SI-PI, Ririh Sayekti, Hapzi Ali, Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis - Basis Data Dalam Manajemen Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TENTANG : DASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS
BASIS DATA DALAM MANAJEMEN INFORMASI
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat Oleh :
Ririh Sayekti (55516120054)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan
relevan kepada pengguna. Informasi yang akurat, bebas dari kesalahan. Informasi
tepat waktu dibutuhkan ketika membuat keputusan. Informasi yang relevan,
berguna dan sesuai untuk jenis pekerjaan dan keputusan yang memerlukannya.
Banyak bisnis tidak memiliki informasi yang tepat waktu, akurat dan relevan
karena data dalam sistem informasi mereka kurang terorganisir dan dipelihara. Itu
sebabnya manajemen data sangat penting.
A. KEMAMPUAN UTAMA DARI DBMS UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA BISNIS
Sebuah sistem manajemen database (DBMS) adalah perangkat lunak yang
memungkinkan sebuah organisasi untuk memusatkan data, mengelola secara
efisien, dan memberikan akses ke data yang disimpan oleh program aplikasi.
DBMS bertindak sebagai antarmuka antara program aplikasi dan file data fisik .
DBMS meringankan programmer atau pengguna akhir untuk memahami di
mana dan bagaimana data sebenarnya disimpan dengan memisahkan
pandangan data logis dan data fisik. Pandangan logis menyajikan data karena
dirasakan oleh pengguna akhir atau spesialis bisnis, sedangkan tampilan fisik
menunjukkan bagaimana data sebenarnya terorganisir dan terstruktur pada
media penyimpanan fisik.
Bagaimana DBMS memecahkan masalah dari lingkungan file
tradisional?
Pengelolaan lingkungan file tradisional ini menimbulkan masalah seperti :
redundansi dan inkonsistensi data, ketergantungan program data, kurangnya
fleksibilitas, kurangnya keamanan dan kurangnya sharing dan ketersediaan.
DBMS mungkin tidak memungkinkan organisasi untuk menghilangkan
redundansi data seluruhnya, tetapi dapat membantu mengontrol redundansi.
Bahkan jika organisasi mempertahankan beberapa data yang berlebihan,
3. menggunakan DBMS menghilangkan inkonsistensi data, karena DBMS dapat
membantu organisasi memastikan bahwa setiap terjadinya data yang berlebihan
memiliki nilai yang sama.
DBMS Relasional
DBMS kontemporer menggunakan model database yang berbeda untuk
melacak entitas, atribut, dan hubungan. Jenis yang paling populer dari DBMS
saat ini untuk PC serta untuk komputer yang lebih besar dan mainframe adalah
DBMS relasional. Database relasional merupakan data tabel dua dimensi
(disebut hubungan). Tabel dapat disebut sebagai file. Setiap tabel berisi data
tentang entitas dan atributnya. Microsoft Access adalah DBMS relasional untuk
sistem desktop, sedangkan DB2, Oracle Database, dan Microsoft SQL Server
adalah DBMS relasional untuk mainframe besar dan komputer midrange.
MySQL adalah populer DBMS open source, dan Oracle Database Lite adalah
DBMS untuk perangkat komputasi genggam kecil.
Operasi DBMS Relasional
Operasi DBMS ini dapat digunakan untuk menghubungkan dan
mengkombinasikan data yang dibutuhkan pengguna, dengan syarat dua tabel
tersebut memiliki elemen yang sama. Misalnya dalam mencari nama dan
alamat pemasok berarti kita membutuhkan tabel pemasok dan suku cadang.
DBMS Berorientasi Objek
DBMS ini berfungsi untuk mengatur data dan struktur dalam baris dan kolom
yang tidak sesuai dalam penanganan garis based atau aplikasi multimedia.
Dalam aplikasi ini juga memerlukan basis data yang dapat menyimpan serta
mengambil kembali record yang tidak hanya berupa nomor atau karakter
namun juga gambar,foto,suara dan video.
4. Kemampuan Sistem Database Management
Dalam DBMS tersebut menggunakan kapabilitas serta perangkat dalam
mengorganisasikan, mengelolanya, dan mengakses data yang ada dalam basis
data. Kapabilitas definisi datanya, kamus datanya, dan bahasa manipulasi
datanya adalah hal yang paling penting.
Untuk membuat tabel data serta mendefinisikan karakteristik field dalam setiap
tabel dapat menggunakan DBMS karena DBMS memiliki kapabilitas definisi
data (data definition) untuk dapat menentukan struktur dari isi basis data.
Informasi yang dada tentang basis data tersebut didokumentasikan dalam
kamus data. Kamus data tersebut berupa file otomatis atau manual yang dapat
menyimpan dari semua elemen-elemen data sbeserta karakteristiknya.
KESIMPULAN :
Penggunaan DBMS untuk meningkatkan kinerja bisnis adalah mempermudah
manajemen dalam melacak transaksi dasar, seperti membayar pemasok,
memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar karyawan. Selain itu,
manajemen juga memerlukan database untuk memberikan informasi yang akan
membantu perusahaan menjalankan bisnis lebih efisien, dan membantu para
manajer dan karyawan membuat keputusan. Jika sebuah perusahaan ingin
mengetahui produk mana yang paling populer atau yang pelanggan yang paling
menguntungkan, jawabannya terletak pada data.
B. FILE, RECORD, BYTE, FIELD
Konsep dan Bentuk File Organisasi
Sebuah sistem komputer mengatur data dalam hierarki yang dimulai dengan bit
dan byte kemudian berkembang menjadi, field, record, file, dan database.
Bits dapat dikelompokkan untuk membentuk byte untuk mewakili satu
karakter, angka, atau simbol. Byte dapat dikelompokkan untuk membentuk
5. field, dan field terkait dapat dikelompokkan untuk membentuk record. Record
terkait dapat dikumpulkan untuk membentuk sebuah file, dan file terkait dapat
diatur ke dalam database.
Pengertian dan Contoh
1. Bit adalah satuan atau ukuran terkecil dari sebuah data pada komputer,
biasanya hanyalah
merupakan pilihan antara 0 dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1
berarti ‘On’.
2. Byte adalah satuan untuk menyatakan banyaknya data, ukuran besarnya file,
kapasitas memory dan media penyimpanan data. dimana 1 Byte = 8 bit.
3. Field / Atribut adalah atribut yang dimiliki oleh suatu tabel / kumpulan
karakter yang membentuk satu arti.
Contoh : NIM, Nama, Alamat, Jabatan, dll.
4. Record / Tuple adalah kumpulan dari field yang lengkap dan biasanya
dihitung dalam satuan baris atau bisa juga disebut isian data dari suatu
tabel.
Contoh : Nama > Abdul, Umur > 18 tahun, Jabatan > Staff, dll.
5. File adalah kumpulan dari record-record yang sejenis dan berhubungan
secara logic.
Contoh : File Gaji Karyawan, File Nama Karyawan, File Absensi, dll.
6. Berikut adalah sistem pencetakan invoice di perusahaan tempat saya bekerja, yaitu
PT. Indocare Pacific.
7. Berikut adalah database yang akan digunakan dalam sistem pengolahan data
kontrak pada PT. Indocare Pacific seperti yang sudah digambarkan di atas :
1. Tabel Customer
No Field Name Data Type Field Size Remark
1 customer_id char 11 Primary Key
2 name char 60
3 initial char 3
4 start_date Date -
5 address text -
6 city text 60
7 telp char 30
8 cp_name text 30
9 no_npwp char 15
10 tax_code char 3
11 branch char 3
2. Tabel Product
No Field Name Data Type Field Size Remark
1 product_id char 15 Primary Key
2 name char 60
3 value number 8
4 description char -
8. 3. Tabel Contract
No Field Name Data Type Field Size Remark
1 document_no char 30 Primary Key
2 contract_date date -
3 contract_type char 10
4 product_id char 15
5 customer_id char 11
6 period_month char 2
7 start_date date -
8 end_date date -
9 description char -
10 gross_amount number 15
11 disc number 15
12 tax number 15
9. DAFTAR PUSTAKA :
1. Hapzi Ali, 2017, Modul Perkuliahan Sistem Informasi dan Pengendalian
Internal, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis : Basis Data Dalam Manejemen
Informasi, Universitas Mercu Buana.
2. http://lestari-ira.blogspot.co.id/2015/05/chapter-6-yayasan-bisnis-intelijen.html
3. http://nazzsangpemimpi.blogspot.co.id/2014/11/apa-itu-bit-byte-field-record-
file-dan.html