Program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dengan menggunakan teknologi biodigester sampah organik. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi sampah perkotaan secara signifikan dan menjadi sumber alternatif energi bagi masyarakat. Uji coba biodigester sampah organik skala kecil telah berjalan dengan baik di Kota Bandung dan mendapat sambutan positif dari m
2. Membangun Masyarakat Mandiri Sadar Lingkungan;
Membangun Kesadaran bahwa
Masyarakat yang Sadar Lingkungan
bertanggung jawab mengelola lingkungannya secara Mandiri
Tujuan Utama:
3. Salah satu persoalan Lingkungan di Perkotaan Indonesia adalah SAMPAH
48% Sampah Kota dihasilkan Rumah Tangga
dan 60%nya merupakan sampah dapur dan sisa Makanan
5. Untuk mengatasi Persoalan Sampah Perkotaan
Bisa dilakukan dengan membangun kesadaran mengelola Sampah
dari salah satu sumber utamanya : Rumah Tangga
6. 2014
•Tidak
terangkut
23%
•3R 7%
•WTE 1%
•TPA 69%
2015
•Tidak
terangkut
18%
•3R 10%
•WTE 4%
•TPA 68%
2016
•Tidak
terangkut
12%
•3R 15%
•WTE 15%
•TPA 58%
Kurangi
Sampah dari
Sumber
Penegakan
Hukum
(Perda K3)
Manajemen
Sampah
yang Baik
UPAYA MENJADIKAN KOTA
BANDUNG BEBAS SAMPAH
Upaya dan Proyeksi Pengelolaan Sampah Kota Bandung
10. Biodigester Sampah Organik
Teknologi Biodigester untuk mengolah Limbah
Sudah sejak 1980an digunakan di wilayah
Peternakan dan Pertanian.
Reaktor Biodigester yang relatif berkapasitas besar
efisien dan efektif mengolah limbah ternak dan
pertanian menjadi pupuk organik dan biogas
(bioenergi)
Namun kini wahana biodigester di rancang khusus
agar bisa digunakan di wilayah perkotaan /
pemukiman padat.
Relatif kecil dan Ringkas (compact)
Mudah diangkut dan dipasang
Bisa diparalel bila perlu kapasitas besar
Biodigester di wilayah Peternakan dan Pertanian
11. Biodigester Sampah Organik / BSO-15
(mampu mengolah sampah organik 15kg/hari)
Rumah tangga rata-rata per hari menyisakan Sampah organik 1kg
Setiap hari 1 unit BSO-15 mampu mengolah sampah organik sekira 15-20 Rumah Tangga
Bila Bandung mengoperasikan 10.000 unit BSO akan mengurangi sampah kota secara signifikan
(15kg x 10.000unit = 150 ton perhari ) + 48% sampah kota bisa ditangani di sumbernya
Data: academi.edu
Penelitian Sampah Perkotaan Indonesia
13. Perkembangan BSO-15 di Masyarakat Kota Bandung
Persebaran Tahap 1 (100 unit) :
Per 15 Maret 2015 25 Unit Terpasang;
10 unit di 5 Pasar; Kosambi- Palasari – Gede Bage – Ciwastra - AstanaAnyar
8 unit di lokasi Khusus u/ percontohan; Pendopo, Balai Kota , PKK,
Komunitas Penggiat Lingkungan
7 unit di lokasi pra-laksana sekaligus ujicoba sosialisasi
Dalam 30 hari periode 1
Form permohonan
Pengelolaan BSO-15
Tercatat
217 pemohon
dari 23 kelurahan
75 unit dalam proses assesmen kelayakan lokasi dan pengelola.
dalam upaya menjaga keberlanjutan pengelolaan.
Diperkirakan seluruh unit akan terpasang per akhir April 2015
Update per tgl. 20 April 2015
telah tersebar 73 unit di berbagai wilayah
14. Asumsi Nilai Ekonomis Biodigester Sampah Organik Rumah Tangga
Sebagai Alternatif Bio-Energi dan Pendukung agroindustri Organik
Kapasitas Pengolahan Sampah Organik BSO‐15
1 unit BSO 15 kg sampah/hari
10.000 unit BSO akan mampu menyerap 150 ton sampah/hari
4.500 ton sampah/bulan
54.000 ton sampah/tahun
Volume Biogas yang dihasilkan BSO‐15
Komparasi Biogas vs LPG : 1 m3 Biogas = 0,42 kg LPG (menurut data literatur)
1 unit BSO bisa menghasilkan 300 liter Biogas/hari setara 0.126 kg LPG/hari
10.000 unit BSO= 3.000 m3 Biogas/hari = 1,26 ton LPG/hari = 105 tabung / Rp. 15.750.000,‐
90.000 m3 Biogas/bulan = 37,8 ton LPG/bulan = 3.150 tabung / Rp. 472.500.000,‐
1.080.000 m3 Biogas/tahun = 453,5 ton LPG/tahun 37.800 tabung / Rp. 5.670.000.000,‐
Volume Pupuk Organik Cair yg dihasilkan BSO‐15
1 unit BSO menghasilkan Pupuk organik cair 15 liter/hari asumsi nilai Rp. 2.000/liter
10.000 unit BSO = 150 m3/hari / Rp. 300.000.000,‐
= 4.500 m3/bulan / Rp. 9.000.000.000,‐
= 54.000 m3/tahun / Rp. 108.000.000.000,‐
15. Permintaan dari luar Bandung :
• Jakarta
• Kabupaten Berau, Kal-Ut
• Kabupaten Lombok, NTB
Prospek Biodigester Sampah Organik Rumah Tangga
Sebagai Alternatif Bio-Energi dan Pendukung agroindustri Organik
Ekspose Media tentang BSO-15 di Kota Bandung sangat positif
Tidak kurang dari 23 Media (TV lokal, media Cetak dan On-line)
memuat peluncuran BSO-15 di Bandung 21 Februari 2015 dan
membahas potensinya untuk mengurangi persoalan Sampah
Perkotaan dan alternatif Bio energi Masyarakat.
Pertemuan dengan DirJen Bio-energi dan tim Medco Energi
menyimpulkan a.l:
BSO-15 merupakan solusi yang baik untuk mengurangi beban
masalah sampah di perkotaan /pemukiman padat
Sistem ini berpotensi besar menjadi alternatif bio-energi
sekaligus pendukung agroindustri organik
BSO-15 merupakan wahana yang potensial untuk di
kembangkan di wilayah lain Indonesia
Perlu dipersiapkan perencanaan kedepan untuk
mempersiapkan sistem informasi dan sistem produksi yang
tepat guna agar mampu melayani permintaan /kebutuhan
masyarakat (di proyeksikan secara nasional).
Disain dan Manufaktur bisa dikembangkan untuk menjadi
alternatif wahana sumber energi alternatif Rumah Tangga
mengurangi ketergantungan pada LPG