BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Budaya Kerja dan Nilai Etik , Univers...DUCI
Pengertian Budaya Kerja
Merupakan seperangkat sistem yang nampak dalam nilai-nilai kerja, yang diperjuangkan dan diwujud-nyatakan menjadi satu tatanan manajemen yang berkualitas. Hal ini akan tercermin dari sikap yang menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang diwujudkan di dalam bekerja.
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Budaya Kerja dan Nilai Etik , Univers...DUCI
Pengertian Budaya Kerja
Merupakan seperangkat sistem yang nampak dalam nilai-nilai kerja, yang diperjuangkan dan diwujud-nyatakan menjadi satu tatanan manajemen yang berkualitas. Hal ini akan tercermin dari sikap yang menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang diwujudkan di dalam bekerja.
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIANSalleha Kahar
Nilai organisasi yang dikongsi bersama dalam kalangan ahli organisasi adalah amat penting kerana ia membantu mengeratkan hubungan antara ahli, memahami ekspektasi ahli dalam melaksanakan tugas. Nilai organisasi akan dapat membantu ahli melaksanakan perkara luar biasa dan seterusnya mencapai matlamat organisasi.
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIANSalleha Kahar
Nilai organisasi yang dikongsi bersama dalam kalangan ahli organisasi adalah amat penting kerana ia membantu mengeratkan hubungan antara ahli, memahami ekspektasi ahli dalam melaksanakan tugas. Nilai organisasi akan dapat membantu ahli melaksanakan perkara luar biasa dan seterusnya mencapai matlamat organisasi.
1. KONTRIBUSI NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA
TERHADAP PENCIPTAAN NILAI BAGI
PELANGGAN MELALUI
PRAKTIK BISNIS YANG ETIS
KELOMPOK 5
- Tita Kemala Putri 5111181061
- Ariyanto 5111191039
- Silfi Sulistiawati 5111191047
- Putri Maisyah M 5111191050
- Ade Marentha N 5111191058
- Resia Alihiya 5111191062
2. DESAIN RISET
(1) RUMUSAN
MASALAH
(2) MENETAPKAN
TUJUAN RISET
(3) KAJIAN
TEORI
(4) MERANCANG
INSTRUMEN RISET
(5) MENENTUKAN
INFORMAN KUNCI
& SPESIALIS
(5) MENGUMPULKAN
DATA
(6) MENGANALISIS
DATA & UJI
KEABSAHAN DATA
(7) PENYAJIAN DATA:
1. DESKRIPSI DATA
2. KATEGORISASI DATA
3. MENGONSTRUKSI HUBUNGAN
(8) MENENTUKAN
PROPOSISI
(9) MEMBUAT
LAPORAN RISET
KETERANGAN:
1. INSTRUMEN RISET: PEDOMAN WAWANCARA
2. INFORMAN KUNCI: PEMILIK/MANAJER PERUSAHAAN – INFORMAN SPESIALIS: PEGAWAI
3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA: WAWANCARA SECARA MENDALAM
4. LANGKAH 4, 7, & 8 ADALAH HASIL PENGERJAAN TUGAS YANG HARUS DIPRESENTASIKAN.
3. TUJUAN RISET
TUJUAN UTAMA
Mengonstruksi fenomena dan
menemukan proposisi.
TUJUAN KHUSUS
1. Menggambarkan realitas yang
kompleks.
2. Memperoleh pemahaman
makna.
3. Menemukan pola hubungan
yang bersifat interaktif.
4. Menentukan proposisi.
4. KERANGKA TEORETIS
MANAJEMEN
PERUSAHAAN
PEGAWAI
PERUSAHAAN
KONSUMEN
PENERAPAN NILAI-
NILAI BUDAYA SUNDA
MENINGKATKAN
KUALITAS ETIS DALAM
PRAKTIK PEMASARAN
INTERNAL
PENERAPAN NILAI-
NILAI BUDAYA SUNDA
MENINGKATKAN
KUALITAS ETIS DALAM
PRAKTIK PEMASARAN
EKSTERNAL
PENERAPAN NILAI-NILAI BUDAYA
SUNDA MENINGKATKAN
KUALITAS ETIS DALAM PRAKTIK
PEMASARAN INTERAKTIF
PERAN SEGITIGA
PEMASARAN
DALAM PENCIPTAAN
NILAI BAGI
PELANGGAN
5. PERTANYAAN RISET
(ALTERNATIF 2)
NILAI-NILAI
BUDAYA
SUNDA YANG
DIANUT OLEH
MANAJEMEN
PERUSAHAAN
(X)
PERILAKU ETIS
PENGUSAHA
(Y1)
NILAI BAGI
PELANGGAN
(Z)
Q1
Q3
Q3
Q1: APAKAH NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA YANG DISERAP MEMBERI KONTRIBUSI PADA PEMBENTUKAN PERILAKU ETIS PENGUSAHA?
Q2: APAKAH PERILAKU ETIS PENGUSAHA MEMBERI KONTRIBUSI PADA PEMBENTUKAN PERILAKU ETIS PEGAWAI?
Q3: APAKAH PERILAKU ETIS PEGAWAI MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP PEMBENTUKAN NILAI BAGI PELANGGAN?
KETERANGAN: NILAI BAGI PELANGGAN DICERMINKAN MELALUI MANFAAT PRODUK, PELAYANAN, PERSONAL
(KOMPETENSI,KERAMAHAN,KREDIBILITAS,KEANDALAN,DAYATANGKAP & KOMUNIKASI), DAN CITRA PERUSAHAAN/MEREK?
PERILAKU ETIS
PEGAWAI
(Y2)
Q2
6. PROFIL PERUSAHAAN & INFORMAN
DESKRIPSI SINGKAT PROFIL
PERUSAHAAN
Saung Teh Ita berada di daerah punclut
dengan lokasi pada dataran yg cukup
tinggi yaitu di jalan rereongan sarumpi
no.104 cimbuleuit atas, berdiri pada
tahun 1983. Menjual berbagai macam
menu tradisional khas sunda seperti
ayam goreng ikan asin, jengkol, pete
serta lalapan plus sambal terasi. Tempat
ini cocok untuk makan siang maupun
malam bersama keluarga atau teman.
INFORMAN KUNCI & INFORMAN
SPESIALIS
Wildan (owner)
Wanda (karyawan)
Ibu dewi (konsumen)
7. PENJELASAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA 1
DEFINISI KONSEPTUAL NILAI-
NILAI BUDAYA SUNDA 1
DEFINISI OPERASIONAL NILAI-
NILAI BUDAYA SUNDA 1
PENJELASAN HUBUNGAN ANTARA X, Y1, Y2, DAN Z BERDASARKAN HASIL
WAWANCARA
Silih asih adalah
tingkah laku yang
memperlihatkan rasa
kasih sayang yang
tulus sehingga
terwujud kebahagiaan
(Alhafizh et al., 2021)
1. Empati adalah
keadaan mental yang
membuat seseorang
merasa atau
mengidentifikasi
dirinya dalam keadaan
perasaan atau pikiran
yang sama dengan
orang atau kelompok
lain, sementara
berempati berarti
melakukan
(mempunyai) empati.
PENJELASAN HUBUNGAN X & Y1
Nilai budaya sunda empati yang merupakan salah satu dari unsur silih asih
dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal Sumber eksternal
bersumber dari orangtua,keluarga dekat selain orangtua, rekan kerja,dan
teman diluar perusahaan, sementara sumber internal berasal dari
perenungan secara mandiri, pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman
oran lain serta berdiskusi dengan kelompok referensi yang diserap oleh
pengusaha yaitu dengan menunjukkan perilaku etis pengusaha yang selalu
memberikan perhatian dan bantuan.
PENJELASAN HUBUNGAN Y1 & Y2
Proses penghayatan nilai empati pada diri pengusaha terjadi dengan
meyakini bahwa dalam sebuah bisnis, perilaku etis pengusaha yang
memberikan perhatian dan memberi bantuan sangat dibutuhkan. Hal
tersebut berdampak kepada perasaaan mereka yang merasa senang saat
bekerja sehingga pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
PENJELASAN HUBUNGAN Y2 & Z
Perilaku etis pegawai yang memberikan perhatian dan memberikan
bantuan terhadap pelanggan memberi kontribusi pada pembentukan nilai
pelanggan sehingga pelanggan merasa puas atas pelayanan yang
diberikan.
8. PENJELASAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA 2
DEFINISI KONSEPTUAL NILAI-
NILAI BUDAYA SUNDA 2
DEFINISI OPERASIONAL NILAI-
NILAI BUDAYA SUNDA 2
PENJELASAN HUBUNGAN ANTARA X, Y1, Y2, DAN Z BERDASARKAN HASIL
WAWANCARA
Silih asih adalah
tingkah laku yang
memperlihatkan rasa
kasih sayang yang
tulus sehingga
terwujud kebahagiaan
(Alhafizh et al., 2021)
2. Disiplin adalah sikap
mental untuk mau
mematuhi peraturan dan
bertindak sesuai dengan
peraturan secara suka rela.
PENJELASAN HUBUNGAN X & Y1
Nilai budaya sunda disiplin yang merupakan salah satu dari unsur silih
asih dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal Sumber
eksternal bersumber dari orangtua,keluarga dekat selain orangtua, rekan
kerja,dan teman diluar perusahaan, sementara sumber internal berasal dari
perenungan secara mandiri, pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman
oran lain serta berdiskusi dengan kelompok referensi yang diserap oleh
pengusaha yaitu pengusaha selalu menerapkan disiplin dalam bekerja dan
berpenampilan rapi.
PENJELASAN HUBUNGAN Y1 & Y2
Pengusaha melakukan disiplin dalam rangka mendisiplinkan pegawai agar
selalu memanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja dan berpakaian
rapi. pemilik usaha selalu memberikan teladan yang baik kepada pegawai
dengan cara selalu tepat waktu dalam melakukan pekerjaannya serta
memakai pakaian dengan rapi, hal ini berpengaruh terhadap kedisiplinan
pegawai agar pegawai senantiasa berdisiplin serta berpakaian rapi.
PENJELASAN HUBUNGAN Y2 & Z
Proses penghayatan nilai kedisiplinan pada perilaku etis pegawai
menandai perilakunya dengan melakukan pekerjaannya tepat waktu dan
berpakaian rapi hal tersebut menjadikan konsumen meras senang atas
pelayanan yang diberikan dengan seperti itu akan terciptanya citra
perusahaan yang baik.
9. PENJELASAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA 3
DEFINISI KONSEPTUAL
NILAI-NILAI BUDAYA
SUNDA 3
DEFINISI OPERASIONAL
NILAI-NILAI BUDAYA
SUNDA 3
PENJELASAN HUBUNGAN ANTARA X, Y1, Y2, DAN Z
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA
Silih asih adalah
tingkah laku yang
memperlihatkan rasa
kasih sayang yang
tulus sehingga
terwujud kebahagiaan
(Alhafizh et al., 2021)
3. Kesabaran adalah tahan
menghadapi cobaan (tidak
lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas
patah hati).
PENJELASAN HUBUNGAN X & Y1
Nilai budaya sunda kesabaran yang merupakan salah satu dari unsur silih
asih dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal Sumber
eksternal bersumber dari orangtua,keluarga dekat selain orangtua, rekan
kerja,dan teman diluar perusahaan, sementara sumber internal berasal dari
perenungan secara mandiri, pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman
oran lain serta berdiskusi dengan kelompok referensi yang diserap oleh
pengusaha yaitu pengusaha selalu bersikap sabar dalam mengatasi
berbagai situasi.
PENJELASAN HUBUNGAN Y1 & Y2
Perilaku etis pengusaha yang bersikap sabar dalam mengatasi berbagai
situasi memberi kontribusi pada pembentukan perilaku etis karyawan yaitu
perilaku etis dengan selalu menerapkan kesabaran untuk menerima segala
masukan dan juga teliti dalam melayani setiap permintaan konsumennya
PENJELASAN HUBUNGAN Y2 & Z
Perilaku etis pegawai selalu sabar dalam menerima segala masukan dan
juga teliti dalam melayani pada pelanggan memberi kontribusi pada
pembentukan nilai pelanggan sehingga pelanggan merasa puas atas
pelayanan yang diberikan
10. PENJELASAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA 4
DEFINISI KONSEPTUAL
NILAI-NILAI BUDAYA
SUNDA 4
DEFINISI OPERASIONAL
NILAI-NILAI BUDAYA
SUNDA 4
PENJELASAN HUBUNGAN ANTARA X, Y1, Y2, DAN Z
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA
Silih asih adalah
tingkah laku yang
memperlihatkan rasa
kasih sayang yang
tulus sehingga
terwujud kebahagiaan
(Alhafizh et al., 2021)
4. Menghormati adalah
mengakui dan menaati
(tentang aturan,
perjanjian).
PENJELASAN HUBUNGAN X & Y1
Nilai budaya sunda kesabaran yang merupakan salah satu dari unsur silih
asih dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal Sumber
eksternal bersumber dari orangtua,keluarga dekat selain orangtua, rekan
kerja,dan teman diluar perusahaan, sementara sumber internal berasal dari
perenungan secara mandiri, pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman
oran lain serta berdiskusi dengan kelompok referensi yang diserap oleh
pengusaha yaitu pengusaha selalu menanamkan sikap menghormati dan
menghargai.
PENJELASAN HUBUNGAN Y1 & Y2
Perilaku etis pengusaha yang selalu menanamkan sikap menghormati dan
menghargai memberi kontribusi pada pembentukan perilaku etis karyawan
yaitu dengan mencoba memahami konsumen seperti mendengarkan segala
masukan dari konsumen.
PENJELASAN HUBUNGAN Y2 & Z
Perilaku etis pegawai selalu memahami dan mendengarkan segala
masukan dari konsumen memberi kontribusi pada pembentukan nilai
pelanggan sehingga pelanggan merasa puas atas pelayanan yang diberikan
11. TABEL BANTU 1 DALAM MERUMUSKAN PROPOSISI HUBUNGAN X DAN Y1 BERDASARKAN METODE
KESAMAAN (METHOD OF AGREEMENT) YANG DIGAGAS OLEH JOHN STUART MILL (1806-1873)
KEJADIAN
(1)
KEADAAN ANTESEDEN YAITU KEADAAN YANG MENDAHULUI GEJALA
(2)
GEJALA
(3)
SUMBER DIPEROLEHNYA NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA
PROSES INTERNALISASI (PENGHAYATAN)
NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA
ORANG
TUA
KELUARGA
DEKAT
SELAIN
ORANG
TUA
REKAN KERJA
SEJAWAT DI
PERUSAHAAN
TEMAN DI
LUAR
PERUSAHAAN
MELALUI
PERENUNGA
N SECARA
MANDIRI
BELAJAR DARI
PENGALAMA
N SENDIRI
BELAJAR DARI
PENGALAMAN
ORANG LAIN
BERDISKUSI
DENGAN
KELOMPOK
REFERENSI
Empati YA YA YA YA YA YA YA YA Sikap pengusaha
yang menerapkan
rasa empati,
kedisiplinan dalam
bekerja, sabar
terhadap konsumen
dan menghormati
konsumen
menunjukkan
perilaku yang baik
yang dapat di contoh
dan menjadi teladan
bagi karyawan dalam
melakukan
pekerjaannya.
Disiplin YA YA YA YA YA
Sabar YA YA YA YA YA YA
Menghormati YA YA YA YA
12. TABEL BANTU 2 DALAM MERUMUSKAN PROPOSISI HUBUNGAN Y1 DAN Y2 BERDASARKAN METODE
KESAMAAN (METHOD OF AGREEMENT) YANG DIGAGAS OLEH JOHN STUART MILL (1806-1873)
KEJADIAN
(1)
KEADAAN ANTESEDEN YAITU KEADAAN YANG MENDAHULUI GEJALA
(2)
GEJALA
(3)
SUMBER DIPEROLEHNYA
NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA
PROSES INTERNALISASI (PENGHAYATAN)
NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA
ORANG
TUA
KELUARG
A DEKAT
SELAIN
ORANG
TUA
PIMPINAN
PERUSAHAA
N
TEMAN
MELALUI
PERENUNGAN
SECARA
MANDIRI
BELAJAR
DARI
PENGALAMA
N SENDIRI
BELAJAR
DARI
PENGALAMA
N ORANG
LAIN
PROGRAM
FORMAL
YANG
DIADAKAN
PERUSAHA
AN
BELAJAR DARI
PERLIKAKU
YANG
DICONTOHKA
N PIMPINAN
PERUSAHAAN
Empati YA YA YA YA YA YA Pegawai meneladani
sikap pengusaha yang
selalu memberikan sikap
yang sabar dalam
menghadapi berbagai
situasi, memberi
pelayanan yang terbaik,
serta berusaha membuat
citra perusahaan yang
baik.
Disiplin YA YA YA YA YA YA
Sabar YA YA YA YA
Menghormati YA YA YA YA YA YA YA
13. TABEL BANTU 3 DALAM MERUMUSKAN PROPOSISI HUBUNGAN Y2 DAN Z BERDASARKAN METODE
KESAMAAN (METHOD OF AGREEMENT) YANG DIGAGAS OLEH JOHN STUART MILL (1806-1873)
ANTESEDEN
(1)
GEJALA BERUPA PENINGKATAN MANFAAT YANG DITERIMA PELANGGAN
(2)
MANFAAT PRODUK
MANFAAT
PELAYANAN
MANFAAT PERSONAL
MANFAAT CITRA
PERUSAHAAN
MANFAAT CITRA
MEREK
Empati YA YA YA YA
Disiplin YA YA YA YA
Sabar YA YA YA YA
Menghormati YA YA YA YA YA
14. PROPOSI YANG DIUSULKAN BERDASARKAN METODE KESAMAAN (METHOD OF
AGREEMENT) YANG DIGAGAS OLEH JOHN STUART MILL (1806-1873)
PROPOSISI PERNYATAAN TENTANG HUBUNGAN ANTARA ANTESEDEN DAN GEJALA
PROPOSISI 1 Jika nilai Silih Asih dihayati oleh pemilik usaha maka akan memberikan kontribusi pada pembentukan perilaku etis pemilik
usaha.
PROPOSISI 2 Jika nilai Silih Asih diterapkan oleh pemilik usaha maka akan memberikan kontribusi pada pembentukan perilaku etis
pegawai.
PROPOSISI 3 Jika nilai Silih Asih diterapkan oleh pegawai maka akan memberikan kontribusi pada pembentukan nilai bagi pelanggan.
18. DAFTAR PUSTAKA
Alhafizh, M. F., Effendi, C., Musthofa, R. F., & Najmura, T. A. (2021). Kaitan Silih Asih, Silih Asah, Dan
Silih Asuh Dengan Sila Ke-3 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Falsafah Negara. Jurnal
Kewarganegaraan, 5(2), 671–680. https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1975
Rosala, D., Masunah, J., Narawati, T., Karyono, T., & Sunaryo, A. (2021). Internalisasi Nilai Tri-Silas
melalui Pembelajaran Tari Anak Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 5(2), 1973–1986. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1087