SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Cakupan Materi
Tingkat Kebisingan
Potensi Hazard
Lingkungan Bengkel
Deskripsi Bangunan dan
Lingkungan Bengkel
Deskripsi
Bangunan
Luas = 8 x 5 m
Tempat
penyimpanan suku
cadang
Tempat service Motor
Tempat Peralatan
Potensi Hazard Lingkungan
Bengkel
Potensi Hazard
Lingkungan Kimia
Kesehatan dan
Kenyamanan
Pekerja dan
Pengunjung
Potensi Hazard Lingkungan
Fisik
 terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim
(panas & dingin), intensitas penerangan kurang
memadai, getaran, radiasi
 asap knalpot yang bertebaran
Gangguan Pendengaran, Iritasi
Mata dan gangguan Saluran
Pernafasan
Suhu Udara di Bengkel Motor
 Suhu yang terukur ; 32ºC
 Nilai ambang batas untuk cuaca (iklim) kerja
adalah 21º-30ºC
 Suhu efektif bagi pekerja di daerah tropis
adalah 22º - 27ºC
Beban tambahan berupa panas lingkungan
dapat menyebabkan beban fisiologis
misalnya kerja jantung menjadi bertambah.
Potensi Hazard Lingkungan
Kimia Bahan kimia : bahan bakar dan minyak pelumas
seperti bensin atau premium, solar, minyak tanah,
oli dan gemuk.
 potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun
bahan (toksisitas);
mempengaruhi tubuh tenaga
kerja: inhalation (melalui
pernafasan) , ingestion (melalui
mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui
kulit; infeksi kulit)
Kegiatan di bengkel yang
menimbulkan potensi hazard
Tempat tunggu Pengunjung
berada di tempat service atau
ruang kerja bengkel
Pekerja tidak menggunakan
masker dan sarung tangan
disaat menuangkan minyak
pelumas (bahan kimia)
Sumber Kebisingan Di
Bengkel
Sumber
Kebisingan
Karakteristik Bising
Intensitas/tekanan (sound pressure
/intensity)
Frekuensi
Durasi eksposur terhadap
bising
Zona Kebisingan (Peraturan Menteri
Kesehatan No. 718 tahun 1987)
A
Tempat penelitian, rumah
sakit, tempat perawatan
kesehatan atau sosial. Tingkat
kebisingan (35 - 45 dB)
B
perumahan, tempat
pendidikan, dan rekreasi.
Angka kebisingan (45 – 55
dB.)
C
perkantoran, pertokoan,
perdagangan, pasar, dengan
tingkat kebisingan (50-60 dB)
D
lingkungan industri, pabrik,
stasiun kereta api, dan
terminal bus. Tingkat
kebisingan (60 - 70 dB.)
Pengukuran Kebisingan
Alat Ukur
SOUND LEVEL
METER
Mengukur overall level  sound level meter
(satuan dBA)
Membaca data tingkat kebisingan pada
sound level meter setiap interval lima detik
selama sepuluh menit
Metode Perhitungan :
1.Leq (1 menit) = 10 log 1/60 {10 0,1
(L5)
+ ... + 10 0,1 (L60)
}. 5 dB(A)
2. Leq (10 menit) = 10 log 1/10
{10 0,1 (L1)
+ ... + 10 0,1 (L10)
}. 1 dB(A)
Grafik Tingkat Kebisingan (waktu
Pengukuran jam 09.30 – 09.40)
Grafik Tingkat Kebisingan Bengkel (waktu
Pengukuran jam 13.00- 13.10)
Perbandingan Leq 10 menit (waktu
pengukuran pagi dan siang)
Baku Mutu Kebisingan
KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP-
48/MENLH/11/1996
TENTANG
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Perdagangan dan
Jasa :
70 dB(A)
Hasil
Pengukuran :
65 dB(A) dan
62 db (A)
Vs
Noise Criteria
Dampak Kebisingan bagi
Manusia
 Psikologis, terkejut, mengganggu dan
memutuskan konsentrasi, tidur dan saat
istirahat
 Fisiologis, seperti menaikkan tekanan darah
dan detak jantung, mengurangi ketajaman
pendengaran, sakit telinga, mual, kendali otot
terganggu, dll.
 Gangguan komunikasi yang mempengaruhi
kenyamanan kerja dan keselamatan.
Pengendalian kebisingan
Pengendalian dilakukan di 3 bagian: SUMBER, RUANG
ANTARA sumber dan penerima/pekerja, pada
PENERIMA/PEKERJA
Urutan pengendalian paling efektif:
• Kurangi/hilangkan sumber bising
• Pengendalian pathway: jarak diperjauh dengan
perisai/isolator/automatisasi
• Perlindungan penerima dari bising (APD)
SUMBER PATHWAY/MEDIA PENERIMA/RECEIVER
•Cara teknis:
APDPerpanjang jarak
Reduksi waktuPerisaiInsulasi sumber
Isolasi pekerjaAbsorpsi/dampingSubstitusi
PENERIMAPATHWAYSUMBER
•Cara medis:
Pemeriksaan ketajaman pendengaran secara periodik
Penempatan pekerja sesuai dengan kepekaan thd bising
Monitor ketulian temporer
•Cara manajemen:
Reduksi waktu eksposur
Diklat pemakaian dan pemeliharaan APD
Kesimpulan
 Bangunan dan Lingkungan Bengkel sangat
mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan
pekerja dan pengunjung
 Potensi hazard pada bengkel : lingkungan fisik
dan lingkungan kimia
 Tingkat kebisingan bengkel : 62 – 65 dB
dibawah baku mutu dan berada pada kisaran
noice yang diperkenankan.
 Pekerja bengkel tidak menggunakan APD pada
saat bekerja sehingga beresiko terpapar bahan
kimia.
Bangunan dan Lingkungan Bengkel

More Related Content

Similar to Bangunan dan Lingkungan Bengkel (12)

bahan ajar telkom university
bahan ajar telkom university bahan ajar telkom university
bahan ajar telkom university
 
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITYBAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
 
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
 
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
 
Pengenalan Alat Lab K3 ok.ppt
Pengenalan Alat Lab K3 ok.pptPengenalan Alat Lab K3 ok.ppt
Pengenalan Alat Lab K3 ok.ppt
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
 
Materi k3 1b
Materi k3 1bMateri k3 1b
Materi k3 1b
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
pptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptxpptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptx
 

Bangunan dan Lingkungan Bengkel

  • 1.
  • 2. Cakupan Materi Tingkat Kebisingan Potensi Hazard Lingkungan Bengkel Deskripsi Bangunan dan Lingkungan Bengkel
  • 3. Deskripsi Bangunan Luas = 8 x 5 m Tempat penyimpanan suku cadang Tempat service Motor Tempat Peralatan
  • 4. Potensi Hazard Lingkungan Bengkel Potensi Hazard Lingkungan Kimia Kesehatan dan Kenyamanan Pekerja dan Pengunjung
  • 5. Potensi Hazard Lingkungan Fisik  terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi  asap knalpot yang bertebaran Gangguan Pendengaran, Iritasi Mata dan gangguan Saluran Pernafasan
  • 6. Suhu Udara di Bengkel Motor  Suhu yang terukur ; 32ºC  Nilai ambang batas untuk cuaca (iklim) kerja adalah 21º-30ºC  Suhu efektif bagi pekerja di daerah tropis adalah 22º - 27ºC Beban tambahan berupa panas lingkungan dapat menyebabkan beban fisiologis misalnya kerja jantung menjadi bertambah.
  • 7. Potensi Hazard Lingkungan Kimia Bahan kimia : bahan bakar dan minyak pelumas seperti bensin atau premium, solar, minyak tanah, oli dan gemuk.  potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); mempengaruhi tubuh tenaga kerja: inhalation (melalui pernafasan) , ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit; infeksi kulit)
  • 8. Kegiatan di bengkel yang menimbulkan potensi hazard Tempat tunggu Pengunjung berada di tempat service atau ruang kerja bengkel Pekerja tidak menggunakan masker dan sarung tangan disaat menuangkan minyak pelumas (bahan kimia)
  • 10. Karakteristik Bising Intensitas/tekanan (sound pressure /intensity) Frekuensi Durasi eksposur terhadap bising
  • 11. Zona Kebisingan (Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 tahun 1987) A Tempat penelitian, rumah sakit, tempat perawatan kesehatan atau sosial. Tingkat kebisingan (35 - 45 dB) B perumahan, tempat pendidikan, dan rekreasi. Angka kebisingan (45 – 55 dB.) C perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar, dengan tingkat kebisingan (50-60 dB) D lingkungan industri, pabrik, stasiun kereta api, dan terminal bus. Tingkat kebisingan (60 - 70 dB.)
  • 12. Pengukuran Kebisingan Alat Ukur SOUND LEVEL METER Mengukur overall level  sound level meter (satuan dBA) Membaca data tingkat kebisingan pada sound level meter setiap interval lima detik selama sepuluh menit Metode Perhitungan : 1.Leq (1 menit) = 10 log 1/60 {10 0,1 (L5) + ... + 10 0,1 (L60) }. 5 dB(A) 2. Leq (10 menit) = 10 log 1/10 {10 0,1 (L1) + ... + 10 0,1 (L10) }. 1 dB(A)
  • 13. Grafik Tingkat Kebisingan (waktu Pengukuran jam 09.30 – 09.40)
  • 14. Grafik Tingkat Kebisingan Bengkel (waktu Pengukuran jam 13.00- 13.10)
  • 15. Perbandingan Leq 10 menit (waktu pengukuran pagi dan siang)
  • 16. Baku Mutu Kebisingan KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 48/MENLH/11/1996 TENTANG BAKU TINGKAT KEBISINGAN Perdagangan dan Jasa : 70 dB(A) Hasil Pengukuran : 65 dB(A) dan 62 db (A) Vs
  • 18. Dampak Kebisingan bagi Manusia  Psikologis, terkejut, mengganggu dan memutuskan konsentrasi, tidur dan saat istirahat  Fisiologis, seperti menaikkan tekanan darah dan detak jantung, mengurangi ketajaman pendengaran, sakit telinga, mual, kendali otot terganggu, dll.  Gangguan komunikasi yang mempengaruhi kenyamanan kerja dan keselamatan.
  • 19. Pengendalian kebisingan Pengendalian dilakukan di 3 bagian: SUMBER, RUANG ANTARA sumber dan penerima/pekerja, pada PENERIMA/PEKERJA Urutan pengendalian paling efektif: • Kurangi/hilangkan sumber bising • Pengendalian pathway: jarak diperjauh dengan perisai/isolator/automatisasi • Perlindungan penerima dari bising (APD) SUMBER PATHWAY/MEDIA PENERIMA/RECEIVER
  • 20. •Cara teknis: APDPerpanjang jarak Reduksi waktuPerisaiInsulasi sumber Isolasi pekerjaAbsorpsi/dampingSubstitusi PENERIMAPATHWAYSUMBER •Cara medis: Pemeriksaan ketajaman pendengaran secara periodik Penempatan pekerja sesuai dengan kepekaan thd bising Monitor ketulian temporer •Cara manajemen: Reduksi waktu eksposur Diklat pemakaian dan pemeliharaan APD
  • 21. Kesimpulan  Bangunan dan Lingkungan Bengkel sangat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan pekerja dan pengunjung  Potensi hazard pada bengkel : lingkungan fisik dan lingkungan kimia  Tingkat kebisingan bengkel : 62 – 65 dB dibawah baku mutu dan berada pada kisaran noice yang diperkenankan.  Pekerja bengkel tidak menggunakan APD pada saat bekerja sehingga beresiko terpapar bahan kimia.