SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
MENSTRUASI
Siklus Menstruasi
Normal dan
Gangguannya
MENSTRUASI
Pengertian
Siklus
Tanda
dan
Gejala
Gangguan
• Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim
(endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan
terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan.
• Menstruasi yang terjadi setiap bulan secara terus
menerus disebut sebagai siklus menstruasi.
• Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan
berlangsung hingga menopause (sekitar usia 45- 55
tahun). Normalnya menstruasi berlangsung selama 3-7
hari.
• Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama
periode menstruasi sampai hari dimana perdarahan
dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian
dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu satu hari
sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya
dimulai.
Siklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya
haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr.
Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,2005:103)
Siklus Ovarium
(Indung telur)
Siklus Uterus
Siklus Hormon
(Pituitary-ovarium)
Siklus Ovarium (Indung Telur)
Siklus Folikuler
Siklus
Ovulasi
Siklus Luteal
• Produksi ovum terjadi pada rongga yang
kecil sekali dalam ovarium yang disebut
folikel
• Pembesaran folikel menghasilkan
estrogen (oestradiol) yang
menyebabkan uterus siap untuk
implantasi embrio (uterus lapisannya
menebal)
1. Tahap
folikel
(rata-rata
10 – 14 hari)
• Folikel membesar dan
memecahkan dinding ovarium
• Ovum dilepaskan ke saluran telur
[(tuba Falopii) biasanya hanya 1
dilepaskan pada satu saat]
2. ovulasi
(1 hari)
• Jaringan kuning mengisi folikel setelah
ovulasi disebut corpus luteum
• “badan kuning"mengeluarkan
progesteron yang memelihara
ketebalan uterus jika kehamilan
terjadi
3. Tahap
Luteal
(lamanya
rata-rata 10
-14 hari)
Fase MestruasFiase Regenerasi
(Deskuamasi)dan Proliferasi
Fase Prahaid (Sekresi)
Siklus
Uterus
Fase Menstrual (Deskuamasi)
• Suatu rangkaian perubahan siklus yang terjadi pada endometrium uterus
setiap bulan sebagai responnya terhadap perubahan kadar plasma
hormon-hornon ovarium.
• Fase menstrual hari ke 1-5. Pada tahap ini, Uterus menebal semua
kecuali bagian terdalam endometrium.
• Stratum functionalis dilepaskan dari dan keluar melalui vagina
• Pada hari ke 1, kadar FSH baru saja meningkat. Pada hari ke 5, produksi
estrogen dimulai.
13
Fase Regenerasi dan Proliferasi
• Fase proliferasi, hari ke 6 – 14. Di bawah pengaruh peningkatan
kadar estrogen, stratum basalis menghasilkan lapisan fungsional
baru  stratum functionalis. Sebagai lapisan baru yang tebal,
kelenjarnya membesar dan arteri spiralisnya meningkat
jumlahnya.
14
Fase Prahaid (Sekretori)
• Progesteron dari corpus luteum bekerja pada endometrium
menyebabkan arteri spiralis memanjang dan memilin secara kuat
dan mengubah stratum functionalis ke suatu mukosa sekretori.
• Kelenjar uterus membesar, memilin, dan mulai menskresi nutrisi
glikoprotein ke dalam rongga uterus. Hal ini juga distimulasi oleh
progesteron.
• Apakah tujuan dari perubahan-perubahan ini?
15
Fase Prahaid (Sekretori)
• Bila kadar progesteron turun (misal: implantasi tidak terjadi), arteri
spiralis tegang dan spasme. Pada keadaan ini sel-sel endometrium
menolak O2 dan nutrien sehingga menyebabkan sel-sel itu mati.
• Arteri spiralis berkonstriksi satu saat akhir dan kemudian tiba-tiba
relaksasi dan membuka lebar. Darah deras mengalir dan
memenuhinya yang menyebabkan kapilar luruh dan siklus uterus
kembali ke hari ke 1.
16
Yang berperan
pada saat
menstruasi:
Menstruasi adalah suatu
indikator eksternal
peristiwa ovarium yang
dikendalikan oleh sumbu
hipotalamus-hipofisis
0 4 8 12 16 20 24 28
LH
Hari ke 1
1. Pertumbuhan
Folikular
Menstruasi Oestradiol
19
OVULASI
0 4 8 12 16 20 24 28
LH
hari 1
Animated ovarian events
Menstruasi Oestradiol
20
OVULASI
1. Pertumbuhan
Follikular
Peristiwa kunci pada siklus ovarium
2. Ovulasi
0 4 8 12 16 20 24 28
LH
hari 1
Animated ovarian events
Menstruasi Progesteron
(dan oestradiol)
Oestradiol
21
OVULASI
Peristiwa kunci pada siklus ovarium
3. Fungsi Luteal
2. Ovulasi
1. Pertumbuhan
Follikular
0 4 8 12 16 20 24 28
LH
hari 1
Animated ovarian events
1. Pertumbuhan
Follikular
Peristiwa kunci pada siklus ovarium
3. Fungsi Luteal
2. Ovulasi
4. Regresi
Luteal
Menstruasi Progesteron
(dan oestradiol)
Oestradiol
22
OVULASI
Faktor yang Mempengaruhi
Menstruasi Selain Faktor Hormonal
Faktor yang Mempengaruhi Menstruasi Selain Faktor Hormonal
Faktor Enzim
Faktor
Vaskular
Faktor
Prostaglandin
Enzim hidrolitik tersimpan
dalam endometrium selama
fase proliferasi serta
merangsang pembentukan
glikogen dan asam-asam
mukopolisakarida.
Jika kehamilan tidak terjadi
maka dengan menurunnya
kadar progesteron enzim
hidrolitik dilepaskan
 regresi endometrium dan
perdarahan
Faktor Enzim
Faktor
Vaskular
Faktor
Prostaglandin
Dengan regresi
endometrium yang
timbul dalam vena-
vena serta saluran-
saluran yang
menghubungkannya
dengan arteri
Maka terjadi
nekrosis dan
perdarahan
dengan
pembentukan
hematom, baik
dari arteri
maupun vena
8 12 28
0 4
Menstruasi
Karakteristik “arteri spiralis”
Diferensiasi terminal sel-sel
stromal – “desidualisasi”
16 20 24
Saat optimal untuk
implantasi
26
27
1. Pada akhir fase luteal, produksi steroid turun.
2. Hilang bengkak dan jaringan endometrial luruh
bertahap. Arteri spiralis menjadi sangat melingkar-
lingkar.
3. Reduksi bertahap aliran darah lapisan superfisial
mengakibatkan hipoksia iskemik dan kerusakan
pada sel epitelial dan sel-sel stroma.
4. 4-24 jam sebelum perdarahan menstruasi,
konstriksi meningkat terjadi pada arteri spiralis.
28
5. Arteri individual arteries membuka kembali pada
waktu yang berbeda, robekan dan pecahan
jaringan iskemik.
6. Perdarahan pada rongga terjadi melalui:
• Diapedesis sel-sel darah merah antara
permukaan sel-selepitelial;
• Robekan berkembang pada permukaan
epitelium
• Bagian-bagian superfisial endometrium yang
lemah luruh
7. Sekitar 50% jaringan berdegenerasi diserap dan
50% hilang sebagai ‘perdarahan menstruasi’.
29
95% perempuan
mempunyai sejumlah
darah yang hilang 60
ml.
Darah hilang ini dapat
mewakili kehilangan
yang berarti zat besi
(ke arah anemia)
 terutama pada
perempuan yang diet
marginal
30
Faktor Enzim
Faktor
Vaskular
Faktor
Prostaglandin
Endometrium mengandung
banyak prostaglandin E2 dan F2.
dengan desintegrasi
endometrium, prostaglandin
terlepas dan menyebabkan
berkontraksinya myometrium
sebagai suatu faktor untuk
membatasi perdarahan saat
haid.
32
8 12 16 20 24 28
0 4
Menstruasi
OVULASI
LH
38
37.8
37.6
37.4
37.2
37
36.8
36.6
36.4
36.2
36
Peningkatan kecil (0,5 oC)
pada SBB secara tipikal
mengikuti ovulasi.
Suhu badan basal (SBB)
Suhu Badan Basal
(SBB)
Suhu badan basal
Oestradiol
Plasma
progesteron Plasma
Volume mukus servikal –
dan penetrasi sperma
endometrium Uterus
Maka
Gabungan
dari siklus
Menstruasi
akan
membentuk
seperti in:
• Sistem pertahanan
tubuh lemah
• Kulit menjadi
kering
• Suhu tubuh rendah
• Metabolisme tinggi
• kulit ada di tingkat
optimal penyerapan
• Energik
• Mood positif
• Menikmati
pertemuan sosial
• Kulit dalam kondisi
yang paling bagus
• Suhu tubuh tinggi
• Nafsu makan
meningkat
• Energi sedikit
• Menarik diri dari
sosial
• Mudah depresi
• Masalah pada kulit
• Nyeri pada payudara
• Nafsu makan
meningkat
• Cepat lelah
• Suhu tubuh meningkat
Kelainan dalam banyaknya darah dan
lamanya perdarahan pada haid
Kelainan siklus
Gangguan lain yang ada
hubungan dengan haid
1.
2.
3. Perdarahan diluar haid
4.
PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
Hipermenorea/
menoragia
hipomenorea
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
perdarahan pada haid
Perdarahan haid
yang lebih
banyak dari
normal (lebih
dari 8 hari)
Perdarahan haid
yang lebih
pendek dari
biasanya
Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus
Dikutip dari Sarwono, 2009.
PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
2. Kelainan Siklus
Polimenorea
• Siklus haid lebih pendek dari 21 hari
• Disebabkan oleh gangguan hormonal  gangguan ovulasi,
masa luteal menjadi lebih pendek
Oligomenorea
• Siklus haid lebih dari 35 hari
Amenorea
• Tidak adanya haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut
• Dibagi antara amenorea primer dan sekunder
Dikutip dari Sarwono, 2009.
PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
3. Perdarahan di Luar Haid
Metroragia
• Perdarahan yang terjadi dalam masa
antara 2 haid.
• Perdarahan terpisah dari haid
• Ada 2 jenis perdarahan metroragia dan
menometroragia
• Disebabkan oleh kelainan organic pada
alat genital dan kelainan fungsional
Dikutip dari Sarwono, 2009.
PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
4. Gangguan Lain yang ada Hubungan dengan Haid
1. Dismenorea
• merupakan rasa tidak enak dan nyeri di perut bawah
sebelum dan selama haid dan sering kali timbul rasa
mual sehingga penderita tidak bisa melakukan
pekerjaan dalam beberapa jam/hari
• Dismenorea dibagi atas:
• Dismenorea primer  esensial, intrinsik, idiopatik
• Dismenorea sekunder  disebabkan oleh
kelainan ginekologik (salpingitis kronika,
endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis sevisis
uteri, dll.
2. Premenstrual tension
• Keluhan yang timbul beberapa hari sebelum
datangnya haid dan menghilang setelah haid
datang. Keluhan  iritabilitas, insomnia, nyeri
kepala, mual, pembesaran pada mamae
• Penyebabnya karena ketidakseimbangan
hormone esterogen dan progesteron
3. Vicarious menstruation
• Terjadinya perdarahan ekstragenital dengan
interval periodik yang sesuai dengan siklus haid
4. Mittelschmerz dan perdarahan ovulasi
• Nyeri antara haid terjadi pada siklus ovulasi
• Rasa nyeri terjadi dalam beberapa jam disertai
dengan perdarahan atau tidak dan tidak disertai
mual muntah
• Ada secret berwarna coklat/perdarahan seperti kasus
haid
5. Mastalgia
• Rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid.
• Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan
relative dari kadar esterogen
Terima Kasih 

More Related Content

Similar to 1 siklus menstruasi.pptx

9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksinidutkhofiyya
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksiDzikri Fauzi
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Siklus menstruasiSulton Gaza
 
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceSiklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceYuan Yuanita
 
Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02Kurnia Wati
 
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.pptPower Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.pptAmbarDwiWahyuni
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2Nur Aini
 
Presentasi Biologi
Presentasi BiologiPresentasi Biologi
Presentasi BiologiADHP
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
Anatomi  fisiologi fertilisasi baruAnatomi  fisiologi fertilisasi baru
Anatomi fisiologi fertilisasi baruUFDK
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifascahyatoshi
 
Materi Gizi_dan_Menstruasi.pptx
Materi Gizi_dan_Menstruasi.pptxMateri Gizi_dan_Menstruasi.pptx
Materi Gizi_dan_Menstruasi.pptxAriMirza
 

Similar to 1 siklus menstruasi.pptx (20)

9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceSiklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
 
REFRAT PUA.docx
REFRAT PUA.docxREFRAT PUA.docx
REFRAT PUA.docx
 
Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02Isimakalah 121129060940-phpapp02
Isimakalah 121129060940-phpapp02
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.pptPower Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2
 
Presentasi Biologi
Presentasi BiologiPresentasi Biologi
Presentasi Biologi
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Siklus reproduksi
Siklus reproduksiSiklus reproduksi
Siklus reproduksi
 
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
Anatomi  fisiologi fertilisasi baruAnatomi  fisiologi fertilisasi baru
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
Materi Gizi_dan_Menstruasi.pptx
Materi Gizi_dan_Menstruasi.pptxMateri Gizi_dan_Menstruasi.pptx
Materi Gizi_dan_Menstruasi.pptx
 

Recently uploaded

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 

Recently uploaded (20)

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 

1 siklus menstruasi.pptx

  • 3.
  • 4. • Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. • Menstruasi yang terjadi setiap bulan secara terus menerus disebut sebagai siklus menstruasi. • Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (sekitar usia 45- 55 tahun). Normalnya menstruasi berlangsung selama 3-7 hari. • Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi sampai hari dimana perdarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu satu hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
  • 5.
  • 6. Siklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,2005:103)
  • 7. Siklus Ovarium (Indung telur) Siklus Uterus Siklus Hormon (Pituitary-ovarium)
  • 8. Siklus Ovarium (Indung Telur) Siklus Folikuler Siklus Ovulasi Siklus Luteal
  • 9. • Produksi ovum terjadi pada rongga yang kecil sekali dalam ovarium yang disebut folikel • Pembesaran folikel menghasilkan estrogen (oestradiol) yang menyebabkan uterus siap untuk implantasi embrio (uterus lapisannya menebal) 1. Tahap folikel (rata-rata 10 – 14 hari)
  • 10. • Folikel membesar dan memecahkan dinding ovarium • Ovum dilepaskan ke saluran telur [(tuba Falopii) biasanya hanya 1 dilepaskan pada satu saat] 2. ovulasi (1 hari)
  • 11. • Jaringan kuning mengisi folikel setelah ovulasi disebut corpus luteum • “badan kuning"mengeluarkan progesteron yang memelihara ketebalan uterus jika kehamilan terjadi 3. Tahap Luteal (lamanya rata-rata 10 -14 hari)
  • 12. Fase MestruasFiase Regenerasi (Deskuamasi)dan Proliferasi Fase Prahaid (Sekresi) Siklus Uterus
  • 13. Fase Menstrual (Deskuamasi) • Suatu rangkaian perubahan siklus yang terjadi pada endometrium uterus setiap bulan sebagai responnya terhadap perubahan kadar plasma hormon-hornon ovarium. • Fase menstrual hari ke 1-5. Pada tahap ini, Uterus menebal semua kecuali bagian terdalam endometrium. • Stratum functionalis dilepaskan dari dan keluar melalui vagina • Pada hari ke 1, kadar FSH baru saja meningkat. Pada hari ke 5, produksi estrogen dimulai. 13
  • 14. Fase Regenerasi dan Proliferasi • Fase proliferasi, hari ke 6 – 14. Di bawah pengaruh peningkatan kadar estrogen, stratum basalis menghasilkan lapisan fungsional baru  stratum functionalis. Sebagai lapisan baru yang tebal, kelenjarnya membesar dan arteri spiralisnya meningkat jumlahnya. 14
  • 15. Fase Prahaid (Sekretori) • Progesteron dari corpus luteum bekerja pada endometrium menyebabkan arteri spiralis memanjang dan memilin secara kuat dan mengubah stratum functionalis ke suatu mukosa sekretori. • Kelenjar uterus membesar, memilin, dan mulai menskresi nutrisi glikoprotein ke dalam rongga uterus. Hal ini juga distimulasi oleh progesteron. • Apakah tujuan dari perubahan-perubahan ini? 15
  • 16. Fase Prahaid (Sekretori) • Bila kadar progesteron turun (misal: implantasi tidak terjadi), arteri spiralis tegang dan spasme. Pada keadaan ini sel-sel endometrium menolak O2 dan nutrien sehingga menyebabkan sel-sel itu mati. • Arteri spiralis berkonstriksi satu saat akhir dan kemudian tiba-tiba relaksasi dan membuka lebar. Darah deras mengalir dan memenuhinya yang menyebabkan kapilar luruh dan siklus uterus kembali ke hari ke 1. 16
  • 18. Menstruasi adalah suatu indikator eksternal peristiwa ovarium yang dikendalikan oleh sumbu hipotalamus-hipofisis
  • 19. 0 4 8 12 16 20 24 28 LH Hari ke 1 1. Pertumbuhan Folikular Menstruasi Oestradiol 19 OVULASI
  • 20. 0 4 8 12 16 20 24 28 LH hari 1 Animated ovarian events Menstruasi Oestradiol 20 OVULASI 1. Pertumbuhan Follikular Peristiwa kunci pada siklus ovarium 2. Ovulasi
  • 21. 0 4 8 12 16 20 24 28 LH hari 1 Animated ovarian events Menstruasi Progesteron (dan oestradiol) Oestradiol 21 OVULASI Peristiwa kunci pada siklus ovarium 3. Fungsi Luteal 2. Ovulasi 1. Pertumbuhan Follikular
  • 22. 0 4 8 12 16 20 24 28 LH hari 1 Animated ovarian events 1. Pertumbuhan Follikular Peristiwa kunci pada siklus ovarium 3. Fungsi Luteal 2. Ovulasi 4. Regresi Luteal Menstruasi Progesteron (dan oestradiol) Oestradiol 22 OVULASI
  • 23. Faktor yang Mempengaruhi Menstruasi Selain Faktor Hormonal
  • 24. Faktor yang Mempengaruhi Menstruasi Selain Faktor Hormonal Faktor Enzim Faktor Vaskular Faktor Prostaglandin Enzim hidrolitik tersimpan dalam endometrium selama fase proliferasi serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Jika kehamilan tidak terjadi maka dengan menurunnya kadar progesteron enzim hidrolitik dilepaskan  regresi endometrium dan perdarahan
  • 25. Faktor Enzim Faktor Vaskular Faktor Prostaglandin Dengan regresi endometrium yang timbul dalam vena- vena serta saluran- saluran yang menghubungkannya dengan arteri Maka terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun vena
  • 26. 8 12 28 0 4 Menstruasi Karakteristik “arteri spiralis” Diferensiasi terminal sel-sel stromal – “desidualisasi” 16 20 24 Saat optimal untuk implantasi 26
  • 27. 27
  • 28. 1. Pada akhir fase luteal, produksi steroid turun. 2. Hilang bengkak dan jaringan endometrial luruh bertahap. Arteri spiralis menjadi sangat melingkar- lingkar. 3. Reduksi bertahap aliran darah lapisan superfisial mengakibatkan hipoksia iskemik dan kerusakan pada sel epitelial dan sel-sel stroma. 4. 4-24 jam sebelum perdarahan menstruasi, konstriksi meningkat terjadi pada arteri spiralis. 28
  • 29. 5. Arteri individual arteries membuka kembali pada waktu yang berbeda, robekan dan pecahan jaringan iskemik. 6. Perdarahan pada rongga terjadi melalui: • Diapedesis sel-sel darah merah antara permukaan sel-selepitelial; • Robekan berkembang pada permukaan epitelium • Bagian-bagian superfisial endometrium yang lemah luruh 7. Sekitar 50% jaringan berdegenerasi diserap dan 50% hilang sebagai ‘perdarahan menstruasi’. 29
  • 30. 95% perempuan mempunyai sejumlah darah yang hilang 60 ml. Darah hilang ini dapat mewakili kehilangan yang berarti zat besi (ke arah anemia)  terutama pada perempuan yang diet marginal 30
  • 31. Faktor Enzim Faktor Vaskular Faktor Prostaglandin Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan saat haid.
  • 32. 32 8 12 16 20 24 28 0 4 Menstruasi OVULASI LH 38 37.8 37.6 37.4 37.2 37 36.8 36.6 36.4 36.2 36 Peningkatan kecil (0,5 oC) pada SBB secara tipikal mengikuti ovulasi. Suhu badan basal (SBB) Suhu Badan Basal (SBB)
  • 33. Suhu badan basal Oestradiol Plasma progesteron Plasma Volume mukus servikal – dan penetrasi sperma endometrium Uterus
  • 35.
  • 36. • Sistem pertahanan tubuh lemah • Kulit menjadi kering • Suhu tubuh rendah
  • 37. • Metabolisme tinggi • kulit ada di tingkat optimal penyerapan • Energik • Mood positif • Menikmati pertemuan sosial
  • 38. • Kulit dalam kondisi yang paling bagus • Suhu tubuh tinggi • Nafsu makan meningkat • Energi sedikit • Menarik diri dari sosial
  • 39. • Mudah depresi • Masalah pada kulit • Nyeri pada payudara • Nafsu makan meningkat • Cepat lelah • Suhu tubuh meningkat
  • 40. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid Kelainan siklus Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid 1. 2. 3. Perdarahan diluar haid 4.
  • 41. PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA Hipermenorea/ menoragia hipomenorea 1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 8 hari) Perdarahan haid yang lebih pendek dari biasanya Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus Dikutip dari Sarwono, 2009.
  • 42. PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 2. Kelainan Siklus Polimenorea • Siklus haid lebih pendek dari 21 hari • Disebabkan oleh gangguan hormonal  gangguan ovulasi, masa luteal menjadi lebih pendek Oligomenorea • Siklus haid lebih dari 35 hari Amenorea • Tidak adanya haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut • Dibagi antara amenorea primer dan sekunder Dikutip dari Sarwono, 2009.
  • 43. PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 3. Perdarahan di Luar Haid Metroragia • Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. • Perdarahan terpisah dari haid • Ada 2 jenis perdarahan metroragia dan menometroragia • Disebabkan oleh kelainan organic pada alat genital dan kelainan fungsional Dikutip dari Sarwono, 2009.
  • 44. PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 4. Gangguan Lain yang ada Hubungan dengan Haid 1. Dismenorea • merupakan rasa tidak enak dan nyeri di perut bawah sebelum dan selama haid dan sering kali timbul rasa mual sehingga penderita tidak bisa melakukan pekerjaan dalam beberapa jam/hari • Dismenorea dibagi atas: • Dismenorea primer  esensial, intrinsik, idiopatik • Dismenorea sekunder  disebabkan oleh kelainan ginekologik (salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis sevisis uteri, dll.
  • 45. 2. Premenstrual tension • Keluhan yang timbul beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang setelah haid datang. Keluhan  iritabilitas, insomnia, nyeri kepala, mual, pembesaran pada mamae • Penyebabnya karena ketidakseimbangan hormone esterogen dan progesteron 3. Vicarious menstruation • Terjadinya perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid
  • 46. 4. Mittelschmerz dan perdarahan ovulasi • Nyeri antara haid terjadi pada siklus ovulasi • Rasa nyeri terjadi dalam beberapa jam disertai dengan perdarahan atau tidak dan tidak disertai mual muntah • Ada secret berwarna coklat/perdarahan seperti kasus haid 5. Mastalgia • Rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. • Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan relative dari kadar esterogen