SlideShare a Scribd company logo
ABM
ABM
KAPASITANSI SALURAN
TRANSMISI
ABM
Beda potensial antara penghantar : muatan per unit beda
potensial.
Untuk sistem AC : muatan pada penghantar berbeda-beda
sesuai perubahan tegangan sesaat antar penghantar pada
titik tersebut.
Aliran muatan : aliran arus pengisian atau pengosongan
pada saluran.
Hukum Gauss :
Kapasitansi
ABM
Kerapatan fluks listrik :
𝐷𝑥 =
𝑞
2𝜋𝑥
𝐶
𝑚2
Intensitas medan listrik
𝐸 =
𝐷
𝜀0
=
𝑞
2𝜋𝑥𝜀0
𝑉/𝑚
𝑉12 = 𝑉𝐷2 − 𝑉𝐷1 = − 𝐷1
𝐷2
𝐸. 𝑑𝑥 =
𝑞
2𝜋𝜀0
ln
𝐷2
𝐷1
𝑉
P1 ke P2 melepas tenaga sebaliknya menyerap tenaga.
Kapasitansi
ABM
Kapasitansi (C) pada saluran merupakan fungsi dari ukuran
penghantar, jarak penghantar dan tinggi saluran di atas tanah.
𝐶 =
𝑞
𝑉
𝐹
q = muatan dalam coulomb (terbagi rata ke seluruh permukaan)
V = tegangan dalam Volt.
0 = permitivitas udara = 8,85 x 10-12 F/m
Kapasitansi
ABM
KAPASITANSI SALURAN 1 PHASA DUA KAWAT
𝑉12(𝑞1) =
𝑞1
2𝜋𝜀0
ln
𝐷
𝑟
𝑉 𝑉21(𝑞2) =
𝑞2
2𝜋𝜀0
ln
𝐷
𝑟
𝑉
𝑉12(𝑞1) = −𝑉21(𝑞2)
q2 = -q1 = q , dan ra = rb = r ; maka
𝑽𝟏𝟐 =
𝒒
𝝅𝜺𝟎
𝐥𝐧
𝑫
𝒓
𝑽 𝑪𝟏𝟐 =
𝝅𝜺𝟎
𝐥𝐧
𝑫
𝒓
𝑭/𝒎
𝑪𝒏 = 𝟐. 𝑪𝟏𝟐 =
𝟐𝝅𝜺𝟎
𝒍𝒏
𝑫
𝒓
𝑭
𝒎
=
𝟎,𝟎𝟓𝟓𝟔
𝒍𝒏
𝑫
𝒓
𝝁𝑭
𝒌𝒎
r = jari-jari penghantar
ABM
KAPASITANSI SALURAN 3 PHASA TRANSPOSISI
3 Phasa Seimbang
qa + qb + qc = 0
𝑉𝑎𝑏(𝐼) =
1
2𝜋𝜀0
qaln
𝐷12
𝑟
+ qbln
𝑟
𝐷12
+ qc ln
𝐷23
𝐷13
𝑉𝑎𝑏(𝐼𝐼) =
1
2𝜋𝜀0
qaln
𝐷23
𝑟
+ qbln
𝑟
𝐷23
+ qc ln
𝐷13
𝐷12
𝑉𝑎𝑏(𝐼𝐼𝐼) =
1
2𝜋𝜀0
qaln
𝐷13
𝑟
+ qbln
𝑟
𝐷13
+ qc ln
𝐷12
𝐷23
Jadi Vab rata-rata :
𝑉𝑎𝑏 =
1
3 2𝜋𝜀0
𝑞𝑎 ln
𝐷12.𝐷23.𝐷13
𝑟3 + 𝑞𝑏 ln
𝑟3
𝐷12.𝐷23.𝐷13
+ 𝑞𝑐 ln
𝐷12.𝐷23.𝐷13
𝐷12.𝐷23.𝐷13
𝑉𝑎𝑏 =
1
2𝜋𝜀0
𝑞𝑎 ln
(𝐷12.𝐷23.𝐷13
1/3
𝑟
+ 𝑞𝑎 ln
𝑟
(𝐷12.𝐷23.𝐷13
1/3
ABM
KAPASITANSI SALURAN 3 PHASA TRANSPOSISI
Untuk : qb + qc = -qa
𝑉
𝑎𝑐 =
1
2𝜋𝜀0
𝑞𝑎 ln
𝐺𝑀𝐷
𝑟
+ 𝑞𝑎 ln
𝑟
𝐺𝑀𝐷
𝑉𝑎𝑏 + 𝑉𝑏𝑐 = 3𝑉
𝑎𝑛
𝑉𝑎𝑏 = 𝑉
𝑎𝑛∡00 − 𝑉
𝑎𝑛∡ − 1200
𝑉
𝑎𝑐 = 𝑉
𝑎𝑛∡00
− 𝑉
𝑎𝑛∡ − 2400
Sehingga Kapasitansi/phase (C/phase) terhadap netral :
𝑪 =
𝒒𝒂
𝑽𝒂𝒏
=
𝟐𝝅𝜺𝟎
𝐥𝐧
𝑮𝑴𝑫
𝒓
𝑭
𝒎
=
𝟎,𝟎𝟓𝟓𝟔
𝐥𝐧
𝑮𝑴𝑫
𝒓
𝝁𝑭
𝒌𝒎
𝑮𝑴𝑫 = 𝟑
𝑫𝟏𝟐. 𝑫𝟐𝟑. 𝑫𝟏𝟑
ABM
PENGARUH KONDUKTOR BERKAS
𝑪 =
𝒒𝒂
𝑽𝒂𝒏
=
𝟐𝝅𝜺𝟎
𝐥𝐧
𝑮𝑴𝑫
𝒓𝒔
𝒃
𝑭
𝒎
2 berkas :𝑟𝑠
𝑏
=
4
𝑟. 𝑑 2 = 𝑟. 𝑑
3 berkas : 𝑟𝑠
𝑏 =
9
𝑟. 𝑑. 𝑑 3 =
3
𝑟. 𝑑2
4 berkas :𝑟𝑠
𝑏
=
16
𝑟. 𝑑. 𝑑. 𝑑. 21 2 4 = 1,09
4
𝑟. 𝑑3
ABM
KAPASITANSI 3 PHASA SALURAN GANDA
Untuk saluran dengan posisi a1b1c1 – c2b2a2
Berlaku :
𝑪 =
𝒒𝒂
𝑽𝒂𝒏
=
𝟐𝝅𝜺𝟎
𝐥𝐧
𝑮𝑴𝑫
𝑮𝑴𝑹𝑪
𝑭
𝒎
=
𝟎,𝟎𝟓𝟓𝟔
𝐥𝐧
𝑮𝑴𝑫
𝑮𝑴𝑹𝑪
𝝁𝑭
𝒌𝒎
𝐺𝑀𝐷 = 3
𝐷𝐴𝐵. 𝐷𝐵𝐶. 𝐷𝐶𝐴
𝐷𝐴𝐵 = 4
𝐷𝑎1𝑏1. 𝐷𝑎1𝑏2. 𝐷𝑎2𝑏1. 𝐷𝑎2𝑏2
𝐷𝐵𝐶 = 4
𝐷𝑏1𝑐1. 𝐷𝑏1𝑐2. 𝐷𝑏2𝑐1. 𝐷𝑏2𝑐2
𝐷𝐶𝐴 = 4
𝐷𝑐1𝑎1. 𝐷𝑐1𝑎2. 𝐷𝑐2𝑎1. 𝐷𝑐2𝑎2
𝐺𝑀𝑅𝐿 = 3
𝑟𝐴. 𝑟𝐵. 𝑟𝐶
𝑟𝐴 =
4
𝑟𝑏. 𝐷𝑎1𝑎2
2 = 𝑟𝑏. 𝐷𝑎1𝑎2
𝑟𝐵 =
4
𝑟𝑏. 𝐷𝑏1𝑏2
2 = 𝑟𝑏. 𝐷𝑏1𝑏2
𝑟𝐶 =
4
𝑟𝑏. 𝐷𝑐1𝑐2
2 = 𝑟𝑏. 𝐷𝑐1𝑐2

More Related Content

Similar to Kapasitansi saluran.pptx

Listrik Statis
Listrik StatisListrik Statis
Listrik Statis
Kresna Hafizh M
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
Simon Patabang
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Aris Widodo
 
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy gintingModul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Muhammad Kennedy Ginting
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank
Simon Patabang
 
rangkaian_3_fasa.ppt
rangkaian_3_fasa.pptrangkaian_3_fasa.ppt
rangkaian_3_fasa.ppt
OkkyYuliana1
 
Sumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiSumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiedofredikaa
 
konsep_3_Fasa_(10-11).ppt
konsep_3_Fasa_(10-11).pptkonsep_3_Fasa_(10-11).ppt
konsep_3_Fasa_(10-11).ppt
jhonsiregar2
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan croDewa Judi
 
Analisa
AnalisaAnalisa
Analisa
Vina Aryantii
 
Analisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fetAnalisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fetd_bilqism26
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Samantars17
 
Ibrohim 1806068
Ibrohim 1806068Ibrohim 1806068
Ibrohim 1806068
Ibrohim Ibrohim
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Tri Budi Santoso
 
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptxKelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
MuhammadRiovanza
 
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
Simon Patabang
 
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Ajeng Rizki Rahmawati
 

Similar to Kapasitansi saluran.pptx (20)

Listrik Statis
Listrik StatisListrik Statis
Listrik Statis
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy gintingModul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank
 
rangkaian_3_fasa.ppt
rangkaian_3_fasa.pptrangkaian_3_fasa.ppt
rangkaian_3_fasa.ppt
 
Sumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiSumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggi
 
konsep_3_Fasa_(10-11).ppt
konsep_3_Fasa_(10-11).pptkonsep_3_Fasa_(10-11).ppt
konsep_3_Fasa_(10-11).ppt
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan cro
 
Analisa
AnalisaAnalisa
Analisa
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
Analisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fetAnalisa rangkaian fet
Analisa rangkaian fet
 
Ppt modul 19
Ppt modul 19Ppt modul 19
Ppt modul 19
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Ibrohim 1806068
Ibrohim 1806068Ibrohim 1806068
Ibrohim 1806068
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
 
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptxKelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
 
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
 

Kapasitansi saluran.pptx

  • 2. ABM Beda potensial antara penghantar : muatan per unit beda potensial. Untuk sistem AC : muatan pada penghantar berbeda-beda sesuai perubahan tegangan sesaat antar penghantar pada titik tersebut. Aliran muatan : aliran arus pengisian atau pengosongan pada saluran. Hukum Gauss : Kapasitansi
  • 3. ABM Kerapatan fluks listrik : 𝐷𝑥 = 𝑞 2𝜋𝑥 𝐶 𝑚2 Intensitas medan listrik 𝐸 = 𝐷 𝜀0 = 𝑞 2𝜋𝑥𝜀0 𝑉/𝑚 𝑉12 = 𝑉𝐷2 − 𝑉𝐷1 = − 𝐷1 𝐷2 𝐸. 𝑑𝑥 = 𝑞 2𝜋𝜀0 ln 𝐷2 𝐷1 𝑉 P1 ke P2 melepas tenaga sebaliknya menyerap tenaga. Kapasitansi
  • 4. ABM Kapasitansi (C) pada saluran merupakan fungsi dari ukuran penghantar, jarak penghantar dan tinggi saluran di atas tanah. 𝐶 = 𝑞 𝑉 𝐹 q = muatan dalam coulomb (terbagi rata ke seluruh permukaan) V = tegangan dalam Volt. 0 = permitivitas udara = 8,85 x 10-12 F/m Kapasitansi
  • 5. ABM KAPASITANSI SALURAN 1 PHASA DUA KAWAT 𝑉12(𝑞1) = 𝑞1 2𝜋𝜀0 ln 𝐷 𝑟 𝑉 𝑉21(𝑞2) = 𝑞2 2𝜋𝜀0 ln 𝐷 𝑟 𝑉 𝑉12(𝑞1) = −𝑉21(𝑞2) q2 = -q1 = q , dan ra = rb = r ; maka 𝑽𝟏𝟐 = 𝒒 𝝅𝜺𝟎 𝐥𝐧 𝑫 𝒓 𝑽 𝑪𝟏𝟐 = 𝝅𝜺𝟎 𝐥𝐧 𝑫 𝒓 𝑭/𝒎 𝑪𝒏 = 𝟐. 𝑪𝟏𝟐 = 𝟐𝝅𝜺𝟎 𝒍𝒏 𝑫 𝒓 𝑭 𝒎 = 𝟎,𝟎𝟓𝟓𝟔 𝒍𝒏 𝑫 𝒓 𝝁𝑭 𝒌𝒎 r = jari-jari penghantar
  • 6. ABM KAPASITANSI SALURAN 3 PHASA TRANSPOSISI 3 Phasa Seimbang qa + qb + qc = 0 𝑉𝑎𝑏(𝐼) = 1 2𝜋𝜀0 qaln 𝐷12 𝑟 + qbln 𝑟 𝐷12 + qc ln 𝐷23 𝐷13 𝑉𝑎𝑏(𝐼𝐼) = 1 2𝜋𝜀0 qaln 𝐷23 𝑟 + qbln 𝑟 𝐷23 + qc ln 𝐷13 𝐷12 𝑉𝑎𝑏(𝐼𝐼𝐼) = 1 2𝜋𝜀0 qaln 𝐷13 𝑟 + qbln 𝑟 𝐷13 + qc ln 𝐷12 𝐷23 Jadi Vab rata-rata : 𝑉𝑎𝑏 = 1 3 2𝜋𝜀0 𝑞𝑎 ln 𝐷12.𝐷23.𝐷13 𝑟3 + 𝑞𝑏 ln 𝑟3 𝐷12.𝐷23.𝐷13 + 𝑞𝑐 ln 𝐷12.𝐷23.𝐷13 𝐷12.𝐷23.𝐷13 𝑉𝑎𝑏 = 1 2𝜋𝜀0 𝑞𝑎 ln (𝐷12.𝐷23.𝐷13 1/3 𝑟 + 𝑞𝑎 ln 𝑟 (𝐷12.𝐷23.𝐷13 1/3
  • 7. ABM KAPASITANSI SALURAN 3 PHASA TRANSPOSISI Untuk : qb + qc = -qa 𝑉 𝑎𝑐 = 1 2𝜋𝜀0 𝑞𝑎 ln 𝐺𝑀𝐷 𝑟 + 𝑞𝑎 ln 𝑟 𝐺𝑀𝐷 𝑉𝑎𝑏 + 𝑉𝑏𝑐 = 3𝑉 𝑎𝑛 𝑉𝑎𝑏 = 𝑉 𝑎𝑛∡00 − 𝑉 𝑎𝑛∡ − 1200 𝑉 𝑎𝑐 = 𝑉 𝑎𝑛∡00 − 𝑉 𝑎𝑛∡ − 2400 Sehingga Kapasitansi/phase (C/phase) terhadap netral : 𝑪 = 𝒒𝒂 𝑽𝒂𝒏 = 𝟐𝝅𝜺𝟎 𝐥𝐧 𝑮𝑴𝑫 𝒓 𝑭 𝒎 = 𝟎,𝟎𝟓𝟓𝟔 𝐥𝐧 𝑮𝑴𝑫 𝒓 𝝁𝑭 𝒌𝒎 𝑮𝑴𝑫 = 𝟑 𝑫𝟏𝟐. 𝑫𝟐𝟑. 𝑫𝟏𝟑
  • 8. ABM PENGARUH KONDUKTOR BERKAS 𝑪 = 𝒒𝒂 𝑽𝒂𝒏 = 𝟐𝝅𝜺𝟎 𝐥𝐧 𝑮𝑴𝑫 𝒓𝒔 𝒃 𝑭 𝒎 2 berkas :𝑟𝑠 𝑏 = 4 𝑟. 𝑑 2 = 𝑟. 𝑑 3 berkas : 𝑟𝑠 𝑏 = 9 𝑟. 𝑑. 𝑑 3 = 3 𝑟. 𝑑2 4 berkas :𝑟𝑠 𝑏 = 16 𝑟. 𝑑. 𝑑. 𝑑. 21 2 4 = 1,09 4 𝑟. 𝑑3
  • 9. ABM KAPASITANSI 3 PHASA SALURAN GANDA Untuk saluran dengan posisi a1b1c1 – c2b2a2 Berlaku : 𝑪 = 𝒒𝒂 𝑽𝒂𝒏 = 𝟐𝝅𝜺𝟎 𝐥𝐧 𝑮𝑴𝑫 𝑮𝑴𝑹𝑪 𝑭 𝒎 = 𝟎,𝟎𝟓𝟓𝟔 𝐥𝐧 𝑮𝑴𝑫 𝑮𝑴𝑹𝑪 𝝁𝑭 𝒌𝒎 𝐺𝑀𝐷 = 3 𝐷𝐴𝐵. 𝐷𝐵𝐶. 𝐷𝐶𝐴 𝐷𝐴𝐵 = 4 𝐷𝑎1𝑏1. 𝐷𝑎1𝑏2. 𝐷𝑎2𝑏1. 𝐷𝑎2𝑏2 𝐷𝐵𝐶 = 4 𝐷𝑏1𝑐1. 𝐷𝑏1𝑐2. 𝐷𝑏2𝑐1. 𝐷𝑏2𝑐2 𝐷𝐶𝐴 = 4 𝐷𝑐1𝑎1. 𝐷𝑐1𝑎2. 𝐷𝑐2𝑎1. 𝐷𝑐2𝑎2 𝐺𝑀𝑅𝐿 = 3 𝑟𝐴. 𝑟𝐵. 𝑟𝐶 𝑟𝐴 = 4 𝑟𝑏. 𝐷𝑎1𝑎2 2 = 𝑟𝑏. 𝐷𝑎1𝑎2 𝑟𝐵 = 4 𝑟𝑏. 𝐷𝑏1𝑏2 2 = 𝑟𝑏. 𝐷𝑏1𝑏2 𝑟𝐶 = 4 𝑟𝑏. 𝐷𝑐1𝑐2 2 = 𝑟𝑏. 𝐷𝑐1𝑐2