7. – Arteri: membawa darah dari jantung dan
mendistribusikan ke seluruh tubuh
– Terdapat 3 jenis arteri:
– Arteri elastik (Large Elastic Arteries / Conducting
arteries)
– Arteri muskularis (Medium Muscular arteries /
distributing arteries)
– Arteri kecil dan Arteriol
ARTERI
8. – Mempunyai banyak lapisan elastin; arteri besar ini adalah
arteri utama yang menerima aliran darah langsung dari
jantung
– Elastisitas ini memungkinkan arteri dapat melebar (ekspansi)
saat jantung berkontraksi, untuk mengurangi perubahan
tekanan; dan kembali ke ukuran semula, membantu
mendorong aliran darah masuk ke arteri ukuran medium
– Contoh: Aorta, brachiocephalic, subclavia, dan carotis; serta
arteri pulmonalis
ARTERI ELASTIK
9. – Dindingnya mengandung otot polos sirkular yang tidak
setebal arteri besar
– Mempunyai kemampuan vasokonstriksi untuk mengatur
aliran darah ke berbagai bagian tubuh sesuai kebutuhan
(aktivitas, termoregulasi)
– Contoh: arteri brachialis, femoralis
ARTERI MUSKULARIS
10. – Arteri terkecil, dengan lumen yang sempit dan dinding
otot yang tebal
– Pengisian capillary bed dan level tekanan arteri dalam
sistem vaskular di regulasi oleh tonus otot polos dinding
arteriol. Jika tonus otot diatas normal, terjadi hipertensi.
– Arteriol dan arteri kecil pada umumnya tidak diberi nama
ARTERI KECIL DAN ARTERIOL
11. – Terdapat banyak percabangan pada arteri yang memungkinkan
aliran darah mengalir melalui jalur lain apabila terdapat
sumbatan, perubahan posisi sendi, atau akibat ligasi bedah
– Bila pembuluh utama tersumbat, kolateral ini akan membesar
dalam waktu yang relatif singkat untuk memberikan aliran darah
distal dari sumbatan
– Namun jalur kolateral ini tetap membutuhkan waktu untuk
membuka dengan cukup; sehingga tidak bisa memberikan
kompensasi yang cukup jika terdapat sumbatan atau ligasi
mendadak
SISTEM KOLATERAL ( ANASTOMOSIS )
12.
13. – Adalah arteri yang tidak mempunyai sirkulasi kolateral atau
hanya sedikit kolateral
– Sumbatan pada end artery akan menyebabkan memutus aliran
darah ke organ target
– Terdapat 2 jenis end artery
– Functional terminal arteries (arteri dengan kolateral yang tidak
efektif / sedikit), contoh: otak, hati, ginjal, limpa, usus, sebagian
jantung
– True atau anatomical end arteries, contoh: arteri sentralis retina
END ARTERY
14. – Vena secara umum membawa aliran darah
“deoksigenasi” dari capillary bed kembali ke jantung
– Kecuali vena pulmonalis yang mengalirkan darah
”teroksigenasi” (darah arteri) dari paru-paru ke jantung
– Tekanan darah yang rendah pada vena menyebabkan
dinding vena lebih tipis dari arteri yang menyertainya
– Vena tidak berpulsasi dan tidak memuncratkan darah
saat dipotong
VENA
15. – Adalah vena terkecil; menerima aliran darah dari
capillary bed dan membentuk pembuluh yang sama
membentuk vena kecil
– Vena kecil merupakan cabang dari vena yang lebih besar
untuk membentuk pleksus venosus; contoh pleksus
arcus venosus kaki
– Vena kecil dan venula tidak diberi nama
VENULA DAN VENA KECIL
16. – Mengalirkan darah dari pleksus venosus dan arteri ukuran
menengah yang disertainya
– Vena ukuran medium yang terletak di ekstremitas atau
daerah yang tertahan gravitasi mempunyai “flap valves” atau
katup yang menyebabkan darah dapat mengalir ke arah
jantung namun tidak kearah sebaliknya
– Contoh: vena superfisialis (vena cephalica, basilika, safena
magna, safena parva) dan vena-vena yang menyertai arteri
VENA MEDIUM
17.
18. – Karekteristiknya adalah terdapat kumpulan otot polos
yang lebar dan tunika adventitia yang lebih berkembang
baik
– Contoh: vena cava
VENA BESAR
19. – Vena lebih banyak dari arteri; dan karena lebih tipis,
diameter vena pada umumnya lebih besar dari arteri
– Dinding tipis menyebabkan vena dapat berekspansi
saat menarik napas atau saat mengedan
– Akibat diameter vena yang lebih besar, hanya 20%
darah terdapat di arteri dan 80% terdapat di vena
VENA
20. – Vena juga cenderung terdapat dua atau lebih
– Vena yang menyertai arteri yang dalam -
accompanying vein atau venae comitantes menyertai
arteri membentuk jaringan vena yang berbentuk
iregular; rangkaian ini berfungsi sebagai “pengatur
panas”, yaitu saat aliran arteri menghangat kan aliran
vena
VENA
21.
22. – Kapilar adalah suatu “tabung endotel sederhana”
(pembuluh darah yang hanya terdiri dari endotel)
menghubungkan arteri dan vena pada sistem sirkulasi
yang memungkinkan pergantian materi dan
interstitial atau extracellular fluid (ECF)
– Kapilar tersusun dalam capillary bed, jaringan yang
menghubungkan arteriol dan venula
KAPILAR
23. – Tekanan hidrostatik di arteriol mendorong darah masuk
melalui capillary bed, serta memaksa cairan yang
mengandung oksigen, nutrisi, dan materi se yang lain
keluar dari darah dan masuk ke extra cellular space pada
sel
– Pada ujung akhir “bed” ini juga terjadi pergantian ECF,
yang berisi waste product dan CO2 masuk kedarah
sebagai akibat tekanan osmotik yang tinggi dari protein
dalam kapilar
KAPILAR
24. – Pada regio tertentu seperti ’jari’, terdapat “AV-Shunt”
yang menghubungkan arteriol dan venula sebelum
kapilar, sehingga memungkinkan darah mengalir
langsung ke vena tanpa melalui kapilar
– AV-shunt ini banyak didapatkan di kulit; dan
berfungsi sebagai termoregulasi
KAPILAR