Dokumen ini membahas rancangan alat pemotong amplas yang efisien dan presisi. Alat ini dirancang untuk memotong beberapa amplas sekaligus dengan mudah digunakan tanpa menyebabkan sobekan. Kebutuhan operator dan supervisor mencakup kemampuan memotong minimal empat amplas sekali, mudah digunakan dan diperbaiki, serta biaya pembuatan di bawah Rp 2 juta.
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
Modul 12 14
1. MODUL 12 - 14
STUDI KASUS PERANCANGAN PRODUK
“BUFFING SANDPAPER CUTTER”
http://www.mercubuana.ac.id
Studi Kasus Perancangan Proruk – Ir. Ruli Nutranta, M.Eng
2. Berdasarkan masalah tersebut diatas, perlu kiranya dirancang sebuah alat
pemotong amplas yang dapat mempercepat proses pemotongan dan juga hasil
pemotongan yang presisi, sehingga tujuan efisiensi kerja dan material dapat
tercapai. Disamping itu keluhan operator dalam menahan amplas untuk tetap rapat
ke mal dapat dihilangkan.
2.2. Daftar Kehendak
Keinginan/kehendak yang dituntut oleh operator untuk alat pemotong ini adalah:
1. Alat harus dapat digunakan untuk memotong amplas lebih dari satu (minimum 4
buah sekali potong rata-rata pemakaian untuk 1 hari analysis).
2. Mudah digunakan
3. Tidak menyebabkan amplas sobek sewaktu dipotong.
4. Mudah dalam perawatan
5. Mudah dipindah-pindahkan
6. Hasil potongan, besarnya sesuai dengan area base mesin buffing.
Adapun kehendak dari supervisor untuk rancangan alat ini:
1. Dapat dibuat dengan mudah.
2. Menggunakan bahan/part dari lokal (tidak boleh import)
3. Bila terjadi kerusakan pada alat, dapat diperbaiki sendiri (tanpa memerlukan
orang khusus/spesialis)
4. Ukuran tidak besar (tidak memakan tempat)
5. Biaya pembuatan kurang dari Rp. 2 juta (sesuai budget)
6. Komponen pengganti (spare part) mudah dicari dipasaran umum.
7. Komponen pengganti berharga murah.
8. Tenggang waktu pembuatan sampai penyelesaian tidak terlalu lama.
9. Tahan terhadap korosi
10. Tidak menyebabkan kelelahan pada operator sewaktu digunakan.
11. Bagian pemotong harus terlindung sehingga tidak mencelakakan operator
sewaktu digunakan.
12. Estetis (memenuhi kriteria keindahan).
13. Ada indikator bahwa amplas telah terpotong seluruhnya
14. Diharapkan tidak menggunakan energi listrik dan bebas polusi (sama seperti
menggunakan gunting & mal)
Studi Kasus Perancangan Proruk – Ir. Ruli Nutranta, M.Eng
http://www.mercubuana.ac.id
3. D/W PERSYARATAN KETERANGAN
D
GEOMETRI
Ukuran alat
Panjang :
Lebar :
Tinggi :
Menyesuaikan dengan
tempat yang disediakan
D
D
ERGONOMI
- Tidak menyebabkan kelelahan operator
- Mudah digunakan
Produktivitas kerja
Produktivitas kerja
D
MATERIAL
- Tahan terhadap karat Penempatan dekat mesin
D/W PERSYARATAN KETERANGAN
W
W
ENVIROMENT
- Bebas polusi
- Tidak menggunakan energi listrik
Sama seperti kondisi awal
Sama seperti kondisi awal
D
D
D
BIAYA
- Biaya pembuatan dibatasi max. 2 juta
- Spare part (cutter) murah
- Spare part (cutter) mudah didapat
Sesuai budget
Efisiensi budget
Efisiensi budget
W
D
PERAWATAN
- Tidak membutuhkan perawatan khusus
- Jika terdapat kerusakan, mudah repair
Efisiensi budget
Serviceability tinggi
Catatan:
W = wishes (keinginan)
D = demand (keharusan)
2.3. Abstraksi I dan II
Pada abstraksi I seluruh keinginan (wishes) dihilangkan sementara waktu dan untuk
Abstraksi II, keharusan (demand) yang tidak memiliki hubungan langsung pada
fungsi dan masalah utama dapat dihilangkan.
Tabel 2. Abstraksi I & II
Studi Kasus Perancangan Proruk – Ir. Ruli Nutranta, M.Eng
http://www.mercubuana.ac.id