2. Latar Belakang
Pembelajaran kurang memberikan pengalaman
secara langsung kepada siswa.
Pembelajaran masih berpusat pada guru
Rendahnya persentase keberhasilan siswa
dalam pembelajaran hal ini dibuktikan dengan
jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas
KKM adalah 60 % dan 8 anak dari 20 siswa kelas
5
3. Rumusan Masalah Penelitian
Bagaimana penerapan Pembelajaran
Kontekstual pada Pembelajaran IPA tentang
perpindahan panas siswa kelas V SDN Miagan ?
Bagaimana peningkatan hasil belajar tentang
perpindahan panas dalam kegiatan
pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Miagan
dengan menggunakan Pembelajaran
Kontekstual ?
4. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan penerapan Pembelajaran
Kontekstual pada Pembelajaran IPA tentang
Perpindahan panas siswa kelas V SDN Miagan
Meningkatkan hasil belajar siswa tentang
perpindahan panas pada pembelajaran IPA kelas V
SDN Miagan
6. Kelebihan Pembelajaran Kontekstual
membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya.
hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan
untuk kemakmuran umat manusia.
membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit,
memudahkan siswa memahami materi pembelajaran yang di
sampaikan guru.
proses pembelajaran akan lebih menarik
merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati dan mencoba
sendiri..
7. Kelemahan Pembelajaran Kontekstual
metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan atau pengendalian.
memerlukan ketrampilan guru secara khusus dalam mengkondisikan
siswa-siswanya
8. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kontekstual
percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan
guru
pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan.
hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya.
verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan
dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat
kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan
dalam kehidupannya.
kesimpulan, siswa dapat menarik kesimpulan setelah merumuskan suatu konsep.
evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
9. HASIL PEMBAHASAN
Pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual pada
mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas dapat meningkatkan
pemahaman siswa untuk mendeskripsikan perpindahan panas kelas V SDN
Miagan Jombang.
Hal ini terlihat dari 20 siswa yang mencapai KKM 18 siswa sedangkan 2
siswa yang lain belum tuntas dan prosentase ketuntasan klasikal juga
mengalami peningkatan dari 65 % dari siklus 1 menjadi 90 % pada siklus 2.
Sedangkan pada aktivitas siswa pada pembelajaran IPA tentang
Perpindahan Panas menggunakan Pembelajaran Kontekstual mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari prosentase keberhasilan aktivitas guru
yang mengalami peningkatan dari 57% menjadi 100%, sedangkan aktivitas
siswa meningkat dari 59% menjadi 91,2%.
10. Penutup
Penerapan Pembelajaran Kontekstual pada Pembelajaran IPA
tentang Perpindahan panas siswa kelas V SDN Miagan berhasil
dengan baik. Hal ini bisa terlihat dari proses pembelajaran pada
penerapan Pembelajaran Kontekstual sesuai dengan sintaks
pembelajaran Pembelajaran Kontekstual yaitu guru telah
melaksanakan pembelalajaran menggunakan Pembelajaran
Kontekstual , guru menjelaskan alat eksperimen dan guru bersama
siswa membuat kesimpulan.
Siswa juga telah melakukan percobaan awal, mengamati hasil
eksperimen, merumuskan hipotesis dan dapat menarik kesimpulan.