SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
GENERAL
UNDANG-UNDANG POKOK
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
OTO.KR01.016.01
MODUL 1 DARI 6
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Bagian - 2 6
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6
• Undang-undang Persyaratan Pokok 6
• Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6
• Tanggung Jawab 7
• Ringkasan 9
• Kesimpulan 10
• Komite dan Anggota Komite Keselamatan 10
• Komite Keselamatan dan Kesehatan 11
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO. KR01.016.01
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 2/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan
untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01.
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 3/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 4/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 5/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, tanpa bantuan
orang lain peserta harus dapat mengerjakan :
Peserta Pelatihan akan menjelaskan undang-undang pokok tentang keselamtan dan
kesehatan kerja ditempat kerja :
• Daftar tujuan dan sasarn umum yang relevan pada wilayah pembuat undang-
undang untuk keselamtan dan kesehatankerja.
• Daftar pengusaha dan pegawai yang bertanggung jawab ata hak dan
kewajibannya
• Menyebutkan fungsi utama komite dan anggotanya dalam keselamtan dan
kesehatan kerja
Pengenalan
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah sutau sistem yang dirancang untuk
menjamin keselamatandan keadaaan yang baik pada semua personil yang ditempat
kerja menderita luka dan penyebaran penyakit ditempat kerja adalah dana dan biaya
sosial yang menjadi beban pada bisnis dan masyarakat. mengurangi kecelakaan dan
penyebaran penyakit dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan
dan kesehatan kerja tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan ditempat
kerja.
Kami tidak dapat bertahan terlalu lama menerima trauma ditempat kerja akibat suatu
yang tidak terelakkan walaupun dengan janji untuk selalu menerapkan keselamatan
dan kesehatan kerja pada semua personil ditempat kerja, lingkungan yang aman dan
sehat akan berpengaruh.
Prasyarat
Tidak ada prasyarat.
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 6/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian – 2
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Undang-Undang Persyaratan Pokok
Sebelum memulai modul ini peserta latihan membutuhkan pengetahuan dasar
tentang negara bagian di Australia wilayahnya dan tentang negara persemakmuran
yang memepunyai lembaga pembuat undang-undang keselamatan dan kesehatan
kerja. Sedangkan keselamatan pekerja di Australia merupakan tujuan yang
diutamakan oleh badan pemerintah nasional sebajai pola yang meluas keseluruh
wilayah. Masing-masing wilayah bertnaggung jawab mengembangkan pembuatan
undang-undang keselamtan dan kesehatan kerja.
Gambar 1. Undang-Undang Untuk Tiap Wilayah
Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja selalu diperbaharui dan direvisi.
Diperiksa relevansinya oleh organisasi keselamatan dan kesehatan kerja setiap
wilayah untuk diamandemen
Tujuan dan Sasaran Keselamatan & Kesehatan Kerja
Tujuan dan sasaran umum dari undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja
Untuk semua wilayah dapat dirangkum dalampernyataan sebagai berikut:
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 7/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Apakah sasaran Undang-Undang tersebut ?
Pada intinya, undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk mengingkatkan
standart keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja;
Dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran
undang-undang tersebut adalah
• Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kesejahteraaan tiap orang pada
saat bekerja
• Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan
dan kesehatannya.
• Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja
• Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko pada kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan orang saat bekerja.
• Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta assosiasi yang
mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan
standart keselamatan dan kesehatan kerja.
Sasaran undang-undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain
dari undang-undang
Untuk hak-hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap
pembuat undang-undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah
pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatn kerja merupakan tanggungjawba bersama antar
pengusaha dan pegawai/karyawan
Berikut ini adalah dafrat informasi umum tanggung jawab perusahaan.
Undang-undang wilayah yang relevan perlu diteliti berbagai kelalaian yang terjadi
antar tiap wilayah
Tanggungjawab Perusahaan
Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan
untuk para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap
kesehatannya.
Kewajiban khusus, sebagai contoh, tatatertib apa diperlukan untuk ditaat dengan
kewajiban umumnya, termasuk:
• Penyediaan dan perawatan pabrik dan system kerja (seperti; langkah kerja rutin
dan frekuansi kerja)
• Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat
kimia (seperti; toksik kimia, debu dan serat)
• Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara
dan getaran)
• Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri,
tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin)
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 8/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi,
latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa kemanan
kerja.
Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para
pegawainya yang bekerja ditempat kerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk
urusan lebih yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh, pekerja
sampingna yang besar yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa
kontraktor lepas yang menyelenggarakan jenis pekerjaan yan berbeda.
Selanjutnya, perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk
Memonitor kesehatan pegawainya (seperti; pemeriksaan tingkahlaku, audiometri)
Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan
keselamatannya (sebagai contoh; hasil test, catatan luka yang pernah diderita,
kondisi sakit yang pernah diderita dan kecelakaan yang pernah dialami).
Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang
sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan dan
kesehatan para pegawainya. (sebagai contoh, pada pabrik yang besar ini berarti
membutuhkan seorang perawat kesehatan kerja, seorang petugas keselamatan atau
kebersihan dengan waktu penuh. Pada pabrik yang kecil dapat mencari seorang
spesialis yang disarankan pada saat yang diperlukan);
Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil
anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
Atau saat anggota keselamtan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang-
undang yang berlaku.
Memonitor keadaan disetiap tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan
perusahaan (seperti; pemeriksaan tingkaat suara, pemeriksaan tingkat pencahayaan
hingga bahan kimia berbahaya),dan
Menyediakan informasi untuk para pegawainya, termasuk didalamnya pemakaian
bahasa yang cocok, dengan sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan
ditempat kerja, termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk membuat
penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Pegawai
Daftar pada halaman berikut ini adalah contoh tanggungjawab umum seorang
pegawai
Setiap wilayah membutuhkan undang-undang yang telah diteliti terhadap berbagai
variasi sikap kelalaian yang mungkin terjadi antar wilayah.
Tanggungjawab Pegawai
Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:
1. Saat bekerja seorang pegawai harus;
a) Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan
dan kesehatannya, dan untuk keselamatan dan kesehatan senmua orang
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 9/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran
ditempat kerja; dan
b) Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang
diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang
ditentukan dengan atau hukum yang berlaku
Sebagai tambahan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan
mencampuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan,
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamtan
dan kesehatan pegawai lain.
Rehabilitasi
Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan, sedekat mungkin dengan tempat yang
mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, sosial,
kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama
menderita.
Semua fasilitas rehabilitasi dan assosisasi disediakan dana termasuk untuk tindakan
rehabilitasi seperti, konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan
relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi
peningkatan kecakapan kerja atau pelatihan untuk sesuatau yang lain seperti karir,
tempat kerja, kendaraan dan modifikasi rumah, service peralatan rumah tangga,
petugas servis yang dipanggil.
Aturan kewenangan adalah untuk memberi fasilitas yang semestinya sesuai dengan
ketentuan yang ada dan yang cepat untuk merehabilitasi pekerja yang terluka.
Kewajiban Perusahaan dan Pegawai
Perusahaan harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau
menempatkan pegawai dikantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan
bekerja sama dalam latihan.
Pekerja yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya, rehabilitasi dan
pelatihan pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang
semestinya sudah tidak dapat dilakukan.
Ringkasan
Dalam mempertahankan tuntutan untuk memberikan ganti rugi akibat luka,
perusahaan harus membuktikan pada pegawai, apakah dia telah melakukan
tindakan pencegahan terhadap luka tersebut dan semua perhatian dari hal yang
semestinya harus diambil- maka perusahaan telah memenuhi kewajiban
perawatannya.
Undang-Undang
Adalah hukum yang melalui proses di parlemen dan merupakan syarat yang sangat
umum, undang-undang meliputi cakupan wilayah dari aktivitas pemerintahan seperti
dalam bidang keuangan, keamanan jalan raya, perlindungan lingkungan dan
keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-undang dapt dicabut, tetapi lebih sering
dilakukan pengantian dengan undang-undang yang lebih akhir.
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 10/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Peraturan
Adalah hukum yang dibuat dibawah undang-undang yang berlaku untuk meyakinkan
yang dimaksud dalam undang-undang dapat diikuti, peraturan-peraturan merupakan
standart minimum yang harus dipenuhi dalam bidang perdagangan dan industri
Kode Praktis
Ini bukan undang-undang, ini dikembangkan sehngga para pekerja dapat tunduk
dengan memenuhi syarat sesuai undang-undang dan peraturan dalampekerjaannya
sehari-hari. Kode praktek ini dapat digunakan dipengadilan pada beberapa wilayah
sebagai barang bukti bagaimana suatu organisasi memenuhi kewajiban resminya.
Standart Australia
Ini dikembangkan untuk meyakinkan produk yang kami buat aman, baik berkualitas
tinggi dan layanan servis standart ini bukan hukum, tetapi seperti kode praktek, ini
sering disebut dipengadilan dan menjadi peraturan minimal standart yang
dipersyaratkan
Kesimpulan
Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu dari sekian banyak
undang-undang yang berlakuk di Australia, untuk mempengaruhi para pekerja dan
setiap perusahaan memiliki cara yang benar.
Penekanan pada prinsip keselamatan dan kesehatan pada tempat kerja yang lebih
besar, pantas untuk digantikan dan direhabilitasi yang cepat untuk korban
kecelakaan pemimpin perusahaan harus lebih mengembangkan kesehatan,
keselamatan dan produktivitas tenaga kerja yang lebih baik lagi.
Kuncinya adalah kerja sama, sehingga beban prestasi dan prinsip ini dapat dicapai
dengan tepat pada semua pihak yang menaruh perhatian perusahaan, pekerja,
penyedia layanan kesehatan dan pemerintah.
Undang-undang dirancang sebagai elemen utama pada perekonomian dan
perkembangan sosial diautralia pada masa datang, dan akan berhasil dengan
partisipasi aktif dan kerja sama dari semua pihak yang menaruh perhatian.
Komite dan Anggota Komite Keselamatan
Semua wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja
memiliki ketentuan untuk menjadi anggota dan komite keselamatan.
Pemeriksaan terpisah undang-undang setiap wilayah pada informasi yang sesuai.
Dibawah ini adalah contoh pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anggota dan komite
keselamatan
Wakil anggota komite keselamatan ditempat kerja adalah orang yang dipilih oleh
para pegawai unutk bernegosiasi antara pegawai dan pengusaha untuk masalah
keselamatan dan kesehatan.
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 11/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Pekerjaan Anggota Komite Keselamatan dan Kesehatan
1. Wakil anggota komite keselamtan dan kesehatna dimaksudkan untuk membuat
keselamatan dan kesehatan ditempat kerja
a) Memeriksa seluruh atau semua bagian tempat kerja paad setiap waktu
setelah memberikan pemberitahuan sepantasnya pada perusahaan dan
bergerak cepat pada saat terjadi berbagai kecelakaan, situasi bahaya,
peristiwa yang membahayakan atau peristiwa yang langsung beresiko
terhadap keselamtan dna kesehatan semua orang
b) Mendampingi para pemeriksa selama mengadakan pemeriksaan tempat
kerja.
c) Mewajibkan unutk mengadakan komite keselamtan dan kesehatan; serta
d) Dengan persetujuan pegawai, dapat setiap saat mengadakan wawancara
antara pegawai
e) Dengan pemeriksa sehubungan dengan keselamatan dan kesehatannya.
Perusahaan diwajibkan memberikan informasi kepada anggota komite keselamatan
dan kesehatan kerja sesuai hukum yang berlaku berhubungan dengan :
1. Kenyataan dan potensi bahaya ditempat kerja
2. Keselamatan dan kesehatan para pegawai
3. Konsultasi dengan wakil anggota keselamtan saat mengubaj tempat kerja
4. Mengijinkan wakil anggota komite keselamatan melakukan persipan terhadap
pekerjaan dan tugasnya.
Komite Keselamatan dan Kesehatan
Untuk waktu yang lama permasalahaan pegawai sebuhungan dengan keselamatan
dan kesehatan ditempat kerja akan mungkin diselesaikan dengan cara kerja sama
antara pengusaha dan pegawai serta komite keselamtan dan kesehatan
Anggota komite keselamatan dan kesehatan diberikan kewenangan sesuai undang-
undang yang berlaku untuk mengharuskan pengusaha mendirikan komite
keselamatan antara pengusaha dan pegawai, dan susunannya selalu
dikonsultasikan. Pekerjaan minimum komite ini sebagai berikut:
Memberikan fasilitas kerja sama antara pengusaha dan para pegawai diperusahan
dalam menghadapi hasutan, pengembangan dan menjalankan langkah yang
direncanakan untuk meyakinkan keselamtan dan kesehatan para pegawai saat
bekerja; dan
Merumuskan, meninjau kembali serta menyebarkan (termasuk pemakaian bahasa
yang sesuai) pada para pegawai tentang standarisasi, aturan dan prosedur yang
berhubungan dengan keselamtan dan kesehatan yang dapat dilakukan atau
diadukan ditempat kerja.
Pada pokoknya, aturan pada komite adalah melihat pada daftar kebijakan perkara
sehubungan dengan keselamtan dan kesehatan ditempat kerja dan melakukan
peninjauan kembali pelaksanaan kebijakan dan prosedurnya.
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 12/12
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Pekerjaan khusus komite termasuk juga;
Mempelajari kecelakaan dan memberitahkan statistik penyebaran penyakit.
Sehingga laporan tersebut dapat dijadikan untuk mengatur serta bersama-sama
melakukan tindakan yang disaranakan pada keadaan dan praktek yang tidak aman
dan tidak sehat.
Melakukan pemeriksaan laporan keselamtan dan kesehatan pada bagian utama
Memperhatikan informasi laporan dan fakta yang diberikan oleh petugas pemeriksa;
dan
Memperhatikan laporan permohonan yang diajukan oleh anggota komite
keselamatan dan kesehatan.
Sebagai contoh, komite mengembangkan rancangan aturan langkah-langkah
keamanan untuk melindungi pegawai saat menangani bahan kimia beracun.
Kemudian diamati saat operasi pada tiap langkah dan ditinjau kembali kemungkinan
adanya kecelakaan atau menetapkan sebagai cara kerja baru kepada para pegawai.
Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 13/12

More Related Content

What's hot

Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)Eko Supriyadi
 
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)Eko Supriyadi
 
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)Eko Supriyadi
 

What's hot (18)

Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)
 
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-4-i (1)
 
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
 

Similar to KESELAMATAN

Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Eko Supriyadi
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)Eko Supriyadi
 

Similar to KESELAMATAN (17)

Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (1)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-4-i (3)
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

KESELAMATAN

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN GENERAL UNDANG-UNDANG POKOK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA OTO.KR01.016.01 MODUL 1 DARI 6 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Bagian - 2 6 Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6 • Undang-undang Persyaratan Pokok 6 • Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6 • Tanggung Jawab 7 • Ringkasan 9 • Kesimpulan 10 • Komite dan Anggota Komite Keselamatan 10 • Komite Keselamatan dan Kesehatan 11 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO. KR01.016.01 Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 2/12
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01. Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 3/12
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 4/12
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 5/12
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Hasil Pelatihan Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, tanpa bantuan orang lain peserta harus dapat mengerjakan : Peserta Pelatihan akan menjelaskan undang-undang pokok tentang keselamtan dan kesehatan kerja ditempat kerja : • Daftar tujuan dan sasarn umum yang relevan pada wilayah pembuat undang- undang untuk keselamtan dan kesehatankerja. • Daftar pengusaha dan pegawai yang bertanggung jawab ata hak dan kewajibannya • Menyebutkan fungsi utama komite dan anggotanya dalam keselamtan dan kesehatan kerja Pengenalan Keselamatan dan kesehatan kerja adalah sutau sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatandan keadaaan yang baik pada semua personil yang ditempat kerja menderita luka dan penyebaran penyakit ditempat kerja adalah dana dan biaya sosial yang menjadi beban pada bisnis dan masyarakat. mengurangi kecelakaan dan penyebaran penyakit dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan ditempat kerja. Kami tidak dapat bertahan terlalu lama menerima trauma ditempat kerja akibat suatu yang tidak terelakkan walaupun dengan janji untuk selalu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja pada semua personil ditempat kerja, lingkungan yang aman dan sehat akan berpengaruh. Prasyarat Tidak ada prasyarat. Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 6/12
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Bagian – 2 Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja Undang-Undang Persyaratan Pokok Sebelum memulai modul ini peserta latihan membutuhkan pengetahuan dasar tentang negara bagian di Australia wilayahnya dan tentang negara persemakmuran yang memepunyai lembaga pembuat undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan keselamatan pekerja di Australia merupakan tujuan yang diutamakan oleh badan pemerintah nasional sebajai pola yang meluas keseluruh wilayah. Masing-masing wilayah bertnaggung jawab mengembangkan pembuatan undang-undang keselamtan dan kesehatan kerja. Gambar 1. Undang-Undang Untuk Tiap Wilayah Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja selalu diperbaharui dan direvisi. Diperiksa relevansinya oleh organisasi keselamatan dan kesehatan kerja setiap wilayah untuk diamandemen Tujuan dan Sasaran Keselamatan & Kesehatan Kerja Tujuan dan sasaran umum dari undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja Untuk semua wilayah dapat dirangkum dalampernyataan sebagai berikut: Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 7/12
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Apakah sasaran Undang-Undang tersebut ? Pada intinya, undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk mengingkatkan standart keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja; Dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran undang-undang tersebut adalah • Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kesejahteraaan tiap orang pada saat bekerja • Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan kesehatannya. • Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja • Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang saat bekerja. • Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta assosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan dan kesehatan kerja. Sasaran undang-undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari undang-undang Untuk hak-hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap pembuat undang-undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja. Tanggung Jawab Keselamatan dan kesehatn kerja merupakan tanggungjawba bersama antar pengusaha dan pegawai/karyawan Berikut ini adalah dafrat informasi umum tanggung jawab perusahaan. Undang-undang wilayah yang relevan perlu diteliti berbagai kelalaian yang terjadi antar tiap wilayah Tanggungjawab Perusahaan Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan untuk para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap kesehatannya. Kewajiban khusus, sebagai contoh, tatatertib apa diperlukan untuk ditaat dengan kewajiban umumnya, termasuk: • Penyediaan dan perawatan pabrik dan system kerja (seperti; langkah kerja rutin dan frekuansi kerja) • Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia (seperti; toksik kimia, debu dan serat) • Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara dan getaran) • Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri, tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin) Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 8/12
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General • Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi, latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa kemanan kerja. Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para pegawainya yang bekerja ditempat kerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk urusan lebih yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh, pekerja sampingna yang besar yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa kontraktor lepas yang menyelenggarakan jenis pekerjaan yan berbeda. Selanjutnya, perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk Memonitor kesehatan pegawainya (seperti; pemeriksaan tingkahlaku, audiometri) Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan keselamatannya (sebagai contoh; hasil test, catatan luka yang pernah diderita, kondisi sakit yang pernah diderita dan kecelakaan yang pernah dialami). Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan para pegawainya. (sebagai contoh, pada pabrik yang besar ini berarti membutuhkan seorang perawat kesehatan kerja, seorang petugas keselamatan atau kebersihan dengan waktu penuh. Pada pabrik yang kecil dapat mencari seorang spesialis yang disarankan pada saat yang diperlukan); Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja Atau saat anggota keselamtan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang- undang yang berlaku. Memonitor keadaan disetiap tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan perusahaan (seperti; pemeriksaan tingkaat suara, pemeriksaan tingkat pencahayaan hingga bahan kimia berbahaya),dan Menyediakan informasi untuk para pegawainya, termasuk didalamnya pemakaian bahasa yang cocok, dengan sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan ditempat kerja, termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk membuat penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Pegawai Daftar pada halaman berikut ini adalah contoh tanggungjawab umum seorang pegawai Setiap wilayah membutuhkan undang-undang yang telah diteliti terhadap berbagai variasi sikap kelalaian yang mungkin terjadi antar wilayah. Tanggungjawab Pegawai Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini: 1. Saat bekerja seorang pegawai harus; a) Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya, dan untuk keselamatan dan kesehatan senmua orang Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 9/12
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran ditempat kerja; dan b) Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau hukum yang berlaku Sebagai tambahan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencampuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan, Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamtan dan kesehatan pegawai lain. Rehabilitasi Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan, sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, sosial, kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita. Semua fasilitas rehabilitasi dan assosisasi disediakan dana termasuk untuk tindakan rehabilitasi seperti, konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi peningkatan kecakapan kerja atau pelatihan untuk sesuatau yang lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan dan modifikasi rumah, service peralatan rumah tangga, petugas servis yang dipanggil. Aturan kewenangan adalah untuk memberi fasilitas yang semestinya sesuai dengan ketentuan yang ada dan yang cepat untuk merehabilitasi pekerja yang terluka. Kewajiban Perusahaan dan Pegawai Perusahaan harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau menempatkan pegawai dikantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan bekerja sama dalam latihan. Pekerja yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya, rehabilitasi dan pelatihan pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang semestinya sudah tidak dapat dilakukan. Ringkasan Dalam mempertahankan tuntutan untuk memberikan ganti rugi akibat luka, perusahaan harus membuktikan pada pegawai, apakah dia telah melakukan tindakan pencegahan terhadap luka tersebut dan semua perhatian dari hal yang semestinya harus diambil- maka perusahaan telah memenuhi kewajiban perawatannya. Undang-Undang Adalah hukum yang melalui proses di parlemen dan merupakan syarat yang sangat umum, undang-undang meliputi cakupan wilayah dari aktivitas pemerintahan seperti dalam bidang keuangan, keamanan jalan raya, perlindungan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-undang dapt dicabut, tetapi lebih sering dilakukan pengantian dengan undang-undang yang lebih akhir. Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 10/12
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Peraturan Adalah hukum yang dibuat dibawah undang-undang yang berlaku untuk meyakinkan yang dimaksud dalam undang-undang dapat diikuti, peraturan-peraturan merupakan standart minimum yang harus dipenuhi dalam bidang perdagangan dan industri Kode Praktis Ini bukan undang-undang, ini dikembangkan sehngga para pekerja dapat tunduk dengan memenuhi syarat sesuai undang-undang dan peraturan dalampekerjaannya sehari-hari. Kode praktek ini dapat digunakan dipengadilan pada beberapa wilayah sebagai barang bukti bagaimana suatu organisasi memenuhi kewajiban resminya. Standart Australia Ini dikembangkan untuk meyakinkan produk yang kami buat aman, baik berkualitas tinggi dan layanan servis standart ini bukan hukum, tetapi seperti kode praktek, ini sering disebut dipengadilan dan menjadi peraturan minimal standart yang dipersyaratkan Kesimpulan Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu dari sekian banyak undang-undang yang berlakuk di Australia, untuk mempengaruhi para pekerja dan setiap perusahaan memiliki cara yang benar. Penekanan pada prinsip keselamatan dan kesehatan pada tempat kerja yang lebih besar, pantas untuk digantikan dan direhabilitasi yang cepat untuk korban kecelakaan pemimpin perusahaan harus lebih mengembangkan kesehatan, keselamatan dan produktivitas tenaga kerja yang lebih baik lagi. Kuncinya adalah kerja sama, sehingga beban prestasi dan prinsip ini dapat dicapai dengan tepat pada semua pihak yang menaruh perhatian perusahaan, pekerja, penyedia layanan kesehatan dan pemerintah. Undang-undang dirancang sebagai elemen utama pada perekonomian dan perkembangan sosial diautralia pada masa datang, dan akan berhasil dengan partisipasi aktif dan kerja sama dari semua pihak yang menaruh perhatian. Komite dan Anggota Komite Keselamatan Semua wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja memiliki ketentuan untuk menjadi anggota dan komite keselamatan. Pemeriksaan terpisah undang-undang setiap wilayah pada informasi yang sesuai. Dibawah ini adalah contoh pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anggota dan komite keselamatan Wakil anggota komite keselamatan ditempat kerja adalah orang yang dipilih oleh para pegawai unutk bernegosiasi antara pegawai dan pengusaha untuk masalah keselamatan dan kesehatan. Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 11/12
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Pekerjaan Anggota Komite Keselamatan dan Kesehatan 1. Wakil anggota komite keselamtan dan kesehatna dimaksudkan untuk membuat keselamatan dan kesehatan ditempat kerja a) Memeriksa seluruh atau semua bagian tempat kerja paad setiap waktu setelah memberikan pemberitahuan sepantasnya pada perusahaan dan bergerak cepat pada saat terjadi berbagai kecelakaan, situasi bahaya, peristiwa yang membahayakan atau peristiwa yang langsung beresiko terhadap keselamtan dna kesehatan semua orang b) Mendampingi para pemeriksa selama mengadakan pemeriksaan tempat kerja. c) Mewajibkan unutk mengadakan komite keselamtan dan kesehatan; serta d) Dengan persetujuan pegawai, dapat setiap saat mengadakan wawancara antara pegawai e) Dengan pemeriksa sehubungan dengan keselamatan dan kesehatannya. Perusahaan diwajibkan memberikan informasi kepada anggota komite keselamatan dan kesehatan kerja sesuai hukum yang berlaku berhubungan dengan : 1. Kenyataan dan potensi bahaya ditempat kerja 2. Keselamatan dan kesehatan para pegawai 3. Konsultasi dengan wakil anggota keselamtan saat mengubaj tempat kerja 4. Mengijinkan wakil anggota komite keselamatan melakukan persipan terhadap pekerjaan dan tugasnya. Komite Keselamatan dan Kesehatan Untuk waktu yang lama permasalahaan pegawai sebuhungan dengan keselamatan dan kesehatan ditempat kerja akan mungkin diselesaikan dengan cara kerja sama antara pengusaha dan pegawai serta komite keselamtan dan kesehatan Anggota komite keselamatan dan kesehatan diberikan kewenangan sesuai undang- undang yang berlaku untuk mengharuskan pengusaha mendirikan komite keselamatan antara pengusaha dan pegawai, dan susunannya selalu dikonsultasikan. Pekerjaan minimum komite ini sebagai berikut: Memberikan fasilitas kerja sama antara pengusaha dan para pegawai diperusahan dalam menghadapi hasutan, pengembangan dan menjalankan langkah yang direncanakan untuk meyakinkan keselamtan dan kesehatan para pegawai saat bekerja; dan Merumuskan, meninjau kembali serta menyebarkan (termasuk pemakaian bahasa yang sesuai) pada para pegawai tentang standarisasi, aturan dan prosedur yang berhubungan dengan keselamtan dan kesehatan yang dapat dilakukan atau diadukan ditempat kerja. Pada pokoknya, aturan pada komite adalah melihat pada daftar kebijakan perkara sehubungan dengan keselamtan dan kesehatan ditempat kerja dan melakukan peninjauan kembali pelaksanaan kebijakan dan prosedurnya. Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 12/12
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Pekerjaan khusus komite termasuk juga; Mempelajari kecelakaan dan memberitahkan statistik penyebaran penyakit. Sehingga laporan tersebut dapat dijadikan untuk mengatur serta bersama-sama melakukan tindakan yang disaranakan pada keadaan dan praktek yang tidak aman dan tidak sehat. Melakukan pemeriksaan laporan keselamtan dan kesehatan pada bagian utama Memperhatikan informasi laporan dan fakta yang diberikan oleh petugas pemeriksa; dan Memperhatikan laporan permohonan yang diajukan oleh anggota komite keselamatan dan kesehatan. Sebagai contoh, komite mengembangkan rancangan aturan langkah-langkah keamanan untuk melindungi pegawai saat menangani bahan kimia beracun. Kemudian diamati saat operasi pada tiap langkah dan ditinjau kembali kemungkinan adanya kecelakaan atau menetapkan sebagai cara kerja baru kepada para pegawai. Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 13/12