderita anemia maka bayi yang dilahirkan beresiko lahir dengan berat bayi lahir rendah, bayi dengan BBLR ini memiliki resiko kesakitan seperti infeksi saluran nafas bagian bawah dan kematian yang lebih tinggi dari pada bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal. Bagi ibu sendiri anemia ini meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan dan pasca persalinan, gangguan kesehatan bahkan resiko kematian (kusmiyati, 2019).
  • 19. Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah kurang dari normal (12mh/dL). Tanda gejala anemia antara lain lesu, letih, lemah, lelah, lunglai (5L) dan sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang. Anemia selama kehamilan merupakan masalah global yang sangat berhubungan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas ibu, janin dan kelahiran premature. Rendahnya kadar HB yang mengikat oksigen di dalam darah dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada sirkulasi ibu dan janin sehingga terjadi hipoksia janin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, banyak mengkonsumsi makanan sumber protein menjaga ibu hamil dari kemungkinan terkena anemia (Ribot et al, 2019). Ibu sering mengalami defisiensi besi pada trimester kedua dan ketiga, disaat tubuh memerlukan banyak zat besi, sehingga meningkatkan resiko anemia (Proverawati, 2011). Penyebab anemia mikrositik diantaranya adalah kurangnya produksi globin, pengiriman zat besi yang terbatas ke kelompok hemoglobin, kurangnya pengiriman zat besi ke kelompok heme, dan cacat pada sintesis kelompok heme. Karena memiliki siklus hilangnya zat besi setiap bulan melalui menstruasi, wanita berisiko lebih besar mengalami defisiensi besi dibandingkan pria. Kehilangan zat besi pada wanita ratarata 1 hingga 3 mg per hari, dan asupan makanan seringkali tidak memadai untuk mempertahankan keseimbangan zat besi. Kementerian Kesehatan RI (2013) mendefinisikan bahwa Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang berada dalam periode umur antara 15-49 tahun. Wanita pranikah merupakan
  • 20. bagian dari kelompok WUS perlu mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya, karena sebagai calon ibu gizi yang optimal pada wanita pranikah akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama proses melahirkan. Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan gizi (Supariasa, 2020). 2. Pemeriksaan Prakonsepsi Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Sasaran pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 adalah remaja, calon pengantin dan pasangan usia subur. Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 meliputi : a. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan status gizi harus dilakukan terutama untuk menanggulangi masalah kurang energi kronis (KEK) dan pemeriksaan status anemia. b. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah
  • 21. rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit menular seksual, pemeriksaan urin rutin dan pemeriksaan penunjang lainnya. c. Pemberian imunisasi Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh. d. Suplementasi gizi Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia. Pemberian suplementasi gizi untuk pencegahan anemia gizi dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet tambah darah. Untuk calon pengantin yang mengalami anemia defisiensi besi, suplementasi Fe sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan evaluasi kenaikan kadar Hb sebelum terjadi kehamilan. e. Asupan Nutrisi Dalam merencanakan kehamilan sehat, calon pengantin/calon ibu harus memahami mengenai gizi seimbang dan menerapkan 4 pilar gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dan ditambah mengkonsumsi asam folat untuk membantu memenuhi kebutuhan asam folat dalam tubuh. Wanita yang menderita malnutrisi sebelum hamil atau selama minggu pertama kehamilan cenderung melahirkan bayi yang menderita
  • 22. kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem saraf pusat sangat peka pada 2–5 minggu pertama (Arisman,2019). Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan) dan bayi berat lahir rendah (BBLR) di bawah 2500 gram. Efek jangka pendek KEK diantaranya yaitu anemia, perkembangan organ tidak optimal dan pertumbuhan fisik kurang, yang mengakibatkan kurang produktifnya seseorang, sehingga perlu ada pencegahan terhadap kejadian KEK (Waryono, 2010). f. Konsultasi kesehatan Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi. g. Pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan dalam skrining prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis sangat mempengaruhi kehamilan sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. 3. Konseling Prakonsepsi Anemia Konseling prakonsepsi memainkan peran utama dalam mempersiapkan kehamilan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memodifikasi risiko
  • 23. yang berhubungan dengan kesehatan dan hasil kehamilan ibu, serta sebelum ibu hamil (Walfisch dan Koren, 2011). Anemia sering dialami oleh perempuan karena kurangnya asupan atau konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan pengaturan pola makan yang salah. Selain itu wanita rentan menderita anemia defisiensi zat gizi terutama besi dan asam folat dikarenakan mengalami masalah seperti mengalami menstruasi setiap bulannya yang kehilangan darah sekitar 0-48 mg per hari (tergantung pada aliran menstruasi), kurang asupan zat gizi, infeksi parasit seperti malaria, kecacingan serta mayoritas wanita usia subur menjadi angkatan kerja. Diagnosis anemia defisiensi zat gizi ditentukan dengan tes skrining melalui pengukuran kadar Hb, Hematokrit (Ht), volume sel darah merah (MCV), konsentrasi Hb dalam sel darah merah (MCH) dengan batasan terendah 95% acuan. Dampak anemia pada ibu hamil Pada wanita pra konsepsi dengan anemia dapat diberikan konseling sebagai berikut: a. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang dapat membahayakan ibu dan janin antara lain anemia pada ibu dan janin serta BBLR. b. Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum hamil dan 1 tablet per hari selama kehamilan. c. Jika waniya mengalami gizi kurang dan atau anemia, sebaiknya menunda kehamilan dengan ber-KB dan mendapatkan penanganan kesehatan sampai status gizinya baik dan Hb Normal (± 12mg/dL).
  • 24.
  • 25. DAFTAR PUSTAKA Achadi. (2013). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo, Jakarta. Almatsier, Sunita. 2020. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Ani, L. S., Weta, I. W., Utami, N. W. A., Suranadi, W., & Suwiyoga, K. program Pencegahan anemia bagi wanita masa prekonsepsi di wilayah kerja puskesmas sidemen kabupaten karangsem Arisman. (2019). Gizi dalam daur kehidupan edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Juli dan Herizasyam. (2016). KESIAPAN IBU MENGHADAPI KEHAMILAN DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. Vol. 3, No. 2, hal : 147-159. Kaspul, K. (2017). PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP AKTIVITAS SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 102-108. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Kusmiyati, Yuni. (2019). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya Syafrudin. Kuswanti, I. (2014). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Letra, A., Bjork, B., Cooper, M. E., Szabo-Rogers, H., Deleyiannis, F. W. B., Field, L. L., ... & Silva, R. M. (2012). Association of AXIN2 with nonsyndromic oral clefts in multiple populations. Journal of dental research, 91(5), 473-478. Nisa, J., Chikmah, A. M., Lorenza, K. A., Amalia, K. R., & Agustin, T. (2020). Pemanfaatan Kacang Hijau Sebagai Sumber Zat Besi Dalam Upaya Pencegahan Anemia Prakonsepsi. Jurnal Surya Masyarakat, 3(1), 42-47. Rahmadiani, D. (2021). Ekstrak Pollen Kurma (Phoenix dactylifera L) Sebagai Terapi Infertilitas Pada Pria. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 31- 40. Rajab. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah Kecamatan
  • 26. Sokaraja Kabupaten Bayumas Purwokerto. The soedirman jurnal of nursing, vol 3, universitas jendral Soedirman. Sadariah. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Bara-Baraya Makassar. Kebidanan UIT Santoso dan Ranti, (2004). Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta Supariase. (2014). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. Stephanie, p. (2016). Gambaran kejadian kurang energi kronik dan pola makan wanita usia subur di desa pesinggahan kecamatan dawan klungkung bali. E- jurnal medika, vol.5, no.6.Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi.Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta. Susilowati dan Kuspriyanto. (2016). Skrining Anemia Melalui Pemeriksaan Indeks Eritrosit Dan Sediaan Apus Darah Tepi Pada Remaja Di Madrasah Aliyah Tanjungjaya Kabupaten Bandung Barat. PinLitamas, 2(1), 91-95. Tamsuri, Anas. (2018). Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta:EGC. Proverawati. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.Waryono. (2013). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.Wendy, R. (2017). Perawatan kehamilan cetakan keenam. Jakarta: PT. Dian Rakyat Waryono. (2013). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.Yekti, R., Bukhari, A., Jafar, N., & Thaha, A. R. (2018). Correlation between Micronutrient intake and Hemoglobin Preconception Women. Indian Journal of Public Health Research & Development, 9(12), 671-675.