SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
SUMBERDAYA PERIKANAN UDANG
Latar Belakang
 Udang bernilai niaga tinggi, telah banyak
menyumbang devisa bagi negara.
 Bagi Indonesia udang merupakan primadona
ekspor non migas.
 Udang Penaeid ditemukan sebanyak 81 jenis di
seluruh perairan Indonesia, 46 jenis diantaranya
sering tertangkap oleh nelayan Indonesia.
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Trachypenaeus curvirostris (www.animaldiversity.ummz)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Dendrobranchiata
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Trachypenaeus
 Species : Trachypenaeus curvirostris
 Nama FAO : Southern rough shrimp
 Sinonim : Parapenaeus curvirostris, Metapenaeus curvirostris,
Penaeus longipes, Trachypenaeus asper,
Metapenaeus palaestinensis, T. curvirostris malaiana,
T. (Trachysalambria) curvirostris,
T. (Trachysalambria) curvirostris malaiana,
T. (Trachysalambria) curvirostris palaestinens.
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Macrobrachium equidens (www.animaldiversity.ummz)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Pleocymata
 Infraordo : Caridea
 Superfamili : Palaemonoidea
 Famili : Palaemonidae
 Subfamili : Palaemoninae
 Genus : Macrobrachium
 Species : Macrobrachium equidens
 Nama FAO : Rough river prawn
 Sinonim : Palaemon sundaicus bataviana;
Palaemon (Eupalaemon) sundaicus brachydactyla;
(Palawmon) Eupalaemon sundaicus baramensis;
Palaemon (Eupalaemon) nasutus; Palaemon sulcatus.
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Penaeus semisulcatus (De Haan, 1844 dalam www.khalsan.com)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Natantia
 Infraordo : Penaeidea
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Penaeus
 Species : Penaeus semisulcatus
 Nama FAO : Green tiger prawn, grooved tiger prawn, northern tiger prawn
 Sinonim : Penaeus ashika,
Penaeus sesulcatus paucidentatus,
Penaeus monodon manillensis.
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Trachypenaeus granulosus (Haswell, 1879 dalam www.nio.org)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Natantia
 Infraordo : Penaeidea
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Trachypenaeus
 Species : Trachypenaeus granulosus
 Nama FAO : Hardback prawn, coarse shrimp
 Sinonim : Trachypenaeus salaco, Trachypenaeus pescadoreensis,
Trachypenaeus furcilla.
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Penaeus orientalis (www.zipcodezoo.com )
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Dendrobranchiata
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Penaeus
 Species : Penaeus orientalis
 Nama FAO : Fleshy prawn
 Sinonim : Cancer (Gammarellus) chinensis Herbst, 1793.
Penaeus orientalis Kishinouye, 1918.
Penaeus (Farfantepenaeus) paulensis Pérez-Farfante, 1967.
Penaeus (Farfantepenaeus) subtilis Pérez-Farfante, 1967.
Penaeus (Fenneropenaeus) chinensis (Osbeck, 1765).
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Parapenaeopsis cornuta (www.zipcodezoo.com )
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Dendrobranchiata
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Parapenaeopsis
 Species : Parapenaeopsis cornuta (Kishinouye, 1900)
 Nama FAO : Coral shrimp
 Sinonim : Penaeus cornutus (Kishinouye, 1900).
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Penaeus semisulcatus (De Haan, 1844 dalam www.khalsan.com)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Natantia
 Infraordo : Penaeidea
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Metapenaeus (Wood-Mason, 1891)
 Species : Metapenaeus affinis (H. Milne Edwards, 1837)
 Nama FAO : Jinga Shrimp
 Sinonim : Penaeus affinis H. Milne Edwards (1837);
Parapenaeus affinis (H. Milne Edwards) Rathbun (1902);
Penaeopsis affinis (H. Milne Edwards) De Man (1911);
Metapenaeus necopinans Hall (1956);
Metapenaeus mutatus (Lanchester) Hall (1962)
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Parapenaeopsis stylifera (Edwards, 1837 dalam www.fao.org, 2007)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Natantia
 Infraordo : Penaeidea
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Parapenaeopsis
 Species : Parapenaeopsis stylifera
 Nama FAO : Kiddi shrimp
 Sinonim : Penaeus styliferus (H. Milne Edwards, 1837);
Penaeopsis styliferus (Bate, 1881);
Peneus (Parapeneopsis) styliferus (Alcock, 1901);
Parapenaeopsis styliferus (Nobili, 1903);
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Macrobrachium rosenbergii (De Man, 1879)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Pleocyemata
 Infraordo : Caridea
 Superfamili : Palaemonoidea
 Famili : Palaemonidae
 Subfamili : Palaemoninae
 Genus : Macrobrachium
 Species : Macrobrachium rosenbergii
 Nama FAO : Giant river prawn
 Sinonim : Palaemon carcinus rosenbergii (Ortmann, 1891)
Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya
Metapenaeus elegans (De Man, 1907)
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superordo : Eucarida
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Caridea
 Infraordo : Penaeidea
 Superfamili : Penaeoidea
 Famili : Penaeidae
 Genus : Metapenaeus
 Species : Metapenaeus elegans
 Nama FAO : Fine prawn
 Sinonim : Penaeopsis elegans (De Man, 1911)
Karakteristik khusus
Karakteristik
khusus
Trachypenaeus
curvirostris
Macrobrachium
equidens
Penaeus
semisulcatus
Trachypenaeus
granulosus
Habitat Laut, kedalaman
10-300 m di
pasir/lumpur
Daerah air
payau
(mangrove)
Laut, daerah
pasir atau
lumpur
Daerah dasar
lumpur dengan
kedalaman 9-81
m
Panjang maks Jantan: 81 mm
Betina: 98 mm
Betina dan
jantan: 98 mm
Jantan: 180 mm
Betina: 230 mm
Jantan: 70 mm
Betina: 100 mm
Makanan dan
kebiasaan makan
Omnivora,
nocturnal
Omnivora,
nocturnal
Omnivora,
nocturnal
Omnivora,
nocturnal
Predator dan
parasit
Predator: ikan-
ikan buas,
kepiting,
burung,ular, dll.
Parasit: cacing
dan isopoda
Predator: ikan-
ikan buas,
kepiting,
burung,ular, dll.
Parasit: cacing
dan isopoda
Predator: ikan-
ikan buas,
kepiting,
burung,ular, dll.
Parasit: cacing
dan isopoda
Predator: ikan-
ikan buas,
kepiting,
burung,ular, dll.
Parasit: cacing
dan isopoda
Ruaya (migrasi) Dari pantai ke
tengah laut dan
sebaliknya.
Ruaya secara
vertikal
Dari pantai ke
tengah laut dan
sebaliknya.
Ruaya secara
vertikal
Secara vertikal,
dari dasar ke
kolom perairan
bag. permukaan
Secara vertikal,
dari dasar ke
kolom perairan
bag. Permukaan
Status dan
konservasi
sumberdaya
Tidak termasuk
ke dalam CITES
dan IUCN
Tidak termasuk
ke dalam CITES
dan IUCN
Tidak termasuk
ke dalam CITES
dan IUCN
Tidak termasuk
ke dalam CITES
dan IUCN
Karakteristik
khusus
Penaeus
orientalis
Parapenaeopsis
cornuta
Metapenaeus
affinis
Parapenaeopsis
stylifera
Habitat Laut, pada
kedalaman :
90 - 180 meter
Laut, pada
kedalaman:
1 – 37 meter
Daerah pantai
dangkal
berlumpur lembut
dengan
kedalaman
sekitar 25 meter
Daerah pantai
dengan substrat
agak berlumpur
dengan
kedalaman 30 –
40 m
Panjang maks 154 - 183 mm 48,5 – 83 mm 160 – 180 mm Jantan: 65 mm
Betina: 75 mm
Makanan dan
kebiasaan makan
Omnivora,
nocturnal
Omnivora,
nocturnal
Omnivora,
nocturnal
Karnivora,
nocturnal
Predator dan
parasit
Predator: udang
itu sendiri
(kanibalisme)
Parasit: Penyakit
viral, fouling
Predator: udang
itu sendiri
(kanibalisme)
Parasit: Penyakit
viral, fouling
Predator: ikan-
ikan demersal
Parasit: parasit
yang terdapat
pada udang
secara umum
Predator: Ikan
Pseudosciaena
diacanthus.
Parasit:
Epipenaeon
nobiliI
(menyerang
insang)
Ruaya (migrasi) Dari perairan
yang lebih dalam
ke perairan
dangkal (tepi
pantai)
Dari perairan
yang lebih dalam
ke perairan
dangkal (tepi
pantai)
Ke perairan lebih
dalam
Gerakan
shoreward, dari
pantai ke
perairan yang
lebih dalam
Status dan
konservasi
Tidak termasuk
ke dalam CITES
Tidak termasuk
ke dalam CITES
Tidak termasuk
ke dalam CITES
Tidak termasuk
ke dalam CITES
Karakteristik khusus Macrobrachium
rosenbergii
Metapeaneus elegans
Habitat Perairan tawar:
Sungai, rawa, waduk,
lebak, lebung, dll
Danau (laguna) dan
perairan tawar dengan
kedalaman 1 – 55
meter
Panjang maks Jantan: 320 mm
Betina: 250 mm
Mencapai 81 mm
Makanan dan kebiasaan
makan
Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal
Predator dan parasit Predator: karnivor
pemakan krustasea
(ikan besar),
kanibalisme
Parasit: jamur,
protozoa, bakteri
Predator: karnivor
pemakan krustasea
(ikan besar),
kanibalisme
Parasit: jamur,
protozoa, bakteri
Ruaya (migrasi) Dari perairan tawar ke
perairan payau
Dari perairan tawar ke
perairan payau
Status dan konservasi
sumberdaya
Appendix II Tidak termasuk ke
dalam CITES dan IUCN
 Distribusi
Spesies
Udang
Daerah Penyebaran (Distribusi)
Trachypenaeus
curvirostris
Kawasan Jepang, Cina, Malaysia, India, Afrika
timur, Madagaskar, Laut Merah, Suez,
Mediterrania, Mesir, Israel, dan Turki, Indonesia,
New Guinea dan Australia.
Macrobrachium
equidens
Afrika, Asia Tengah dan Asia Selatan, kawasan
Samudera Hindia dan Atlantik (www.iobis.org);
Secara alami datang dari Australasia, Britania Baru
dan Caledonia Baru (Holthuis, 1980 dalam Powell
1986); Asia Tenggara dan Selatan India sampai ke
Afrika Timur, Madagaskar hingga ke Cina, Britania
Raya dan Caledonia Baru (Holthuis, 1980).
 Distribusi
Spesies
Udang
Daerah Penyebaran (Distribusi)
Penaeus
semisulcatus
Dari pantai barat Sumatera, pantai timur Lampung,
Teluk Lampung, pantai utara Jawa, pantai selatan
Jawa, Selatan Madura, Banyuwangi, Muncar,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Pulau Laut, Sulawesi Selatan dan Tenggara,
Bima, Bintuni, Kepulauan Aru, dan Laut Arfuru, dan
pantai barat Irian Jaya; Penyebaran udang ini di dunia
adalah Afrika timur dan tenggara, Laut Merah sampai
Jepang, Korea, Malaysia dan Indonesia ke Australia
utara (www.tumoutou.net).
Trachypenaeus
granulosus
Teluk Arab, India, Sri Lanka, Malaysia, Indonesia,
Pilipina, Taiwan, New Guinea dan Australia utara.
 Distribusi
Spesies
Udang
Daerah Penyebaran (Distribusi)
Parapenaeopsis
cornuta
Indo-Pasifik Barat, India hingga Jepang, dan
Australia Utara; Pantai barat dan pantai selatan
India dari Maharashtra hingga Tamilnadu dan Sri
Lanka. Di sebelah timur, distribusinya di Jepang dan
Australia Utara membentuk pola yang terpencar
.
Metapenaeus
affinis
Mulai dari India, Pakistan, Malaysa, Indonesia,
Singapura, Hongkong, dan Jepang. Akan tetapi, jenis
udang ini lebih banyak terdapat di benua Asia bagian
Selatan seperti India (Veraval, Bombay, Calcutta,
Madras, Cochin, Visakhapatnam).
 Distribusi
Spesies
Udang
Daerah Penyebaran (Distribusi)
Parapenaeopsi
s
Stylifera
Wilayah Karachi (sebelah barat Pakistan),
pantai barat India, Palk Strait dan Madras.
Macrobrachiu
m
rosenbergii
Dari Indonesia hingga Barat Pasifik, yaitu
mencakup India-Vietnam, Filipina, Papua
Nugini, dan Australia bagian barat.
Penaeus
orientalis
Tersebar dari Indo-Pasifik Barat, Korea,
China, dan Hong Kong.
Metapenaeus Srilanka, Malaysia, dan Indonesia
POTENSI DAN PRODUKSI
SUMBERDAYA
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun penangkapan
Jumlah
penangkapan
Jenis 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Udang
lainnya 81261 89215 95790 87200 103372 98880 113161 95561 100221 95907 71473
Produksi Udang Indonesia tahun 1990 – 2000 (Satuan ton)
Alat Tangkap Udang
 Pukat udang
 Jaring tiga lapis/jatilap (trammel net),
jaring insang dasar (bottom monofilament
gill net), dogol/cantrang (danish seine),
perangkap, jermal (stow net, tidal trap),
togo, ambai, pukat tepi
 Pukat tarik udang ganda, pukat tarik ikan,
jaring arad, jaring klitik, jaring insang
tetap, bagan perahu/rakit, pukat tarik
berbingkai, dan pukat tarik udang tunggal.
 Perangkap bambu dan stake seine nets
1. Foot rope
2. Tickler chain
(rantai penggelitik)
Gambar 1. Pukat Udang (BED : by Catch Excluder Device)
Kontak
langsung dgn
bottom
Konservasi
BED : alat penyaring ikan
(ikan besar dan turtle lolos,
sedangkan udang masuk ke
cod end)
Lokasi Penangkapan
Spesies
Udang
Daerah Penangkapan
Trachypenaeus
curvirostris
&
Macrobrachium
equidens
Indonesia Timur.
Penaeus
semisulcatus
&
Trachypenaeus
granulosus
Perairan Papua, sebagian Maluku, Kalimantan, Sulawesi
Selatan, Jawa dan Sumatera. Di dunia biasa di tangkap
di wilayah Australia utara, Sri Langka, Malaysia,
Jepang, Taiwan, Korea, dan lain-lain.
Penaeus
orientalis
Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan Teluk Korea. Di
Indonesia udang ini ditangkap di Belawan, Kendari,
Pelabuhan Ratu, Ambon, Teluk Batang, dan Pemangkat.
Spesies
Udang
Daerah Penangkapan
Parapenaeopsis
cornuta Perairan Semarang dan Selatan Jawa.
Metapenaeus
affinis India, Ceylon, Malaysia, dan Singapura.
Parapenaeopsis
Stylifera Pantai barat dan pantai timur India.
Macrobrachium
rosenbergii
Sekitar sungai, rawa ataupun perairan lainnya yang masih
berhubungan dengan laut.
Metapenaeus
elegans (Belum banyak spesifikasi yang diceritakan)
Lokasi Penangkapan
Trachypenaeus curvirostris
 merupakan spesies non-komersial (www.iwf.or.id).
Macrobrachium equidens
 Di Indonesia, ditangkap untuk kebutuhan sekunder, biasanya ditemukan
bercampur dengan hasil tangkapan spesies lain.
 komoditas komersial yang penting di India
Penaeus orientalis
 spesies komersial penting di perairan Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan
Teluk Korea (www.fao.org).
Parapenaeopsis cornuta
 nilai ekonomis tinggi
Macrobrachium rosenbergii
 memiliki nilai ekonomis yang tinggi
 Potensi tempat untuk budi daya udang galah sangat besar, mengikuti budi
daya udang windu, yaitu daerah perairan tawar yang berbatasan dengan
tambak-tambak yang payau
PENANGANAN HASIL TANGKAP
PEMANFAATAN/PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
Penerimaan bahan baku
Preparasi
Sortasi
Pencucian
Penimbangan
Penyusunan
Pembekuan
Penggelasan (glazing)
Pengemasan
Penyimpanan beku
Bentuk/jenis dan Produk yang Dipasarkan
Bentuk umum dari olahan udang beku:
1. Head on (HO)
Produk udang beku yang utuh lengkap dengan kepala, badan
,kulit, dan ekor.
2. Head less (HL)
Produk udang beku yang diproses dalam bentuk kepala
sudah dipotong, tetapi masih memiliki kulit, kaki, ekor.
3. Peeled
Produk udang beku tanpa kepala, kulit, dan tanpa atau
dengan
 Peeled tail on (PTO)
 Peeled deveined tail on (PDTO)
 Peeled and deveined (PND)
 Butterfly
 Peeled undeveined (PUD)
4. Added value product (AVP)
produk udang beku yang mendapat perlakuan tambahan
- AVP Belly cut (BC)
Produk ini merupakan produk udang beku yang dikupas
dan disisakan satu ruas didekat ekor kemudian dipijat
dan diluruskan.
 AVP Non belly cut (NBC)
Produk udang beku yang dikupas, tetapi tidak dipijat
dan luruskan bagian ekornya, hanya dibuang ususnya
Rantai perdagangan udang
Nelayan
Tempat Pelelangan Ikan
(TPI)
Pedagang partai
besar
Pedagang partai
kecil
Perusahaan
makanan
Konsumen
ekspor
Beberapa produk olahan udang
Produk Head On Produk Head Less
Produk PUD Shrimp
Produk PD Shrimp

More Related Content

Similar to udang_ppt.ppt

Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
R Januari
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
Iga Wardani
 

Similar to udang_ppt.ppt (20)

Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
 
Ikan lungfish
Ikan lungfishIkan lungfish
Ikan lungfish
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
 
Penyu
PenyuPenyu
Penyu
 
Biologi Udang.pdf
Biologi Udang.pdfBiologi Udang.pdf
Biologi Udang.pdf
 
Laporan IKHTIOLOGY
Laporan IKHTIOLOGYLaporan IKHTIOLOGY
Laporan IKHTIOLOGY
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Filicinae
FilicinaeFilicinae
Filicinae
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
 
Reptil Laut
Reptil LautReptil Laut
Reptil Laut
 
Taksonomi tumbuhan dan hewan
Taksonomi tumbuhan dan hewanTaksonomi tumbuhan dan hewan
Taksonomi tumbuhan dan hewan
 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
 
Ppt worm like animal (gastrotricha, acantocepahala, nematomorpha,gnathostomul...
Ppt worm like animal (gastrotricha, acantocepahala, nematomorpha,gnathostomul...Ppt worm like animal (gastrotricha, acantocepahala, nematomorpha,gnathostomul...
Ppt worm like animal (gastrotricha, acantocepahala, nematomorpha,gnathostomul...
 
Durung selelsai
Durung selelsaiDurung selelsai
Durung selelsai
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Sistematika Hewan - Arthropoda
Sistematika Hewan - ArthropodaSistematika Hewan - Arthropoda
Sistematika Hewan - Arthropoda
 
Ikan lungfis1
Ikan lungfis1Ikan lungfis1
Ikan lungfis1
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Tli (ikan kuwe(tli syarif hidayatullah-135080201111018-p04))
Tli (ikan kuwe(tli syarif hidayatullah-135080201111018-p04))Tli (ikan kuwe(tli syarif hidayatullah-135080201111018-p04))
Tli (ikan kuwe(tli syarif hidayatullah-135080201111018-p04))
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 

udang_ppt.ppt

  • 2. Latar Belakang  Udang bernilai niaga tinggi, telah banyak menyumbang devisa bagi negara.  Bagi Indonesia udang merupakan primadona ekspor non migas.  Udang Penaeid ditemukan sebanyak 81 jenis di seluruh perairan Indonesia, 46 jenis diantaranya sering tertangkap oleh nelayan Indonesia.
  • 3. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Trachypenaeus curvirostris (www.animaldiversity.ummz)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Dendrobranchiata  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Trachypenaeus  Species : Trachypenaeus curvirostris  Nama FAO : Southern rough shrimp  Sinonim : Parapenaeus curvirostris, Metapenaeus curvirostris, Penaeus longipes, Trachypenaeus asper, Metapenaeus palaestinensis, T. curvirostris malaiana, T. (Trachysalambria) curvirostris, T. (Trachysalambria) curvirostris malaiana, T. (Trachysalambria) curvirostris palaestinens.
  • 4. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Macrobrachium equidens (www.animaldiversity.ummz)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Pleocymata  Infraordo : Caridea  Superfamili : Palaemonoidea  Famili : Palaemonidae  Subfamili : Palaemoninae  Genus : Macrobrachium  Species : Macrobrachium equidens  Nama FAO : Rough river prawn  Sinonim : Palaemon sundaicus bataviana; Palaemon (Eupalaemon) sundaicus brachydactyla; (Palawmon) Eupalaemon sundaicus baramensis; Palaemon (Eupalaemon) nasutus; Palaemon sulcatus.
  • 5. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Penaeus semisulcatus (De Haan, 1844 dalam www.khalsan.com)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Natantia  Infraordo : Penaeidea  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Penaeus  Species : Penaeus semisulcatus  Nama FAO : Green tiger prawn, grooved tiger prawn, northern tiger prawn  Sinonim : Penaeus ashika, Penaeus sesulcatus paucidentatus, Penaeus monodon manillensis.
  • 6. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Trachypenaeus granulosus (Haswell, 1879 dalam www.nio.org)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Natantia  Infraordo : Penaeidea  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Trachypenaeus  Species : Trachypenaeus granulosus  Nama FAO : Hardback prawn, coarse shrimp  Sinonim : Trachypenaeus salaco, Trachypenaeus pescadoreensis, Trachypenaeus furcilla.
  • 7. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Penaeus orientalis (www.zipcodezoo.com )  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Dendrobranchiata  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Penaeus  Species : Penaeus orientalis  Nama FAO : Fleshy prawn  Sinonim : Cancer (Gammarellus) chinensis Herbst, 1793. Penaeus orientalis Kishinouye, 1918. Penaeus (Farfantepenaeus) paulensis Pérez-Farfante, 1967. Penaeus (Farfantepenaeus) subtilis Pérez-Farfante, 1967. Penaeus (Fenneropenaeus) chinensis (Osbeck, 1765).
  • 8. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Parapenaeopsis cornuta (www.zipcodezoo.com )  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Dendrobranchiata  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Parapenaeopsis  Species : Parapenaeopsis cornuta (Kishinouye, 1900)  Nama FAO : Coral shrimp  Sinonim : Penaeus cornutus (Kishinouye, 1900).
  • 9. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Penaeus semisulcatus (De Haan, 1844 dalam www.khalsan.com)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Natantia  Infraordo : Penaeidea  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Metapenaeus (Wood-Mason, 1891)  Species : Metapenaeus affinis (H. Milne Edwards, 1837)  Nama FAO : Jinga Shrimp  Sinonim : Penaeus affinis H. Milne Edwards (1837); Parapenaeus affinis (H. Milne Edwards) Rathbun (1902); Penaeopsis affinis (H. Milne Edwards) De Man (1911); Metapenaeus necopinans Hall (1956); Metapenaeus mutatus (Lanchester) Hall (1962)
  • 10. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Parapenaeopsis stylifera (Edwards, 1837 dalam www.fao.org, 2007)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Natantia  Infraordo : Penaeidea  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Parapenaeopsis  Species : Parapenaeopsis stylifera  Nama FAO : Kiddi shrimp  Sinonim : Penaeus styliferus (H. Milne Edwards, 1837); Penaeopsis styliferus (Bate, 1881); Peneus (Parapeneopsis) styliferus (Alcock, 1901); Parapenaeopsis styliferus (Nobili, 1903);
  • 11. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Macrobrachium rosenbergii (De Man, 1879)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Pleocyemata  Infraordo : Caridea  Superfamili : Palaemonoidea  Famili : Palaemonidae  Subfamili : Palaemoninae  Genus : Macrobrachium  Species : Macrobrachium rosenbergii  Nama FAO : Giant river prawn  Sinonim : Palaemon carcinus rosenbergii (Ortmann, 1891)
  • 12. Biologi & Ekologi/ Lingkungan Sumberdaya Metapenaeus elegans (De Man, 1907)  Kingdom : Animalia  Filum : Arthropoda  Subfilum : Crustacea  Kelas : Malacostraca  Subkelas : Eumalacostraca  Superordo : Eucarida  Ordo : Decapoda  Subordo : Caridea  Infraordo : Penaeidea  Superfamili : Penaeoidea  Famili : Penaeidae  Genus : Metapenaeus  Species : Metapenaeus elegans  Nama FAO : Fine prawn  Sinonim : Penaeopsis elegans (De Man, 1911)
  • 13. Karakteristik khusus Karakteristik khusus Trachypenaeus curvirostris Macrobrachium equidens Penaeus semisulcatus Trachypenaeus granulosus Habitat Laut, kedalaman 10-300 m di pasir/lumpur Daerah air payau (mangrove) Laut, daerah pasir atau lumpur Daerah dasar lumpur dengan kedalaman 9-81 m Panjang maks Jantan: 81 mm Betina: 98 mm Betina dan jantan: 98 mm Jantan: 180 mm Betina: 230 mm Jantan: 70 mm Betina: 100 mm Makanan dan kebiasaan makan Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal Predator dan parasit Predator: ikan- ikan buas, kepiting, burung,ular, dll. Parasit: cacing dan isopoda Predator: ikan- ikan buas, kepiting, burung,ular, dll. Parasit: cacing dan isopoda Predator: ikan- ikan buas, kepiting, burung,ular, dll. Parasit: cacing dan isopoda Predator: ikan- ikan buas, kepiting, burung,ular, dll. Parasit: cacing dan isopoda Ruaya (migrasi) Dari pantai ke tengah laut dan sebaliknya. Ruaya secara vertikal Dari pantai ke tengah laut dan sebaliknya. Ruaya secara vertikal Secara vertikal, dari dasar ke kolom perairan bag. permukaan Secara vertikal, dari dasar ke kolom perairan bag. Permukaan Status dan konservasi sumberdaya Tidak termasuk ke dalam CITES dan IUCN Tidak termasuk ke dalam CITES dan IUCN Tidak termasuk ke dalam CITES dan IUCN Tidak termasuk ke dalam CITES dan IUCN
  • 14. Karakteristik khusus Penaeus orientalis Parapenaeopsis cornuta Metapenaeus affinis Parapenaeopsis stylifera Habitat Laut, pada kedalaman : 90 - 180 meter Laut, pada kedalaman: 1 – 37 meter Daerah pantai dangkal berlumpur lembut dengan kedalaman sekitar 25 meter Daerah pantai dengan substrat agak berlumpur dengan kedalaman 30 – 40 m Panjang maks 154 - 183 mm 48,5 – 83 mm 160 – 180 mm Jantan: 65 mm Betina: 75 mm Makanan dan kebiasaan makan Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal Karnivora, nocturnal Predator dan parasit Predator: udang itu sendiri (kanibalisme) Parasit: Penyakit viral, fouling Predator: udang itu sendiri (kanibalisme) Parasit: Penyakit viral, fouling Predator: ikan- ikan demersal Parasit: parasit yang terdapat pada udang secara umum Predator: Ikan Pseudosciaena diacanthus. Parasit: Epipenaeon nobiliI (menyerang insang) Ruaya (migrasi) Dari perairan yang lebih dalam ke perairan dangkal (tepi pantai) Dari perairan yang lebih dalam ke perairan dangkal (tepi pantai) Ke perairan lebih dalam Gerakan shoreward, dari pantai ke perairan yang lebih dalam Status dan konservasi Tidak termasuk ke dalam CITES Tidak termasuk ke dalam CITES Tidak termasuk ke dalam CITES Tidak termasuk ke dalam CITES
  • 15. Karakteristik khusus Macrobrachium rosenbergii Metapeaneus elegans Habitat Perairan tawar: Sungai, rawa, waduk, lebak, lebung, dll Danau (laguna) dan perairan tawar dengan kedalaman 1 – 55 meter Panjang maks Jantan: 320 mm Betina: 250 mm Mencapai 81 mm Makanan dan kebiasaan makan Omnivora, nocturnal Omnivora, nocturnal Predator dan parasit Predator: karnivor pemakan krustasea (ikan besar), kanibalisme Parasit: jamur, protozoa, bakteri Predator: karnivor pemakan krustasea (ikan besar), kanibalisme Parasit: jamur, protozoa, bakteri Ruaya (migrasi) Dari perairan tawar ke perairan payau Dari perairan tawar ke perairan payau Status dan konservasi sumberdaya Appendix II Tidak termasuk ke dalam CITES dan IUCN
  • 16.  Distribusi Spesies Udang Daerah Penyebaran (Distribusi) Trachypenaeus curvirostris Kawasan Jepang, Cina, Malaysia, India, Afrika timur, Madagaskar, Laut Merah, Suez, Mediterrania, Mesir, Israel, dan Turki, Indonesia, New Guinea dan Australia. Macrobrachium equidens Afrika, Asia Tengah dan Asia Selatan, kawasan Samudera Hindia dan Atlantik (www.iobis.org); Secara alami datang dari Australasia, Britania Baru dan Caledonia Baru (Holthuis, 1980 dalam Powell 1986); Asia Tenggara dan Selatan India sampai ke Afrika Timur, Madagaskar hingga ke Cina, Britania Raya dan Caledonia Baru (Holthuis, 1980).
  • 17.  Distribusi Spesies Udang Daerah Penyebaran (Distribusi) Penaeus semisulcatus Dari pantai barat Sumatera, pantai timur Lampung, Teluk Lampung, pantai utara Jawa, pantai selatan Jawa, Selatan Madura, Banyuwangi, Muncar, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Laut, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Bima, Bintuni, Kepulauan Aru, dan Laut Arfuru, dan pantai barat Irian Jaya; Penyebaran udang ini di dunia adalah Afrika timur dan tenggara, Laut Merah sampai Jepang, Korea, Malaysia dan Indonesia ke Australia utara (www.tumoutou.net). Trachypenaeus granulosus Teluk Arab, India, Sri Lanka, Malaysia, Indonesia, Pilipina, Taiwan, New Guinea dan Australia utara.
  • 18.  Distribusi Spesies Udang Daerah Penyebaran (Distribusi) Parapenaeopsis cornuta Indo-Pasifik Barat, India hingga Jepang, dan Australia Utara; Pantai barat dan pantai selatan India dari Maharashtra hingga Tamilnadu dan Sri Lanka. Di sebelah timur, distribusinya di Jepang dan Australia Utara membentuk pola yang terpencar . Metapenaeus affinis Mulai dari India, Pakistan, Malaysa, Indonesia, Singapura, Hongkong, dan Jepang. Akan tetapi, jenis udang ini lebih banyak terdapat di benua Asia bagian Selatan seperti India (Veraval, Bombay, Calcutta, Madras, Cochin, Visakhapatnam).
  • 19.  Distribusi Spesies Udang Daerah Penyebaran (Distribusi) Parapenaeopsi s Stylifera Wilayah Karachi (sebelah barat Pakistan), pantai barat India, Palk Strait dan Madras. Macrobrachiu m rosenbergii Dari Indonesia hingga Barat Pasifik, yaitu mencakup India-Vietnam, Filipina, Papua Nugini, dan Australia bagian barat. Penaeus orientalis Tersebar dari Indo-Pasifik Barat, Korea, China, dan Hong Kong. Metapenaeus Srilanka, Malaysia, dan Indonesia
  • 20. POTENSI DAN PRODUKSI SUMBERDAYA 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun penangkapan Jumlah penangkapan Jenis 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Udang lainnya 81261 89215 95790 87200 103372 98880 113161 95561 100221 95907 71473 Produksi Udang Indonesia tahun 1990 – 2000 (Satuan ton)
  • 21. Alat Tangkap Udang  Pukat udang  Jaring tiga lapis/jatilap (trammel net), jaring insang dasar (bottom monofilament gill net), dogol/cantrang (danish seine), perangkap, jermal (stow net, tidal trap), togo, ambai, pukat tepi  Pukat tarik udang ganda, pukat tarik ikan, jaring arad, jaring klitik, jaring insang tetap, bagan perahu/rakit, pukat tarik berbingkai, dan pukat tarik udang tunggal.  Perangkap bambu dan stake seine nets
  • 22. 1. Foot rope 2. Tickler chain (rantai penggelitik) Gambar 1. Pukat Udang (BED : by Catch Excluder Device) Kontak langsung dgn bottom Konservasi BED : alat penyaring ikan (ikan besar dan turtle lolos, sedangkan udang masuk ke cod end)
  • 23. Lokasi Penangkapan Spesies Udang Daerah Penangkapan Trachypenaeus curvirostris & Macrobrachium equidens Indonesia Timur. Penaeus semisulcatus & Trachypenaeus granulosus Perairan Papua, sebagian Maluku, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Jawa dan Sumatera. Di dunia biasa di tangkap di wilayah Australia utara, Sri Langka, Malaysia, Jepang, Taiwan, Korea, dan lain-lain. Penaeus orientalis Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan Teluk Korea. Di Indonesia udang ini ditangkap di Belawan, Kendari, Pelabuhan Ratu, Ambon, Teluk Batang, dan Pemangkat.
  • 24. Spesies Udang Daerah Penangkapan Parapenaeopsis cornuta Perairan Semarang dan Selatan Jawa. Metapenaeus affinis India, Ceylon, Malaysia, dan Singapura. Parapenaeopsis Stylifera Pantai barat dan pantai timur India. Macrobrachium rosenbergii Sekitar sungai, rawa ataupun perairan lainnya yang masih berhubungan dengan laut. Metapenaeus elegans (Belum banyak spesifikasi yang diceritakan) Lokasi Penangkapan
  • 25. Trachypenaeus curvirostris  merupakan spesies non-komersial (www.iwf.or.id). Macrobrachium equidens  Di Indonesia, ditangkap untuk kebutuhan sekunder, biasanya ditemukan bercampur dengan hasil tangkapan spesies lain.  komoditas komersial yang penting di India Penaeus orientalis  spesies komersial penting di perairan Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan Teluk Korea (www.fao.org). Parapenaeopsis cornuta  nilai ekonomis tinggi Macrobrachium rosenbergii  memiliki nilai ekonomis yang tinggi  Potensi tempat untuk budi daya udang galah sangat besar, mengikuti budi daya udang windu, yaitu daerah perairan tawar yang berbatasan dengan tambak-tambak yang payau
  • 26. PENANGANAN HASIL TANGKAP PEMANFAATAN/PENGOLAHAN DAN PEMASARAN Penerimaan bahan baku Preparasi Sortasi Pencucian Penimbangan Penyusunan Pembekuan Penggelasan (glazing) Pengemasan Penyimpanan beku
  • 27. Bentuk/jenis dan Produk yang Dipasarkan Bentuk umum dari olahan udang beku: 1. Head on (HO) Produk udang beku yang utuh lengkap dengan kepala, badan ,kulit, dan ekor. 2. Head less (HL) Produk udang beku yang diproses dalam bentuk kepala sudah dipotong, tetapi masih memiliki kulit, kaki, ekor. 3. Peeled Produk udang beku tanpa kepala, kulit, dan tanpa atau dengan  Peeled tail on (PTO)  Peeled deveined tail on (PDTO)  Peeled and deveined (PND)  Butterfly  Peeled undeveined (PUD)
  • 28. 4. Added value product (AVP) produk udang beku yang mendapat perlakuan tambahan - AVP Belly cut (BC) Produk ini merupakan produk udang beku yang dikupas dan disisakan satu ruas didekat ekor kemudian dipijat dan diluruskan.  AVP Non belly cut (NBC) Produk udang beku yang dikupas, tetapi tidak dipijat dan luruskan bagian ekornya, hanya dibuang ususnya
  • 29. Rantai perdagangan udang Nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pedagang partai besar Pedagang partai kecil Perusahaan makanan Konsumen ekspor
  • 30. Beberapa produk olahan udang Produk Head On Produk Head Less Produk PUD Shrimp Produk PD Shrimp