Tantangan Pustakawan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
1. Dosen Pengajar: Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom
Disusun Oleh
KELOMPOK:
Fiqri Syahputra (172201016)
Putri Wulan Anjeli (172201010)
Nadiyah Ulya (172201018)
Lestari Lamindo (172201013)
Novi Asima (172201031)
Tantangan Pustakawan di Era MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN)
2. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
Sejarah Terbentuknya
• MEA Gagasan terbentuknya integrasi ASEAN dimulai pada tahun
1997. Dimana pada saat itu, ASEAN merencanakan suatu gagasan
pembentukan integrasi di wilayah ASEAN atau komunitas masyarakat
ASEAN melalui ASEAN Vison 2020 ketika berlansungnya ASEAN
Second Informal Summit di Kuala Lumpur. Gagasan ini diwujudkan
dalam bentuk roadmap jangka panjang yang bernama Hanoi Plan of
action yang disepakati pada tahun 1998. Kemudian melalui deklerasi
Bali.
• Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) datang untuk menggantikan
ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang sudah ada sejak tahun 2003.
AFTA disahkan pada saat ASEAN Summit ke IV di Singapura pada
bulan Januari 1992 bersama penandatanganan Deklarasi Singapura
dan Perjanjian untuk Meningkatkan Kerjasama Ekonomi ASEAN
(Singapore Declaration and Agreement for Enhancing ASEAN
Economic Cooperation.
3. MEA berisi rencana kerja strategis dalam jangka
pendek, menengah dilakukan melalui empat kerangka
strategis, yaitu dan hingga tahun 2015 menuju
terbentuknya integritas ekonomi ASEAN, yaitu:
(1) menuju single dan production base (arus
perdagangan pasar bebas untuk sektor barang,
jasa, investasi, pekerja terampil, dan modal);
(2) menuju penciptaan kawasan ekonomi yang
berdaya saing dalam tinggi;
(3) menuju kawasan dengan pembangunan ekonomi
yang merata melalui pengembangan UKM;
(4) menuju integrasi penuh pada ekonomi global
(pendekatan yang koheren dalam hubungan
ekonomi eksternal serta mendorong keikutsertaan
dalam global supply network).
4. Tantangan dan Strategi Pustakawan
dalam menghadapi MEA
• Pustakawan sebagai ujung tombak SDM dalam perpustakaan
memainkan peran utama dalam mengantarkan literasi informasi
sebagai kemampuan dasar masyarakat.
• Selain peran baru bagi pustakawan diperlukan juga strategi dalam
mempersiapkan diri bagi pustakawan untuk dapat bersaing dan
memasuki era pasar bebas saat ini.
• Pustakawan dituntut untuk melek teknologi, berwawasan global dan
mempunyai soft skill yang baik.
• Tugas pustakawan tidak hanya menjaga buku tapi juga berperan
sebagai penjaga kelestarian kelimuan dan pengetahuan.
• Kompetensi pustakawan yang dibutuhkan untuk dapat diwujudkan
yaitu dengan melakukan beberapa tindakan secara smart, terukur
dan berkinerja dengan baik yang dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab oleh para pustakawan sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5. Menurut Sulistyo‐Basuki (2015), keahlian yang diperlukan
dalam menghadapi MEA,yaitu:
(a) kemampuan keilmuan
(b) kemampuan teknologi informasi
(c) penguasaan bahasa Inggris
(d) etos kerja yang tinggi
Melihat hal tersebut, maka kebutuhan pustakawan untuk
dapat eksis pada era ekonomi ASEAN adalah dengan
memiliki kompetensi sesuai Standar kompetensi
Pustakawan menurut Special Libraries Association
(SLA) (2003 : 2) menjadi 3 (tiga) pilar antara lain:
1. Kompetensi Profesional (professional competency)
2. Kompetensi Pribadi (personal competency)
3. Kompetensi Inti atau umum (core competency)
6. 1. Kompetensi Profesional
(professional competency)
Kompetensi profesional ini terbagi menjadi 4 (empat) kompetensi
utama, yang masingmasing dilengkapi dengan keterampilan khusus
sebagai berikut:
1)melaksanakan organisasi informasi, yaitu keterampilan khusus yang
harus dimiliki seorang pustakawan antara lain:
a)menyesuaikan dan mendukung organisasi informasi dengan
peraturan strategis organisasi induknya
b) menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi
c)mendukung secara efektif strategi dan keputusan pimpinan
manajemen
d)membangun dan memimpin suatu tim layanan informasi secara
efektif
e)memasarkan layanan dan produk informasi secara formal dan
informal
7. 2) mengelola sumber informasi, keterampilan khusus
dalam mengelola sumber informasi, maka kompetensi
yang perlu dimiliki oleh seorang pustakawan, adalah
sebagai berikut:
a)mengelola siklus hidup informasi secara penuh mulai
dari penciptaan, pengadaan sampai pemusnahannya
b)membangun suatu koleksi yang dinamik tentang
sumber-sumber informasi
c)menyediakan akses terhadap sumber-sumber
informasi yang diterbitkan secara internal atau
eksternal
d)merundingkan pembelian dan lisensi produk dan
layanan informasi yang dibutuhkan
8. 3) mengelola layanan informasi, keterampilan
khusus mengelola layanan informasi yang harus
dimiliki seorang pustakawan antara lain:
a) mengembangkan dan memelihara portofolio
layanan informasi yang cost effective bagi
pelanggan
b) meneliti dan menganalisa, dan mensitesakan
informasi kedalam jawaban yang akurat
c) menggunakan manajemen yang berbasis
keuangan
9. 4)menggunakan peralatan dan teknologi informasi,
keterampilan khusus yang harus dimiliki seorang
pustakawan antara lain:
a) memperkirakan, memilih, dan menggunakan
peralatan-peralatan informasi yang terbaru
b) menggunakan pengetahuan tentang pangkalan
data, pengindeksan, metadata, analisa dan sintesa
informasi
c) melindungi rahasia informasi pelanggan dan
memelihara kesiagaan dan merespons peluang-
peluang baru
d) memelihara kesiagaan terbaru teknologi yang
muncul
10. 2. Kompetensi Pribadi
(personal competency)
Kompetensi pribadi, yaitu yang menggambarkan satu kesatuan
keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat
bekerja secara efektif.
Pada kompetensi ini, pustakawan perlu memiliki kompetensi pribadi,
sebagai berikut:
a) mencari peluang dan memanfaatkan peluang-peluang baru
b) memiliki pandangan yang luas
c) berkomunikasi secara efektif
d) mempresentasikan ide-ide secara jelas dan menegosiasikannya
dengan penuh percaya diri dan persuasif
e) menciptakan rekan kerjasama
f) membangun lingkungan kerja yang dapat dipercaya dan dihargai
g) bekerja dengan pendekatan tim, mengenali keseimbangan antara
bekerja sama, memimpin, dan mengikuti
h) berfikir secara kreatif dan inovatif, mencari peluang baru, dll.
11. 3. Kompetensi Inti atau umum
(core competency)
Kompetensi umum adalah kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap pustakawan agar mereka dapat
berkinerja baik.
Secara rinci, kompetensi umum, meliputi:
a) pengetahuan tentang organisasi induk (Business
Acumen),
b) mengutamakan pengguna (Customer Orientation)
c) menambah pengetahuan dasar mereka dengan
praktek dan pengalaman yang terbaik
d) menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika
profesional, serta nilai dan prinsip-prinsip profesi dll.