SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tafsir A
Kelebihan Seorang Rasul dari
Rasul Lainnya (Q.S. al-Baqarah:
253)
Kelompok 6A
- Minanurrahman ()
Tafsir Al Mishbah
- Rahmat Ramadhan (200103020301)
Tafsir An Nuur dan Tafsir Jalalain
Pendahuluan
Kata al-rusul ُ
ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫الر‬
) ) merupakan bentuk jamak dari kata al-rasul
ُ
ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬
) ) yang berarti utusan. Mereka adalah manusia-manusia
terpilih yang memiliki kemuliaan dan keistimewaan.
Keistimewaan yang paling utama dari para rasul tentunya
adalah posisi kerasulan itu sendiri. Allah SWT telah memilih
seseorang dari suatu kelompok umat manusia di masa lalu
untuk menjadi utusannya dengan tugas menyampaikan risalah
atau pesan-pesan baik berupa kabar gembira (basyiran)
maupun peringatan (nadziran). Di dalam Alquran banyak
diceritakan kisah-kisah para rasul, meskipun tidak secara
keseluruhan karena rasul dan nabi berjumlah ribuan. Hanya
para rasul dan nabi tertentu, setidaknya dikenal dua puluh lima
nabi, yang kisahnya terekam di dalam al-Quran, untuk diambil
pelajaran bagi kaum beriman. Dari kisah-kisah yang
diceritakan al-Quran itulah kaum beriman mempelajari dan
mengambil hikmah guna menambah keimanan mereka.
Sebagaimana halnya ada banyak rasul yang diceritakan dan
ada pula yang tidak diceritakan kisahnya, al-Quran
menjelaskan bahwa para rasul memiliki peran dan
keistimewaan yang berbeda satu sama lain, sebagaimana
dinyatakan dalam ayat 253.
Redaksi Ayat
Surah al-baqarah: 253
ۘ ٍ
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ۖ ُ َّ
‫ٱَّلل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬ ‫ن‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬
َٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ َ‫م‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫ب‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ ۚ ٍ‫ت‬ َٰ‫ج‬َ‫ر‬َ‫د‬
ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۗ ِ
‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ٱل‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫د‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬
‫ا‬َ‫م‬ ُ َّ
‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬
ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ
‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ
‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ٱل‬ َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬
َ‫ف‬ ۟‫وا‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ٱخ‬ ِ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ ُ‫م‬
َ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
۟‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ َّ
‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۚ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ن‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬
ُ‫د‬‫ي‬ ِ
‫ر‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ َّ
‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬ َ‫و‬
Artinya : Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka
ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa
derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan
Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang
datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan
tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka
yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah
berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Q.S. al-Baqarah 2: 253)
Tafsir Al Mishbah
Kata ُ
‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
) ) tilka/ itu,
merupakan kata penunjuk sesuatu yang jauh yang sengaja dipilih di
sini untuk mengisyaratkan betapa jauh dan tingginya kedudukan para
rasul itu, dan menunjukkan bahwa mereka adalah satu kelompok
yang kedudukannya dari segi ketakwaan dan kedekatan kepada
Allah sungguh jauh berbeda dengan manusia-manusia biasa
Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain
Kelebihan yang dianugerahkan Allah bukannya tanpa dasar atau pilih
kasih, tetapi atas dasar hikmah kebijaksanaan sesuai dengan tugas
dan fungsi yang akan diemban oleh setiap rasul. Memang tidak ada
satu ketetapan Allah swt. yang tanpa hikmah dan kemaslahatan untuk
makhluk.
Dalam ayat ini disebutkan dua contoh menyangkut kelebihan yang
dianugerahkan Allah, yaitu Allah berkata-kata langsung dengan rasul.
Ini jelas, antara lain menunjuk kepada Nabi Musa as., karena al-
Qur’an secara tegas menyatakan bahwa beliau mendapat
keistimewaan itu (QS. an-Nisa’ [4]: 164). Walaupun ayat ini tidak
menafikan adanya yang memperoleh keistimewaan ini selain beliau,
seperti Rasulullah Muhammad saw.
َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫ص‬َ‫ص‬َ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬
‫ًل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬
ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬
َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ص‬ُ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ن‬ ْ‫م‬َّ‫ل‬ ‫ا‬
‫ًل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬
ُ َّ
‫ٱَّلل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ۚ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬
‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ٰ
‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang
sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan
Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung.
Q.S. An-Nisa: 164
Tafsir Al Mishbah
Beliau juga (Nabi Musa) dianugerahi keistimewaan, yaitu Kami
perkuat dia dengan Ruh al-Qudus. Seperti yang tertera pada surah al-
Baqarah ayat 87
َ‫و‬ َ‫ب‬َٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ٱل‬ ‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬
ِ‫ب‬ ‫ۦ‬
ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ
‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َّ‫ف‬َ‫ق‬
ۖ ِ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬
َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ َ‫م‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫ب‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬
ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫د‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬
ِ‫وح‬ُ‫ر‬
ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ ٰٓ
‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ۢ‫ول‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ۗ ِ
‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ٱل‬
ُ‫ت‬ْ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ٱ‬
ََ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ َ‫و‬ ْ‫م‬
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya
(berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah
Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa
putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul
Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan
keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang
(diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang
(yang lain) kamu bunuh? (Q.S. Al-Baqarah: 87)
Nabi Muhammad saw. — menurut banyak ulama
itu - adalah yang dimaksud dengan firman-Nya:
‫ورفع‬
‫بعضهم‬
‫ات‬َ‫ج‬َ‫َر‬‫د‬
/ sebagian mereka, Allah
tinggikan beberapa derajat. Yang Allah tinggikan
itu pastilah salah seorang di antara rasul-rasul
itu, bukan sekelompok dari mereka, dan
beberapa derajat itu adalah keutamaan-
keutamaan yang diraih oleh rasul yang satu itu.
Tafsir Al Mishbah
Seandainya Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang
(yang datang) sesudah mereka.
Seandainya Allah menghendaki, niscaya umat para rasul itu tidak akan bunuh
membunuh sesudah mereka, yakni sesudah para rasul—itu—seperti orang Yahudi
memerangi orang Nasrani setelah datangnya ‘Isa as., atau orang-orang Nasrani
memerangi kaum muslimin setelah datangnya Nabi Muhammad saw., seperti
misalnya perang salib dan lain-lain. Atau sesudah mereka, yakni sesudah
kepergian setiap rasul mereka. Ini berarti tidak akan bunuh membunuh umat
setiap rasul yang satu dengan yang lainnya sesudah datang kepada mereka
keterangan agama yang bersifat pasti.
َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ (para rasul itu) menjadi mubtada’, sedangkan khabarnya ialah —
‫َا‬‫ن‬ْ‫َّل‬‫ض‬َ‫ف‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
ٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ٍ
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ (kami lebihkan sebagian atas lainnya), yaitu dengan
memberi mereka keistimewaan yang tidak diberikan kepada lainnya. ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
‫ن‬َّ‫م‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬
ُ َّ
‫ٱَّلل‬ (Di antara mereka ada yang diaja berbicara oleh Allah) misalnya Musa
— َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ َ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ (dan sebagian ditinggikan-Nya kedudukan-Nya) yakni Nabi
Muhammad SAW. — ٍ‫ت‬ َٰ‫ج‬ َ‫ر‬َ‫د‬
ۚ (beberapa tingkat) daripada lainnya, misalnya
dengan umumnya dakwah, khatamnya kenabian, diutamakan umatnya
daripada seluruh umat, mukjizat yang berlimpah serta keistimewaan yang
tidak terhitung berapa banyaknya. — ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬
‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬
َ‫ْن‬‫ب‬‫ٱ‬
َ‫م‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫م‬
ِ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬
ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫د‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ِ‫وح‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬
ِ
‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ٱل‬
(Dan Kami berikan kepada Isa bin Maryam beberapa mukjizat dan Kami
kuatkan ia dengan Roh Qudus) yakni Jibril yang mengiringinya ke mana
pergi. — ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬
َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬
ُ َّ
‫ٱَّلل‬ (Sekiranya Allah menghendaki) tentulah akan ditunjuki-Nya
semua manusia dan — ‫ا‬َ‫م‬
َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬
َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬
ۢ
‫ن‬ِ‫م‬
‫ِم‬‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ (Tidaklah akan berbunuh-bunuhan
orang-orang yang datang sesudah mereka) yakni sesudah para rasul itu,
maksudnya ialah umat-umat mereka
Tafsir Jalalain
Tafsir Jalalain
—
-
ُ
‫ن‬ِ‫م‬
ُ
ِ‫د‬ْ‫ع‬‫ب‬
‫ا‬‫م‬
ُ
ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫ء‬ٓ‫ا‬‫ج‬
ُُ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬‫ب‬ْ‫ٱل‬ (Sesudah datang kepada mereka
beberapa macam keterangan) disebabkan pertikaian dan
saling menyesatkan di antara mereka ُِ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬‫و‬
ُ
‫وا‬ُ‫ف‬‫ل‬‫ت‬ْ‫ٱخ‬
( (Tetapi
mereka bertikai) disebabkan kehendak Allah tadi, ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ف‬
ُْ‫ن‬َّ‫م‬
ُ
‫ام‬‫ء‬
ُ
‫ن‬
(Maka di antara mereka ada yang beriman) artinya kuat dan
tetap keimanannya — ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫و‬
‫ن‬َّ‫م‬
ُ
‫ر‬‫ف‬‫ك‬ dan di antara mereka ada
pula yang kafir) seperti orang-orang Nasrani setelah Al-Masih.
— ُْ‫و‬‫ل‬‫و‬
ُ
‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬
ُ
ُ َّ
‫ٱّلل‬
‫ا‬‫م‬
ُ
‫وا‬ُ‫ل‬‫ت‬‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬ (Sekiranya Allah menghendaki tidaklah
mereka akan berbunuh-bunuhan) sebagai pengukuhan —
َُّ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬‫و‬
َُّ
‫ٱّلل‬
ُ
ُ‫ل‬‫ع‬ْ‫ف‬‫ي‬
‫ا‬‫م‬
ُ
ُ‫د‬‫ي‬ ِ
‫ُر‬‫ي‬ (tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-
Nya) yaitu menunjuki siapa yang disukai-Nya dan
menjatuhkan orang yang dikehendaki-Nya.
Tafsir An Nuur
Terdapat manusia yang menganut agama dan
memahaminya secara benar. Terdapat pula mereka yang
mempergunakan hawa nafsu dalam menakwilkan
(menafsirkan) agama. Inilah sumber perselisihan dan
pertengkaran, persengketaan dan peperangan. Orang
Yahudi berselisih tentang agamanya, lalu mereka berbunuh-
bunuhan. Orang Nasrani lebih-lebih lagi. Mereka bercerai-
berai dan penganut suatu mazhab sendiri pun berpecah-
belah, sama lain saling membunuh.
ِ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ
‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ٱق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬
َ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ
‫ن‬
ِ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫ت‬
َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ف‬ ۟‫وا‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ٱخ‬
Kalau Allah menghendaki supaya
segolongan memaafkan segolongan
yang lain dan masing-masing
mempertahankan pendiriannya
dengan hujjah saja, tentulah mereka
tidak berbunuh-bunuhan akibat
sesuatu yang diperselisihkan
6
. ‫ٱ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬
‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬
Allah menentukan beberapa
keistimewaan bagi sebagian manusia
adalah suatu dampak dari bekasan
iradah (kehendak)-Nya
ِ
‫ر‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ ‫نه‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬
ُ‫د‬‫ي‬
1
َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ض‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬
Para mursalin (utusan-utusan
Allah), di mana Muhammad
digolongkan di dalamnya, dan
yang terakhir disebut dalam ayat
lalu, yaitu Daud, itulah rasul-
rasul yang diutamakan oleh Allah
atas rasul-rasul yang lain.
2
ُ ‫ه‬
‫ٱَّلل‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫ك‬ ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
Di antara rasul ada yang dimuliakan
dengan diberi kesempatan berbicara
langsung kepada Allah tanpa
perantara, sebagaimana dilakukan
Nabi Musa. Seperti pada
4
َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫م‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫و‬
ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫د‬‫ه‬‫ي‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬َ‫ن‬ِ‫ي‬
ِ‫وح‬ُ‫ر‬
ِ
‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬
Tuhan memberikan kepada Isa beberapa
bayyinah (tanda-tanda nyata) yang
menunjukkan kerasulannya,
sebagaimana mukjizat yang diberikan
kepada Musa. Selain bayyinah, Allah juga
menguatkan Isa dengan ruhul qudus,
yakni: ruh wahyu.
3
‫ت‬َ‫ج‬َ‫َر‬‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫و‬
Menurut riwayat Ibn Jarir, rasul yang
diangkat derajatnya lebih tinggi dari yang
lain adalah Muhammad, sebagaimana
ditegaskan juga oleh Mujahid. Penegasan
Mujahid ini dikuatkan oleh susunan ayat itu
sendiri.
5
6
7
Analisis
Perbandingan
Tafsir
Menggunakan bentuk tafsir bil ma’tsur (mengaitkan satu ayat
dengan ayat lainnya). Membedah suatu kata/mufrodat pada ayat
secara terperinci. Menafsirkan Alquran tidak mesti urut sesuai
kalimat dalam ayat. Mengutip pendapat ulama tentang ayat yang
sedang ditafsirkan. Kemudian menyusun makna-makna yang
dimaksud Alquran dengan bahasa yang detail, lugas dan menarik.
Tafsir ini juga menjelaskan permasalahan pada ayat yang dibahas
secara terperinci, serta dikaitkan dengan permasalahan-
permasalahan yang terjadi di masyarakat
Tafsir Al-Mishbah
1
Cara penafsiran Tafsir Jalalain adalah metode ijmali (global) yaitu
ditulis dengan langsung menerangkan kata dari segi kata perkata,
mengambil struktur katanya, menerangkan makna kata atau
padanan kata jika dianggap belum dikenal atau mengandung makna
khusus, bentuk penafsirannya sangat ringkas, padat, dan umum.
Tafsir Jalalain
2
Melakukan penafsiran ayat dengan ayat, dengan menerangkan
ayat-ayat yang semakna dengan ayat yang tengah ditafsirkan,
sehingga memudahkan pembaca dalam mengumpulkan ayat-ayat.
Memperkaya penafsirannya dengan mengutip sebuah riwayat atau
mengemukakan hadis yang berkaitan dengan ayat bersangkutan..
Menyebutkan hikmah , penjelasan atau keterangan tambahan
terhadap ayat yang ditafsirkan. Dan di akhir penafsiran,
mengemukakan kesimpulan dari ayat yang sedang dibahas.
Tafsir An-Nuur
3
Terima Kasih
Mohon Maaf Jika Banyak Terdapat Kekurangan dan Kesalahan

More Related Content

Similar to PPT Kelompok 6A - Kelebihan Seorang Rasul dari Rasul Lainnya (Q.S. al-Baqarah ayat 253).pptx

Iman kepada para rasul
Iman kepada para rasulIman kepada para rasul
Iman kepada para rasul
Budiman Susilo
 

Similar to PPT Kelompok 6A - Kelebihan Seorang Rasul dari Rasul Lainnya (Q.S. al-Baqarah ayat 253).pptx (20)

Iman kepada rosul SMA
Iman kepada rosul SMAIman kepada rosul SMA
Iman kepada rosul SMA
 
IMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASULIMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASUL
 
power-point tentang beriman kepada rasul
power-point tentang beriman kepada rasulpower-point tentang beriman kepada rasul
power-point tentang beriman kepada rasul
 
Isra’ dan Mi’raj_0ouou999uhiugg74756.pptx
Isra’ dan Mi’raj_0ouou999uhiugg74756.pptxIsra’ dan Mi’raj_0ouou999uhiugg74756.pptx
Isra’ dan Mi’raj_0ouou999uhiugg74756.pptx
 
Kitab allah swt sebagai pedoman hidup
Kitab allah swt sebagai pedoman hidupKitab allah swt sebagai pedoman hidup
Kitab allah swt sebagai pedoman hidup
 
IMAN KEPADA RASUL.pptx
IMAN KEPADA RASUL.pptxIMAN KEPADA RASUL.pptx
IMAN KEPADA RASUL.pptx
 
Iman kepada para rasul
Iman kepada para rasulIman kepada para rasul
Iman kepada para rasul
 
NABI DAN RASUL
NABI DAN RASULNABI DAN RASUL
NABI DAN RASUL
 
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab AllahIman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah
 
3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul
 
Syahadat ar rasul
Syahadat ar rasulSyahadat ar rasul
Syahadat ar rasul
 
IMAN KEPADA KITAB ALLAH
IMAN KEPADA KITAB ALLAHIMAN KEPADA KITAB ALLAH
IMAN KEPADA KITAB ALLAH
 
Iman kepada rasul allah swt
Iman  kepada  rasul  allah  swtIman  kepada  rasul  allah  swt
Iman kepada rasul allah swt
 
Iman kepada rasul allah swt
Iman  kepada  rasul  allah  swtIman  kepada  rasul  allah  swt
Iman kepada rasul allah swt
 
Funsi al-qur'an dan hadist
Funsi al-qur'an dan hadistFunsi al-qur'an dan hadist
Funsi al-qur'an dan hadist
 
Ppt iman kepada rasul
Ppt iman kepada rasulPpt iman kepada rasul
Ppt iman kepada rasul
 
Nuzul quran
Nuzul quranNuzul quran
Nuzul quran
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Konsep Wahyu Dalam Worldview Islam.pptx
Konsep Wahyu Dalam Worldview Islam.pptxKonsep Wahyu Dalam Worldview Islam.pptx
Konsep Wahyu Dalam Worldview Islam.pptx
 
Makalah Studi Islam
Makalah Studi IslamMakalah Studi Islam
Makalah Studi Islam
 

Recently uploaded (6)

ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 

PPT Kelompok 6A - Kelebihan Seorang Rasul dari Rasul Lainnya (Q.S. al-Baqarah ayat 253).pptx

  • 1. http://www.free-powerpoint-templates-design.com http://www.free-powerpoint-templates-design.com Tafsir A Kelebihan Seorang Rasul dari Rasul Lainnya (Q.S. al-Baqarah: 253) Kelompok 6A - Minanurrahman () Tafsir Al Mishbah - Rahmat Ramadhan (200103020301) Tafsir An Nuur dan Tafsir Jalalain
  • 2. Pendahuluan Kata al-rusul ُ ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫الر‬ ) ) merupakan bentuk jamak dari kata al-rasul ُ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ) ) yang berarti utusan. Mereka adalah manusia-manusia terpilih yang memiliki kemuliaan dan keistimewaan. Keistimewaan yang paling utama dari para rasul tentunya adalah posisi kerasulan itu sendiri. Allah SWT telah memilih seseorang dari suatu kelompok umat manusia di masa lalu untuk menjadi utusannya dengan tugas menyampaikan risalah atau pesan-pesan baik berupa kabar gembira (basyiran) maupun peringatan (nadziran). Di dalam Alquran banyak diceritakan kisah-kisah para rasul, meskipun tidak secara keseluruhan karena rasul dan nabi berjumlah ribuan. Hanya para rasul dan nabi tertentu, setidaknya dikenal dua puluh lima nabi, yang kisahnya terekam di dalam al-Quran, untuk diambil pelajaran bagi kaum beriman. Dari kisah-kisah yang diceritakan al-Quran itulah kaum beriman mempelajari dan mengambil hikmah guna menambah keimanan mereka. Sebagaimana halnya ada banyak rasul yang diceritakan dan ada pula yang tidak diceritakan kisahnya, al-Quran menjelaskan bahwa para rasul memiliki peran dan keistimewaan yang berbeda satu sama lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat 253.
  • 3. Redaksi Ayat Surah al-baqarah: 253 ۘ ٍ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ۖ ُ َّ ‫ٱَّلل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬ ‫ن‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ َٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ َ‫م‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫ب‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ ۚ ٍ‫ت‬ َٰ‫ج‬َ‫ر‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۗ ِ ‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ٱل‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫د‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ َّ ‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ٱل‬ َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬ َ‫ف‬ ۟‫وا‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ٱخ‬ ِ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ ُ‫م‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ َّ ‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۚ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ن‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ ‫ر‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ َّ ‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬ َ‫و‬ Artinya : Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Q.S. al-Baqarah 2: 253)
  • 4. Tafsir Al Mishbah Kata ُ ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ ) ) tilka/ itu, merupakan kata penunjuk sesuatu yang jauh yang sengaja dipilih di sini untuk mengisyaratkan betapa jauh dan tingginya kedudukan para rasul itu, dan menunjukkan bahwa mereka adalah satu kelompok yang kedudukannya dari segi ketakwaan dan kedekatan kepada Allah sungguh jauh berbeda dengan manusia-manusia biasa Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain Kelebihan yang dianugerahkan Allah bukannya tanpa dasar atau pilih kasih, tetapi atas dasar hikmah kebijaksanaan sesuai dengan tugas dan fungsi yang akan diemban oleh setiap rasul. Memang tidak ada satu ketetapan Allah swt. yang tanpa hikmah dan kemaslahatan untuk makhluk. Dalam ayat ini disebutkan dua contoh menyangkut kelebihan yang dianugerahkan Allah, yaitu Allah berkata-kata langsung dengan rasul. Ini jelas, antara lain menunjuk kepada Nabi Musa as., karena al- Qur’an secara tegas menyatakan bahwa beliau mendapat keistimewaan itu (QS. an-Nisa’ [4]: 164). Walaupun ayat ini tidak menafikan adanya yang memperoleh keistimewaan ini selain beliau, seperti Rasulullah Muhammad saw. َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫ص‬َ‫ص‬َ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬ ‫ًل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ص‬ُ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ن‬ ْ‫م‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ًل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ُ َّ ‫ٱَّلل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ۚ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ٰ ‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬ Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. Q.S. An-Nisa: 164
  • 5. Tafsir Al Mishbah Beliau juga (Nabi Musa) dianugerahi keistimewaan, yaitu Kami perkuat dia dengan Ruh al-Qudus. Seperti yang tertera pada surah al- Baqarah ayat 87 َ‫و‬ َ‫ب‬َٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ٱل‬ ‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ ‫ۦ‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َّ‫ف‬َ‫ق‬ ۖ ِ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ َ‫م‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫ب‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫د‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ ٰٓ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ۢ‫ول‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ۗ ِ ‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ٱل‬ ُ‫ت‬ْ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ٱ‬ ََ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (Q.S. Al-Baqarah: 87) Nabi Muhammad saw. — menurut banyak ulama itu - adalah yang dimaksud dengan firman-Nya: ‫ورفع‬ ‫بعضهم‬ ‫ات‬َ‫ج‬َ‫َر‬‫د‬ / sebagian mereka, Allah tinggikan beberapa derajat. Yang Allah tinggikan itu pastilah salah seorang di antara rasul-rasul itu, bukan sekelompok dari mereka, dan beberapa derajat itu adalah keutamaan- keutamaan yang diraih oleh rasul yang satu itu.
  • 6. Tafsir Al Mishbah Seandainya Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah mereka. Seandainya Allah menghendaki, niscaya umat para rasul itu tidak akan bunuh membunuh sesudah mereka, yakni sesudah para rasul—itu—seperti orang Yahudi memerangi orang Nasrani setelah datangnya ‘Isa as., atau orang-orang Nasrani memerangi kaum muslimin setelah datangnya Nabi Muhammad saw., seperti misalnya perang salib dan lain-lain. Atau sesudah mereka, yakni sesudah kepergian setiap rasul mereka. Ini berarti tidak akan bunuh membunuh umat setiap rasul yang satu dengan yang lainnya sesudah datang kepada mereka keterangan agama yang bersifat pasti.
  • 7. َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ (para rasul itu) menjadi mubtada’, sedangkan khabarnya ialah — ‫َا‬‫ن‬ْ‫َّل‬‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ (kami lebihkan sebagian atas lainnya), yaitu dengan memberi mereka keistimewaan yang tidak diberikan kepada lainnya. ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ن‬َّ‫م‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬ ُ َّ ‫ٱَّلل‬ (Di antara mereka ada yang diaja berbicara oleh Allah) misalnya Musa — َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ (dan sebagian ditinggikan-Nya kedudukan-Nya) yakni Nabi Muhammad SAW. — ٍ‫ت‬ َٰ‫ج‬ َ‫ر‬َ‫د‬ ۚ (beberapa tingkat) daripada lainnya, misalnya dengan umumnya dakwah, khatamnya kenabian, diutamakan umatnya daripada seluruh umat, mukjizat yang berlimpah serta keistimewaan yang tidak terhitung berapa banyaknya. — ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ َ‫ْن‬‫ب‬‫ٱ‬ َ‫م‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ ِ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ ُ‫ه‬َٰ‫ن‬ْ‫د‬َّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ ِ ‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ٱل‬ (Dan Kami berikan kepada Isa bin Maryam beberapa mukjizat dan Kami kuatkan ia dengan Roh Qudus) yakni Jibril yang mengiringinya ke mana pergi. — ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ُ َّ ‫ٱَّلل‬ (Sekiranya Allah menghendaki) tentulah akan ditunjuki-Nya semua manusia dan — ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ٱل‬ ۢ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِم‬‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ (Tidaklah akan berbunuh-bunuhan orang-orang yang datang sesudah mereka) yakni sesudah para rasul itu, maksudnya ialah umat-umat mereka Tafsir Jalalain
  • 8. Tafsir Jalalain — - ُ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ِ‫د‬ْ‫ع‬‫ب‬ ‫ا‬‫م‬ ُ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫ء‬ٓ‫ا‬‫ج‬ ُُ‫ت‬َٰ‫ن‬ِ‫ي‬‫ب‬ْ‫ٱل‬ (Sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan) disebabkan pertikaian dan saling menyesatkan di antara mereka ُِ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬‫و‬ ُ ‫وا‬ُ‫ف‬‫ل‬‫ت‬ْ‫ٱخ‬ ( (Tetapi mereka bertikai) disebabkan kehendak Allah tadi, ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ف‬ ُْ‫ن‬َّ‫م‬ ُ ‫ام‬‫ء‬ ُ ‫ن‬ (Maka di antara mereka ada yang beriman) artinya kuat dan tetap keimanannya — ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫و‬ ‫ن‬َّ‫م‬ ُ ‫ر‬‫ف‬‫ك‬ dan di antara mereka ada pula yang kafir) seperti orang-orang Nasrani setelah Al-Masih. — ُْ‫و‬‫ل‬‫و‬ ُ ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ش‬ ُ ُ َّ ‫ٱّلل‬ ‫ا‬‫م‬ ُ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ت‬‫ت‬ْ‫ق‬‫ٱ‬ (Sekiranya Allah menghendaki tidaklah mereka akan berbunuh-bunuhan) sebagai pengukuhan — َُّ‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬‫و‬ َُّ ‫ٱّلل‬ ُ ُ‫ل‬‫ع‬ْ‫ف‬‫ي‬ ‫ا‬‫م‬ ُ ُ‫د‬‫ي‬ ِ ‫ُر‬‫ي‬ (tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki- Nya) yaitu menunjuki siapa yang disukai-Nya dan menjatuhkan orang yang dikehendaki-Nya.
  • 9. Tafsir An Nuur Terdapat manusia yang menganut agama dan memahaminya secara benar. Terdapat pula mereka yang mempergunakan hawa nafsu dalam menakwilkan (menafsirkan) agama. Inilah sumber perselisihan dan pertengkaran, persengketaan dan peperangan. Orang Yahudi berselisih tentang agamanya, lalu mereka berbunuh- bunuhan. Orang Nasrani lebih-lebih lagi. Mereka bercerai- berai dan penganut suatu mazhab sendiri pun berpecah- belah, sama lain saling membunuh. ِ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ٱق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۢ ‫ن‬ ِ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫ت‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ف‬ ۟‫وا‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ٱخ‬ Kalau Allah menghendaki supaya segolongan memaafkan segolongan yang lain dan masing-masing mempertahankan pendiriannya dengan hujjah saja, tentulah mereka tidak berbunuh-bunuhan akibat sesuatu yang diperselisihkan 6 . ‫ٱ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ق‬ Allah menentukan beberapa keistimewaan bagi sebagian manusia adalah suatu dampak dari bekasan iradah (kehendak)-Nya ِ ‫ر‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ ‫نه‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫د‬‫ي‬ 1 َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ض‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ُّ‫ٱلر‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬ Para mursalin (utusan-utusan Allah), di mana Muhammad digolongkan di dalamnya, dan yang terakhir disebut dalam ayat lalu, yaitu Daud, itulah rasul- rasul yang diutamakan oleh Allah atas rasul-rasul yang lain. 2 ُ ‫ه‬ ‫ٱَّلل‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫ك‬ ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ Di antara rasul ada yang dimuliakan dengan diberi kesempatan berbicara langsung kepada Allah tanpa perantara, sebagaimana dilakukan Nabi Musa. Seperti pada 4 َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫م‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫د‬‫ه‬‫ي‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬َ‫ن‬ِ‫ي‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ ِ ‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ Tuhan memberikan kepada Isa beberapa bayyinah (tanda-tanda nyata) yang menunjukkan kerasulannya, sebagaimana mukjizat yang diberikan kepada Musa. Selain bayyinah, Allah juga menguatkan Isa dengan ruhul qudus, yakni: ruh wahyu. 3 ‫ت‬َ‫ج‬َ‫َر‬‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫و‬ Menurut riwayat Ibn Jarir, rasul yang diangkat derajatnya lebih tinggi dari yang lain adalah Muhammad, sebagaimana ditegaskan juga oleh Mujahid. Penegasan Mujahid ini dikuatkan oleh susunan ayat itu sendiri. 5 6 7
  • 10. Analisis Perbandingan Tafsir Menggunakan bentuk tafsir bil ma’tsur (mengaitkan satu ayat dengan ayat lainnya). Membedah suatu kata/mufrodat pada ayat secara terperinci. Menafsirkan Alquran tidak mesti urut sesuai kalimat dalam ayat. Mengutip pendapat ulama tentang ayat yang sedang ditafsirkan. Kemudian menyusun makna-makna yang dimaksud Alquran dengan bahasa yang detail, lugas dan menarik. Tafsir ini juga menjelaskan permasalahan pada ayat yang dibahas secara terperinci, serta dikaitkan dengan permasalahan- permasalahan yang terjadi di masyarakat Tafsir Al-Mishbah 1 Cara penafsiran Tafsir Jalalain adalah metode ijmali (global) yaitu ditulis dengan langsung menerangkan kata dari segi kata perkata, mengambil struktur katanya, menerangkan makna kata atau padanan kata jika dianggap belum dikenal atau mengandung makna khusus, bentuk penafsirannya sangat ringkas, padat, dan umum. Tafsir Jalalain 2 Melakukan penafsiran ayat dengan ayat, dengan menerangkan ayat-ayat yang semakna dengan ayat yang tengah ditafsirkan, sehingga memudahkan pembaca dalam mengumpulkan ayat-ayat. Memperkaya penafsirannya dengan mengutip sebuah riwayat atau mengemukakan hadis yang berkaitan dengan ayat bersangkutan.. Menyebutkan hikmah , penjelasan atau keterangan tambahan terhadap ayat yang ditafsirkan. Dan di akhir penafsiran, mengemukakan kesimpulan dari ayat yang sedang dibahas. Tafsir An-Nuur 3
  • 11. Terima Kasih Mohon Maaf Jika Banyak Terdapat Kekurangan dan Kesalahan