1. MODUL 9
MENDIDIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD
BIASA
Disusun Oleh :
Puji Astuti (858832082)
Linda Nur Antika (858832842)
Puput Dwi Rahayu Ningsih (858831747)
Dosen Pembimbing
MULYANTO, M.Pd
PDGK4407 PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
2. MODUL 9
MENDIDIKANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD BIASA
KB1. Identifikasi danAssesmenAnak
Berkebutuhan Khusus
KB 2. Tindak Lanjut PelayananPendidikan bagi
ABK
3. 1. Tanpa kecerobohan
2. Tanpa jalan pintas
3. Objektif dalam
memberikanskor
4. Anggota tim tidak boleh
diwakili
5. Tidak ada tindakan yang
bersifat deskriminatif
Mengidentifikasi jenis layanan
Pendidikan yang Dibutuhkan ABK
KB 2.
Tindak Lanjut
PelayananPendidikan bagiABK
KB 1.
Identifikasi danAssesmenAnak
Berkebutuhan Khusus
MENDIDIKANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS DI SD BIASA
Mengembangkan Program Layanan
endidikan
Pelaksanaan Program
Penilaian Program Pelayanan
Pendidikan
Assesmen
Identifikasi ABK
Teknik Observasi
Teknik Wawancara
Teknik Teks Sederhana
MODUL 9
MENDIDIKANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD BIASA
4. KB 1. Identifikasi dan Assesmen Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam mengajar yang harus dilakukan guru adalah mengetahui/ mengidentifikasi
apakah ada anak yang memerlukan bantuan khusus atau tidak. Jika ada maka langkah
selanjutnya menetapkan kemampuanya dalam bidang tertentu. Sehingga guru mampu
memberikan pelayanan yang sesuai
A. Identifikasi ABK
Dalam identifikasi ABK memiliki tujuan tertentu yaitu mengenal atau menemukan anak
yang menyandang kelainan dan jenis jenis kelainan yang disandangnya.
Berikut adalah teknik untuk mengenal ABK :
Teknik Observasi
Teknik wawancara
Tes Sederhana
5. B. Asesmen
Merupakan suatu teknik
pengumpulan informasi yang
dirancang untuk
mengidentifikasi dan merekam
pengetahuan dan keterampilan
peserta didik.
Asesmen Informal
Asesmen yang dibuat dan
dikembangkan oleh guru
berdasarkan aspek-aspek
perkembangan atau kurikulum
yang berkaitan dengan
kemampuan belajar anak, dan
belum tentu cocok jika
digunakan ditempat lain.
Kata asesmen berasal dari bahasa Inggris assessment, berarti penafsiran atau
penilaian. Sejalan dengan pengertian tersebut kaitanya dengan ABK adalah menilai atau
menaksirkan bantuan yang diperlukan oleh anak tersebut. Berdasarkan Proses asesmen
terdapat kode etik yang harus diperhatikan yaitu Menurut McLaughlin & Lewis (1985 :
608) :
1. Tidak ada kecerobohan dalam pengadministrasian.
2. Tidak ada jalan pintas dalam merancang rencana asesmen seorang siswa.
3. Tidak ada kecurangan dalam pemberian skor.
4. Dalam pertemuan, anggota tim tidak boleh diwakili.
5. Tidak ada tindakan yang bersifat deskriminatif.
❖ Instrumen yang digunakan dalam Asesmen yaitu :
Asesmen Formal
6. KB 2. Tindak Lanjut Pelayanan Pendidikan bagi ABK
Penafsiran
Hasil
Assesmen
Tujuan
Assesmen
A. Mengidentifikasi Jenis Layanan Pendidikan Yang DibutuhkanABK
Kebutuhan layanan bagi ABK tentu berbeda-beda dan bersifat sangat unik, artinya
kebutuhan antara satu ABK dengan ABK lain hamper tidak ada yang sama. Hasil
assesmen merupakan rujukan utama untuk menentukan kebutuhan layanan pendidikan
bagi ABK.
❖ Rambu-rambu penafsira hasil assesmen:
7. Langkah-langkah menafsirkan kebutuhan layanan pendidikan
Tetapkan
kemampu
a yang
semestiny
a dikuasai
oleh anak
Deskripsikan
kemampuan
yang dimiliki
anak
berdasarkan
hasil asesmen
Bandingkan
kemampuan
yang dimiliki
anak dengan
kemampuan
yang
seharusnya dia
kuasai
Gambarkan
kesenjangan
antara
kemampuan yang
dimiliki anak
dengan
kemampuan yang
harus dia miliki
Berdasarkan
kesenjangan tersebut,
tafsirkan kebutuhan
program layanan
pendidikan untuk
mencapai
kemampuan yang
semestinya.
8. Hasil asesmen dan segala usaha untuk menafsirkan kebutuhan layanan pendidikan bagi
ABK yang ada di kelas kita tidak ada artinya, jika tidak kita tindak lanjuti dengan
pengembangan program. Idealnya pengembangan program ini dilakukan juga oleh sebuah
tim yang menangani program ini sejak tahap identifikasi.
Program yang disusun adalah program pengajaran individual (PPI) karena memang
program tersebut diperuntukkan bagi anak secara individual. PPI memuat identitas siswa
secara jelas, lengkap dengan masalah dan kemampuan yang dikuasai serta dilengkapi
dengan komponen rancangan pembelajaran yaitu
B. Mengembangkan Program Layanan Pendidikan
Tujuan Materi Kegiatan Penilaian
9. C. Pelaksanaan Program
Bagi anak tertentu yang tidak mungkin ditangani oleh guru, perlu dilakukan tindakan
yaitu merujuk atau mengirim siswa ke ahli lain untuk asesmen dan pelayanan program.
Pelaksanaan program dilakukan dengan terlebih dahulu menyiapkan berbagai hal yang
diperlukan seperti:
Jadwal pelaksanaan
harus disiapkan sesuai
dengan rencana pada
PPI Lembar observasi
Materi pelajaran serta
media yang
diperlukan
Bagi anak-anak tertentu yang tidak mungkin ditangani oleh guru, perlu dilakukan
tindakan referal, yaitu merujuk atau megirim siswa ke ahli lain untuk asesmen dan
pelayanan program
10. D. Penilaian Program Pelayanan Pendidikan
Penilaian program diakukan selama layanan pendidikan diberikan dan pada akhir
program. Hasil penilaian dalam proses digunakan untuk pebaikan langsung,
ulang
sedangkan hasil penilaian akhir digunakan untuk mengkaji
komponen program. Kolaborasi dengan anggotatim
seluruh
dilakukan sejak
perencanaan sampai dengan penilaian program.
11. Dengan demikian perkembangan anak berkebutuhan khusus hendaknya
dilakukan identifikasi yang bertujuan menemukan kelainan yang terjadi pada
anak dengan teknik observasi, teknik wawancara dan tes sederhana. Selanjutnya
dilakukan assesmen yaitu menilai kemampuan yang dimiliki oleh anak sehingga
hasil assesmen dapat digunakan untuk menentukan bantuan yang diperlukan
oleh anak tersebut baik tentang perilaku belajar seorang siswa dengan tujuan
penempatan dan pembelajaran. Kemudian setelah identifikasi dan penilaian atau
assesmen dapat dilakukan tindakan dalam pelayanan yang tepat bagi anak
berkebutuhan khusus yaitu dengan penyusunan Program Pengajaran Individual
dan harus didasarkan pada kebutuhan anak.
KESIMPULAN