Seorang marinir yang tidak dikenal membantu seorang pria tua yang sakit di rumah sakit dengan berpura-pura menjadi putranya, meskipun mereka tidak saling mengenal, karena pria tua itu terlihat kesepian dan membutuhkan anaknya. Marinir itu duduk menemani pria tua itu sepanjang malam hingga pria tua itu meninggal.
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Seorang marinir bernama johny
1. Seorang Marinir Bernama Johny
Pada suatu hari, seorang bapak tua jatuh pingsan di suatu sudut
jalan yang ramai di kota Boto. Sebuah mobil ambulancesegeradatang
membawanya ke rumah sakit “Harapan Negara”. Di situ bapak tua itu terus
mengigau memanggil-memanggilanaknya. Seorang perawat kemudian
menemukan secarik kertas dalam dompetnya yang menyebutkan bahwa
rupanya bapak tua itu mempunyai seorang putra yang menjadi seorang
marinir dan bertugas di BossiUtara.
Pada tengah malam itu juga akhirnya seorang marinir muncul di
rumah sakit itu. Perawat segeramengantarnya ke kamar bapak tua itu.
Bapak tua itu masih dalam pengaruh obat penenang. Perawat harus
berbisik beberapakali untuk memberitahunya bahwa putranya sudah tiba
di kamarnya.
Akhirnya bapak tua itu membuka matanya. Dia tidak dapat melihat
anaknya secara jelas tetapi dia masih dapat mengenali pakaian
seragamnya.
Selama sisa malam itu, marinir itu duduk berjaga di samping ranjang
bapak itu. Sesekali dia meremas tangan bapak itu sambil berbicara dengan
lembut.
Melihat itu, beberapa kali perawat menyarankan sang marinir untuk
beristirahat dan makan dulu. Tetapi dia menolak.
Menjelang pagi, bapak itu akhirnya meninggal dunia.
Para perawat menyampaikan rasa belasungkawa kepada marinir itu,
tetapi sang marinir malah bertanya, “Siapa sih bapak itu ?”
“Lho, bukankah dia itu ayah anda ?” perawat itu ganti bertanya.
“Bukan. Dia bukan ayah saya,” jawabnya. “Saya belum pernah bertemu
dengannya sebelum ini.”
“Mengapa anda tidak mengatakannya sejak tadi ?” tanya perawat itu.
2. “Mestinya begitu,” jawab marinir itu, “Tetapisaya dapat melihat
bahwa bapak itu terlalu sakit untuk menyadari bahwa saya bukanlah
anaknya. Johny anaknya sebetulnya bukan saya, tetapi Johny yang lain.
Kami punya nama yang sama. Saya juga dapat melihat bahwa dia
kesepian dan memerlukan anaknya. Maka saya memutuskan untuk
menjadi anaknya.”
Adaptasi dari Anthony de Mello