1. Kelompok 6: Repelita VI + Akhir Masa Orde Baru
Anggota:
Muhammad Reyhan Nur Rizqi
Rafli Nayaka
Dinda Shafa
Adisty Padmavati
Ahmad Naufal
Syaina Putri
2. Repelita VI
Pelita VI (1 April 1994 – 31 Maret 1999)
Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan
pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai
pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan. Pada periode
ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena
krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian menyebabkan
rezim Orde Baru runtuh.
Disamping itu Soeharto sejak tahun 1970-an juga menggenjot penambangan minyak dan
pertambangan, sehingga pemasukan negara dari migas meningkat dari $0,6 miliar pada tahun
1973 menjadi $10,6 miliar pada tahun 1980. Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang
memiliki nilai sama dengan 80% ekspor Indonesia.
3. Berakhirnya Masa Pemerintahan Orde Baru
A. Proses Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru
Masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia pada awalnya menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam
berbagai bidang antara lain :
1. Dalam bidang politik, mampu menciptakan stabilitas politik, sehingga tidak terjadi konflik-konflik antar warga.
2. Dalam bidang ekonomi, mampu mecniptakan tata ekonomi yang mapan, sehingga kebutuhan rakyat dapat
tercapai. Swasembada beras tercapai pada tahun 1985.
3. Bidang budaya, dapat mengembangkan budaya daerah maupun nasional.
Namun perkembangan pembangunan fisik ini kurang diimbangi dengan pembangunan Mental Spiritual yang
memadai. Sehingga menimbulkan perilaku yang kurang baik dan yang paling menonjol yakni Tindakan KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
4. Berakhirnya Masa Pemerintahan Orde Baru
B. Penyebab Runtuhnya Orde Baru
Penyebab utamanya adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Krisis moneter memicu terjadinya kemerosotan
ekonomi secara meluas, krisis moneter terjadi pula di beberapa negara. Krisis ini merupakan imbas dari ekonomi
global yang diduga disebabkanoleh perilaku spekulan. Krisis ini terjadi di Korea Selatan, Filipina, Thailand,
Malaysia, dan Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia tersebut Indonesia sangat merasakan dampak
paling buruk. Hal itu disebabkan fondasi perekonomian Indonesia rapuh.
Krisis moneter dan ekonomi merebak semakin luas dan menjadi krisis multi-dimensional. Krisis ini mengakibatkan
kerawanan kondisi social dan kerentanan terhadap ancaman kerusuhan dan aksi kekerasan. Dalam krisis moneter
muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi
dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi
peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya 4 mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan. Ke
-4 mahasiswa yang gugur tersebut kemuudian diberi gelar “Pahlawan Reformasi”.