Analisis pengendalian biaya dan waktu terhadap proyek konstruksi dengan metode earned value menganalisis penerapan metode earned value analysis pada analisis biaya dan waktu pelaksanaan proyek perumahan Penajam Paser Utara. Metode ini digunakan untuk menghitung BCWS, BCWP, ACWP serta indeks kinerja SPI, CPI untuk memprediksi biaya dan waktu penyelesaian proyek. Crash program juga dianalisis untuk mempercepat proyek bila ter
1. ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU TERHADAP
PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE EARNED VALUE
(STUDI KASUS: PROYEK PERUMAHAN PENAJAM PASER UTARA)
SIDANG SKRIPSI
NUR KHAIRUNNISA / 1409025031
2. LATAR BELAKANG
1 2 3 4 5 6
Perencanaan dan
penjadwalan
yang baik
Keterlambatan proyek
Saat pelaksanaan
Unsur ketidakpastian
dalam suatu proyek
Pengendalian proyek
Metode earned value
Optimalisasi dengan
Crash program
3. DATA UMUM PROYEK
Nama Proyek= Proyek Perumahan Penajam Paser Utara
50 Unit
Nilai Proyek = Rp5.746.122.000,00
Masa Proyek = 11 April 2018 - 06 November 2018
Konsultan = CV. Executive 04 Consultant
Kontraktor = PT. Tabalong Karya Utama
4. RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIA
1
2
3
1
2
3
Bagaimana penerapan metode earned
value analysis pada analisis biaya dan
waktu pelaksanaan proyek?
Mengetahui analisis perhitungan earned
value pada kinerja biaya dan waktu
terhadap proyek
Berapa estimasi biaya dan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek
bila dilihat dari saat peninjauan?
Mengetahui analisis estimasi biaya dan
waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek bila dilihat dari saat
peninjauan
Apa langkah yang diambil dari akibat
adanya penyimpangan sehingga proyek
dapat selesai tepat waktu?
Mengetahui langkah yang dapat diambil
dari akibat adanya penyimpangan
sehingga proyek dapat selesai tepat
waktu?
5. |BATASAN MASALAH
Segala data-data objek pembahasan diperoleh dari
Proyek Perumahan Penajam Paser Utara
1
3
Penelitian ini hanya menganalisis kemajuan proyek
di lapangan pada perjanjian permintaan kontrak
pertama
5
Data proyek seperti RAB, biaya aktual dan laporan
kemajuan fisik mingguan proyek yang diperoleh dari
pihak kontraktor pelaksana.
Menggunakan metode earned value 2
Harga satuan diasumsikan tidak mengalami
perubahan 4
6
Penelitian ini tidak merencanakan ulang struktur,
desain ataupun arsitektur dari proyek.
7
Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pekerjaan
dan bahan
8
Optimalisasi keterlambatan proyek menggunakan
metode crashing program dengan alternatif
penambahan jam kerja lembur
9
Analisis harga satuan yang digunakan pada
penelitian ini sama dengan analisis harga satuan
yang digunakan pada Proyek
10
Dibatasi pada kegiatan yang berada pada lintasan
kritis melalui network planning
7. Proyek merupakan suatu kegiatan sementara
yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas
yang sasarannya telah digariskan dengan
tegas.
Manajemen proyek adalah sutu ilmu
pengetahuan tentang seni memimpin
organisasi yang terdiri atas kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian terhadap sumber-sumber
daya yang terbatas dalam usaha mencapai
tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien.
Tujuan manajemen proyek ialah tepat
waktu, tepat anggaran dan tepat
PROYEK
DAN MANAJEMEN PROYEK
Dalam proses mencapai tujuan ada
batasan yang harus dipenuhi yaitu
besar biaya (anggaran) yang
dialokasikan, jadwal, serta mutu.
(triple constraint). Ketiga batasan
tersebut bersifat tarik-menarik
8. PENJADWALAN PROYEK
salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan
informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam
hal kinerja sumber daya berupaya biaya, tenaga kerja, peralatan
dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu
untuk penyelesaian proyek.
1. BAGAN BALOK
dalam bentuk bagan balok, dengan panjang balok
representasi dari durasi setiap kegiatan. Terdiri dari
sumbu y yaitu paket kerja dan sumbu x yaitu satuan
waktu
2. KURVA S
menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan,
waktu dan bobot kegiatan yang direpresentasikan
sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan
proyek
3. Network Planning
untuk mengendalikan sejumlah kegiatan besar yang memiliki
ketergantungan yang kompleks. Dari informasi network
planning-lah monitoring serta tindakan koreksi kemudian
dapat dilakukan, yakni dengan memperbarui jadwal.
standar atau tolak ukur sebagai pembanding, alat ukur kinerja dan tindakan
koreksi yang akan dilakukan bila terjadi penyimpangan
1. PENGENDALIAN BIAYA
agar biaya yang dikeluarkan proyek tersebut sesuai
dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah
disetujui. Pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan
dengan perhitungan dari analisa harga satuan yang
berkaitan juga dengan biaya langsung dan biaya tidak
langsung.
2. PENGENDALIAN WAKTU
Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai,
ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan
pemakaian sumber daya akan disesuaikan waktunya
menurut kebutuhan yang akan ditentukan hal yang
berlaku umum saat ini dalam monitor dan evaluasi
proyek dalam mengendalikan waktu adalah kuva S
3. PENGENDALIAN KINERJA
Memantau dan mengendalikan biaya dan waktu
secara terpisah tidak dapat menjelaskan proyek
pada saat pelaporan
PENGENDALIAN PROYE
9. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
Metode nilai hasil (Earned Value) adalah metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan
biaya dan jadwal proyek secara terpadu. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada
suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk
penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan
Budgeted Cost for Work Scheduled (BCWS)
Anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap
waktu
BCWS = % (bobot rencana) x nilai kontrak (RAB)
Ada 3 elemen dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek :
Budgeted Cost for Work Performed (BCWP)
Nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. BCWP
inilah yang disebut earned value.
BCWP = % (bobot realisasi) x nilai kontrak (RAB)
Actual Cost for Work Performed (ACWP)
Representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan
pekerjaan dalam periode tertentu.
10. |analisis varians |indeks performansi
Schedule Varinace (SV)
Cost Varinace (CV)
Schedule Performance Index (SPI)
menghitung penyimpangan antara BCWS dengan
BCWP
SV = BCWP β BCWS
= 0, proyek tepat
waktu
> 0, lebih cepat
< 0, terlambat
selisih antara nilai yang diperoleh setelah
menyelesaikan paket-paket pekerjaan dengan
biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan
proyek.
CV = BCWP - ACWP
= 0, sesuai dengan biaya rencana
> 0, biaya lebih kecil
< 0, biaya lebih besar
Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan
Cost Performance Index (CPI)
SPI =
ππππ
ππππ
= 1, proyek tepat
waktu
> 1, lebih cepat
< 1, terlambat
Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan
CPI =
ππππ
ππππ
= 1, biaya sesuai
anggaran
> 1, biaya lebih kecil
< 1, biaya lebih besar
11. Perkiraan Waktu dan Biaya
Penyelesaian Akhir Proyek
1. Perkiraan Penyelesaian Proyek (Estimated
Completion Date (ECD))
ECD =
sisa waktu
SPI
x waktu yang ditempu
2. Perkiraan Biaya Pekerjaan Sisa (Estimated to
Complete (ETC))
a. Perkiraan biaya pekerjaan sisa untuk
pekerjaan kemajuan fisik kurang dari 50%
ETC = Anggaran (RAB) β BCWP
b. Perkiraan biaya pekerjaan sisa untuk
pekerjaan kemajuan fisik lebih dari 50%
ETC =
Anggaran βBCWP
CPI
3. Perkiraan Biaya Penyelesaian Proyek
(Estimated at Completion (EAC))
a. mengasumsikan kinerja proyek akan tetap
(konstan)
sampai akhir proyek selesai.
EAC = ACWP + ETC
b. apabila tidak ada varians yang terjadi pada
anggaran dana.
EAC =
Anggaran
CPI
12. CRASH PROGRAM
ο Crash program adalah cara untuk mempercepat waktu penyelesaian
proyek, yaitu dengan mereduksi waktu penyelesaian kegiatan yang
berada di lintasan kritis yang akan berpengaruh terhadap waktu
penyelesaian proyek.
ο Tujuan utama ialah memperpendek jadwal penyelesaian kegiatan dengan
kenaikan biaya seminimal mungkin.
ο Mempercepat waktu pelaksanaan suatu kegiatan dengan penambahan
jam kerja (kerja lembur) merupakan salah satu usaha untuk menambah
produktivitas kerja
ο Cost slope merupakan penambahan biaya langsung per satuan waktu
ο Semakin kecil cost slope dari suatu aktivitas, maka semakin kecil biaya
untuk mempercepat aktivitas tersebut
Cost Slope =
Crash Cost β Normal Cost
Normal Duration β Crash Duration
17. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
1. PERHITUNGAN BCWS, BCWP DAN ACWP
1. BUDGET COST WORK SCHEDULED (BCWS)
Contoh perhitungan BCWS pada minggu ke- 18 diambil item pekerjaan acian dinding.
BCWS =
0.1074
100
x Rp 5.223.747.775,04 = Rp 5.610.703,26
Minggu BCWS Kumulatif BCWS
1 Rp 37.972.671,95 Rp 37.972.671,95
2 Rp 65.834.669,12 Rp 103.807.341,07
3 Rp 68.483.956,39 Rp 172.291.297,45
4 Rp 70.322.867,43 Rp 242.614.164,88
5 Rp 122.122.809,25 Rp 364.736.974,13
6 Rp 149.669.263,88 Rp 514.406.238,01
7 Rp 209.734.101,28 Rp 724.140.339,29
8 Rp 252.977.948,18 Rp 977.118.287,47
9 Rp 297.197.470,31 Rp 1.274.315.757,78
10 Rp 316.902.792,28 Rp 1.591.218.550,07
11 Rp 316.902.792,28 Rp 1.908.121.342,35
12 Rp 292.764.594,31 Rp 2.200.885.936,66
13 Rp 326.648.622,58 Rp 2.527.534.559,23
14 Rp 316.428.634,50 Rp 2.843.963.193,73
15 Rp 321.794.477,86 Rp 3.165.757.671,59
Minggu BCWS Kumulatif BCWS
16 Rp 297.253.039,68 Rp 3.463.010.711,27
17 Rp 297.253.039,68 Rp 3.760.263.750,94
18 Rp 267.084.968,76 Rp 4.027.348.719,70
19 Rp 237.993.446,41 Rp 4.265.342.166,11
20 Rp 185.710.110,72 Rp 4.451.052.276,83
21 Rp 146.280.547,62 Rp 4.597.332.824,45
22 Rp 115.081.508,00 Rp 4.712.414.332,46
23 Rp 97.383.875,79 Rp 4.809.798.208,25
24 Rp 79.077.839,43 Rp 4.888.876.047,68
25 Rp 94.327.839,43 Rp 4.983.203.887,11
26 Rp 80.327.839,43 Rp 5.063.531.726,54
27 Rp 76.603.618,00 Rp 5.140.135.344,54
28 Rp 57.862.430,50 Rp 5.197.997.775,04
29 Rp 16.125.000,00 Rp 5.214.122.775,04
30 Rp 9.625.000,00 Rp 5.223.747.775,04
18. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
1. PERHITUNGAN BCWS, BCWP DAN ACWP
2. BUDGET COST WORK PERFORMED (BCWP)
Contoh perhitungan BCWP pada minggu ke- 18 diambil item pekerjaan acian dinding.
BCWP =
0.2578
100
x Rp 5.223.747.775,04 = Rp 13.465.687,81
Minggu BCWP Kumulatif BCWP
1 Rp 2.500.000,00 Rp 2.500.000,00
2 Rp 3.500.000,00 Rp 6.000.000,00
3 Rp 3.500.000,00 Rp 9.500.000,00
4 Rp 18.594.417,96 Rp 28.094.417,96
5 Rp 22.910.133,16 Rp 51.004.551,12
6 Rp 41.768.713,34 Rp 92.773.264,46
7 Rp 71.474.799,00 Rp 164.248.063,46
8 Rp 310.053.326,66 Rp 474.301.390,12
9 Rp 200.519.366,25 Rp 674.820.756,37
10 Rp 39.236.968,75 Rp 714.057.725,12
Minggu BCWP Kumulatif BCWP
11 Rp 58.332.281,21 Rp 772.390.006,33
12 Rp 179.588.741,14 Rp 951.978.747,47
13 Rp 408.157.145,77 Rp 1.360.135.893,23
14 Rp 272.414.562,40 Rp 1.632.550.455,63
15 Rp 316.876.454,90 Rp 1.949.426.910,53
16 Rp 207.473.405,70 Rp 2.156.900.316,24
17 Rp 487.283.929,59 Rp 2.644.184.245,82
18 Rp 240.356.729,17 Rp 2.884.540.974,99
19. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
1. PERHITUNGAN BCWS, BCWP DAN ACWP
3. ACTUAL COST WORK PERFORMED (ACWP)
Nilai actual cost diperoleh dari jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode yang ditinjau untuk
menyelesaikan pekerjaan. Biaya aktual diperoleh dari laporan yang masuk ke pembukuan
kontraktor.
Minggu Tanggal ACWP ACWP Kumulatif
1 11 April - 17 April Rp 1.485.009,00 Rp 1.485.009,00
2 18 April - 24 April Rp 3.221.098,00 Rp 4.706.107,00
3 25 April - 1 Mei Rp 3.408.000,00 Rp 8.114.107,00
4 2 Mei - 8 Mei Rp 21.781.089,00 Rp 29.895.196,00
5 9 Mei - 15 Mei Rp 1.698.510,00 Rp 31.593.706,00
6 16 Mei - 22 Mei Rp 28.589.000,00 Rp 60.182.706,00
7 23 Mei - 29 Mei Rp 74.541.500,00 Rp 134.724.206,00
8 30 Mei - 5 Juni Rp 317.581.000,00 Rp 452.305.206,00
Minggu Tanggal ACWP ACWP Kumulatif
11 20 Juni - 26 Juni Rp 85.935.300,00 Rp 786.222.428,10
12 27 Juni - 3 Juli Rp 219.736.000,00 Rp 1.005.958.428,10
13 4 Juli - 10 Juli Rp 561.099.000,00 Rp 1.567.057.428,10
14 11 Juli - 17 Juli Rp 269.500.000,00 Rp 1.836.557.428,10
15 18 Juli - 24 Juli Rp 310.670.090,00 Rp 2.147.227.518,10
16 25 Juli - 31 Juli Rp 219.900.000,00 Rp 2.367.127.518,10
17 1 Agustus - 7 Agustus Rp 396.505.000,00 Rp 2.763.632.518,10
18 8 Agustus - 14 Agustus Rp 276.400.000,00 Rp 3.040.032.518,10
20. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
2. PERHITUNGAN VARIANS DAN INDEKS KINERJA PROYEK
1. SCHEDULE VARIANCE (SV)
Contoh perhitungan nilai SV pada minggu ke- 18:
SV = BCWP β BCWS
= Rp 2.884.540.974,99 β Rp 4.027.348.719,7
= Rp β(1.142.807.744,71)
SV (-) proyek mengalami keterlambatan
.
Minggu BCWP BCWS SV
1 Rp 2.500.000,00 Rp 37.972.671,95 Rp (35.472.671,95)
2 Rp 6.000.000,00 Rp 103.807.341,07 Rp (97.807.341,07)
3 Rp 9.500.000,00 Rp 172.291.297,45 Rp (162.791.297,45)
4 Rp 28.094.417,96 Rp 242.614.164,88 Rp (214.519.746,91)
5 Rp 51.004.551,12 Rp 364.736.974,13 Rp (313.732.423,01)
6 Rp 92.773.264,46 Rp 514.406.238,01 Rp (421.632.973,55)
7 Rp 164.248.063,46 Rp 724.140.339,29 Rp (559.892.275,83)
Minggu BCWP BCWS SV
9 Rp 674.820.756,37 Rp 1.274.315.757,78 Rp (599.495.001,41)
10 Rp 714.057.725,12 Rp 1.591.218.550,07 Rp (877.160.824,94)
11 Rp 772.390.006,33 Rp 1.908.121.342,35 Rp (1.135.731.336,02)
12 Rp 951.978.747,47 Rp 2.200.885.936,66 Rp (1.248.907.189,19)
13 Rp1.360.135.893,23 Rp 2.527.534.559,23 Rp (1.167.398.666,00)
14 Rp1.632.550.455,63 Rp 2.843.963.193,73 Rp (1.211.412.738,11)
15 Rp1.949.426.910,53 Rp 3.165.757.671,59 Rp (1.216.330.761,06)
16 Rp2.156.900.316,24 Rp 3.463.010.711,27 Rp (1.306.110.395,03)
17 Rp2.644.184.245,82 Rp 3.760.263.750,94 Rp (1.116.079.505,12)
18 Rp2.884.540.974,99 Rp 4.027.348.719,70 Rp (1.142.807.744,71)
21. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
2. PERHITUNGAN VARIANS DAN INDEKS KINERJA PROYEK
2. COST VARIANCE (CV)
Contoh perhitungan nilai CV pada minggu ke- 18:
CV = BCWP β ACWP
= Rp 2.884.540.974,99 β Rp 3.040.032.518,1
= Rp β(155.491.543,11)
.CV (-) biaya yang lebih besar dari anggaran
Minggu BCWP ACWP CV
1 Rp 2.500.000,00 Rp 1.485.009,00 Rp 1.014.991,00
2 Rp 6.000.000,00 Rp 4.706.107,00 Rp 1.293.893,00
3 Rp 9.500.000,00 Rp 8.114.107,00 Rp 1.385.893,00
4 Rp 28.094.417,96 Rp 29.895.196,00 Rp -(1.800.778,04)
5 Rp 51.004.551,12 Rp 31.593.706,00 Rp 19.410.845,12
6 Rp 92.773.264,46 Rp 60.182.706,00 Rp 32.590.558,46
7 Rp 164.248.063,46 Rp 134.724.206,00 Rp 29.523.857,46
8 Rp 474.301.390,12 Rp 452.305.206,00 Rp 21.996.184,12
9 Rp 674.820.756,37 Rp 678.245.328,10 Rp -(3.424.571,73)
10 Rp 714.057.725,12 Rp 700.287.128,10 Rp 13.770.597,02
11 Rp 772.390.006,33 Rp 786.222.428,10 Rp -(13.832.421,77)
12 Rp 951.978.747,47 Rp 1.005.958.428,10 Rp -(53.979.680,63)
13 Rp1.360.135.893,23 Rp 1.567.057.428,10 Rp -(206.921.534,87)
14 Rp1.632.550.455,63 Rp 1.836.557.428,10 Rp -(204.006.972,47)
15 Rp1.949.426.910,53 Rp 2.147.227.518,10 Rp -(197.800.607,57)
16 Rp2.156.900.316,24 Rp 2.367.127.518,10 Rp -(210.227.201,86)
17 Rp2.644.184.245,82 Rp 2.763.632.518,10 Rp -(119.448.272,28)
18 Rp2.884.540.974,99 Rp 3.040.032.518,10 Rp -(155.491.543,11)
22. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
2. PERHITUNGAN VARIANS DAN INDEKS KINERJA PROYEK
3. SCHEDULE PERFORMANCE INDEX (SPI)
Contoh perhitungan nilai SPI pada minggu ke- 18:
SPI =
BCWP
BCWS
=
Rp 2.884.540.974,99
Rp 4.027.348.719.70
= 0,72
SPI (<1) proyek mengalami keterlambatan
. Minggu BCWP BCWS SPI
1 Rp 2.500.000,00 Rp 37.972.671,95 0,07
2 Rp 6.000.000,00 Rp 103.807.341,07 0,06
3 Rp 9.500.000,00 Rp 172.291.297,45 0,06
4 Rp 28.094.417,96 Rp 242.614.164,88 0,12
5 Rp 51.004.551,12 Rp 364.736.974,13 0,14
7 Rp 164.248.063,46 Rp 724.140.339,29 0,23
8 Rp 474.301.390,12 Rp 977.118.287,47 0,49
9 Rp 674.820.756,37 Rp 1.274.315.757,78 0,53
10 Rp 714.057.725,12 Rp 1.591.218.550,07 0,45
11 Rp 772.390.006,33 Rp 1.908.121.342,35 0,40
12 Rp 951.978.747,47 Rp 2.200.885.936,66 0,43
13 Rp1.360.135.893,23 Rp 2.527.534.559,23 0,54
14 Rp1.632.550.455,63 Rp 2.843.963.193,73 0,57
15 Rp1.949.426.910,53 Rp 3.165.757.671,59 0,62
16 Rp2.156.900.316,24 Rp 3.463.010.711,27 0,62
17 Rp 2.644.184.245,82 Rp 3.760.263.750,94 0,70
18 Rp 2.884.540.974,99 Rp 4.027.348.719,70 0,72
23. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
2. PERHITUNGAN VARIANS DAN INDEKS KINERJA PROYEK
4. WORK PERFORMANCE INDEX (CPI)
Contoh perhitungan nilai SPI pada minggu ke- 18:
CPI =
BCWP
ACWP
=
Rp 2.884.540.974,99
Rp 3.040.032.518,10
= 0,95
CPI (<1) biaya lebih besar dari anggaran
Minggu BCWP ACWP CPI
1 Rp 2.500.000,00 Rp 1.485.009,00 1,68
2 Rp 6.000.000,00 Rp 4.706.107,00 1,27
3 Rp 9.500.000,00 Rp 8.114.107,00 1,17
4 Rp 28.094.417,96 Rp 29.895.196,00 0,94
5 Rp 51.004.551,12 Rp 31.593.706,00 1,61
6 Rp 92.773.264,46 Rp 60.182.706,00 1,54
7 Rp 164.248.063,46 Rp 134.724.206,00 1,22
8 Rp 474.301.390,12 Rp 452.305.206,00 1,05
9 Rp 674.820.756,37 Rp 678.245.328,10 0,99
10 Rp 714.057.725,12 Rp 700.287.128,10 1,02
11 Rp 772.390.006,33 Rp 786.222.428,10 0,98
12 Rp 951.978.747,47 Rp 1.005.958.428,10 0,95
13 Rp 1.360.135.893,23 Rp 1.567.057.428,10 0,87
14 Rp 1.632.550.455,63 Rp 1.836.557.428,10 0,89
15 Rp 1.949.426.910,53 Rp 2.147.227.518,10 0,91
16 Rp 2.156.900.316,24 Rp 2.367.127.518,10 0,91
17 Rp 2.644.184.245,82 Rp 2.763.632.518,10 0,96
18 Rp 2.884.540.974,99 Rp 3.040.032.518,10 0,95
24. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
3. PERHITUNGAN PERKIRAAN WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN AKHIR PROYEK
1. PERKIRAAN PENYELESAIAN PROYEK (ECD)
Sisa waktu = 210 hari - 126 hari = 84 hari
SPI = 0,72
ECD =
sisa waktu
SPI
x waktu yang ditempuh
=
84
0.72
x 210
= 243,279 hari β 244 hari
2. PERKIRAAN BIAYA SISA PENYELESAIAN
PROYEK(ETC)
Anggaran untuk pekerjaan sisa
= Anggaran total β BCWP
= Rp 5.223.747.775,04 - Rp 2.884.540.974,99
= Rp 2.339.206.800,04
CPI = 0,95
ETC
=
Anggaran βBCWP
CPI
=
Rp 5.223.747.775,04 β Rp 2.884.540.974,99
0,95
= Rp 2.465.302.036,04
3. PERKIRAAN BIAYA PENYELESAIAN
PROYEK(EAC)
= ACWP + ETC
= Rp 3.040.032.518,10 + Rp 2.465.302.036,04
= Rp 5.505.334.554,14
Biaya total proyek
= Rp 5.505.334.554,14 + Rp 522.374.224,96
= Rp 6.027.708.779,10
PEMBENGKAKAN BIAYA
= biaya total proyek β Anggaran proyek
= Rp 6.027.708.779,10 β Rp 5.746.122.000,00
= Rp 281.586.779,10
25. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
4. PEMBAHASAN
1. GRAFIK KONSEP EARNED VALUE
BCWS > BCWP & ACWP maka pelaksanaan proyek lebih lambat dari yang
direncanakan
Rp-
Rp500,000,000
Rp1,000,000,000
Rp1,500,000,000
Rp2,000,000,000
Rp2,500,000,000
Rp3,000,000,000
Rp3,500,000,000
Rp4,000,000,000
Rp4,500,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Biaya
(Rp)
MInggu ke -
Kurva S Earned Value
BCWS BCWP ACWP
26. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
4. PEMBAHASAN
2. GRAFIK ANTARA SV DAN CV
Pada minggu ke-18 pengamatan SV Rp -(1.142.807.745) dan nilai CV sebesar Rp -(155.491.543). Dari
hasil pengamatan tersebut diketahui nilai SV negatif (-) dan nilai CV juga negatif (-) menunjukkan
bahwa pengerjaan proyek mengalami keterlambatan dan biaya yang dikeluarkan lebih besar dari
Rp(1,400,000,000)
Rp(1,200,000,000)
Rp(1,000,000,000)
Rp(800,000,000)
Rp(600,000,000)
Rp(400,000,000)
Rp(200,000,000)
Rp-
Rp200,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Biya
(Rp)
Minggu ke -
Grafik Antara SV dan CV
SV CV
27. M
E
T
O
D
E
E
A
R
N
E
D
V
A
L
U
E
4. PEMBAHASAN
3. GRAFIK ANTARA SPI DAN CPI
Pada indeks prestasi jadwal hingga minggu ke- 18 bernilai sebesar 0,72 < 1 yang berarti proyek
tersebut mengalami keterlambatan. Indeks kinerja biaya pada minggu ke- 18 bernilai 0,95 < 1
menunjukkan bahwa biaya yang telah dikeluarkan lebih besar dari anggaran.
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
1.80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Indeks
Prestasi
MInggu ke -
Grafik Antara SPI dan CPI
SPI CPI
28. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
1. Perhitungan earned value yang telah ditinjau menghasilkan analisis keterlambatan pada
penjadwalan dikarenakan pada indeks kinerja menghasilkan nilai <1
2. Crash Program adalah salah satu cara untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek,
yaitu dengan mereduksi waktu penyelesaian kegiatan yang berada di lintasan kritis yang
akan berpengaruh terhadap waktu penyelesaian proyek.
3. Lintasan kritis dari proyek meliputi kegiatan yang berada dijalur A β G β F. (Lampiran 4)
4. Percepatan penyelesaian menggunakan penambahan jam kerja/lembur.
5. Waktu kerja normal adalah 8 jam/hari dan 1 jam istirahat (08.00 - 17.00)
6. Kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal dengan variasi penambahan jam
kerja dari 1 jam lembur sampai 4 jam lembur perhari.
7. Optimalisasi waktu kerja dengan biaya terendah
29. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
1. Penentuan Percepatan Waktu Penyelesaian Kegiatan (Crash Duration)
1. PRODUKTIVITAS HARIAN
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Produktivitas harian =
505
56
= 9,02 mβ/hari
2. PRODUKTIVITAS PERJAM
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Produktivitas perjam =
9,02
8
= 1,13 mβ/jam
3. PRODUKTIVITAS KERJA HARIAN SESUDAH
CRASH
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Produktivitas harian sesudah crash
= (8 x 1,13) + (2 x 0,8 x 1,13)
= 10,82 mβ/ hari
3. DURASI KEGIATAN SETELAH DIADAKAN
PERCEPATAN (CRASH DURATION)
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Craash duration =
505
10,82
= 46,67 hari
30. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
2. PERHITUNGAN CRASH COST PEKERJA
No Tenaga Kerja Satuan Upah
1 Pekerja OH Rp 70.000,00
2 Tukang OH Rp 85.000,00
3 Kepala Tukang OH Rp 95.000,00
4 Mandor OH Rp 110.000,00
HARGA SATUAN UPAH
1. NORMAL COST PEKERJA PERJAM
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
No Tenaga Kerja Satuan Koefisien Jumlah Harga
1 Pekerja OH 0,100 Rp 7.000,00
2 Tukang OH 0,100 Rp 8.500,00
3 Kepala Tukang OH 0,010 Rp 950,00
4 Mandor OH 0,005 Rp 550,00
Jumlah Rp 17.000,00
Normal cost perjam = 1,13 mβ/jam x Rp 17.000,00
= Rp 19.162,95
2. NORMAL COST PEKERJA PERHARI
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Normal cost perhari = 8 x Rp. 19.162,95
= Rp. 153.303,57
31. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
2. PERHITUNGAN CRASH COST PEKERJA
3. UPAH LEMBUR
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Biaya lembur perhari (1 jam kerja)
= 1 x 1,5 x normal cost perjam
= 1 x 1,5 x Rp 19.162,95
= Rp 28.744,42
Biaya lembur perhari (2 jam kerja)
= Rp 28.744,42 + (2 x 1 x Rp 19.162,95)
= Rp 67.070,31
4. CRASH COST PEKERJA
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank :
Crash Cost Pekerja = Rp 153.303,57 + Rp 67.070,31
= Rp 220.373,88
5. CRASH COST TOTAL
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank:
Crash Cost Total = Rp 220.373,88 x 46,67
= Rp 10.284.114,58
6. COST SLOPE
Perhitungan pekerjaan pemasangan bouwplank:
Cost Slope
=
Rp 10.284.114,58 β Rp 8.585,000,00
56 hari β 46,67 hari
= Rp 182.048,00
32. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
3. TAMBAHAN BIAYA GAJI STAF
1. SITE MANAGER
Gaji perbulan = Rp 8.000.000,00
Gaji perhari =
Rp 8.000.000,00
30
= Rp 266.666,67
Gaji perjam =
Rp 266.666,67
8
= Rp 33.333,33
Biaya lembur Site Manager perhari untuk 2 jam
lembur :
Biaya lembur = Rp 33.333,33 x 1,5 x 2
= Rp 100.000,00
2. PELAKSANA
Gaji perbulan = Rp 5.000.000,00
Gaji perhari =
Rp 5.000.000,00
30
= Rp 166.666,67
Gaji perjam =
Rp 166.666,67
8
= Rp 20.833,33
Biaya lembur Site Manager perhari untuk 2 jam
lembur :
Biaya lembur = Rp 20.833,33 x 1,5 x 2
= Rp 62.500,00
3. Gaji staf saat lembur untuk lembur 2 jam
= Rp 100.000,00 + Rp 62.500,00
= Rp 162.500,00
33. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
4. TAHAP KOMPRESI
1. NORMAL
a. Umur proyek = 210 hari
b. Biaya langsung = Rp 5.223.747.775,04
c. Biaya tidak langsung = Rp 522.374.224,96
d. Biaya tidak langsung per hari
=
Rp 522.374.224,96
210
= Rp 2.487.496,31
e. Total cost
= Biaya langsung + Biaya tidak langsung
= Rp 5.223.747.775,04 + Rp 522.374.224,96
= Rp 5.746.122.000,00
3. Gaji staf saat lembur untuk lembur 2 jam
= Rp 100.000,00 + Rp 62.500,00
= Rp 162.500,00
2. ANALISIS PERCEPATAN WAKTU
(TAHAP KOMPRESI)
Contoh perhitungan analisis Percepatan
Waktu Penyelesaian :
a. Kegiatan yang dipercepat Pekerjaan pasang
Jendela Roster
b. Waktu penyelesaian normal = 70 hari
c. Waktu penyelesaian dipercepat= 58,33 hari
d. Total percepatan = 11,67 hari
e. Total waktu penyelesaiaN = 175 hari
f. Tambahan biaya
= Cost slope x Total percepatan
= Rp 39.874,13 x 11,67
= Rp 465.198,18
34. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
4. TAHAP KOMPRESI
3. Gaji staf saat lembur untuk lembur 2 jam
= Rp 100.000,00 + Rp 62.500,00
= Rp 162.500,00
g. Biaya langsung = Rp 5.298.370.832,15 + Rp 465.198,18
= Rp 5.298.836.030,33
h. Biaya lembur staf = Biaya lembur perhari x total percepatan
= Rp 162.500,00 x 11,67
= Rp 1.895.833,33
i. Biaya tak langsung = (175 x Biaya tak langsung perhari) + biaya lembur
staf
= Rp (175 x Rp 2.487.496,31) + Rp. 1.895.833,33
= Rp 437.207.687,47
j. Total cost = Biaya langsung + Biaya tak langsung
= Rp 5.298.836.030,33 + Rp 437.207.687,47
= Rp. 5.736.043.717,80
35. C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
4. TAHAP KOMPRESI
3. Gaji staf saat lembur untuk lembur 2 jam
= Rp 100.000,00 + Rp 62.500,00
= Rp 162.500,00
NO
DURASI
(HARI)
BIAYA
LANGSUNG
BIAYA TAK
LANGSUNG
TOTAL COST
1 200,67 Rp 5.255.743.312,97 Rp 500.674.259,41 Rp 5.756.417.572,38
2 200,67 Rp 5.778.999.502,76 Rp 500.674.259,41 Rp 6.279.673.762,17
3 186,67 Rp 5.281.564.149,60 Rp 466.607.644,41 Rp 5.748.171.794,01
4 186,67 Rp 5.288.041.962,10 Rp 466.607.644,41 Rp 5.754.649.606,51
5 175,00 Rp 5.288.782.170,44 Rp 437.207.687,47 Rp 5.725.989.857,90
6 175,00 Rp 5.291.481.258,98 Rp 437.207.687,47 Rp 5.728.688.946,44
7 175,00 Rp 5.292.221.467,31 Rp 437.207.687,47 Rp 5.729.429.154,78
8 175,00 Rp 5.292.686.665,49 Rp 437.207.687,47 Rp 5.729.894.352,95
9 175,00 Rp 5.298.370.832,15 Rp 437.207.687,47 Rp 5.735.578.519,62
10 175,00 Rp 5.298.836.030,33 Rp 437.207.687,47 Rp 5.736.043.717,80
Tabel Hasil Kompresi 2 Jam Lembur
36. Perbandingan Waktu dan Biaya Normal dan Waktu dan Biaya Optimum
C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
5. PEMBAHASAN
1 Jam Lembur
Normal Cost Slope
Durasi 210 hari kerja 189 hari kerja
Biaya langsung Rp 5.223.747.775,04 Rp 5.258.257.734,69
Biaya tidak langsung Rp 522.374.224,96 Rp 470.125.005,58
Total Rp 5.746.122.000,00 Rp 5.728.382.740,27
2 Jam Lembur
Normal Cost Slope
Durasi 210 hari kerja 175 hari kerja
Biaya langsung Rp 5.223.747.775,04 Rp 5.298.836.030,33
Biaya tidak langsung Rp 522.374.224,96 Rp 437.207.687,47
Total Rp 5.746.122.000,00 Rp 5.736.043.717,80
3 Jam Lembur
Normal Cost Slope
Durasi 210 hari kerja 167 hari kerja
Biaya langsung Rp 5.223.747.775,04 Rp 5.396.069.784,79
Biaya tidak langsung Rp 522.374.224,96 Rp 417.309.410,86
Total Rp 5.746.122.000,00 Rp 5.813.379.195,65
4 Jam Lembur
Normal Cost Slope
Durasi 210 hari kerja 162 hari kerja
Biaya langsung Rp 5.223.747.775,04 Rp 5.401.661.540,38
Biaya tidak langsung Rp 522.374.224,96 Rp 407.076.326,89
Total Rp 5.746.122.000,00 Rp 5.808.737.867,27
Perbandingan Waktu dan Biaya Normal dan Waktu dan Biaya Optimum
37. Perbandingan Waktu dan Biaya Normal dan Waktu dan Biaya Optimum
C
R
A
S
H
P
R
O
G
R
A
M
5. PEMBAHASAN
1. Hasil paling efisien dari nilai biaya dan waktu adalah penambahan 2 jam kerja lembur
perhari.
2. Penambahan jam kerja lembur selama 2 jam yang telah dioptimalisasi menghasilkan
biaya sebesar Rp 5.736.043.717,80 dibandingkan dengan anggaran biaya sebesar
Rp5.746.122.000,00
3. Durasi optimal selama 175 hari dari total waktu rencana penyelesaian 210 hari,
sehingga selisih 35 hari lebih cepat
38. Earned Value dan Crash Program
Earned Value
Normal Earned Value
Durasi 210 hari kerja 244 hari kerja
Biaya Total Proyek Rp 5.746.122.000,00 Rp 6.027.708.779,10
Dengan pembengkakan biaya sebesar Rp 281.586.779,10.
estimasi durasi waktu seluruh penyelesaian proyek yaitu
selama 244 hari kerja yang dimana terlambat 34 hari dari
waktu rencana.
Crash Program
Normal Cost Slope
Durasi 210 hari kerja 175 hari kerja
Biaya langsung Rp 5.223.747.775,04 Rp 5.298.836.030,33
Biaya tidak
langsung
Rp 522.374.224,96 Rp 437.207.687,47
Total Rp 5.746.122.000,00 Rp 5.736.043.717,80
penerapan 2 jam kerja lembur menunjukan bahwa hasil
durasi waktu dan biaya total tersebut kurang dari biaya
dan waktu yang dianggarkan dan paling efisien.
39. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN 2) Berdasarkan peninjauan dari earned value
analysis:
ECD = 244 hari (durasi normal 210 hari)
ETC = Rp 2.465.302.036,04
EAC = Rp 5.505.334.554,14
biaya total keseluruhan = Rp 6.027.708.779,10
lebih besar dari anggaran rencana
Rp 5.746.122.000,00
pembengkakan biaya sebesar Rp 281.586.779,10
3) Identifikasi pekerjaan kritis dengan perhitungan
crash program menambahkan jam kerja lembur 2
jam. Dengan optimalisasi biaya sebesar
Rp5.736.043.717,80 (anggaran rencana
Rp5.746.122.000,00). Durasi optimal dengan 175
1) Hasil penerapan earned value analysis pada
minggu ke -18:
BCWS= Rp 4.027.348.719,70
BCWP= Rp 2.884.540.974,99
ACWP= Rp 3.040.032.518,10
SV = Rp -(1.142.807.744,71)
proyek mengalami keterlambatan
CV = Rp β(155.491.543,11)
biaya yang dikeluarkan lebih besar dari rencana
SPI = 0,72
dibawah <1, berarti proyek terlambat
CPI = 0,95
dibawah <1, berarti biaya dikeluarkan lebih besar
40. KESIMPULAN DAN SARAN
2. SARAN
1)
Pada penelitian selanjutnya dapat membandingkan penambahan biaya jam
lembur dengan tenaga kerja agar diperoleh biaya yang minimum untuk biaya
proyek dalam percepatan.
2)
Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode CPM atau
PDM dengan menggunakan software yang berbeda seperti primavera
untuk menganalisis kegiatan kritis pada pekerjaan.
3)
Pada penelitian selanjutnya dapat melakukan metode
percepatan proyek dengan perbaikan metode kerja atau dengan
penambahan peralatan sebagai pembanding penambahan biaya
yang dikeluarkan
41. TERIMA KASIH
Jadikan orang yang diatas kita sebagai panutan dan tetap melihat yang
dibawah kita sebagai pengingat diri. Bersyukurlah