bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
EKONOMI MANAJERIAL KELOMPOK 2.pptx
1. K E L O M P O K 2
E K O N O M I M A N A J E R I A L : T E O R I P R O D U K S I
D A N E S T I M A S I
Irmawati (2040401062)
Meli (2040401125)
Mersiani palallungan (2040401126)
Mifthahul Jannah (2040401128)
Nova Wane Christy (2040401026)
Nurul hidaya (2040401023)
Olivia Jesica Maryusi Kinawan (2040401135)
Rindiani Putri (2040401137)
Ritaria (2040401138)
Leopold Pratama Tangdikanan (2040401063)
Muhammad Firdaus (2040401067)
2. Organisasi produksi dan fungsi
produksi
POKOK BAHASAN
Fungsi produksi dengan satu inputvariable
Penggunaan input variable secara optimum
Fungsi produksi dengan dua inputvariable
Kombinasi optimum input
Skala hasil
Fungsi produksi empiris
Inovasi dan daya saing global
3. 6.1 ORGANISASI PRODUKSI
DAN FUNGSI PRODUKSI
1. ORGANISASI PRODUKSI
Organisasi produksi Produksi merujuk pada perubahan bentuk berbagai
input atau sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Output
suatu perusahaan dapat berupa sebuah komoditas akhir atau berupa
produk antara semi konduktor, selain barang output juga berupa jasa.
Sedangkan input adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa. Input tetap adalah input yang tidak
dapat berubah dengan mudah selama periode waktu tertentu kecuali
dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar. contohnya seperti
pabrik dan perlengkapan khusus. Adapun input variabel adalah input
yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah dan cepat.
Contohnya seperti sebagian bahan mentah dan tenaga kerja tidak
terdidik.
4. 2.Fungsi Produksi
Suatu fungsi produksi adalah persamaan, tabel atau grafik yang menunjukkan
output komoditas maksimum perusahaan yang bisa di produksi pada setiap
periode waktu dengan kombinasi input. Satuan input maupun output diukur
dalam satuan fisik disamping diukur dalam satuan moneter. Teknologi
diasumsikan tetap selama periode analisis, untuk mempermudah kita
asumsikan disini bahwa suatu perusahaan memproduksi hanya satu jenis
output (barang atau jasa) dengan dua input, tenaga kerja (labor-L) dan modal
(capital-K) sehingga persamaan umum untuk fungsi produksi sederhana
adalahQ = f(L,K)Penjelasan persamaan 6-1 : kuantitas output adalah fungsi
dari atau tergantung dari kuantitas tenaga kerja dan modal yang digunakan
dalam produksi output di sini berarti jumlah unit barang (misalnya mobil) yang
diproduksi tenaga kerja berarti jumlah unit dipekerjakan dan modal berarti
jumlah perlengkapan yang dipergunakan dalam produksi. Kita mengasumsikan
seluruh unit L dan K adalah homogen atau identifik. Suatu fungsi produksi
yang eksplisit akan memberikan indikasi secara tetap kuantitas output yang
akan diproduksi oleh perusahaan pada tingkat input tenaga kerja dan modal
tertentu.
5. • Produk total, rata-rata, dan marginal
Dengan menjaga kuantitas salah satu input
konstan dan mengubah kuantitas input lain
yang digunakan, kita akan dapat menurunkan
produk total dari input variabel.. Dari schedule
produk total kita dapat menurunkan schedule
produk Marginal dan produk rata-rata dari
input variabel. Produk marginal ( marginal
product-MP) dari tenaga kerja (MPl) a adalah
perubahan dalam produk total atau tambahan
output akibat perubahan per unit tenaga kerja
yang digunakan, sementara produk rata-rata
(average product-AP dari tenaga kerja (APl)
sama dengan produk total dibagi dengan
kuantitas tenaga kerja yang digunakan.
6.2 Fungsi produksi dengan satu input
variabel
Rumus:
6. • Hukum hasil yang semakin menurun dan
tahapan-tahapan produksi.
Untuk menunjukkan secara grafik hubungan
antara produk total, di satu sisi, dan produk
rata-rata serta Marginal dari tenaga kerja, di sisi
lain, kita asumsikan bahwa waktu tenaga kerja
dapat dibagi secara kontinu artinya tenaga kerja
Dapat disewa untuk berapa bagian dalam sehari.
Penjelasan:
Dengan waktu tenaga kerja yang dibagi secara
kontinu, kita mempunyai kurva TP, MP, dan AP yang
halus. Kurva MPl (yang merupakan kemiringan dari
garis singgung terhadap kurva TP) naik sampai
dengan titik g, menjadi 0 pada titik J, dan setelahnya
negatif. Kurva APl ( diberikan oleh kemiringan dari
garis yang berasal dari awal Ke suatu titik pada
kurva TP) naik sampai titik H' dan setelahnya
menurun (tetapi tetap positif sepanjang TP positif).
Tahap 1 produksi untuk tenaga kerja berhubungan
dengan bagian kurva APl yang menarik. Tahap 2
mencakup kisaran antara APl maksimum sampai
dengan pada saat MPl nol. Tahap 3 terjadi pada saat
MPl negatif.
7. Rumusnya :
Perusahaan harus memperkerjakan tambahan satu unit
tenaga kerja sepanjang tambahan penerimaan yang
dihasilkan dari penjualan output yang diproduksi melebihi
tambahan biaya karena memperkerjakan tenaga kerja
tersebut.
Dimana : - MRPL ( Marginal Revenue Product ) =
Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan
penggunaan tambahan unit tenaga kerja.
- MPL ( Marginal Product of labor ) = Produk
marginal dari tenaga kerja.
- MR ( Marginal Revenue ) = Pendapatan marginal dari
penjualan output tambahan yang diproduksi.
- Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit
tenaga kerja atau biaya marginal sumber daya ( MRCL
) tenaga kerja adalah sama dengan peningkatan biaya
total perusahaan akibat menambah unit tenaga kerja.
6.3 PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA
OPTIMUM
8. 1. Isokuan Produksi
Isokuan (Isoquant) menggambarkan berbagai kombinasi dari dua
input (misalnya, tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan
oleh perusahaan untuk berproduksi pada tingkat output tertentu.
Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output yang lebih besar.
Sebaliknya, isoquant yang lebih rendah menunjukkan output yang
lebih kecil.
2.Wilayah Ekonomis Produksi
Berhubung isokuan dalam Figur 6-6 (diulang dalam Figur 6-7)
mempunyai kemiringan yang positif, bagian ini tidaklah relevan.
Artinya, perusahaan tidak akan beroperasi pada kemiringan
isokuan yang positif karena pada tingkat output yang sama
perusahaan dapat berproduksi dengan menggunakan modal dan
tenaga kerja yang lebih sedikit. Sebagai contoh, perusahaan tidak
akan memproduksi 36Q pada titik U dalam Figur 6-7 dengan
menggunakan 6L dan 4K arena perusahaan dapat memproduksi
36Q dengan menggunakan tenaga kerja dan modal dalam
kuantitas yang lebih sedikit seperti ditunjukkan oleh titik V pada
isokuan yang sama. Sama halnya, perusahan tidak akan
memproduksi 36Q pada titik W dengan 4L dan 6K karena
perusahaan dapat meproduksi 36Q pada titik Z dengan L dan K
yang lebih sedikit. Mengingat input-input tersebut tidaklah gratis,
perusahaan tidak ingin memproduksi pada daerah isokuan yang
memiliki kemiringan positif.
6.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT
VARIABEL
Garis mendaki (rigde lines) memisahkan bagian isokuan yang relevan
(yang memiliki iringan negatif) dari bagian yang tidak relevan (yang
memiliki kemiringan positif). Dalam Figur 6-7, garis mendaki 0VI
menghubungkan titik-titik dari berbagai isokuan pada saat isokuan
mempunyai kemiringan nol. Isokuan memiliki kemiringan negatif di
sebelah kiri garis mendaki dan kemiringan positif di sebelah kanan.
Hal ini berarti bahwa mulai, contohnya, titik V pada perusahaan
untuk 36Q jika perusahaan menggunakan tenaga kerja yang lebih
banyak, perusahaan harus menggunakan lebih banyak modal untuk
tetap berada pada isokuan yang sama (bandingkan titik U dan titik
V). Mulai dari titik V jika perusahaan menggunakan lebih banyak
kerja sementara jumlah modal tetap, tingkat output akan turun atau
jatuh (artinya, perusahaan akan jatuh kembali ke isokuan yang lebih
rendah; lihat garis putus-putus horizontal pada figur). Hal yang sama
juga terjadi di semua titik pada garis mendaki 0VI. Sehingga, MPL
pastilah negatif pada sebelah kanan garis mendaki. Hal ini berkaitan
dengan tahapan III produksi untuk tenaga kerja.
9. 3.Tingkat Marginal dari Subtitusi Teknis
Kita lihat pada subbab sebelumnya bahwa isokuan memiliki
kemiringan negatif dalam daerah yang secara ekonomis
relevan. Ini berarti bahwa jika ingin mengurangi kuantitas
modal yang digunakan dalam produksi, perusahaan harus
meningkatkan kuantitas tenaga kerja untuk tetap berada
pada isokuan yang sama (menghasilkan tingkat output yang
sama). Sebagai contoh, pergerakan dari titik N ke titik R pada
isokuan 12Q dalam Figur 6-8 menunjukkan bahwa
perusahaan melepaskan 2,5K dengan menambahkan 1L.
Sehingga, kemiringan isokuan 12Q antara N dan R adalah -
2,5K/1L. Di antara titik R dan S, kemiringan isokuan 12Q
adalah -172, dan begitu seterusnya.
4.Input Subtitusi dan Komplementer Sempurna
Bentuk suatu isokuan mencerminkan derajat sejauh mana satu
input dapat disubstitusikan oleh yang lainnya dalam produksi. Di
satu sisi, semakin kecil lekukan isokuan, semakin tinggi derajat
substitusi input-input produksi. Di sisi lain, semakin besar lekukan
isokuan, semakin rendah derajat substitusinya.
Pada titik ekstrem adalah isokuan-isokuan yang berbentuk garis
lurus, seperti ditunjukkan pada panel di sebelah kiri dari Figur 6-9.
Dalam hal ini, tenaga kerja dan modal merupakan substitusi
sempurna. Artinya, tingkat atau level di mana tenaga kerja dapat
disubstitusi dengan modal kerja (kemiringan absolut dari isokuan
atau MRTS) adalah konstan. Hal ini berarti tenaga kerja dapat
disubstitusikan untuk modal (atau sebaliknya) pada tingkat konstan
sebagaimana ditunjukkan oleh kemiringan absolut isokuan.
10. 6.5 Kombinasi Optimum Input
Sebuah garis isocost (isocost line) menunjukkan berbagai kombinasi input yang dapat dibeli atau diperkejakan oleh
perusahaan pada tingkat biaya tertentu. Dengan menggunakan isocost dan isokuan, kita akan menetapkan kombinasi input
yang optimum bagi perusahaan untuk memaksimumkan laba.
A. Garis isocost
Misalkan perusahaan hanya menggunakan tenaga kerja dan modal dalam produksi. Biaya total atau pengeluaran perusahaan
tersebut dapat representasikan oleh :
C = wL + rK
Dimana, C = biaya total
w = upah (wage) tenaga kerja
L = kuantitas tenaga kerja (labor) yg digunakan
r = harga sewa (rental) modal
K = kuantitas modal yang digunakan
Adapun persamaan umum garis isocost dalam bentuk yang lebih berguna, yaitu :
K = C/r – W/r. L
Dimana, C/r = titik potong vertikal garis isocost
-W/r = kemiringannya.
11. Lanjutan Kombinasi Optimum Input
B. Kombinasi input optimum untuk meminimumkan biaya atau memaksimumkan output
Kombinasi optimum input diperlukan bagi perusahaan dalam rangka meminimumkan biaya produksi sejumlah output tertentu atau
memaksimumkan output untuk sejumlah biaya tertentu, ditunjukkan oleh titik persinggungan antara isokuan dan isocost. Dengan kombinasi
input yang optimum (yaitu pada titik persinggungan antara isokuan dan garis isocost, kemiringan (absolut) isokuan atau tingkat marginal dari
substitusi teknis tenaga kerja untuk modal sama dengan kemiringan ( absolut) isocost atau rasio dari harga input. Artinya
MRTS = w/r
Dengan perkalian silang, maka :
MPL/ w = MPK/ r
C.Maksimisasi Laba
Untuk memaksimumkan laba, suatu perusahaan sebaiknnya menggunakan setiap input sampai produk pendapatan marginal dari input sama
dengan biaya sumber marginal untuk menyewa input tersebut.
Perkalian silang akan menghasilkan kondisi dimana kombinasi input optimum yang ditunjukkan yaitu :
MPL/ w = MPK/ r
D. Efek perubahan harga input
Mulai dari suatu kombinasi input yang optimum, jika harga suatu input menurun, perusahaan akan mengganti atau mensubstitusi input yang
lebih murah dengan input-input lain dalam suatu produksi untuk mencapai suatu kombinasi input optimum yang baru.
12. Skala hasil ( returns to scale ) adalah derajat sejauh mana output berubah
akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam
produksi. Terdapat tiga tipe dalam skala hasil, yaitu tetap, meningkat, dan
menurun. Jika kuantitas semua input yang digunakan dalam produksi
ditingkatkan secara proporsional dan akan mendapatkan skala hasil tetap,
jika ouput meningkat dalam proporsi yana sama skala hasil meningkat, jika
ouput meningkat dalam proporsi yang lebih besar skala hasil menurun.
6.6 SKALA HASIL
Dimana pada seluruh panel dalam gambar, kita mulai
dimana perusahaan menggunakan 3L dan 3K serta
memproduksi sebanyak 100Q (titik A). dengan
menggandalkan input menjadi 6L dan 6K, panel sebelah
kiri menunjukan bahwa output juga bertambah dua kali
menjadi 200Q (titik B), sehingga kita memperoleh skala
hasil tetap, panel tengah menunjukan bahwa output
meningkat menjadi tiga kali lipat yakni 300Q (titi C),
sehingga kita memperoleh skala hasil meningkat,
sementara panel sebelah kanan menunjukan bahwa
output hanyak meningkat menjadi 150Q (titik D) sehingga
kita memperoleh skala hasil menurun
13. Fungsi produksi yang secara umum digunakan dalam estimasi
adalah fungsi pangkat dari bentuk Q=AK L
di mana Q, K, dan L mengacu pada kuantitas output, modal,
dan tenaga kerja, dan A, 4, serta b adalah parameter yang akan
diestimasi secara empiris. Persamaan 6-21 sering disebut
sebagai fungsi produksi Cobb-Douglas (Cobb-Douglas production
function) sebagai penghormatan terhadap Charles W. Cobb dan
Paul H. Douglas, yang memperkenalkannya tahun 1920-an.9.
Fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai beberapa ciri yang
berguna. Pertama, produk marginal dari modal dan produk
marginal dari tenaga kerja tergantung pada kuantitas dua-
duanya, baik kuantitas modal maupun kuantitas tenaga kerja
yang digunakan dalam produksi, seperti yang sering terjadi
dalam dunia nyata.
6.7 FUNGSI PRODUKSI EMPIRIS 10 Kedua, pangkat K dan L (yaitu, a dan b) mencerminkan,
secara berturut-turut bahwa elastisitas tenaga kerja dan
modal terhadap output (Ex dan E), dan jumlah dari
pangkatnya (yaitu, a + b) mengukur skala hasil. Jika a + b =
1, kita memperoleh skala hasil tetap; jika a +b> 1, kita
memperoleh skala hasil meningkat; dan a + b < 1, kita
memperoleh skala hasil menurun." Ketiga, 11 fungsi
produksi Cobb-Douglas dapat diperoleh dengan estimasi
melalui analisis regresi dan mentransformasikannya
menjadi: In Q = In A+ a la K + b in L.
fungsi produksi Cobb-Douglas dapat dengan mudah
dikembangkan dengan menggunakan lebih dari dua input
(misal, modal, tenaga kerja, dan sumber daya alam atau
modal, tenaga kerja produksi, dan tenaga kerja nonproduksi).
Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diestimasi dari data untuk
satu perusahaan, industri, atau negara sepanjang waktu
(menggunakan analisis deret-waktu), atau untuk sejumlah
perusahaan, industri, atau negara pada satu titik waktu
(menggunakan data kerat-lintang).
14. Dalam kedua kasus, peneliti mungkin menemui beberapa kesulitan potensial:
1. Jika perusahaan memproduksi sejumlah produk yang berbeda-beda, output harus diukur dalam satuan
moneter dibanding dalam satuan fisik, dan hal ini memerlukan nilai output dengan mendeflasi indeks harga
dalam analisis deret-waktu atau menyesuaikan perbedaan harga pada beberapa perusahaan dan industri
yang berlokasi di wilayah berbeda dalam analisis kerat-lintang.
2. Hanya modal yang dikonsumsi dalam produksi yang seharusnya dihitung. Karena mesin dan peralatan
berbeda tipe dan umur sewa produktivitasnya, total persediaan dari modal yang ada harus digunakan.
3. Dalam analisis deret-waktu, tren waktu juga harus memperhitungkan perubahan teknologi sepanjang
waktu, sementara dalam analisis kerat-lintang kita harus yakin bahwa seluruh perusahaan atau industri
menggunakan teknologi yang sama (yang terbaik yang ada).
15. 6.8 INOVASI DAN DAYA SAING GLOBAL
Revolusi produksi dengan bantuan komputer yang baru
dan daya saing internasional perusahaan AS.Sejak awal
tahun 1990-an,revolusi produksi yang sesungguhnya telah
terjadi di amerika serikat (dan dengan skala yang lebih
kecil dijepang dan eropa),didasarkan atas desain dengan
secara tajam dan daya saing internasional dar perusahaan
AS. Desain dengan bantuan komputer memungkinkan para
teknisi penelitian dan pengembangan untuk mendesain
produk atau komponen dilayar komputer. Perkembangan
ini memungkinkan perusahaan untuk menghindari
berbagai masalah produksi,semakin mempercepat waktu
yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan
memperkenalkan produk dan mengurangi lahan atau
ruang produksi yang optimum sehingga mencapai efisien
produk yang maksimum.
• Arti dan pentingnya inovasi Inovasi
pada dasarnya ada dua tipe : invasi produk yang berarti pengenalan
produk baru atau yang telah dikembangkan,dan inovasi proses yaitu
pengenalan proses produksi baru yang telah dikembangkan. Inovasi dapat
dibahas dengan isokuan. Suatu produk baru atau produk hasil
pengembangan membutuhkan para isokuan baru yang menunjukkan
berbagai kombinasi input untuk memproduksi setiap tingkat output
produk baru atau hasil pengembangan. Pengenalan inovasi juga distimulasi
oleh persaingan domestik yang sangat ketat dan konsentrasi secara
geofrafis yang pertama karena persaingan memaksa perusahaan-
perusahaan tersingkir seluruhnya dari pasar. Resiko dalam mengenalkan
inovasi baru sangat tinggi,bahkan inovasi yang diperkenalkan secara
hatihati pun bisa gagal.
16. • Inovasi dan Daya Saing International Perusahaan-Perusahaan AS
Menurut model siklus produksi (product cycle model), perusahaan yang memperkenalkan inovasi bagaimanapun
juga secara berkala kehilangan pasar ekspornya dan bahkan pasar domestiknya karena diambil oleh perusahaan
imitator asing yang bias membayar upah lebih murah dan secara lebih umum mengeluarkan biaya lebih
rendah.Adapun masalahnya ketika perusahaan mengeksploitasi keuntungan dari inovasi menjadi pendek dan
semakin pendek sebelum para imitator mengambil pasarnya.Contohnya kasus penemuan mesin faksimili dan
layar video datar Amerika Serikat diperkenalkan dan dieksploitasi pertama kali secara komersial oleh beberapa
perusahaan asing (Jepang).