Dokumen tersebut membahas tentang peristiwa tutur yang merupakan interaksi linguistik antara penutur dan lawan tutur dalam satu atau lebih ujaran yang melibatkan pokok pembicaraan, waktu, tempat, dan situasi tertentu. Dokumen juga menjelaskan unsur-unsur peristiwa tutur serta jenis-jenis tindak tutur yang terdiri atas tindak tutur langsung dan tidak langsung, yang masing-masing dapat bers
2. Peristiwa Tutur
terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk
ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan
tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi
tertentu (Chaer dan Agustina, 1995: 61).
• Maksud-Tujuan (Purpose-Goal)
• Kunci (Key)
• Saluran (Channel)
• Bentuk Tutur (Form of Speech)
• Norma Interaksi (Norm of Interaction)
• Norma Interpretasi (Norm of Interpretation)
• Genre
• Bentuk Pesan (Message Form)
• Isi Pesan (Message Content)
• Latar (Setting)
• Suasana (Scene)
• Penutur (Speaker, Sender)
• Pengirim (Addressor)
• Pendengar (Hearer, Receiver, Audience)
• Penerima (Addresse)
• Maksud-Hasil (Purpose-Outcome)
3. Aksi (tindakan) dengan menggunakan bahasa
(Djajasudarma, 1994: 63).
Representative (representatif)
Commissive (komisif)
Directive (direktif)
Declaration (deklarasi)
Expressive (ekspresif)
4. Tindak Perlokusi
Tindak Lokusi Tindak Ilokusi
tindak tutur untuk
menyatakan sesuatu
Sebuah tuturan
selain berfungsi
untuk mengatakan
atau
menginformasikan
sesuatu dapat juga
dipergunakan untuk
melakukan sesuatu
Sebuah tuturan yang
diutarakan oleh
seseorang sering kali
mempunyai daya
pengaruh
(perlocituonary force),
atau efek bagi yang
mendengarkannya